Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

PROMOSI DAN PENJUALAN TELUR ASIN


SEBAGAI PRODUK BUDIDAYA UNGGAS
PETELUR

MATA PELAJARAN

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

1. Anandita Putri Alifian (04)


2. Dea Meliana Putri (08)
3. Merlysya (21)
4. Selvia Amelinda N (28)
5. Shela Retno Kinasih (30)
Guru Mata Pelajaran: Yuli Chasanah, S.Pd, M.Pd

Kelas XII MIPA 1


SMA Negeri 1 Nglames
Tahun Ajaran 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil
menyelesaikan laporan kami yang berjudul “Laporan Praktikum – Promosi dan
Penjualan Telur Asin Sebagai Produk Budidaya Unggas Petelur”.

Dalam penulisan laporan ini, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih


kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan telur asin
dan laporan ini, khususnya kepada ibu Yuli Chasanah, S.Pd, M.Pd yang telah
memberikan banyak bimbingan, pengarahan dan dorongan dalam penyelesaian
penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan kami ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu
kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam praktek promosi dan
penjualan telur asin sebagai produk budidaya unggas petelur serta penyusunan
laporan ini dari awal sampai akhir.

Madiun, 24 November 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2


Daftar Isi.................................................................................................................. 3
Daftar Gambar ......................................................................................................... 4
BAB 1 ..................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN .................................................................................................. 6
A. Latar Belakang ............................................................................................. 6
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan .......................................................................................................... 7
D. Manfaat ........................................................................................................ 7
BAB II ..................................................................................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 8
A. Teori Harga Penjualan Pokok ...................................................................... 8
B. Teori Promosi ............................................................................................. 12
C. Teori Penjualan .......................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 21
METODE .............................................................................................................. 21
A. Waktu dan Lokasi ...................................................................................... 21
B. Modal yang Dibutuhakan ........................................................................... 21
C. Prosedur Penjualan Telur Asin................................................................... 21
BAB IV ................................................................................................................. 22
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 22
A. Hasil Laporan Penjualan ............................................................................ 22
B. Hasil Promosi ............................................................................................. 22
C. Hasil Penjualan........................................................................................... 24
D. Pembahasan ................................................................................................ 26
BAB V................................................................................................................... 28
PENUTUP ............................................................................................................. 28
A. Kesimpulan ................................................................................................ 28
B. Saran ........................................................................................................... 28
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30
Lampiran ............................................................................................................... 31

ii
Daftar Gambar
Gambar 2. 1 Tabel full costing.............................................................................. 11
Gambar 2. 2 Tabel Variable costing ..................................................................... 12

Gambar 4. 1 Promosi Melalui Media Instagram ............................................................... 23


Gambar 4. 2 Promosi Melalui Media TikTok ..................................................................... 23
Gambar 4. 3 COD di Kumon untuk kak Emma .................................................................. 24
Gambar 4. 4 COD di Kumon untuk kak Rara ..................................................................... 24
Gambar 4. 5 COD di Dsn. Demung, Karangsono, Kwadungan, Ngawi .............................. 25
Gambar 4. 6 COD di Ds. Karangsono, Kwadungan ............................................................ 25
Gambar 4. 7 COD di Dsn. Ginting, Kwadungan, Ngawi ..................................................... 25
Gambar 4. 8 COD di Karangsono, Kwadungan, Ngawi ...................................................... 26

Lampiran. 1 Proses Penjualan Telur Kepada Tetangga ........................................ 31


Lampiran. 2 Foto hasil Produk Telur Asin Juara .................................................. 31
Lampiran. 3 Foto Bersama Dengan Anggota Kelompok ...................................... 32

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telur asin adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa
lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur asin dapat dimanfaatkan sebagai
lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur asin terdiri dari protein 13%, lemak 12%, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur
mengandung asam amino esensial seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan
vitamin B kompleks. Pada 100 g telur bebek asin mengandung nutrisi : air
sebanyak 66,5 g, kalori sebanyak 179 kkal, protein sebanyak 13,6 g,
karbohidrat sebanyak 4,4 g, kalsium sebanyak 120mg, fosfor sebanyak 157mg
, zat besi sebanyak 1,8mg, kalium sebanyak 140,1mg, vitamin A sebanyak
253µg, beta karoten sebanyak 13µg, thiamin sebanyak 0,28mg, riboflavin
sebanyak 0,98mg, niacin sebanyak 0,6mg.
Telur asin dapat menjadi suatu ide bisnis untuk dijual dan memperoleh
keuntungan. Bisnis telur asin bisa menjadi salah satu bisnis yang layak dicoba
karena peminatnya di pasaran cukup tinggi. Peluang bisnis telur asin cukup
bagus mengingat produk tersebut disukai oleh hampir semua kalangan. Mulai
dari anak-anak hingga orang tua menyukai telur asin karena kandungan gizinya
yang tinggi dan rasanya enak. Telur asin juga praktis untuk dijadikan lauk
sehari hari dan praktis dibawa sebagai bekal ataupun oleh-oleh. Harga telur
asin pun juga sangat murah sehingga mudah dijangkau oleh semua masyarakat.
Telur asin relatif lebih awet daripada telur biasa karena telah diawetkan dengan
proses penggaraman. Dengan penggaraman itulah telur asin bisa disimpan
lebih lama daripada telur biasa. Lalu modal untuk memulai usaha telur asin
tidak terlalu besar namun keuntungannya sangat menjanjikan.
Promosi adalah salah satu cara untuk memperkenalkan produk yang akan
dijual kepada masyarakat. Tujuan dari promosi yaitu untuk menarik calon
konsumen untuk membeli atau mengonsumsi produk yang dijual. Untuk
memperkenalkan produk penjualan telur asin maka dapat dibuat dengan
promosi. Promosi yang baik dan efektif maka akan menarik minat konsumen
untuk membelinya. Promosi ini dapat dilakukan di manapun, bisa melalui
media sosial seperti di WhatsApps, Instagram, Tik-Tok. Lalu, promosi juga
dapat dilakukan dari mulut ke mulut. Promosi ini merupakan salah satu hal
penting dalam melakukan penjualan. Jika saat penjual tidak melakukan
promosi, maka hanya sedikit konsumen yang mengetahui produk tersebut.
Promosi juga salah satu cara yang paling efektif dalam memperkenalkan
produk ke orang lain.
Penjualan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari
pembeli, mempengaruhi serta memberikan petunjuk agar pembeli dapat
menyesuaikan kebutuhan dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan
perjanjian mengenai harga menguntungkan untuk kedua belah pihak. Secara
singkat penjualan adalah aktivitas atau bisnis menjual produk atau jasa.

1
Penjualan telur asin merupakan salah satu ide yang menarik. Namun ada
banyak hal-hal yang perlu diperhatikan saat menjual produk ini. Karena telur
asin mudah ditemui dimanapun maka pesaing jualnya juga cukup tinggi,
sehingga para produsen harus mampu membuat inovasi-inovasi baru yang
membuat produk telur asin tersebut lebih unggul di mata konsumen daripada
produk telur asin lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kami akan melakukan praktikum
promosi dan penjualan salah satu produk unggas petelur. Disini produk yang
akan kami jual dan promosikan yaitu telur asin yang berasal dari hewan bebek.
Produk ini kami pilih dikarenakan telur asin memiliki daya tahan lama serta
kandungan proteinnya yang tinggi sehingga sangat sehat dan baik bagi
kesehatan masyarakat. Sehingga kami membuat laporan yang berjudul
“Laporan Praktikum – Promosi dan Penjualan Telur Asin Sebagai Produk
Budidaya Unggas Petelur”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mempromosikan produk dengan benar
2. Bagaimana cara mendapatkan untung dalam berwirausaha
3. Bagaimana cara mencari pasaran produk yang sesuai
C. Tujuan
1. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam berwirausaha
2. Mengetahui peluang pasaran yang sesuai dengan produk yang dijual
3. Belajar menpromosikan produk kepada masyarakat umum
4. Belajar membuat promosi yang baik dan benar
D. Manfaat
1. Dapat mempromosikan produk terhadap masyarakat umum
2. Dapat dijadikan sebagai pengalaman kerja dalam berwirausaha
3. Dapat mendapatkan keuntungan dalam berwirausaha
4. Membuat dari menjadi terampil dalam menjalankan usaha
5. Dapat belajar banyak mengenai proses-proses awal dalam berwirausaha,
mulai dari promosi hingga penjualan
6. Dapat menjual suatu produk kepada masyarakat luas

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Harga Penjualan Pokok
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban
yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan
produk atau jasa. Contoh yang termasuk dalam HPP adalah biaya tenaga kerja,
bahan, dan overhead. Perusahaan harus mampu menentukan Harga Pokok
Penjualan untuk setiap barang yang dijual untuk memperhitungkan
keuntungan. HPP ini diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan target pasar
yang dituju oleh penjual dan dapat diterima oleh masyarakat. Meskipun bisa
dibilang HPP ini adalah merupakan hal sederhana yang jika salah
penentuannya, perusahaan bisa mengalami kerugian. Setiap biaya yang
dimasukkan ke harga pokok penjualan atau HPP adalah biaya yang
berhubungan secara langsung dengan produk tertentu yang dijual perusahaan.
Contohnya seperti, biaya produksi, impor, assembly, dll yang berhubungan
dengan barang tersebut. Biaya yang tidak langsung berhubungan dengan
produk tidak bisa dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan. Oleh karena
itu, harga pokok penjualan dibuat agar perusahaan mengetahui detail biaya dari
produk tersebut.

Menghitung harga pokok penjualan (HPP) merupakan hal yang sangat


penting. Biasanya nilai HPP juga digunakan sebagai penentu dan patokan
berapa laba yang diinginkan oleh perusahaan. Setelah perusahaan mengolah
produk, tentunya perusahaan memerlukan dana untuk menggaji karyawan yang
mengerjakan proses dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan
operasional perusahaan. Itulah alasan kenapa menghitung harga pokok
penjualan atau HPP menjadi sangat penting. HPP akan memberitahu
perusahaan berapa banyak keuntungan yang bisa didapat yang kemudian akan
digunakan perusahaan untuk biaya operasional. Harga Pokok Penjualan juga
membantu merealisasi biaya produksi untuk perusahaan manufaktur.
Perusahaan manufaktur dapat memperkirakan berapa jumlah nominal yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas produksi di periode selanjutnya.
Bahkan, HPP dapat membantu perusahaan manufaktur melakukan riset untuk
produk terbaru.

Di dalam Harga Pokok Penjualan, terdapat beberapa komponen penting.


Berikut penjelasannya masing-masing :

1) Persediaan awal barang dagang


Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan yang tersedia di awal
periode akuntansi perusahaan. Saldo persediaan awal barang ini bisa dicek
di neraca saldo periode berjalan atau neraca saldo di awal perusahaan pada
tahun sebelumnya.

2) Persediaan akhir barang dagang


Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia di
akhir periode akuntansi perusahaan atau akhir tahun buku berjalan. Nilai
saldo ini bisa diketahui pada data penyesuaian perusahaan di akhir periode
akuntansi.

3
3) Pembelian bersih
Pembelian bersih dalam HPP adalah keseluruhan pembelian barang dagang
yang dilakukan perusahaan untuk pembelian barang tunai atau kredit. Selain
itu, ditambah dengan biaya angkut pembelian dikurangi dengan potongan
pembelian dan retur pembelian yang sedang terjadi. Harga pokok penjualan
memiliki rumus untuk menghitung nilainya.
Rumusnya adalah:

Rumus HPP = Pembelian bersih + Persediaan awal – Persediaan akhir

Berikut adalah cara untuk menghitung Harga Pokok Penjualan atau HPP :

1. Menghitung penjualan bersih


Penjualan bersih adalah salah satu unsur pendapatan perusahaan. Beberapa
unsur yang ada pada penjualan bersih seperti :
a) Retur pembelian
b) Pembelian kotor
c) Pengurangan harga

Ongkos angkut tidak termasuk karena termasuk biaya umum.Nilai


Penjualan bersih didapat dari nilai penjualan dikurangi nilai retur penjualan
yang sudah dijumlahkan dengan potongan penjualan.Rumus menghitung
Penjualan bersih adalah:

Penjualan bersih = penjualan – (retur penjualan + potongan penjualan)

2. Menghitung pembelian bersih


Unsur-unsur yang termasuk ke dalam pembelian bersih diantaranya
adalah:
a) Pembelian kotor
b) Pengurangan harga
c) Retur pembelian
d) Potongan pembelian
Nilai pembelian bersih didapat dari menjumlahkan pembelian dengan
ongkos angkut pembelian kemudian dikurangi dari jumlah dari retur
pembelian dengan potongan pembelian. Rumus menghitung pembelian
bersih adalah:

Pembelian bersih = (Pembelian + ongkos angkut pembelian)−(retur


pembelian + potongan pembelian)

3. Menghitung persediaan barang


Nilai persediaan barang didapat dari menjumlahkan persediaan awal dengan
pembelian bersih. Rumus menghitung persediaan barang adalah:

Persediaan barang = persediaan awal + pembelian bersih

Nilai angka Harga pokok penjualan atau HPP ini bisa didapat dengan cara
menjumlahkan pembelian bersih dan persediaan awal kemudian dikurangi

4
dengan persediaan akhir dalam satu periode tertentu. Rumus menghitung
HPP adalah:

Rumus Perhitungan Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan


barang – persediaan akhir.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung harga pokok
penjualan. Untuk menghitung HPP ini Anda harus teliti dan tepat karena
berhubungan dengan harga barang yang akan dijual kepada pasar. Harga pokok
penjualan atau HPP adalah patokan dalam menentukan harga jual suatu produk.
Jika harga terlalu turun, maka perusahaan bisa mengalami kerugian. Karena itu
perhitungan harus dilakukan dengan tepat dan akurat. Tetapi harga juga tidak
bisa terlalu mahal karena bisa tidak sesuai dengan target pasar dan perusahaan
akan gagal memasarkan produk. Oleh karena itu perhitungan HPP harus sangat
detail dan teliti.
Cara menghitung HPP bagi perusahaan manufaktur sedikit berbeda dengan
perusahaan dagang. Perusahaan menufaktur memiliki perhitungan HPP yang
sedikit rumit dan melalui beberapa tahapan agar hasilnya akurat dan tepat.
Berikut adalah tahapan menghitung harga pokok penjualan perusahaan
manufaktur:
a) Menghitung bahan baku yang digunakan
Bahan baku yang dihitung adalah bahan baku untuk proses produksi atau
pembuatan produk tertentu. Nilai bahan baku yang digunakan didapat dari
menjumlahkan persediaan bahan baku awal dengan pembelian bahan baku.
Kemudian dikurangi dengan persediaan bahan baku akhir. Rumus
menghitung bahan baku yang digunakan adalah:

Bahan Baku Yang Digunakan = Persediaan Bahan Baku awal +


Pembelian Bahan Baku – Persediaan Bahan Baku akhir

b) Menghitung biaya produksi


Total biaya produksi dapat didapat dengan cara menjumlahkan bahan baku
yang digunakan dengan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
produksi. Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah

Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga


kerja langsung + biaya overhead produksi

c) Menghitung harga pokok produksi


Harga pokok produksi didapat dengan cara menjumlahkan total biaya
produksi dengan persediaan barang dalam proses produksi awal dikurangi
dengan persediaan barang dalam proses produksi akhir. Rumus untuk
menghitung harga pokok produksi atau HPP adalah :

Rumus Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + persediaan


barang dalam proses produksi awal – persediaan barang dalam proses
produksi akhir

5
d) Menghitung harga pokok penjualan
Nilai dari HPP ini bisa didapat dari harga pokok produksi dijumlah dengan
persediaan barang awal lalu dikurangi dengan persediaan barang akhir.
Rumus yang digunakan untuk menghitung HPP perusahaan manufaktur
adalah:

Rumus HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal –


persediaan barang akhir

Metode perhitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua


pendekata. Pendekatan pertama adalah full costinh dan pendekatan kedua
adalah variable costing.
a) Full Costing
Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya overhead
(tetap dan variabel), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Gambar 2. 1 Tabel full costing

b) Vriable costing
Pendekatan variable costing memisahkan perhitungan biaya produksi yang
berlaku variable dengan biayatetap. Biaya variabel terdiri atas biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variabel ditambah dengan
biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas
biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan
biaya umum tetap.

6
Gambar 2. 2 Tabel Variable costing

Metode penetapan HPP secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan
yaitu pendekatan permintaan dan penawaran, pendekatan biaya, dan
pendekatan pasar.
a) Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Sipply Demand Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu
dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk
jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
b) Pendekatan Biay (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup
pricing dan break even analysis.
c) Pendekatan Pasar (Market Approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menhitung
variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan
kondisi politik, persainagn sosial budaya.

B. Teori Promosi
Menurut Wikipedia, promosi adalah mengiklankan suatu produk atau
merek, menghasilkan penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand.
Ini adalah salah satu dari empat elemen dasar bauran pemasaran, yang
mencakup 4P yaitu price, product, promotion, and place atau harga, produk,
promosi, dan tempat. Promosi mencakup metode komunikasi yang digunakan
pemasar untuk memberikan informasi tentang produknya. Informasi bisa
bersifat verbal dan visual.
Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, pengertian promosi adalah upaya
untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan
adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka
penjualan. Kalau menurut ahli pemasaran Harper Boyd : promosi diartikan
sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.

7
Menurut pakar pemasaran lainnya yaitu Boone dan Kurtz, promosi adalah
proses menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan
pembelian.
Sebenarnya ada banyak sekali versi pengertian promosi yang dikemukakan
oleh para ahli pemasaran diseluruh dunia, tetapi kesimpulannya kurang lebih
sama, yaitu promosi adalah untuk memberitahukan, menginformasikan,
menawarkan, membujuk, atau menyebarluaskan suatu produk atau jasa kepada
calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen tersebut pada akhirnya
dapat melakukan pembelian.
Tujuan
Orang melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun
tujuan promosi berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber adalah :
a) Untuk menyebarkanluaskan informasi suatu produk kepada calon
konsumen yang potensial.
b) Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas
konsumen tersebut.
c) Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan.
d) Untuk membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan
produk kompetitor
e) Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai
dengan yang diinginkan
f) Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk
Kesimpulannya, tujuan utama dari promosi adalah produsen atau distributor
akan mendapatkan kenaikan angka penjualan dan meningkatkan profit atau
keuntungan.

Jenis-jenis Promosi
Ada banyak sekali jenis dan cara orang melakukan promosi, beda produk
atau jasa beda pula cara dan media promosinya. Berikut ini adalah jenis-jenis
promosi yang biasa kita lihat seperti dikutip dari Wikipedia :
a) Promosi secara fisik
Promosi dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada
acara-acara tertentu atau event-event khusus yang diadakan di suatu
tempat seperti pameran, bazar, festival, konser, dan semacamnya.
Biasanya para penjual membuka semacam “stand” atau “booth” untuk
menampilkan dan menawarkan produk atau jasanya. Kelebihan jenis
promosi secara fisik dan langsung adalah dapat menjangkau langsung para
calon konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa
yang ditawarkan, dan dapat langsung bertanya segala sesuatu hal
mengenai produk atau jasa tersebut, dan dari pihak penjual hal ini
dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu calon konsumen agar membeli
produk atau jasa yang mereka tawarkan pada saat itu juga. Interaksi yang
dilakukan di lapangan sangat memungkinkan orang langsung melakukan
pembelian. Kekurangan cara promosi secara fisik adalah sangat
terbatasnya jumlah calon konsumen karena hanya diadakan di lingkungan
atau area tertentu seperti perkantoran, kampus, sekolah, dan semacamnya.

8
b) Promosi melalui media tradisional
Yang dimaksud jenis promosi melalui media tradisional adalah via media
cetak seperti koran, majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik
seperti radio dan televisi, serta media di luar ruangan seperti iklan banner
atau papan reklame atau papan billboard. Kelebihan jenis promosi melalui
media tradisional adalah dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen
daripada dengan promosi secara fisik, karena jangkauan media yang
memang cukup luas. Kekurangan cara promosi melalui media tradisional
adalah membutuhkan biaya yang sangat besar, karena melibatkan media-
media besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan lain
sebagainya.
c) Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan social
media atau jejaring social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi
karena memungkinkan orang melihat produk atau jasa yang dipromosikan
melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop. Banyak para
pengusaha yang sudah beralih menggunakan media digital sebagai strategi
promosi mereka karena memang media digital saat ini merupakan cara
paling efektif untuk menjangkau konsumen mereka setiap hari. Lebih dari
2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh dunia, yaitu sekitar 40%
dari populasi dunia. 67% dari semua pengguna internet secara global
menggunakan media sosial. Kelebihan promosi menggunakan media
digital adalah dapat menjangkau orang secara sangat luas dengan waktu
dan biaya yang efisien. Kekurangannya berpromosi dengan media digital
adalah banyak sekali kompetitor atau pesaing yang ikut bermain
didalamnya. Tugas yang cukup berat bagi para pemasar agar lebih kreatif
lagi dalam berpromosi di media digital ini agar lebih menarik calon
konsumen dibandingkan kompetitor.
Dari beberapa jenis promosi diatas, promosi melalui media digital adalah yang
paling banyak dilakukan saat ini, karena faktor efisiensi biaya dan
penyebarannya yang luas dan relatif lebih cepat.
Selain itu, promosi juga memiliki fungsi – fungsi seperti :
a) Informing ( memberikan informasi ), promosi membuat konsumen sadar
akan produk- produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan
manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan
yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan pesan
informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun
konsumennya, dengan dengan mengajarkan manfaat- manfaat baru dari
merek yang telah ada.
b) Persuading ( Membujuk ), media promosi atau iklan yang baik akan
mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang
ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan
primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder,
permintaan bagi merek perusahaan yang spresifik.
c) Reminding ( mengingatkan ), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap
segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang

9
d) berhubungan dengan produk dan jasa yang di iklankan, dampak promosi
di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen.
Periklanan lebih jauh di demonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan
merek dengan mengingatkan para konsumen yang di akhir- akhir ini belum
membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut- atribut yang
menguntungkan.
e) Adding Value ( Menambah nilai ), terdapat tiga cara mendasar dimana
perusahaan bisa membeli nilai tambah bagi penawaran mereka, inovasi,
penyempurnaan, kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga
komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang
efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi dan bisa lebih unggul.
Media Promosi
Menurut kamus besar bahwa bahasa Indonesia, media adalah alat ( sarana)
komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televise, film, poster dan spanduk.
Secara etimologi kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang
berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah. Dari pengertian tersebut
maka dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi
pesan antara sumber ( pemberi pesan ) dan penerima pesan. Media juga dapat
diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu
proses penyajian informasi.Menurut Kasali, media periklanan dibagi menjadi
dua yaitu :
a) Media lini atas ( Above the Line ) terdiri dari iklan iklan yang dimuat
dalam media cetak, media elektronik, ( tv, radio, bioskop ) serta media luar
ruang (papan reklame dan angkutan ), sifat ATL merupakan media yang
tak langsung mengenai audiens, karena terbatas pada oenerimaan audien
media. ATL memiliki ciri ciri sebagai berikut:
 Target audiens yang luas
 Lebih mudah untuk menjelaskan sebuah konsep dan ide
 Tidak ada interaksi langsung dengan audiens
 Media yang digunakan adalah tv, radio, majalah, Koran, tabloid,
billboard
 Biaya produksi lebih kecil daripada tayang.
b) Media Lini Bawah ( Below The Line ) terdiri dari seluruh media diatas
seperti irect mail, pameran, point of sale display material, calendar,
agenda, gantungan kunci, atau tanda mata BTL merupakan media yang
lansung mengena pada audiens karena sifatnya yang memudahkan audiens
langsung menyerap satu produk atau pesan. Media BTL memiliki ciri ciri
sebagai berikut.
 Target audiens terbatas
 Media atau kegiatan memberikan audiens kesempatan untuk
merasakan, menyentuh atau interaksi, bahkan langsung melakukan
pembelian.
 Media yang digunakan event, sponsorship, sampling, point of sale,
materials, cosumer promotion, trade promotion dan lain lain
 Biaya produksi lebih besar dari pada tayang

10
Dalam promosi sering disebut adanya media primer dan media sekunder.
Media primer dan sekunder berbeda dengan media ATL dan BTL media primer
adalah media yang diutamakan dalam sebuah promosi sedangkan media
sekunder adalah media yang sifatnya menunjang atau melengkapi. Contohnya
televise biasa menjadi media sekunder bila ternyata brosur dan event lebih
efektif dijadikan media primer, begitu pula sebaliknya. Selain ATL dan BTL
kini sudah berkembang media baru yang melintas dua media tersebut yaitu
TTL ( Through The Line ) TTL mencangkup penyempurnaan komunikasi
media massa dan nonmedia massa, sehingga melintas media. TTL dapat
digolongkan sebagai media baru. Contohnya: media luar ruang, video, media
interaktif digital, web banner dan jejaring sosial, salah satu yang termasuk
dalam TTL ini adalah ambient, media yang memanfaatkan ruang umum
sebagai media yang berpotensi mempengaruhi target secara langsung, media di
ruang maya ataupun ambient media sulit dikategorikan pada ATL atau BTL,
bahkan tidak ada kategorinya. Ambient media tidak mengandalkan frekuensi
tayang, namun mengintegrasikan konstruksi, ergonomic, interaksifita, sangat
berbeda dari media konvensional lainnya.
Unsur-unsur Promosi
Menurut Lupiyoadi perangkat promosi mencakup enam komponen yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Advertising (periklanan); merupakan salah satu bentuk dari komunikasi
impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan
baik barang atau jasa.
b) Personal Selling (Penjualan Perorangan); merupakan mempunyai peranan
yang penting dalam pemasaran barang atau jasa, karena: interaksi secara
personal antara penyedia barang atau jasa dan konsumen sangat penting.
Sales Promotion (promosi penjualan); semua kegiatan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada
penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri dari brosur,
information sheets, dan lain-lain
c) Public Relation (Hubungan Masyarakat); kiat pemasaran penting lainnya,
dimana perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan,
pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan public yang lebih besar. Public Relation sangat
peduli terhadap beberapa tugas pemasaran yaitu: membangun image
(citra), mendukung aktivitas komunikasi lainnya, mengatasi permasalahan
dan isu yang ada, memperkuat positioning perusahaan, mempengaruhi
publik yang spesifik dan mengadakan launching untuk produk/jasa baru.
d) Word of Mouth (Mulut Ke Mulut); dalam hal ini peranan orang sangat
penting dalam mempromosikan barang atau jasa, dengan kata lain
custumer tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial
tentang pengalamannya dalam menerima barang atau jasa tersebut
sehingga word of Mouth ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya
terhadap pemasaran barang atau jasa dibandingkan dengan aktivitas
komunikasi lainnya.

11
e) Direct Maerketing (Pemasaran Langsung); ada enam area dari direct
marketing, yaitu: direct mail, mail order, direct response, direct selling,
telemarketing dan digital marketing.
Sedangkan menurut Alma dalam Philip Kotler dan Gary Amstrong elemen-
elemen promosi sebagai berikut :
a) Advertising, menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan
kepada masyarakat melalui cara-cara persuasif dengan tujuan menjual
barang, jasa atau ide.
b) Personal Selling, cara penjualan personal selling adalah cara yang paling
tua dan penting, cara ini adalah satu-satunya cara dari sales promotion
yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada tempat dan
waktu itu juga diharapkan konsumen untuk dapat mengambil keputusan
untuk membeli.
c) Public Relation, artinya menciptakan relasi yang baik dengan masyarakat,
agar masyarakat memiliki image yang baik terhadap perusahaan.
d) Sales Promotion, tugas dari advertising adalah memberi ajakan kepada
pembeli untuk mengenal dan membeli produk, sedangkan sales promotion
mengajak mereka agar membeli sekarang, seperti pemberian diskon,
hadiah langsung dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-
unsur dari biaya promosi, biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
promosi advertising (periklanan), personal selling (penjualan perseorangan),
public relation (hubungan masyarakat), dan sales promotion (promosi
penjualan).

Contoh Promosi
Contoh-contoh promosi ada banyak sekali yang biasa kita temui sehari-hari,
beberapa dari mereka tampil beda dengan yang lainnya. Berikut adalah
beberapa contoh-contoh promosi yang sudah sangat umum :
 Promosi di sebuah toko : beli 2 pasang sepatu dapat gratis 1 pasang sepatu
tambahan
 Promosi dari suatu provider telekomunikasi : nelpon 5 menit dapat gratis
telpon selama 30 menit
 Promosi di sebuah department store : dapat potongan harga 30% untuk
suatu produk tertentu
 Promosi di sebuah restoran : beli makanan tertentu gratis minuman
Dan banyak contoh-contoh promosi yang lainnya yang tentu saja tujuan
utamanya adalah menjaring calon konsumen sebanyak-banyaknya untuk dapat
melakukan pembelian.
C. Teori Penjualan
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen
kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu
mendatangkan keuntungan atau laba dari produk atau barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan
sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya

12
seperti agen, pedangang, dan tenaga pemasaran. Melakukan penjualan adalah
suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan
memberi pembeli agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan
produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian yang ditawarkan serta
mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi kesimpulannya bahwa penjualan adalah suatu kegiatan dan cara
untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau
jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak dalam kegiatan tersebut.

Tujuan Penjualan
Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba
tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha
meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir
apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncakan. Dengan
demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan
menghasilkan laba. Kemampuan usaha dalam menjual produknya menentukan
keberhasilan dalam mencari keutungan, apabila usaha tersebut tidak mampu
menjual maka usaha tersebut akan mengalami kerugian.
Menurut Basu Swastha (2001:80) tujuan umum penjualan yaitu :
1. Mencapai volume penjualan
2. Mendapatkan laba tertentu
3. Menunjang pertumbuhan usaha

Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Penjualan


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut
Swastha dan Irawan adalah sebagai berikut:7
a) Kondisi dan kemampuan penjual
Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat
berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.Untuk maksud
tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat
berkaitan dengan jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan harga
produk dan syarat penjualan.
b) Kondisi Pasar
Adapun faktor-faktor kondisi pasar, kelompok pembeli, daya belinya,
frekuensi pembeliannya , keinginan dan kebutuhannya.
c) Modal
Untuk memperkenalkan barang kepada pembelinya maka penjual
memerlukan sarana serta usaha seperti: alat transportasi, tempat peragaan
baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan, usaha promosi, dan
sebagainya. Dan semua ini hanya dapat dilakukan oleh penjual apabila
memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk melaksanakan maksud
tersebut.
d) Kondisi Organisasi perusahaan
Biasanya didalam perusahaan besar masalah penjualan ditangani oleh
bagian penjualan yang dipegang orang-orang tertentu/ahli dibidang
penjualan. Lain halnya perusahaan kecil, masalah penjualan ditangani oleh
orang yang juga melakukan fungsifungsi lain.

13
e) Faktor lain
Faktor-faktor lain, seperti periklanan, peragaan, kampanye pemberian
hadiah, sering mempengaruhi penjualan.

Jenis-jenis Penjualan
a) Trade Selling
Trade selling dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor
produk-produk mereka. hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan
promosi, peragaan, persediaan dan produk baru.
b) Missionary Selling
Merupakan penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli
untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan.
c) Technical Selling
yaitu berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.
d) New Businies Selling
Merupakan berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon
pembeli menjadi pembeli.
e) Responsive Selling
Ialah setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi
terhadap permintaan pembeli.
Tahap tahap Penjualan
1) Persiapan Sebelum Penjualan
Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah mengadakan
persiapan-persiapan sebelum melakukan penjualan. kegiatan yang
dilakukan adalah memberikan pengertian tentang barang yang dijualnya,
pasar yang dituju dan teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan.
2) Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang, penjual
dapat menentukan karakteristik calon pembeli atau pembelipotensial.
Penentuan calon pembeli beserta karakteristiknya dapat dilakukan dengan
segmentasi pasar. Oleh karna itu, pada tahap ini ditentukan lokasi dari
segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi ini dapatlah dibuat
sebuah daftar tentang orang-orang atau perusahaan yang secara logis
merupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.
3) Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah
tentang individu atau perusahaan yang dapat diharapkan sebagai
pembelinya.
4) Melakukan Penjualan
Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat
perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya
tarik minat mereka. Jika minat mereka dapat diikuti dengan munculnya
keinginan untuk membeli, maka penjual tinggal merealisir penjual
produknya. Pada saat ini penjualan dilakukan.
5) Pelayanan Jurnal Penjual

14
Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari
pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan
pelayanan pada mereka.

Cara Penjualan
a) Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan cara penjualan di mana penjualan langsung
berhubungan / berhadapan / bertemu muka dengan calon pembeli atau
langganannya. Penjualan langsung ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
 Penjualan melalui toko
 penjualan diluar toko
b) Penjualan Tidak Langsung
Dimuka telah dibahas tentang pengertian menjual beserta definisinya
dalam mana penjualan itu terjadi antara penjualan dan pembeli dengan
bertemu muka. namun dalam praktek terdapat variasi “menjual” yang
dilakukan oleh para penjual, yaitu tidak menggunakan individu atau
tenaga-tenaga penjualan. Penjualan tidak langsung antara lain: Penjualan
surat/pos, Penjualan melalui telepon, Penjualan dengan mesin otomatis.

15
BAB III
METODE
A. Waktu dan Lokasi
Waktu : penjualan dilaksanakan mulai pada tanggal 20 November 2021-22
November 2021
Lokasi :
 Kumon 1
Jl. MT Haryono No.39, RW:01, Mojorejo, Taman, Madiun City
 Ds. Karangsono, RT: 06, RW:01, Kwadungan, Ngawi
 Dsn. Demung, Karangsono, Kwadungan, Ngawi
 Dsn. Ganting, Kwadungan, Ngawi
B. Modal yang Dibutuhakan
Telur Asin = Rp. 56.000
Plastik = Rp. 3.000
Pita = Rp. 1.000
Stiker = Rp. 2.500
Bensin = Rp. 20.000
___________________________ +
Total = Rp. 82.500
C. Prosedur Penjualan Telur Asin
 Penjualan dilakuakan secara online melalui media WhatsApps, Tik Tok, dan
Instagram. Lalu, untuk pengeriman produk kami menerapkan sistem COD
dengan gratis ongkir. Kami menerapkan sistem tersebut dikarenakan kami
ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen pertama.
 Penjualan secara offline dilakukan dengan menawarkan produk telur asin
kepada para tetangga di sekitar rumah ataupun teman-teman yang ada di
sekolah.

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Laporan Penjualan

Pengeluaran

No. Jenis Jumlah Satuan Harga/satuan Jumlah


pengeluaran satuan (Rp)
Biaya tidak tetap
1. Plastik 2 1 Rol Rp. 1,500 Rp. 3,000
2. Pita 1 1 Meter Rp. 1,000 Rp. 1,000
4. Stiker 1 1 Lembar Rp. 2,500 Rp. 2,500
5. Bensin 2 1 Liter Rp. 10,000 Rp. 20,000
Biaya tetap
No. Jenis Jumlah Satuan Harga/satuan Jumlah
pengeluaran satuan (Rp)
1. Telur Asin 20 1 Butir Rp. 2,800 Rp. 56,000
Penerimaan
No. Jenis Jumlah Satuan Harga/satuan Jumlah
pengeluaran satuan (Rp)
1. Penjualan Paket 18 3 Butir Rp. 10,000 Rp. 60,000
Telur Asin
2 Penjualan Telur 2 1 Butir Rp. 3,500 Rp. 7,000
Asin Eceran

 Total Harga Penjualan Produk (HPP)


Total Pengeluaran Rp. 82,500
= = Rp. 4,125
Jumlah Satuan/butir 20
 Laba Untung/ Rugi
Jumlah Penjualan = Rp. 67,000
Total HPP = Rp. 82,500
______________________________+
Jumlah = -Rp. 15,500
Sehingga, penjualan telur asin ini mengalami kerugian sebesar Rp. 15,500
B. Hasil Promosi

Gambar 4. 1 Logo Produk

17
Gambar 4. 2 Promosi Melalui Media WhatsApps

Gambar 4. 1 Promosi Melalui Media Instagram

Gambar 4. 2 Promosi Melalui Media TikTok

18
C. Hasil Penjualan
 Penjualan Secara Online

Gambar 4. 3 COD di Kumon untuk kak Emma

Gambar 4. 4 COD di Kumon untuk kak Rara

19
Gambar 4. 5 COD di Dsn. Demung, Karangsono, Kwadungan, Ngawi

 Penjualan Secara Ofline

Gambar 4. 6 COD di Ds. Karangsono, Kwadungan

Gambar 4. 7 COD di Dsn. Ginting, Kwadungan, Ngawi

20
Gambar 4. 8 COD di Karangsono, Kwadungan, Ngawi

D. Pembahasan
Proses promosi dimulai dari membuat vidio promosi dengan durasi 3 menit,
membuat pamflet dengan warna terang agar terlihat menarik dan membuat
akun Instagram telur asin agar orang-orang mudah menjangkau saat akan
memsesan telur asin. Setelah Vidio, pamflet dan akun Instagram sudah jadi
proses selanjutnya anggota kelompok memposting di akun media sosial seperti
whatsApp, instagram dan tik tok. Di dalam penjualan tersebut kamu membuat
promosi jika membeli 1 butir telur asin harganya Rp. 3,500 sedangkan jika
membeli 3 butir telur asin maka akan mendapat diskon sehingga harganya
menjadi Rp. 10,000.
Setelah diposting di media sosial, ada beberapa orang yang membeli melalui
aplikasi whatsApp. Kebanyakan konsumen kami memilih membeli 3 butir telur
dengan harga Rp. 10,000. Hal ini membuktikan bahwa ternya promosi yang
kami berikan berhasil karena telah banyak menarik minat konsumen untuk
membelinya. Pada awalnya setelah memposting promosi di akun media sosial
masih belum ada yang ingin membeli. Para anggota kelompok lainnya sudah
hampir putus asa. Namun, pada akhirnya ada yang mau membeli produk kami.
Dalam menjual barang dibutuhkan sikap yang sabar dan terampi. Selain itu,
untuk pemesanan online kami mengantarkannya dengan sistem COD gratis
ongkir. Kelompok kami menerapkan sistem COD gratis ongkir ini karena ingin
menarik perhatian konsumen supaya membeli produk kami. Lagi pula di
penjualan pertama ini, kami ingin memberikan pelayanan-pelayanan khusus
bagi konsumen.
Para pembeli online kebanyakan dari promosi di aplikasi WhatsApps. Di
dalam aplikasi ini kami memberoleh 3 pelanggan dengan masing-masing
membeli 3 butir telur asin seharga Rp. 10,000. Nama-nama konsumen pertama
kami di penjualan online ini yaitu:
1) Anik R.W
2) Kak Rara Kumon
3) Kak Emma Kumon
Lalu, untuk penjualan offline kami menawarkan kepada tetangga-tetangga
yang di sekitar desa. Nama-nama konsumen kami di penjualan offline ini yaitu:

1) Bapak Wito

21
2) Mbak Lami
3) Budhe Yas
Setelah penjualan di atas stok telur kami masih tersisa 2 biji. Sebenarnya
jika sudah tidak ada yang membeli lagi rencananya kami akan memakan telur
tersebut bersama anggota kelompok. Namun akhirnya telur yang tersisa 2 biji
itu terjual karena dibeli lagi oleh salah satu tetangga, beliau menyebutkan
bahwa rasa telur asinnya sangat enak, rasa asinnya juga sudah sesuai dan
membuat ketagiahan. Nama konsumen yang membeli lagi produk telur asin
kami yaitu :

1) Budhe Yas
Akhirnya telur penjualan asin ini sudah laris semua. Total harga penjualan
kami yaitu Rp. 67.000. Walaupun telur yang kami jual habis semua, tetapi kami
memperoleh kerugian sebesar Rp 15,000. Kerugian ini terjadi karena kami
terlalu banyak membeli bahan untuk pengemasan telur serta stiker logo produk.
Bahan-bahan tersebur masih sisa banyak sekali, jika penjualan telur asin ini
tetap diteruskan kemungkinan besar kami akan memperoleh untung. Namun,
kami khawatir jika penjualan telur asin ini sudah tidak laku lagi sehingga kami
mengalami kerugian yang justru lebih besar lagi. Sehingga, laba yang diperoleh
hanya dapat digunakan untuk mengembalikan modal transportasi dan
pengemasan dengan kata lain laba tersebut habis untuk mengembalikan modal
awal. Selain itu, alasan lain yang menyebabkan kerugian yaitu karena belum
menemukan peluang pasaran yang tepat. Banyaknya pedagang telur asin di
sekitar membuat produk kami kalah saing. Apalagi jika ada di pasar lain yang
memiliki harga lebih murah daripada produk kami. Jika kami ingin menjual
telur asin murah yang harganya sekitar Rp. 2,500 maka kami justru akan
mengelami kerugian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan harga 1 butir telur
sekitar Rp. 2,800 yang kami ambil telur asin dari produsen. Sehingga jika dijual
kembali dengan harga Rp. 2,500 sangat mustahil. Kerugian yang kami alami
juga dapat disebabkan karena masyarakat belum banyak yang mengenal
produk telur asin kami.

22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Industri telur asin mempunyai peranan penting dalam rangka memenuhi
kebutuhan sumber protein dan lemak yang berharga murah bagi masyarakat.
Perkembangan peternakan itik petelur merupakan faktor pendukung terbesar
bagi industri telur asin agar dapat memasok telur asin dengan harga yang murah
dan bermutu tinggi. Pengembangan industri telur asin memberikan manfaat
yang positif dari aspek sosial ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang
kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat, dan tidak menimbulkan
dampak lingkungan yang signifikan. Usaha penjualan telur asin ini termasuk
usaha yang cukup menjanjikan karena memiliki peluang bisnis yang dapat
memperoleh keuntunga yang tinggi. Namun, semua itu juga harus disertai
dengan kemampuan mencari peluang dan mempromosikan produk ke
masyarakat luas.
Promosi dalam suatu usaha memiliki peranan yang sangat penting dalam
rangka memperkenalkan produk dan meningkatkan penjualan. Dapat dikatan
bahwa kunci utama suatu produk dapat cepat laku di masyarakat adalah terletak
pada segi promosinya. Apabila promosi yang dilakukan dengan baik dan tepat,
produk tersebut akan cepat sekali berkembang, lalu dikenal masyarakat
sehingga konsumennya pun menjadi banyak. Dalam berwirausaha yakinlah
bisnis apapun yang dilakukan seseorang nantinya akan dapat bersaing dan
berkembang sesuai harapan. Promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Volume Penjualan, artinya apabila semakin sesuai promosi tersebut
dengan memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen, sehingga
konsumen pun akan banyak yang minat dan banyak pula masyarakat yang
mengenal produk telur asin ini dari teman-teman atau tetangga, sehingga
volume penjualan akan semakin meningkat.
Selain itu, harga juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Volume
Penjualan, artinya apabila semakin sesuai harganya, yaitu harga telur asin
tersebut terjangkau, sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan, sesuai
dengan harga pasar. Maka volume penjualan juga akan meningkat..
B. Saran
Sebaiknya bagi pemula yang berwirausaha telur asin, penjual membuat
promosi berupa iklan melalui selebaran dan stiker produk yang ditempelkan
pada telur asin. Penjual juga dapat meningkatkan promosinya dengan
memasang pamflet di lokasi-lokasi yang strategis menggunakan gambar yang
menarik dan tulisan yang jelas serta mudah dipahami oleh calon konsumen.
Lalu untuk penjualannya, cari tempat yang strategis dan mudah dijangkau
oleh para konsumen. Tempat penjualannya bisa di tempat-tempat yang ramai
seperti di pasar malam, CFD (Car Free Day), pasar tradisional, sekolah dan
lain-lain. Supaya produk telur asin ini semakin laris, maka alangkah baiknya
cara penjualannya dilakukan dengan cara berkeliling lalu ditawarkan kepada
para masyarakat yang berminat untuk membeli.

23
Harga juga merupakan salah satu bahan pertimbangan dari para konsumen.
Jika harga jual suatu produk semakin murah maka konsumen akan sangat
tertarik untuk membeli. Namun, jika penjual memberikan harga yang sangat
murah tentuan penjual tersebut akan memperoleh kerugian. Maka dari itu,
berikan promosi jika yang membeli banyak akan mendapatkan potongan harga.
Dengan demikian, penjual akan mendapatkan untung lalu penjualan produknya
menjadi cepat laku di pasaran.

24
Daftar Pustaka

Cashbac. (2020). Pengertian Promosi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya dengan Jelas.
Retrieved November 27, 2021, from cashbac.com:
https://cashbac.com/blog/pengertian-promosi-tujuan-jenis-contoh/
Doe, J. (2020). Apa Yang Dimaksud Harga Pokok Penjualan (HPP). Retrieved
November 27, 2021, from www.jurnal.id:
https://www.jurnal.id/id/blog/apa-yang-dimaksud-harga-pokok-penjualan-
hpp/
Ervina. (2019, Desember 11). Pengertian Penjualan, Tujuan dan Bentuknya dalam
Perusahaan. Retrieved November 26, 2021, from www.talenta.co:
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/apa-itu-arti-tujuan-definisi-
juga-pengertian-penjualan-adalah-berikut/
Pamungkas, A. (2021, Maret 28). Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Promosi yang
Harus Dipahami. Retrieved November 27, 2021, from majoo.id:
https://majoo.id/solusi/detail/promosi
Pasundan, U. (2019). BABII_Landasan Teori. Promosi, 8-12. Retrieved November
27, 2021, from
http://repository.unpas.ac.id/34288/4/BAB%20II_Landasan%20Teori%20.
pdf
Polsri, E. (2020). BABIII_TINJAU PUSTAKA. Penjualan, 7-10. Retrieved
November 27, 2021, from
http://eprints.polsri.ac.id/3007/3/3.%20BAB%20II.pdf
Sofyan, A. (2019). BABIII_TINJAUAN TEORI. Penjualan, 1-5. Retrieved
November 27, 2021, from https://repository.uin-
suska.ac.id/6973/4/BAB%20III.pdf

25
Lampiran

Lampiran. 1 Proses Penjualan Telur Kepada Tetangga

Lampiran. 2 Foto hasil Produk Telur Asin Juara

26
Lampiran. 3 Foto Bersama Dengan Anggota Kelompok

27

Anda mungkin juga menyukai