Npm : 19810049
Soal :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak penguasaan tanah dalam arti fisik dan penguasaan tanah
dalam arti yuridis?
2. Hak menguasai dari negara atas tanah bersumber pada hak bangsa Indonesia atas tanah, yang
merupakan penugasan pelaksanaan tugas kewenangan bangsa Indonesia. Apa saja wewenang hak
menguasai negara atas tanah sebagaimana yang dimuat dalam pasal 2 ayat 2 UUPA?
3. Hak Milik adalah hak yang turun temurun, terkuat, terpenuh yang dapat dipunyai atas tanah, jelaskan
apa yang dimaksud dengan turun temurun, terkuat dan terpenuh tersebut?
5. Bagaimana pendapat kalian berkaitan dengan proses alih fungsi lahan yang marak terjadi dan
dampaknya terhadap lingkungan?
Jawab :
1. Penguasaan tanah secara yuridis berarti ada hak dalam penguasaan itu yang diatur oleh hukum ada
kewenangan menguasai secara fisik, misalnya dalam hal sewa menyewa tanah secara yuridis tanah
adalah hak pemilik tanah tetapi secara fisik tanah itu digarap atau digunakan oleh penyewa tanah
tersebut dalam jangka waktu yang sudah disepakati, juga dalam hal menjamin tanah pada Bank maka
Bank sebagai kreditur adalah pemegang hak jaminan atas tanah yang dijadikan jaminan tetapi fisik
penguasaannya atau penggunaannya tetap ada pada pemilik hak atas tanah.
Pengertian "penguasaan" dan "menguasai dapat dipakai dalam arti fisik, juga dalam arti yuridis. Dan
juga beraspek perdata dan beraspek publik. Penguasaan dalam arti yuridis adalah penguasaan yang
dilandasi hak, yang dilindungi oleh hukum dan pada umumnya memberi kewenangan kepada pemegang
hak untuk menguasai secara fisik tanah yang dihaki, misalnya pemilik tanah mempergunakan atau
mengambil mantaat dari tanah yang dihaki, tidak diserahkan kepada pihak lain.
c) Mengatur penyelesaian sengketa-sengketa pertanahan baik yang bersifat perdata maupun tata usaha
negara, dengan mengutamakan cara musyawarah untuk mencapai kesepakatan. Menurut Oloan Sitorus,
kewenangan Negara dalam bidang pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) UUPA di
atas merupakan pelimpahan tugas bangsa untuk mengatur penguasaan dan memimpin penggunaan
tanah bersama yang merupakan kekayaan nasional. Pada prinsipnya, hak menguasai dari negara adalah
pelimpahan kewenangan publik.
-Terkuat: dibanding dengan hak atas tanah yang lain, HM adalah hak paling kuat, induk dari hak-hak lain,
HM tidak berinduk kepada h.a.t yg lain; HM wajib didaftar.
mempunyai wewenang paling luas, bebas mempergunakan tanahnya dilihat drperuntukannya (bisa
untuk tempat tinggal maupun untuk usaha)
1. Perencanaan;
dokumen perencanaan Pengadaan Tanah yang disusun berdasarkan studi kelayakan yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dokumen perencanaan ditetapkan oleh instansi yang memerlukan tanah dan
diserahkan kepada Pemerintah Provinsi3
paling sedikit memuat:
a. maksud dan tujuan rencana pembangunan;
b. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan Nasional dan Daerah;
c. letak tanah;
i. rencana penganggaran
- Persiapan
- Pelaksanaan
- Penyerahan hasil.
5. Menurut saya alih fungsi lahan ada yang berdampak positif dan negatif.
- Dampak positifnya yaitu dari yang semula nya hutan dan tidak berpenghuni setelah alih fungsi lahan
dijadikan permukiman, perkantoran dan juga bisa perusahaan. Banyak investor investor menanam
modal nya di perusahaan real estat dampak positif nya dibukanya lapangan pekerjaan dan
berkembangnya ragam perekonomian dari yang tinggi sampai rendah, dan menurut saya satu diantara
alih fungsi untuk berkembangnya sebuah negara dalam bidang perekonomian. Serta dampak positif
yang dirasakan, yaitu meningkatnya harga jual lahan, terbukanya peluang usaha, dan peningkatan
sarana prasarana fasilitas umum.
- Dampak negatifnya yaitu alih fungsi
Adapun dampak negatif yakni pada aspek penyedia lapangan kerja petani (sosial), penghasil produksi
padi (ekonomi), dan berkurangnya pendapatan petani. Nilai rata-rata hilangnya kesempatan kerja petani
adalah 197,2 HKP/ha/tahun dan nilai ekonominya sebesar Rp 12.205.397/ha/tahun. Pada potensi
kehilangan produksi padi yakni 12,85 ton/ha/tahun dengan nilai ekonomi rata-ratanya Rp
59.775.338/ha/tahun. Selanjutnya rata-rata kehilangan pendapatan responden dari usahatani sebesar
Rp 38.598.962/ha/tahun dengan rata-rata kehilangan penghasilan Rp 3.990.223/tahun. Terkait dampak
lingkungan yakni 58% responden masih belum merasakan dampaknya.
Dan alih fungsi ini menyebabkan hutan yang akan menyerap air pada saat hujan tidak ada lagi akibatnya
yaitu bencana banjir yang melanda pemukiman seperti yang ada di Kalimantan saat ini dan hilang nya
perkebunan.