Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

TREND/ISSUE TERBARU TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL


BEDAH PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL, SISTEM PERSYARAFAN
DAN SISTEM INDERA

DISUSUN OLEH :

Tania Salsabila (20334118)

DOSEN PEMBIMBING :

Ns.Debby Silvia Dewi, M.Kep.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan
judul “ISSUE TERBARU TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Keperawatan
Medikal Bedah II.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun
makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Pariaman, 10 Februari 2022

Tania Salsabila
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Trend dan issue system muskuloskeletal


B. Trend dan issue system persyarafan
C. Trend dan issue system indera

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya


sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia
baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan
keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan medical bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak


terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat
kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya
berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan issue
yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan system musculoskeletal ?
2. Jelaskan system persyarafan ?
3. Jelaskan system indera ?

C. Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui tentang system musculoskeletal.
2. Agara pembaca mengetahui tentang system persyarafan.
3. Agar pembaca mengetahui tentang system indera.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta
tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu, bila
sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan aktivitas
pun bisa terganggu.

Dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat bergerak dan menjalani berbagai
aktivitas, seperti berjalan, berlari, berenang, hingga sesederhana mengambil suatu
benda.

Sistem muskuloskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta
melindungi berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.

Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal tersusun dari berbagai bagian dan jaringan tubuh, yaitu:

1. Tulang

Tulang merupakan salah satu bagian utama dalam sistem muskuloskeletal yang
berfungsi untuk menopang dan memberi bentuk tubuh, menunjang gerakan tubuh,
melindungi organ-organ tubuh, serta menyimpan mineral kalsium dan fosfor. Orang
dewasa umumnya memiliki sekitar 206 tulang.

Tulang terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar tulang memiliki tekstur keras
dan terbuat dari protein, kolagen, serta berbagai macam mineral, termasuk kalsium.
Sementara itu, bagian dalam tulang memiliki tekstur yang lebih lembut dan berisi
sumsum tulang, yaitu tempat diproduksinya sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit atau keping darah.

2. Sendi

Sendi merupakan sambungan antara kedua tulang. Sendi ada yang bisa digerakkan,
tetapi ada juga yang tidak.

Sendi yang tidak bisa digerakkan contohnya adalah sendi yang terdapat di lempengan
tengkorak. Sedangkan, sendi yang bisa digerakkan meliputi sendi jari tangan dan kaki,
siku, pergelangan tangan, bahu, rahang, panggul, lutut, dan pergelangan kaki.

3. Otot

Ada tiga jenis otot yang merupakan bagian dari sistem muskuloskeletal, yaitu otot
rangka, otot jantung, dan otot polos.

Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan sendi. Otot ini bisa meregang dan
berkontraksi saat tubuh bergerak, seperti saat berjalan, menggenggam benda, atau saat
mengubah posisi tubuh, misalnya menekuk dan meluruskan lengan atau kaki.

Sementara itu, otot polos adalah jenis otot yang terdapat pada organ-organ tubuh,
misalnya saluran cerna dan pembuluh darah. Aktivitas otot polos diatur oleh saraf
otonom, sehingga mereka dapat bekerja secara otomatis.

Sama seperti otot polos, otot jantung juga bekerja secara otomatis dalam memompa
darah ke seluruh tubuh, tetapi struktur jaringan otot ini mirip dengan otot rangka.

Di saluran pencernaan, otot polos bertugas untuk menggerakkan usus agar makanan dan
minuman bisa dicerna, kemudian dibuang sebagai kotoran. Pada pembuluh darah, otot
polos bertugas untuk mengatur aliran darah dengan cara melebarkan atau menyempitkan
pembuluh darah.
4. Tulang rawan

Tulang rawan adalah sejenis jaringan ikat yang menutup sendi. Selain berada di antara
sambungan tulang, tulang rawan juga ada di hidung, telinga, dan paru-paru.

Tulang rawan memiliki struktur yang kokoh, tetapi lebih kenyal dan lentur, tidak seperti
tulang rangka. Tulang rawan bertugas untuk mencegah tulang dan sendi saling
bergesekan serta menjadi peredam fisik saat tubuh mengalami cedera.

5. Ligamen

Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan sendi. Ligamen terdiri
atas serat elastis yang tersusun dari protein. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menopang
sendi, seperti lutut, pergelangan kaki, siku, dan bahu, serta memungkinkan pergerakan
tubuh.

6. Tendon

Tendon adalah jaringan ikat tebal dan berserat yang berfungsi untuk menghubungkan
otot ke tulang. Tendon terdapat di seluruh tubuh, mulai dari kepala, leher, hingga kaki.

Ada banyak jenis tendon dan salah satunya adalah tendon Achilles, tendon terbesar di
tubuh. Tendon ini menempelkan otot betis ke tulang tumit dan memungkinkan kaki
serta tungkai untuk bergerak. Sementara itu, tendon rotator cuff di bahu berfungsi untuk
menunjang gerakan bahu dan lengan.

Cara Kerja Sistem Muskuloskeletal

Ketika Anda hendak menggerakkan tubuh, otak akan mengirimkan sinyal melalui
sistem saraf untuk mengaktifkan otot rangka.

Setelah menerima impuls atau rangsangan dari otak, otot akan berkontraksi. Kontraksi
otot ini akan menarik tendon dan tulang untuk membuat tubuh bergerak.
Sedangkan untuk mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan pesan ke otot agar
mengendur dan rileks. Otot yang rileks akan berhenti berkontraksi, sehingga gerakan
tubuh akan ikut terhenti.

Beragam Gangguan pada Sistem Muskuloskeletal

Gangguan pada sistem muskuloskeletal bisa menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari
nyeri, otot atau sendi terasa kaku, hingga sulit untuk bergerak. Ada banyak gangguan
atau penyakit yang bisa terjadi pada sistem muskuloskeletal, di antaranya:

 Cedera, misalnya patah tulang, dislokasi, cedera otot, dan keseleo

 Kelainan bentuk tulang, misalnya akibat cedera, osteoporosis, penyakit


degeneratif, kelainan genetik, dan tumor atau kanker
 Osteomielitis atau infeksi pada tulang dan jaringan di sekitarnya
 Gangguan persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, dislokasi
sendi, dan nyeri sendi
 Gangguan pada sendi lutut, meliputi cedera meniskus dan robekan pada ligamen
lutut
 Masalah pada otot, misalnya otot robek, atrofi otot, cedera hamstring,
dan sarcopenia atau berkurangnya massa otot akibat penuaan
 Penyakit autoimun, misalnya rheumatoid arthtiris, vaskulitis, ankylosing
spondylitis, dan lupus
 Kanker otot, misalnya penyakit kanker otot polos leiomiosarkoma

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Muskuloskeletal

Agar sistem muskuloskeletal bisa tetap berfungsi dengan baik, Anda perlu menjaga
kesehatan sistem ini dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Caranya adalah sebagai
berikut:
 Lakukan olahraga secara rutin, misalnya dengan berjalan santai, berenang,
latihan beban, yoga, atau pilates.
 Perbaiki postur tubuh, yaitu dengan membiasakan diri untuk duduk dan berdiri
tegap.
 Jaga berat badan tetap ideal untuk mengurangi tekanan berlebih pada tulang dan
sendi.
 Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama makanan yang mengandung
kalsium, protein, dan vitamin D, untuk menjaga tulang tetap kuat.
 Berhenti merokok dan kurangi konsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, Anda juga perlu rutin menjalani pemeriksaan kesehatan (check-up) ke dokter
untuk memantau kondisi sistem muskuloskeletal. Pemeriksaan ini penting dilakukan,
terutama pada orang yang sudah berusia lanjut karena lebih berisiko mengalami
masalah tulang, seperti osteoporosis.

Sistem muskuloskeletal memiliki peran yang sangat besar dalam gerak tubuh dan
kemampuan untuk beraktivitas. Selain itu, terhambatnya gerakan dapat menyebabkan
gangguan kesehatan tubuh secara umum.

B. SISTEM PERSYARAFAN

Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon, berfungsi untuk
memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi untuk mengatur,
misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung
dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.
Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangt kompleks dan khusus.
Sistem saraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan
diberikan oleh tubuh. Rangsangan ada yang berasal dari luar tubuh seperti cahaya,
gravitasi, suhu, panas, dan dingin.

Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh seperti rasa lapar, haus, sakit,
nyeri, dan sebagainya. Untuk bereaksi terhadap rangsangan tersebut tubuh kita
memerlukan tiga komponen, yaitu reseptor sebagai penerima rangsangan, sistem saraf
sebagai penerima, pengolah, dan penerus hasil olahan rangsangan ke efektor, dan
efektor sebagai sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan.

Komponen-komponen sel saraf pada sistem saraf mempunyai kemampuan dalam


konduksi impuls atau melakukan impuls. Fungsi impuls adalah sebagai pembawa
informasi yakni tentang perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan, misalnya
perubahan temperatur dari panas ke dingin, perubahan cahaya dari gelap ke teran. Pusat
sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah badan sel yang disebut perikarion, berisi nukleus.
Di dalam sitoplasma perikarion terdapat bahan-bahan yang disebut substansia nissel.
Dari perikarion keluar prosesus yang menghantarkan rangsangan perikarion yang
disebut dendrit, jumlahnya lebih banyak (lebih dari satu).

Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut akson. Jumlah
akson biasanya hanya satu. Berdasarkan jumlah ukuran neuron dibagi menjadi tiga yaitu
neuron unipolar, bipolar dan multipolar. Sedangkan neuron berdsarkan struktur dan
fungsinya dibagi menjadi tiga, yaitu neuron sensorik, motorik dan interneuron. Macam-
macam neuron tersebut dihubungkan oleh sinaps.

Gerakan salah satu anggota tubuh dapat dijadikan bukti bahwa di dalam tubuh terjadi
penghantaran impuls oleh saraf dan menimbulkan tanggapan yang disampaikan oleh
saraf motorik dalam bentuk gerak.
Gerak yang disadari disebut gerak sadar dengan melalui rangkaian impuls dan
mengalami proses pengolahan yang dilakukan oleh otak, sedangkan gerakan yang tidak
disadari disebut gerak reflex dengan rangkaian impuls pendek, tanpa diolah oleh pusat
saraf.

Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang dan sistem saraf tepi yang dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf
aferen dan sistem saraf eferen.

Otak terdiri dari tiga bagian yaitu otak besar, otak kecil dan otak tengah. Sistem sarf
aferen membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat sedangkan
sistem saraf eferen membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor.

Bagian Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat dan ketat dan saling terkait.
Meskipun sangat kompleks, jaringan saraf hanya terdiri dari dua jenis sel utama, yaitu
neuron (sel-sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung/insulator/ pelindung sel saraf).

Sel Saraf Neuron

Neuron adalah sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam strukturnya,
semua sel saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat penting dalam
kerja sistem saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

 Badan Sel (The Cell Body)

Badan sel disembut juga soma (badan). Walaupun sangat beragam ukuran diameternya
yaitu dari 5 sampai 140 µm, namun semua sel saraf hanya memiliki satu inti sel yang
dikelilingi oleh sitoplasma.

Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel lain pada umumnya.
Badan sel merupakantempat proses dari impuls yang diterima oleh ujung- ujung saraf.
Badan sel banyak terletak di Sistem Saraf Pusat.  Namun badan sel yang disebut ganglia
(tunggal:ganglion) terletak disepanjang Sistem saraf tepi.

 Dendrit

Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan atau
percabangan dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada pohon yang merupakan
percabangan dari dahan pohon.

Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di dalam dendrit. Dendrit
berfungsi sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk menerima sinyal dari sel
saraf lain. Dendrit juga berfungsi untuk menghantarkan sinyal ke badan sel.

 Akson

Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah berbentuk
kerucut pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson berfungsi
untuk mengantarkan rangsang dari atau ke badang sel.

Fungsi Saraf Neuron

 Neuron Sensorik (Afferent)

 Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada
kulit, organ, indera, atau saraf organ internal ke Central Nervous System (CNS).

 Neuron Motorik (Efferent)

Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari CNS ke efektor.

 Interneuron

Neuron ini berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan motorik.


Bagian Saraf Neuroglia

 Astrocytes

Seperti namanya, sel ini berbentuk seperti bintang sehingga memiliki banyak
percabangan. Astrocytes berfungsi untuk mengatur extracelluler neuron.

 Microglia

Microglia merupakan sel pendukung yang ukurannya paling kecil namun jumlahnya
melimpah di CNS. Sel ini bersifat phagosit yang memakan microorganisme
penggganggu dan sel-sel saraf yang telah mati.

 Ependyma

Ependyma terdapat pada ventricle otak dan spinal cord (sum-sum tulang belakang).

 Oligodendrit

Oligodendrit memiliki bentuk seperti Astrocytes, namun dengan percabangan yang


lebih sedikit. Oligodendrit berfungsi untuk membentuk selubung myelin (myelin
sheaths) pada susunan saraf tepi (peripheral nervous system = PNS).

 Satelite Cell

Merupakan sel pendukung yang berada di sekeliling badan sel pada susunan saraf tepi.

 Schwan Cell

Schwan cell membentuk selubung myelin (myelin sheaths) pada susunan saraf pusat
(central nervous system = CNS). Fungsi myelin adalah untuk mempercepat
penghantaran sinyal pada axon. Sambungan antara dua sel schwan (myelin) disebut
nodes of Ranvier.

Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan
dari semua bagian tubuh hewan bilaterian-yaitu, semua hewan multiseluler kecuali
simetris radial spons dan binatang seperti ubur-ubur. Pada vertebrata, sistem saraf pusat
yang ditutupi dalam meninges.

Ini berisi sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Bersama-sama dengan sistem saraf perifer memiliki peran fundamental dalam kontrol
perilaku. SSP adalah yang terkandung dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam
rongga tengkorak dan tulang belakang di rongga tulang belakang.

Otak dan sum-sum tulang belakang ini merupakan organ yang sangat lunak dan
memiliki fungsi yang sangat penting bagi semua proses yang ada dalam tubuh sehingga
membutuhkan perlindungan. Selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas- ruas tulang
belakang,

Lapisan Selaput Tulang Belakang

1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak
sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan
dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat
rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-
labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis;
semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput
arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan
lipatan-lipatan permukaan otak.

Pada otak dan sum-sum tulang belakang, terdapat dua substansi, yaitu substansi grissea
dan substansi alba. Subtansi grissea memiliki warna abu-abu karena tersusun oleh badan
sel dari sel saraf. Sedangkan substansi alba memiliki warna putih, karena tersusun oleh
serabut-serabut saraf.

Walaupun keduanya memiliki substansi yang sama, namun berbeda dalam hal
susunannya. Pada otak substansi grissea terdapat pada bagian korteks dan substansi alba
terdapat pada bagian tengah. Sedangkan pada sum-sum tulang belakang, substansi
grissea terdapat pada bagian tengan yang membentuk seperti kupu-kupu dan substansi
alba terdapat pada bagian korteks.

Saraf Otak

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki  fungsi-fungsi yang kompleks,
seperti kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua
genggaman tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram.

Bagian Saraf Otak

 Cerebrum (otak besar)

Cerebrum merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari dua
hemisphere. Otak besar memiliki berat 83% dari total berat otak. Cerebrum terdiri dari
beberapa bagian, yaitu:

o Cerebral Cortex

Celebral Cortex merupakan bagian dari Cerebrum yang berwarna abu-abu (substansi
grissea) karena pada bagian ini banyak terdapat badan sel saraf. Celebral Cortex
memiliki empat area yang disebut lobus, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus
oksipital, dan lobus temporal. Lobus frontal merupakan pusat kemampuan motorik
seperti kecerdasan, berbicara dan daya ingat atau memori.

o Medullary Body
Medullary body merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna putih (substansi alba)
karena mengandung banyak serabut saraf (akson). Bagian in berfungsi mengirimkan
impuls dari dan ke cerebral cortex. Pada medullary body terdapat bagian yang disebut
Corpus callosum, yang menghubungkan impuls dari kedua celebral hemisphere.

o Basal Ganglia

Basal ganglia merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abu- abu. Pada besal
ganglia terdapat banyak badan sel-sel saraf, yang menyebabkan warna abu-abu pada
bagian ini. Bagian ini berfungsi untuk mengatur pergerakan otot rangka. Selain itu,
basal ganglia juga menghubungkan celebral cortex, thalamus dan hypothalamus.

 Brainstem

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari beberapa bagaian.

o Midbrain

Midbrain merupakan bagian brainstem yang penting. Midbrain terletak diantara


diencephalon dan pons. Midbrain merupakan tempat untuk relay impuls dari cerebral
cortex ke pons dan spinal.

o Pons

Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak diantara midbrain dan medula oblongata.
Pons berfungsi jembatan yang menghubungkan antara brainstem dan cerebelum. Pons
ini merupakan pengontrol proses pernapasan.

o Medula Oblongata
Medul oblongata merupakan bagian dari brainstem yang berbentuk
kerucut dan mengandung banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan
pusat pengaturan detak jantung, tekanan darah, pernapasan, menelan dan
muntah.

 Diencephalon

Diencephalon membentukpusat inti dari otak depan yang dikelilingi oleh belahan otak.
Diencephalon terdiri dari thalamus dan hypothalamus.

o Thalamus

Thalamus berbentuk seperti telur dan merupakan struktur yang berpasangan. Sebesar 80
% dari diencephalon adalah thalamus. Thalamus berfungsi sebagai relai bagi semua
sensori pada celebral cortex. Selain itu, thalamus juga berperan dalam
menginterpretasikan impuls sensorik.

o Hypothalamus

Hypothalamus merupakan bagian bawah dari diencephalon. Bagian ini sangat penting
dalam pengeturan fungsi autonom. Bersama dengan sistem limbic, hypothalamus
berperam dalam pengaturan emosi. Hypothalamus juga mampu mensekresikan
regulatory hormon. Hypothalamus juga mengendalikan rasa lapar, haus, tudur bangun
dan ritme biologis lainnnya.

o Epithalamus

Epithalamus merupakan bagian terkecil dari posterior dan superiorthalamus. Pada


epithalamus terdapat pineal gland yang merupakan bagian dari kelenjar endokrin.
Kelenjar ini mensekresikan melatonin untuk mempersiapkan diri pada siklus tidur dan
bangun.
 Cerebelum

Cerebelum biasa disebut otak kecil. Bagian ini terletak di bagaian belakan kepala dan
dekat dengan bagian leher ujung atas. Namun dengan bentuk yang kecil jika
dibandingkan dengan otak besar, cerebelum memiliki fungsi yang sangat penting.
Cerebelum berfungsi untuk kontrol kontraksi otot, postur dan keseimbangan.

Sum-sum Tulang Belakang (Spinal Cord)

Sum-sum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata. Bagian ini
terus berlanjut kebelakang sampai tulang belakang. Panjang sum-sum tulang belakang
sekitar 42 cm sampai 43 cm.

Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan dilapisi oleh
meninges. Terdapat 31 pasang saraf spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12 di
thoracic, 5 di lumbar, 5 di sacral, dan 1 di coccygeal.

Sistem Limbik

Sistem limbik terletak di otak tengah, yaitu pada celebral cortex, thalamus, dan
hypothalamus. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,
hipocampus dan korteks limbik.

Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon,


memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,
metabolisme dan juga memori jangka panjang.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tidak tersentuh oleh indera. Sitem
inilah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai “Alam Bawah Sadar” atau
ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang
dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat
duduk bagi semua nafsu  manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan
kejujuran.
Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf yang merupakan lanjutan dari otak dan
spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Berdasarkan
impuls saraf yang dibawa sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen
(membawa impuls ke saraf pusat) dan eferen (yang membawa impuls ke efektor).
Sedangkan, berdasarkan asalnya sistem saraf tepi dibagi menjadi saraf sum-sum tulang
belakang (spinal) dan saraf otak (cranial).

 Saraf sum-sum tulang belakang (spinal)

Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula
spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi
sepanjang medula spinalis.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3
buah pleksus yaitu sebagai berikut:

 Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi


bagian leher, bahu, dan
 Pleksus brachialis mempengaruhi bagian
 Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

Sistem Saraf Otonom

Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol
detak jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi
menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.

Sistem syaraf parasimpatik disebut dengan cholinergic karena diaktivasi oleh


acetylcholin yang dihasilkan oleh post ganglion. Sedangkan systen syaraf simpatik
disebut adrenergic karena umumnya postganglionig meleparkan norepineprin.
Sistem syaraf parasimpatik umumnya disebut sebagai “housekeeping system’ yang
menyebabkan organ (jantung, organ pencernaan, dll) dalam dapat bekerja secara normal
(homeostatis). Sistem syaraf simpatik bekerja dalam keadaan stress sehingga disebut
dengan “fight or flight” system. Kondisi stress ini ditandai dengan peningkatan detak
jantung, tekanan darah, dilatasi bronchioles pada paru dan lain sebagainya.

C. SISTEM INDERA

Indera Manusia

Indera adalah kapasitas fisiologis organisme yang menyediakan data untuk persepsi.
Indera dan operasinya, klasifikasi, dan teori adalah topik yang tumpang tindih dipelajari
oleh berbagai bidang, terutama ilmu saraf, psikologi kognitif (atau ilmu kognitif), dan
filsafat persepsi. Sistem saraf memiliki sistem saraf sensorik tertentu, dan organ indera,
atau sensor, yang didedikasikan untuk masing-masing indera.

Manusia memiliki banyak sensor. Penglihatan (penglihatan, indera penglihatan),


pendengaran (audisi, indera pendengaran), rasa (gustation, gustatory sense), penciuman
(penciuman, penciuman indera), dan sentuhan (somatosensation, somatosensory sense)
adalah lima indra yang diakui secara tradisional.

Kemampuan untuk mendeteksi rangsangan lain di luar yang diatur oleh indra yang
paling dikenal luas ini juga ada, dan modalitas sensorik ini termasuk suhu (termoksi),
indera kinestetik (propriosepsi), nyeri (nosisepsi), keseimbangan (equilibriosepsi),
getaran (mekanoresepsi), dan berbagai rangsangan internal (misalnya kemoreseptor
yang berbeda untuk mendeteksi konsentrasi garam dan karbon dioksida dalam darah,
atau rasa lapar dan rasa haus).
Hewan lain juga memiliki reseptor untuk merasakan dunia di sekitar mereka, dengan
tingkat kemampuan yang sangat bervariasi antar spesies. Manusia memiliki indera
penciuman yang relatif lemah dan indera penglihatan yang lebih kuat dibandingkan
dengan banyak mamalia lainnya, sementara beberapa hewan mungkin kekurangan satu
atau lebih dari lima indera tradisional.

Beberapa hewan juga dapat makan dan menafsirkan rangsangan sensorik dengan cara
yang sangat berbeda. Beberapa spesies hewan dapat merasakan dunia dengan cara yang
tidak dapat dilakukan manusia, dengan beberapa spesies dapat merasakan medan listrik
dan medan magnet, dan mendeteksi tekanan air dan arus.

Panca indera berfungsi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari karena
melalui panca indera manusia dapat megenal dunia dan lingkungan di sekitarnya. Indera
bekerja bersama untuk membuat otak mengetahui apa yang terjadi di sekitar. Kemudian
membantu menjaga manusia agar tetap aman dengan memperingatkan kita akan adanya
bahaya.

Pada dasarnya manusia memiliki lima indera dasar yang disebut panca indra, yang
meliputi:  sentuhan, penglihatan, pendengaran, bau dan rasa, dengan bagian-bagian
masing-masing. Organ penginderaan terkait satu sama lain yang membentuk suatu
sistem, yang disebut dengan sistem indera. Setiap indera mengirim informasi ke otak
untuk membantu kita memahami dan memahami dunia di sekitar kita.

Pengertian Indera Manusia

Panca indera merupakan alat tubuh yang fungsiya untuk mengetahui keadaan di luar
atau organ tubuh yang mampu menerima rangsangan tertentu dari luar. Indera dapat
juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari sekelompok jenis sel sensorik
yang merespons fenomena fisik tertentu, yang kemudian mengirim ke dalam otak
tempat sinyal diterima dan ditafsirkan.
Pengertian Indera Menurut Para Ahli

Adapun definisi indera menurut para ahli, antara lain:

Biology Dictionary

Indera (dalam fisiolog berkaitan dengan) persepsi lingkungan melalui organ indera,
seperti yang untuk penglihatan, penciuman, pendengaran, sentuhan, rasa, dan lain-lain.

Cool Galapagos

Sebuah organ indera mendeteksi rangsangan dan mengubahnya menjadi dorongan saraf
yang mentransmisikan informasi tentang ukuran dan / atau sifat rangsangan ke otak kita.
Otak kita kemudian mengartikan impuls saraf dan membuat kita sadar akan rangsangan
dengan cara yang tepat.

Sistem Indera Manusia

Sistem indera manusia adalah merupakan bagain dari sistem saraf yang berfungsi
sebagai proses informasi indra. Pada sistem indra, terdapat reseptor indra, jalur saraf,
dan bagian dari otak turut serta dalam tanggapan indra. Secara umum sistem indra yang
kita kenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.

Macam-Macam Indera dan Fungsinya

Berikut ini lima indera yang dimiliki manusia beserta fungsinya, antara lain:

1. Indera Penglihatan (Mata)

Mata merupakan salah satu alat indera yang berfungsi untuk melihat. Mata merupakan
salah satu bagian tubuh yang pekerjaannya paling kompleks, kareana mata bekerja dari
awal ketika kita bangun tidur sampai akhir ketika kita tidur.

Mata bekerja untuk membantu manusia memahami dunia, dengan memahami segala hal
di sekita, mulai dari bentuk orang, tempat dan benda hingga warna, dan gerakan. Mata
bekeja seperti kamera, yaitu dengan mengambil gambar dari dunia di sekitar lalu setiap
gambar yang dilihat dikirim ke otak sehingga dapat mengetahui apa yang sedang terjadi
dan mengambil tindakan apa pun jika perlu.

2. Indera Pendengaran (Telinga)

Telinga merupakan indera pendengaran yang berfungsi menerima rangsangan dari luar
berupa suara (fonoreseptor). Fungsi telinga adalah sebagai alat untuk mendengarkan apa
yang ada di sekitar kita, hal tersebut dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor
khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara.

Cara kerja telinga adalah dengan mengumpulkan semua gelombang suara di sekitar dan
mengirimkan getaran sebagai sinyal ke otak, yang kemudian mengetahui apa suara itu
dan segera mengambil tindakan. Selain itu telinga juga berfungsi sebgaai alat
keseimbangan. Suara yang dapat di dengar oleh manusia adalah yang memiliki
frekuensi sekitar 20 hingga 20.000 hertz.

3. Indera Pencium/Pembau (Hidung)

Disamping sebagai alat pernapasan, hidung meruapakan salah satu alat indera yang
digunakan untuk meneganali lingkungan atau apa yang ada di sekitar kita melalui bau
atau aroma yang kemudian di teruskan ke otak.

4. Indera Pengecap (Lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka yang terdapat di dalam mulut yang secara umum
berfungsi untuk berbicara, mengunyah, menelan, bernyanyi, dan mencicipi.

Lidah merupakan salah satu indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan dari
luar berupa rasa baik dari kegunaan makanan atau minuman yang masuk ke dalam
mulut. Lidah akan merespon apa yang masuk ke mulut baik rasa manis, pahit, asam
maupun asin.

5. Indera Peraba (Kulit)


Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh yang melapisi selurih tubuh manusia dan
adalah organ terbesar di tubuh manusia yang beratnya sekitar 12% dari total berat badan
kita. Kulit berfungsi sebagai perlindungan terhadap mikroba dan hal-hal lain yang dapat
merusak organ dalam manusia.

Kulit merupakan alat indera peraba yang mampu menerima rangsangan dari luar seperti
temperature suhu, rasa sakit, tekstur, tekanan, dll. Hal tersebut dapat terjadi karena pada
kulit terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan
fisik (mekanoreseptor).

Setiap bagian kulit memiliki kepekaan yang berbeda-beda dalam menerima rangsangan.
Bagian kulit yang paling peka adalah ujung jari dan bibir. Selain itu kulit juga terdapat
kelenjar keringat yang berfungsi untuk menghasilkan suatu keringat, otot penggerak
rambut yang berfungsi mengatur gerakan rambut, serta pembuluh darah untuk
mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Bagian Indera

Masing-masing indera pada manusia memiliki bagian-bagian yang tentunya juga


memiliki peran tertentu dalam menerima rangsangan. Berikut penjelasannya:

Bagian Mata

Mata memiliki bagian-bagian di dalam mata yang masing-masing memilki fungsi yang
berbeda dan bekerja saling bersinergi agar dapat berfungsi sebagaimana indera
penglihatan . Bagian-bagian mata antara lain adalah:

1. Kornea mata, berfungsi menerima rangsangan cahaya kemudian meneruskan ke


mata yang lebih dalam.
2. Lensa mata, berfungsi untuk meneruskan dan memfokuskan cahaya sehingga
bayanagan agar jatuh tepat ke retina mata, sehingga benda dapat terlihat jelas.
3. Badan bening, berfungsi untuk meneruskan cahaya yang melalui mata.
4. Iris, berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata.
5. Pupil, berfungsi untuk masuknya sebuah cahaya.
6. Retina, berfungsi untuk membentuk baanga benda yang kemudian dikirim ke
syaraf otak.
7. Otot mata, berfungsi mengatur gerakan bola mata.
8. Saraf mata, berfungsi meneruskan rangsangan cahaya yang berasal dari retina ke
otak.

Bagian Telinga 

Telinga terdiri atas tiga bagian utama – telinga luar (yang disebut pinna), telinga tengah
dan telinga bagian dalam yang semuanya tersebut terhubung dan mentransfer
gelombang suara dari luar ke otak. Secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

1. Telinga luar, terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar.
Telinga luar berfungsi untuk menangkap getaran suara.
2. Telinga tengah, teridiri dari bagian selaput pendengaran atau dikenal dengan
gendang telinga yang berfungsi meneruskan suara ke bagian yang lebih dalam,
tulang-tulang pendengaran (tulang martil, landasan dan sanggurdi) yang
berfungsi memperkuat getaran dan meneruskan ke koklea atau dikenal dnegan
rumah siput, serta saluran eustachius yang berrfungsi menghubungkan
antaratelinga bagian luar dengan rongga mulut.
3. Telinga dalam terdiri dari bagian tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam
tersebut berfungsi untuk meneruskan suara menuju ke otak. Selain itu terdapat
tiga saluran setengah lingkaan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tubuh.

Bagian Hidung

Bagian-bagian hidung dan fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Lubang hidung, berfungsi untuk keluar masuknya udara.


2. Rambut hidung, berfungsi untuk menyaring kotoran atau debu yang masuk
bersama udara ke hidung ketika kita bernapas.
3. Selaput lendir, berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai
indera pembau.
4. Serabut syaraf, berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada bersama dengan
udara ketika bernapas.
5. Saraf pembau, berfungsi mengirimkan stimulus bau ke bagian otak.

Bagian Hidung

Lidah memiliki dua kelompok otot, yaitu:

1. Otot intrinsic yang berfungsi melakukan sebuah gerakan halus


2. Otot ekstrinsik yang berfungsi melakukan sebuah gerakan kasar saat
mengunyah, menelan dan mengaitkan lidah dengan bagian sekitarnya.

Lidah memiliki bagian berbintil-bintil yang dikenal dengan papilla, yaitu ujung saraf
pengecap yang masing-masing memiliki kepekaan terhadap rasa tertentu yang
berdasarkan letaknya pada lidah.

Pada Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, pada tepi lidah untuk mengecap rasa asin
dan asam serta pada ujung lidah fungsinya untuk mengecap rasa manis. Kemudian
stimulus berupa rasa tersebut dikirim ke otak kemudian memberikan respon apakah kita
menyukai rasanya atau tidak.

Bagian Kulit

Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu sebgai berikut:

1. Lapisan epidermis merupakan lapisantebalyang tedapat di luar, lapisan yang kita


lihat setiap hari.
2. LapisanDermis atau lapisan tengah kulit. Dermis memiliki ujung saraf yang
mengirimkan sinyal ke otak untuk membantu memutuskan apakah benda yang
kita sentuh panas atau dingin, keras atau lunak, datar atau lancip dan sebagainya.
3. Lapisan subkutan, pada lapisan inilah lemak disimpan. Beberapa lemak sangat
berguna karena melindungi tubuh ketika menabrak sesuatu atau jatuh. Lemak
tubuh membuatkita tetap hangat ketika dingin di luar dan juga dapat digunakan
sebagai bahan bakar jika kita harus menunggu lama di antara waktu makan.

Salah satu contoh respon kulit sebagai indera perasa adalah ketika kita menggigil
kedinginan, itu merupakan cara tubuh untuk membuat kita tetap hangat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Trend keperawatan medical bedah dan dampaknya di Indonesia. Beberapa trend yang
terjadi dalam keperawatan medical bedah di Indonesia, di antaranya adalah :
telenursing, Prinsip moisture balance dalam perawatan luka, Pencegahan HIV-AIDS
pada remaja dengan Peer Group, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice
Home Care, One Day Care, Klinik HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi
profesi keperawatan kekhususan, Pengembangan Evidence Based Nursing Practice di
Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah. Disadari bahwa
semua trend tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan
diseluruh Indonesia.

Isu dalam Keperawatan Medikal Bedah dan Dampaknya di Indonesia beberapa issue
yang berkembang dalam keperawatan medical bedah di Indonesia, antara lain :
Pemakaian tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, belum ada
dokumentasi keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit menggunakan
versi atau modelnya sendiri-sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter,
Euthanasia : suatu issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan system tenaga
kesehatan, Lulusan D3 Keperawatanlebih banyak terserap di Rumah Sakit pemerintah
dibandingkan S1, dan peran dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan
jenjang pendidikan sehingga implikasi di rs antara DIII, S1 dan Spesialis belum jelas
terlihat.
B. Saran

Sebelumnya saya minta maaf atas makalah ini mungkin masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan, sehingga saya mengharapkan kritik dari pembaca agar makalah
yang saya buat ini menjadi lebih baik dan bagus sehingga bisa terlihat sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

https://lindaastutik68.blogspot.com/2016/04/trend-dan-isu-keperawatan-medikal-
bedah.html

https://www.alodokter.com/memahami-sistem-muskuloskeletal-dan-gangguan-yang-
dapat-terjadi

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-saraf-manusia/

https://gurusains.com/indera-manusia/

Anda mungkin juga menyukai