Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESMI

SOFTWARE REKAYASA

DISUSUN OLEH:

NAMA : 1. ASSYIFA RATINA HANUM

  2. FARAH AFIVAH

  3. KURNIA SYARAFINA RAMADHANTI

  4. M. HASYIM ASYARI BAHAR

KELOMPOK : C

PROGRAM STUDI : D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR

ACARA : TUGAS 4

PEMBIMBING : HARUM AZIZAH DAROJATI, S.T., M.T.

Tanggal Pengumpulan : 24 OKTOBER 2021

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


YOGYAKARTA

2021

KASUS SOAL

Umpan pada suhu 25˚C dan tekanan 1 atm, yang terdiri dari:
● 30 liter/menit water
● 45 liter/menit asam asetat
● 25 liter/menit toluene
Akan dipisahkan dengan simulasi 5 alat pemisah dengan sepsifikasi:
a. Decanter beroperasi pada suhu 50˚C
b. Flash 2 dan flash 3 dengan komposisi vapor fraction 75%
c. Sep dengan 20% asam asetat dan 70% toluene dari arus input terambil sebagai salah
satu arus output SEP
d. Sep2 dengan 35% asam asetat dari arus input ikut sebagai hasil atas dan hasil atas hanya
mengandung air sebesar 15% dan toluene 5%

Property Method: NRTL Semua alat dalam kondisi 2 atm

PENYELESAIAN
1. Tampilan Hasil
a. Decanter beroperasi pada suhu 50˚C
b. Flash 2 dan flash 3 dengan komposisi vapor fraction 75%

c. Sep dengan 20% asam asetat dan 70% toluene dari arus input terambil sebagai
salah satu arus output SEP

d. Sep2 dengan 35% asam asetat dari arus input ikut sebagai hasil atas dan hasil
atas hanya mengandung air sebesar 15% dan toluene 5%
2. Pembahasan
Dalam kasus soal diatas diketahui umpan berupa water, asam asetat, dan
toluen dengan laju alirnya masing-masing yang kemudian umpan tersebut
disimulasikan akan dipisahkan dengan beberapa alat pemisah (separator). Beberapa
jenis separator yang akan digunakan pada simulasi ini merupakan separator yang
digunakan untuk pemisahan material fase liquid, vapor dan campuran liquid-vapor.
Adapun peraltan yang digunakan yaitu: decanter, flash 2, flash 3, sep, dan sep 2.
Pada simulasi pertama separator yang digunakan berupa decanter yang
beroperasi pada suhu 50 C. Pemisahan decanter didasarkan pada densitas, kelarutan
dan polaritas. Decanter biasanya digunakan pada single stage separator dengan dua
fase liquid dan tanpa fase uap. Dalam aplikasi di dunia industri, decanter digunakan
untuk memisahkan serat-serat halus (non-oil solid) yang terkandung dalam minyak
kasar (crude oil) dari crude oil tank (COT).
Langkah pertama simulasi decanter adalah menginput property method.
Pada input property method, metode filter yang digunakan adalah COMMON lalu
base methodenya adalah NRTL. NRTL sendiri dalam aspen merupakan salah satu
model metode yang digunakan untuk menghitung kesetimbangan fasa. Namun,
sebelum menginput property method hal yang paling pertama dilakukan adalah
menginput komponen-komponen kimia yang digunakan dalam soal.
Simulasi yang kedua adalah menggunakan separator model flash 2 dan flash
3 dengan komposisi vapor fraction 75%. Pemisahan komposisi pada flash 2 dan
flash 3 dilakukan berdasarkan kesetimbangan. Flash 2 akan menghasilkan 2 aliran
output dengan ketentuan input dalam kesetimbangan uap-cair atau kesetimbangan
uap-cair-cair. Flash 2 digunakan untuk flash drums, evaporator, knok out drums,
dan single-stage separator. Adapun hasil simulasi yang diperoleh ditampilkan pada
gambar dibawah ini.
Selanjutnya yaitu simulasi flash 3. Pada flash 3 akan menghasilkan 3 aliran
output dengan ketentuan input dalam kesetimbangan uap-cair-cair. Flash 3 dapat
digunakan dalam decanters, pemisahan single-stage dengan dua fasa cair. Adapun
hasil simulasi yang diperoleh ditampilkan pada gambar dibawah ini.
Simulasi selanjutnya menggunakan separator model Sep dengan 20% asam
asetat dan 70% toluena dari arus input terambil sebagai salah satu arus output SEP.
Pemisahan komponen pada Sep dilakukan berdasarkan neraca massanya. Sep dapat
memisahkan komponen aliran input menjadi beberapa aliran output berdasarkan
pembagian fraksi komponen. Sep digunakan pada pemisahan komponen (seperti
dengan distilasi dan absorpsi) yang tidak diketahui detail pemisahannya. Adapun
hasil simulasi yang diperoleh ditampilkan pada gambar dibawah ini.
Untuk simulasi terakhir, pemisahan dilakukan menggunakan separator
model sep 2. Sep 2 dapat memisahkan komponen aliran masuk menjadi dua aliran
keluar, berdasarkan aliran yang ditentukan, pembagian fraksi atau tingkat
kemurniannya. Kegunaan sep 2 adalah saat pemisahan yang ingin dilaksanakan
tidak diketahui detail pemisahannya. Adapun hasil simulasi yang diperoleh
ditampilkan pada gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai