NIM : P17410213062
Kelas : 1B
Infeksi saluran kemih yang dialami oleh Kelly Strudwick awalnya masih bisa
ditangani dengan antibiotik biasanya. Namun, pada infeksi saluran kemih berikutnya,
bakteri E.coli yang menyerangnya memiliki resistensi antibiotik yang memicu infeksi
ESBL.
Gadis yang berusia 25 tahun tersebut diberikan antibiotik meropenem yang tidak
efektif dan membuatnya tidak mampu berjalan dan mengalami sakit perut yang parah.
Kelly langsung dibawa ke UGD.
Akan tetapi, infeksi ESBL yang dialami memicu sepsis atau menyebarnya infeksi
bakteri ke dalam darah. Meskipun telah diberikan obat antibiotik meropenem dan
doxycycline, kondisi Kelly tidak kunjung membaik.
Bahkan, Kelly mulai berhalusinasi dan menganggap bahwa dirinya dijadikan kelinci
percobaan dari suatu penelitian. Untungnya, setelah kejadian tersebut, kondisi gadis
tersebut mulai membaik dan 10 hari setelahnya, ia sudah bisa keluar dari rumah sakit.
Setelah keluar dari rumah sakit, Kelly masih terus diberikan antibiotik ertapenem
melalui pembuluh darah oleh perawat selama 10 hari berturut-turut di rumahnya.
Namun, bakteri E.coli yang menjangkitinya bisa muncul sewaktu-waktu.
Kelly membutuhkan waktu tiga bulan untuk dapat kembali bekerja, meskipun
kejadian yang dialami di rumah sakit mengakibatkan trauma yang membuatnya takut
terhadap kegelapan.
Umumnya, bakteri infeksi ESBL adalah bakteri E.coli dan Klebsiella. Keduanya
dapat diobati dengan antibiotik biasa, tetapi E.coli dan Klebsiella yang sudah
memiliki resistensi antibiotik tidak mampu lagi ditangani dengan antibiotik biasa,
seperti penisilin dan sefalosporin.