Anda di halaman 1dari 2

PROSEDURE PELAKSANAAN TERAPI REALITAS MENGGUNAKAN WDEP SISTEM

a. Tahap Pra Interaksi


1) Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada konflik internal yang
dapat mempengaruhi proses terapi)
2) Mempelajari rekam medis atau riwayat pasien sebagai data awal
3) Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman,dan aman
4) Mengatur kursi antara terapis dengan pasien pada posisi saling berhadapan
tanpa adanya sekat fisik dan psikologis.

b. Tahap Interaksi
1) Fase Orientasi

a) Menyapa pasien sesuai kultur/sosial budaya setempat


b) Memperkenalkan diri
c) Melakukan kontrak topik,waktu dan tempat pertemuan
d) Menanyakan keluhan utama pasien saat ini
e) Memvalidasi masalah yang dialami pasien
f) Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan

2) Fase kerja
Proses terapi realitas
Konselor berperan sebagai :
1. Motivator
Motivator adalah orang yang mendorong klien / individu untuk menerima dan
mendapatkan hasil atau keadaan nyata, baik dalam perbuatan maupun apa yang
ingin dicapai.selain itu motivator juga berguna agar klien/individu mamou
mengambil keputusan sendiri sehingga menjadikan klien/individu hidup mandiri
dan tidak ketergantungan dengan orang lain
2. Penyalur tanggung jawab
Konselor harus dapat memotivasi klien/individu agar nanti pada akhirnya
klien/individu dapat bertanggung jawab dan objektif serta realistis dalam menilai
perilakunya sendiri
3. Moralist
Konselor memegang peranan penting untuk menentukan nilai dari tingkah laku
klien/individu. Konselor akan memberikan pujian apabila klien/individu dapat
bertanggung jawab atas perilakunya, sebaliknya akan memberikan teguran jika
klien/individu tidak dapat melakukan tanggung jawab
4. Guru
Konselor berperan sebagai guru yang berusaha mendidik klien/individu agar
memperoleh berbagia pengalaman dalam mencapai harapannya
5. Pengikat janji
Artinya menjadi konselor harus memiliki Batasan-batasan dengan klien/individu.
Konselor harus memiliki limit waktu.
Teknik-teknik dalam konseling terapi realitas
1. Menggunakan roleplay dengan klien/individu
2. Menggunakan humor yang mendorong suasana yang nyaman dan rileks
3. Tidak menjanjikan apapun kepada klien/individu
4. Menolong klien/individu untuk merumuskan atau membuat rencana tertentu yang
akan dilakukan
5. Membuat model-model terapis agar lebih terlihat seperti guru yang bersifat
mendidik
6. Membuat Batasan-batasan yang tegas
7. Menggunakan terapi kejutan verbal atau ejekan yang pantas untuk
mengkonfrontasi klien/individu dengan perilaku yang tidak pantas
8. Ikut terlibat dalam peran mencari hidup yang lebih baik (Corey Gerald, 2012)
3) Fase terminasi
a) Mengeksplorasi perasaan klien
b) Memberikan kesempatan pasien untuk memberikan umpan balik tentang terapi

c. Post interaksi
a) Merapikan alat dan bahan yang telah dipakai
b) Mendokumentasikan secara tepat pada lembar catatan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA
Realitas, A. K. T. (2012). Corey Gerald, Konseling & Psikoterapi Teori Dan Praktek. ( Bandung :
Refika Aditama, 2012 ) 11. Perspektif Teoritis Konseling Realitas, Psikoterapi Teori dan
Praktek Konseling Realitas, 11–22.

Anda mungkin juga menyukai