Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA “ MINYAK BUMI “

DISUSUN OLEH :
 MUHAMMAD ARIEF R. BIN AZIZ
 MARIA CRESENTIA A. MOLE TAY
 RIFTINA EKA PUTRI

KELAS : XI IPA 3
TAHUN AJARAN 2021/2022

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................3

Daftar Isi....................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah...........................................................................4

1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................................4

Bab II Pembahasan....................................................................................................................5

2.1 Minyak Bumi.....................................................................................................5

2.1.1 Sejarah dan Pengertian Minyak Bumi......................................................5

2.1.2 Proses Pembentukan Minyak Bumi..........................................................5

2.1.3 Pembentuk Minyak bumi..........................................................................7

2.1.4 Bagaimana Mengambil Minyak Bumi Sebelum Diolah...........................8

2.1.5 Seperti Apa Proses Pengolahan Minyak Bumi.........................................8

2.2 Fraksi Minyak Bumi...........................................................................................9

2.3 Bensin................................................................................................................11

2.3.1 Pengertian dan Komponen Pembentuk Bensin.....................................12

2.3.2 Proses Pembentukan Bensin........................................................................12

2.3.3 Bahan Bakar Alternatif............................................................................14

2.4 Dampak Penggunaan Minyak Bumi dan Bensin..............................................16

2.4.1 Dampak Positif........................................................................................16

2.4.2 Dampak Negatif......................................................................................16

BAB III PENUTUP..............................................................................................................17

Lampiran................................................................................................................................18
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “makalah kimia minyak bumi” yang merupakan
salah satu tugas mata pelajaran kimia SMA Negeri 1 Bajawa . Adapun di dalam makalah ini kami
membahas tentang:

1. Minyak bumi

2. Fraksi minyak bumi

3. Bensin

4. Dampak penggunaan

Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Maka kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini membantu
teman-teman mengetahui secara garis besar materi yang kami sampaikan di dalam makalah. Terima
kasih kami ucapkan atas waktunya

Jumad,09 September 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi yang digunakan masyarakat untuk memasak, energi kendaraan bermotor serta industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiganya didapatkan dari sisa-sisa
pelapukan organisme, sehingga disebut bahan bakar fosil. Sisa dari organisme tersebut
berkumpul dan mengendap didasar bumi yang kemudian ditutupi lumpur. Karena pengaruh
tekanan lapisan di atasnya, lumpur tersebut lama kelamaan berubah menjadi batuan. Bakteri
anaerob menguraikan sisa jasad renik menjadi minyak dan gas bumi karena meningkatnya
tekanan dan suhu

Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon penyusun minyak bumi ada
berbagai jenis yang beragam dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan
karakteristik dasar yang berbeda-beda inilah yang akan mentukan bagaimana tindakan
selanjutnya untuk mengolah minyak bumi tersebut. Tindakan pengolahan ini akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan

Mengingat minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, maka
pengetahuan tentang minyak bumi penting untuk kita ketahui. Sebagai generasi penerus negeri ini,
maka sudah sepatutnya kita memikirkan bahan bakar alternatif yang digunakan sebagai pengganti
bahan bakar fosil.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu minyak bumi?

2. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi?

3. Apa saja komponen pembentuk minyak bumi?

4. Bagaimana mengambil minyak bumi sebelum diolah?

5. Seperti apa pengolahan minyak bumi?

6. Apa itu fraksi minyak bumi?

7. Apa itu bensin?

8. Apa saja komponen pembentuk bensin?

9. Darimana bensin berasal dan bagaimana proses pembentukannya?

10. Bagaimana pengambilan dan pengolahan bensin?

11. Apa saja bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti?

12. Apa saja dampak positif dan negatif penggunaan minyak bumi dan bensin?
1.2 Tujuan Penulisan
Pembaca serta kami dapat mengetahui hal-hal mendetail mengenai minyak bumi, fraksi minyak
bumi, bensin, dan dampak yang sebelumnya tidak kami ketahui, makalah ini dapat menambah
wawasan kami tentang hal-hal yang sebelumnya tidak kami pikirkan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Minyak bumi

2.1.1 Sejarah dan Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi adalah cairan kental berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar,
yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.

Sulit untuk memastikan, dimana dan siapa yang pertama kali menggunakan minyak bumi. Tetapi
berdasarkan informasi yang tersedia sejauh ini, minyak bumi sudah digunakan sejak ribuan tahun
lalu. Minyak bumi khususnya dalam bentuk aspal sudah digunakan untuk berbagai keperluan
masyarakat sejak tahun 6000 SM. Kegiatan penggalian minyak bumi di Cina sudah dilakukan sejak
lama, ratusan bahkan ribuan tahun lebih awal dibanding penggalian di Amerika Serikat yang baru
dilakukan tahun 1819. Cina sudah menggunakan alat bor berbahan perunggu untuk menggali minyak
bumi. Dimasa awal pengusahaannya di Amerika Serikat, pengangkutan minyak bumi dilakukan
menggunakan kuda dan perahu. Saking padatnya perahu , dilaporkan bahwa terjadi tabrakan bulan
Mei 1864 yang menyebabkan tumpahnya dalam jumlah besar, sekitar 20000-30000 barel.

Pemboran untuk mencari minyak bumi di Indonesia mulai dilakukan pada tahun 1871. Minyak bumi
pertama kali ditemukan di Indonesia diawali dengan laporan penemuan minyak bumi oleh Corps of
the Mining Engineers intsitusi milik Belanda pada dekade 1850-an

2.1.2 Proses pembentukan minyak bumi

Minyak bumi berasal dari pelapukan sisa-sia organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta
tahun yang lalu. Sisa dari organisme tersebut berkumpul dan mengendap didasar bumi yang
kemudian ditutupi lumpur. Karena pengaruh tekanan lapisan diatasnya, lumpur tersebut lama
kelamaan berubah menjadi batuan. Bakteri anaerob menguraikan sisa jasad renik menjadi minyak
dan gas bumi karena meningkatnya tekanan dan suhu.

Minyak bumi proses pembentukannya memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang telah
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori. Berikut merupakan teori proses pembentukan
minyak bumi:

1. Teori Biogenetik (Organik)


Teori ini menyebutkan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam terbentuk dari beraneka jasad organik
seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpur.

Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai
menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu,
temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik
minyak ataupun gas.

2. Teori Anorganik

Teori menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktivitas bakteri. Unsur seperti oksigen,
belerang dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi zat minyak
yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex

Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas karena menggabungkan Teori
Biogenetik dengan Anorganik yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari
berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan.

Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan
sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal
sebagai batuan induk (Source Rock).

Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan
akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap). Dalam suatu
perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika
gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas
terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis,
maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Menurut berbagai teori tersebut, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan
atau tumbuhan yang sudah mati. Jasad renik tersebut kemudian terbawa air sungai bersama lumpur
dan mengendap di dasar laut.

Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, temperatur tinggi, dan tekanan
oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen
yang berpori, sedangkan bintik minyak dan gas bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan
terakumulasi pada daerah perangkap (trap) yang merupakan batuan kedap.

Pada daerah perangkap tersebut, gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak
bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas
deposit air.

Proses pembentukan minyak bumi

1. Fotosintesa ganggang
Minyak bumi dibuat secara alami, awalnya dihasilkan oleh ganggang yang berfotosintesa, ganggang
merupakan biota terpenting dalam menghasilkan minyak bumi.

2. Pembentukan batuan induk

Batuan induk ini terbentuk karena ganggang yang sudah mati terendapkan di cekungan sedimen lalu
membentuk Batuan Induk. Batuan induk merupakan batuan yang memiliki kandungan Carbon yang
tinggi (High Total Organic Carbon). Namun tidak sembarang cekungan bisa menjadi Batuan Induk,
makanya proses ini sangat spesifik.

3. Pengendapan batuan induk

Kemudian batuan induk tertimbun oleh batuan lain selama jutaan tahun, salah satu batuan yang
menimbun Batuan Induk ini adalah batuan sarang. Batu Sarang merupakan batu sarang ini umumnya
terbentuk dari batu gamping, pasir maupun batu vulkanik yang tertimbun bersama dan terdapat
ruang berpori. Semakin lama, batuan lain akan menumpuk dan dasarnya akan semakin tertekan ke
dalam sehingga suhunya akan semakin bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai
180 derajat Celsius.

4. Proses akhir

Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis
minyak bumi mentah lebih kecil dari air.

2.1.3 Pembentuk Minyak bumi

Komponen pembentuk minyak bumi ialah sisa jasad renik yang telah tertimbun bertahun-tahun.
Komponen utama penyusun minyak bumi:

SENYAWA PERSENTASE KANDUNGAN SENYAWA


Hidrokarbon 90%-99% Alufatik jenuh, aromatik, dan
sikloalkana

Belerang 0,7%-7% Tio alkana, alkanatiol


Nitrogen 0,01%-0,9% Pirol(C4H5N)
Oksigen 0,01%-0,4% Asam karboksilat
Organo logam Sangat kecil Logam nikel
2.1.4 Bagaimana Mengambil Minyak Bumi Sebelum Diolah

Apabila suatu daerah telah diketahui memiliki kandungan minyak bumi didalamnya maka akan
dilakukan pemboran dengan menggunakan alat bor seperti rig pengeboran untuk mengambil minyak
bumi mentah di bawah tanah.

2.1.5 Seperti Apa Proses Pengolahan Minyak Bumi


Pengolahan minyak bumi memakan proses waktu yang cukup lama dan melewati beberapa tahapan.
Terdapat 6 tahapan proses pengolahan minyak bumi, yakni :

1. Proses Destilasi

Adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi, pemisahan fraksi tersebut
berdasarkan titik didih. Dilakukan pada sebuah wadah tabung yang dipanaskan dalam tekanan 1 atm
suhu 370 derajat celcius.

Hasil dari fraksi dipisahkan dimana fraksi yang titk didihnya terendah menempati bagian paling atas
tabung. Dan titik didih tinggi bagian paling dasar tabung.

2. Proses Cracking (refinery)

Bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul


hidrokarbon yang lebih kecil. Proses cracking dapat dilakukan dengan 3 cara:

· Thermal Cracking: Pemecahan rantai senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai panjang
menjadi rantai yang lebih kecil dengan cara proses katalis atau pemanasan dalam suhu 800 derajat
dan tekanan 700 kpa.

· Catalytic Cracking: Menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium. Menggunakan


suhu tinggi dengan tekanan yang rendah

· Hidrocracking: Kombinasi proses thermal cracking dengan catalytic yang menghasilkan


senyawa jenuh. Proses ini dilakukan dengan tekanan yang tinggi.

3. Proses Reforming

Merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi lebih baik. Dilakukan dengan
proses pemanasan. Karena proses reforming merubah struktur molekul fraksi maka disebut juga
proses isomerisasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi

Proses Alikilasi: Penambahan suatu atom pada molekul fraksi sehingga menjadi jauh lebih panjang
dan bercabang.

Proses Polimerasi: Penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul lebih besar dalam sebuah
fraksi sehingga mutunya meningkat.

5. Proses Treating

Pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam
proses pengolahan. Antara lain penghilangan bau tidak sedap melalui beberapa proses yang
mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan manfaat dalam mutu dan mutu akan
bertambah.

6. Proses Blending

Meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan menambahkan bahan-bahan aditif ke dalam fraksi
minyak bumi. Seperti TEL ( Teta Ethyl Lead) yang meningkatkan bilangan oktan dalam bensin.
Setelah melalui proses ini minyak bumi mutunya jauh lebih baik dan siap pakai.
2.2 Fraksi Minyak Bumi

Fraksi minyak bumi adalah komponen-komponen minyak bumi yang dipisahkan melalui proses
fraksinasi. Fraksinasi dilakukan dengan memanaskan minyak bumi dengan tujuan memisahkan
komponen yang mengandung hidrokarbon melalui titik didih. Berikut fraksi-fraksi minyak bumi dan
pemanfaatannya :

01- LPG

Titik didih 20° - Merupakan uap dari minyak bumi yang dipanaskan yang komponen utamanya
adalah propana dan butana.

02 – Nafta

Titik didih 70° - nafta merupakan sejenis bensin / bahan bakar kendaraan dengan oktan yang tinggi.
Nafta bisa diolah menjadi avtur (aviator turbin) sebagai bahan bakar pesawat terbang.

03 – Bensin

Titik didih 150° - Fraksi minyak bumi ini paling banyak di gunakan oleh masyarakat kita di Indonesia.
Hampir semua masyarakat membeli bahan bakar jenis ini.

04 – Kerosin / Minyak Tanah

Titih didih 270° - Minyak tanah memiliki tingkat pembakaran yang cukup rendah, kebanyakan minyak
tanah diperuntukkan untuk bahan bakar kompor, lampu templok dan media pembantu untuk
membakar sesuatu.

05 – Solar

Tititk didih 300° - Solar mengandung sulfur yang tinggi, jika mesin diesel tidak sempurna dalam
melakukan pembakaran maka akan keluar asap hitam yang mengepul.

06 – Pelumas

Titik didih 350° - Pelumas digunakan untuk melindungi mesin dari gesekan. Pelumas didapati dari
titik didih yang sangat tinggi dan berada di bawah tungku penyulingan minyak bumi bagian bawah.

07 – Parafin
Titik didih 370° - Parafin atau lilin terdapat dilapisan bawah tungku penyulingan minyak bumi dengan
titik didih yang sangat tinggi. Saat ini parafin digunakan untuk pembuatan lilin, korek api dan proses
pelapisan buah agar tahan lama.

08 – Residu / Aspal

Titik didih 400° - Residu biasanya terdapat di kerak dinding tungku penyulingan minyak bumi, Fraksi
minyak bumi ini digunakan untuk mengikat bebatuan yang digunakan untuk mengaspal jalan agar
menyatu. Aspal juga bersifat menyerap air, jika hujan dan air masuk kedalam aspal akan berpotensi
tergerus dan jalan akan berlubang.

Dari fraksi-fraksi minyak bumi yang merupakan hasil dari fraksinasi hampir tidak ada yang terbuang.
Demi memenuhi kebutuhan akan fraksi minyak bumi diatas, semua negara mengeksplorasi setiap
wilayahnya untuk menemukan cadangan sumber daya yang baru.

Tabel Fraksi Minyak Bumi

FRAKSI JUMLAH ATOM C TITIK DIDIH (C) KEGUNAAN


GAS 1-4 (-160)-30 Bahan bakar LPG sumber
hidrogen, bahan baku
sintesis senyawa organik.
Petroleum eter 5-6 30-90 Pelarut
Bensin (Gasoline) 5-12 70-140 Bahan bakar kendaraan.
Nafta ( bensin berat) 6-12 140-80 Bahan kimia ( pembuatan
plastik, karet sintetis,
detergen, obat, cat, serat
sintesis, kosmetik), zat
aditif bensin.
Minyak tanah (kerosin), 9-14 180-250 Rumah tangga, bahan
avtur(aviation turbine bakar mesin pesawat
kerosene) terbang.
Solar dan minyak diesel 12-18 270-350 Bahan bakar diesel,
industri.
Pelumas(oli) 18-22 350 ke atas Pelumas.
Parafin / lilin/ malam 20-30 350 ke atas Lilin, batik, korek api,
pelapis kertas bungkus,
semir sepatu.
Aspal 25 keatas 350 ke atas Pengaspalan jalan, atap
bangunan, lapisan
antikorosi, pengedapan
suara pada lantai.

2.3 Bensin

2.3.1 Pengertian dan Komponen Pembentuk Bensin

Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang ditujukan untuk kendaraan
bermotor. Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi
dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam
minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang
panjangnya yang berbeda-beda.

Bensin terdiri dari dua komponen utama, yaitu n-heptana (C7 H16) dan isooktana (C8H18). Kualitas
bensin dapat ditentukan dari banyaknya kandungan isooktan atau yang disebut juga dengan nilai
bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan oktannya, semakin efisien proses pembakaran bensin
tersebut. Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting
sampai saat ini

Kandungan utama bensin adalah hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi
tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh
percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa
terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Nama oktan berasal dari oktana (C8),
karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus.
Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti
yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk nheptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk
isooktana yang tidak mudah terbakar.

Mengapa ada beberapa mobil yang harus menggunakan bensin tertentu? Karena ada beberapa
kendaraan / mobil yang memiliki mesin berkualitas tinggi yang harus memakai (pertamax 92 dan
pertamax turbo 98) dampak jika memakai bensin pertamax pada mobil adalah gejala knocking pada
mesin mobil jika kebiasaan menggunakan bensin premium terus dilakukan knocking kemudian
berdampak munculnya kerak disaluran bbm paling parahnya, pistonnya dan push prod rusak.
2.3.2 Proses Pembentukan Bensin

Karena bensin merupakan salah satu dari fraksi minyak bumi, maka proses pengambilan dan
pengolahannya sama dengan proses minyak bumi. Hanya saja bensin dihasilkan dari proses
fraksinisasi dengan titik didih tertentu .

2.3.3 Bahan Bakar Alternatif

Bahan bakar alternatif adalah bahan bakar yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan
bakar konvensional yang tidak dapat diperbarui. Minat menggunakan bahan bakar alternatif untuk
kendaraan yang terus tumbuh pada dasarnya dimotivasi oleh tiga pertimbangan berikut ini:

1. Bahan bakar alternatif umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi kendaraan yang berkontribusi
terhadap kabut asap, polusi udara dan pemanasan global;

2. Sebagian besar bahan bakar alternatif tidak diturunkan dari bahan bakar fosil yang merupakan
sumber daya yang terbatas.

3. Bahan bakar alternatif dapat membantu negara memenuhi kebutuhan energi secara lebih
mandiri.

Bahan Bakar alternatif dibedakan lagi menjadi dua

1.Bahan bakar alternatif dari alam

Misalnya:

· Bahan bakar hidrogen

· Energi air

· Energi matahari

· Energi angin

· Energi gelombang laut

· Energi gerak

· Bahan bakar dari buah-bauahan/tumbuhan

2.Bahan bakar alternatif dari limbah

Misalnya:
· Bahan bakar dari limbah plastik

· Bahan bakar dari abu batu bara atau dibuat briket

· Bahan bakar dari ranting, sisa-sisa kayu dan tempurung kelapa dibuat arang

· Bahan bakar dari kotoran hewan atau manusia dibuat biogas

Ciri-ciri bahan bakar alternatif adalah:

1. Dapat digunakan berulang-ulang

2. Jumlahnya berlimpah di alam

3. Pengolahannya tidak merusak alam

4. Tidak berbahaya,aman,serta tidak menyebabkan penyakit akibat pengolahannya

5. Ramah lingkungan

Macam-macam bahan bakar alternatif

a. Biofuel

Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik.Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau
secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk
pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah
industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk
menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung
untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang
cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori
dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena kadang-kadang diperlukan
perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa
merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung
ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat
bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.
Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di
atmosfer karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar
karbondioksida di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang
tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih
bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer (meski
timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya).Penggunaan biofuel
mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman
yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung
pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol.
Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi seperti
kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan
berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara
kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya
bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol.

Sederhananya, biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya tanaman.
Bioetanol,biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel.Biofuels dianggap energi terbarukan,
mengurangi peran dari bahan bakar fosil, dan telah mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi
rendah karbon.

b. Bioetanol

Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang
lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan.Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah
dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%,
dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol dapat diproduksi dari
berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial untuk diolah dan
dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan yang potensial untuk
menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu,
nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar,
jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu).

Dari biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol.Alkohol merupakan bahan bakar
yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan untuk bahan bakar mobil, sehingga dapat
mengurangi konsumsi BBM.

c. Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono—alkyl ester dari rantai panjang
asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari
sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.

Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester
yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti minyak
sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak
bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai
penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah
belerang yang rendah pelumas.

Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai
sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang
dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan
menggunakan infrastruktur zaman sekarang.

Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat,
dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar.Pertumbuhan
SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan
kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.

d. Biogas

Kotoran hewan dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman atau membuat biogas
yang berguna sebagai bahan bakar.Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki
biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi seperti ternak di Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.

Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas merupakan hasil fermentasi
bakteri metan di dalam kondisi anaerobik.Secara teknis pembuatan biogas tidak merupakan
masalah.

e. Hidrogen

Energi kimia yang diubah menjadi listrik dan cocok digunakan untuk mobil listrik.Sekarang sedang
dalam tahap pengembangan, khususnya infrastruktur untuk pengisian sel bahan bakar tersebut ke
kendaraan agar bisa dilakukan juga secara konvensional.Dengan gencarnya pengembangan dan
produksi mobil listrik, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif juga semakin besar.

f. Air

Sejauh ini air sebagai bahan bakar masih hipotesis dan dalam penelitian lanjut. Air merupakan energi
yang memang tidak secara langsung bisa dipakai tanpa bantuan proses lain. Pasalnya, air merupakan
oksidasi dari hidrogen.Untuk itu harus dikembangkan teknologi untuk memecah molekul air menjadi
hidrogen dan digunakan sebagai energi.

g. Urine

Jika ini terjadi kita tidak perlu pusing lagi mencari WC umum ketika melakukan perjalanan.Menurut
Dr. Gerardine Botte dari Asosiasi Profesor Departemen Tehnik Mesin Kimia dan Biomolekuler di
Universitas Ohio, di dalam molekul urea (urine) terdapat empat atom hidrogen jika dibandingkan air
biasa yang hanya mengandung dua atom hidrogen. Lalu molekul tersebut dipisahkan melalui
oksidasi dengan basis elektroda nikel pada 0.37 V sehingga hidrogen tersebut akan terpecah.
h. Nitrogen Cair

Nitrogen cair adalah salah satu yang disiapkan untuk kendaraan masa depan. Proses pembuatannya,
nitrogen cair dipanaskan, ekstrak panas menghasilkan tekanan udara dan digunakan untuk
menggerakkan piston atau mesin sehingga bisa berputar.

h. Tekanan Udara

Selain tekanan udara yang dihasilkan oleh nitrogen cair, secara sederhana kompresi udara juga bisa
digunakan sebagai sumber daya mobil.Penggunaan uda yang dikompresi tidak memerlukan busi dan
sistem pendingin.Dengan demikian dapat mengurangi biaya produksi dan perawatan kendaraan.
Proyek mesin dengan tekanan udara ini pertama dikembangkan oleh Tata Motors dari India bekerja
sama dengan perusahaan Perancis, MDI.

i. Gas Alam

CNG (Compressed Natural Gas) atau gas alam dan di Indonesia lebih dikenal dengan BBG (bahan
bakar gas).Polusi yang ditimbulkan lebih rendah dibandingkan bensin dan diesel.Kaerna lebih ringan
dari oksigen, polusi yang ditimbulkan juga sangat rendah.Masalahnya, untuk menyimpannya
diperlukan tekanan yang sangat tinggi.Akibatnya, harus menggunakan tabung atau tangki yang kuat
dan berat.

j. Liquefied Petroleum Gas (LPG)

Bahan bakar ini sudah umum digunakan oleh rumah tangga di Indonesia dan dikenal dengan sebutan
elpiji. Karena terdiri dari campuran hidrokarbon yang mudah terbakar (kalu ada sumber api),
penggunaannya transportasi umum sudah banyak. Dibandingkan dengan BBG, penyimpanan elpiji
membutuhkan tekanan jauh lebih rendah.

2.4 Dampak Penggunaan Minyak Bumi dan Bensin

2.4.1 Dampak Positif

· Membuat kehidupan menjadi lebih mudah

· Mendorong kreativitas rakyat dan pemerintah untuk menemukan energi alternatif

· Pemerintah dapat menghemat dana hingga triliunan rupiah

· Berpengaruh positif pada perekonomian

2.4.2 Dampak Negatif

· Mencemari lingkungn

· Hasil dari pembakaran tidak sempurna dapat menyebabkan pemanasan global


· Ketergantungan penggunaan SDA minyak bumi dan bensin cepat menghabiskan SDA yang tidak
terbarukan ini

· Dapat menyebabkan krisis apabila diproduksi kelebihan minyak

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini yakni membahas mengenai sedikit sejarah minyak bumi, dari mana dan
seperti apa pengolahan minyak bumi, apa saja fraksi minyak bumi. Membahas bensin, bilangan
oktan, dampak penggunan, serta lain-lain. Yang semoga makalah ini dapat berguna dengan baik dan
menambah wawasan siswa mengenai materi kimia minyak bumi dan segala pembahasannya. Kami
yakini masih ada kekurangan dalam makalah ini, dilihat dari kemampuan dan waktu kami yang
terbatas. Oleh karena itu kami mohon maklum kepada Bapak/Ibu guru atas segala kekurangan yang
masih ada dalam makalah ini.

B. SARAN

Seharusnya pemerintah mengadakan pembatasan terhadap penggunaan minyak bumi dan dengan
giat menaikkan pamor bahan bakar alternatif yang sangat berguna dalam mengganti energi yang
dibutuhkan sehari-hari. Sangat disayangkan pemerintah masih kurang dalam mengedukasi warga
mengenai betapa banyak pengganti yang dapat digunakkan selain minyak bumi, dimana bahan-
bahan tersebut ramah lingkungan dan tidak memperparah pemanasan global.

Anda mungkin juga menyukai