Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur Pada Ny.B Di Lingkungan I Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur Pada Ny.B Di Lingkungan I Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas
Oleh
Helen Sihombing
132500022
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang senantiasa
melimpahkan Kasih sayang dan rahmat-Nya, dan telah memberikan kekuatan,
kesempatan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun
karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan
Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur Pada Ny.B di Lingkungan I
Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas”
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ismayadi S.Kep, M.Kep selaku dosen
pembimbing yang selama ini telah membimbing dan memberikan saran, kritik,
dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Disamping itu penulis juga banyak mendapat bantuan moril dan material
dari berbagai pihak dalam menyelesaikan studi dan penulisan karya tulis ilmiah
ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep,Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku wakil Dekan II
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr.Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, selaku Wakil Dekan
III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep Selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Jenny M. Purba S.Kp, MNS, Ph.D Selaku Dosen Pembimbing
Akademik Saya.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang
membangun dari semua pihak bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
pelayanan keperawatan.
Penulis,
Helen Sihombing
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................... 4
C. Manfaat ................................................................................. 5
LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan
makan, aktivitas, maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu membutuhkan
istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya. Tidur adalah suatu
keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang
merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan
fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah tidur dan
istirahat yang cukup,kemampuan untuk berkonsentrasi dan beraktivitas akan menurun
serta meningkatkan iritabilitas (Potter & Perry, 2003). Tidur adalah status perubahan
kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur
dikarakteristikkan dengan aktivitas metabolisme tubuh menurun (Choppra, 2003),
tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan
respons terhadap stimulus eksternal (Wahid, 2007). Pola istirahat dan tidur yang
biasa dari seorang yang masuk rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain
dengan mudah dipengaruhi oleh penyakit atau rutinitas pelayanan kesehatan yang
tidak dikenal. (Potter & Perry, 2005).
Manusia menggunakan sepertiga waktu dalam hidup untuk tidur. Data
hasil polling tidur di Amerika oleh NSF didapat bahwa ternyata wanita lebih 2
banyak mengalami gangguan tidur dibandingkan dengan laki – laki, yaitu 63% :
54% (National Sleep Foundation, 2007).
Orang Lanjut Usia (Lansia), menurut defenisi World Health Organization
(WHO), adalah orang usia 60 tahun ke atas yang terdiri dari (1) usia lanjut
(elderly) 60-74 tahun, (2) usia tua (old) 75-90 tahun, dan (3) usia sangat lanjut
(very old) diatas 90 tahun ( Raharja, 2013). Indonesia meupakan salah satu negara
berkembang yang jumlah penduduknya berusia 60 tahun keatas semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan
Asuhan Keperawatan pada Pasien Lansia dengan Masalah Gangguan Pola Tidur
pada Ny. B di Lingkungan 1 Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. B dengan masalah
gangguan tidur penulis mampu :
a. Melakukan pengkajian pada Ny.B dengan prioritas masalah kebutuhan
dasar Tidur.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
memberi asuhan keperawatan kepada lansia untuk meningkatkan
kebutuhan tidur yang mengalami terganggu pola tidurnya.
2. Bagi Pasien dengan Gangguan Pola Tidur
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan Dapat membantu perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah gangguan
tidur di Lingkungan 1 Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas
3. Pengaturan Tidur
Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat ,saraf
perifer , endokrin, kardiovaskuler, respirasi, dan musculoskeletal (Robinson 1993,
dalam Potter ). Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasikan atau direkam dengan
elektroensefalogram (EEG) untuk aktifitas listrik otak, pengukuran tonus otot,
dengan menggunakan elektromiogram (EMG), dan elektrookulogram (EOG)
untuk mengukur pergerakan mata.
Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari hubungan antara dua
mekanisme serebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak
untuk tidur dan bangun. Reticuler activating system (RAS) di bagian batang otak
atas diyakini mempunyai sel-sel khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan
kesadaran. RAS memberikan stimulus visual, audiotori, nyeri, dan sensorik raba.
Juga menerima stimulus dari korteks serebri (emosi dan proses pikir).
4. Siklus Tidur
Secara normal, pada orang dewasa, pola tidur rutin dimulai dengan periode
sebelum tidur, selama seseorang terjaga hanya pada rasa kantuk yang bertahap
berkembang secara teratur. Periode ini secara normal berakhir 10 sampai 30
menit, tetapi untuk seseorang yang memiliki kesulitan untuk tertidur, akan
berlangsung satu jam atau lebih (Potter & Perry, 2005).
Ketika seseorang tertidur, biasanya melewati 4 sampai 6 siklus tidur penuh,
tiap siklus terdiri dari 4 tahap dari tidur NREM dan satu periode dari tidur REM. Pola
siklus biasanya berkembang dari tahap 1 menuju tahap 4 NREM, diikuti kebalikan
tahap 4 ke 3, lalu ke 2, diakhiri dengan periode dari tidur REM. Seseorang biasanya
mencapai tidur REM sekitar 90 menit ke siklus tidur (Potter & Perry, 2005).
Tiap-tiap siklus yang berhasil, tahap 3 dan 4 memendek,dan
memperjangkan periode REM. Tidur REM dapat berakhir sampai 60 menit
selama akhir siklus tidur. Tidak semua orang mengalami kemajuan yang konsisten
menuju ke tahap tidur yang biasa. Sebagai contoh, orang yang tidur dapat
berfluktuasi untuk interval pendek antara NREM tingkat 2,3, dan 4 sebelum
masuk tahap REM. Jumlah waktu yang digunakan tiap tahap bervariasi.
Perubahan tahap ketahap cenderung menemani pergerakan tubuh dan perpindahan
3. Masalah Keperawatan
1. Gangguan Pola Tidur.
2. Kurang Pengetahuan Tentang Reumatik.
3. Nyeri.
A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien Ny.B
yang mengalami masalah gangguan tidur didapatkan hasil sebagai :
1. Tidur adalah, suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada rasa stress
emosional, bebas dari kecemasan.
2. Faktor resiko gangguan tidur pada Ny.B meliputi dikarenakan
berhubungan dengan gangguan lingkungan klien, gejala rematik yang
diderita, serta pengetahuan yang kurang mengenai rematik.
3. Tindakan penanganan gangguan pola tidur dilakukan dengan menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman sehingga dapat memicu pola istirahat
dengan baik.
4. Masalah Keperawatan yang ditemukan pada Ny.B adalah gangguan pola
tidur, Nyeri berhubungan dengan gejala rematik, dan Kurangnya
pengetahuan tentang rematik.
5. Dari data yang telah didapat, prioritas masalah utama klien adalah
Gangguan Pola Tidur.
6. Implementasi yang sudah dilakukan pada Ny.B dapat berupa mengatur
pola tidur klien, menjelaskan pentingnya kebutuhan tidur pada klien, serta
menghindari kegiatan yang mengganggu pola tidur sehari-hari.
Maryam Siti.R, dkk (2010) Asuhan Keperawatan Pada Lansia, Trans Info Media
Jakarta
Maryam Siti.R, dkk (2008) Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannnya, Salemba
Medika Jakarta
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik. Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik, edisi 4. Jakarta: EGC
Hari/ Implementasi
No Dx Evaluasi (SOAP)
Tanggal Keperawatan
4. Mengkaji tanda-tanda
P :
vital klien.
TD : 120/80 mmhg Intervensi
P : Intervensi
Dilanjutkan
A : Masalah
Teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
Topik : Rematik
Hari/tanggal : Kamis, 26 Mei 2016
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Keluarga Tn. J
Sasaran : Ny. B
A.Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x20 menit, keluarga Ny. B
khususnya mengetahui arti dari rematik.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan klien mampu:
1. Mengetahui pengertian rematik.
2. Mengetahui penyebab dari rematik.
3. Mengetahui tanda dan gejalanya rematik.
4. Mengetahui penatalaksanaan rematik..
5. Mengetahui diet untuk penderita rematik.
6. Tanaman obat untuk rematik.
B. Media
leaflet.
C.Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah Ceramah dan tanya jawab.
Pembukaan
- Memberikan salam
Pelaksanaan
Menyampaikan materi:
Penutup -Menjawab
pertanyaan
-Merangkum semua materi yang telah
disampaikan sebelumnya -Memperhatikan
3. 5 Menit
-Melakukan evaluasi menanyakan ulang secara
lisan mengenai pokok-pokok materi
Salam penutup
F. Materi penyuluhan
(Terlampir)