0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan2 halaman
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orangtua dan anak dalam memberikan perhatian, kasih sayang, serta mengajarkan nilai. Terdapat beberapa tipe pola asuh yaitu demokratis, otoriter, permisif, dan penelantar, yang masing-masing akan berdampak pada karakteristik anak. Peran keluarga dalam pengasuhan penting untuk memberikan kasih sayang, pendidikan agama, serta mengajarkan kebersihan sejak
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orangtua dan anak dalam memberikan perhatian, kasih sayang, serta mengajarkan nilai. Terdapat beberapa tipe pola asuh yaitu demokratis, otoriter, permisif, dan penelantar, yang masing-masing akan berdampak pada karakteristik anak. Peran keluarga dalam pengasuhan penting untuk memberikan kasih sayang, pendidikan agama, serta mengajarkan kebersihan sejak
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orangtua dan anak dalam memberikan perhatian, kasih sayang, serta mengajarkan nilai. Terdapat beberapa tipe pola asuh yaitu demokratis, otoriter, permisif, dan penelantar, yang masing-masing akan berdampak pada karakteristik anak. Peran keluarga dalam pengasuhan penting untuk memberikan kasih sayang, pendidikan agama, serta mengajarkan kebersihan sejak
Pola asuh merupakan pola interaksi menghasilkan karakteristik antara orangtua dan anak, yaitu anak-anak yang mandiri, dapat POLA ASUH ANAK bagaimana cara sikap atau perilaku mengontrol diri, mempunyai hubungan yang baik dengan orangtua saat berinteraksi dengan teman). anak, termasuk cara penerapan 2. Pola Asuh Otoriter (Akan menghasilkan karakteristik aturan, mengajarkan nilai/ norma, anak yang penakut, pendiam, memberikan perhatian dan kasih tertutup, tidak berinisiatif, cemas, dan menarik diri). sayang serta menunjukkan sikap dan 3. Pola Asuh Permisif (Akan perilaku baik sehingga dijadikan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, tidak panutan bagi anaknya patuh, manja, kurang mandiri, DI SUSUN OLEH : (Theresia,2000). dan kurang matang secara sosial). SUSILAWATI 4. Pola Asuh Penelantar (Akan PO.71202210041 menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, kurang bertanggungjawab, tidak mau mengalah, harga diri yang PROGRAM PROFESI NERS rendah, sering bolos dan POLTEKKES KEMENKES JAMBI bermasalah dengan teman. 2022 Dampak Tipe Pola Asuh Terhadap Anak 1. Infant (0-1 tahun) dimana tugas orangtua pada tahap ini adalah memberikan rasa 1. Orangtua yang terlalu melindungi akan kasih sayang dan perhatian sehingga bayi Karena keluarga adalah tempat anak menyebabkan anak mudah merasa gugup, merasa aman pertama untuk mendapatkan perhatian, sangat tergantung pada orang lain, serta kurang 2. Toddler (1-3 tahun) dimana orangtua kasih sayang serta pelajaran hidup lainnya mampu mengendalikan emosi harus lebih kreatif member kegiatan yang 2. Orangtua yang selalu membolehkan anaknya seperti etika, moral, dan juga spiritual. melakukan sesuatu akan menyebabkan anak variatif demi mengoptimalkan potensi si pandai mencari jalan keluar, dapat kecil bekerjasama, percaya diri, namun penuntut dan 3. Pra sekolah (3-6 tahun) dimana orangtua tisak sabaran harus mengajarkan anak untuk mulai 3. Orangtua yang selalu menolak permintaan mengenal cara menjaga kebersihan dan anaknya akan menyebabkan anak bersifat keamanan alatkelamin untuk menjauhkan mudah marah, sulit bergaul, sadis, dan pendiam mereka dari pelecehan seksual. 4. Orang tua yang selalu menerima keadaan anaknya akan menyebabkan anak mau bekerjasama, bersahabat, loyal, jujur, dapat Untuk itu peran keluarga dalam dipercaya, bersikap realistis 5. Orang tua yang selalu mendominasi anaknya pengasuhan anak adalah … akan menyebabkan anak pemalu dan tidak dapat bekerjasama Pengasuhan dan perawatan anak saat 6. Orangtua yang selalu member yang diminta dalam kandungan, setelah lahir dan anaknya akan menyebabkan anak agresif dan sampai masa dewasa dan seterusnya teledor serta bersikap otoriter 7. Orangtua yang sering memberikan hukuman diberikan kasih sayang dan memberikan pada anaknya akan menyebabkan anak nakal pendidikan agama sejak dini. dan tidak dapat mengambil keputusan