Anda di halaman 1dari 9

Nama : Adinda Gaby

Kelas : XII IPS 2


Materi : Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin

A. Amatilah gambar berikut kemudian analisislah, apa yang anda ketahui dari gambar
tersebut !
1. Jelaskan peristiwa dalam gambar berikut dan apa keuntungan yang didapat oleh
Indonesia!

Peristiwa dalam gambar diatas merupakan peristiwa Konferensi Asia Afrika atau
KAA. Konferensi Asia Afrika terjadi atas gagasan yang diajukan dalam
Konferensi Kolombo, yang dihadiri oleh Indonesia, India, Birma, Pakistan
dan Srilangka, pada bulan April tahun 1954. Usul Indonesia ini kemudian
dimatangkan dalam Konferensi Bogor yang diadakan pada akhir bulan
Desember 1954.Konferensi Afrika berhasil diselenggarakan pada bulan April
tahun 1955, dengan dihadiri oleh 29 negara.

Banyak tokoh dunia dari Asia Afrika yang menghadiri peristiwa bersejarah ini,
seperti Pandit Jawaharlal Nehru dari India, Chou En Lai dari RRC, Gamal
Abdul Nasser dari Mesir dan Norodom Sihanouk yang merupakan kepala
pemerintahan yang termuda yang hadir dalam Konferensi. Konferensi Asia
Afrika dibuka oleh Presiden Soekarno dan diketuai oleh Perdana Menteri Ali
Sastroamidjojo dari Indonesia.

Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap negara-negara di Benua Afrika


merupakan jawaban positif terhadap tantangan jaman pada waktu itu
yang mengkaitkan perjuangan bangsa-bangsa terjajah terhadap kaum
kolonialis imperalis yang masih bercokol di bumi Afrika. Konferensi Asia
Afrika Bandung tahun 1955, dapat dianggap sebagai momentum historis
yang sangat penting dalam sejarah dunia. Konferensi Asia Afrika menaikkan
citra Indonesia di dunia internasional. Bagi Indonesia, terselenggaranya konferensi
Asia-Afrika telah membantu untuk mengangkat masalah Irian Barat nantinya dalam
sidang PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan berhasil mendapat dukungan dari
negara-negara peserta konferensi.
Dengan demikian, manfaat Konferensi Asia-Afrika bagi Indonesia adalah sebagai
ajang untuk mendapatkan dukungan untuk menyelesaikan masalah pengembalian
Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia. Ditambah, dengan diselenggarakannya
KAA di Bandung pada 1955, kota Bandung menjadi terkenal di seluruh dunia.
Semangat perdamaian yang dicetuskan di kota Bandung dijuluki Semangat Bandung
atau Bandung Spirit. Untuk mengabadikan peristiwa sejarah penting tersebut, jalan
protokol di Bandung yang terbentang di depan Gedung Merdeka diberi nama Jalan
Asia Afrika.

2. Jelaskan kebijakan pada gambar tersebut dan aplikasinya !

Gunting Syafruddin adalah kebijakan pemotongan nilai uang atau sanering yang
dilakukan Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara. Kebijakan yang berani itu
diambil untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia yang sedang merosot.
Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia di Konferensi Meja Bundar,
Indonesia harus membayar Rp 1,5 triliun utang luar negeri dan Rp 2,8 triliun utang
dalam negeri. Keuangan negara pun defisit. Defisit mencapai Rp 5,1 miliar. Inflasi
memberatkan masyarakat. Menteri Keuangan Kabinet Hatta II, Syafruddin
Prawiranegara mengusulkan kebijakan sanering. Sanering adalah pemotongan nilai
uang. Kebijakan gunting Syafruddin ini berlaku sejak pukul 20.00 WIB tanggal 20
Maret 1950. Aplikasi Kebijakan ekonomi Gunting Syafruddin tidak hanya
memangkas setengah dari nilai mata uangnya, tetapi juga dengan cara memotong
fisik uang kertas tersebut menjadi dua bagian. Gunting Syafruddin diterapkan untuk
menggunting mata uang NICA dan mata uang de Javasche Bank pecahan 5 gulden ke
atas.

3. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang peristiwa tersebut dan kaitannya dengan
politik Indonesia !
Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan
Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19
Desember 1961, Soekarno mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara
Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan,
mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan
Papua bagian barat dengan Indonesia.

Indonesia telah siap merebut Irian Barat pada 2 Januari 1962 dengan melakukan
terjun payung dan pendaratan gerilyawan angkatan laut. Hal tersebut bertujuan
untuk meningkatkan konfrontasi diplomatik Menteri Luar Negeri Indonesia
Subandrio dengan Belanda. Operasi Trikora berjalan dalam tiga tahap, yaitu:
Penyusupan, eksploitasi, dan konsolidasi. Ketiga tahap tersebut berada di bawah
perlindungan Angkatan Udara Indonesia. Rencana pertama dengan menyerukan
penyisipan kelompok kecil pasukan Indonesia melalui laut dan udara. Kemudian,
menarik pasukan Belanda untuk menjauh dari daerah-daerah, karena akan dilakukan
eksploitasi untuk merebut lokasi-lokasi utama. Tahap terakhir, konsolidasi akan
diperluas kendali Indonesia atas seluruh Irian Barat.

Kaitan Trikora dengan situasi politik Indonesia pada saat itu ialah selama lebih
sepuluh tahun sejak tahun 1950 delapan kabinet RI secara berturut-turut dalam
program kerjanya selalu mencantumkan masalah Irian Barat. Berbagai jalur
perundingan diplomasi telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna
mengembalikan Irian Barat kembali ke pangkuan Indonesia. Indonesia juga gagal
membawa masalah Irian Barat melalui PBB. Indonesia berusaha lebih keras dalam
menanggapi masalah Irian Barat dengan melakukan konfrontasi ekonomi dan politik
bahkan militer.

B. Lengkapilah Tabel Berikut Dengan Jawaban yang Benar !

1. Berilah Keterangan tentang Ciri Khas Demokrasi Liberal dan Demokrasi


Terpimpin
NO Demokrasi Liberal Demokrasi Terpimpin
1 Mengutamakan hak asasi yang Menonjolkan presiden sebagai
berkaitan dengan kebebasan penguasa tertinggi
2 Mengutamakan kepentingan pribadi Peran partai politik terbatas

3 Agama adalah urusan masing-masing Besarnya peranan militer


individu
4 Partisipasi politik bisa diikuti semua Semakin berkembangnya paham
rakyat komunis
5 Pemerintah mempunyai kekuasaan Indonesia melakukan konfrontasi
yang terbatas dengan Malaysia.
6 Pemilu secara rahasia Sentralisasi pada pemerintahan

7 Kebebasan individu yang terfasilitasi Banyak peristiwa pelanggaran HAM

8 Suara mayoritas di parlemen bisa Penerapan kebijakan NASAKOM


membentuk hukum (Nasionalis Agama Komunis)
9 Pembatasan masyarakat antara kaum Penerapan kebijakan Manipol / USDEK
mayoritas dengan minoritas (Manifesto Politik / UUD 1945,
Sosialisme, Demokrasi, Ekonomi
Terpimpin, Kepribadian Indonesia).
10 Terdapat banyak partai politik Posisi DPR di bawah Presiden.

11 Pergantian cabinet sebanyak tujuh MPRS menetapkan Soekarno sebagai


kali Presiden seumur hidup
12 Terjadi pemilu pertama Indonesia keluar dari PBB pada tanggal
7 Januari 1965.

2. Berikanlah keterangan mengenai program perbaikan ekonomi pada masa


Demokrasi Liberal !
NO Upaya Kabinet dan Keterangan/Pelaksanaan
Perbaikan Pembuat Kebijakan
1. Sanering Kabinet Hatta II Pada 20 Maret 1950, semua uang
Syafruddin yang bernilai 5 gulden ke atas
Prawiranegara dipotong nilainya hingga
setengahnya. Nilai itu dianggap
tak akan membebani rakyat kecil.
Sebab saat itu, pecahan uang di
atas 5 gulden hanya dimiliki
mereka dengan ekonomi
menengah ke atas. Pemotongan
uang dilakukan secara harfiah.
Lembaran uang digunting dibelah
menjadi dua.
2. Gerakan Ekonomi Kabinet Natsir Program Benteng adalah kebijakan
Benteng Sumitro ekonomi yang diluncurkan
Djojohadikusumo pemerintah Indonesia bulan April
1950 dan secara resmi dihentikan
tahun 1957. Tujuannya adalah
membina pembentukan suatu
kelas pengusaha Indonesia
"pribumi" (dalam arti
"nonTionghoa).
3. Gerakan Ali - Baba Kabinet Ali Tujuan dari adanya sistem
Sastroamidjojo I ekonomi Ali Baba ini adalah untuk
Mr. Iskaq memajukan pengusahapengusaha
Cokrohadisuryo lokal (pribumi), agar dapat
bekerjasama dalam rangka
merombak pertumbuhan serta
perkembangan ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional. Salah
satu upaya untuk memajukan
ekonomi nasionalnya adalah
dengan membangun kerjasama
antara pengusaha pribumi dan
nonpribumi.
4. Nasionalisasi De Kabinet Sukiman Nasionalisasi De Javasche Bank
Javache Bank Mr. Jusuf Wibisono NV (DJB) dilakukan pada
Desember 1951 berdasarkan
Undang-Undang (UU) Nomor 24
Tahun 1951 Tentang Nasionalisasi
De Javasche Bank NV. tujuan dari
nasionalisasi De Javasche Bank
adalah untuk memajukan
pengusaha pribumi, agar
pengusaha pribumi bekerja sama
untuk memajukan ekonomi
nasional, merubah sistem ekonomi
kolonial menjadi sistem ekonomi
nasional, dan adanya bentuk kerja
sama antara pengusaha pribumi
dengan pengusaha asing.
5. Persetujuan Kabinet Burhanudin Pada masa pemerintahan Kabinet
Finansial Ekonomi Harahap Burhanudin Harahap dikirim
{Finek} Soemitro seorang delegasi ke Jenewa, Swiss
Djojohadikusumo untuk merundingkan masalah
finansial-ekonomi antara pihak
Indonesia dengan Belanda. Misi ini
dipimpin oleh Anak Agung Gde
Agung tanggal 7 Januari 1956,
adapun kesepakatan yang pada
Finek adalah: hasil KMB
dibubarkan. Hubungan Finek
IndonesiaBelanda didasarkan atas
hubungan bilateral Hubungan
Finek didasarkan pada Undang-
undang Nasional Hasilnya
pemerintah Belanda tidak mau
menandatangani sehingga
Indonesia mengambil langkah
secara sepihak. Pada tanggal 13
Februari 1956, Kabinet Burhanudin
Harahap melakukan pembubaran
UniIndonesia dan akhirnya
tanggal 3 Mei 1956 Presiden
Soekarno menandatangani
pembatalan KMB.
6. Rencana Kabinet Ali Ketidakstabilan politik dan
Pembangunan Sastroamidjojo II ekonomi menyebabkan
Lima Tahun merosotnya ekonomi, inflasi, dan
(RPLT) lambatnya pelaksanaan
pembangunan. Pada awalnya
kabinet menekankan pada
program pembangunan ekonomi
jangka pendek kemudian dibentuk
Badan Perancang Pembangunan
Nasional yang disebut Biro
Perancang Negara. Pada bulan Mei
1956 biro ini menyusun RPLT
7. Musyawarah Kabinet Juanda Di masa Kabinet Juanda, terjadi
Nasional kesenjangan antara pemerintah
Pembagunan pusat dengan pemerintah daerah.
(Munap) Masalah ini diatasi dengan
diadakannya Musyawarah
Nasional Pembangunan (Munap).
Munap mengubah rencana
pembangunan yang sudah
ditetapkan agar lebih sesuai
dengan kebutuhan. Kendati
demikian, tetap saja Munap tak
mampu menyelesaikan masalah.
Ini karena pemberontakan politik
PRRI/Permesta. Kemudian
kesulitan pemerintah dalam
menentukan skala prioritas.

C. Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Jelaskan mengapa Indonesia menerapkan sistem Demokras Liberal dan apa


landasan utama dalam pelaksanaan Demokrasi Liberal !
Jawab :
Demokrasi liberal sendiri merupakan bentuk pemerintahan Indonesia yang
dipilih oleh para pendiri negara dengan mencontoh bentuk pemerintahan di
negara-negara barat yang dirasa sukses menjalankan bentuk pemerintahan
tersebut. Hal yang melatarbelakangi berdirinya demokrasi liberal ialah Indonesia
yang kala itu benar-benar terbebas dari gangguan Belanda berusaha memperbaiki
jalan negaranya. Bentuk negara serikat kala itu dirasa tidak cocok dengan
semangat persatuan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia kembali pada
bentuk kesatuan pada tahun 1950.

2. Jelaskan permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal!
Jawab :
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai hasil Konferensi Meja Bundar,
diikuti dengan pembentukan dan pembubaran RIS, Indonesia yang telah kembali
ke bentuk negara kesatuan dan memasuki masa demokrasi liberal mengalami
banyak permasalahan ekonomi, antara lain: besarnya jumlah mata uang yang
beredar, Tingginya biaya hidup, Hutang luar negeri yang mencapai 1,5 trilyun
Rupiah dan hutang dalam negeri yang mencapai 2,8 trilyun Rupiah. Defisit
sebesar 5,1 miliar Rupiah yang harus ditanggung pemerintah, dan Pertambahan
jumlah penduduk dengan taraf hidup yang rendah. Permasalahan-permasalahan
ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Ekspor Indonesia hanya
bergantung pada satu bidang yaitu pertanian dan perkebunan, Politik keuangan
pemerintahan Indonesia masih mewarisi peninggalan kolonial, belum banyak
pengalaman dalam menata ekonomi, Tenaga ahli dan dana untuk menata
ekonomi belum terpenuhi dengan baik. Terjadi banyak pemberontakan di daerah
yang menyebabkan tingginya pengeluaran negara untuk bidang keamanan dan
militer. Kabinet yang terlalu sering berganti menyebabkan rencana ekonomi yang
telah disusun tidak berhasil dieksekusi sampai sempurna.

3. Pada tanggal 15 Januari 1952 Indonesia menandatangani MSA (Mutual Security


Act) oleh cabinet Soekiman. Jelaskan apa yang dimaksud dengan MSA dan
dampak ditandatanganinya MSA bagi Indonesia !
Jawab :
Mutual Security Act atau MSA merupakan bentuk perjanjian keamanan dengan
pemerintah Amerika Serikat. MSA menggantikan program Marshall Plan yang
diberikan saat Perang Dunia II berakhir. Dalam situs Oxford Reference, mutual
security act diartikan sebagai bentuk peraturan hukum yang disahkan pada 10
Oktober 1951, untuk membentuk dewan administrasi keamanan bersama,
tujuannya untuk memberi bantuan militer dan ekonomi. Pada Januari 1952,
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia kala itu, Mr. Ahmad Subardjo dari Partai
Masyumi secara diam-diam menandatangani persetujuan Mutual Security Act
(MSA). Dalam buku Quo Vadis Politik Luar Negeri Indonesia (2017) karya
Yanyan Mochamad Yani serta Ian Montratama, dituliskan jika saat itu kabinet
Sukiman menerapkan kebijakan politik luar negeri yang bersifat bebas aktif.
Artinya, Indonesia tidak boleh berpihak pada salah satu blok saat perang dingin
terjadi. Selain itu Indonesia juga masih terus berusaha untuk mengupayakan
perdamaian dunia. Menurut Rosihan Anwar dalam buku Sejarah Kecil "Petite
Histoire" Indonesia (2009), Mr. Ahmad Subardjo yang saat itu menandatangani
MSA secara diam-diam, telah membuat Indonesia terikat dengan pertahanan
dunia bebas. Hal ini menimbulkan berbagai pertentangan di berbagai pihak. Dua
surat kabar ternama di Indonesia, yakni Pedoman dan Indonesia Raya,
menentang dengan keras keputusan penandatanganan MSA tersebut. Tidak
hanya itu, banyak rakyat Indonesia yang memprotes kebijakan ini, karena tidak
sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia. Aksi protes ini
menyebabkan kabinet Sukiman dibubarkan pada 1952.

4. Jelaskan alasan Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan
sebutkan isi dari Delkrit Presiden 5 Juli 1959 !
Jawab :
Faktor utama penyebab dikeluarkannya dekrit presiden, karena kegagalan Badan
Konstituante untuk menetapkan undang-undang baru untuk mengganti UUDS
1959. Badan Konstituante adalah lembaga negara yang dibentuk lewat Pemilihan
Umum (Pemilu) 1955. Badan tersebut dibentuk untuk merumuskan UU baru, tapi
sejak di mulai persidangan pada 1956 hingga 1959 tidak berhasil merumuskan.
Kondisi itu membuat Indonesia semakin buruk dan kacau. Banyak muncul
pemberontakan di daerah-daerah, mereka tidak mengakui keberadaan
pemerintahan pusat dan membuat sistem pemerintahan sendiri. Dikeluarkannya
Dekrit Presiden mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Karena dengan dekrit
tersebut membuat kondisi politik di Indonesia kembali stabil.
Isi Dekrit Presiden:
1. Dibubarkannya Konstituante
2. Diberlakukannya kembali UUD 1945
3. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950
4. Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang diberlakuakan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.

5. Jelaskan alasan Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia !


Jawab :
Pada Demokrasi Terpimpin, pemerintah Indonesia menjalankan politik
konfrontasi dengan Malaysia. Latar belakang dari diterapkannya politik
konfrontasi ini dikarenakan Inggris hendak membentuk negara federasi Malaysia.
Hal ini dianggap oleh pemerintah Indonesia sebagai bentuk neo kolonialisme
Inggris yang mengancam jalannya revolusi Indonesia. Presiden Soekarno
mengeluarkan dwi komando rakyat dan juga membentuk komando siaga. Buntut
dari konflik Indonesia-Malaysia, membuat Indonesia keluar dari PBB dikarenakan
Malaysia diangkat sebagai anggota DK tidak tetap PBB.

6. Mengapa Indonesia menempuh lajur konfrontasi militer dalam perjuangan


membebaskan Irian Barat? Dan sebutkan tiga fase militer pebebasan Irian Barat !
Jawab :
Akibat upaya penyelesaian damai masalah Irian Barat tidak berhasil, maka
pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia menempuh jalan konfrontasi dengan
Belanda dalam upaya penyelesaian Irian Barat baik melalui kekuatan militer
maupun ekonomi. Bentuk-bentuk konfrontasi itu diantaranya adalah:
1. Aksi mogok para buruh
Pemogokan total oleh para yang bekerja pada perusahaan Belanda terjadi
pada tanggal 2 Desember 1957. Pemogokan buruh diikuti dengan munculnya
pelarangan pemerintah RI tentang peredaran semua terbitan dan cetakan yang
menggunakan bahasa Belanda serta larangan penerbangan KLM untuk
mendarat dan terbang di wilayah Indonesia.
2. Pemutusan hubungan konsulat
Pada tanggal 5 Desember 1957 semua kegiatan perwakilan konsuler Belanda
di Indonesia diminta oleh pemerintah untuk dihentikan.
3. Nasionalisasi perusahaan milik Belanda di Indonesia
Aksi pengambilalihan perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia
dilakukan secara spontan oleh rakyat Indonesia dan para buruh Indonesia
yang bekerja pada perusahaan milik Belanda sejalan dengan semakin
buruknya hubungan Belanda – Indonesia. Untuk menjaga ketertiban
pengambilalihan perusahaan Belanda di Indonesia, pemerintah RI
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958.
4. Pembentukan pemerintahan sementara Irian Barat
Pembentukan pemerintahan sementara Irian Barat di Sao Siu pada tanggal 17
Agustus 1956 merupakan program kerja kabinet Ali Sastroamijoyo II. Sebagai
gubernur pertama ditunjuk Sultan Tidore yaitu Zaenal Abidin Syah, yang
pelantikannya dilakukan pada tanggal 23 September 1956.
5. Pemutusan hubungan diplomatik
Dalam pidatonya yang berjudul “ Jalannya Revolusi Kita Bagaikan Malaikat
Turun Dari Langit ( Jarek ) “ pada peringatan hari kemerdekaan RI tanggal 17
Agustus 1960, Presiden Soekarno mengumumkan pemutusan hubungan
diplomatik dengan Belanda sebagai tanggapan atas sikap Belanda yang
dianggap tidak menghendaki penyelesaian damai masalah Irian Barat.
6. Perjuangan melalui TRIKORA
Lahirnya TRIKORA atau Tri Komando Rakyat adalah melalui proses
Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional tanggal 11 Desember 1961 yang
dalam sidangnya pada tanggal 14 Desember 1961 merumuskan TRIKORA.
Selanjutnya pada rapat raksasa di Yogyakarta tanggal 19 Desember 1961
Presiden Soekarno mengeluarkan komando yang dikenal dengan nama Tri
komando Rakyat ( Trikora ).

Komando mandala merencanakan operasi-operasi pembebasan Irian Barat dalam


tiga fase yaitu :
1) Fase Infiltrasi ( sampai akhir 1962 ),
Fase ini berlangsung sampai akhir 1962. Pada fase ini usaha pembebasan
wilayah Irian Barat melibatkan rakyat dalam perjuangan fisik. Perjuangan
pembebasan Irian Barat adalah perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Di
mana-mana dibentuk kesatuan-kesatuan sukarelawan seperti di kantor-
kantor, sekolah-sekolah, organisasi-organisasi, dan sebagainya. Sebagian dari
para sukarelawan tersebut bersama-sama dengan ABRI turut serta dalam
operasi infiltrasi.
2) Fase Eksploitasi ( mulai awal 1963 ),
Mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki
semua pos pertahanan musuh yang penting.
3) Fase Konsolidasi ( awal 1964 ),
Menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat.

Anda mungkin juga menyukai