Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 5

• Andini
• Anggi Lutfiansyah
• Cholifah Krishna M.S
• Michelle Marcella
• Nadifa
• Tharisa
A. PENGERTIAN ORDE

Ordo = deretan, susunan, kelas, aturan, atau ketertiban

Oleh karena itu, pengertian orde dapat diartikan sebagai suatu bagian/anggota yang memiliki banyak unsur yang
diatur melalui prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut dapat mengatur bagaimana hubungan antara unsur yang
satu dengan yang lainnya, sehingga timbul suatu kesatuan yang tersusun baik.

Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi


Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno.
Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-
1968.
Ciri-Ciri Orde Lama

a. peran dominan presiden


b. terbatasnya partai politik
c. berkembangnya pengaruh komunis
d. meluasnya peran ABRI sebagai unsur sosial politik.
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Sistem pemerintahan Sistem pemerintahan


menjadi
presidensil parlementer
Keadaan ekonomi

Masa Pasca Kemerdekaan

Keadaan sosial
budaya
2. Kondisi ekonomi di indonesia pasca proklamasi
Pada masa pasca proklamasi, keadaan ekonomi masyarakat indonesia memburuk.

Hal-hal yang menyebabkan keadaan


perekonomian masyarakat indonesia
memburuk, yaitu :

2. Inflasi sangat
tinggi, karena 3. Pemeritah belum
4. Blokade
1. Indonesia beredarnya memiliki alat 5. Kas
ekonomi
mewarisi sistem mata uang pembayaran yang negara
yang
perekonomian masa syah (mengakui 3 dalam
dilakukan
pemerintah pendudukan mata uang yaitu keadaan
oleh
penjajah jepang. jepang yang belanda, jepang dan kosong.
belanda.
tidak terkendali indonesia)
jumlahnya.
Melakukan pinjaman nasional untuk
mengisi kas negara

Menyelenggarakan konferensi ekonomi

Langkah-langkah Mengeluarkan mata uang Republik


meredam krisis ekonomi Indonesia

Pembentukan badan perancang ekonomi

Pelaksanaan plan kasimo. Menteri


urusan bahan makanan I.J. Kasimo
membuat rencana produksi 3 tahun.
Kebijakan ini dikenal dengan plan
kasimo
2. Kondisi sosial budaya di indonesia pasca kemerdekaan

Masyarakat Bahasa
memiliki Kegiatan di Indonesia Penulis-penulis
kedudukan bidang berkembang berhasil
yang sama pendidikan pesat. membuat
sebagai warga digiatkan kembali karya sastra,
negara. dengan lebih dan lagu-lagu
teratur dan bertemakan
kegiatan di luar nasional
sekolah pun banyak
dibuka. bermunculan.
Demokrasi Liberal
Ciri-ciri demokrasi liberal
Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu
gugat

Presiden bisa dan berhak berhak membubarkan


DPR

Menteri bertanggung jawab atas kebijakan


pemerintah

Perdana Menteri diangkat oleh Presiden


Faktor yang menyebabkan keadaan
ekonomi tersendat adalah sebagai berikut

1. Setelah pengakuan kedaulatan dari


Belanda pada tanggal 27 Desember
1949, bangsa Indonesia menanggung
beban ekonomi dan keuangan seperti
yang telah ditetapkan dalam KMB.
Beban tersebut berupa hutang luar
negeri sebesar 1,5 Triliun rupiah dan
utang dalam negeri sejumlah 2,8
Triliun rupiah.
2. Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu
sebesar 5,1 Miliar.
3. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama
hasil bumi yaitu pertanian dan perkebunan sehingga apabila
permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
4. Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di
Indonesia melainkan dirancang oleh Belanda.
5. Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup
untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem
ekonomi nasional.
6. Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup
untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem
ekonomi nasional.
Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi
secara baik, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang
diperlukan secara memadai.
7. Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan
berhubung banyaknya pemberontakan dan gerakan sparatisisme di
berbagai daerah di wilayah Indonesia.

8. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri mengakibatkan


pengeluaran pemerintah untuk operasi-operasi keamanan semakin
meningkat.

9. Kabinet terlalu sering berganti menyebabakan program-program


kabinet yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan,
sementara program baru mulai dirancang.

10. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.


Masalah jangka pendek yang harus dihadapi pemerintah adalah :

1. Mengurangi jumlah uang yang beredar


2. Mengatasi Kenaikan biaya hidup.

Sementara masalah jangka panjang yang harus dihadapi adalah :

1. Pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk yang


rendah.
KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI MASALAH
EKONOMI MASA LIBERAL

1. Gunting Syafruddin

Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya


memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya
tinggal setengahnya.
2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik


Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang
dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro
Joyohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan untuk
mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional
(pembangunan ekonomi Indonesia).
3. Nasionalisasi De Javasche Bank

Seiring meningkatnya rasa nasionalisme maka pada akhir tahun 1951


pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi De Javasche Bank
menjadi Bank Indonesia.Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan
dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan secara
drastis.
4. Sistem Ekonomi Ali-Baba

Tujuan dari program ini adalah

• Untuk memajukan pengusaha pribumi.


• Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama memajukan ekonomi
nasional.
• Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi
dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
• Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara
pengusaha pribumi dan non pribumi.
5. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)

Tujuannya untuk melepaskan diri dari keterikatan ekonomi dengan


Belanda. Sehingga, tanggal 3 Mei 1956, akhirnya Presiden Sukarno
menandatangani undang-undang pembatalan KMB.

Dampaknya :
Banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan
pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan Belanda
tersebut.
6. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)

Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program
yang silih berganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang
menyebabkan terjadinya kemerosotan ekonomi, inflasi, dan lambatnya
pelaksanaan pembangunan.
7. Muyawarah Nasional Pembangunan

Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan


agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk
jangka panjang.
7 kabinet pada masa demokrasi liberal

1. kabinet natsir → 6 sep 1950 - 21 maret 1951


2. kabinet soekiman →27 april 1951 - 3 april 1952
3. k.wilopo →3 april 1952 - 3 juni 1953
4. k.ali satroamijoyo→3 juli 1954-24 juli 1955
5. k.barhanuddin harahap →12 agustus 1955-maret 1956
6. k.ali satroamijoyo II→24 maret 1956-4 maret 1957
7. k. juanda→9 april 1957-10 juli 1959
1959-1966
Demokrasi terpimpin artinya:

Demokrasi yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
(Terdapat dalam sila ke IV dari Pancasila )
Oleh Presiden Soekarno:
Demokrasi Terpimpin adalah:
Demokrasi yang dilakukan (dipimpin)
Oleh presiden sendiri yaitu Presiden Soekarno
Latar Belakang
1. Munculnya banyak gerakan di daerah menuntut Integritas Nasional
2. Kabinet Konstituante yang sering berganti menyebabkan
pelaksanaan pemerintahan tidak stabil.
3. Konstituante gagal menyusun UUD pengganti UUDS 1950
Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden
Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
Pada saat itu kondisi pemerintahan sangat kacau. Untuk mengatasi situasi yang tidak
menentu itu, Presiden Sukarno pada tanggal 21 Februari 1957 mengajukan gagasan
yang disebut Konsepsi Presiden mengenai:
A. pembentukan kabinet gotong royong yang terdiri dari wakil semua partai
ditambah golongan fungsional
B. pembentukan Dewan Nasional (nantinya bernama DPA) yang
beranggotakan seluruh partai dan golongan fungsional dalam masyarakat,
dewan ini berfungsi memberi nasihat kepada kabinet baik diminta ataupun
tidak. Akan tetapi beberapa partai menolak Konsepsi Presiden tersebut.
Pada tanggal 22 April 1959 di depan sidang Konstituante Presiden Sukarno
mengharapkan agar kembali kepada UUD 1945. Harapan presiden ini juga
menimbulkan pro dan kontra. Akibatnya meskipun sudah bersidang lebih
kurang tiga tahun Konstituante tidak dapat menjalankan tugasnya. Latar
belakang dikeluarkannya Dekrit Presiden adalah Konstituante gagal
menyusun UUD baru.
Maka pada 5 Juli 1959, Presiden mengeluarkan dekrit yang
berisi :

1. Berlakunya kembali UUD


1945 dan tidak berlakunya
UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Dibentuknya DPAS dan MPRS
(Tujuan : Menyelamatkan dan
menyelesaikan masalah
Negara.)
1. Dominasi presiden, Presiden Soekarno berperan besar dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
2. Terbatasnya peran partai politik.
3. Meluasnya peran militer sebagai unsur politik.
4. Berkembangnya pengaruh Partai Komunis Indonesia.
1. Menyelamatkan negara dari perpecahan dan
krisis politik berkepanjangan.
2. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD
1945 bagi kelangsungan Negara.
3. Merintis pembentukan lembaga tertinggi
negara, yaitu MPRS dan lembaga tinggi negara
berupa DPAS yang selama masa Demokrasi
Parlemen tertertunda pembentukannya
1. Pada tahun 1960 Presiden dengan penetapan Presiden
membubarkan DPR hasil pemilu pertama karena menolak
untuk menyetujui RAPBN yang diajukan Presiden.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara telah
mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup.
Hal ini jelas bertentangan dengan UUD 45 Bab III pasal 7.
3. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan
Perwakilan rakyat Gotong Royong diangkat sebagai menteri.
Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab
kedudukan DPR selaku lembaga legislatif sejajar dengan
kedudukan Presiden selaku eksekutif.
4. Membuat Poros Jakarta – Peking – Pyong Yang, jelas
menyimpang dari Politik Luar Negeri RI yang bebas aktif.
5. MPRS Mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden seumur
hidup.
6. Penyimpangan Ideologis , yakni konsep Pancasila berubah
jadi NASAKOM (Nasionalis,Agama dan Komunis).
7. Kaburnya Politik Luar Negri “Bebas Aktif”(mengakibatkan
indonesia keluar dari PBB)
8. DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan oleh Presiden (padahal
menurut Konstitusi, Presiden tidak dapat
membubarkan/memberhentikan Presiden).
9. Kekuasaan Pemerintah sewenang-wenang,karena
MPR,DPR,dan DPA belum dibentuk, jadi segala hal
dilaksanakan berdasarkan perintah Presiden.
10. MPR dan DPR dibawah Kekuasaan Presiden
Kelebihan dan Kekurangan Pemerintahan Orde
Lama
Kelebihan Masa Orde Lama
• Presiden Soekarno banyak menyumbangkan gagasan-gagasan dalam politik
luar negeri.
• Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur
diplomasi dan militer
• Kepemimpinan Indonesia di mata dunia Internasional mempunyai
sumbangsih besar, yaitu sebagai pelopor gerakan Non blok dan Pemimpin
Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika diadakan pada tahun 1955 di Bandung.
Konferensi Asia Afrika tersebut membuahkan Gerakan Non-Blok pada
tahun 1961.
• Mampu membangun integritas nasional yang kuat
Kekurangan Masa Orde Lama

• Penataan kehidupan konstitusional yang tidak berjalan sebagaimana


di atur dalam UUD 1945.
• Situasi politik yang tidak stabil terlihat dari banyaknya pergantian
kabinet yang mencapai 7 kali pergantian kabinet.
• Sistem demokrasi terpimpin. Kekuasaan Presiden Soekarno yang
sangat Dominan, Sehingga kehidupan politik tidak tumbuh
demokratis.
• Pertentangan ideologi antara nasionalis, agama dan komunis
(NASAKOM)
• Terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok
menjadi tinggi.
1. Jelaskan dan sebutkan apa itu
gerakan sparatisisme dan berikan
contoh (yufliha)
2. Apa manfaat pancasila pada orde
lama? (agatha)

Anda mungkin juga menyukai