Dosen Pengampu:
Sumarto, MP
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Astri Apriliani P2.06.31.1.19.006
Devi Agustina P2.06.31.1.19.010
Dyah Ainna Nurhapsari P2.06.31.1.19.013
Sofa Dania P2.06.31.1.19.033
Widiantri P2.06.31.1.19.039
Puji dan syukur nergylillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan nikmat taufik serta hidayahnya yang sangat besar sehingga penulis
pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Sarana dan Prasarana
dalam Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota
Cirebon” yang mana tepat pada waktunya.
Makalah ini sudah penyusun buat dengan semaksimal mungkin, penulis
memohon maaf karena mungkin saja terdapat kesalahan baik dalam penyusunan
maupun penulisan.
Seiring dengan itu, penyusun dalam kesempatan ini ingin berterimakasih kepada
1. Bapak Sumarto, MP selaku dosen mata kuliah Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi
2. Tak lupa kepada teman-teman yang telah bekerjasama mengerjakan makalah
ini. Sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT
senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I1 PEMBAHASAN.....................................................................................3
RSUD Cirebon.......................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi, tipe dapur penyelenggaraan makanan di RSUD
Cirebon?
1.3.3 Untuk mengetahui perencanaan desain dan layout dapur di RSUD Cirebon?
1.3.4 Untuk mengetahui perencanaan dan pemilihan peralatan serta perlengkapan dapur
di RSUD Cirebon?
1.3.5 Untuk mengetahui evaluasi fasilitas fisik dan peralatan di RSUD Cirebon?
1.3.6 Untuk mengetahui manajemen energy dalam penyelenggaraan makanan
(peralatan masak, alat pendingin, penerangan air) di RSUD Cirebon?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada laporan PKL RSUD Gunung Djati tersebut tidak disebutkan sarana dan
alatnya sehingga kami tidak dapat mengetahui alat dan sarana apa saja yang berada di
di instalasi gizi tersebut.
3
2.2. Fungsi, Tipe Dapur Penyelenggaraan Makanan di RSUD Cirebon
Menurut Kepmenkes No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang PERSYARATAN
HYGIENE SANITASI JASABOGA, di RSUD Gunung Djati Cirebon ini termasuk jasa
boga golongan B yaitu jasaboga yang salah satunya melayani kebutuhan khusus untuk
sarana pelayanan kesehatan dengan pengolahan yang menggunakan dapur khusus &
mempekerjakan TK.
Proses pengolahan bahan makanan di Instalasi Gizi dilakukan oleh petugas
produksi sebanyak 9 orang sesuai dengan jadwal siff. Proses pemasakan bahan makanan
tersebut menggunakan kompor gas. pengolahan bahan makanan untuk makan pagi
dilakukan pada dini hari, menu siang hari pengolahan dilakuakn pada pagi hari, dan
untuk makan sore dilakukan pada siang hari. Untuk bahan makanan hewani yang akan
dimasak dilakukan pengolahan terlebih dahulu menjadi ½ matang sehari sebelumnya
(malam hari) yang bertujuan untuk dapat mengefektifkan waktu pengolahan, lalu
dipanaskan kembali pada pagi hari. Untuk makanan pokok, lauk nabati, buah dan sayur
diolah pada dini hari untuk makan pagi, menu siang hari pengolahan dilakukan pada
pagi hari, dan untuk makan sore dilakukan pada siang hari. sedangkan untuk snack
langsung dibeli dalam bentuk makanan jadi, sehingga tidak melalui proses pengolahan
di dapur.
Tim pengolah bahan makanan di instalsi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Bagian pengolah makanan pokok (nasi, tim, bubur, dan bubur saring) untuk pasien
dan karyawan
b. Bagian pengolah makanan biasa yang khusus memasak lauk hewani, lauk nabati,
dan sayuran untuk pasaien dan karyawan
c. Bagian pengolah makanan diet yang khusus memasak lauk hewani, lauk nabati, da
sayuran untuk pasien atau karyawan yang membutuhkan makan khusus atau diet.
Pengolahan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dilakukan sesuai dengan menu yang disajikan, jumlah makanan yang telah
direkapituasi, jenis diet pasien dan kelas atau ruang kamar pasien. Pengolahan bahan
makanan di Instalasi/gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dibagi menjadi tiga macam
pengolahan yaitu pengolahan makanan utama, dan pengolahan makanan cair.
1. Pengolahan Makanan Utama
4
Pengolahan makanan utama di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
disesuaikan dengan siklus menu dan jenis diet serta ruang perawatan. Pengolahan
makanan berdasarkan jenis dietnya terdiri dari makanan biasa untuk pasien tanpa
diet, makanan rendah garam, rendah protein, diabetus melitus, serta pasien dengan
diet khusus.
Pada saat pengolahan makanan penambahan garam, kecap, dan gula
dilakukan diakhir proses pengolahan sehingga dapat dipisahkan terlebih dahulu
makanan untuk yang berdiet khusus seperti diet rendah garam dan diet diabetes
mellitus.
Petugas pengolahan makanan terdiri atas 13 orang. Secara keseluruhan
petugas pengolahan menggunakan alat pelindung diri berupa celemek dan penutup
kepala namun tidak menggunakan sarung tangan sehingga kemungkinan dapat
terjadi kontaminasi antara penjamah dan bahan makanan.
2. Pengolahan Makanan Cair
Makanan cair yang ada di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dibedakan antara makanan cair jernih, cair penuh dan makanan cair kental
sehingga sesuai dengan standar makanan cair dan juga makanan cair ada beberapa
yang diolah sendiri dan tidak diolah sendiri dari bahan-bahan mentah melainkan
langsung dari bahan-bahan kering yang sudah jadi.
5
Sementara Kebutuhan luas ruang minimal untuk instalasi Gizi RS seperti RSUD
Gunung jati kota cirebon ini sebagai berikut :
6
meja penerimaan
meja kerja
kursi
2. Ruang penyimpanan meliputi:
gudang kering
gudang segar ( chiller )
Gudang beku ( Freezer )
3. Ruang persiapan yang meliputi:
meja
penggiling
talenan
Pisau
blender
mesin pemotong sayur
timbangan meja
bak cuci
container
baskom
4. Ruang pengolahan yang meliputi:
kompor
oven,wajan
panic
ceret
lengseng
Loyang
Solet
Irus
5. Ruang distribusi makan meliputi:
meja distribusi
lemari tempat penyimpanan makan sementara
timbangan
lampu anti lalat
7
trolly
6. Ruang pencucian dan penyimpanan alat meliputi:
bak cuci
pengering/rak alat
alat untuk mengatasi sumbatan dan vector
sabun
sikat
lap pengering yang bersih
7. Tempat pembuangan sampah meliputi:
Wadah sampah
8. Ruang fasilitas pegawai meliputi:
kamar mandi
ruang ganti
kamar kecil
loker
9. Ruang Perkantoran
ruang Ka Instalasi Gizi
staf, ruang administrasi
ruang perpustakaan
ruang poliklinik gizi
kamar mandi
8
dari penyelenggaraan makanan memiliki bangunan terpisah dari ruangan lainnya
sehingga ruangan pasien terhindar dari bau masakan dan kebisingan.
2.5.2. Bangunan
Pembagian ruang terdiri dari ruang kantor yaitu ruang kepala instalasi
gizi, ruang administrasi prodis, perkantoran administrasi dan TU, ruang
pelayanan dan litbang, sedangkan ruang dapur terdiri dari ruang ganti pakaian
karyawan, ruang office, ruang penerimaan bahan makanan, ruang store dan
penyimpanan bahan makanan kering, ruang untuk istirahat karyawan, ruang
logistic, ruang penyimpanan bahan makanan segar, ruang persiapan extra fooding
untuk karyawan, ruang persiapan, ruang pengolahan, ruang pendistribusian, ruang
persiapan susu, ruang inventaris alat.
Untuk bangunan penyimpanan bahan makanan kering di Instalasi Gizi
RSUD Gunung Jati terdiri dari dua gudang penyimpanan bahan makanan kering
yaitu gudang penyimpanan bahan makanan kering dan ruang store, hal ini
dikarenakan kapasitas ruangan tidak memadai.
2.5.3. Kontruksi
Bangunan yang beridiri kokoh, tetapi pada saat pengamatan masih
terdapat serangga yang berkeliaran di ruang persiapan dan pengolahan. Pintu
rapat, menutup dengan baik dan membuka arah luar, serta terbuat dari bahan yang
kuat sehingga meminimalisir terhadap masuknya serangga ataupun binatang
lainnya. Pintu ruang penerimaan dan pintu masuk utama terbuat dari bahan yang
kuat dengan sebagian dikombinasi dengan kaca, sedangkan untuk ruang
persiapan, pengolahan, dan pendistribusian dirancang menggunakan tirai anti lalat
yang terbuat dari plastic. Tirai berfungsi sebagai penghalang serangga atau
binatang lainnya yang dapat menimbulkan kontaminasi pada makanan.
Untuk gudang penyimpanan yang kedua terdapat 1 buah rak, 1 buah
timbangan berkapasitas 5 kg. Rak yang ada di gudang penyimpanan tersebut
dalam keadaan cukup bersih. Rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan
60 cm dari langit-langit, rak mudah dibersihkan dan dipindahkan, suhu cukup
sejuk yaitu 160C, dan ventilasi nya tertutup. Di gudang penyimpanan bahan
makanan kering di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon jarak rak
dengan lantai dan langit-langit sudah sesuai yaitu kira-kira ±40 cm dari lantai dan
> 60 cm dari langit-langit. Bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup,
terbungkus rapat dan tidak berlobang. Diletakan di atas rak bertingkat yang cukup
9
kuat dan tidak menempel pada dinding, tetapi ada sebagian bahan makanan
kering yang disimpan diatas papan kayu. pembersihan gudang penyimpanan
dilakukan setiap hari. Oleh karena itu untuk kontruksi dari bangunan ruang
penyelenggaraan makanan sendiri, sudah hampir sesuai dengan yang seharusnya.
2.5.4. Peralatan yang Kontak dengan Makanan
Pendistribusian makanan dilakukan oleh pramusaji dengan menggunakan
trolley bertutup dan peralatan penyajian makanan seperti piring menggunakan
wrapping plastic dengan penataan makanan dalam satu nampan terdiri dari
makanan pokok, lauk hewani, nabati, sayur, buah, dan susu.
Rak alat makan seharusnya memiliki bahan stainless dan terdiri dari 4
susun, namun di RSUD Gunung Jati rak alat makan tidak berbahan stainlessteel
dan tidak teridiri dari 4 susun. Lemari alat makan yang harus digunakan sesuai
prinsip PGRS yaitu menggunakan bahan stainless, namun RS ini tidak
menggunakan bahan tersebut. Alat pemanas yang digunakan pun hanya kompor
gas portable satu tungku. Untuk tempat pencuci alat makan, RSUD Gunung Jati
hanya memiliki tempat pencucian alat yang terbuat dari keramik. Alat makan
yang digunakan pasien dewasa dan juga anak terbuat dari keramik, bukan
stainless.
Sehingga dapat dikatakan peralatan yang kontak dengan makanan di
RSUD Gunung Jati ini masih dikatakan belum sesuai dengan prinsip PGRS.
Karena, untuk peralatan – peralatan yang seharusnya digunakan rata – rata
berbahan stainless. Namun, RSUD ini masih menggunakan bahan berupa
keramik dan tidak berbahan stainless.
Spesifikasi berdasarkan
No Kebutuhan peralatan Hasil pengamatan
prinsip PGR
1. Rak alat makan Stainlesteel, 4 susun Rak alat makan tidak
berbahan stainlessteel
dan tidak teridiri dari 4
susun
2. Lemari alat makan Stainlesteel Lemari alat makan tidak
10
berbahan stainlessteel
3. Alat pemanas Kompor gas portable dua Kompor gas portable
tungku satu tungku
4. Tempat pencucian alat Stainlessteel 2 sink Tempat pencucin alat
terbuat dari keramik
5. Food trolley sentralisasi Stainlessteel dengan Trolley berbahan
pemanas kapasitas 20 stainlessteel dan beroda
trays, 4 roda 4
6. Alat makan khusus Keramik/plato Alat makan khusus
dewasa stainless/plato melamin dewasa terbuat dari
keramik
7. Alat makan pasien anak Keramik/plato Alat makan alat makan
stainless/plato melamin pasien anak terbuat dari
keramik
a. Alat masak
solar.
- Emisi CO2 yang dihasilkan BBG ( Bahan Bakar Gas ) juga lebih rendah
jika dibandingkan dengan BBM.
b. Alat Pendingin
11
makanan segar hewani yang belum dilakukan proses pembersihan. Suhu
penyimpanan freezer yaitu berkisar 00C sampai -4 0C.
c. Penerangan
Tempat pemasakan bahan makanan di Instalasi RSUD Gunung Jati
Kota Cirebon dekat dengan tempat persiapan bahan makanan, dilengkapi
dengan jendela dan ventilasi yang cukup, penerangan cukup, serta terdapat
cerobong asap untuk meminimalisir asap yang dihasilkan oleh proses
pengolahan bahan makanan.
Untuk pendistribusian makanan letaknya berdekatan dengan tempat
hasil produksi makanan, pengangkutan makanan menggunakan trolly yang
memudahkan dalam pengangukatan bahan makanan ke ruang distribusi.
Memiliki penerangan yang cukup serta dekat dengan distribusi makan.
d. Air ( Tempat Pencuci )
Berdasarkan spesifikasi prinsip PGR tempat pencucian alat
menggunakan Stainlessteel 2 sink serta berdasarkan pengamatan Tempat
pencucin alat terbuat dari keramik dan jauh dengan tempat distribusi makanan.
Berdasarkan pemaparan diatas yang telah melakukan PKL bahwa ,
Tempat pencucian dan penyimpanan alat di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati
12
Kota Cirebon sudah sesuai, yaitu memiliki tempat khusus untuk melakukan
pencucian peralatan dapur besar dan kecil serta alat makan yang terpisah dengan
tempat pencucian bahan makanan dengan menggunakan sarana air panas dengan
tekanan + 15 psi.
Tempat Pencucian dan Penyimpanan Alat Pencucian alat masak
hendaknya pada tempat khusus yang dilengkapi dengan sarana air panas. Alat-
alat dapur besar dan kecil dibersihkan dan disimpan diruang khusus, sehingga
mudah bagi pengawas untuk inventarisasi alat. Fasilitas pencucian peralatan :
1. Terletak terpisah dengan ruang pencucian bahan makanan.
2. Tersedia fasilitas pengering/rak dan penyimpanan sementara yang bersih.
3. Dilengkapi alat untuk mengatasi sumbatan dan vector.
4. Tersedia air mengalir dalam jumlah cukup dengan tekanan +15 psi (1,2
kg/cm3).
5. Tersedia sabun dan lap pengering yang bersih.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari Makalah diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang tersedia
di RSUD Cirebon sebagaian sudah sesuai dengan ketentuan SOP dan PGRS. Namun ada
beberapa prasarana yang belum sesuai dengan ketentuan SOP dan PGRS seperti belum
adanya penggunaan alat-alat dari bahan stainless, sehingga hal ini harus terus di
kembangkan agar Sarana dan Prasarana di RSUD Cirebon dapat mencapai tingkat
kesesuaian SOP dan PGRS.
3.2. Saran
Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
diatas.
14
DAFTAR PUSTAKA