Anda di halaman 1dari 18

SARANA DAN PRASARANA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNG JATI


KOTA CIREBON
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi

Dosen Pengampu:
Sumarto, MP

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Astri Apriliani P2.06.31.1.19.006
Devi Agustina P2.06.31.1.19.010
Dyah Ainna Nurhapsari P2.06.31.1.19.013
Sofa Dania P2.06.31.1.19.033
Widiantri P2.06.31.1.19.039

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI TASIKMALAYA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur nergylillah penulis panjatkan kehadirat Allah  SWT, yang
telah melimpahkan nikmat taufik serta hidayahnya yang sangat besar sehingga penulis
pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Sarana dan Prasarana
dalam Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota
Cirebon” yang mana tepat pada waktunya.
Makalah ini sudah penyusun buat dengan semaksimal mungkin, penulis
memohon maaf karena mungkin saja terdapat kesalahan baik dalam penyusunan
maupun penulisan.
Seiring dengan itu, penyusun dalam kesempatan ini ingin berterimakasih kepada
1. Bapak Sumarto, MP selaku dosen mata kuliah Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi
2. Tak lupa kepada teman-teman yang telah bekerjasama mengerjakan makalah
ini. Sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Harapan penyusun semoga  makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT
senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.

Tasikmalaya, 18 Februari 2021

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

Hal.

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1

1.3 Tujuan ...................................................................................................1

BAB I1 PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1 Sarana & Prasarana Penyelenggaraan Makanan RSUD Cirebon..........3

2.2 Fungsi, Tipe Dapur Penyelenggaraan Makanan RSUD Cirebon...........4

2.3 Prinsip Perencanaan Desain dan Layout Dapur di RSUD Cirebon.......5

2.4 Perencanaan dan Pemilihan Peralatan serta Perlengkapan Dapur

RSUD Cirebon.......................................................................................6

2.5 Evaluasi Fasilitas Fisik dan Peralatan RSUD Cirebon..........................8

2.6 Manajemen Energi dalam Penyelenggaraan Makanan (peralatan masak,

alat pendingin, penerangan, air) RSUD Cirebon...................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................14

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................14

3.2 Saran ....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyelenggaraan makanan rumah sakit yaitu rangkaian kegiatan dari mulai


perencanaan menu, perencanaan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja,
pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan,
distribusi dan pencatatan, pelaporan dan evaluasi. Penyelenggaraan makanan di rumah
sakit bertujuan untuk menyediakan makanan yang berkualitas dan layak bagi pasien.
Agar penyelenggaraan makanan dapat berjalan dengan optimal, maka ruangan,
peralatan dan perlengkapannya perlu direncanakan dengan baik dan benar. Dalam
merencanakan sarana fisik/bangunan untuk unit pelayanan gizi rumah sakit. Maka
diperlukan kesatuan pemikiran antara perencana dan pihak manajemen yang terkait. Oleh
karena itu, diperlukan satu tim yang memiliki keahlian yang berbeda, yang secara
langsung akan memanfaatkan hasil perencanaannya. Tim yang terlibat diantaranya
adalah arsitek, konsultan manajemen, insinyur bangunan/sipil, listrik, desainer bagian
dalam gedung, instalator, ahli gizi serta unsure lain di rumah sakit yang terkait langsung
seperti pemilik rumah sakit, direktur rumah sakkit, serta instalasi prasarana rumah sakit
(PGRS 2013).

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana sarana & prasarana penyelenggaraan makanan di RSUD Cirebon?


1.2.2 Bagaimana fungsi, tipe dapur penyelenggaraan makanan di RSUD Cirebon?
1.2.3 Bagaimana perencanaan desain dan layout dapur di RSUD Cirebon?
1.2.4 Bagaimana perencanaan dan pemilihan peralatan serta perlengkapan dapur di
RSUD Cirebon?
1.2.5 Bagaimana evaluasi fasilitas fisik dan peralatan di RSUD Cirebon?
1.2.6 Bagaimana manajemen nergy dalam penyelenggaraan makanan (peralatan masak,
alat pendingin, penerangan air) di RSUD Cirebon?

1.3. Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui sarana & prasarana penyelenggaraan makanan di RSUD


Cirebon?

1
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi, tipe dapur penyelenggaraan makanan di RSUD
Cirebon?
1.3.3 Untuk mengetahui perencanaan desain dan layout dapur di RSUD Cirebon?
1.3.4 Untuk mengetahui perencanaan dan pemilihan peralatan serta perlengkapan dapur
di RSUD Cirebon?
1.3.5 Untuk mengetahui evaluasi fasilitas fisik dan peralatan di RSUD Cirebon?
1.3.6 Untuk mengetahui manajemen energy dalam penyelenggaraan makanan
(peralatan masak, alat pendingin, penerangan air) di RSUD Cirebon?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sarana & Prasarana Penyelenggaraan Makanan di RSUD Cirebon


Di instalasi gizi di RSUD Gunung Djati Cirebon memiliki sarana dan prasarana
sebagai berikut.
2.1.1. Ruang Penyelenggaraan Makanan
1. Fasilitas ruangan (prasarana) di Ruang Penyelenggaraan Makanan

a. Zona Dapur Instalasi Gizi


b. Tempat Penerimaan Bahan Makanan
c. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan
d. Tempat Persiapan Bahan Makanan
e. Tempat Pengolahan Bahan Makanan Dan Distribusi Bahan Makanan
f. Tempat Pencucian Dan Penyimpanan Alat
g. Tempat Pembuangan Sampah
h. Ruang Fasilitas Pegawai
i. Perkantoran
Fasilitas tempat (Prasarana) pada ruangan penyelenggaraan makanan di RSUD
Gunung Djati Cirebon ini sudah memenuhi syarat minimal 8 ruangan yang ada yang
harus ada pada ruang penyelenggaraan makanan.

2. Peralatan dan Perlengkapan (Sarana) di Ruang Penyelenggaraan Makanan

Pada laporan PKL RSUD Gunung Djati tersebut tidak disebutkan sarana dan
alatnya sehingga kami tidak dapat mengetahui alat dan sarana apa saja yang berada di
di instalasi gizi tersebut.

2.1.2. Ruang Perkantoran


a. Ka Instalasi Gizi Dan Staf
b. Ruang Administrasi
c. Ruang Rapat
d. Ruang Perpustakaan
e. Kamar Mandi

3
2.2. Fungsi, Tipe Dapur Penyelenggaraan Makanan di RSUD Cirebon
Menurut Kepmenkes No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang PERSYARATAN
HYGIENE SANITASI JASABOGA, di RSUD Gunung Djati Cirebon ini termasuk jasa
boga golongan B yaitu jasaboga yang salah satunya melayani kebutuhan khusus untuk
sarana pelayanan kesehatan dengan pengolahan yang menggunakan dapur khusus &
mempekerjakan TK.
Proses pengolahan bahan makanan di Instalasi Gizi dilakukan oleh petugas
produksi sebanyak 9 orang sesuai dengan jadwal siff. Proses pemasakan bahan makanan
tersebut menggunakan kompor gas. pengolahan bahan makanan untuk makan pagi
dilakukan pada dini hari, menu siang hari pengolahan dilakuakn pada pagi hari, dan
untuk makan sore dilakukan pada siang hari. Untuk bahan makanan hewani yang akan
dimasak dilakukan pengolahan terlebih dahulu menjadi ½ matang sehari sebelumnya
(malam hari) yang bertujuan untuk dapat mengefektifkan waktu pengolahan, lalu
dipanaskan kembali pada pagi hari. Untuk makanan pokok, lauk nabati, buah dan sayur
diolah pada dini hari untuk makan pagi, menu siang hari pengolahan dilakukan pada
pagi hari, dan untuk makan sore dilakukan pada siang hari. sedangkan untuk snack
langsung dibeli dalam bentuk makanan jadi, sehingga tidak melalui proses pengolahan
di dapur.
Tim pengolah bahan makanan di instalsi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :

a. Bagian pengolah makanan pokok (nasi, tim, bubur, dan bubur saring) untuk pasien
dan karyawan
b. Bagian pengolah makanan biasa yang khusus memasak lauk hewani, lauk nabati,
dan sayuran untuk pasaien dan karyawan
c. Bagian pengolah makanan diet yang khusus memasak lauk hewani, lauk nabati, da
sayuran untuk pasien atau karyawan yang membutuhkan makan khusus atau diet.
Pengolahan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dilakukan sesuai dengan menu yang disajikan, jumlah makanan yang telah
direkapituasi, jenis diet pasien dan kelas atau ruang kamar pasien. Pengolahan bahan
makanan di Instalasi/gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dibagi menjadi tiga macam
pengolahan yaitu pengolahan makanan utama, dan pengolahan makanan cair.
1. Pengolahan Makanan Utama

4
Pengolahan makanan utama di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
disesuaikan dengan siklus menu dan jenis diet serta ruang perawatan. Pengolahan
makanan berdasarkan jenis dietnya terdiri dari makanan biasa untuk pasien tanpa
diet, makanan rendah garam, rendah protein, diabetus melitus, serta pasien dengan
diet khusus.
Pada saat pengolahan makanan penambahan garam, kecap, dan gula
dilakukan diakhir proses pengolahan sehingga dapat dipisahkan terlebih dahulu
makanan untuk yang berdiet khusus seperti diet rendah garam dan diet diabetes
mellitus.
Petugas pengolahan makanan terdiri atas 13 orang. Secara keseluruhan
petugas pengolahan menggunakan alat pelindung diri berupa celemek dan penutup
kepala namun tidak menggunakan sarung tangan sehingga kemungkinan dapat
terjadi kontaminasi antara penjamah dan bahan makanan.
2. Pengolahan Makanan Cair
Makanan cair yang ada di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon
dibedakan antara makanan cair jernih, cair penuh dan makanan cair kental
sehingga sesuai dengan standar makanan cair dan juga makanan cair ada beberapa
yang diolah sendiri dan tidak diolah sendiri dari bahan-bahan mentah melainkan
langsung dari bahan-bahan kering yang sudah jadi.

2.3. Prinsip Perencanaan Desain dan Layout Dapur di RSUD Cirebon

Berdasarkan kenyataan di lapangan menurut laporan PKL yang kami identifikasi


bahwa denah dapur instalasi gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon tidak sesuai dengan
standar seharusnya. Karena dapur instalasi gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon hanya
memliki satu pintu yang sama untuk keluar masuk bahan makanan maupun sampah.
Berdasarkan teori yang ada contoh denah dapur instalasi gizi serta alur persiapan hingga
pendistribusian makanan di rumah sakit sebagai berikut :

5
Sementara Kebutuhan luas ruang minimal untuk instalasi Gizi RS seperti RSUD
Gunung jati kota cirebon ini sebagai berikut :

Sumber : Kemenkes, 2013


Bangunan yang beridiri kokoh, tetapi pada saat pengamatan masih terdapat
serangga yang berkeliaran di ruang persiapan dan pengolahan. Pintu rapat, menutup
dengan baik dan membuka arah luar, serta terbuat dari bahan yang kuat sehingga
meminimalisir terhadap masuknya serangga ataupun binatang lainnya. Pintu ruang
penerimaan dan pintu masuk utama terbuat dari bahan yang kuat dengan sebagian
dikombinasi dengan kaca, sedangkan untuk ruang persiapan, pengolahan, dan
pendistribusian dirancang menggunakan tirai anti lalat yang terbuat dari plastic. Tirai
berfungsi sebagai penghalang serangga atau binatang lainnya yang dapat
menimbulkan kontaminasi pada makanan.

2.4. Perencanaan dan Pemilihan Peralatan serta Perlengkapan Dapur di RSUD


Cirebon

Peralatan dan Perlengkapan di Ruang Penyelenggaraan Makanan di RSUD Gunung Jati


yaitu:

1. Ruang penerimaan yang meliputi:


 Timbangan

6
 meja penerimaan
 meja kerja
 kursi
2. Ruang penyimpanan meliputi:
 gudang kering
 gudang segar ( chiller )
 Gudang beku ( Freezer )
3. Ruang persiapan yang meliputi:
 meja
 penggiling
 talenan
 Pisau
 blender
 mesin pemotong sayur
 timbangan meja
 bak cuci
 container
 baskom
4. Ruang pengolahan yang meliputi:
 kompor
 oven,wajan
 panic
 ceret
 lengseng
 Loyang
 Solet
 Irus
5. Ruang distribusi makan meliputi:
 meja distribusi
 lemari tempat penyimpanan makan sementara
 timbangan
 lampu anti lalat

7
 trolly
6. Ruang pencucian dan penyimpanan alat meliputi:
 bak cuci
 pengering/rak alat
 alat untuk mengatasi sumbatan dan vector
 sabun
 sikat
 lap pengering yang bersih
7. Tempat pembuangan sampah meliputi:
 Wadah sampah
8. Ruang fasilitas pegawai meliputi:
 kamar mandi
 ruang ganti
 kamar kecil
 loker
9. Ruang Perkantoran
 ruang Ka Instalasi Gizi
 staf, ruang administrasi
 ruang perpustakaan
 ruang poliklinik gizi
 kamar mandi

2.5. Evaluasi Fasilitas Fisik dan Peralatan di RSUD Cirebon


2.5.1. Letak Tempat Penyelenggaraan Makanan
Letak tempat penyelenggaraan bahan makanan di RSUD Gunung Jati
Kota Cirebon sudah sesuai, karena letak ruang penerimaan bahan makanan
mudah dicapai oleh kendaraan pengangkut bahan makanan, sehingga
mempermudah proses penerimaan bahan makanan. Letaknya juga dekat dengan
tempat penyimpanan bahan makanan sehingga pada saat bahan diterima,
ditimbang, kemudian di cek spesifikasi bahan makanannya dan langsung
disimpan pada ruang penyimpanan sesuai dengan golongan makanannya. Tempat

8
dari penyelenggaraan makanan memiliki bangunan terpisah dari ruangan lainnya
sehingga ruangan pasien terhindar dari bau masakan dan kebisingan.
2.5.2. Bangunan
Pembagian ruang terdiri dari ruang kantor yaitu ruang kepala instalasi
gizi, ruang administrasi prodis, perkantoran administrasi dan TU, ruang
pelayanan dan litbang, sedangkan ruang dapur terdiri dari ruang ganti pakaian
karyawan, ruang office, ruang penerimaan bahan makanan, ruang store dan
penyimpanan bahan makanan kering, ruang untuk istirahat karyawan, ruang
logistic, ruang penyimpanan bahan makanan segar, ruang persiapan extra fooding
untuk karyawan, ruang persiapan, ruang pengolahan, ruang pendistribusian, ruang
persiapan susu, ruang inventaris alat.
Untuk bangunan penyimpanan bahan makanan kering di Instalasi Gizi
RSUD Gunung Jati terdiri dari dua gudang penyimpanan bahan makanan kering
yaitu gudang penyimpanan bahan makanan kering dan ruang store, hal ini
dikarenakan kapasitas ruangan tidak memadai.
2.5.3. Kontruksi
Bangunan yang beridiri kokoh, tetapi pada saat pengamatan masih
terdapat serangga yang berkeliaran di ruang persiapan dan pengolahan. Pintu
rapat, menutup dengan baik dan membuka arah luar, serta terbuat dari bahan yang
kuat sehingga meminimalisir terhadap masuknya serangga ataupun binatang
lainnya. Pintu ruang penerimaan dan pintu masuk utama terbuat dari bahan yang
kuat dengan sebagian dikombinasi dengan kaca, sedangkan untuk ruang
persiapan, pengolahan, dan pendistribusian dirancang menggunakan tirai anti lalat
yang terbuat dari plastic. Tirai berfungsi sebagai penghalang serangga atau
binatang lainnya yang dapat menimbulkan kontaminasi pada makanan.
Untuk gudang penyimpanan yang kedua terdapat 1 buah rak, 1 buah
timbangan berkapasitas 5 kg. Rak yang ada di gudang penyimpanan tersebut
dalam keadaan cukup bersih. Rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan
60 cm dari langit-langit, rak mudah dibersihkan dan dipindahkan, suhu cukup
sejuk yaitu 160C, dan ventilasi nya tertutup. Di gudang penyimpanan bahan
makanan kering di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon jarak rak
dengan lantai dan langit-langit sudah sesuai yaitu kira-kira ±40 cm dari lantai dan
> 60 cm dari langit-langit. Bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup,
terbungkus rapat dan tidak berlobang. Diletakan di atas rak bertingkat yang cukup

9
kuat dan tidak menempel pada dinding, tetapi ada sebagian bahan makanan
kering yang disimpan diatas papan kayu. pembersihan gudang penyimpanan
dilakukan setiap hari. Oleh karena itu untuk kontruksi dari bangunan ruang
penyelenggaraan makanan sendiri, sudah hampir sesuai dengan yang seharusnya.
2.5.4. Peralatan yang Kontak dengan Makanan
Pendistribusian makanan dilakukan oleh pramusaji dengan menggunakan
trolley bertutup dan peralatan penyajian makanan seperti piring menggunakan
wrapping plastic dengan penataan makanan dalam satu nampan terdiri dari
makanan pokok, lauk hewani, nabati, sayur, buah, dan susu.
Rak alat makan seharusnya memiliki bahan stainless dan terdiri dari 4
susun, namun di RSUD Gunung Jati rak alat makan tidak berbahan stainlessteel
dan tidak teridiri dari 4 susun. Lemari alat makan yang harus digunakan sesuai
prinsip PGRS yaitu menggunakan bahan stainless, namun RS ini tidak
menggunakan bahan tersebut. Alat pemanas yang digunakan pun hanya kompor
gas portable satu tungku. Untuk tempat pencuci alat makan, RSUD Gunung Jati
hanya memiliki tempat pencucian alat yang terbuat dari keramik. Alat makan
yang digunakan pasien dewasa dan juga anak terbuat dari keramik, bukan
stainless.
Sehingga dapat dikatakan peralatan yang kontak dengan makanan di
RSUD Gunung Jati ini masih dikatakan belum sesuai dengan prinsip PGRS.
Karena, untuk peralatan – peralatan yang seharusnya digunakan rata – rata
berbahan stainless. Namun, RSUD ini masih menggunakan bahan berupa
keramik dan tidak berbahan stainless.

2.6. Manajemen Energi dalam Penyelenggaraan Makanan (peralatan masak, alat


pendingin, penerangan, air) di RSUD Cirebon
2.6.1. Penggunaan Peralatan Masak
Peralatan Pelayanan Makanan Di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon

Spesifikasi berdasarkan
No Kebutuhan peralatan Hasil pengamatan
prinsip PGR
1. Rak alat makan Stainlesteel, 4 susun Rak alat makan tidak
berbahan stainlessteel
dan tidak teridiri dari 4
susun
2. Lemari alat makan Stainlesteel Lemari alat makan tidak

10
berbahan stainlessteel
3. Alat pemanas Kompor gas portable dua Kompor gas portable
tungku satu tungku
4. Tempat pencucian alat Stainlessteel 2 sink Tempat pencucin alat
terbuat dari keramik
5. Food trolley sentralisasi Stainlessteel dengan Trolley berbahan
pemanas kapasitas 20 stainlessteel dan beroda
trays, 4 roda 4
6. Alat makan khusus Keramik/plato Alat makan khusus
dewasa stainless/plato melamin dewasa terbuat dari
keramik
7. Alat makan pasien anak Keramik/plato Alat makan alat makan
stainless/plato melamin pasien anak terbuat dari
keramik

a. Alat masak

Dalam manajemen energi penyelenggaraan makanan terutama pada


peralatan di Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon. RS ini menggunakan
peralatan masak adalah dengan menggunakan Kompor gas portable dua tungku
atau yang bersumber dari BBG. Adapun manfaat dari penggunaan Bahan Bakar
Gas ini antara lain sebagai berikut :

- Harga lebih murah dari BBM perliternya


- Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG atau BBG
berkisar antara 30-50% dibanding saat menggunakan BBM seperti minyak

solar.
- Emisi CO2 yang dihasilkan BBG ( Bahan Bakar Gas ) juga lebih rendah
jika dibandingkan dengan BBM.
b. Alat Pendingin

Ruang penyimpanan bahan makanan segar di Instalasi Gizi RSUD


Gunung Jati Kota Cirebon terdapat dua alat penyimpanan bahan makananan
segar, yaitu chiller dan freezer. Chiller digunakan untuk penyimpanan
sementara bahan makanan segar yang akan diolah seperti daging yang sudah
diolah setengah jadi, sayur dan buah. Suhu penyimpanan Chiller berkisar -5 0C
sampai -180C dengan pengecekkan suhu yang berkala yaitu pada jam 7.00, jam
12.00 dan jam 17.00. Freezer digunakan untuk penyimpanan sementara bahan

11
makanan segar hewani yang belum dilakukan proses pembersihan. Suhu
penyimpanan freezer yaitu berkisar 00C sampai -4 0C.

Suhu penyimpanan chiller tidak menetap, namun dilakukan


pengecekkan terhadap suhu yang dilakukan tiga kali sehari dengan
pembersihan setiap 1 minggu sekali, untuk penyimpanan coolingcel suhu
pengecekan dilakukan tiga kali sehari dengan pembersihan setiap 2 kali sehari,
dan untuk penyimpanan freezer suhu pengecekan dilakukan tiga kali sehari
dengan pembersihan setiap 1 minggu sekali.

Dari pemaparan diatas, yang telah dilakukan PKL bahwa


penyimpanan/ pendinginan menggunakan 2 ( dua ) alat, yaitu; Chiller dan
Freezer dengan masing-masing suhu yang berbeda serta penyimpanan bahan
makanan yang menggunakan ciller digolongkan sesuai dengan golongan
makanan yang fungsinya untuk meminimalisir kebusukan dari bahan pangan itu
sendiri atau dengan kata lain menggunankan sistem FIFO ( First In, First Out ).
Dalam hal ini peralatan pendingin di RS Umum Gunung Jati Cirebon telah
sesuai dengan SOP dan PGRS.

c. Penerangan
Tempat pemasakan bahan makanan di Instalasi RSUD Gunung Jati
Kota Cirebon dekat dengan tempat persiapan bahan makanan, dilengkapi
dengan jendela dan ventilasi yang cukup, penerangan cukup, serta terdapat
cerobong asap untuk meminimalisir asap yang dihasilkan oleh proses
pengolahan bahan makanan.
Untuk pendistribusian makanan letaknya berdekatan dengan tempat
hasil produksi makanan, pengangkutan makanan menggunakan trolly yang
memudahkan dalam pengangukatan bahan makanan ke ruang distribusi.
Memiliki penerangan yang cukup serta dekat dengan distribusi makan.
d. Air ( Tempat Pencuci )
Berdasarkan spesifikasi prinsip PGR tempat pencucian alat
menggunakan Stainlessteel 2 sink serta berdasarkan pengamatan Tempat
pencucin alat terbuat dari keramik dan jauh dengan tempat distribusi makanan.
Berdasarkan pemaparan diatas yang telah melakukan PKL bahwa ,
Tempat pencucian dan penyimpanan alat di Instalasi Gizi RSUD Gunung Jati

12
Kota Cirebon sudah sesuai, yaitu memiliki tempat khusus untuk melakukan
pencucian peralatan dapur besar dan kecil serta alat makan yang terpisah dengan
tempat pencucian bahan makanan dengan menggunakan sarana air panas dengan
tekanan + 15 psi.
Tempat Pencucian dan Penyimpanan Alat Pencucian alat masak
hendaknya pada tempat khusus yang dilengkapi dengan sarana air panas. Alat-
alat dapur besar dan kecil dibersihkan dan disimpan diruang khusus, sehingga
mudah bagi pengawas untuk inventarisasi alat. Fasilitas pencucian peralatan :
1. Terletak terpisah dengan ruang pencucian bahan makanan.
2. Tersedia fasilitas pengering/rak dan penyimpanan sementara yang bersih.
3. Dilengkapi alat untuk mengatasi sumbatan dan vector.
4. Tersedia air mengalir dalam jumlah cukup dengan tekanan +15 psi (1,2
kg/cm3).
5. Tersedia sabun dan lap pengering yang bersih.

e. Kapasitas/Daya Maksimum yang Dimiliki PM


Untuk ruang perawatan VIP (Cakrabuana dan Pakungwati), Kelas I
(Kiansantang dan Gandasari), ICU, ICCU, HCU, NICU, J. Soediraman,
Perinatologi, Anesthesi dan ruangan perawatan lainnya yang melebihi kapasitas.
Dari hasil data tersebut bahwa prasaran di RG Umum Gunung Jati Cirebon telah
melebihi kapasitas maksimum.

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari Makalah diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang tersedia
di RSUD Cirebon sebagaian sudah sesuai dengan ketentuan SOP dan PGRS. Namun ada
beberapa prasarana yang belum sesuai dengan ketentuan SOP dan PGRS seperti belum
adanya penggunaan alat-alat dari bahan stainless, sehingga hal ini harus terus di
kembangkan agar Sarana dan Prasarana di RSUD Cirebon dapat mencapai tingkat
kesesuaian SOP dan PGRS.

3.2. Saran

Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah
diatas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Illahi, ESC, dkk. 2017. Tasikmalaya : Laporan Manajemen Sistem Penyelenggaraan


Makanan Institusi (MSPMI) di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungjati Kota Cirebon.

Anda mungkin juga menyukai