Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Silvika Medan, Maret 2018

PENGUNDUHAN BUAH DAN PENGENALAN BAGIAN BAGIAN BIJI

Disusun oleh : Putri Aqila ( 17120105 )


Hut 2 d
Kelompok 2

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu silvika menurut “The Society of Amarican Foresters’’ adalah ilmu yang mempelajari
tentang sejarah hidup dan karakter jenis- jenis pohon hutan dan tegakan, dan kaitannya dengan
faktor- faktor lingkungan. Oleh karena itu, ilmu silvika mendekati auteknologi, yaitu satu cabang
ekologi. Lebih lanjut Odum menyatakan bahwa autekologi membahas tentang penyajian individu
organisme atau spesies. Sejarah- sejarah hidup dan perilaku sebagai cara- cara penyesuaian diri
terhadap lingkungan biasanya mendapat penekanan. Dalam terminologi kehutanan autekologi
mempelajari suatu faktor lingkungan terhadap hidup atau tumbuhnya satu atau lebih jenis- jenis
pohon (Onrizal, 2009).
Benih merupakan faktor penting pada suatu pertanaman karena benih merupakan awal
kehidupan dari tanaman yang bersangkutan. Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang benih,
terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian tentang benih secara umum. Benih adalah biji
tanaman yang sengaja diproduksi dengan teknik- teknik tertentu, sehingga memenuhi
persyaratan untuk digunakan sebagai bahan pertanaman untuk selanjutnya. Benih adalah simbol
dari suatu permulaan. Di dalam benih tersimpan sumber kehidupan yang misterius, sebuah
tanaman mini. Benih merupakan inti dari kehidupan di alam karena kegunaannya sebagai
penerus dari generasi tanaman (Suena, 2007).
Biji menurut dapat diartikan sebagai suatu ovule atau bakal tanaman yang masak yang
mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari bersatunya sel- sel generatif
yang gamet jantan dan gamet betina di dalam kandung embrio, serta cadangan makanan yang
mengelilingi embrio. Sedangkan benih adalah merupakan biji tumbuhan yang digunakan oleh
manusia untuk tujuan penanaman atau budidaya (Utomo, 2006).
Pengertian buah, adalah bakal buah (ovary) yang tumbuh dewasa sebagai hasil proses
pembuahan (fertilisasi). Buah ialah hasil perkembangan bakal buah dan begian- bagian
pendukungnya yang dikonsumsi segar atau dimaniskan. Sayur ialah produk dari tanaman yan
dikonsumsi dengan dimasak atau diasinkan (cara mengonsumsi). Tanaman buah dalam
holtikultura adalah tanaman tahunan atau sistem budidaya (Suketi, 2008).
Sebelum melakukan pengunduhan, kita buat anchor pada cabang tertinggi yang kuat sebagai
penahan berat badan pemanjat. Setelah anchor terpasang, kita dapat melakukan pengunduhan
buah pada cabang maupun pada anak cabang pohon tersebut. Pengunduhan pada pohon berdaun
jarum jauh lebih mudah dilakukan daripada pohon berdaun lebar. Hal ini disebabkan karena
cabang pohon berdaun lebar secara umum mempunyai cabang yang lebih panjang, sehingga kita
harus berjalan mengikuti arah cabang tersebut. Perpindahan pohon, hal ini dimungkinkan apabila
jarak kedua pohon yang diunduh mempunyai jarak yang relatif tidak dekat dan ukuran pohon
relatif lebih tinggi. Alat yang digunakan antara lain ialah jangkar dan tali. Setelah kita sampai
dipohon kedua kita memasang anchor lagi dan mulai mengunduh kembali (Kemenhut, 2013).
Tujuan
Tujuan dari praktikum silvika yang berjudul “Pengunduhan Dan Pegenalan Bagian
Bagian Biji ini adalah untuk memahami teknik-teknik pengunduhan buah dan ekstraksi benih.
Hal itu dilakukan agar dapat mengetahui cara pengunduhan buah dan mengenal bagian-bagian
biji, asal terbentuknya, fungsinya dan bagaimana nanti proses perkecambahannya.
TINJAUAN PUSTAKA

Biji berasal dari ovulum (bakal biji) yang berada dalam ovarium (bakal buah). Di dalam
ovulum terdapat kantung embrio. Integumen ovulum akan menjadi kulit biji, dan dorman saat
dewasa. Di dalam kantung embrio terdapat inti antipodal dan sinergid senesce and distegrate. Inti
polar berfungsi dengan sel sperma membentuk endosperm, jaringan nutrisi yang mengakumulasi
pati, protein, dan lemak. Sel telur berfungsi dengan sel sperma yang lain membentuk zygot.
Zygottumbuh dan berkembang sehingga menjadi embrio (Aji, 2007).
Pengunduhan benih sebaiknya dilakukan apabila pohon induk dari benih yang akan
diunduh telah cukup umur dan sehat. Pohon induk yang sehat dicirikan oleh batang yang lurus
dan serta bebas dari hama/penyakit . Terdapat beberapa teknik pengunduhan yang dilakukan,
diantaranya dipetik langsung dari pohon. Untuk mengambil buah bunga merak dari pohonnya
digunakan teknik ini. Teknik pengunduhan ini dapat disebut juga dengan teknik memanjat.
Diperlukan langkah-langkah yang tepat agar keselamatan pemanjat dapat tetap terjaga, berikut
adalah langkah-langkahnya. Persiapan, dalam rangka melaksanakan pemanjatan pohon
dibutuhkan adanya kombinasi antara kekuatan fisik dan keseimbangan. Selain itu persiapan alat
dan perlenkapan pemanjatan juga harus dipersiapkan guna melindungi
pemanjat. Pemanjatan Pohon, pemanjatan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan alat,
seperti dengan menggunakan tangga maupun tali serta dengan mengkombinasikan beberapa alat
(Baskara, 2011).
Fungsi dari tanaman Acacia auriculiformis ini adalah fungsi berupa pemanfaatannya
sebagai tumbuhan lahan marginal (kurang subur dan kurang menguntungkan), yakni pada area-
area dimana jenis lainsulit untuk tumbuh. Kemampuannya untuk memfiksasi (mengikat) nitrogen
sangat membantu dalam merehabilitasi lahan. Selain itu pada penelitian 21 spesies Indonesia
pada lahan kondisi kering di lapanagan dan pada uji terkontrol,menunjukkan bahwa Acacia
auriculiformis tampil terbaik, sehingga sangat ideal untuk mengantisipasi kondisi ekstrim kering
yang mungkin ditimbulkan akibat perubahan iklim . (Hendrati, 2014).
Benih diambil dan dikumpulkan dari tegakan yang baik agar diperoleh tegakan yang baik
pula, panen buah dapat dilakukan setiap tahun, dimana musim berbuah jati pada musim kemarau,
dikumpulkan dari lantai hutan, buah yang masak masih berwarna hijau dan akan berubah
menjadi warna kuning setelah satu minggu, cokelat setelah dua minggu dan hitam setelah tiga
minggu. Buah dikumpulkan ketika warnanya masih hijau dan kuning. Karena yang telah
berwarna hitam daya kecambahnya sangat rendah. Pengumpulan dilakukan dua kali seminggu
selama musim berbuah (Kosasih, 2013).
Dalam menetapkan lahan untuk membuat hutan jati putih, perlu diperhatikan lahan sudah
sesuai dengan syarat tumbuh jati putih, juga sifat pertumbuhan tanaman mudanya yang intoleran,
maka semua pepohonan harus ditebang (celar cutting), agar cahaya matahari dapat optimal
diterima tanaman muda. Dengan demikian semua jenis gulma dan vegetasi yang akan
menggangu pertumbuhan jati putih harus dibersihkan. Pembersihan lapangan dapat dilakukan
dengan serangkaian pekerjaan yang terdiri atas: penebasan, penebangan, pencincangan, dan
perapihan (Kosasih, 2013).
METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum Silvika yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan Bagian-Bagian Biji” ini
dilaksanakan pada hari Senin, 7 Maret 2016, pukul 13:00 WIB sampai dengan selesai. Praktikum
ini dilakukan di Laboratorium Ekologi Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan, Universitas
SumaterUtara,Medan

Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ,pinset, kantong plastik, air, buku
pengamatan, penghapus, pensil berwarna, penggaris, pisau (cutter), sarung tangan, kertas A4.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah dari famili Fabaceae (buah
polong) atau buah berdaging.
Prosedur Praktikum
A. Buah Berdaging

1. Carilah buah yang berdaging seperti Gmelina arborea (suku Verbenaceae)


2. Rendamlah dalam air selama 24 jam
3. Kupaslah daging buah dengan menggunakan pisau ataupun alat lain
4. Bersihkan biji-biji tersebut dari daging dan selaput yang lain.
5. Gambarlah biji yang masih utuh, sebutkan warna dan ukurannya (panjang, lebar, serta
tebalnya).
6. Belahlah biji secara membujur sehingga mengenai bagian tengah embrio kemudian digambar
dan disebutkan juga bagian-bagiannya, warnanya, serta perbedaan yang nampak antara gambar
biji yang sudah direndam dan yang masih segar.

B. Buah Fabaceae

1. Carilah buah dari famili Fabaceae (Acacia auricaliformis)


2. Jemurlah buah-buah tersebut pada terik sinar matahari.
3. Setelah kulitnya kering, dipukul dengan tongkat kayu bulat kecil sampai bijinya keluar.
4. Pilihlah biji-biji tersebut.
5. Gambarl ah biji yang masih utuh, sebutkan warna dan ukurannya (panajng, lebar, serta
tebalnya)

Contoh Tabel Data Pengunduhan


Tabel 1. Data Pengunduhan Buah
No. Nama Biji Jumlah
1 Gmelina arborea 6
2 Acacia auricaliformis 120
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data yang diperoleh dari praktikum yang berjudul “Pengunduhan dan Pengenalan
Bagian-Bagian Biji” ini adalah terlampir:
Tabel 1. Data Pengunduhan Buah
No Nama Biji Jumlah
1 Akasia (Acacia auriculiformis ) 120 biji
2 Gmelina arborea 6 biji

Pembahasan

Pada saat mengunduh buah sengon kami memakai teknik pengunduhan dengan cara mengambil
buah yang berjatuhan di tanah. Buah yang diambil yang masih bagus dan masih terbungkus oleh
kulit buah. Kami memakai teknik ini dikarenakan pohon sengon yang kami unduh buahnya
mencapai tinggi hampir 14 meter. Hal ini sesuai dengan pernyataan Krisnawati (2011) yang
menyatakan bahwa, pohon sengon umumnya berukuran cukup besar dengan tinggi pohon total
mencapai 40 m dan tinggi bebas cabang mencapai 20 m . Diameter pohon dewasa dapat
mencapai 100 cm atau kadang-kadang lebih.

Untuk mendapatkan benih yang berkualitas hendaklah kita harus selektif dalam memilih
tegakan dan cara pengambilannya yang tepat. Pada saat praktikan melakukan pengunduhan buah
jati, para praktikan memilih buah jati yang sudah jatu tetapi masih hijau, dan juga kami sangat
selektif dalam memilih tegakan jati yang baik, agar buah yang dihasilkan juga baik pula. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Kosasih (2013) yang menyatakan bahwa benih diambil dan
dikumpulkan dari tegakan yang baik agar diperoleh tegakan yang baik pula, panen buah dapat
dilakukan setiap tahun, dimana musim berbuah jati pada musim kemarau, dikumpulkan dari
lantai hutan.

Pada tamanan Saga Adenanthera pavonnina proses ekstrasi dilakukan dengan cara buah saga
dijemur hingga merekah lalu dipisahkan dari kulitnya. Lamanya waktu pengerjaan dapat
memakan waktu kira- kira 3,5 sampai 4 bulan. Tanaman saga dapat berbuah pada umur yang
cukup lama, yaitu setelah 5 tahun penanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suita (2013)
yang menyatakan bahwa tanaman ini atau Saga (Adenanthera pavonnina) mulai berbuah pada
umur lima tahun dan berbuah tiga kali setahun sampai umur 25-30 tahun. Proses pembungaan
hingga polong buah tua Ekstraksi Benih Polong/buah yang telah dikumpulkan kemudian
diekstraksi dengan cara polong/buah di jemur sampai polong/buah merekah, kemudian benih
dipisahkan dari kulit buahnya secara manualdiperlukan waktu kira-kira 3,5 sampai 4 bulan.

Jenis pengunduhan yang dilakukan pada pohon saga ialah memanjat pohon saga. Hal ini
dilakukan karena pohon saga yang kami temui berukuran kecil sehingga dengan mudah dipanjat.
Kelebihan dari teknik ini kita bisa mendapatkan hasil dari buah saga yang masih bagus, masih
berwarna merah dan mudah untuk dijadikan bibit kembali. Jika kita menggunakan teknik
mengutip buah yang telah jatuh dari pohon, maka kita harus selektif dalam memilih buahya,
karena buah yang jatuh, sudah pasti tua.

Pada pohon Akasia jenis pengunduhan yang dilakukan ialah dengan teknik panjat pohon
dan mengutip di tanah. Hal ini dilakukan karena buah akasia yang sudah berada ditanah biasanya
tidak memiliki biji lagi didalamnya. Dan juga buah akasia yang jatuh biasanya yang sudah kering
dan memiliki kulit berwaran coklat tua masih terdapat biji didalamnya tetapi biji tersebut mudah
lepas dari cangkang buahnya. Maka dari itu kami juga melakukan teknik memanjat pohon akasia
tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Biji terdiri dari beberapa bagian, bagian biji yang pertama ialah kulit biji
spermodermis berasal dari selaput bakal biji atau integumentum. Bagian kedua ialah tali
pusar funiculus. Dan bagian ketiga ialah inti biji atau nucleus seminis yang terdiri dari lembaga,
calon akar, daun lembaga, batang lembaga, putih lembaga. Bagian biji pada akasia ialah biji dan
tali pusar. Bagian- bagian buah pada jati putih ialah daging buah dan biji. Ketika biji buah jati
putih dibelah, didalam biji terdapat bakal tumbuh dan daging biji.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Pada saat pengunduhan buah akasia teknik yang digunakan ialah pengunduhan dengan cara
mengambil buah yang sudah jatuh di tanah.
2. Pengunduhan buah jati dilakukan dengan teknik memilih buah yang sudah jatuh atau pun
yang masih di pohon dengan cara memanjat ataupun dengan alat bantu galah , dengan
memilih buah yang masih segar dan berwarna hijau.
3. Pada biji akasia bagian- bagian biji berupa tali pusar dan biji
4. Jenis pengunduhan yang dilakukan pada pohon jati putih ialah dengan cara memanjat pohon
5. Bagian- bagian pada buah jati ialah daging buah dan biji. Didalam biji terdapat daging biji
dan bakal tumbuh.

Saran
Diperlukan kajian lebih lanjut mengenai metode yang tepat dalam pengunduhan dan
ekstraksi buah yang tepat guna mendapatkan hasil yang maksimal. Pengektraksian dan
pengunduhan buah untuk pemuliaan tanaman sebaiknya memperhatikan kondisi pohon induk
dan penggunaan metode yang tepat setiap jenis pohonnya.

Anda mungkin juga menyukai