MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah
Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD
Yang dibina oleh Ibu Isna Khuni Mualimah, M,pd.
Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT. tak
lupa, Sholawat serta Salam kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, yang telah bahu-membahu menegakkan agama Allah.
Dengan kebaikan beliau, telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah ala
qoidah ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia SD.
pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, kami selaku penulis mengangkat judul
Taksonomi Pirls.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari banyak pihak, baik
secara langsung ataupun tidak langsung baik dari buku maupun internet. Oleh karena itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.Pd. selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Blitar.
2. Bapak Bima Tangguh Alam M,pd Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sosial.
3. Bapak Fathul Ni’am, M,pd Selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Ibu Isna Khuni Mualimah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar
Bahasa Indonesia SD.
5. Teman-teman Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung demi terselesaikannya makalah ini.
Atas bimbingan, petunjuk, dan dorongan tersebut, kami hanya dapat berdo’a dan memohon
kepada Allah SWT. semoga segala amal jerih payah menjadi amal shaleh dan diridhoi Allah.
Aamiin.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kekeliruan di dalamnya. Maka dari itu, kami mengharap kritikan dan masukan
yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya dan berharap penulis dapat
mengembangkan materinya melalui saran dan kritikannya. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini menjadi butir-butir amalan khasanah dan bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Aamiin Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
C.Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Taksonomi ............................................................................................................ 2
B. Pirls....................................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena
dimana pun dan kapan pun di dunia terdapat pendidikan. Pada hakikatnya pendidikan merupakan
usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan
manusia.pada kesempatan kali ini penulis menuliskan sebuah karya ilmiyah yang membahas
tentang Taksonomi Pirls.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis akan sedikit memberikan penjelasan tentang
Taksonomi Pirls. Bagaiman penjelasannya mari kita perdalam bersama – sama. Karya ilmiyah ini
kami buat dengan sesungguhsungguhnya, dan berharap pembaca dapat memahami isi kandungan
dari materi-materi yang kami sajikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Taksonomi Membaca
1. Pengertian Taksonomi
Taksonomi dalam bahasa Yunani, taksonomi berasal dari dua kata, yakni dari kata tassein, dan
nomos. Tassein bermakna pengelompokkan dan nomos yang bermakna aturan. Berdasarkan dua
makna kata tersebut, maka taksonomi dapat dimaknai sebagai pengelompokkan sesuatu hal
berdasarkan hirarki tertentu. Taksonomi juga dapat dimaknai sebagai kelompok (taksa) dan materi
pembelajaran yang diurutkan menurut persamaan, perbedaan, prinsip atau dasar klasifikasi seperti:
persamaan, perbedaan dalam struktur, perilaku dan fungsi.
Taksonomi membaca yang dianut dalam penelitian ini adalah Taksonomi Ruddell yang
merupakan revisi dari tasonomi Barret dalam “The Taxonomi of the Cognitive and Affective of
Reading Comprehension".Semula Taksonomi Barret berisi 5 kompetensi tetapi, oleh Ruddell
direvisi menjadi taksonomi yang simpel, tetapi tetap memuat kelima kompetensi membaca yang
dikemukakan Barret. Taksonomi Barret diilhami oleh Taksonomi Bloom, tetapi pengkategorian
dalam Taksonomi Barret disesuaikan tengan kegiatan dan proses kognitif membaca sehingga
terdapat lima tingkatan kompetensi membaca yang dapat diukur.
2
Lima kompetensi membaca seperti dikemukakan Barret tersebut di atas terlalu rumit untuk
diaktualisasikan dalam pengukuran membaca, sehingga Ruddell menyederhanakannya menjadi
tiga kompetensi yang mencakup, pemahaman faktual, pemahaman interpretatif, dan pemahaman
aplikatif.
Taksonomi membaca lain yang juga dikenal sebagai alat ukur kompetensi membaca adalah
Taksonomi Barrett yang dikembangkan oleh Barret yang dikenal dengan nama The Barrett
Taxonomy. Awalnya, The Barrett Taxonomy dirancang untuk membantu pengajar atau guru yang
mengajarkan keterampilan membaca untuk menyusun/mengembangkan pertanyaan terkait dengan
pemahaman pembaca tentang isi teks yang dibaca. Dijelaskan ada dua dimensi utama yang harus
diukur untuk mengetahui kompetensi membaca menurut Taksonomi Barrret, kedua dimensi
tersebut adalah kognitif dan afektif. Barrett menyusun klasifikasi kompetensi membaca tersebut
dalam 5 tahapan, yakni;
1. Pemahaman literal
Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit
dalam teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong
tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses pemahaman
bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih
tinggi.
2. Pemahaman Inferansial
3
3. reorganisasi
4. Pemahaman evaluasi
Pemahaman evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk
menentukan nilai dari suatu hal. Sementara Raka Joni menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses
untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam
faktor yang kemudian disebut Value Judgment.
5. apresiasi
A. Pengertian PIRLS
PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) adalah studi internasional tentang
literasi membaca yang dikoordinasikan oleh IEA (The International Association for the Evaluation
of Educational Achievement) yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. PIRLS
diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu pada tahun 2001, 2006, 2011, dan 2016. Sejak
tahun 2006 Indonesia mulai ikut berpartisipasi sebagai peserta PIRLS, yang pada saat itu telah
diikuti oleh 45 negara (negara bagian) di dunia. Bagi Indonesia, manfaat yang dapat diperoleh dari
keikutsertaannya dalam PIRLS, antara lain adalah untuk mengetahui posisi prestasi siswa
Indonesia bila dibandingkan dengan prestasi siswa di negara-negara lain di dunia.
B. Tujuan PIRLS
Tujuan PIRLS adalah untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman pada siswa yang
masih dalam proses belajar membaca.PIRLS, membaca literasi didefinisikan sebagai kemampuan
4
untuk memahami dan menggunakan bentuk-bentuk bahasa tertulis yang diperlukan oleh
masyarakat dan dihargai oleh individu, pembaca pemula dapat membangun makna dari berbagai
teks. Membaca untuk belajar, dan berpartisipasi dalam komunitas pembaca di sekolah dan
kehidupan sehari-hari. Ketika membaca, siswa mengkonstruksi makna dalam berbagai cara.
Fokus perhatian mereka pada informasi atau gagasan yang mereka baca tentu berlainan satu
dari yang lainnya, sama halnya dengan kemampuan mereka, menarik simpulan dari bacaan,
menafsirkan dan mengintegrasikan informasi dan gagasan, serta menguji dan mengevaluasi
berbagai jenis teks yang juga bervariasi.
Dalam proses membaca itu, siswa sebenarnya menerapkan proses dan strategi metakognitif
yang memungkinkan mereka menguji pemahaman mereka dan melakukan penyesuaian atas
pendekatan yang mereka lakukan secara tidak sadar.Latar belakang pengetahuan dan pengalaman
mereka sebagai pembaca melengkapi pemahaman mereka dalam menangani penggunaan bahasa,
memahami berbagai jenis teks, dan pokok bahasan yang dibacanya. Aspek-aspek ini menjadi
'filter' dalam proses pemahaman isi bacaannya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa proses
mencari dan menemukan informasi dalam teks mungkin dapat dianggap lebih mudah
dibandingkan dengan proses memberi makna terhadap aspek teks atau mengintegrasikan isi bacaan
dengan pengalaman di luar teks. Kenyataannya tidak selalu mudah karena kesulitan dalam proses.
1. Tujuan membaca
5
f. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami teks bacaan.
2. Pemahaman membaca
Proses pemahaman dapat didefinisikan sebagai suatu proses memahami arti atau makna
tertentu dan kemampuan menggunakannya pada situasi lainnya.Pemahaman juga merupakan
kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu dan setelah itu diketahui dan di
ingat.Pada dasarnya pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar.pemahaman itu
dipengaruhi oleh: a. panjang-pendek bacaan
Terdapat empat jenis proses yang dinilai antara lain : fokus pada pengambilan informasi
secara eksplisit; membuat kesimpulan sederhana;
3. Perilaku membaca
Perilaku membaca yaitu perasaan suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap
aktivitas membaca. Perkembangan sikap membaca ditentukan oleh 3 faktor yaitu:
6
c) pengalaman-pengalaman khusus dalam membaca yang diperoleh dari guru dan orang tua.
Kemudian, Morro dalam Kush, menyebutkan bahwa perilaku membaca siswa dipengaruhi
oleh kombinasi antara hubungan sosial antar siswa, kondisi bahan dan sumber bacaan yang
tersedia, dan perhatian guru dan orang tua dalam meningkatkan penggunaan waktu untuk
membaca pada diri siswa.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi dapat dimaknai sebagai pengelompokkan sesuatu hal berdasarkan hirarki tertentu.
Taksonomi juga dapat dimaknai sebagai kelompok (taksa) dan materi pembelajaran yang
diurutkan menurut persamaan, perbedaan, prinsip atau dasar klasifikasi seperti: persamaan,
perbedaan dalam struktur, perilaku dan fungsi.
PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) adalah studi internasional tentang
literasi membaca yang dikoordinasikan oleh IEA (The International Association for the Evaluation
of Educational Achievement) yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. PIRLS
diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu pada tahun 2001, 2006, 2011, dan 2016. Sejak
tahun 2006 Indonesia mulai ikut berpartisipasi sebagai peserta PIRLS, yang pada saat itu telah
diikuti oleh 45 negara (negara bagian) di dunia. Bagi Indonesia, manfaat yang dapat diperoleh dari
keikutsertaannya dalam PIRLS, antara lain adalah untuk mengetahui posisi prestasi siswa
Indonesia bila dibandingkan dengan prestasi siswa di negara-negara lain di dunia.
Tujuan PIRLS adalah untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman pada siswa yang
masih dalam proses belajar membaca.PIRLS, membaca literasi didefinisikan sebagai kemampuan
untuk memahami dan menggunakan bentuk-bentuk bahasa tertulis yang diperlukan oleh
masyarakat dan dihargai oleh individu, pembaca pemula dapat membangun makna dari berbagai
teks. Membaca untuk belajar, dan berpartisipasi dalam komunitas pembaca di sekolah dan
kehidupan sehari-hari. Ketika membaca, siswa mengkonstruksi makna dalam berbagai cara.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unim.ac.id
https://m.merdeka.com/jateng/8-tujuan-membaca-buku-beserta-manfaatnya-yang-perlu-
diketahui-kln.html
https://media.neliti.com
https://kamus.tokopedia.com/a/apresiasi/
https://nurulrifkyhuba.wordpress.com/2014/09/16/membaca-pemahaman/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Evaluasi
https://kamus.tokopedia.com/a/apresiasi