Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Tentang Taksonomi Bloom


Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pembelajaran IPA MI/SD
Dosen Pengampu: Juhji, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 2:


Muhammad egi munandar 201240076
Intan fadilah 201240082
Aini Amalia Ningsih 201240099

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN MAULANA HASSANUDIN BANTEN
2020/2021
Kata pengantar

Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kita kesehatan, sehingga kita
dapaat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah pembelajaran IPA MI/SD. Sholawat serta
salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi kita Muhammad saw. Tak lupa kepada para
keluarganya, sahabatnya sehingga kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran dalam rangka memenuhi mata kuliah
pembelajaran IPA MI/SD yang membahas tentang taksonomi bloom. Kami menyadari bahwa
makalah ini belum benar sepenuhnya, karena pengetahuan dan kemampuan kami yang masih
dalam keterbatasan. Untuk itu kami mengharapkan keritikan dan saran yang membangun, dan
menginspirasi untuk pembuatan makalah yang lebih baik selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya khususnya bagi yang
menulis makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan.

Serang, 20 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan masalah............................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Taksonomi Bloom.............................................................................................................4
B. Revisi Taksonomi Bloom..................................................................................................5
C. Ranah Afektif.....................................................................................................................6
D. Ranah Psikomotorik..........................................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
A. KESIMPULAN...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Secara etimologi kata taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu taxis dan
nomos. Taxis berarti ‘pengaturan atau divisi’ dan nomos berarti hukum (Enghoff,
2009:442). Jadi secara etimologi taksonomi dapat diartikan sebagai hukum yang
mengatur sesuatu. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal
berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian taksonomi bloom?
2. Bagaimana pengertian revisi taksonomi bloom?
3. Bagaimana pengertian dari ranah kognitif?
4. Bagaimana pengertian dari ranah afektif?
5. Bagaimana pengertian dari ranah psikomotorik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang taksonomi bloom
2. Untuk mengetahui revisi pada taksonomi bloom
3. Untuk mengetahui ranah kognitif
4. Untuk mengetahui ranah afektif
5. Untuk mengetahui ranah psikomotorik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom merupakan suatu tingkatan dalam mengidentifikasikan
keterampilan siswa dari jenjang yang dasar sampai yang tertinggi.
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti hierarkhi
klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan oleh Benjamin
Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan penelitian dan
pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran.
Bloom, lahir pada tanggal 21 Februari 1913 di Lansford, Pennsylvania dan berhasil
meraih doktor di bidang pendidikan dari The University of Chicago pada tahun 1942. Ia
dikenal sebagai konsultan dan aktivis internasonal di bidang pendidikan dan berhasil
membuat perubahan besar dalam sistem pendidikan di India.
Ia mendirikan the International Association for the Evaluation of Educational
Achievement, the IEA dan mengembangkan the Measurement, Evaluation, and Statistical
Analysis [MESA] program pada University of Chicago.
Di akhir hayatnya, Bloom menjabat sebagai Chairman of Research and
Development Committees of the College Entrance Examination Board dan The President
of the American Educational Research Association. Ia meninggal pada 13 September
1999.
Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalam Konferensi
Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi
hasil belajar yang banyak disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak butir soal yang
diajukan hanyameminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka.
Konferensi tersebut merupakan lanjutan dari konferensi yang dilakukan pada tahun
1948. Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam
kemampuan berpikir [thinking behaviors]. Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang
harus dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang kompeten di
bidangnya.
Akhirnya pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil
mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom.
Jadi, Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai
dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.
Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus
dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi
menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual [intellectual behaviors] yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan
berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang tinggi. 
B. Revisi Taksonomi Bloom
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan para
ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan
kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan
nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif.
Revisi tersebut meliputi:
Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi.
Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level masih
sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level 5
dan 6. Perubahan-perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering [mengingat].
2. Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding [memahami].
3. Pada level 3, application diubah menjadi applying [menerapkan].
4. Pada level 4, analysis menjadi analyzing [menganalisis].
5.Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan perubahan
mendasar, yaitu creating [mencipta].
6. Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan sebutan evaluating
[menilai].
Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif terdiri dari
enamlevel: remembering [mengingat], understanding [memahami], applying [menerapkan
], analyzing [menganalisis,mengurai], evaluating [menilai]dan creating [mencipta].

C. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
Ranah Kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti
pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif mencakup perilaku terkait dengan
emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. Ranah Psikomotorik berisi
perilaku yang menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik / kemampuan
fisik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar
mampu mengaplikasikan teori kedalam perbuatan.
Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu:
[1] knowledge [pengetahuan],

[2] comprehension [pemahaman atau persepsi],

[3] application [penerapan],

[4] analysis [penguraian atau penjabaran],


[5] synthesis [pemaduan], dan

[6] evaluation [penilaian].

C. Ranah Afektif
Ranah Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sikap seseorang
dapat diramalkan perubahannya apabila ia telah memiliki penguasaan kognitif tingkat
tinggi.
Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya
perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah
ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks.

D. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan pada kemampuan fisik dan
kerja otot. Ranah ini membedakan antara ranah motorik kasar dan motorik halus.
Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan
motorik dan kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya.
Perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik
pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang
sederhana hingga tingkat yang rumit.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Taksonomi Bloom merupakan suatu tingkatan dalam mengidentifikasikan
keterampilan siswa dari jenjang yang dasar sampai yang tertinggi.
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang
berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti
hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan
oleh Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang
melakukan penelitian dan pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam
proses pembelajaran.
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan
para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai
dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun
2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah
kognitif.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses
berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
Ranah Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya apabila ia telah memiliki penguasaan
kognitif tingkat tinggi.
Ranah psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan pada kemampuan
fisik dan kerja otot. Ranah ini membedakan antara ranah motorik kasar dan
motorik halus.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan


mahasiswa dalam penguasaan materi taksonomi blomm, dan penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://pusdiklat.perpusnas.go.id/berita/read/160/taksonomi-bloom-model-dalam-merumuskan-
tujuan-pembelajaran#:~:text=Taksonomi%20bloom%20adalah%20struktur%20hierarki,psikolog
%20pendidikan%20yaitu%20Benjamin%20Bloom.

http://bind.fkip.unila.ac.id/taksonomi-bloom-apa-dan-bagaimana-menggunakannya/

I Putu Ayub Darmawan, Edy Sujoko (2013), REVISI TAKSONOMI PEMBELAJARAN BENYAMIN S.
BLOOM, Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya
Wacana Edy Sujoko,

Khusnul Khotimah, Susi Darwati, ASPEK-ASPEK DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN, Pendidikan


Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Ramlan Effendi, KONSEP REVISI TAKSONOMI BLOOM DAN IMPLEMENTASINYA PADA PELAJARAN
MATEMATIKA SMP, SMP Negeri 2 Lahat, Jl. Letnan Amir Hamzah 1 Lahat

Anda mungkin juga menyukai