Anda di halaman 1dari 14

DESAIN INSTRUKSIONAL

TAKSONOMI TUJUAN PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU :
Dr.Hj.Dewi Hasanah,M.Ag.

Disusun oleh Kelompok 7 :


 Mifta Nurrahma (201200010)
 Opin Agusrini (201200016)
 Uswatun Hasanah (201200028)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua, berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karuniaNya pula,
penulis dapat menyelesaikan makalah Desain Instruksional yang berjudul “Taksonomi Tujuan
Pembelajaran”. Yang Insyaallah tepat pada waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr.Hj.Dewi Hasanah,M.Ag selaku dosen mata
kuliah Desain Instruksional yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa
bimbingan dari beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format
yang telah ditentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Jambi,25 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
A. Pengertian Taksonomi Pembelajaran...........................................................................................5
B. Perbedaan Revisi Taksonomi Pembelajaran................................................................................6
C. Tujuan Taksonomi Pembelajaran.................................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kata taksonomi dalam etimologinya berasal dari dua kata berbahasa yunani,yaitu axis dan
nomos.Taxis memiliki arti pengaturan atau divisi sedangkan nomos berarti hukum (Enghoff,
2009:442). Sehingga secara etimologi taksonomi dapatdiartikan sebagai hukum yang mengatur
sesuatu. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Di manataksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi
yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi dapat digambarkan seperti sebuah
hubungan antaraayah dan anak yang berada dalam satu struktur hierarki yang terhubung antara
satudengan yang lain. Taksonomi dalam pendidikan dapat diumpamankan sebagai
sebuahkerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk
memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.
Dalam perkembangannya, salah satu tokoh yang terkenal mengenaitaksonomi di bidang
pendidikan ialah Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan
penelitian dan pengembangan mengenaikemampuan berpikir dalam proses pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengertian taksonomi pembelajaran?


2. Apa saja perbedaan revisi taksonomi pembelajaran?
3. Apa saja ranah tujuan taksonomi pembelajaran?

C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui pengertian taksonomi pembelajaran.


2. Mengetahui perbedaan revisi taksonomi pembelajaran.
3. Mengetahui ranah tujuan taksonomi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Taksonomi Pembelajaran

Taksonomi berasal dari perpaduan dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu tassein yang berarti
mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Sehingga menjadikan taksonomi berarti hierarki
klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan.Taksonomi pada dasarnya ialah klasifikasi atau
pengelompokan benda menurut ciri-ciri tertentu, implementasinya pada bidang pendidikan
digunakan untuk klasifikasitujuan instruksional (tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau
sasaran belajar).Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan istilah ini yang kemudian
digunakan oleh Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan
penelitian dan pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran.
Sejarah taksonomi Bloom bermula ketika awal tahun 1950-an, dalamKonferensi Asosiasi
Psikolog Amerika, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar
yang banyak disusun di sekolah, ternyata persentaseterbanyak butir soal yang diajukan hanya
meminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka. Konferensi tersebut merupakan lanjutan
darikonferensi yang dilakukan padatahun 1948. Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan
tingkat terendah dalamkemampuan berpikir (thinking behaviors).Masih banyak level lain yang
lebih tinggiyang harus dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa
yangkompeten di bidangnya. Lalu pada tahun 1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill danKrathwohl
berhasil mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yangdinamakan Taksonomi Bloom
(Bloom Taxonomy).
Taksonomi ini memuat struktur hierarki yang mengidentifikasikan kemampuan (skills)
mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Yang tentunyalevel yang lebih rendah harus
dipenuhi terlebih dulu untuk mencapai level yang lebihtinggi. Bloom dalam kerangka konsep ini
menggolongkan tujuan pembelajarnnyamenjadi tiga klasifikasi umum/ranah kemampuan
intelektual (intellectual behaviors),yaitu; (1) ranah kognitif, yang men-cakup ingatan atau
pengenalan terhadap fakta-fakta tertentu, pola-pola prosedural, dan konsep-konsep yang
memungkinkan berkembangnya kemampuan dan skill intelektual (Huda, 2013:169); (2) ranah
afektif,ranah yang berkaitanperkembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi; (3) ranah
psikomotor, ranah yang berkaitan dengankegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan
motorik (Degeng, 2013:202).
Taksonomi Bloom menjadi kasifikasi pernyataan-pernyataan yang digunakanuntuk
memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.
Pengaruh taksonomi Bloom lama telah dirasakan sampai saatini dan memberi manfaat yang
sangat berharga. Revisi taksonomi Bloom meliputi perubahan nama dalam taksonomi dari kata
benda menjadi kata kerja, urutantaksonomi yang melingkupi perubahan tata letak evaluasi,
perubahan sintesa menjadi mencipta. Pengembangan keterampilan ini memerlukan latihan dan
diukur dalam halkecepatan, ketepatan, jarak, prosedur, atau teknik dalam pelaksanaan.
Taksonomi Bloom pada 1956 dituangkan dalam sebuah buku The Taxonomy of Educational
Objectives, The Classification of Educational Goal, Handbook I: Cognitive Domain.Buku yang
menjelaskan tentang sistem klasifikasi pendidikan tersebut disebut sebagai Handbook. Handbook
tersebut kemudian direvisi dengan dua alasan yaitu :

1) Terdapat kebutuhan untuk mengarahkan kembalifokus para pendidik pada


Handbook, bukan sekadar sebagai dokumen sejarah, melainkan juga sebagai
karya yang dalam banyak hal telah “mendahului” jamannya (Rohwer danSloane,
1994 dlm. Anderson dan Krathwohl, 2010: viii).
2) Adanya kebutuhan untuk memadukan pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-
pemikiran baru dalam sebuah kerangka kategorisasi tujuan pendidikan. Kemajuan
dalam khazanah ilmu inimendukung keharusan untuk merevisi Handbook
(Anderson dan Krathwohl, 2010: viii).

B. Perbedaan Revisi Taksonomi Pembelajaran

1. Taksonomi Bloom Sebelum Revisi (1956)

Taksonomi Bloom pada tahun 1956 berorientasi kepada kemampuan berpikir peserta
didik.

a) Pengetahuan
Dalam hal pengetahuan yang ditekankan adalah kemampuan
siswauntuk mengingat. Kata kerjanya yaitu: menyebutkan,
memilih,mengidentifikasikan, dan membuat daftar. Contoh: Setelah dijelaskan
siswamampu menyebutkan 7 besaran pokok dengan benar.
b) Pemahaman

Pemahaman yaitu kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan


atauinformasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Kata kerjanya
yaitu: membedakan, menyimpulkan, menjelaskan, memperkirakan, dan
merangkumkan.
Contoh: Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan pengaruh
suhu terhadap zat dengan benar.

c) Penerapan
Penerapan adalah kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan
informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi atau konteks yang
lain/baru.Kata kerjanya yaitu: menghitung, menggunakan,
mengembangkan,memodifikasi, dan mentransfer. Contoh: Setelah dijelaskan,
siswa mampumenghitung gaya pada pompa hidrolik dengan benar.
d) Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan,
danmembedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi, hipotesis, atau kesimpulan dan memeriksa setiap
komponentersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. Kata kerjanya yaitu
membuatdiagram, membedakan, dan menghubungkan, menjabarkan ke dalam
bagian- bagian. Contoh: Siswa dapat menjelaskan perbedaan gelombang
transversaldan gelombang longitudinal, setelah melakukan percobaan dengan
benar.
e) Sintesis
Sintesis adalah kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian atau
elemen ke dalam satu kesatuan atau struktur yang lebih besar. Kata kerjanya
yaitu menciptakan, menformulasikan, mendesain, dan memprediksi. Contoh:
Dengan bekerja kelompok, siswa mampu menciptakan teropong sederhana
dengan baik.
f) Evaluasi
Evaluasi adalah kemampuan membuat penilaian dan keputusan
tentangnilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan
kriteria tertentu. Kata kerjanya yaitu membuat kritik, membandingkan, membuat
penilaian, dan membuat evaluasi. Contoh: Dengan menggunakan kriteria yang
telah ditetapkan, mahasiswa dapat memberikan penilaian tentang efektifitas
pengajaran fisika lingkungan dengan baik.

2. Taksonomi Bloom Setelah Revisi (2001)


Revisi taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson hanya dilakukan pada ranahkognitif saja,
meliputi:
 Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level taksonomi.
 Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level masih sama
yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan
6.

 Dimensi Proses Kognitif

A. Mengingat
Kategori mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkandari
memori jangka panjang seorang siswa. Dua proses kognitif yang berkaitan
dengan kategori ini adalah menyadari (recoqnizing ) dan mengingatkembali
(recalling ) (Anderson, 2001).
B. Memahami
Seorang peserta didik dikatakan memahami jika mereka dapat
mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran baik dalam bentuk lisan,
tertulis dan grafik (gambar) yang disampaikan melalui pengajaran, penyajian
buku, maupun penyajian melalui layar komputer. Peserta didik dapar memahami
jika mereka menguhubungkan pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari
dengan pengetahuan yang sebelumnya telah mereka miliki (Anderson, 2001).
C. Mengaplikasikan
Kategori mengaplikasikan ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan
prosedural (Procedural Knowledge). Soal latihan atau exercise merupakan jenis
tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa,sehingga dapat
menggunakannya secara rutin (Anderson, 2001).
D. Menganalisis
Yang termasuk dalam kategori menganalisis adalah proses mengurai
suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunannya dan menentukan hubungan
antara bagian-bagian tersebut dengan materi tersebut secara keseluruhan.
Kategori proses menganalisis ini mencakup proses-proses membedakan
(differentiating), mengorganisasi (organizing) danmengubungkan (attribute)
(Anderson, 2001).
E. Mengevaluasi
Kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu
penilaian ( judgement ) yang didasarkan pada kriteria dan standar
tertentu.Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas,
dankonsistensi. Kriteria-kriteria ini ditentukan sendiri oleh siswa
(Anderson,2001).
F. Mencipta

Mencipta yaitu proses menyusun sejumlah elemen tertentu menjadi satu


kesatuan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan pengajaran yang termasuk
ke dalam kategori mencipta ini adalah mengajarkan pada siswa agar mampu
membuat suatu produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau
bagian jadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada atau tidak akan
diprediksi sebelumnya (Anderson, 2001).
Nah, jadi itulah perbedaan dari Taksonomi Bloom sebelum dan setelah
revisi.Di sini dapat disimpulkan.Kalau Taksonomi Bloom sebelum revisi itu
terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Sedangkan Taksonomi Bloom setelah revisi itu terdiri dari mengingat,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

C. Tujuan Taksonomi Pembelajaran

Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi skills mulaidari


tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Pastinya untuk mencapai hierarki tersebut level
yang rendah harus dijalani dulu. Dalam konsep ini, Bloom membagi tujuan Pendidikan
menjadi tiga ranah kemampuan intelektual yaitu kognitif, afektif,dan psikomotorik.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Ranah Kognitif
Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang
telah dipelajari. Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang
menurut Bloom merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6
tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C
(Cognitive) (Dalam buku yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook
1 : Cognitive Domain yang diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada
tahun 1956) yaitu:
a) Pengetahuan (knowledge)
Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat
kembali materi yang telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta
khusus, konvensi,kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria
serta metodologi. Jenjang ini merupakan tingkatan terendah namun menjadi
prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di jenjang ini, peserta didik menjawab
pertanyaan berdasarkan dengan hapalan saja.
b) Pemahaman (comprehension)
Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam
memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut
yaitu translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk
lain),interpretasi (kemampuan menjelaskan materi), dan ekstrapolasi
(kemampuan memperluas arti).Di jenjang ini, peserta didik menjawab
pertanyaan dengan kata-katanya sendiri dan dengan memberikan contoh baik
prinsip maupun konsep.
c) Penerapan (application)
Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan
informasi pada situasi nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan
pemahamannya dengan cara menggunakannya secara nyata dan peserta didik
dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip yang ia miliki pada situasi
baru yang belum pernah diberikan sebelumnya.
d) Analisis (Analysis)
Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan
menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih
jelas.Kemampuan ini berupa analisis bagian-bagian materi, identifikasi
hubungan,dan identifikasi organisasi. Di jenjang ini, peserta didik diminta
untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian menemukan asumsi,
dan membedakan pendapat dan fakta serta menemukan hubungan sebab akibat.
e) Sintesis (Synthesis)
Sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan
mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur
yangunik. Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang
unik,rencana atau kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan abstrak.
Disini peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau teorinya sendiri
dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.
f) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal untuk
tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas berkenaan dengan nilai suatu ide,
kreasi, cara atau metode. Menurut Bloom ada 2 evaluasi yaitu evaluasi
berdasarkan bukti internal dan evaluasi berdasarkan bukti eksternal.
Disini peserta didik mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya
melakukan pembuatan keputusan dan kebijakan.

2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai,
perasaan,emosi serta derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek dalam kegiatan
belajar mengajar.Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri
Munaf,2001) membagi ranah afektif menjadi 5 kategori yaitu :
a) Receiving/Attending /Penerimaan
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn
atau stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik. Hal ini dicontohkan
dengan sikap peserta didik ketika mendengarkan penjelasan pendidik dengan
seksama dimana mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada
mereka dan mereka memiliki kemauan untuk menggabungkan diri atau
mengidentifikasi diri dengan nilai tersebut.

Katakerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :


memilih,mempertanyakan, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, dan
meminati.
b) Responding/Menanggapi

Menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi


aktif untuk mengikut sertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini dapat dicontohkan dengan
menyerahkan laporan tugas tepat pada waktunya. Kata kerja operasional yang
dapat dipakai dalam kategori ini adalah : menjawab,membantu,
mengajukan,mengompromi,menyenangi,menyambut,mendukung,menyetujui,
menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, dan menolak.

c) Valuing /Penilaian
Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan
kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu.Hal ini dapat
dicontohkan dengan bersikap jujur dalam kegiatan belajar mengajar serta
bertanggung jawab terhadap segala hal selama proses pembelajaran. Kata
kerjaoperasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengasumsikan,meyakini,melengkapi,meyakinkan,memperjelas,memprakarsai
,mengundang, menggabungkan, mengusulkan, menekankan, dan menyumbang.

d) Organization/Organisasi/Pengelola
Kategori ini meliputi konsep tualisasi nilai-nilai menjadi sistem
nilai,serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat
dicontohkan dengan kemampuan menimbang akibat positif dan negatif
darisuatu kemajuan sains terhadap kehidupan manusia.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah
menganut,mengubah,menata,mengklasifikasikan,mengombinasi,mempertahank
an,membangun,membentuk pendapat, memadukan, mengelola,
menegosiasikan, dan merembuk.

e) Characterization/Karakteristik
Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.

Hal ini dicontohkan dengan bersedianya mengubah pendapat jika ada bukti
yang tidak mendukung pendapatnya. Kata kerja operasional yang dapat dipakai
dalam kategori ini adalah : mengubah perilaku, berakhlak
mulia,mempengaruhi, mendengarkan, mengkualifikasi, melayani,
menunjukkan,membuktikan dan memecahkan.

3. Ranah Psikomotor
Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota
badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Kategori yang termasuk dalam
ranah ini adalah :
a. Meniru
Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu
dengan contoh yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun
hakikatnya dari keterampilan itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah
mengaktifan,menyesuaikan,menggabungkan,melamar,mengatur,mengumpul
kan,menimbang,memperkecil,membangun,mengubah,membersihkan,memp
osisikan, dan mengonstruksi.
b. Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan
serta memilih apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan. Kata kerja
operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengoreksi,mendemonstrasikan, merancang, memilah, melatih,
memperbaiki,mengidentifikasikan, mengisi, menempatkan, membuat,
memanipulasi,mereparasi, dan mencampur.
c. Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang
diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan
gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Kata kerja
operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengalihkan,
menggantikan,memutar, mengirim, memindahkan, mendorong, menarik,
memproduksi,mencampur, mengoperasikan, mengemas, dan membungkus.
d. Artikulasi
Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat
melakukan suatu keterampilan yang lebih kompleks terutama yang
berhubungan dengan gerakan interpretative. Kata kerja operasional yang
dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengalihkan, mempertajam,
membentuk,memadankan, menggunakan, memulai, menyetir, menjeniskan,
menempel,mensketsa, melonggarkan, dan menimbang.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Taksonomi merupakan pengelompokan hal berdasarkan hierarki tertentu.Taksonomi


implementasinya pada bidang pendidikan digunakan untuk klasifikasi tujuan instruksional
(tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran belajar).Tujuan taksonomi pembelajaran
dibagi menjadi 3 yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi
kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, sedangkan ranah
afektif berhubungan dengan sikap,nilai, perasaan, emosi serta derajat penerimaan atau penolakan
suatu obyek dalam kegiatan pembelajaran. Ranah psikomotor merupakan kompetensi yang
berkaitan dengan gerak fisik (motorik). Taksonomi Bloom menjadi kasifikasi pernyataan yang
digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari
kegiatan pembelajaran. Perbedaan yang mendasar antara taksonomi yang lama dengan yang baru
terdapat pada hal pemisahan antara dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dalam
taksonomi yang lama kedua dimensi tersebut disatukan dalam kategori pengetahuan sehingga
kategori pengetahuan berbeda dengan kategori yang lain, sedangkan taksonomi yang baru
dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dipisahkan. Pemisahan ini memperjelas
kedudukan kedua dimensi tersebut dan memperluas cakupan kedua dimensi tersebut. Taksonomi
Bloom sebelum revisi terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi.Sedangkan Taksonomi Bloom setelah revisi terdiri dari mengingat,
memahami,mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Sama halnya taksonomi
yang lama dan baru ini sangat membantu guru dalam menyusun soal untuk mengukur tingkat
keberhasilan siswa, dengan memperhatikan jenis pengetahuan dan jenis proses kognitif guru
akan lebih mudah dalam mengembangkan soal.

DAFTAR PUSTAKA

Bloom, B.S., Engelhart, M.D., Furst, E.J., Hill, W.H., dan Krathwohl, D.R. 1956.TheTaxonomy
of Educational Objectives The Classification ofEducational Goals, Handbook I:Cognitive
Domain. New York: DavidMcKay.
Anderson,Lorin W. & Krathwohl, David R. 2010.Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran,Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Enghoff, Henrik. 2009. “What is Taxonomy”,SoilOrganisms, Volume 81
(3)2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi.
Utari, R., Madya, W., & Pusdiklat, K. N. P. K. (2011). Taksonomi Bloom. Jurnal:Pusdiklat
KNPK.
Darmawan, I. P. A., & Sujoko, E. (2013). Revisi taksonomi pembelajaran benyamin s. bloom.
Satya Widya, 29(1), 30-39.
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2016). Taksonomi Bloom–revisi ranah kognitif:kerangka landasan
untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian. Premiere educandum: jurnal pendidikan dasar
dan pembelajaran, 2(02).
Wulan, A. R. (2008). Taksonomi Bloom-Revisi. Tersedia: http://www. google.com/url.
Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis, 4(2), 61-69.
Riyana, A. (2019). Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.
Polsri.http://p3ai.polsri.ac.id/admin/assets/files/7325Taksonomi%20Bloom.Diakses11 November
2020.

Anda mungkin juga menyukai