Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : VANIA NURACHMA


NIM : 211240064
JURUSAN/KELAS : PGMI 1B
MATA KULIAH : KONSEP DASAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU: NINA NURAMALINA M. Pd

 211240064_Vania Nurachma_ESAI 1

PENDIDIKAN INDONESIA SAAT INI

Pendidikan di Indonesia saat ini menerapkan 3 hal yaitu, Salah satu program
pendidikan yang terkini di dalam negeri adalah “Wajib Belajar 12 Tahun”, yakni 6
tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah
Menengah Atas (SMA).

Pengertian pendidikan menurut para ahli yang bernama Driyarkara. Beliau


mengatakan bahwa, ”pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha seseorang
yang tidak tahu bisa menjadi tahu”. Dan pendidikan di Indonesia sekarang ini
sedang minim, karena terhambat oleh adanya covid-19 sehingga sekolah sekarang
kebanyakan lebih menggunakan belajar secara daring (online) dibandingkan belajar
secara tatap muka (offline). Yang sampai kini virus corona tersebut masih ada,
bahkan ada virus baru yaitu virus omicron. Kenapa pendidikan di Indonesia
sekarang dibilang minim? Karena sekolah secara daring(online) sulit untuk anak itu
supaya memahami materi yang disampaikan oleh guru, dan sekolah secara daring
juga sulit untuk guru itu mengetahui pemahaman anak tersebut, banyak juga siswa
yang menyalah gunakan sekolah secara daring. Seperti lebih leha-leha atau
mengganggap sepele, maka dari itu pendidikan Indonesia saat ini sedang minim.

Pendidikan di indonesia terbagi menjadi 3 yaitu, pendidikan formal,


pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur
pendidikan ini memiliki jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling
banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA. Selain itu, ada
juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

Pendidikan yang maju itu, pendidikan yang sudah merdeka dan pendidikan
yang sudah bisa memberi fasilitas kepada anak-anak yang sedang menjalankan
pendidikannya (sekolah).
Pendidikan bisa maju juga karena para pahlawan dulu, yang memperjuangkan
pendidikan supaya anak-anak bisa sekolah dengan layak dan sekolah dengan baik.
Karena pada zaman dahulu untuk sekolah itu sangat sulit, kenapa? karena tempat
yang tidak memadai, para pengajar yang masih sangat minim, dan yang menjadi
penghambat sulit untuk sekolah di zaman dahulu itu karena masih adanya
penjajahan dari jepang dan dulu itu lebih memilih untuk menikah dengan usia yang
masih belum mencukupi umur. Siapa saja kah para pahlawan yang telah membuat
pendidikan ini maju?
1. K. H. Ahmad Dahlan
2. R. A. Kartini
3. Dewi Sartika
4. K. H. Hasyim Asy’ ari
5. Rohana Kudus
Beliau-beliau lah yang telah memperjuangkan pendidikan pada zaman
dahulu yang belum maju sampai pada akhirnya pendidikan sekarang sudah lebih
maju.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan itu bukan perkara yang mudah, perlu
adanya kerjasama berbagai lini. Mulai dari pembuatan kebijakan atau tindakan
terlebih dahulu, setelah itu cari masalahnya dan mana dulu yang akan di
selesaikan. Karena pasti tidak bisa secara langsung, tetapi semua itu butuh
proses. Perbaikan kurikulum juga sangat berpengaruh, karena jika kurikulum
tersebut membuat jenuh siswa. Maka akan sulit untuk meningkatkan pendidikan
pada siswa, begitupun sebaliknya.
Pada ayat berikut, dijelaskan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang
tersebut, yang memberikan ilmu pengetahuan

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan


orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,”
(QS Al-Mujadalah: 11).
 211240064_Vania Nurachma_ESAI 2

KEKERASAN SEKSUAL

Memang akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan berita-berita pemerkosaan atau


kekerasan seksual. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena setiap manusia itu memiliki hawa
nafsu, tinggal manusia nya saja yang mengendalikkan hawa nafsu tersebut. Apakah
manusia itu dapat mengendalikkan hawa nafsu itu dengan baik atau malah sebaliknya.
Ketika hawa nafsu yang ada pada dalam diri manusia tidak dapat dikendalikkan dengan
baik, maka muncul lah kesempatan yang tidak baik pula. Maka ketika hawa nafsu yang ada
pada dalam diri manusia bisa dikendalikkan dengan baik maka tidak akan melakukan hal
yang tidak seharusnya dilakukan.

Kekerasan seksual ini bisa terjadi karena kurangnya penjagaan yang ketat dari orang
tua, kenapa demikian? karena ada saja orang tua yang terlalu membebaskan pergaulan anak
tersebut, seperti mengizinkan anak main malam terutama rentan untuk anak perempuan,
dan dari segi pakaian pun tidak di kontrol. Sehingga jika memakai pakaian yang terbuka
atau memakai pakaian yang membentuk tubuh, maka akan mudah menarik perhatian pada
laki-laki. Dan di zaman sekarang ini, yang namanya pacaran itu sudah tidak asing lagi,
bahkan yang status nya pacaran pun itu sudah berani melakukan hal yang tidak sepatutnya
dilakukan jika belum berstatus halal.

Jadi, untuk di zaman sekarang terutama untuk perempuan harus lebih berhati-hati
dalam pergaulan. Meskipun kodratnya seorang laki-laki itu menjaga, tetapi jika seorang
laki-laki itu tidak bisa mengendalikkan hawa nafsu nya, itu akan sulit. Maka dari itu, untuk
orang tua juga yang toxic nya menjaga, harus bisa menjaga anak nya terutama perempuan.
Untuk lebih berhati-hati dalam pergaulan di zaman sekarang ini.

Untuk mencegah kekerasan seksual dibentuklah suatu undang-undang kekerasan


seksual terhadap anak untuk melindungi hak anak serta menindaklanjuti para pelaku kasus
kekerasan seksual. Kekerasan seksual juga termasuk pelanggaran berat terhadap HAM.
Aturan tentang anak dalam instrument HAM dibahas dalam UU No 35 Tahun 2014.
Dimana pada pasal 76C dinyatakan bahwa setiap orang dilarang menempatkan,
membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau urut serta melakukan kekerasan
terhadap anak.

Selain beberapa undang-undang di atas, terdapat undang-undang No 23 Tahun


2002 tentang perlindungan anak yang juga dijadikan sebagai tameng perlindungan terhadap
kejadian-kejadian yang mengancam keselamatan anak. Ada juga pasal 76D UU No Tahun
2016 yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan ancaman kekerasan atau
kekerasakan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
Meskipun sudah dibentuk undang-undang kekerasan seksual terhadap anak,
faktanya aduan terkait kasus kekerasan seksual pun semakin meningkat. Hal tersebut
membuat penyebab yang harus diselesaikan bukan hanya dari segi hukum saja. Melainkan
dari lingkup terdekat seperti pengawasan dan juga kewaspadaan.

Respon kepercayaan masyarakat terutama pada orang tua. Pasti ada rasa takut,
dengan sekarang bermunculan berita-berita kekerasan seksual, karena sudah banyak sekali
korban terutama di usia yang masih sekolah. Tetapi semua ini balik lagi dengan dirinya
masing-masing dan kembali lagi dengan toxic nya orang tua yang harus menjaga anaknya.

Maka dari itu, kita sebagai manusia yang tidak memiliki apa-apa, bukan manusia
yang sempurna. Maka manusia hanya bisa berencana, hanya bisa meminta tetapi Allah.
Tetapi Allah lah yang menentukan semua ini, maka dari itu manusia meminta kepada
Allah.SWT supaya dijauhkan dari hal-hal seperti ini, karena kita sebagai manusia juga tidak
tahu bagaimana takdir atau nasib kedepannya. Dan kita jangan sampai medekati zina.
Karena, perbuatan zina itu perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah.SWT seperti yang
dijelaskan pada ayat berikut :

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Q.S. Al-Isra:32)
 211240064_Vania Nurachma_ ESAI 3

KETERAMPILAN MENULIS & MEMBACA

Menurut pendapat Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan


mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa
tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang
digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Keterampilan menulis ini,
seperti anak tersebut menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikirannya.

Keterampilan membaca memiliki empat aspek yang terdiri dari keterampilan


berbicara, keterampilan mendengarkan, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Dimana keempat aspek tersebut jika menjadi kebiasaan, akan memberikan banyak
keuntungan. Terutama bagi kamu yang yang fokus di dunia akademik, literasi.

Menurut Mr.Juel dalam buku Mr.Sandjaja (2005) Membaca merupakan sebuah


proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan menjadi arti kata dan menjadi
kalimat dan struktur baca.

Jadi, menurut Mr. Juel (2005) dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca itu,
kita dapat mengetahui apa yang belum kita ketahui, membaca juga sebuah proses untuk
mengetahui kata-kata yang belum diketahui yang pada akhirnya bisa menyusun kalimat
dengan baik dan benar.

Memang ada beberapa yang menganggap bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia
itu membosankan. Faktor itu bisa terjadi karena, niat pada diri anak tersebut belum timbul.
Niat untuk mempelajari lebih tau tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tetapi
sebenarnya mata pelajaran Bahasa Indonesia ini sangat penting. Karena, dapat mengetahui
cara penulisan yang benar, dapat belajar berperan sebagai tokoh drama, dapat belajar cara
membaca puisi dan sebagainya.

Siswa yang orang asli Indonesia tetapi mendapatkan nilai rendah. Banyak orang tua
atau guru yang mencoba membujuk anak nya atau peserta didiknya bahwa nilai sekolah itu
sangat penting dan sangat berpengaruh untuk di akhir kelas nanti. Namun pada kenyataanya
sangat sering bahwa nilai itu dianggap tidak penting oleh anak atau peserta didik tersebut.
Dan, setiap orang itu memiliki kemampuannya masing-masing. Karena tidak semua orang
itu dapat memahami materi yang secara keseluruhan. Ada orang yang kemampuanya di
mata pelajaran Bahasa Indonesia berarti orang itu mampu mempelajari di mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Tetapi ada orang yang kemampuanya di mata pelajaran Bahasa
Indonesia kurang, tapi di mata pelajaran lain orang itu mampu. Jadi intinya setiap orang itu
memiliki kemampuannya masing-masing. Dan mengapa siswa yang asli orang Indonesia
itu masih mendapatkan nilai rendah? Karena yang namanya siswa itu masih dalam tahap
pembelajaran, sehingga wajar jika masih ada kesalahan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Maka dari itu, siswa harus terus dibimbing oleh guru, supaya bisa menjadi
generasi muda Indonesia yang mencintai negaranya, yaitu Negara Indonesia.

Tingkat minat baca orang Indonesia rendah. Hal ini bisa terjadi karena, zaman yang
semakin canggih sehingga anak zaman sekarang lebih sering memegang handphone
dibandingkan membaca buku. Karena menurut mereka, membaca buku itu cukup
membosankan dan membuat mereka jenuh.

Seharusnya orang tersebut bisa membagi waktunya. Dimana bisa membagi waktu
untuk belajar, dan membagi waktu untuk main handphone. Dan niatkan semuanya itu
karena Allah supaya belajarnya, membaca bukunya, meraih cita-citanya itu menjadi berkah.

Anda mungkin juga menyukai