Analisis Manajemen Risiko pada Proyek Konstruksi High Rise Building yang
Menerapkan Green Construction
1. Latar Belakang
Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang akan diikuti oleh
perkembangan sarana dan prasarana yang menunjang hidup manusia seperti gedung,
perkantoran dan infrastruktur lainnya. Dengan tingginya permintaan terhadap
bangunan fisik baik infrastruktur maupun gedung maka akan mengakibatkan
pertumbuhan proyek konstruksi.
Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membangun suatu
bangunan yang dibatasi oleh biaya, mutu, waktu dan sumber daya. Proyek konstruksi
memiliki tiga karakteristik, yaitu unik, melibatkan sejumlah sumber daya dan
membutuhkan organisasi. Industri konstruksi terus mengalami perkembangan yang
signifikan. Baik dari segi inovasi teknologi dan sumber daya manusianya. Seiring
dengan perkembangannya, hal yang tidak dapat dihindari dari perkembangan
perusahaan konstruksi adalah limbah-limbah konstruksi.
Saat ini di Indonesia, wacana green construction mulai tampak pada penerapan
beberapa proyek yang dikerjakan oleh para perusahaan kontraktor yang berhubungan
dengan sektor konstruksi ini. Beberapa kontraktor sudah mendeklarasikan diri untuk
melaksanakan konsep green construction dalam setiap proyek yang mereka kerjakan.
U.S Environmental Protection Agency (2010) mengatakan bahwa green construction
adalah usaha untuk menghasilkan bangunan dengan proses yang ramah lingkungan,
sumber daya yang efisien selama daur hidup bangunan sejak
perencanaan,pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga
pembongkaran.
Pada kenyataannya, pelaksanaan suatu proyek yang menerapkan green
construction ada yang tidak sesuai dengan perencanaannya, sering terjadi kendala yang
sudah direncanakan dan perencanaan. Menurut, Gentges & Cranley (2013) kesuksesan
proyek konstruksi sangat tergantung dari kemampuan manajer proyek dalam mengelola
risiko yang terjadi. Tidak sedikit usaha jasa konstruksi yang mengalami kegagalan
maupun kerugian. Kegagalan atau kerugian dalam jasa konstruksi sebagian besar
disebabkan oleh ketidaktepatan dalam mengambil keputusan dalam menangani risiko.
Karena hal tersebut, maka diperlukan adanya penelitian terkait manajemen risiko yang
bertujuan untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi pada proyek konstruksi yang
menerapkan green construction.
2. Tujuan
1. Mengidentifikasi Risiko dalam sebuah proyek konstruksi high rise building yang
menerapkan green construction
2. Menentukan dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan
menghindari dampak risiko yang ditimbulkan.
3. Metode
Penelitian ini akan menggunakan Metode House of Risk (HOR). Metode House of Risk
adalah metode yang didasarkan pada kebutuhan manajemen risiko yang berfokus pada
tindakan pencegahan untuk menentukan penyebab risiko mana yang menjadi prioritas
yang kemudian akan diberikan tindakan penanggulangan risiko. Maka ada dua tahap
yang digunajan dalam metode HOR.