Manfaat Disiplin
Penanaman Disiplin
Jenis-jenis Disiplin
Jika ditinjau dari segi terbentuknya, disiplin dapat dibedakan atas dua
macam :
1) Disiplin yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
Disiplin bersifat intrinsik, artinya seseorang yang secara sadar
menyukai dan dengan sukarela tunduk pada aturan-aturan
yang telah ditetapkan. Disiplin yang tumbuh dari individu itu
sendiri, karena ia melakukan sesuai dengan bakat dan
minatnya sehingga semuanya terasa menyenangkan. Hal ini
akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi dan mau
mengembangkan diri, berlatih dengan semangat, jujur dan
penuh rasa tanggung jawab.
Masih banyak atlet yang akhlak dan akhlaknya masih kurang seperti
kedisiplinan, seperti melakukan hal-hal tercela yang melanggar aturan dan
kesepakatan yang telah dibuat. Hal ini disebabkan oleh kurang kuatnya
pendidikan karakter disiplin pada atlet. Misalnya, pelatih tim sepak bola
Indonesia, Shin Tae Yong, yang menyuruh pulang atau mencoret nama
beberapa pemain yang kedapatan berkeliaran malam hari tanpa tujuan
yang jelas. Hal ini membuktikan bahwa kedisiplinan harus dilatih atau
ditanamkan agar para atlet terbiasa dengan kedisiplinan baik di dalam
pusat latihan maupun di luar. Pendidikan akhlak dan karakter khususnya
disiplin merupakan sarana yang berperan dalam menghasilkan manusia
yang berkualitas dan potensial.
Disiplin dalam latihan olahraga sangat penting karena sikap ini merupakan
bentuk pengendalian diri, sehingga seorang atlet akan bertanggung jawab
atas setiap perilakunya. Seorang atlet akan sulit berkembang tanpa disiplin
meskipun memiliki kualitas dan bakat yang baik. Kemudian, karena
banyak hal yang kontradiktif secara internal antara mengutamakan
kepentingan pribadi atau mengutamakan kepentingan umum, hal ini
menjadi tantangan kekuatan dan kelemahan disiplin. Oleh karena itu
sebagai seorang atlet dapat memiliki disiplin dan pengendalian diri baik
dalam olahraga maupun di masyarakat. Menanamkan kedisiplinan harus
didasarkan pada pemahaman dasar tentang pengendalian diri dan disiplin,
yang pada hakikatnya menanamkan ketaatan berdasarkan pemahaman
dan kesadaran, serta tanggung jawab.
Dalam dunia pendidikan, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada siswa,
antara lain: memilih strategi, pendekatan, dan model pembelajaran yang
relevan dengan kondisi siswa dan mampu memberdayakan. potensi siswa
(Kyriacou 2009). Oleh karena itu, pembelajaran harus ditekankan pada
siswa. Guru harus pandai mengembangkan model dan metode
pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kedisiplinan belajar
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pengembangan metode
pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan
kondisi belajar yang memungkinkan siswa belajar secara aktif dan
menyenangkan sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal
(Setyosari, 2017:26).