Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN USAHA

MAKANAN INTERNASIONAL
“SCHOTEL”

Disusun Oleh :
1. Ade Robbi Abditama – 01
2. Ryan Reinhart Widarso – 22
3. Sisilia Caroline Sugiarto – 24
4. Yosefine Arsita Praheswari - 31

XI IPS 3

SMA KATOLIK MATER DEI PROBOLINGGO


Jalan Mayjen Jl.D.I. Panjaitan No.26-B, Sukabumi,
Kec, Mayangan , Kota Probolinnggo , Jawa Timur
67219 TERAKREDITASI A
2021
DAFTAR ISI
K ATA P E N G A N TA R

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, dan karunia, kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Inovosi
Jamur Tiram Dan Jagung Manis Pada Makanan Khas Internasional Schotel ini
dengan baik dan tepat waktu yang di tentukan, meskipun banyak kekurangan di
dalamnya.
Kami sangat berharap Tugas PKWU Makalah Inovosi Jamur Tiram Dan
Jagung Manis Pada Makanan Khas Internasional Schotel ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi setiap orang yang
membacanya dan juga kita semakin tau tentang Inovosi Jamur Tiram Dan Jagung
Manis Pada Makanan Khas Internasional Schotel agar kita dapat berkreasi dan
membuat inovasi baru pada makanan Internasional.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak ROBERT BOB
HOSPITAL selaku guru di bidang mata pelajaran PKWU yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan tugas ini,
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap
adanya kritikan, saran, dan ulasan demi perbaikan makalah ini.
Semoga tugas Makalah Inovosi Jamur Tiram Dan Jagung Manis Pada
Makanan Khas Internasional Schotel ini dapat di pahami dan di mengerti bagi
siapapun yang membacanya dan berguna bagi kami maupun setiap orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan

PROBOLINGGO, 04 MARET 2021


KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada saat ini orang sudah memasuki dunia yang amat sangat canggih, yang
dimana semua orang di dunia ini dapat berkeliling negara/benua. Oleh karena itu,
setiap negara memiliki makanan khas internasional yang akan di sajikan untuk
para turis maupun orang lokal. Makanan internasional yang di buat haruslah
melalui tahap inovasi, yang dimana ada penemuan atau terobosan produk
makanan baru yang belum pernah ada sebelumnya, sebab apabila seorang
pengusaha tidak melakukan inovasi, maka dia bukanlah wirausahawan, karena
inovasi berlangsung sepanjang waktu, dan kita harus berpikir kreatif dalam
membuat makanan internasional tersebut.
Walaupun makanan tersebut merupakan makanan warga asing atau luar negeri
kita dapat mengganti bahan/bumbu yang ada di Indonesia. Sebab Indonesia
sendiri kaya akan rempah-rempah, kita bisa mengelola makanan Internasional
yang ada menggunakan rempah-rempah ala Indonesia dan pasti rasa dan tekstur
tidak jauh beda. Dalam mengelola harus ada 3 pemikiran yang kita tanamkan,
bahwa yang pertama makanan Internasional yang dibuat harus setidaknya 80%
orang suka, dan makanan yang di buat harus se-kreatif mungkin dan se-inovatif
mungkin dan yang terakhir dalam membuka usaha makanan Internasional kita
tidak boleh takut mengambil langkah dan risiko, sebab kegagalan itu biasa, dan
dari kegagalan itu kita harus belajar agar kita dapat bangkit dan dapat meraih
kesuksesan kembali
Makanan Internasional yang kami pilih yakni Schotel yang merupakan
makanan internasional yang berasal dari “Negeri Kincir Angin” yakni Belanda.
Yang dimana sudah memasuki tahap invosi. Umumnya Schotel yang ada di
Negeri Kincir Angin ini terbuat dari macaroni, bawang bombay, smoked beef,
daging giling, bawang putih, kaldu sapi, susu cair/krim kental, telur, gula pasir,
garam, keju cheddar parut, pala, dan keju permesan serta tahapnya dipanggang.
Kemudian setelah memasuki tahap invosi Schotel ini terbuat dari jamur tiram,
jagung manis,
kornet, mentega/minyak, bawang merah, bawang putih, lada bubuk, seledri, daun
bawang, kemangi, wortel, telur, sosis, keju prochiz gold, keju mozarella, rocyo
ayam, gula, susu UHT, saus sambal dan saus tomat serta tahapannya akan di
kukus dan akan di blow torch (untuk keju mozarella saja).
Bahan dan tahapan yang kami pilih sudah masuk ke dalam tahapan
inovasi, serta bahan yang kami dapatkan ini hanya dapat di jumpai di Indonesia
saja, hal terobosan baru ini dapat menarik pengunjung turis maupun orang lokal
untuk mencicipi makanan khas Internasional ini. Serta nama makanan
Internasional Schotel Macaroni kami ubah menjadi Schotel MCS (Mushroom,
Corned beef, Sausage).
Dalam proses pembuatannya kami juga menggunakan tahap inovasi, agar
makanan yang di buat beda dari pada yang lainnya. Jika proses pembuatan Schotel
ala Belanda yaitu Pertama sekali rebus Makaroni nya setengah matang dengan 1
liter air + 1 sendok makan garam, lalu sisihkan. Tumis bawang bombay, bawang
putih, daging giling sampai matang / harum. Masukkan makaroni, telur, keju
kedalam daging yang ditumis tadi. Tambahkan bumbu lagi seperti merica,gula
dan garam. Tambahkan susu secara perlahan dengan diaduk. Setelah terasa pas,
berarti siap dipanggang. Masukkan makaroni kedalam wadah khusus, lalu
panggang adonan makaroni tersebut kurang lebih 25-30 menit dengan suhu 180
derajat celcius dan beri keju permesan. Waktunya bisa disesuaikan dengan ukuran
maupun jenis wadah, lapisan makaroni yang telah matang terlihat kecoklatan.
Segera matikan oven dan pindahkan makaroni schotel untuk dihidangkan.
Sedangkan dalam proses pembuatan Schotel ala inovasi dari kami yakni,
pertama-tama kita panaskan minyak/mentega, tumis bawang merah dan bawang
putih yang sudah di cincang halus sampai harus. Masukkan sosis, jagung manis,
wortel, jamur tiram, kornet, aduk hingga rata dan berubah warna. Tambahkan
merica, rocyo ayam, gula, aduk hingga rata dengan bahan. Kemudian tuangkan
susu UHT dan telur secara bersama-sama, aduk hingga rata dan menyatu.
Masukkan juga daun bawang, dan aduk lagi hingga menyatu. Aduk menggunakan
spatula serta menggunakan api yang kecil. Tambahkan keju prochiz gold yang
sudah di parut, aduk hingga rata. Matikan kompor kemudian masukkan seledri
yang di potong halus, aduk kembali hingga rata. Tuang adonan kedalam
loyang/cetakan yang sudah ada. Panaskan kukusan, dan kukus adonan kurang
lebih 45 menit hingga matang. Setalah matang, tunggu hangat, tuang ke dalam
piring saji, tambahkan saus tomat dan saus sambal di atasnya (oles tipis)
kemudian tambahkan keju prochiz gold yang di parut. Kemudian beri keju
mozarella dan kita lelehkan menggunakan blow torch, dan di atasnya kita beri
kemangi untuk mempercantik makanan.
Setelah selesai, kita harus membersihkan sisa-sisa rontokan makanan yang
kita hias tadi agar terkesan menarik, bersih, dan cantik. Porsi yang di hidangkan
juga tidak terlalu sedikit dan juga tidak terlalu banyak tetapi pas, karena jika porsi
terlalu banyak/sedikit dapat mengurangi daya tarik konsumen. Serta harga yang di
tawarkan juga cukup efisien untuk masyarakat asing/lokal mencicipi. Makanan
Internasional yang di buat harus beda yang pada yang lain, berpikir kreatif dan
inovatif kunci utama kesuksesan.

Gambar : Schotel ala Belanda


1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis hendak


membatasi penelitian dalam beberapa rumusan masalah. Yaitu :
1.2.1 Bagaimana cara dan langkah kami membuat makanan internasional
schotel yang prosesnya di kukus?
1.2.2 Bagaimana cara kami, memasarkan “Schotel MCS” yang sudah kami
buat agar dapat menarik selara konsumen ?
1.2.3 Bagaimana langkah kami, agar kami tidak mengalami kegagalan ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan rumusan masalah yang ada, tujuan penulisan masalah ini adalah
sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui perbedaan antara schotel asli dari “Negeri Kincir Angin”
(sebelum inovasi) dan schotel (sesudah inovasi)
1.3.2 Mengetahui gambaran schotel dengan campuran mushroom, corned beef,
sausage
1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat untuk penulis baik ketua dan anggota kelompok:


1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
2. Melatih disiplin , bertanggung jawab dan kompak
3. Belajar memahami masalah dan mencari solusi
4. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
5. Menerapkan ilmu yang di pelajari dan di bahas
6. Belajar berpikir yang sistematis dan kritis
1.4.2 Manfaat untuk pembaca dan sekolah :
1. Pembaca dapat mengetahui dan memahami serta menguasi tentang
proses pembuatan makalah
2. Pembaca dapat mengetahui langkah-langkah dan urutan pembuatan
makalah
3. Pembaca dapat mengetahui dan memahami konsep dasar pembuatan
makalah
BAB II
ISI UTAMA LAPORAN

A. RENCANA KEGIATAN

Pada era globalisasi yang semakin berkembang ini interaksi manusia antar
negara menjadi semakin tinggi. Sehingga banyak warga negara asing yang keluar
masuk di suatu negara untuk menjalankan berbagai macam kepentingan. Oleh
karena hal tersebut, tentu saja tidak sedikit warga negara asing yang membawa
makanan khas di negaranya ke negara yang ia datangi. Hal itu tentunya membuat
penduduk lokal menjadi penasaran dengan makanan yang dibawa oleh orang
asing tersebut dan juga ingin merasakan makanan tersebut, sehingga banyak orang
yang kemudian mencari tahu cara pembuatan makanan tersebut. Hal tersebut
kemudian menjadi jalan untuk membuka peluang bagi kami untuk membuka
usaha makanan internasional yaitu Schotel yang berasal dari Belanda tetapi sudah
memasuki tahap inovasi dari kami. Untuk rencananya, kami akan membuka usaha
tersebut di kawasan kota Jogja. Selain itu, jika biasanya ala Belanda, schotel
dibuat dengan berbahan dasar macaroni, kali ini kami menggunakan jagung manis
dan jamur tiram sebagai bahan dasarnya. Kami akan buka tepat waktu dan
konsisten. Kami juga akan melakukan promosi-promosi agar dapat menarik para
pelanggan. Jam operasional kami buka yakni dari pukul 08.00 (pagi) hingga 22.00
(malam) untuk hari senin-sabtu. Untuk hari minggu, kami buka pukul 09.00 (pagi)
hingga 20.00 (malam). Kami juga akan menerima pesanan serta delivery (melalui
kerja sama dengan gofood). Tidak hanya itu, kami juga melayani penerimaan
tempat untuk acara ulang tahun, pernikahan, dan lain-lain.
B. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam melakukan usaha tersebut, pelaksanaan kegiatan usaha ini akan


dilaksanakan ditempat yang memiliki lokasi yang cukup strategis, mudah
dijangkau, lokasinya mudah ditemukan, serta berada di daerah yang ramai
pengunjung. Maka dari itu, sebelum memulai usaha ini akan dilakukan observasi
tempat/lokasi terlebih dahulu guna menentukan lokasi yang nantinya akan
digunakan sebagai tempat untuk membuka usaha makanan internasional tersebut.

Dalam dunia usaha, seorang wirausahawan juga harus dapat menentukan


target untuk mencapai keuntungan yang diinginkan. Oleh karena itu usaha
makanan internasional ini ditargetkan untuk lingkungan pelajar seperti anak
sekolah serta anak-anak muda jaman sekarang. Untuk tahap-tahap pelaksanaan
kegiatan yang kami lakukan yaitu perencanaan usaha, penyusunan laporan,
pembuatan produk, dan teknik promosi dan pemasaran produk. Untuk teknik
promosi yang akan kami lakukan yaitu yang pertama dengan mempromosikan
produk makanan internasional yang kami jual melalui media online atau sosial
media seperti Instagram, Facebook, atau Twitter. Kedua, dengan membuat
website atau toko online khusus untuk mempromosikan produk makanan yang
dijual. Dan yang ketiga bekerja sama dengan ojek online dan melakukan promosi
spesial seperti memberi harga atau biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai
insentif untuk membeli produk tertentu. Selain itu dibutuhkan juga ANALISIS
SWOT untuk mengatasi kelemahan serta untuk menanggulangi ancaman. Dalam
melaksanakannya nanti, dalam proses pembayaran konsumen kepada kami, kami
akan menyediakan beberapan macam pembelajarannya seperti: OVO, DANA,
GOPAY, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, JATIM dan TUNAI.

Dalam pembelian bahan-bahan pastinya kami memilih bahan yang berkualitas


dan terbaik agar tekstur dan rasanya tetap terjaga. Proses pembuatan dan bahan-
bahan pembuatan Schotel ala kami yang sudah memasuki tahapan-tahapan inovasi
yakni :
1. 150 gram jamur tiram yang telah direbus setengah matang
2. 150 gram jagung manis yang telah di rebus setengah matang
3. 200 ml susu cair UHT
4. 150 gram kornet sapi
5. 4 buah sosis, iris tipis
6. 2 buah wortel, iris tipis
7. 4 siung bawang putih cincang halus
8. 5 siung bawang merah cincang halus
9. 3 lembar daun seledri cincang
10. 1 butir telur ( kocok lepas )
11. 1 sdm mantega
12. 1 batang daun bawang
13. ½ sdt lada bubuk
14. ½ sdt gula
15. Roico ayam secukupnya
16. 1 sendok makan saus sambal ( dioleskan setelah di kukus )
17. 1 sendok makan saus tomat ( dioleskan setelah di kukus )
18. 250 gram keju prochiz gold
19. 200 gram keju mozarella ( untuk atasnya )
20. Kemangi ( hiasan )

Cara membuat makaroni schotel kukus :

1. Panaskan mentega, tumis daun bawang, bawang putih dan bawang merah
hingga harum
2. Masukkan sosis dan kornet, jika sudah berubah warna tambahkan, wortel
3. Campur susu, telur, lada bubuk dan roico ayam, gula. Aduk rata dan
sisihkan
4. Tuang adonan susu, masukkan jamur, jagung dan 100 gram keju prochiz
gold
5. Aduk dengan api kecil 5-10 menit
6. Matikan api kemudian masukkan daun seledri dan aduk.
7. Tuang adonan dalam wadah
8. Panaskan kukusan, kukus adonan lebih kurang 30 menit atau sampai
matang
9. Setelah matang, oleskan saus tomat, saus sambal dan taburi 150 gram
(sisa) keju prochiz gold
10. Terakhir, beri keju mozarella dan panaskan menggunakan blow torch
11. Beri kemangi di atasnya untuk mempercantik

Tips :
1. Ketika panas, langsung dicetak, dihias, kasih parutan keju sudah bisa
langsung dimakan

Schotel jagung manis dan jamur tiram ini diolah dengan menggunakan teknik
mengukus (steaming). Teknik ini dilakukan dengan cara memasak makanan
dengan menggunakan uap air. Makanan yang akan dimasak diletakkan di atas air
mendidih dalam sebuah wadah terpisah, namun teknik mengukus ini berbeda
dengan teknik merebus. Teknik mengukus memerlukan peralatan khusus agar
ketika uap panas dan air mendidih, makanan tersebut dimasak diatas peralatan
tersebut. Peralatan untuk mengukus atau biasanya disebut panci terdiri dari dua
susun. Panci bagian bawah berisi uap dan air mendidih, sedangkan panci bagian
atas digunakan untuk meletakkan makanan yang akan dimasak. Uap air mendidih
tersebut nantinya akan naik melalui lubang-lubang yang digunakan untuk
meletakkan makanan yang dimasak. Sedangkan bahan kemasan yang akan kami
gunakan untuk membungkus schotel tersebut yaitu dengan menggunakan kotak
kemasan khusus yaitu aluminium foil cup berukuran kecil dan besar.

Pelaksanaan Kegiatan:
a) Pelaksanaan kegiatan I
Hari/ Tanggal: Minggu, 07 Maret 2021 (Produksi)
Senin, 08 Maret 2021 (Penjualan)
[Penentuan BEP]
 Schotel ukuran kecil:
Total biaya: Rp 615.000,00
Total produksi: 5 buah
Harga jual: Rp 40.000,00
BEP Produksi: Total biaya / harga jual
= Rp 615.000,00 / Rp 40.000,00
= 15,4 buah
BEP Harga: Total biaya / total produksi
= Rp 615.000,00 / 5
= Rp 123.000,00
 Schotel ukuran besar:
Total biaya: Rp 615.000,00
Total produksi: 10 buah
Harga jual: Rp 50.000,00
BEP Produksi: Total biaya / harga jual
= Rp 615.000,00 / Rp 50.000,00
= 12,3 buah
BEP Harga: Total biaya / total produksi
= Rp 615.000,00 / 10
= Rp 61.500,00
[Pendapatan/ Omset]
Total pendapatan: Rp 700.000,00
Laba: Rp 85.000,00

b) Pelaksanaan kegiatan II
Hari/ Tanggal: Selasa, 09 Maret 2021 (Produksi)
Rabu, 10 Maret 2021 (Penjualan)
[Penentuan BEP]
 Schotel ukuran kecil:
Total biaya: Rp 700.000,00
Total produksi: 7 buah
Harga jual: Rp 40.000,00
BEP Produksi: Total biaya / harga jual
= Rp 700.000,00 / Rp 40.000,00
= 17,5 buah
BEP Harga: Total biaya / total produksi
= Rp 700.000,00 / 7
= Rp 100.000,00
 Schotel ukuran besar:
Total biaya: Rp 700.000,00
Total produksi: 14 buah
Harga jual: Rp 50.000,00
BEP Produksi: Total biaya / harga jual
= Rp 700.000,00 / Rp 50.000,00
= 14 buah
BEP Harga: Total biaya / total produksi
= Rp 700.000,00 / 14
= Rp 50.000,00
[Pendapatan/ Omset]
Total pendapatan: Rp 980.000,00
Laba: Rp 280.000,00
C. LOKASI

Lokasi yang kami ambil untuk outlet schotel ini berlokasi di Jl.
Panembahan Senopati, Prawirodirjan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55121. Menurut kami lokasi ini cukup strategis
untuk kami menjual makanan internasional ini. Dan kami yakin, jika kami
menjual di daerah ini, maka akan laris (laku) sebab posisinya sangat-sangat bagus.
D. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT dari kami untuk membuka makanan internasional ini yakni,
1. Strength
- Terletak pada posisi yang strategis, yaitu berada di dekat tempat
wisata seperti Taman Pintar, Titik Nol Kilometer Yogyakarta,
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, dan tempat-tempat lain
yang ramai pengunjung. Di kawasan lokasi tersebut juga cukup
dekat dengan sekolah-sekolah.
- Menu yang kami jual sudah menggunakan bahan-bahan yang
mudah ditemukan di pusat-pusat perbelanjaan maupun pasar dan
cukup sering dikonsumsi oleh masyarakat seperti jagung manis dan
jamur tiram sehingga makanan internasional ini cocok di lidah
masyarakat.
2. Weakness
Meski nantinya akan banyak pesaing-pesaing usaha makanan internasional
jenis lainnya, namun usaha schotel ini akan terus memvariasikan menu
makanannya sehingga berbeda dari yang lain dan menarik perhatian
masyarakat.
3. Opportunity
Sejauh ini masih belum terdapat persaingan yang ketat pada usaha yang
kami tekuni.
4. Threats
Pembatasan sosial dan penerapan PPKM selama pandemi mengakibatkan
sedikitnya pengunjung dikawasan wisata sehingga sedikit yang membeli
makanan yang kami jual.
E. ANALISIS INVESTASI

Analisis Investasi
Summary Project
Rent in Advance (3 tahun) 198.000.000
Peralatan dapur + alat saji 230.000.000
Furniture 260.750.000
Bahan baku, pembungkus, pembersih 35.000.000
Interior, ornamen, foto menu 85.000.000
Pre opening & perijinan 100.000.000
Gaji karyawan (1 bulan) 11.000.000
Overhead 110.000.000
Investasi 929.750.000
Legal Fee 13.000.000
Tax Outsource & Software (2 years) 20.000.000
Custodian Services:
-Joining Fee 7.000.000
-Annual Fee 4.000.000
Investasi + biaya-biaya 44.000.000
F. LAPORAN KEUANGAN

Schotel MCS:
Bahan Jumlah Harga
Jamur tiram 1kg 12.000
Jagung manis 1kg 13.000
Mentega 1bungku 14.000
s
Kornet Sapi 1kaleng 27.000
Bawang merah 1kg 20.000
Bawang putih 1kg 24.000
Merica bubuk 1botol 15.000
Seledri - 3.000
Daun bawang - 3.000
Kemangi - 2.000
Wortel 1kg 10.000
Telur 1kg 24.000
Sosis sapi 1toples 25.000
Keju 1bungku 13.000
s
Keju Mozarella 1bungku 35.000
s
Roico ayam 1kg 55.000
Gula 1kg 13.000
Susu UHT 1botol 22.000
Saus sambal 1botol 21.000
Saus tomat 1botol 19.000
Gas Elpg 12kg (besar) 170.000
Kotak kemasan kecil 100pcs 30.000
Kotak kemasan besar 100pcs 45.000
Jumlah 615.000

Keterangan :
1. Kebutuhan yang tertera di atas dapat di gunakan untuk beberapa hari depan
dalam pembuatan schotel kami
2. Harga yang nantinya akan kami jual, akan kami hitung dengan menggunakan
BEP
3. Untuk 10 kotak yang berukuran besar dan 5 kotak yang berukuran kecil
Dalam pemesanan kami menyediakan 2 ukuran, yakni besar dan kecil. Harga
jual yang akan kami pasarkan kepada konsumen untuk schotel ukuran kecil
sebesar Rp 40.000 dan untuk yang berukuran besar sebesar Rp 50.000. Misalnya
dalam 1 hari kita membuka usaha ini, makanan internasional schotel kita terjual
sebanyak 10 kotak yang berukuran besar dan 5 kotak yang berukuran kecil. Maka
kita sudah untung sebesar Rp 85.000. Dalam penghitungan ini kami menggunakan
cara :

1. Schotel ukuran besar @ 50.000 × 10 = 500.000


2. Schotel ukuran kecil @ 40.000 × 5 = 200.000
Maka totalnya = 700.000

Untuk mencari keuntungan atau laba :

Total penjualan – Modal

700.000 – 615.000

85.000 ( laba )

Jika schotel yang asli dari negeri “Kincir Angin” ini, bahan-bahan seperti berikut :

1. 500 gram makaroni


2. 4 sendok makan butter/ minyak
3. 1 buah bawang bombay, dicincang halus
4. 2 buah bawang putih, dicincang
5. 7 lembar smoked beef, dipotong panjang
6. 500 gram daging giling
7. 1 rasa kaldu sapi
8. 800 mL susu cair
9. 200 mL krim kental
10. 6 butir telur
11. 2-3 sendok teh garam / sesuai selera
12. 200 gram keju cheddar parut
13. 1/2 pala dan 100 gram keju permesan
14. Cara membuatnya di panggang/oven.

Dari 2 perbedaan inilah, bahan dan cara dari schotel asli dengan schotel yang
kami buat. Menurut kami dengan adanya tahapan inovasi dan kreatifitas dari kami
dapat setidaknya membuat masyarakat lokal dan luar negeri penasaran dan tertarik
untuk mencoba. Bahan dan cara pembuatannya pun tidak sama. Setiap wirausaha
yang tepat akan selalu berinovasi agar dalam persaingan kecil. Kita juga akan
melihat lingkungan sekitar yang akan kami tempatkan untuk menjual makanan
internasional schotel ini, jika banyak yang jual kami tidak akan menjual makanan
ini di tempat itu. Di Jogja tempat akan kami menjual makanan internasioanal ini,
belum ada orang/wirausaha yang menjual makanan ini. Oleh maka sebab itu, kami
memutuskan untuk menjualnya di sana, karena sudah cocok, strategis, dan disana
juga kota yang ramai. Tentu rasa antara schotel ala belanda dengan schotel kami
berbeda. Kami menggunakan bahan yang setidaknya semua orang suka. Sebab
tidak semua orang suka dengan macaroni, bau pala, dan lain-lain. Hal ini
membuat kami lebih bersemangat untuk selalu berinovasi dengan membuat hal-
hal yang baru.

Modal awal yang digunakan untuk melakukan praktek kewirausahaan ini


berasal dari dana pribadi senilai Rp 615.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Ade Robbi Abditama Rp 153.750,00
Ryan Reinhart Widarso Rp 153.750,00
Sisillia Caroline Rp 153.750,00
Sugiarto
Yosefine Arsita Rp 153.750,00
Praheswari
Total Rp 615.000,00

Pelaksanaan kegiatan praktek kewirausahaan yang telah kami lakukan


menghasilkan laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut:

Waktu Pelaksanaan Senin, 08 Maret 2021 Rabu, 10 Maret 2021


Total Biaya Rp 615.000,00 Rp 700.000,00
Total Produksi  Schotel ukuran  Schotel ukuran
kecil: 5 buah kecil: 7 buah
 Schotel ukuran  Schotel ukuran
besar: 10 buah besar: 14 buah
Harga Jual  Schotel ukuran  Schotel ukuran
kecil: Rp kecil: Rp
40.000,00 40.000,00
 Schotel ukuran  Schotel ukuran
besar: Rp besar: Rp
50.000,00 50.000,00
BEP Produksi  Schotel ukuran  Schotel ukuran
kecil: 15,4 buah kecil: 17,5 buah
 Schotel ukuran  Schotel ukuran
besar: 12,3 buah besar: 14 buah
BEP Harga  Schotel ukuran  Schotel ukuran
kecil: Rp kecil: Rp
123.000,00 100.000,00
 Schotel ukuran  Schotel ukuran
besar: Rp besar: Rp
61.500,00 50.000,00
Pendapatan/ Omset Rp 700.000,00 Rp 980.000,00
Laba/ Rugi Rp 85.000,00 (Laba) Rp 280.000,00 (Laba)

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan makalah di atas, kami menyimpulkan bahwa dengan banyaknya


turis yang keluar masuk ke Indonesia kami, maka kami berusaha membuat
makanan internasional dengan inovasi dari kami sendiri. Agar para turis dapat
menikmati makanan dari negara mereka namun dengan bahan yang berbeda dari
negara asal mereka.

B. SARAN

Semoga dalam kegiatan belajar mengajar prakarya dan kewirausahaan


selanjutnya, diadakan kegiatan praktik lapangan. Karena kegiatan seperti ini
sangatlah bermanfaat, agar siswa memiliki bekal pengalaman ketikaingin terjun
langsung kedunia bisnis.

Anda mungkin juga menyukai