Anda di halaman 1dari 4

MODEL KONSEPTUAL PROSES JUDGMEN

Definisi dan sifat judgmen


judgment Merupakan aspek kognitif dari proses pembuatan keputusan Hogarth dan Einhorn
(1992) Mendeskripsikan Judgement sebagai proses kognitif yang mengarahkan perilaku
dalam pembuatan keputusan. Jasmine merupakan suatu proses yang terus-menerus dalam
perolehan informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak,Dan penerimaan informasi
lebih lanjut. judgmen Intuitif Didasarkan pada informasi yang telah diproses dan
ditransformasi oleh pikiran manusia untuk mempertimbangkan karakteristik pikiran manusia
sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. 
Kapasitas pemrosesan informasi yang terbatas mempunyai 4 konsekuensi utama
1. persepsi informasi: manusia memiliki persepsi Informasi yang tidak komprehensif namun
bersifat selektif
2. sifat pemrosesan: manusia tidak dapat memproses informasi secara simultan, pemrosesan
informasi dilakukan dengan cara sekuensial
3. kapasitas pemrosesan: Manusia tidak mempunyai calculator intuitif yang memungkinkan
mereka membuat secaraOptimal
4. keterbatasan memori: manusia memiliki sikap kapasitas memory yang terbatas

Model konseptual proses Judgmen


Studi mengenai proses Judgement mendeskripsikan hubungan antaraLingkungan dan perilaku
Individual dalam suatu organisasi. 

Dalam model konseptual brunswik’s lens Ini di Jelaskan pemahaman dan interelasi antara
dua sistem. sistem jaringannya hukum antara refrence point Dalam lingkungan dengan
peristiwa yang diprediksi, dan sistem kedua adalah jaringan yang menghubungkan antara re
Reference point Dalam pikiran individual dengan apa yang mereka prediksi.Dengan kata lain
sistem pertama adalah lingkungan dan sistem kedua adalah lingkungan dalam pemikiran
individual yang digunakan untuk memprediksi
Bias Judgmen
Dalam fenomena pembuatan keputusan, bias judgmen  merupakan pola simpangan dalam
pengambilan keputusan pada situasi tertentu. Bias judgmen terjadi karena beberapa sebab
seperti adanya distorsi persepsi, Ketidakakuratan prediksi, interpretasi yang tidak logis atau
pengambilan keputusan yang didasarkan pada proses pemikiran yang tidak rasional. Kendala
yang membatasi pengambilan keputusan rasional adalah bounded rationality Yaitu suatu
gagasan mengenai para pembuat keputusan yang membatasi atau terikat oleh berbagai
hambatan ketika sedang mengambil keputusan. Menurut Simon (1979) mengemukakan
bahwa bounded rationality Merupakan suatu kondisi adanya keterbatasan dalam aktivitas
pembuatan keputusan, Individual mempunyai keterbatasan informasi, kemampuan kognitif,
dan Keterbatasan waktu.
Peran memori dalam memprediksi Judgmen
Memori dapat memberikan pemahaman yang mendalam Dari berbagai pernyataan praktik.
terdapat dua alasan mengapa memori berperan penting dalam proses Judgement. Yang
pertama mengingat judgmen masih disesuaikan atau diselaraskan dengan suatu kondisi
perasaan Tertentu dalam masyarakat, memori tidak disesuaikan dengan perasaan sehingga
dianggap lebih objektif.  Alasan kedua hasil penelitian menyatakan adanya peran penting
memori dalam proses judgmen.  memori yang baik dapat menjadi pertimbangan penting
Meskipun tidak cukup untuk judgmen yang baik
Memori mempengaruhi judgmen dengan beberapa cara:
1. tugas judgmental yang terstruktur
2. reference point yang terpilih
3. faktor lingkungan atau dari memori seseorang
4. aturan yang digunakan untuk memproses penilaian informasi dalam pembuatan keputusan
5. interpretasi dan pemberian kode dari luaran judgmen

sumber penyebab bias


Banyak faktor yang menyebabkan pola penyimpangan dalam pengambilan keputusan,
misalnya ada, ketidak akuratan prediksi,Interprestasi yang tidak logis yang kemudian
menimbulkan proses pemikiran yang tidak rasional. Pada dasarnya proses pembuatan
keputusan dipengaruhi oleh dua kelompok faktor yaitu:
1. faktor kontekstual: Yang dapat menyebabkan bias 
2. faktor yang berkaitan dengan karakteristik Individual: Adalah cara seseorang mencari,
mempersepsikan dan memproses informasi. 
Berdasarkan isunya,bias judgmen Dapat dibedakan menjadi tiga elemen yang dapat dilihat
pada gambar berikut
Lokasi atau tempat terjadinya bias judgmen Dalam pembuatan keputusan yaitu sebagai
berikut
1. Akuisisi informasi: Merupakan tambahan informasi yang relevan berkaitan dengan proses
pembuatan keputusan
2. pemrosesan:  dan pembuatan merupakan tahap yang harus dilalui sebelum menentukan
pilihan terbaik
3. keluaran atau output: dan menyebab bias judgmen  dalam pembuatan keputusan
4. umpan balik: semen dalam pembuatan keputusan dapat terjadi pada umpan balik

Isu-isu bias judgmen


beberapa faktor penyebab adanya bias judgmen    dalam pengambilan keputusan yang
merupakan isi biar Judgemen adalah
1. Heuristik: Suatu tindakan praktis sederhana yang dilakukan individual dalam membuat
keputusan dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi
2. kemiripan: Merupakan salah satu prinsip heuristik yang didasarkan pada keputusan pada
derajat kesamaan karakter dan bentuk
3. ketersediaan: Cenderung mengambil keputusan untuk berdasarkan keputusannya pada
informasi yang tersedia di ingatannya
4. nilai awal dan penyesuaian:  pembuat Keputusan seringkali membuat estimasi dengan
berangkat dari nilai awal yang kemudian menyesuaikan ketika diperoleh informasi baru
dalam kaitannya dengan hasil keputusan akhir
5. Pembingkaian merupakan: bias judgmen yang   terjadi karena pembuat keputusan
memberikan respon Dengan cara yang berbeda pada masalah yang sama jika disajikan
dengan format yang berbeda
6. fiksasi fungsional dan fiksasi data:  fungsi merupakan konsep psikologi yang
menginvestasi dampak pengalaman masa lalu terhadap Perilaku pembuat
keputusan,Sedangkan data  Merupakan individual individual yang terfiksasi tidak dapat
mengubah kebiasaan keputusan mereka dalam merespon adanya perubahan potret
akuntansi yang memberikannya informasi
7. Eskalasi:  adalah kecenderungan seseorang atau pembuat keputusan untuk meneruskan
keputusan awal secara rasional
8. Efek pengingat: merupakan bias judgmen Yang disebabkan karena ketersediaan informasi
masa lalu yang dapat mengingatkan kembali pembuat keputusan pada peristiwa yang
pernah terjadi di masa lalu
9. bias hindsight dan foreight: Peninjauan ke belakang kecenderungan untuk memandang
bahwa apa yang sudah terjadi secara relatif tidak dapat dielakan dan nyata

Anda mungkin juga menyukai