Anda di halaman 1dari 60

Anatomi, Fisiologi, dan Patofisiologi Sistem

Pencernaan

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Fungsi: mencerna dan menyerap
makanan.
• Menyediakan makanan, air, elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna
hingga siap diabsorbsi
• Pencernaan → pemecahan makanan
secara mekanik dan kimiawi menjadi
bentuk yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh sel tubuh
• Makanan mengalami 3 proses dalam
tubuh : pencernaan, absorpsi,
metabolisme
• Rongga yang terlibat: mulut, farings,
esophagus, lambung/gastrik, usus
halus, usus besar
• Organ pelengkap: gigi, lidah, kelenjar
ludah, empedu, hati dan pankreas

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Kontrol saraf pada saluran pencernaan. Sistem saraf otonom menginervasi keseluruhan
saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan secara
volunter.
• Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus, mengeluarkan efek stimulasi
konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan
aktivitas. Efek ini meliputi motilitas dan sekresi getah pencernaan.
• Impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat
kontraksi otot polos saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan
pencernaan.
• Pleksus Meissner dan Auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik
parasimpatis. Pleksus ini juga berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas
sekretori saluran.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlansung secara mekanik
dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut:
• Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
• Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
• Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
• Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlansung.
• Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh. 6. Egesti
(defekasi) adalah proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk
feses dari saluran pencernaan

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan atau
tunika :
• Mukosa adalah lapisan terdalam dari dinding dan sebagian besar terbuat dari dinding
dan sebagian besar terbuat dari jaringan epitel yang mensekresi enzim dan mukus ke
dalam dari kanal. Lapisan ini sangat aktif dalam menyerap nutrisi
• Submukosa adalah lapisan dalam dari mukosa. Mengandung jaringan ikat longgar,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Pembuluh darah di lapisan ini mengangkut nutrisi
yang diserap.
• Lapisan muskuler. Lapisan ini terletak di luar submukosa. Terbuat dari lapisan jaringan
otot polos dan berkontraksi untuk menggerakkan material melalui kanal.
• Serosa adalah lapisan terluar dari saluran dan juga dikenal sebagi peritoneum viseral.
Serosa mengeluarkan cairan serosa untuk menjaga bagian luar saluran tetap lembab
atau basah dan untuk mencegah saluran melekat ke organ lainnya.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
RONGGA ORAL DAN ESOFAGUS

• Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi
organ eksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga
vestibulum (bukal) terletak di antara gigi dan, bibir dan pipi sebagai batas
luarnya.
• Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di depan, palatum lunak dan
keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian
belakang.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Kelenjar saliva → mensekresi saliva ke dalam rongga oral.
• Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.
• Ada tiga pasang kelenjar saliva.
– a) Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui
duktus parotid (Stensen) menuju suatu elevasi kecil (papila) yang terletak berhadapan dengan gigi molar kedua pada kedua
sisi.
– b) Kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di permukaan dalam pada
mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.
– c) Kelenjar sublingual terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingual kecil menuju ke dasar mulut.
• 2) Komposisi saliva. Saliva terutama terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98%dan mengandung enzim amilase
serta berbagai jenis ion (natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium), juga sekresi mukus yang lebih kental dan
lebih sedikit yang mengandung glikoprotein (musin), ion, dan air.
• 3) Fungsi saliva :
– a) Saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.
– b) Saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. Saliva juga memberikan kelembaban pada bibir dan
lidah sehingga terhindar dari kekeringan.
– c) Amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, suatu disakarida.
– d) Zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai zat lain seperti obat, virus, dan logam, diekskresi ke dalam saliva.
– e) Zat antibakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral dan membantu memelihara
kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Anatomi gigi

• a) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung


gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga
gigi-gigi atas secara normal akan menutup (overlap) gigi bawah.
• b) Manusia memiliki 2 susunan gigi: gigi primer (desiduous, gigi susu)
dan gigi sekunder (permanen).
– (1) Gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara dua
gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri, satu taring, dua geraham (molar), untuk
total keseluruhan 20 gigi.
– (2) Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam tahun. Setengah
dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar
(bikuspid), dan tiga geraham (trikuspid), untuk total keseluruhan 32 buah.
Geraham ketiga disebut “gigi bungsu”.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• c) Komponen gigi
– Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu
sampai tiga akar yang tertanam terdiri dari bagian
gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong)
alveolar tulang rahang.
– Mahkota dan akar bertemu pada leher yang
diselubungi gingival (gusi).
– Membran periodontal merupakan jaringan ikat
yang melapisi kantong alveolar dan melekat pada
sementum di akar. Membran ini menahan gigi di
rahang.
– Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam
saluran akar, berisi pulpa gigi yang mengandung
pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka
ke tulang melalui foramen apikal.
– Dentin menyelubungi rongga pulpa dan
membentuk bagian terbesar gigi. Dentin pada
bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian
akar oleh sementum. Email terdiri dari 97% zat
anorganik (terutama kalsium fosfat) dan merupakan
zat terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi untuk
melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan
asam yang diproduksi bakteri mulut dan
mengakibatkan karies gigi. Fluorida dalam air
minum atau yang sengaja dikenakan pada gigi
dapat memperkuat email.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Esofagus
• Esofagus adalah tabung sepanjang 25 cm (10
inci) yang dimulai dari laringofaring dan turun
di belakang trakea melalui mediastinum
(rongga di antara paru-paru)
• Kemudian makanan melewati diafragma ke
sebuah lubang yang disebut hiatus esofageal
dan berhubungan dengan lambung.
• Makanan didorong ke esofagus menuju
lambung secara peristalsis. Dua otot lingkar
(sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian
atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot
lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus,
mengendalikan pergerakan makanan ke dalam
dan ke luar esofagus.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi tiga fase:
• Fase bukal terjadi secara sadar di dalam mulut ketika lidah menggerakkan
gumpalan makanan kembali ke dalam faring.
• Fase faring terjadi secara tidak sadar ketika makanan memasuki faring,
sebagai berikut: langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup
nasofaring untuk mencegah masuknya makanan ke rongga hidung.
Epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke
bawah sementara laring naik. Akibatnya, lubang menuju laring tertutup,
dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.
• Fase esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. Otot lingkar
esofagus, yang biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat
ketika laring naik selama penelanan. Ketika makanan mencapai bagian
bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan
memasuki lambung.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
GASTER (Lambung)

Terdiri dari 4 bagian : kardia, fundus,


antrum,pilorus
• Makanan masuk ke dalam
lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan
menutup. Dalam keadaan normal,
sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
• Lambung berfungsi sebagai
gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan
Fakultas Farmasi enzim-enzim.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
JENIS KELENJAR LAMBUNG:

• Kelenjar kardia ditemukan di regia mulut kardia. Kelenjar ini hanya mensekresi
mukus.
• Kelenjar fundus (lambung) terdiri atas tiga jenis sel.
– 1) Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekursor enzim pepsin. Kelenjar ini
mensekresi lipase dan renin lambung,yang kurang penting.
– 2) Sel parietal mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor intrinsik.
– (3) Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini
mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap
kerusakan HCl atau autodigesti.
• c. Kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi
mukus dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam
proses sekresi lambung.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
* Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.

* Asam klorida (HCl)


Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

* Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• a) Dalam pembuatan HCl, CO2
bergerak ke dalam sel untuk
berikatan dengan air dan
membentuk asam karbonat
(H2CO3) dalam reaksi yang
dikatalis oleh anhidrase
karbonik.
• (b) H2CO3 terionisasi untuk
membentuk H+ dan HCO3-. Ion
bikarbonat keluar dari sel
untuk digantikan ion klorida
(CI-) dan memasuki sirkulasi
sistemik.
• (c) Ion hidrogen, bersama ion
klorida, secara aktif terpompa
ke dalam lambung.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
USUS HALUS

• Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang


merentang dari sfingter pilorus sampai ke katup
ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus
besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm
dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja.
Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat
lapisan muskularis eksterna berelaksasi.
• Bagian Usus Halus
– a. Duodenum adalah bagian yng terpendek (25 cm - 30
cm). Duktus empedu dan duktus pankreas, keduanya
membuka ke dinding posterior duodenum beberapa
sentimeter di bawah mulut pilorus.
– b. Yeyenum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya
kurang lebih 1 m - 1,5 m.
– c. Ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu
dengan usus besar.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Motilitas
• Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan,
memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel
absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar.
• Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara refleks dikendalikan oleh
sistem saraf otonom.
– a. Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi mencampur kimus
dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif. Gerakan ini
adalah gerakan kontriksi dan relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin otot dinding yang
membagi isi menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus bergerak maju-mundur dari
satu segmen yang relaks ke segmen lain
– b. Peristaltis adalah kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. Kontraksi ini
adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang saluran

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fungsi Usus Halus:

• Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang di mulai di


mulut dan di lambung. Proses ini di selenggarakan oleh enzim usus dan
enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati.
• Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
PANKREAS
• Pankreas adalah kelenjar terelogasi berukuran besar dibalik kurvatur
besar lambung. Sel-sel endokrin (pulau-pulau Langerhans) pankreas
mensekresi hormone insulin dan glukogen.
• Sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan
larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi
tinggi. Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui duktus pankreas,
yang menyatu dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duodenum
di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus
empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum.
• Sfingter oddi secara normal mempertahankan keadaan mulut duktus
agar tetap tertutup. Kontrol pada sekresi pankreas. Sekresi eksokrin
pankereas dipengaruhi oleh aktivitas refleks saraf selama tahap sefalik
dari lambung pada sekresi lambung. Walaupun demikian, kontrol utama
terletak pada hormon duodenum yang diabsorpsi kedalam aliran darah
untuk mencapai pankreas.
• Sekretin diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi
kedalam darah untuk mencapa pankreas. Sekretin akan dilepas jika
kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah besar cairan
berair yang mengandung natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisir
asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan
usus.
• CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respons terhadap
lemak dan protein separuh tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini
menstimulasi sekresi sejumlah besar enzim pankreas.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Komposisi getah pankreas. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna
protein, karbohidrat, dan lemak.
• Enzim proteolitik pankreas (protease) :
– Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus
halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang
lebih kecil.
– Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin kimotriptida memiliki fungsi yang sama seperti
tripsin terhadap protein.
– Karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan
protein untuk menghasilkan asam amino bebas.
– Lipase pancreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh
garam-garam empedu.
– Amilase pancreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida
(maltosa, sukrosa, dan laktosa). 4. Ribonuklease dan deoksribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA
menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
HATI DAN KANTUNG EMPEDU
• Fungsi hati dalam sistem pencernaan adalah
menghasilkan empedu yang kemudian dibawah ke usus
kecil untuk mengemulsikan lemak.
• Emulsifikasi adalah pemecahan gumpalan lemak menjadi
tetesan lemak yang lebih kecil, yang menambah daerah
permukaan dimana enzim pencernaan lemak (lipase)
dapat bekerja. Karena empedu secara kimiawi tidak
mengubah apa – apa , emepdu bukan merupakab enzim.
• Empedu juga bersifat basa dan berfungsi menetralkan
HCl di dalam kimus. Emepdu terdiri atas garam empedu,
pigmen empedu, fosfolipida (termasuk lesitin),
kolesteroldan berbagai ion.
• Pigmen utama empedu, bilirubin adalah hasil akhir dari
pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang sudah
tua. Walaupun sebagian emepedu tersebut hilang dalam
feses (bilirubin membuat feses berwarna cokelat),
kebanyakan empedu diserap kembali oleh usus kecil dan
dikembalikan ke hati lewat vena porta hepatik .
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Hati melaksanakan berbagai fungsi metabolisme. Beberapa fungsi yang penting adalah sebagai berikut:
1. Sekresi, hati menghasilkan dan mensekresikan empedu
2. Sintesis garam empedu, garam empedu adalah derivat kolesterol yang dihasilkan di hati dan membantu pencernaan dan
absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.
3. Sintesis protein plasma, hati mensintesis albumin, globulin (kecuali imunoglobin), fibrinogen dan faktor pembekuan.
4. Penyipanan, hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan juga menyimpan besi dan vitamin A, B12, D, E dan K.
5. Ekskresi, hormon , obat dan pigmen empedu dari pemecahan hemoglobin di ekskresikan di empedu.
6. Metabolisme karbohidrat, hati memilliki peran besar dalam mempertahankan kadar glukosa darah dan mengubahnya menjadi
glikogen untuk disimpan. Dia memecah glikogen menjadi glukosa ketika dibutuhkan, megubah molekul nonkarbohidrat
menjadi glukosa.
7. Metabolisme lipid, fungsi hati dalam pemecahan asam lemak, dalam sintetis kolesterol dan fosfolipid, dan dalam konversi
kelebihan karbohidrat dan protein menjadi lemak.
8. Metabolisme protein, hati mengubah asam amino menjadi asam amino lain yang diperlukan untuk sintetis protein, juga
amonia yang dihasilkan dari pemecahan protein menjadi urea yang kurang toksik dan dapat diekskresi di empedu.
9. Penyaring, sel kuffer hepatosit yang melapisi sinusoid melepaskan bakteri, sel darah merah yang rusak dan partikel lainnya dari
tubuh.
10. Detoksifikasi, sebagian besar zat-zat yang ditelan adalah berbahaya bagi sel tubuh kita. Selain itu, tubuh sendiri menghasilkan
banyak produk dari hasil metabolisme, yang jika terakumulasi akan menjadi toksik. Hati membentuk pertahanan utama dengan
merubah struktur dari kebanyakan zat-zat yang berbahaya ini dengan membuatnya menjadi kurang toksik atau membuatnya
lebih mudah untuk dieliminasi. Sebagai contoh produk hasil dari metabolisme asam amino, adalah toksik dan tidak secara
cepat dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. Hepatosit melepaskan amonia dari sirkulasi dan mengubahnya menjadi urea, yang
kurang toksik dari pada ammonia. Urea kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan dieliminasi oleh ginjal di urin. Hepatosit
hati juga melepaskan zat-zat lainnya dari sirkulasi dan mengsekresikannya ke dalam empedu.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Kantung empedu menyimpan kelebihan empedu.
• Ketika makanana mencapai usus kecil, empedu mengalir secara terus –
menerus dari hati dan kantung empedu ke usus kecil.
• Ketika usus kecil kosong, otot lingkar (otot lingkar Oddi) menutup ampula
hepatopankreas, dan empedu kembali dan mengisi kantung empedu

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
USUS BESAR

• Begitu materi dalam saluran


pencernaan masuk ke usus besar,
sebagian besar nutrien telah
dicerna dan diabsorpsi dan hanya
menyisakan zat-zat yang tidak
tercerna. Makanan biasa
memerlukan waktu 2 sampai 5
hari untuk menempuh ujung
saluran pencernaan yang satu ke
ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di
lambung, 6 sampai 8 jam di usus
halus, dan sisa waktunya berada
di usus besar.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
USUS BESAR
• Bagian-bagian usus besar :
• a. Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal. Apendiks vermiform, suatu
tabung buntu yang sempit berisi jaringan limfoid, menonjol
dari ujung sekum.
• b. Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai
rektum. Kolon memiliki tiga divisi.
– 1) Kolon asenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah
hati di sebelah kanan dan membalik secara horizontal pada
fleksura hepatika.
– 2) Kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah
hati dan lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya
memutar ke bawah pada fleksura splenik.
– 3) Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri
abdomen dan menjadi kolon sigmoid berbentuk S yang
bermuara di rektum.
• c. Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya
dengan panjang 12 sampai 13 cm. Rektum berakhir pada
saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
– 1) Mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rektal (anal),
yaitu lipatanlipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri
dan vena.
– 2) Sfingter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter
anal eksternal otot rangka (volunter) mengitari anus.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fungsi Usus Besar
• Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
• Usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormon pencernaan.
• Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
• Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.
– 1) Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya adalah bakteri dan sisanya yang
2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa organik dan anorganik dari sekresi pencernaan, serta mukus
dan lemak.
– 2) Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa yang tidak tercerna.
Warna coklat berasal dari pigmen empedu; bau berasal dari kerja bakteri

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
PATOFISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
1. KONSTIPASI

Definisi :
• Periode buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali seminggu untuk wanita
dan 5 kali seminggu untuk laki-laki, atau periode lebih dari 3 hari tanpa
pergerakan usus
• BAB yang dipaksakan lebih dari 25% dari keseluruhan waktu dan atau 2
kali atau kurang BAB setiap minggu.
• Ketegangan saat defekasi dan kurang dari 1 kali BAB per hari dengan
usaha minimal.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Patofisiologi

• Konstipasi bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan gejala yang


mengindikasikan adanya penyakit atau masalah.
• Yang dapat menyebabkan konstipasi antara lain kelainan saluran
pencernaan (contoh diverkulitis), gangguan metabolisme (contoh
diabetes), gangguan endokrin (contoh hipotiroidisme)
• Konstipasi pada umumnya terjadi akibat rendahnya konsumsi serat atau
penggunaan obat-obat yang dapat menimbulkan konstipasi (contoh opiat)
• Konstipasi kadang-kadang juga diakibatkan oleh faktor psikologis

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Penyebab Konstipasi
a. Gangguan saluran 3. Panhipopituarism
pencernaan 4. Peokromositoma
1. Obstruksi gastroduodonal 5. Hiperkalsemia
akibat ulcer atau kanker. c. Kehamilan
2. Irritable bowel syndrome
d. Konstipasi neurogenik
3. Divertikulitis
1. Head trauma
4. Hemorrhoids, anal fissures
2. Central nervous system
5. Ulcerative procititis tumors
6. Tumor 3. Stroke
b. Gangguan metabolisme 4. Parkinson’s disease
dan endokrin e. Konstipasi psikogenik
1. Diabetes mellitus 1. Gangguan psikiatri
2. Hipotiroidism 2. Innapropriate bowel habits

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Obat-obat yang menginduksi konstipasi
1. Analgesik CaCO3 atau Al(OH)2
– Penghambat sintesis 5. Barium sulfat
prostaglandin
6. Blok kanal kalsium
– Opiat ( pemberian peroral
memiliki efek penghambatan 7. Klonidin
pada saluran cerna 8. Diuretik (nonpotassium
dibandingkan pemberian sparing)
parenteral)
2. Antikolinergik 9. Ganglion blockers
– Antihistamin 10. Preparat besi
– Antiparkinson 11. Muscle blockers (d-
– Fenotiazin tubokurarin, suksinilkolin)
3. Antidepresan trisiklik 12. Polistiren sodium sulfonat
4. Antasida yang mengandung

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Manifestasi klinik

• Pasien mengeluh tentang rasa tidak nyaman dan kembung pada perut,
pergerakan usus yang hilang timbul, feses dengan ukuran kecil, perasaan
penuh, atau kesulitan dan sakit pada saat mengeluarkan feses.
• Implikasi dari konstipasi dapat bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman
sampai gejala kanker usus besar atau penyakit serius lainnya.
• Terapi pasien dengan mengetahui pergerakan usus dan tingkat keparahan
konstipasi, makanan, penggunaan laksatif, penggunaan obat-obat yang
dapat menyebabkan konstipasi

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
2. DIARE
• Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.

• Penyebab diare dapat dibagi dalam 6 golongan besar :


1. infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit)
2. malabsorpsi
3. alergi
4. keracunan
5. imunodefisiensi
6. sebab-sebab lainnya.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Jenis-jenis Diare
1. Secretory diarrhea, terjadi ketika senyawa yang strukturnya mirip (contoh:
Vasoactive Intestinal Peptide (VIP) atau toksin bakteri) meningkatkan
sekresi atau menurunkan absorpsi air dan elektrolit dalam jumlah besar.
2. Osmotic diarrhea, disebabkan oleh absorpsi zat-zat yang
mempertahankan cairan intestinal
3. Exudative diarrhea, disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pencernaan
yang mengeluarkan mukus, protein atau darah ke dalam saluran
pencernaan.
4. Motilitas usus dapat berubah dengan mengurangi waktu kontak di usus
halus, pengosongan usus besar yang prematur dan pertumbuhan bakteri
yang berlebihan
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
3. Peptic Ulcer

• Ulkus Peptikus (Peptic Ulcer Disease atau tukak) merupakan kerusakan


atau pembentukan tukak pada saluran pencernaan bagian atas yang
disebabkan oleh asam dan pepsin. Tukak menyebar lebih dalam hingga
mukosa mukolaris dibandingkan dengan gastritis dan erosi.
• Tiga jenis ulkus peptikus yang paling sering ditemui adalah tukak yang
disebabkan Helicobacter pylori, obat antiinflamasi (nonsteroidal anti-
inflammatory drug [NSAID]),dan kerusakan mukosa yang berhubungan
dengan stres.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
• Menurunnya aliran darah ke • Infeksi H.pylori pada sel
usus → Hipoksia pada lapisan mukosa
mukosa sehingga sel penghasil • NSAID → iritasi sel mukosa
mukus mati dan sebabkan • Kafein, nikotin, morfin →
ulkus cidera pada pelindung
• Cidera otak → Stimulasi vagal lapisan mukosa karena
menjadi lebih besar pada sel merangsang sekresi asam
parietal lambung
• Stres → sebabkan kerja
simpatis dominan sehingga
hambat kelenjar Brunner
sehingga menurunkan
sekresi mukus
Patofisiologi : Asam Lambung dan Pepsin
• Kerusakan mukosa umumnya berkaitan dengan sekresi
asam lambung (HCl) dan pepsin.
• HCl disekresi oleh sel parietal, yang memiliki reseptor
histamin, gastrin, dan asetilkolin. Asam (baik yang
disekresikan oleh tubuh maupun penggunaan NSAID)
merupakan kofaktor yang berkontribusi pada penguraian
mukosa.
• Pepsinogen, prekursor inaktif dari pepsin, disekresi oleh
sel-sel yang berada pada fundus lambung. Pepsin
teraktivasi oleh asam (pH optimal 1,8-3,5), tidak aktif
pada pH 4, dan hancur irreversibel pada pH 7. Pepsin
berperan dalam aktivitas proteolitik pada pembentukan
tukak.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Patofisiologi : Infeksi Helicobacter pylori
• Helicobacter pylori (HP) adalah bakteri aerofilik gram-negatif
berbentuk spiral yang sensitif terhadap perubahan pH yang terdapat
di antara lapisan mukus dan permukaan sel epitel di lambung.
• HP menghasilkan enzim dan protein toksin yang menyebabkan
pembentukan vakuola pada sel . lipase dan protease mendegradasi
mukosa pencernaan. Urease menghidrolisis urea dalam cairan
lambung menjadi CO2 dan amonia yang toksik bagi sel epitel
pencernaan. Efek buffer lokal dari amonia membuat lingkungan
netral pada dan disekitar bakteri, yang melindungi dari efek letal
asam.
• HP memproduksi protein tahan asam yang memungkinkan bakteri
beradaptasi dalam lambung yang ber-pH rendah. HP menempel
pada epitel sehingga tidak terbawa selama pergerakan sel dan
sekresi mukus. Penempelan bakteri meningkatkan ambilan toksin ke
dalam sel epitel.
• Kolonisasi korpus pada lambung menyebabkan tukak lambung
sedngkan bentuk antral pada lenkung duodenal menyebabkan tukak
duodenal.
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Mekanisme patogen:
perusakan langsung
Patogenesis infeksi HP mukosa, perubahan
respon imun/inflamasi
inang, dan
hipergastrinemia yang
berlanjut pada
peningkatan sekresi
asam. Selain itu, HP
melakukan aktivitas
konversi kimiawi yang
menyebabkan kematian
sel epitel.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Patofisiologi : Induksi Obat NSAID
• Obat antiinflamasi nonsteriod (NSAID) menyebabkan kerusakan pada mukosa pencernaan dengan cara
mengiritasi permukaan epitel saluran pencernaan dan menginhibisi secara sistemik sintesis
prostaglandin mukosa endogen.
• Sifat iritan topikal disebabkan oleh asam NSAID dan kemampuan obat NSAID untuk menurunkan
hidrofobisistas dari lapisan mukosa lambung. Sebagian besar obat NSAID selain aspirin memiliki efek
iritan topikal, akan tetapi aspirin merupakan yang paling merusak
• Obat NSAID menginhibisi siklooksigenase yang berperan pada konversi asam arakidonat menjadi
prostaglandin
• Siklooksigenase memiliki dua isoform: siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2). COX-1
memproduksi prostaglandin protektif yang mempengaruhi ketahanan mukosa pencernaan,
homeostasis platelet, fungsi renal. COX-2 diinduksi oleh agen inflamasi seperti sitokin dan
memproduksi prostaglandin yang berkaitan dengan inflamasi, demam, dan rasa sakit. Inhibisi sintesis
prostaglandin memnyebabkan mukosa lambung lebih rentan diserang oleh asam.
• Obat NSAID juga dapat menyebabkan penurunan agregasi platelet dan memperpanjang pendarahan
yang berpontensi menimbulkan pendarahan pada saluran penernaan.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Obat-obat NSAID

indometasin, piroxicam, ibuprofen,


Nonselektif naproxen, sulindak, ketoprofen,
ketorolak, flurbiprofen, diclofenak
Salisilat
Selektif parsial etodolac, nabumetone, meloxicam
Inhibitor Selektif
celecoxib, valdecoxib
COX-2
Non Terasetilasi aspirin
salisilat Tidak terasetilasi salsalat, trisalicylat

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Perbedaan Jenis-Jenis Ulkus Peptikus
Karakteristik Disebabkan H. Pylori Disebabkan NSAID Disebabkan stres

Kondisi kronik Kronis Akut


Lokasi Duodenum > Lambung > Lambung >
lambung duodemun Duodenum

pH lambung Tergantung Tidak tergantung Tidak tergantung


Gejala Umumnya sakit Sering tanpa gejala Tanpa gejala
epigastrik

Kedalaman tukak Permukaan Dalam Sebagian besar


dipermukaan

Pendarahan saluran Tidak parah Lebih parah Lebih parah, kepiler


pencernaan permukaan mukosa

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
4. Pankreatitis
Pankreatitis Akut
→Radang akut pd pankreas, ditandai dg berbagai derajat udem, perdarahan dan
nekrosis pada sel2 asinus dan pembuluh darah
• Ditandai juga dengan peningkatan konsentrasi lipase dan amilase dalam serum

• Gejala dan tanda2:


- nyeri perut mendadak dan terus menerus
- nyeri epigastrium
- nyeri menebar kepunggung dan merasa lebih enak duduk sambil
membungkuk kedepan
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Cont’d

✓ nyeri disertai mual muntah, berkeringat dan lemah


✓ nyeri sampai 24 jam kemudian mereda beberapa hari

• Pada penderita PA berat, dapat terjadi komplikasi lokal spt: penumpukan


cairan akut, abses, nekrosis pankreas dan pseudosit.

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Pankreatitis Kronis (PK)

• Merupakan gejala inflamasi pankreas yang disebabkan oleh kerusakan


pankreas berkepanjangan.
• Ciri khas PK adalah terjadinya fibrosis yang irreversibel serta kerusakan
jaringan endokrin dan eksokrin, namun bukan penyakit yang progresif.
• Gejala yang umum dirasakan pasien yaitu nyeri abdomen secara periodik

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Cont’d

Gejala klinis berupa:


- Serangan nyeri akut berulang
Setiap kalinya, meninggalkan massa pankreas
fungsional yg makin mengecil atau berkembang secara perlahan
- Steatore, malasorbsi, penurunan BB & diabetes merupakan manifestasi
destruksi lanjut

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
TERIMA KASIH

Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi


UMP UMP UMP UMP farmasi.ump.ac.id

Anda mungkin juga menyukai