Anda di halaman 1dari 19

 

HERPES SIMPLEKS
GENITALIS 

Dr.
Dr. Pasid
Pasid Harlisa,
Harlisa, SpKK 
Universitas Sultan Agung
Semarang, April 2008
 

DEFINISI
• Kata herpes berarti merangkak atau
maju perlahan creep or srawl! "
p#la pen$ebaran lesi kulit
• %n&eksi herpes simpleks genitalis
adalah suatu pen$akit in&eksi pada
genital $ang disebabkan #leh Herpes
simple' virus HS(!.
 

ETIOLOGI
• Pen$ebabn$a Herpes virus hominis (H(!
atau Herpes simplex virus HS(!
  Ada 2 tipe ma$#r antigenik $aitu HS( tipe
)dan 2, HS( tipe 2 " in&eksi genital.
  *akt#r pen+etus reaktivasi virus
 – Panas badan
 – enstruasi
 – -angguan em#si
 – -angguan -%
 – Paparan sinar matahari
 –  rauma l#kal
 

PENYEBARAN DAN RISIKO


INFEKSI
• Pen$ebaran virus ini bisa se+ara k#ntak
langsung, dr#plet atau dari sekresi penderita
$ang in&eksius. %n&eksi tipe ) primer biasan$a
terjadi pada ba$i atau anak/anak dengan
gambaran lesi $ang minimal dan sering subklinis.
• isik# mendapatkan in&eksi herpes genitalis
dapat dihubungkan dengan beberapa hal antara
lain1
 – keakti&an seksual $ang bertambah
 – umur muda pada saat pertama kali melakukan
hubungan seks
 – bertambahn$a jumlah pasangan seksual
 – status imun penderita
 

PATOGENESIS
• HS( " sel epithel muk#sa saluran genital "
replikasi ban$ak viri#n! " sel mati "
kerusakan jaringan " vesikula.
• HS( " ujung sara& sens#ri& saluran genital "
masuk kedalam inti sel neur#n dan ganglia
sens#rik bersi&at menunggu! " disebut
sebagai laten. ika virus akti& " virus baru "
in&eksin$a menjadi akti&.
• %n&eksi HS( ) atau 2 menginduksi "
glik#pr#tein permukaan sel terin&eksi "
merangsang " sistem imunitas hum#ral dan
seluler " resp#ns imun.
 

3*343-% %5*6KS% HS( )


72
 

3*343-% %5*6KS% HS( )


72
 

MANIFESTASI KLINIS
• asa inkubasi antara /9 hari.
• -ejala dapat bersi&at berat atau
asimt#matis
• 6pis#de pertama herpes genitalis disertai
gejala sistemik
• Pada keadaan imun#k#mpeten
mani&estasin$a dapat berupa 1
 – epis#de pertama in&eksi primer
 – epis#de n#n primer
 – lesi rekuren
 – lesi asimt#matis
 – terjadi in&eksi $ang tidak khas atau atipik.
 

MANIFESTASI KLINIS
 – Episode Primer Pertama Infesi
Herpes Simp!es Genita!is
• %n&eksi primer adalah in&eksi $ang
pertama kali dengan HS( 2 atau HS() )/
2 hari setelah in#kulasi.
•  erdapat gejala sistemik
• 4esi luas, bisa di genital atau luar genital
dan pelepasan virus berlangsung lama
• Pembesaran K-: regi#nal
 

MANIFESTASI KLINIS
 – Episode Nonprimer Pertama
Infesi Herpes Simp!es
Genita!is
•  erjadi pada individu $ang pernah
terpapar dengan HS()dan 2
• Setelah in&eksi sebelum mun+ul gejala
klinis tubuh sudah membentuk ;at anti
" gejala lebih ringan.
 

MANIFESTASI KLINIS
 – Herpes Genita!is re"rens
• 4ebih bersi&at ringan dan bersi&at l#kal
• Sebagian besar in&eksi dengan HS( 2
terjadi kekambuhan jika in&eksi utama
bersi&at subklinis atau asimt#mtis.
• Kekambuhan terjadi " &akt#r pen+etus "
reaktivasi virus dalam gangli#n " virus
turun melalui aks#n sara& peri&er! " sel
epitel kulit $ang dipers$ara<n$a. "
replikasi dan multiplikasi " lesi  
 

MANIFESTASI KLINIS
 – Herpes #enita!is atipia!
• Herpes simpleks genitalis $ang tidak khas
atau atipikal
• Pada =anita berupa <sura, &urunkel,
eksk#riasi dan eritema vulva
• Pada pria berupa <sura linier pada preputium
dan ber+ak merah pada glans penis.

 – Reati$asi s"%!inis ata" &erpes


simp!es #enita!is asimtomatis
• eaktivasi HS( subklinis paling sering terjadi
dalam > bulan setelah terin&eksi.
 

KOMPLIKASI
• Perluasan lesi l#kal
• Pen$ebaran virus ekstragenital, susunan
sara& pusat
• Superin&eksi jamur.
• Pada pria dapat terjadi imp#tensia
• %n&eksi men$eluruh t#raks dan
ekstremitas!
• Pen$ebaran muk#kutan pada pasien
dengan dermatitis at#pik atau kehamilan.
 

DIAGNOSIS
• Dia#nosis K!inis
 – :ila ditemukan kel#mp#k vesikel
multipel berukuran sama, timbuln$a
lama dan si&atn$a sama dan n$eri
 – Dibedakan dengan ulkus $ang
disebabkan #leh rep?nema pallidum,
Haem#ph$lus du+re$i dan sindr#m
:eh+et.
 

DIAGNOSIS
• Dia#nosis La%oratori"m
 – %s#lasi virus.
 – Deteksi D5A HS( dengan p#l$merase
+hain rea+ti#n P@!.
 – Deteksi antigen HS( se+ara en;$me
immun#assa$ 6%A!.
 – Peningkatan titer antib#di anti/HS( pada
serum pada epis#de pertama in&eksi.
 

PENATALAKASANAAN
• 'nt" Lesi Inisia! ata" Episode Pertama
  Peng#batan dibagi  bagian1
 – Peng#batan pr#<laksis, berupa edukasi,
psik#terapi dan pr#teksi individual.
 – n#nspesi<k, $aitu peng#batan $ang bersi&at
simt#matis
 – Peng#batan spesi<k antivirus berupa asikl#vir,
valasikl#vir dan &amasikl#vir.

  3bat antivirus belum dapat mengeradikasi


virus namun dapat
 – mengurangi viral shedding
 – memperpendek masa sakit
 – memperpendek rekurensi.
 

PENATALAKASANAAN
Peng#batan simt#matis dan antivirus berupa
asikl#vir  ' 200 mgBhari B#ral selama 9C)0
hari atau  ' 00 mg. ika ada k#mplikasi
berat dapat diberikan asikl#vir intravena '
mgBkg::Bhari selama 9C)0 hari.

Untuk &rekuensi rekurensi tinggi

Pemberian terapi t#pikal han$a sedikit


keuntungan klinis
 

PENATALAKASANAAN
• Lesi Re"rens
 –  ika lesi ringan1 simt#matis
 –  ika lesi berat 1
• Asikl#vir  E 200 mgBhari per #ral
selama  hari atau
• Asikl#vir 2 ' 00 mgBhari atau
• (alasikl#vir 2 ' 00 mgBhari atau
• *amsikl#vir 2 E )2/20 mg Bhari.
 

 erima Kasih

Anda mungkin juga menyukai