Bab 8 - Penjelasan L.R
Bab 8 - Penjelasan L.R
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
BAB VIII
PENDAPATAN
2. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi dimasa
yang depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
4. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dalam pelaksanaan aktivitas normal perusahaan/entitas selama suatu periode tertentu.
Akun Pendapatan Usaha digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha perusahaan
yaitu arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
dalam melakukan kegiatan usaha perkapalan, usaha penunjang dan usaha sampingan.
1. Pendapatan Usaha yang diperoleh dari penjualan jasa yang dapat diestimasi dengan
andal diakui dengan acuan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal neraca (metode
prosentase penyelesaian).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Pendapatan Usaha dapat diestimasi dengan andal apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
c. Tingkat penyelesaian pekerjaan dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat
diukur dengan andal, dan;
d. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
Bila transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, maka pendapatan yang
dapat diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh
kembali pada saat pekerjaan selesai.
e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan andal.
Akun Pendapatan Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yaitu dibidang perkapalan.
- Reduksi/Potongan
- Pendapatan PSO
Pendapatan Usaha Perkapalan (kecuali PSO) dicatat menurut kode kapal untuk keperluan
pengalokasian.
Akun Pendapatan Uang Tambang Pasasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha perkapalan yang diperoleh dari kegiatan usaha pelayanan untuk jasa pengangkutan
penumpang pasasi yang terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang bersumber dari denda yang
dikenakan terhadap pembelian tiket penumpang diatas kapal.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan selisih harga tiket karena pindah
akomodasi/kelas yang lebih tinggi yang diterima diatas kapal.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang pasasi yang berasal
dari penjualan tiket pasasi kepada mitra usaha perkapalan yang bekerja di kapal,
misalnya pengelola catering, cafeteria, toko, cleaning service, pengamanan diatas
kapal, tata boga, tata graha dan sebagainya.
a. Pendapatan Uang Tambang Pasasi dicatat pada saat kapal telah diberangkatkan (paling
lambat 2 hari setelah pemberangkatan kapal) berdasarkan Daftar Penghasilan Uang
Tambang Pasasi atau B.60A. Pencatatan dilakukan oleh Cabang yang melakukan
penjualan tiket kapal dan menerima setoran hasil penjualan tiket pasasi, berdasarkan
Journal Voucher dengan jurnal sebagai berikut:
Pendapatan Rede Transport Penumpang yang menjadi hak pelabuhan tujuan yang
melakukan angkutan bandar sendiri (Tanjung Pandan), harus di SPT kan kepada
Cabang Tujuan dan dicatat sebagai berikut:
Cabang Penerima SPT (Tanjung Pandan), dengan Journal Voucher mencatat sebagai
berikut:
- Tempat Embarkasi/Debarkasi
b. Pembatalan tiket setelah kapal berangkat (B.60A telah dicatat), dicatat dengan CBV
dengan jurnal sebagai berikut:
Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi …. (sesuai kelas sebesar 50%)
611.600
Berdasarkan Daftar Pembatalan Tiket (KPT 2A) dibuat Journal Voucher dan dicatat
pendapatan administrasi tiket batal sebagai berikut:
Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi …. (sesuai kelas sebesar 50%)
611.600
c. Pendapatan Uang Tambang Pasasi yang diterima diatas kapal yaitu Denda (Sweeping)
Uang Tambang Pasasi dan Pendapatan Pindah Akomodasi (Suplesi) Pasasi dicatat
sebagai pendapatan berdasarkan Pertanggungjawaban Setoran Kas Kapal di Kantor
Pusat dan dengan BPU atau Journal Voucher dijurnal sebagai berikut:
dan sebagainya
2. Pada akhir tahun dilakukan cut-off terhadap Pendapatan Uang Tambang Pasasi yang
telah dicatat, sesuai dengan berakhirnya voyage (pelayaran reguler) terakhir pada akhir
tahun yang ditetapkan oleh Direksi.
a. Pendapatan Uang Tambang Pasasi yang telah dicatat dan belum selesai pelayarannya
atau menjadi pendapatan voyage awal tahun berikutnya, dikoreksi dengan Jurnal
Adjustment akhir tahun sebagai berikut:
611.600
b. Apabila terdapat uang tambang pasasi untuk voyage terakhir tahunan yang belum
dicatat sebagai pendapatan, maka jumlah tersebut dibuatkan adjustment dan dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:
Kelompok akun ini terdiri dari jenis akun untuk pencatatan masing-masing kelas yaitu:
Akun Pendapatan Uang Tambang Muatan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha perkapalan yang diperoleh dari kegiatan usaha pelayanan untuk jasa pengangkutan
muatan/barang, yang terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan yang
diperoleh dari kelebihan bagasi penumpang dari batas yang ditetapkan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan lainnya
yang belum tertampung dalam jenis akun yang sudah ada.
wajar imbalan yang diterima berdasarkan tarif yang berlaku, sebagaimana pengakuan
pendapatan uang tambang pasasi.
Pendapatan ini dicatat oleh Cabang pemberangkatan pada saat kapal telah diberangkatkan
(paling lambat 2 hari setelah pemberangkatan) berdasarkan Daftar Penghasilan Tambang
Muatan atau B.60 dan dibuat Journal Voucher, dijurnal sebagai berikut:
Pencatatan Pendapatan Uang Tambang Muatan ini dilengkapi dengan nama/kode kapal,
ta-td, votage, tanggal dan sebagainya.
Apabila biaya OPP/OPT SBN dan PIDC tidak dicatat sebagai piutang dan baru dicatat
pada saat penerimaan kas, maka berdasarkan BPU penerimaan uang tambang muatan
dijurnal sebagai berikut:
(Lihat perlakuan akuntansi akun 131.100 Piutang Usaha Uang Tambang Muatan)
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
3. Pendapatan Over Bagasi dicatat berdasarkan BPU atas penyetoran hasil pendapatan
over bagasi di kas Cabang/Sub Cabang, dengan jurnal sebagai berikut:
Pada saat diterima tagihan atas bagian pendapatan over bagasi yang menjadi hak dari
pelaksana atau sub kontraktor yang ditunjuk, dengan CBV dicatat sebagai berikut:
4. Pada akhir tahun dilakukan cut-off terhadap Pendapatan Uang Tambang Muatan
yang telah dicatat, sesuai dengan berakhirnya voyage (pelayaran reguler) terakhir pada
akhir tahun yang ditetapkan oleh Direksi, sebagai berikut:
a. Pendapatan Uang Tambang Muatan yang belum selesai pelayarannya sesuai dengan
voyage terakhir (yang menjadi pendapatan voyage awal tahun berikutnya), dilakukan
adjustment dengan jurnal sebagai berikut:
b. Pendapatan Uang Tambang Muatan sampai dengan voyage terakhir yang belum
dicatat sebagai pendapatan, dibuat Jurnal Adjustment dan dicatat sebagai berikut:
Akun Pendapatan Sewa/Charter Kapal digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perkapalan yang diperoleh dari penggunaan aktiva kapal (sewa atau charter) oleh pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan perkapalan yang diperoleh dari
charter/sewa kapal oleh pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan perkapalan yang berasal dari
kelebihan hari charter/sewa kapal oleh pihak ketiga.
2. Pendapatan Charter Kapal untuk kontrak charter kapal satu perjalanan/rute/trayek kapal
diakui setelah jasa charter telah selesai dilaksanakan, yaitu pada saat kontrak/penggunaan
kapal telah selesai dilaksanakan.
Akun Pendapatan Perkapalan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perkapalan lainnya yang terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penyewaan
ruangan kapal (toko, bar, ruangan lainnya).
Pendapatan ini diakui dan dicatat dengan prosedur sebagaimana untuk Pendapatan
Sewa/Charter Kapal akun 622.100 dan ditambah dengan PPN Keluaran dan
potongan PPh Pasal 23 Waba (apabila ada).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha perkapalan lainnya yang
diperoleh dari Kerja Sama Operasi (KSO) atau Pengelolaan Bersama Asset (PBA)
kapal dengan pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha perkapalan lainnya yang
diperoleh dari pemasangan iklan diatas kapal dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang pasasi yang berasal
dari penyelenggaraan angkutan bandar, bila kapal tidak dapat merapat ke dermaga
pelabuhan (pengangkutan penumpang dari dermaga ke kapal atau sebaliknya)
yang dilakukan oleh pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan perkapalan lainnya yang belum
tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Public Service Obligation (PSO) digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan/Bantuan Pemerintah/Dana Kompensasi dari pemerintah sehubungan PT. PELNI
ditunjuk sebagai pelaksana angkutan umum dibidang pengangkutan penumpang kapal (public
services obligation).
a. Penerimaan Dana PSO dari Pemerintah dalam tahun berjalan dicatat berdasarkan BPU
dengan jurnal:
b. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap pendapatan PSO sesuai Keputusan
Pemerintah yang belum diterima atau sesuai dengan perhitungan perusahaan, dibuat
Jurnal Adjustment untuk mencatat pendapatan yang masih harus diterima dengan
jurnal:
Terhadap jurnal ini, pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse).
3. Pada tahun berikutnya apabila terjadi perobahan alokasi Dana PSO untuk tahun yang telah
berakhir, sesuai dengan keputusan pemerintah, maka perbedaannya dicatat sebagai
penambahan/pengurang dari pendapatan PSO tahun berikutnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Usaha Penunjang digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang menunjang kegiatan usaha perkapalan di
Kantor Pusat dan Cabang-Cabang, yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Akun Pendapatan Usaha Keagenan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
penunjang yang diperoleh dari kegiatan usaha keagenan kapal milik perusahaan pelayaran lain
di Kantor Pusat dan Cabang-Cabang, yang terdiri akun per jenis pendapatan untuk
pencatatannya yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan call fee dari jasa keagenan kapal.
1. Pendapatan Usaha Keagenan diakui sesuai pekerjaan selesai/jasa keagenan telah selesai
dilaksanakan (karena acuan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal neraca tidak
dapat dilakukan dengan andal dan jangka waktu pekerjaan kurang dari satu minggu).
Pendapatan Usaha Keagenan dicatat berdasarkan Debet Nota/Nota Tagihan dan dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:
2. Pada tanggal neraca/akhir tahun, terhadap pekerjaan keagenan yang telah selesai
dilaksanakan dan belum dibuat Debet Nota/ Nota Tagihan, dibuat Jurnal Adjustment,
untuk mencatat pendapatan keagenan yang masih harus diterima dengan jurnal sebagai
berikut:
Pada awal tahun berikutnya, terhadap jurnal tersebut dibuat jurnal balik (reverse).
Akun Pendapatan Usaha Angkutan Bandar digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha penunjang yang diperoleh dari kegiatan usaha pengangkutan penumpang dari kapal ke
dermaga/terminal atau sebaliknya (bila kapal tidak dapat merapat), yang dilakukan sendiri oleh
Cabang.
Lihat kebijakan dan perlakuan akuntansi akun 611.000 – 611.999 Pendapatan Uang Tambang
Pasasi.
Pencatatan pendapatan usaha angkutan bandar dilakukan pada akun 632.100 Pendapatan Usaha
Angkutan Bandar.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Usaha Penunjang Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha penunjang yang diperoleh dari kegiatan usaha penunjang lainnya dari Kantor Pusat dan
Cabang-Cabang yang belum tercakup dalam jenis akun yang sudah ada, yang pencatatannya
dilakukan pada akun 639.100 Pendapatan Usaha Penunjang Lainnya.
Akun Pendapatan Usaha Sampingan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha sampingan yang dilakukan di Kantor Pusat,
Cabang-Cabang dan Unit Usaha Sampingan, yang meliputi kelompok akun sebagai berikut:
Akun Pendapatan Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan usaha rumah sakit, yang meliputi:
- Pendapatan Farmasi
1. Pendapatan Usaha Rumah Sakit diakui berdasarkan tingkat penyelesaian pekerjaan pada
tanggal neraca, yaitu pada saat aktivitas pelayanan jasa perawatan telah diberikan atau
barang telah diserahkan kepada pengguna jasa/pasien atau pembeli barang.
2. Pendapatan Usaha Rumah Sakit diukur sebesar nilai wajar yang diterima berdasarkan tarif
yang berlaku yang dinyatakan dalam faktur/bill.
3. Piutang dan pendapatan Usaha Rumah Sakit diakui apabila memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Adanya manfaat ekonomi masa datang yang pasti dan disepakati oleh yang
bertransaksi yaitu jika ada komitmen dan kemampuan merealisasi komitmen tersebut.
Apabila kedua persyaratan tersebut diatas tidak terpenuhi, maka piutang dan pendapatan
tersebut tidak dapat diakui atau dicatat oleh Rumah Sakit, misalnya terhadap pasien yang
jelas-jelas tidak mampu, pasien meninggal yang tidak ada sanak familinya, dan
sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
4. Pendapatan Usaha Rumah Sakit (kecuali untuk Pendapatan Sharing Dokter) dicatat
berdasarkan Faktur/Bill dan dibuat Journal Voucher dengan jurnal sebagai berikut:
Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran (khusus penjualan obat dan alat
kesehatan untuk umum/rawat jalan)
Khusus untuk pendapatan hasil sharing dokter untuk rumah sakit, dicatat pada saat pasien
melunasi jasa dokter dan berdasarkan Daftar Pelunasan Jasa Dokter dari Pasien dengan
Jurnal Voucher dicatat sebagai berikut:
6. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap aktivitas jasa pelayanan rumah sakit yang telah
diberikan sampai dengan akhir tahun yang belum dibuat faktur atau bill, dibuat Jurnal
Adjustment untuk mencatat Pendapatan Perawatan Yang Masih Harus Diterima dengan
jurnal sebagai berikut:
Pada awal tahun berikutnya , terhadap jurnal ini dibuat jurnal balik (reverse).
7. Pendapatan Usaha Rumah Sakit dalam laporan laba rugi disajikan secara netto setelah
dikurangi potongan/reduksi/subsidi/restitusi.
Akun Pendapatan Rawat Inap digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
pelayanan medis yang diperoleh dari pelayanan jasa rawat inap pasien, yang terdiri dari akun
per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat inap yang diperoleh dari
jasa pemakaian ruangan, termasuk pelayanan, makanan/minuman dan pemakaian
bahan habis pakai yang terdiri dari ruangan rawat inap/perawatan sebagai berikut:
- Ruangan Kelas I
- Ruangan Kelas II
- Ruang/Kamar Bersalin
- Ruang ICCU/ICU
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat inap yang diperoleh dari
tindakan medis di ruangan rawat inap, misalnya pemakaian peralatan medis dari
luar kamar perawatan , tindakan di ruang ICU/penggunaan peralatan ICU, dan
sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat inap yang diperoleh dari
pembebanan biaya administrasi/pelayanan kepada pasien rawat inap.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat jalan yang berasal dari jasa
pemakaian sarana/fasilitas kesehatan rumah sakit oleh pasien rawat jalan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat jalan yang diperoleh dari
tindakan medis di poliklinik/UGD, pemakaian peralatan medis dari luar ruangan
poliklinik, dan sebagainya.
Akun Pendapatan Rawat Jalan/Poliklinik meliputi pendapatan yang diperoleh dari pelayanan
poliklinik sebagai berikut:
- Poli Karyawan
- Poli Psikologi
- Poli Anak
- Poli Mata
- Poli Syaraf
- Poli Gigi
- Poli Kebidanan
- Poli THT
- Poli Kulit
- Poli Paru/Asma
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
- Poli Jantung
- Poli GCU
- Poli Emergency/UGD
- Poli Bedah
- Poli EEG
- Poli Ozon
Pendapatan Poliklinik ini diakui dan dicatat pada saat pelayanan jasa poliklinik telah selesai
dilaksanakan dan dicatat berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.
Akun Pendapatan Penunjang Medis digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
pelayanan medis yang diperoleh dari kegiatan pelayanan jasa laboratorium dan jasa penunjang
medis lainnya, yang terdiri dari jenis akun untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan penunjang medis yang diperoleh
dari pelayanan jasa laboratorium Rumah Sakit PELNI kepada pasien rawat inap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan penunjang medis yang diperoleh
dari pelayanan jasa laboratorium Rumah Sakit PELNI kepada pasien rawat jalan
dan lainnya.
Pendapatan Penunjang Medis diakui dan dicatat pada saat pelayanan jasa telah selesai
dilaksanakan dan dicatat berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.
Akun Pendapatan Farmasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha pelayanan
medis yang diperoleh dari penjualan/penyerahan obat-obatan atau alat kesehatan kepada
pemakai jasa/pasien atau pembeli bebas/pegawai PT. PELNI.
Akun ini terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan obat-obatan dan alat kesehatan
yang berasal dari penyerahan obat-obatan kepada pasien rawat inap, yang dicatat
berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan obat-obatan dan alat kesehatan
yang berasal dari penyerahan obat-obatan kepada pasien rawat jalan dan penjualan
bebas melalui apotik, yang dicatat berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
1. Pendapatan Obat-obatan dan alat kesehatan diakui dan dicatat pada saat barang telah
diserahkan dan dibuatkan Faktur/Bill dengan jurnal:
Akun Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha pelayanan medis yang diperoleh dari fee/sharing jasa dokter dalam
pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
1. Pencatatan dan pengakuan pendapatan sharing dokter rumah sakit dilakukan pada saat
pembayaran uang jasa dokter kepada dokter yang bersangkutan yang dipotong langsung
dengan fee/sharing yang dikenakan oleh rumah sakit, yang dicatat berdasarkan BPU/CBV,
dengan jurnal sebagai berikut:
Akun Pendapatan Pelayanan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
pelayanan medis yang diperoleh dari pelayanan rumah sakit lainnya, yang berkaitan dengan
pelayanan pasien rumah sakit, yang terdiri dari jenis akun untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan pelayanan lainnya yang diperoleh
dari pelayanan jasa Ambulance rumah sakit.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan pelayanan lainnya yang diperoleh
dari jasa perawatan dan pemakaian kamar jenazah rumah sakit.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan pelayanan lainnya yang diperoleh
dari pelayanan pasien lainnya yang belum tercakup pada akun yang sudah ada.
Akun Pendapatan Usaha Non Medis digunakan untuk menampung jumlah pendapatan rumah
sakit yang berasal dari kegiatan usaha non medis.
Akun Pendapatan Usaha Pendidikan Perawat digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha non medis yang diperoleh dari penyelenggaraan pendidikan akademi perawat dan
pendidikan lainnya.
Akun ini terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun Pendapatan Usaha Lain-lain Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha non medis yang diperoleh dari kegiatan lainnya diluar kegiatan pelayanan
medis, yang pencatatannya dilakukan pada akun:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari sewa/jasa
penggunaan fasilitas rumah sakit oleh pihak ketiga (bukan pasien).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha non medis yang belum
tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Usaha Wisma digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
sampingan yang diperoleh dari kegiatan usaha wisma/penginapan yang terdiri dari kelompok
akun:
- Reduksi/Diskon
Akun Pendapatan Usaha Wisma Ekstern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha wisma yang diperoleh dari pelayanan tamu/pemakai jasa pihak ketiga/ekstern.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
2. Penerimaan pelunasan Piutang Usaha Wisma Ekstern dicatat berdasarkan BPU dengan
jurnal sebagai berikut:
3. Pada tanggal neraca (akhir tahun), terhadap pelayanan jasa/pendapatan wisma yang
sampai dengan akhir tahun belum dibuat Nota Tagihan/Bill, dibuatkan Jurnal Adjustment
untuk mencatat pendapatan wisma yang masih harus diterima dengan jurnal sebagai
berikut:
Pada awal tahun berikutnya terhadap jurnal ini dibuat jurnal balik (reverse).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Ekstern digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha wisma ekstern yang diperoleh dari penyewaan ruangan kepada pihak ketiga,
yang terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:
Akun Pendapatan Usaha Pelayanan Ekstern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha wisma ekstern yang diperoleh dari pelayanan tamu wisma pihak ketiga/ekstern yang
terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:
Akun Pendapatan Usaha Wisma Intern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
wisma yang diperoleh dari pelayanan tamu/pemakai jasa pihak intern PT. PELNI.
Pada tanggal neraca dilakukan prosedur cut off Pendapatan Usaha Wisma Intern
sebagaimana Pendapatan Usaha Wisma Ekstern.
Akun Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Intern digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha wisma intern yang diperoleh dari penyewaan ruangan kepada pihak intern
(PT PELNI) yang terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Usaha Pelayanan Intern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha wisma intern yang diperoleh dari pelayanan tamu wisma pihak intern (PT PELNI), yang
terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:
655.100 Reduksi/Diskon
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Usaha Galangan digunakan untuk menampung pendapatan usaha sampingan
yang diperoleh perusahaan dari kegiatan usaha galangan atau perbengkelan kapal.
3. Pencatatan Pendapatan Usaha Galangan Intern yang berasal dari order FRD dari Kantor
Pusat dilakukan pada saat pekerjaan FRD selesai dilaksanakan berdasarkan Draft Bill atau
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, dan dengan Journal Voucher dijurnal sebagai
berikut:
Dr. 136.100 Piutang Usaha Floating Repair Docking (FRD) Intern (sebesar nilai
SPK/kontrak)
Setelah biaya FRD disetujui oleh Kantor Pusat dan diterbitkan Final Bill, maka perbedaan
dengan nilai SPK/Kontrak dilakukan koreksi dengan Journal Voucher. (Lihat perlakuan
akuntansi Piutang Usaha FRD Intern).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
4. Pencatatan Pendapatan Usaha Galangan Intern yang berasal dari order RR dan sebagainya
dari Cabang Surabaya atau Cabang lainnya, dicatat pada saat pekerjaan RR dan
sebagainya selesai dilaksanakan berdasarkan Draft Bill atau Satisfaction Notes, dengan
Journal Voucher dijurnal sebesar nilai SPK/estimasi sebagai berikut:
Setelah biaya RR Intern/Draft Bill disetujui oleh Kantor Pusat dan dibuat Final Bill, maka
perbedaan dengan nilai SPK/estimasi dilakukan koreksi dengan Journal Voucher. (Lihat
perlakuan akuntansi Piutang Usaha RR Intern).
5. Penerimaan uang muka untuk pekerjaan FRD dan RR dari pihak ketiga/ekstern dicatat
berdasarkan BPU dengan kode 353.200 Uang Muka Diterima Usaha Galangan.
6. Pada tanggal neraca (akhir tahun buku) terhadap pendapatan FRD dan RR dilakukan cut
off dengan dibuat Jurnal Adjustment untuk mencatat pendapatan FRD/RR yang masih
harus diterima yaitu sebagai berikut:
a. Terhadap pekerjaan FRD dan RR yang pada tanggal neraca telah selesai dilaksanakan
yang dinyatakan dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan atau Satisfaction Notes
yang belum dibuat Draft Bill dan belum dicatat sebagai pendapatan, dibuat
adjustment dengan Jurnal Voucher sebagai berikut:
b. Terhadap pekerjaan FRD yang pada tanggal neraca masih dalam pelaksanaan (belum
selesai) dibuat perhitungan tingkat/prosentase penyelesaian pekerjaan untuk
mengakui pendapatan sampai dengan tanggal neraca yang belum dibuat draft bill
dengan Jurnal Adjustment sebagaimana butir 4 a.
Akun Pendapatan Galangan Ekstern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
galangan yang diperoleh dari pelanggan/order pihak ketiga/ekstern.
Akun ini terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Floating Repair Docking (FRD), naik galangan/dock dari pelanggan pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Running Repair (RR) atau perbaikan kapal tanpa naik galangan/dock dari
pelanggan pihak ketiga.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
perbaikan alat-alat Bongkar Muat dari pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penyewaan
peralatan galangan kepada pihak ketiga.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha galangan lainnya dari pihak
ketiga.
Akun Pendapatan Galangan Intern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan galangan
yang diperoleh dari pekerjaan perbengkelan kapal milik atau dari order pelanggan PT. PELNI
(intern) yang terdiri dari akun perjenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Floating Repair Docking (FRD), naik galangan/dock dari pihak intern (PT.
PELNI).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Running Repair (RR) atau perbaikan kapal tanpa naik galangan/dock dari pihak
intern (PT. PELNI).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha galangan lainnya dari pihak
intern (PT. PELNI).
Akun Pendapatan Usaha Sampingan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha yang diperoleh dari kegiatan usaha sampingan lainnya yang dilakukan oleh Kantor Pusat,
Cabang dan Usaha Sampingan yang terdiri dari akun jenis pendapatan, untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari jasa
penyewaan gedung/bangunan/tanah atau jasa penyewaan ruangan kantor
berdasarkan perjanjian/kontrak.
3. Pada setiap akhir bulan masa sewa dilakukan pengalokasian pendapatan sewa
dengan Journal Voucher sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
Kerja Sama Operasi (KSO) atau Pengelolaan Bersama Asset (PBA) diluar Usaha
Perkapalan dan Usaha Penunjang.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan
lahan parkir diareal perusahaan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha yang diperoleh dari usaha
sampingan lainnya yang belum tercakup dalam akun yang sudah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
BEBAN
1. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.
2. Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat
diukur dengan andal.
3. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas normal perusahaan, yang biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva.
4. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal perusahaan terdiri dari:
- Beban Pokok
- Beban Usaha
a. Hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan yang diperoleh
(Matching Cost Against Revenue).
Beban yang berhubungan langsung dengan penghasilan yang diperoleh diakui pada
saat yang sama dengan pengakuan pendapatan yang diperoleh.
b. Hubungan manfaat ekonomi yang diperoleh atas beban yang telah dikeluarkan.
Apabila manfaat ekonomi dari beban tersebut diharapkan timbul selama beberapa
periode akuntansi dan hubungan dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara
luas (tidak langsung), beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur
alokasi yang rasional dan sistematik.
Beban harus segera diakui apabila beban tersebut tidak menghasilkan manfaat
ekonomi lagi dimasa depan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
5. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan maupun aktivitas lainnya.
6.1. Pencatatan biaya yang menjadi beban pada saat terjadinya/pada periode terjadinya
biaya dilakukan berdasarkan CBV atau Journal Voucher dengan jurnal sebagai
berikut:
6.2. Pencatatan biaya yang akan dialokasikan/diamortisasi secara bulanan pada periode
berikutnya, dilakukan berdasarkan CBV atau Journal Voucher dengan jurnal
sebagai berikut:
6.3. Pencatatan alokasi beban penyusutan aktiva tetap/amortisasi aktiva tidak berwujud
dilakukan secara bulanan berdasarkan Journal Voucher dengan jurnal sebagai
berikut:
6.4. Pencatatan beban pemakaian barang persediaan atau harga pokok penjualan,
dilakukan berdasarkan Bukti Barang Keluar (BBK) atau Bukti Penjualan Barang
(obat dan alat kesehatan) berdasarkan Journal Voucher dengan jurnal sebagai
berikut:
Dr. 744….. Beban Usaha Farmasi (Beban HPP Obat dan Alat Kesehatan)….
(sesuai jenisnya)
6.5. Pada akhir periode/tahun dilakukan cut off/adjustment terhadap beban yang telah
dicatat untuk menyesuaikan dengan kebijakan pengakuan pendapatan dan beban
sebagai berikut:
a. Terhadap beban yang telah dicatat dan sampai tanggal neraca belum diperoleh
manfaatnya atau baru akan diterima manfaatnya pada periode berikutnya, dan
beban yang berkaitan langsung dengan pendapatan yang belum diakui,
dilakukan adjustment dengan Journal Voucher sebagai berikut:
Khusus untuk beban perkapalan, cut off dilakukan pada tanggal voyage
terakhir akhir tahun.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Untuk beban perkapalan, cut off biaya dilakukan pada tanggal voyage terakhir
untuk tahun yang bersangkutan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Pada awal tahun berikutnya terhadap jurnal adjustment butir a, b, c, dan d dibuat
jurnal balik (reverse).
Akun Beban Pokok digunakan untuk menampung jumlah beban perusahaan yang berkaitan/
yang timbul dari kegiatan usaha perusahaan dibidang usaha perkapalan, usaha penunjang dan
usaha sampingan, atau beban perusahaan yang dapat dihubungkan langsung dengan perolehan
pendapatan usaha perusahaan.
1. Beban Pokok diakui apabila penerimaan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal.
b. Beban yang berhubungan dengan periode manfaat diakui pada periode dimana beban
tersebut memberikan manfaat dengan prosedur alokasi yang rasional dan sistematis,
atau pada periode dimana beban periodik tersebut diketahui sudah tidak memberikan
manfaat lagi pada periode berikutnya.
Akun Beban Pokok Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok yang
timbul dari kegiatan usaha perkapalan yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Beban Pokok Usaha Perkapalan pada akhir tahun dialokasikan pada masing-masing kapal.
Akun Beban Variabel/Langsung Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung jumlah beban
usaha perkapalan yang besarnya dipengaruhi oleh volume kegiatan produksi atau volume
pelayanan jasa perkapalan yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
- Beban Kepelabuhanan
- Beban Muatan
- Beban Penjualan
Akun Beban Bahan Bakar dan Pelumas digunakan untuk menampung jumlah beban usaha
perkapalan berupa pemakaian bahan bakar (BBM), minyak pelumas dan transportasi, yang
terdiri dari jenis biaya sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pemakaian bahan bakar (BBM) kapal yaitu
solar, HSD dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengurusan, pengangkutan BBM dan
lainnya.
a. Pada saat pembayaran uang muka berdasarkan CBV dijurnal sebagai berikut:
2. Pemakaian pelumas dari persediaan dicatat berdasarkan Bukti Barang Keluar (BBK)
dengan Journal Voucher.
3. Saldo persediaan bunker dan pelumas pada tanggal voyage terakhir (akhir tahun) yang
belum digunakan di adjustment ke akun 182.000 -182.999 Persediaan Diatas Kapal.
Akun Beban Kepelabuhanan digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan
berupa jasa kepelabuhan yang dipungut oleh pihak pelabuhan (PT Pelindo dan lainnya)
terhadap kapal PT. PELNI yang berlabuh dipelabuhan yang terdiri dari jenis akun beban untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat kompensasi yang diberikan kepada nahkoda
yang melakukan pandu sendiri.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka menarik tali kapal untuk
sandar/merapat kapal, dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
1. Beban labuh, tambat, pandu, tunda dan Clearence In and Out dibayarkan kepada PT.
Pelindo dan dicatat berdasarkan CBV atau Journal Voucher sebagai berikut:
3. Pada tanggal akhir voyage tahunan, dilakukan cut off dan dibuat adjustment untuk
mencatat biaya dibayar dimuka dan biaya yang masih harus dibayar.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban penyediaan air tawar penumpang
selama pelayaran.
Pada tanggal voyage terakhir (akhir tahun) persediaan bahan makanan dan air tawar yang
masih ada diatas kapal di adjustment ke akun 182.000- 182.999 Persediaan Diatas Kapal. Pada
awal tahun/periode berikutnya dijurnal balik (reverse).
Akun Beban Pelayanan Penumpang digunakan untuk menampung jumlah beban usaha
perkapalan yang timbul dari kegiatan pelayanan penumpang kapal yang terdiri dari jenis jenis
akun beban untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengamanan/ketertiban diatas kapal dan
di pelabuhan/terminal.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk menjaga kebersihan kapal dan
lingkungannya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pelaksanaan rede transport yang
dilakukan oleh pihak ketiga.
Akun Beban Muatan digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
timbul dari pengurusan muatan kapal dikapal yang terdiri dari jenis biaya sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya muatan apabila ada permintaan dari
kapal untuk Stuffing/Shifting/Stripping.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka survey muatan kapal.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi muatan kapal (barang).
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
klaim atas muatan kapal.
Akun Beban Penjualan digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
timbul dari kegiatan penjualan jasa perkapalan yang terdiri dari jenis akun biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya komisi penjualan tiket kapal pelayaran
sendiri kepada Agen atau Travel Biro dan lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya komisi yang dikeluarkan sehubungan
dengan penjualan jasa muatan barang.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang berkaitan dengan reservasi, antara
lain biaya V-Sat, call centre, infomedia, komunikasi reservasi, komunikasi agen
dan sebagainya yang hanya digunakan di Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka
promosi kapal dalam bentuk iklan, brosur dan sebagainya.
Akun Beban Premi ABK digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
timbul dari pemberian premi kepada Anak Buah Kapal (ABK) yang terdiri dari jenis akun
biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung beban
usaha perkapalan yang sifatnya tetap (tidak langsung), dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak
proporsional dengan volume produksi/volume jasa perkapalan, yang terdiri dari kelompok akun
sebagai berikut:
Akun Beban Pegawai ABK digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
berkaitan dengan pemakaian pegawai yang bertugas di kapal (Anak Buah Kapal/ABK) yang
terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Gaji ABK digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai ABK berupa gaji
pokok dan tunjangan dasar yang dibayarkan secara bulanan pada awal bulan kerja yang
dibayar, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
1. Beban Gaji ABK dicatat berdasarkan Daftar Pembayaran Gaji dan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:
2. Pembayaran Beban Gaji ABK dibuatkan CBV dengan kode akun 316.100 Hutang Biaya
Pegawai.
3. Potongan iuran dana pensiun, Jamsostek, Korpri/SP. PELNI dan YKPP yang dilakukan
diluar Kantor Pusat, ditransfer ke Kantor Pusat dengan dibuatkan SPT dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:
4. Kantor Pusat menerima transfer berdasarkan SPT dan dengan Journal Voucher dicatat
dengan jurnal sebaliknya.
Akun Beban Tunjangan Tetap ABK digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai ABK
berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai ABK yang terdiri dari jenis akun biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat tunjangan tetap ABK yang dibayarkan
berdasarkan daftar kehadiran ABK.
1. Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) ABK dicatat dan dibayar
pada awal bulan kerja berikutnya, setelah bulan kerja yang dibayar.
Pencatatan dilakukan berdasarkan Journal Voucher sebagai berikut:
2. Pada akhir tahun dibuat adjustment untuk mencatat beban Beban Tunjangan
IPK ABK bulan Desember dengan Journal Voucher sebagai berikut:
Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap ABK digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai ABK berupa tunjangan tidak tetap atau insidental kepada pegawai ABK, yang terdiri
dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat tunjangan yang diberikan kepada nahkoda
yang tidak bertugas diatas kapal.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa produksi ABK yang dialokasikan
oleh Kantor Pusat pada akhir tahun buku.
1. Beban Tunjangan Tidak Tetap ABK kecuali Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 ABK
dicatat pada saat terjadinya berdasarkan ketentuan yang berlaku atau SK Direksi.
2. Beban PPh Pasal 21 dicatat secara bulanan atas dasar perhitungan penghasilan pegawai
secara bulanan, dengan Journal Voucher sebagai berikut:
Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan ABK digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai ABK berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan ABK yang terdiri dari
akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun ABK beban perusahaan
yang dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat Iuran Jamsostek ABK beban perusahaaan
oleh Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat Premi Asuransi/THT ABK beban perusahaan
yang dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya iuran YKPP ABK beban perusahaan
yang dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya perawatan dan pengobatan untuk ABK
oleh Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sumbangan duka cita atau musibah
untuk ABK dan keluarganya oleh Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat Beban Imbalan Pasca Kerja ABK yang
dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan Dan Kesehatan ABK dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999 Beban
Kesejahteraan Dan Kesehatan.
Akun Beban Pembinaan Dan Perlengkapan ABK digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai ABK berupa pemakaian perbekalan di kapal, perlengkapan ABK, biaya pendidikan
ABK dan sebagainya, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Pada tanggal voyage terakhir (akhir tahun) persediaan air tawar yang masih ada diatas kapal di
adjustment ke akun 182.000 - 182.999 Persediaan Diatas Kapal. Pada awal tahun/periode
berikutnya dijurnal balik (reverse).
Akun Beban Perjalanan Dinas ABK digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai ABK
berupa biaya perjalanan dinas ABK yang tidak menginap di kapal dan sebagainya, yang terdiri
dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas ABK.
Akun Kompensasi Pengawakan Kapal Pihak Ketiga digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai ABK yang ditagihkan kepada pihak ketiga yaitu biaya pengawakan kapal pihak
ketiga, Pencatatan dilakukan pada akun yaitu:
Akun Beban Pemeliharaan Dan Perlengkapan Kapal digunakan untuk menampung jumlah
beban tetap usaha perkapalan yang timbul dari pemeliharaan/perbaikan/perawatan kapal,
penyediaan perlengkapan kapal dan lainnya yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pemakaian suku cadang kapal dari gudang
persediaan (yang pencatatannya berdasarkan Bukti Barang Keluar (BBK)) atau
pembelian langsung dan pengalokasian (yang pencatatannya berdasarkan CBV
atau Journal Voucher)
Pada tanggal neraca, sisa persediaan suku cadang yang masih ada di atas kapal
dilakukan adjustment ke akun 182.100 Persediaan Suku Cadang Diatas Kapal.
Pada awal tahun/periode berikutnya dijurnal balik (reverse).
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya Floating Repair Docking yaitu docking
berkala/tahunan atau lima tahunan yang dibebankan sesuai masa manfaat dari
FRD. Alokasi biaya FRD dilakukan dengan Journal Voucher secara bulanan dari
akun 171.100 Biaya FRD Dialokasikan atau dari Biaya Ditangguhkan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material Running Repair yaitu biaya
material perbaikan/reparasi kapal yang akan dilakukan tanpa docking di galangan
dan dibebankan pada saat RR selesai dilaksanakan berdasarkan Journal Voucher.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan kapal (RR) dan
lainnya (jasa yang dikenakan PPh pasal 23).
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian perlengkapan kapal seperti
peralatan-peralatan penunjang kapal yang tidak dicatat sebagai aktiva tetap dan
peralatan-peralatan lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk ABK karena kapal tidak dapat
ditempati (tidak layak huni) karena sedang di docking, di fumigasi dan
sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya pengurusan sertifikat dan
ijin berlayar kapal.
Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya administrasi kapal antara
lain: biaya alat tulis kantor, fotocopy dan administrasi lainnya.
Akun Beban Asuransi Kapal digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
perkapalan berupa premi asuransi kapal yang digunakan PT. PELNI.
Akun ini terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan yaitu:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi kapal (Hull & Machinery dan
lainnya) yang dibebankan/dialokasikan sesuai masa manfaat atau masa asuransi
kapal berdasarkan Polis Asuransi.
Alokasi premi asuransi kapal dilakukan dengan Journal Voucher secara bulanan
sejak pertanggungan mulai berlaku dari akun 171.400 Biaya Asuransi
Dialokasikan.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban premi asuransi perkapalan lainnya yang
dialokasikan secara bulanan.
Akun Beban Leasing/Charter Kapal digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
perkapalan yang timbul dari leasing/charter kapal dari pihak ketiga yang terdiri dari jenis akun
biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya leasing/sewa kapal pihak ketiga dengan
perjanjian sewa guna usaha operasi atau operating lease yang pembebanannya
dilakukan secara bulanan dengan Journal Voucher.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang berkaitan dengan charter kapal
pihak ketiga yang digunakan oleh PT. PELNI. Pembebanan biaya charter
dilakukan pada saat charter selesai atau dialokasikan secara bulanan sesuai
perjanjian/kontrak dengan Journal Voucher.
Akun Beban Penyusutan Kapal digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
perkapalan berupa alokasi penyusutan kapal milik dan kapal sewa guna usaha yang terdiri dari
jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Beban penyusutan dialokasikan secara bulanan dengan Journal Voucher.di Kantor Pusat.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Kapal dapat dilihat pada akun 227.000 -
229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap.
Akun Beban Pokok Usaha Penunjang digunakan untuk menampung jumlah beban pokok yang
timbul dari kegiatan usaha penunjang yang dilakukan oleh perusahaan, yang terdiri dari
kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Pokok Usaha Keagenan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
penunjang yang timbul dari kegiatan usaha keagenan kapal pihak ketiga/principal.
Akun Beban Pokok Usaha Keagenan terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai
berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional yang berkaitan dengan
kegiatan usaha keagenan, biaya-biaya keagenan yang tidak dapat
direimburs/ditagihkan kepada principal, dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
usaha keagenan, misalnya biaya penjualan, biaya memperoleh order, komisi dan
sebagainya.
Akun Beban Pokok Usaha Angkutan Bandar digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha penunjang yang timbul dari kegiatan usaha angkutan bandar, yaitu angkutan
penumpang kapal PELNI dari kapal ke dermaga/terminal dan sebaliknya (rede transport) yang
dilakukan sendiri oleh Cabang dengan kapal angkutan bandar.
Akun Beban Pokok Usaha Angkutan Bandar terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu
sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian bahan bakar dan pelumas
untuk kapal angkutan bandar di Cabang.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material dalam rangka pemeliharaan /
perbaikan kapal angkutan bandar dan alat produksi angkutan bandar lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa dalam rangka pemeliharaan /
perbaikan kapal angkutan bandar dan alat produksi angkutan bandar lainnya (yang
dikenakan PPh Pasal 23).
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya ABK untuk kapal angkutan bandar.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban penyusutan kapal angkutan bandar dan
alat produksi angkutan bandar lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional lainnya dalam rangka
kegiatan angkutan bandar di Cabang.
Akun Beban Pokok Usaha Penunjang Lainnya digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha penunjang yang belum tercakup selain usaha keagenan dan angkutan bandar.
Akun Beban Pokok Usaha Penunjang Lainnya terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu
sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional yang berkaitan dengan
kegiatan usaha penunjang lainnya.
Akun Beban Pokok Usaha Sampingan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok yang
timbul dari kegiatan usaha sampingan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari
kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Pokok Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban pokok
usaha sampingan yang timbul dari kegiatan usaha rumah sakit yang terdiri dari kelompok akun:
Beban Pokok Usaha Rumah Sakit yang dicatat pada kelompok beban tetap/tidak langsung,
selanjutnya dialokasikan kepada kelompok usaha rumah sakit dengan metode yang paling
tepat.
Akun Beban Variabel/Langsung Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
beban usaha rumah sakit yang besarnya proporsional/dipengaruhi oleh volume kegiatan atau
volume pelayanan jasa rumah sakit yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Beban Variabel Usaha Rumah Sakit merupakan biaya langsung masing-masing jenis kegiatan
usaha dan/atau biaya-biaya yang dapat dialokasikan langsung pada jenis kegiatan usaha.
Akun Beban Variabel Pelayanan Medis digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha rumah sakit yang timbul dari kegiatan pelayanan medis kepada pasien/pengguna jasa
rumah sakit yang terdiri dari kelompok akun:
Akun Beban Usaha Rawat Inap digunakan untuk menampung jumlah beban variabel pelayanan
medis yang timbul dari kegiatan usaha perawatan pasien rawat inap.
Akun Beban Usaha Rawat Inap terdiri dari akun per jenis biaya untuk pencatatan yaitu:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian obat, alat kesehatan dan
bahan habis pakai untuk melayani pasien rawat inap.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian alat-alat rumah tangga
berupa peralatan dan perlengkapan ruangan perawatan, biaya loundry, dan
peralatan medis lainnya di ruangan rawat inap.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyediaan makanan dan minuman
pasien rawat inap dan biaya dapur lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi untuk kegiatan rawat inap/
pada ruangan perawatan, antara lain biaya ATK, cetakan, foto copy, dan
sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pelayanan lainnya untuk pasien rawat
inap yang belum tercakup dalam akun jenis biaya rawat inap yang ada.
Akun Beban Usaha Rawat Jalan/Poliklinik digunakan untuk menampung jumlah beban
variabel pelayanan medis yang timbul dari pelayanan pasien rawat jalan di poliklinik dan
fasilitas rumah sakit lainnya, antara lain:
- Poli Karyawan
- Poli Gizi
- Poli Psikologi
- Poli Anak
- Poli Mata
- Poli Syaraf
- Poli Gigi
- Poli Kebidanan
- Poli THT
- Poli Kulit
- Poli Jantung/Khilasi
- Poli Ginjal
- Poli GCU
- Poli Bedah
- Poli EEG
- Poli Audiologi
- Poli Ozon
- Dan sebagainya.
Akun ini terdiri dari akun perjenis akun biaya untuk pencatatan yaitu:
Penjelasan pemakaian jenis akun ini sama dengan jenis akun pada kelompok Beban Usaha
Rawat Inap kode rekening 741.000 – 741.999.
Akun Beban Usaha Penunjang Medis digunakan untuk menampung beban variabel pelayanan
medis yang timbul dari kegiatan jasa laboratorium.
Akun ini terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Penjelasan pemakaian jenis akun ini sama dengan jenis akun pada kelompok Beban Usaha
Rawat Inap kode rekening 741.000 – 741.999.
Akun Beban Usaha Farmasi digunakan untuk menampung jumlah beban variabel pelayanan
medis yang timbul dari usaha penjualan obat-obatan dan alat kesehatan dibagian farmasi rumah
sakit/apotik, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
744.100 Beban Harga Pokok Penjualan Obat dan Alkes Rawat Inap
Akun ini digunakan untuk mencatat beban harga pokok penjualan obat-obatan dan
alat kesehatan yang dijual/diserahkan kepada pasien rawat inap.
744.200 Beban Harga Pokok Pemakaian Obat dan Alkes Rawat Jalan
Akun ini digunakan untuk mencatat beban harga pokok penjualan obat-obatan dan
alat kesehatan yang dijual/diserahkan kepada pasien rawat jalan atau penjualan
bebas.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban premi resep yang dibayarkan kepada
petugas farmasi/apotik.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban lainnya yang dikeluarkan oleh instalasi
farmasi/apotek, misalnya beban kekurangan/kerusakan stock obat, beban pajak
dan sebagainya.
Beban Harga Pokok Penjualan obat-obatan dan alat kesehatan dicatat berdasarkan Bukti
Pemakaian/Penjualan Obat Dan Alat Kesehatan dengan menggunakan metode harga rata-rata.
Akun Beban Usaha Pelayanan digunakan untuk menampung jumlah beban variabel pelayanan
medis lainnya yang timbul dari pelayanan Ambulance, kamar jenazah dan lainnya.
Akun ini terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya dalam rangka perawatan jenazah
dan pemakaian kamar jenazah.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi dan pelayanan lainnya.
Akun Beban Variabel Usaha Non Medis digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha rumah sakit yang timbul dari kegiatan usaha non medis yang terdiri dari kelompok akun
sebagai berikut:
Akun Beban Usaha Pendidikan Perawat digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha non medis yang timbul dari kegiatan usaha pendidikan perawat dan sebagainya, yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya ATK/cetakan/foto copy dan peralatan
pendidikan/kantor lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat jenis biaya yang belum tercakup dalam jenis
biaya yang sudah ada.
Akun Beban Usaha Lain-Lain Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
variabel usaha non medis yang timbul dari kegiatan non medis lainnya, yang terdiri dari jenis
akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun Beban Tetap Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban pokok
usaha rumah sakit yang bersifat tetap atau tidak langsung dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak
proporsional dengan volume jasa rumah sakit, yang tidak dapat/tidak dicatat langsung pada
kelompok akun beban variabel masing-masing usaha rumah sakit.
Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Rumah Sakit ini, dialokasikan pada masing-masing
kelompok jenis usaha dengan metode tertentu.
Akun Beban Pegawai Operasional Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
tetap usaha rumah sakit yang timbul dari penggunaan tenaga kerja/pegawai meliputi kelompok
akun sebagai berikut:
Akun Beban Gaji Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional rumah sakit yang berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang dibayarkan secara
bulanan pada awal bulan kerja kepada pegawai operasional rumah sakit, yang terdiri dari jenis
akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Rumah Sakit dapat dilihat pada penjelasan
Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.
Akun Beban Tunjangan Tetap Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional rumah sakit berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai operasional
rumah sakit yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) dicatat/dibayar pada awal bulan
berikutnya setelah bulan kerja.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Rumah Sakit dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 822.000 - 822.999 Beban
Tunjangan Tetap.
Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional rumah sakit berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau yang
insidentil, untuk pegawai operasional rumah sakit, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan hari raya yang diberikan
berdasarkan keputusan Direksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan kerja, transport hari libur dan
sebagainya sesuai dengan ketentuan keputusan Direksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan kerja, transport hari libur dan
sebagainya sesuai dengan ketentuan keputusan Direksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif dalam rangka pelayanan rumah
sakit.
Akun Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 digunakan untuk mencatat beban PPh
pasal 21 untuk pegawai operasional rumah sakit yang menjadi beban perusahaan.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tidak Tetap Rumah Sakit dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 823.000 - 823.999 Beban
Tunjangan Tidak Tetap.
Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional rumah sakit berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan
pegawai operasional rumah sakit, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun beban perusahaan untuk
pegawai operasional rumah sakit yang dialokasikan dari Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban iuran Jamsostek beban perusahaan
untuk pegawai operasional rumah sakit.
Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
pegawai operasional rumah sakit yang dialokasikan dari Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat iuranYKPP beban perusahaan untuk pegawai
operasional rumah sakit.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Rumah Sakit dapat
dilihat pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999
Beban Kesejahteraan dan Kesehatan.
Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional rumah sakit untuk keperluan pembinaan dan perlengkapan pegawai
operasional rumah sakit, yang terdiri atas jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan pegawai, seminar, lokakarya, dan sebagainya untuk pegawai operasional
rumah sakit.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyediaan pakaian dinas/seragam dan
perlengkapan lainnya untuk pegawai operasional rumah sakit.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pembinaan dan Perlengkapan Rumah Sakit dapat
dilihat pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 825.000 - 825.999
Beban Pembinaan dan Perlengkapan.
Akun Beban Perjalanan Dinas Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional rumah sakit untuk perjalanan dinas pegawai operasional rumah sakit, yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi (antara lain: tiket pesawat,
kapal, kereta api, bus, taksi dan sebagainya), penginapan/hotel dan akomodasi
lainnya dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional rumah sakit.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional rumah sakit.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan gedung, mesin, alat
kesehatan, kendaraan bermotor dan lainnya (yang dikenakan PPh pasal 23).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan aktiva
tetap lainnya yang dialokasikan secara bulanan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
alat kesehatan, kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara
bulanan.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Rumah Sakit dapat
dilihat pada akun 831.000 - 831.999 Beban Pemeliharaan dan Penggunaan Aktiva.
Akun Beban Penyusutan Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
rumah sakit yang timbul dari penyusutan/alokasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk
operasional pelayanan jasa rumah sakit, terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Rumah Sakit sebagaimana penjelasan
pada kode akun 227.000 – 229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Pokok Usaha Wisma digunakan untuk menampung beban pokok usaha sampingan
yang timbul dari kegiatan usaha wisma yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Variabel Usaha Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
wisma yang besarnya proporsional/dipengaruhi oleh volume kegiatan usaha wisma, yang
terdiri dari kelompok akun Beban Pelayanan.
Akun Beban Pelayanan digunakan untuk menampung jumlah beban variabel (biaya langsung)
usaha wisma yang timbul dari kegiatan pelayanan/pemakaian jasa wisma yang terdiri dari jenis
akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk melayani/
mempersiapkan pesanan makanan dan minuman kepada tamu wisma dan biaya
dapur lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk melayani
cucian/loundry tamu wisma dan cucian perlengkapan wisma.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
kebersihan ruangan/kamar, penyiapan ruangan, biaya perlengkapan ruangan
kamar dan ruangan sidang dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pajak/retribusi dalam rangka kegiatan
operasional wisma.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi pelayanan yang meliputi
biaya ATK, cetakan, foto copy dan administrasi lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya pelayanan lainnya yang
belum tercakup dalam jenis akun biaya yang sudah ada, misalnya beban
penjualan, komisi dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Tetap Usaha Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
wisma yang sifatnya tetap/tidak langsung dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak proporsional
dengan volume jasa pelayanan wisma yang tidak dapat/tidak dicatat pada kelompok akun
beban variabel usaha wisma.
Akun Beban Pegawai Operasional Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban tetap
usaha wisma yang timbul dari pemakaian tenaga kerja/pegawai yang melayani jasa wisma yang
terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Gaji Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai operasional
wisma berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang dibayar secara bulanan pada awal bulan
kerja kepada pegawai operasional wisma, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Wisma dapat dilihat pada penjelasan Beban
Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.
Akun Beban Tunjangan Tetap Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional wisma berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai operasional wisma yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) dicatat/dibayar pada awal bulan
berikutnya setelah bulan kerja.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Wisma dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 822.000 - 822.999 Beban
Tunjangan Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional wisma berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau insidentil, untuk
pegawai operasional wisma, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif dalam rangka pelayanan wisma.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tidak Tetap Wisma dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 823.000 - 823.999 Beban
Tunjangan Tidak Tetap.
Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional wisma berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan pegawai
operasional wisma, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun beban perusahaan untuk
pegawai operasional wisma yang dialokasikan dari Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Jamsostek beban perusahaan untuk
pegawai operasional wisma
Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
pegawai operasional wisma yang dialokasikan dari Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat iuranYKPP beban perusahaan untuk pegawai
operasional wisma.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Wisma dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999 Beban
Kesejahteraan dan Kesehatan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional wisma untuk keperluan pembinaan dan perlengkapan pegawai operasional
wisma yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pembinaan dan Perlengkapan Wisma dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 825.000 - 825.999 Beban
Pembinaan dan Perlengkapan.
Akun Beban Perjalanan Dinas Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional wisma berupa biaya perjalanan dinas untuk pegawai operasional wisma yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional wisma.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Wisma dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 826.000 - 826.999 Beban
Perjalanan Dinas.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan aktiva tetap yang
dikenakan PPh pasal 23.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan aktiva
tetap lainnya yang dialokasikan secara bulanan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara bulanan.
Akun Beban Penyusutan Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
wisma yang timbul dari penyusutan/alokasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk
operasional wisma, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Wisma sebagaimana penjelasan pada
kode akun 227.000 – 229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Pokok Usaha Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
sampingan yang timbul dari kegiatan usaha galangan/perbengkelan kapal yang terdiri dari
kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Variabel Usaha Galangan digunakan untuk menampung beban pokok usaha
galangan yang besarnya proporsional/dipengaruhi oleh volume kegiatan usaha galangan, yang
terdiri dari kelompok akun Beban Langsung Usaha Galangan.
Akun Beban Langsung Usaha Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha galangan yang merupakan beban langsung galangan yang terdiri dari jenis biaya sebagai
berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian bahan baku material, besi
beton, plat, pipa, cat, thinner dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian bahan pembantu antara lain
gas, oksigen, BBM, bahan pengelasan, packing, mur, baut, kertas gosok/amplas,
plastik transparan, plastik cover, triplek dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pembayaran upah buruh lepas untuk
penyelaman, pembongkaran, perbaikan, pembersihan tangki, penyelesaian
docking (sea trial) dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa peralatan/mesin dan lainnya dari
pihak ketiga yang digunakan untuk melakukan/menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian listrik, air, gas, oksigen,
elpiji dan lainnya, dalam melaksanakan kegiatan usaha galangan/perbengkelan
kapal yang dapat dibebankan/dialokasikan langsung untuk produksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka memperoleh pekerjaan,
komisi dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
kegiatan administrasi operasi galangan, antara lain ATK, cetakan, foto copy dan
sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya galangan lainnya yang belum tercakup
dalam jenis biaya yang sudah ada.
Akun Beban Tetap Usaha Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
galangan yang bersifat tetap/tidak langsung dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak proporsional
dengan volume jasa pelayanan galangan, yang tidak dapat/tidak dicatat pada kelompok akun
beban variabel usaha galangan.
Akun Beban Pegawai Operasional Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban tetap
usaha galangan yang timbul dari pemakaian tenaga kerja/pegawai yang melayani jasa
galangan,yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Gaji Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai operasional
galangan berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang dibayar secara bulanan pada awal bulan
kerja kepada pegawai operasional galangan, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Galangan dapat dilihat pada penjelasan Beban
Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.
Akun Beban Tunjangan Tetap Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional galangan berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai operasional galangan
yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) dicatat/dibayar pada awal bulan
berikutnya setelah bulan kerja.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Galangan dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 822.000 - 822.999 Beban
Tunjangan Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional galangan berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau insidentil,
untuk pegawai operasional galangan, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif dalam rangka pelayanan
galangan.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tidak Tetap Galangan dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 823.000 - 823.999 Beban
Tunjangan Tidak Tetap.
Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Galangan digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional galangan berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan
pegawai operasional galangan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun beban perusahaan untuk
pegawai operasional galangan yang dialokasikan dari Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Jamsostek beban perusahaan untuk
pegawai operasional galangan.
Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
pegawai operasional galangan yang dialokasikan dari Kantor Pusat.
Akun ini digunakan untuk mencatat iuranYKPP beban perusahaan untuk pegawai
operasional galangan.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Galangan dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999 Beban
Kesejahteraan dan Kesehatan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan Galangan digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional galangan untuk keperluan pembinaan dan perlengkapan pegawai
operasional galangan yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pembinaan dan Perlengkapan Galangan dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 825.000 - 825.999 Beban
Pembinaan dan Perlengkapan.
Akun Beban Perjalanan Dinas Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional galangan berupa biaya perjalanan dinas untuk pegawai operasional galangan yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional galangan.
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Galangan dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 826.000 - 826.999 Beban
Perjalanan Dinas.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan aktiva tetap/alat
produksi yang dikenakan PPh Pasal 23.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan aktiva
tetap lainnya yang dialokasikan secara bulanan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara bulanan.
Akun Beban Penyusutan Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
galangan yang timbul dari penyusutan/alokasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk
operasional galangan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Galangan sebagaimana penjelasan pada
kode akun 227.000 – 229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Pokok Usaha Sampingan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha sampingan yang timbul dari kegiatan usaha sampingan lainnya, antara lain
penyewaan ruangan/gedung, KSO/PBA, usaha parkir, dan sebagainya.
Akun Beban Pokok Usaha Sampingan Lainnya meliputi kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Pokok Penyewaan Ruangan/Gedung digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha sampingan lainnya yang timbul dari kegiatan usaha penyewaan ruangan/gedung
PT. PELNI.
Pencatatan beban ini dilakukan pada jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional dalam rangka penyewaan
ruangan/gedung PT. PELNI.
Akun Beban Pokok KSO/PBA digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
sampingan lainnya yang timbul dari kegiatan usaha Kerja Sama Operasi (KSO) atau
Pengelolaan Bersama Asset (PBA) yang dilakukan oleh perusahaan.
Pencatatan beban ini dilakukan pada jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat alokasi biaya penyusutan aktiva tetap
KSO/PBA.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya sehubungan dengan KSO/PBA.
Akun Beban Pokok Usaha Sampingan Lain-lain digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha sampingan lain-lain diluar sewa ruangan/gedung dan KSO/PBA.
Pencatatan beban ini dilakukan pada jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
1. Beban Usaha diakui dalam laporan laba rugi apabila terjadi penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan nilai aktiva yang berbentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva.
2. Beban Usaha atau beban yang berhubungan dengan periode terjadinya (tidak mempunyai
hubungan langsung dengan produk/jasa perusahaan) diakui pada periode terjadinya atau
pada periode biaya tersebut memberikan manfaat atau pada periode saat beban tersebut
diketahui sudah tidak memberikan manfaat lagi pada masa mendatang.
3. Beban Usaha diakui sebesar jumlah yang telah dibayar, jumlah yang harus dibayar, jumlah
yang dialokasikan atau jumlah yang diestimasi.
4. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap beban yang berhubungan dengan periode
manfaat dilakukan adjustment sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Pada awal periode/tahun berikutnya jurnal a dan b tersebut diatas dibuat jurnal balik
(reverse).
- Beban Direksi/Komisaris
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Direksi/Komisaris dapat dilihat pada penjelasan
kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Tunjangan Tetap Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah beban
direksi/komisaris yang berupa tunjangan tetap yang diberikan kepada Direksi/Komisaris, yang
terdiri dari:
Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Direksi/Komisaris dapat dilihat
pada penjelasan kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.
Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah
beban direksi/komisaris berupa tunjangan tidak tetap yang diberikan kepada Direksi/Komisaris.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan hari raya yang diberikan
berdasarkan keputusan Direksi.
Akun Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 digunakan untuk mencatat beban PPh
pasal 21 untuk Direksi/Komisaris yang menjadi beban perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
Direksi/Komisaris yang menjadi beban perusahaan.
Akun Beban Perjalanan Dinas Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah beban
direksi/komisaris untuk perjalanan dinas Direksi/Komisaris, yang terdiri dari jenis akun biaya
untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi (antara lain: tiket pesawat,
kapal, kereta api, bus, taksi dan sebagainya), penginapan/hotel dan akomodasi
lainnya dalam rangka perjalanan dinas Direksi/Komisaris.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas Direksi/Komisaris.
Akun Beban Pegawai Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung jumlah beban
usaha yang berkaitan dengan pemakaian tenaga kerja/pegawai administrasi dan umum, yang
tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, yang terdiri dari kelompok akun sebagai
berikut:
Akun Beban Gaji Pegawai digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai administrasi
dan umum yang berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang diberikan kepada pegawai
administrasi dan umum secara bulanan, yang dicatat/dibayar pada awal bulan kerja, terdiri dari
akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat gaji pegawai KKWT/honorer dan gaji mantan
Direksi.
1. Beban Gaji Pegawai dicatat berdasarkan Daftar Pembayaran Gaji Bulanan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:
2. Pada saat pembayaran gaji pegawai bulanan dibuat CBV dengan kode akun 316.100
Hutang Biaya Pegawai.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
3. Potongan Jamsostek, Iuran Dana Pensiun, YKPP dan Korpri/SP PELNI di Cabang dan
Usaha Sampingan di transfer ke Kantor Pusat (kecuali hutang iuran YKPP di RS PELNI
Petamburan), dengan dibuatkan SPT dan dengan Journal Voucher dicatat sebagai berikut:
Kantor Pusat menerima transfer berdasarkan SPT dan dengan Journal Voucher dijurnal
sebaliknya.
4. Pada akhir bulan akun 316.100 Hutang Biaya Pegawai pada dasarnya bersaldo nihil.
Akun Tunjangan Tetap digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai administrasi dan
umum, yang berupa tunjangan tetap yang diberikan kepada pegawai administrasi dan umum,
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif prestasi kerja untuk pegawai
administrasi dan umum yang dikaitkan dengan kehadiran pegawai yang
bersangkutan.
1. Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK)) Pegawai diberikan secara bulanan yang
dicatat/dibayar pada awal bulan berikutnya setelah bulan kerja yang dibayar.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
2. Pencatatan biaya tunjangan IPK dilakukan oleh setiap unit kerja berdasarkan Journal
Voucher dan Daftar Pembayaran Tunjangan IPK, dengan jurnal sebagai berikut:
3. Pada tanggal neraca/akhir tahun, untuk Beban Tunjangan IPK bulan Desember dibuat
adjustment dengan Journal Voucher sebagai berikut:
Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
administrasi dan umum, berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau yang insidentil,
yang diberikan kepada pegawai administrasi dan umum sesuai ketentuan yang berlaku, yang
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan hari raya yang diberikan
berdasarkan keputusan Direksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan penghargaan kepada pegawai
yang diberikan berdasarkan keputusan Direksi.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan kerja, transport hari libur dan
sebagainya sesuai dengan ketentuan keputusan Direksi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan yang dibayarkan kepada
pegawai yang mempunyai jabatan/tugas rangkap.
Akun Beban Jasa Produksi digunakan untuk mencatat pemberian jasa produksi
kepada pegawai dan pengurus perusahaan atas pencapaian RKAP/kinerja
perusahaan.
2. Jasa produksi merupakan beban Kantor Pusat dan tidak perlu di SPT kan ke
Cabang/Usaha Sampingan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
3. Pencatatan beban jasa produksi dilakukan pada akhir tahun sesuai dengan
Instruksi Kantor Pusat melalui Jurnal Adjustment akhir tahun sebagai
berikut:
Akun Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 digunakan untuk mencatat beban PPh
pasal 21 untuk pegawai administrasi dan umum yang menjadi beban perusahaan.
1. Setiap unit kerja menghitung PPh Pasal 21 beban perusahaan untuk karyawan
administrasi dan umum dan operasional, serta menyelesaikan pada KPP
setempat.
2. Setiap akhir bulan dan akhir tahun, Kantor Pusat dan Kantor Cabang/Usaha
Sampingan diluar Jakarta menghitung beban PPh pasal 21 bulanan dan
dengan Journal Voucher dicatat sebagai berikut:
Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai administrasi dan umum, berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan bagi
pegawai administrasi dan umum, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun pegawai administrasi dan
umum beban perusahaan yang menjadi kewajiban perusahaan kepada Dana
Pensiun Pegawai.
3. Beban Iuran PSL Pensiun pegawai dicatat di Kantor Pusat dan dialokasikan
menjadi iuran beban ABK dan dan iuran beban pegawai darat.
4. Iuran PSL pensiun dihitung dan dicatat secara bulanan di Kantor Pusat
dengan Journal Voucher sebagai berikut:
5. Beban iuran PSL pensiun pegawai darat untuk pegawai usaha sampingan di
SPT kan kepada unit usaha sampingan yang bersangkutan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Jamsostek untuk pegawai administrasi
dan umum beban perusahan yang menjadi kewajiban perusahaan kepada PT.
Jamsostek
1. Setiap unit kerja menghitung beban dan hutang iuran Jamsostek beban
perusahaan, sedangkan penyelesaian hutang Jamsostek disentralisasi di
Kantor Pusat.
- Premi Jaminan Hari Tua sebesar 3,70% dari paket gaji pekerja
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran/premi Asuransi Tunjangan Hari Tua
(THT) yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Sraya dan asuransi pegawai lainnya
yang menjadi beban perusahaan.
1. Beban premi asuransi THT Jiwa Sraya dihitung dan dicatat di Kantor Pusat,
serta dialokasikan menjadi beban pegawai darat dan pegawai ABK.
2. Pada setiap bulan, berdasarkan Nota Tagihan dari PT. Asuransi Jiwa Sraya
atau Daftar Perhitungan Premi Asuransi THT Pegawai Bulanan, Kantor Pusat
dengan Journal Voucher mencatat sebagai berikut:
3. Iuran/Premi Asuransi THT pegawai yang menjadai beban PT. SBN dan PT.
PIDC di Debet Nota kan ke PT. SBN dan PT. PIDC, dengan Journal Voucher
dicatat sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Yayasan Kesehatan Pensiun PELNI
(YKPP) yang menjadi beban perusahaan, sebesar iuran pokok, yaitu 3% dari gaji
pokok pegawai terakhir setiap bulan dan iuran tambahan yang ditetapkan dengan
SK Direksi.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
1. Pencatatan Iuran pokok YKPP beban perusahaan sebesar 3% dari gaji pokok
pegawai setiap bulan dilakukan oleh setiap unit kerja dicatat berdasarkan
Journal Voucher sebagai berikut:
a. Kantor Pusat:
a. Kantor Pusat:
Akun ini digunakan untuk mencatat beban perawatan dan pengobatan pegawai
PELNI yang mulai tahun 2005 pengelolaannya dilaksanakan oleh Rumah Sakit
PELNI Pertamburan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pemberian sumbangan duka cita, musibah dan
lainnya kepada pegawai sesuai dengan ketetentuan yang berlaku.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban imbalan pasca kerja pegawai tahun
berjalan yang berasal dari kewajiban manfaat pensiun pegawai tahun berjalan,
yang diestimasi berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun
2003.
1. Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai dicatat di Kantor Pusat dan tidak di SPT
kan.
2. Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai dihitung pada akhir tahun berdasarkan
perhitungan aktuaria atau oleh Aktuaris.
3. Pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai dilakukan oleh Kantor Pusat
sebagai berikut:
Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai administrasi dan umum untuk kegiatan pembinaan dan penyiapan perlengkapan
pegawai administrasi dan umum, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan pegawai, seminar, lokakarya, dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyediaan pakaian dinas/seragam dan
perlengkapan lainnya untuk pegawai administrasi dan umum.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk rekruitmen dan
biaya pemindahan pegawai.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya rekreasi pegawai yang dilakukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan olah raga pegawai.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan kesenian pegawai.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan kerohanian pegawai.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan pensiunan pegawai/pegawai yang akan pensiun.
Akun Beban Perjalanan Dinas digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
administrasi dan umum untuk perjalanan dinas pegawai administrasi dan umum yang terdiri
dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi (antara lain: tiket pesawat,
kapal, kereta api, bus, taksi dan sebagainya), penginapan/hotel dan akomodasi
lainnya dalam rangka perjalanan dinas pegawai administrasi dan umum.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai administrasi dan umum.
Akun Beban Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung jumlah beban usaha yang
timbul dari kegiatan administrasi dan umum perusahaan di Kantor Pusat, Cabang, Sub Cabang
dan Usaha Sampingan.
Akun Beban Administrasi Dan Umum meliputi kelompok akun sebagai berikut:
Akun Beban Pemeliharaan dan Penggunaan Aktiva digunakan untuk menampung jumlah beban
administrasi dan umum yang timbul dari kegiatan pemeliharaan dan penggunaan aktiva diluar
kegiatan usaha/operasional perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan sarana penunjang
yang dikenakan PPh Pasal 23.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa gedung kantor, rumah dinas,
gudang dan sebagainya yang dialokasikan secara bulanan, dengan Journal
Voucher dari akun 171.300 Biaya Sewa Dialokasikan atau 256.200 Sewa Jangka
Panjang (Biaya Ditangguhkan).
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan
peralatan lainnya yang dialokasikan secara bulanan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara bulanan dari akun
171.400 Biaya Asuransi Dialokasikan.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban Pajak Bumi Dan Bangunan aktiva tetap
perusahaan.
Akun Beban Penelitian dan Pengembangan digunakan untuk menampung beban administrasi
dan umum yang timbul dari kegiatan survey, penelitian dan pengembangan perusahaan yang
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya survey, penelitian dan pengembangan
yang dilakukan oleh perusahaan.
1. Biaya survey dan penelitian dicatat sebagai beban pada saat periode
terjadinya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau
membangun software/piranti lunak komputer yang terpisah dari piranti kerasnya
(hardware).
Akun Beban Pemasaran dan Humas digunakan untuk menampung beban administrasi dan
umum yang timbul dari kegiatan pemasaran usaha perusahaan dan kegiatan hubungan
masyarakat yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk iklan,
sponsorship, brosur, reklame, spanduk dan lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya promosi lainnya dalam rangka
menjaga/meningkatkan citra perusahaan dan menjaga hubungan relasi.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
dokumentasi perusahaan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk
press release reklame dan hubungan dengan media masa.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya dalam rangka pembuatan brosur
perusahaan, laporan tahunan perusahaan untuk untuk publik dan biaya-biaya
humas lainnya.
Akun Beban Administrasi Kantor digunakan untuk menampung beban administrasi dan umum
yang timbul dari kegiatan administrasi perkantoran yang terdiri dari akun jenis biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakai alat tulis kantor, foto copy,
cetakan, penjilidan, perlengkapan komputer habis pakai dan perlengkapan kantor
lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya rapat perusahaan antara lain rapat kerja,
rapat Direksi/Komisaris, RUPS, dan rapat lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
penagihan piutang perusahaan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya iuran keanggotaan pada organisasi
INSA, KADIN dan sebagainya serta iuran pada Darma Wanita atau SP PELNI.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian laporan atau administrasi lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa administrasi bank, biaya trasfer,
biaya giro pos, biaya materai, biaya kartu kredit dan biaya administrasi keuangan
lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional unit PKBL yang menjadi
beban perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
- Ayat (2) Besarnya Beban Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
maksimal 70% dari hasil bunga pinjaman bunga deposito dan atau jasa giro
Dana Program Kemitraan tahun berjalan.
- Ayat (9) Dalam hal beban operasional yang menjadi beban Dana Program
Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi, maka
kekurangan tersebut dibebankan kepada anggaran biaya BUMN Pembina
yangbersangkutan dengan mata anggaran Beban Operasional Program
Kemitraan.
Akun Beban Konsultasi digunakan untuk menampung jumlah beban administrasi dan umum
yang timbul dari kegiatan jasa konsultasi dan pemeriksaan, yang diberikan pihak ketiga kepada
perusahaan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya konsultasi manajemen antara lain
konsultasi dibidang sistem akuntansi dan keuangan, personalia, pemasaran,
operasional dan sebagainya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya konsultasi dibidang hukum dan
peradilan antara lain biaya lawyer/penasehat hukum perusahaan, biaya
penyelesaian perkara hukum dan lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka audit laporan keuangan
oleh auditor Kantor Akuntan Publik dan audit/pemeriksaan lainnya oleh puhak
ekstern.
Akun Beban Rumah Tangga digunakan untuk menampung jumlah beban administrasi dan
umum yang timbul dari kegiatan rumah tangga kantor/perusahaan yang terdiri dari akun jenis
biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya telepon, fax, telegram,telex v-sat, frame
relay, internet, SSB/radar dan sarana komunikasi lainnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sehubungan dengan pemakaian air dan
gas, elpiji,oksigen dan sebagainya, untuk kantor dan rumah dinas.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya keperluan rumah tangga kantor/rumah
dinas lainnya, misalnya pajak/retribusi, dan sebagainya.
Akun Beban Serba Ragam digunakan untuk menampung jumlah beban administrasi dan umum
lainnya yang menjadi beban perusahaan dan terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jamuan, biaya dalam rangka
memelihara hubungan dengan pihak ketiga/relasi, untuk kelancaran usaha dan
meningkatkan citra perusahaan dan sebagainya, yang hanya dapat dikeluarkan
oleh pejabat tertentu sesuai dengan ketentuan.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya berupa sumbangan/dana sosial kepada
yayasan/lembaga kemasyarakatan, sumbangan bencana alam/musibah lainnya
kepada pihak ketiga yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pencatatan Beban Penyusutan Saran Penunjang dilakukan secara bulanan dengan Journal
Voucher (lihat penjelasan akun Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap kode 227.000 – 229.999).
Akun Beban Penyisihan Piutang digunakan untuk menampung jumlah beban usaha/overhead
yang berasal dari penyisihan piutang untuk mengantisipasi kerugian yang timbul akibat tidak
tertagihnya piutang perusahaan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
Pencatatan Beban Penyisihan Piutang dilakukan pada akhir periode/tahun buku dengan Journal
Voucher (lihat penjelasan akun Penyisihan Piutang Usaha kode 139.100. dan akun Penyisihan
Piutang Lain-Lain kode 142.100)
Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan biaya gaji pegawai dan
sebagainya, oleh Cabang PT. PELNI (rangkap) kepada PT. SBN yang dilakukan
secara bulanan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan biaya barang dan jasa oleh
Cabang PT. PELNI (rangkap) kepada PT. SBN yang dilakukan secara bulanan.
1. Cabang Rangkap setiap akhir bulan membuat pembebanan biaya overhead kepada Cabang
PT. SBN sebesar jumlah yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian, dan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:
Pada saat Cabang Rangkap menerima pembayaran dari Cabang PT. SBN, berdasarkan
BPU dicatat sebagai berikut:
- Pendapatan Bunga/Investasi
- Pendapatan Denda
1. Pendapatan Diluar Usaha diakui dalam laporan keuangan apabila kenaikan manfaat
ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
2. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap pendapatan diluar usaha dilakukan cut off dan
dibuat adjustment untuk mencatat adanya pendapatan yang masih harus diterima dan
pendapatan yang diterima dimuka.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penempatan
dana perusahaan dalam bentuk deposito di Bank yang bukan merupakan
portopolio investasi. Pencatatan pendapatan bunga deposito berdasarkan Nota
Kredit dari Bank.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan bunga yang diperoleh dari
penanaman dana perusahaan dalam bentuk obligasi. Pencatatan pendapatan bunga
obligasi berdasarkan BPU atau Journal Voucher.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan bunga/jasa yang diperoleh dari
penempatan dana perusahaan dalam bentuk rekening giro di bank, yang bukan
merupakan portofolio investasi. Pencatatan pendapatan jasa giro berdasarkan Nota
Kredit dari Bank.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan dividen yang diperoleh dari
penyertaan modal pada perusahaan lain dalam bentuk saham yang besarnya
sampai dengan 20% dan penyertaannya tidak dicatat dengan metode ekuitas.
Pencatatan pendapatan dividen berdasarkan BPU atau Journal Voucher.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan/laba yang diperoleh dari kenaikan
atau hasil penjualan dari investasi perusahaan dalam bentuk surat berharga.
Pencatatan pendapatan/hasil investasi berdasarkan BPU atau Journal Voucher.
1. Pendapatan/Hasil Investasi diakui pada saat diterimanya atau pada saat timbulnya hak atas
pendapatan/hasil investasi tersebut sebesar jumlah yang telah menjadi hak perusahaan
pada periode tersebut setelah dikurangi dengan pajak.
2. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap pendapatan/hasil investasi yang menjadi hak
tahun berjalan dan belum dicatat sebagai pendapatan dibuat Jurnal Adjustment untuk
mencatat pendapatan yang masih harus diterima dengan jurnal sebagai berikut:
Pada awal tahun berikutnya terhadap jurnal tersebut dibuat jurnal balik (reverse).
3. Pendapatan/Hasil Investasi yang diperoleh dari hasil penjualan surat berharga diakui pada
saat diterimanya hasil penjualan surat berharga.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
4. Pendapatan Dividen diakui pada saat hak terhadap dividen telah dideklarasikan melalui
RUPS atau pada saat diumumkan.
Akun Pendapatan Klaim Asuransi digunakan untuk menampung pendapatan diluar usaha yang
berasal dari klaim asuransi total loss dan aktiva yang diasuransikan, sedangkan klaim asuransi
untuk kerusakan dicatat mengurangi beban perbaikan aktiva.
1. Pendapatan Klaim Asuransi Kerugian diakui setelah memenuhi dua kondisi sebagai
berikut:
a. Klaim yang diajukan kepada Perusahaan Asuransi telah disetujui untuk dibayar.
b. Perusahaan Asuransi telah menetapkan jumlah klaim yang akan dibayar kepada
perusahaan.
3. Pada saat Pendapatan Klaim Asuransi dicatat, maka kerugian atas aktiva tetap yang
diasuransikan dicatat dengan Journal Voucher sebagai berikut:
4. Pada saat penerimaan klaim asuransi dicatat berdasarkan BPU dengan kode 141.100
Piutang Klaim Asuransi.
Akun Laba Selisih Kurs digunakan untuk menampung jumlah pendapatan lain-lain yang
berasal dari keuntungan yang terjadi akibat penjabaran/konversi transaksi dalam valuta asing
kedalam mata uang rupiah dan penjabaran/konversi aktiva/pasiva moneter dalam valuta asing
kedalam mata uang rupiah pada tanggal neraca yang terdiri dari akun jenis pendapatan untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat laba selisih kurs yang berasal dari transaksi
tahun berjalan.
Akun ini digunakan untuk mencatat laba selisih kurs yang berasal dari:
Akun Pendapatan Jasa Administrasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan diluar
usaha yang berasal dari dari jasa administrasi, komisi dan lainnya yang terdiri dari akun jenis
pendapatan untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari biaya
administrasi yang dipungut atas pembatalan tiket penumpang yang telah dijual.
(Lihat jurnal Pendapatan Uang Tambang Pasasi).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari jasa
administrasi uang dokumen untuk pelayanan jasa angkutan barang/tambang
muatan. (Lihat jurnal Pendapatan Uang Tambang Muatan).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan komisi yang diperoleh atas jasa
pemungutan premi asuransi penumpang untuk kepentingan perusahaan asuransi
yang menjadi penanggung. (Lihat jurnal Hutang Pungutan Pas Penumpang).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan komisi yang diperoleh atas jasa
pemungutan pas pelabuhan untuk penumpang kapal dan lainnya yang harus
dibayarkan kepada PT. Pelindo. (Lihat jurnal Hutang Pungutan Pas Penumpang).
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari jasa
administrasi penagihan jasa keagenan di Kantor Pusat dan lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan jasa administrasi lainnya yang
belum tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
1. Pendapatan jasa administrasi diakui pada saat/tanggal diterimanya atau pada saat
timbulnya hak atas pendapatan jasa administrasi tersebut, sebesar jumlah yang menjadi
hak perusahaan pada periode tersebut.
2. Pendapatan Administrasi Tiket Batal dicatat berdasarkan Daftar KPT/I dan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:
Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi .... (sesuai kelas, sebesar 50% atau
611.500 100% dari tarif yang dibayar)
Akun Pendapatan Penjualan Aktiva digunakan untuk menampung jumlah pendapatan diluar
usaha yang berasal dari laba atas penjualan aktiva perusahaan (aktiva tetap dan persediaan)
yang terdiri atas akun jenis pendapatan dengan pencatatan sebagai berikut:
1. Pendapatan/hasil penjualan aktiva tetap diakui pada saat transaksi penjualan telah terjadi
dan seluruh kondisi berikut dipenuhi:
b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual.
e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.
- Hasil penjualan/bagian dari hasil penjualan aktiva yang diterima, dicatat pada akun
354.100 Uang Muka Diterima Penjualan Aktiva.
- Biaya penjualan aktiva yang telah dikeluarkan dicatat pada akun 166.400 Uang Muka
Biaya Penjualan Aktiva.
2. Pendapatan/Hasil Penjualan Aktiva diakui sebesar laba penjualan yaitu hasil penjualan
aktiva dikurangi dengan pajak, nilai tercatat aktiva (nilai buku) dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan penjualan aktiva yang bersangkutan.
3. Pencatatan Hasil Penjualan Aktiva dilakukan pada saat telah terjadi pengalihan hak
kepemilikan aktiva, dengan Jurnal Voucher dicatat sebagai berikut:
a. Pencatatan penghasilan:
Dr. 143.200 Piutang Penjualan Aktiva (apabila masih ada yang belum dibayar)
Apabila penjualan aktiva sebagaimana butir 2 menghasilkan rugi (kode akun 915.000 Hasil
Penjualan Aktiva bersaldo Debet), maka kerugian tersebut dipindahkan/dicatat pada debet kode
923.100 Rugi Penjualan Aktiva atau 923.200 Rugi Penjualan Persediaan Tidak Dapat
Digunakan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Denda digunakan untuk menampung jumlah pendapatan diluar usaha yang
berasal dari pengenaan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan/kontrak kerja, yang
terdiri akun jenis pendapatan untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan denda yang diperoleh dari
pekerjaan FRD, RR atau Over Haul.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan denda yang diperoleh dari
pekerjaan pembangunan gedung dan sebagainya.
2. Pendapatan denda diakui sebesar denda yang harus diterima berdasarkan kontrak kerja
yang disepakati.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Pendapatan Luar Usaha Lainnya digunakan untuk menampung pendapatan/laba diluar
usaha yang lainnya yang belum tercakup dalam akun yang telah ada, yang meliputi akun jenis
pendapatan untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari koreksi
pembukuan atas kesalahan pencatatan transaksi tahun lalu yang tidak dapat
dimasukkan pada pendapatan atau beban usaha tahun berjalan.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari kelebihan
penyetoran/perhitungan pajak tahun lalu yang tidak diperhitungkan dengan
kewajiban pajak tahun berikutnya.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari kelebihan
penyisihan piutang pada akhir tahun buku.
Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan luar usaha lainnya yang belum
tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun Beban Diluar Usaha digunakan untuk menampung jumlah beban/rugi perusahaan yang
timbul dari aktivitas diluar kegiatan usaha utama/usaha normal perusahaan atau transaksi non
operasional yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
1. Beban Diluar Usaha diakui dalam laporan laba rugi apabila terjadi penurunan manfaat
ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva yang berbentuk arus keluar
atau berkurangnya aktiva, seperti kas dan setara kas.
2. Pada tanggal neraca (akhir tahun) dilakukan cut off terhadap beban diluar usaha dan dibuat
adjustment untuk mencatat biaya dibayar dimuka dan biaya yang masih harus dibayar.
Akun Beban Bunga dan Pinjaman digunakan untuk menampung jumlah beban diluar usaha
yang timbul dari penggunaan dana dari luar perusahaan dan kerugian atas penanaman
modal/investasi, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat beban bunga yang timbul dari kontrak sewa
guna usaha investasi. Pencatatan bunga sewa guna usaha dilakukan pada saat
timbulnya beban/jatuh tempo berdasarkan CBV atau Journal Voucher.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat beban bunga yang timbul dari penggunaan
dana pinjaman dari bank, lembaga keuangan lainnya, pemerintah atau pihak ketiga
lainnya. Pencatatan bunga pinjaman dilakukan pada saat timbulnya beban/jatuh
tempo berdasarkan CBV atau Journal Voucher.
Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang timbul dalam rangka
memproses/memperoleh pinjaman antara lain biaya administrasi, pinjaman, biaya
provisi kredit, commitment fee, biaya notaris/lawyer, dan biaya pengurusan
lainnya. Pencatatan beban pinjaman dilakukan pada saat timbulnya beban
berdasarkan CBV atau Journal Voucher.
Akun ini digunakan untuk mencatat rugi yang timbul akibat penanaman modal
perusahaan dalam investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yang
dilakukan perusahaan, antara lain rugi penurunan nilai surat berharga/penyertaan,
rugi penjualan surat berharga dan lainnya.
1. Beban bunga diakui pada saat timbulnya kewajiban atas beban bunga sesuai dengan
perjanjian pinjaman (pada saat hutang bunga jatuh tempo).
2. Beban bunga diakui sebesar jumlah yang telah menjadi kewajiban perusahaan pada
periode tersebut.
3. Beban Pinjaman dan Beban Rugi Investasi diakui pada saat timbulnya kewajiban/beban
tersebut sesuai dengan perjanjian atau pada saat dilakukan pembayaran.
4. Pencatatan beban bunga dilakukan pada saat beban bunga jatuh tempo, dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:
5. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap beban bunga tahun berjalan yang belum dicatat
sebagai beban, dibuat Journal Adjustment untuk mencatat biaya yang masih harus dibayar
yaitu sebagai berikut:
Akun Rugi Selisih Kurs digunakan untuk menampung jumlah beban diluar usaha yang timbul
dari kerugian yang terdiri akibat penjabaran/konversi transaksi dalam valuta asing kedalam
mata uang rupiah dan penjabaran/konversi aktiva/pasiva moneter dalam valuta asing kedalam
mata uang rupiah pada tanggal neraca, yang terdiri dari akun jenis beban untuk pencatatan
sebagai berikut:
Penjelasan pemakaian akun Rugi Selisih Kurs sama dengan yang berlaku pada akun Laba
Selisih Kurs kode akun 913.000 -913.999.
Akun Rugi Penjualan/Penghentian Aktiva digunakan untuk menampung jumlah beban diluar
usaha yang timbul dari rugi atas penjualan aktiva atau penghentian aktiva, yang terdiri dari
akun jenis beban untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian akibat aktiva telah dihapusbukukan/
dihentikan penggunaannya sebelum masa manfaat/masa penyusutannya selesai
karena aktiva tetap rusak, di scrab, hilang, tidak berfungsi sebagaimana semula,
tidak efisien/out of date dan sebagainya, yang tidak ditanggung oleh asuransi.
1. Aktiva tetap yang sudah tidak berfungsi/tidak dapat digunakan lagi dipindah bukukan dari
kelompok akun aktiva tetap ke kelompok akun aktiva lain-lain.
Apabila nilai tercatat/nilai buku aktiva tetap yang tidak berfungsi tersebut lebih besar dari
nilai yang dapat direalisasi (nilai sisa yang diperkirakan), maka selisihnya dicatat sebagai
kerugian penghentian aktiva dengan Journal Voucher sebagai berikut:
2. Barang Persediaan yang tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan fungsinya dipindah
bukukan dari kelompok akun persediaan ke kelompok akun aktiva lain-lain.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Apabila nilai tercatat/nilai perolehan persediaan tersebut lebih besar dari nilai yang
diperkirakan dapat direalisasi, maka selisihnya dibebankan sebagai kerugian dengan
Journal Voucher sebagai berikut:
3. Apabila aktiva tetap/persediaan tidak dapat digunakan tersebut dijual dan menghasilkan
laba atau rugi, dilakukan pencatatan sebagai mana penjelasan akun 915.100. Hasil
Penjualan Aktiva Tetap atau 915.200. Hasil Penjualan Persediaan Tidak Dapat Digunakan.
4. Apabila terjadi selisih kurnag stock opname persediaan yang tidak menjadi tanggung
jawab pemegang gudang/ persediaan, dengan Journal Voucher sebagai berikut:
Akun Beban Diluar Usaha Lainnya digunakan untuk menampung jumlah beban diluar usaha
yang timbul karena transaksi non operasi lainnya yang terdiri dari akun jenis biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat kekurangan semua jenis pajak tahun lalu
(pokok, tambahan dan denda) sesuai dengan SKP kurang bayar atau SKP kurang
bayar tambahan dari KPP yang tidak diajukan keberatan atau banding.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Akun ini digunakan untuk mencatat rugi yang timbul karena adanya penghapus
bukuan piutang lain-lain (yang tidak dibentuk penyisihan), uang muka kerja dan
lainnya yang ditetapkan dengan keputusan RUPS.
Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian yang berasal dari koreksi atas
kesalahan pencatatan transaksi pada tahun lalu yang cukup material dan tidak
dapat dibebankan pada laba rugi tahun lalu atau pos pendapatan atau beban yang
terkait pada tahun berjalan.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban diluar usaha lainnya yang belum
tercakup antara lain, selisih kurang kas akibat kas opname.
Akun Pos Luar Biasa digunakan untuk menampung jumlah penghasilan/laba atau beban/rugi
yang timbul dari kejadian atau transaksi yang sifatnya tidak biasa, jarang terjadi, diperkirakan
tidak terjadi berulang kali dalam aktivitas normal perusahaan dan jumlahnya cukup material.
1. Suatu kejadian atau transaksi diklasifikasikan sebagai pos luar biasa jika memenuhi
kriteria sebagai berikut:
3. Keuntungan luar biasa diakui pada saat keuntungan tersebut secara pasti dapat diperoleh
sebesar jumlah yang diterima atau yang dapat diterima.
a. Pada saat terjadinya peristiwa luar biasa yang mengakibatkan kerugian luar biasa,
seperti gempa bumi, banjir, kebakaran atau bencana alam lainnya, atau
Akun Pos Luar Biasa terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:
Penyajian dalam Laporan Laba Rugi ditempatkan pada kelompok Pendapatan Lain-Lain
Diluar Usaha.
Penyajian dalam Laporan Laba Rugi ditempatkan pada kelompok Beban Diluar Usaha.
Akun Laba Luar Biasa digunakan untuk menampung jumlah laba/keuntungan luar biasa yang
terdiri dari akun jenis laba/keuntungan untuk pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan/laba yang diperoleh dari klaim
asuransi akibat kejadian luar biasa.
Akun Rugi Luar Biasa digunakan untuk menampung jumlah kerugian luar biasa yang terdiri
dari jenis kerugian sebagai berikut:
Akun Laba (Rugi) Perusahaan Anak/Asosiasi digunakan untuk mencatat bagian laba (rugi)
perusahaan atas penyertaan pada perusahaan anak/asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas.
Pencatatan laba (rugi) perusahaan asosiasi dilakukan pada akun:
Akun Pajak Penghasilan Badan digunakan oleh Kantor Pusat untuk menampung jumlah beban
pajak penghasilan badan sesuai ketentuan perpajakan, yang terdiri dari jenis akun untuk
pencatatan sebagai berikut:
Akun ini digunakan oleh Kantor Pusat untuk mencatat jumlah Pajak Penghasilan
Badan terutang atas penghasilan kena pajak pada satu periode/tahun sesuai
perhitungan dalam SPT PPh Badan.
Akun ini digunakan untuk mencatat beban PPh Pasal 15 Final yang dikenakan atas
penghasilan dibidang jasa pelayaran/perkapalan (pasasi, muatan, charter/sewa,
PSO).
Akun ini digunakan untuk mencatat beban PPh Pasal 4 ayat 2 Final yang dibayar
oleh perusahaan atau dipotong oleh pihak ketiga atas pendapatan sewa
tanah/bangunan, dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
1. Penyajian dan perlakuan akuntansi untuk Pajak Penghasilan Badan diatur sesuai dengan
ketentuan dalam PSAK 46.
2. Pajak Penghasilan Badan Kini dihitung berdasarkan Ketentuan Perpajakan yang berlaku
dan dicatat sesuai dengan SPT PPh Badan.
3. Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dengan
dasar pengenaan pajak aktiva atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Pajak dalam
perhitungan fiskal.
4. Beban atau Penghasilan yang terkait dengan PPh final tidak dihitung perbedaan temporer
sehingga tidak ada aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang timbul.
5. Pencatatan transaksi pada saat terjadi kenaikan PPh terutang pada periode mendatang
sebagai akibat adanya perbedaan temporer.
6. Pencatatan ketika aktiva pajak tangguhan dapat mencerminkan bahwa sejumlah pajak
penghasilan dapat diperoleh kembali sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan pada tanggal neraca.
7. Pencatatan beban PPh Pasal 15 Final dilakukan oleh Kantor Pusat secara bulanan, dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:
8. Pencatatan beban PPh Pasal 4 ayat 2 Final yang terjadi di Cabang dan Usaha Sampingan
di SPT kan ke Kantor Pusat. Pencatatan beban PPh Pasal 4 ayat 2 Final dilakukan
berdasarkan CBVatau Bukti Pemotongan dari Pihak Ketiga dengan jurnal sebagai berikut:
atau:
PPh Pasal 4 ayat 2 yang terjadi di Cabang dan Usaha Sampingan di SPT kan ke Kantor
Pusat.
9. Pada tanggal neraca dilakukan cut off terhadap PPh Pasal 4 ayat 2 sebagai berikut:
a. PPh Pasal 4 ayat 2 untuk penghasilan yang telah diterima tetapi belum diakui sebagai
pendapatan tahun berjalan (sewa jangka panjang/lebih dari satu tahun) dibuat jurnal
adjusment sebagai berikut:
b. Terhadap pendapatan (sewa) yang telah diakui sebagai pendapatan tahun berjalan
namun belum diterima/ditagih serta belum diperhitungkan PPh Pasal 4 ayat 2, dibuat
jurnal adjusment sebagai berikut:
c. Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse) terhadap jurnal a dan b.
1) Semua penghasilan yang diterima dan atau diperoleh dari kegiatan usaha dan
dari luar kegiatan usaha di Indonesia, termasuk penghasilan yang dikenakan
PPh final dan yang tidak termasuk Obyek Pajak.
10.2. Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan yang tidak termasuk Obyek Pajak.
a. Bantuan/Sumbangan/Hibah Rp ..........................
Jumlah Rp ..........................
d. Gaji, honorarium dan imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan kepada pemegang saham atau pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, yang melebihi batas kewajaran/standar umum (Pasal 4
ayat (3) huruf f UU PPh).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
e. Bantuan atau sumbangan dan harta hibahan yang diterima oleh badan-badan
tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan (tidak menjadi
penghasilannya) sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf a UU PPh.
f. Pajak Penghasilan Badan serta kredit pajak bukan merupakan biaya perusahaan
(Pasal 9 ayat (1) huruf k UU PPh).
Penghasilan Kena Pajak adalah Jumlah Penghasilan Neto Fiskal (butir 10.5.)
dikurangi dengan kompensasi kerugian fiskal dari tahun-tahun pajak yang lalu
berdasarkan Pasal 6 ayat (2) UU PPh (diisi nihil apabila penghasilan neto fiskal
menunjukkan rugi).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :
Kredit Pajak adalah jumlah uang muka PPh Badan yang dapat diperhitungkan
dengan kewajiban PPh Badan Terutang antara lain adalah:
Hanya untuk jasa konstruksi, konsultan dan pemasok dalam rangka proyek
pemerintah yang dananya seluruhnya/sebagian dibiayai dengan hibah dan
atau pinjaman luar negeri.
Uang Muka PPh Pasal 22 Waba dan Uang Muka PPh Pasal 23 Waba
(yang dapat dikreditkan)
d. PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan bangunan
bagi perusahaan selain pengembang/real estate dan yayasan atau
organisasi sejenis.
Apabila jumlah PPh Badan Terutang (butir 10.7.) lebih besar dari jumlah Kredit
Pajak (butir 10.8.).
Apabila jumlah PPh Badan Terutang (butir 10.7.) lebih kecil dari jumlah Kredit
Pajak (butir 10.8.).