Anda di halaman 1dari 163

PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :

(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
1 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

BAB VIII

PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

A. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN PENDAPATAN

PENDAPATAN

1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode


akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

2. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi dimasa
yang depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.

3. Definisi penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan


(gains).

4. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dalam pelaksanaan aktivitas normal perusahaan/entitas selama suatu periode tertentu.

5. Keuntungan (gains) mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan


yang timbul dari aktivitas normal perusahaan atau lainnya.

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA

Kode Akun : 600.000 – 629.999

Akun Pendapatan Usaha digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha perusahaan
yaitu arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
dalam melakukan kegiatan usaha perkapalan, usaha penunjang dan usaha sampingan.

Kebijakan umum pengakuan pendapatan usaha:

1. Pendapatan Usaha yang diperoleh dari penjualan jasa yang dapat diestimasi dengan
andal diakui dengan acuan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal neraca (metode
prosentase penyelesaian).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
2 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Pendapatan Usaha dapat diestimasi dengan andal apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:

a. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

b. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut


akan diperoleh perusahaan.

c. Tingkat penyelesaian pekerjaan dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat
diukur dengan andal, dan;

d. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Bila transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, maka pendapatan yang
dapat diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh
kembali pada saat pekerjaan selesai.

2. Pendapatan usaha yang diperoleh dari penjualan barang/obat-obatan, alat kesehatan


dan lainnya, diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

a. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah


memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.

b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas


barang yang dijual.

c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.

d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi


akan mengalir kepada perusahaan.

e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan andal.

Akun Pendapatan Usaha meliputi kelompok akun sebagai berikut:

- Pendapatan Usaha Perkapalan

- Pendapatan Usaha Penunjang

- Pendapatan Usaha Sampingan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
3 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA PERKAPALAN

Kode Akun : 610.000 – 629.999

Akun Pendapatan Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yaitu dibidang perkapalan.

Pendapatan Usaha Perkapalan terdiri atas kelompok pendapatan sebagai berikut:

- Pendapatan Uang Tambang Pasasi

- Reduksi/Potongan

- Pendapatan Uang Tambang Muatan

- Pendapatan Charter Kapal

- Pendapatan Perkapalan Lainnya

- Pendapatan PSO

Pendapatan Usaha Perkapalan (kecuali PSO) dicatat menurut kode kapal untuk keperluan
pengalokasian.

Nama Akun : PENDAPATAN UANG TAMBANG PASASI

Kode Akun : 611.000 – 611.999

Akun Pendapatan Uang Tambang Pasasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha perkapalan yang diperoleh dari kegiatan usaha pelayanan untuk jasa pengangkutan
penumpang pasasi yang terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

611.100 Pendapatan Uang Tambang Pasasi Kelas I

611.200 Pendapatan Uang Tambang Pasasi Kelas II

611.300 Pendapatan Uang Tambang Pasasi Kelas III

611.400 Pendapatan Uang Tambang Pasasi Kelas IV

611.500 Pendapatan Uang Tambang Pasasi Kelas Wisata


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
4 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

611.600 Pendapatan Uang Tambang Pasasi Kelas Ekonomi

Akun 611.100 – 611.600 digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang


pengangkutan penumpang menurut jenis kelasnya, sebesar nilai bruto atau harga
tiket sebelum dikurangi dengan reduksi/potongan.

611.700 Pendapatan Denda (Sweeping) Uang Tambang Pasasi

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang bersumber dari denda yang
dikenakan terhadap pembelian tiket penumpang diatas kapal.

611.800 Pendapatan Pindah Akomodasi (Suplesi) Pasasi

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan selisih harga tiket karena pindah
akomodasi/kelas yang lebih tinggi yang diterima diatas kapal.

611.900 Pendapatan Tiket Mitra

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang pasasi yang berasal
dari penjualan tiket pasasi kepada mitra usaha perkapalan yang bekerja di kapal,
misalnya pengelola catering, cafeteria, toko, cleaning service, pengamanan diatas
kapal, tata boga, tata graha dan sebagainya.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Uang Tambang Pasasi diakui berdasar tingkat penyelesaian pekerjaan


sesuai dengan jasa yang telah dilaksanakan pada tanggal neraca/tanggal voyage
terakhir/akhir tahun, sebesar nilai wajar imbalan yang diterima berdasarkan tarif yang
berlaku.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
5 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Pencatatan Pendapatan Uang Tambang Pasasi dilakukan sebagai berikut:

a. Pendapatan Uang Tambang Pasasi dicatat pada saat kapal telah diberangkatkan (paling
lambat 2 hari setelah pemberangkatan kapal) berdasarkan Daftar Penghasilan Uang
Tambang Pasasi atau B.60A. Pencatatan dilakukan oleh Cabang yang melakukan
penjualan tiket kapal dan menerima setoran hasil penjualan tiket pasasi, berdasarkan
Journal Voucher dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 351.100 Uang Muka Diterima Pasasi

Dr. 612….. Reduksi/Potongan …. (sesuai kelas)

Cr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi .... (sesuai kelas)


611.600

Cr. 623.400 Pendapatan Rede Transport Penumpang

Cr. 632.100 Pendapatan Angkutan Bandar (hanya untuk Cabang


yang melakukan angkutan bandar sendiri)

Cr. 372.300 Hutang Pungutan Pas Pelabuhan

Cr. 372.400 Hutang Pungutan Asuransi Penumpang

Pendapatan Rede Transport Penumpang yang menjadi hak pelabuhan tujuan yang
melakukan angkutan bandar sendiri (Tanjung Pandan), harus di SPT kan kepada
Cabang Tujuan dan dicatat sebagai berikut:

Dr. 623.400 Pendapatan Rede Transport Penumpang

Cr. 284.100 Transfer Hutang/Biaya

Cabang Penerima SPT (Tanjung Pandan), dengan Journal Voucher mencatat sebagai
berikut:

Dr. 284.100 Transfer Hutang/Biaya

Cr. 632.100 Pendapatan Usaha Angkutan Bandar


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
6 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Pencatatan Pendapatan Uang Tambang Pasasi berdasarkan Rekapitulasi B.60A /


Rekapiutlasi Penjualan Tiket Pasasi yang berisi:

- Tempat Embarkasi/Debarkasi

- Voyage, nama/kode kapal

- Rincian pasasi menurut kelas, dewasa/anak

- Rincian tarif tiket, pas pelabuhan, asuransi penumpang, angkutan bandar,


reduksi dan sebagainya.

b. Pembatalan tiket setelah kapal berangkat (B.60A telah dicatat), dicatat dengan CBV
dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi …. (sesuai kelas sebesar 50%)
611.600

Dr. 623.400 Pendapatan Rede Transport

Cr. 632.100 Pendapatan Usaha Angkutan Bandar

Dr. 372.300 Hutang Pungutan Pas Pelabuhan

Dr. 372.400 Hutang Pungutan Asuransi Penumpang

Dr. 612….. Reduksi/Potongan …. (sesuai kelas)

Dr. ………. Kas/Bank ….

Berdasarkan Daftar Pembatalan Tiket (KPT 2A) dibuat Journal Voucher dan dicatat
pendapatan administrasi tiket batal sebagai berikut:

Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi …. (sesuai kelas sebesar 50%)

611.600

Cr. 914.100 Pendapatan Administrasi Tiket Batal

Cr. 612….. Reduksi/Potongan …. (sesuai kelas)


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
7 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

c. Pendapatan Uang Tambang Pasasi yang diterima diatas kapal yaitu Denda (Sweeping)
Uang Tambang Pasasi dan Pendapatan Pindah Akomodasi (Suplesi) Pasasi dicatat
sebagai pendapatan berdasarkan Pertanggungjawaban Setoran Kas Kapal di Kantor
Pusat dan dengan BPU atau Journal Voucher dijurnal sebagai berikut:

Dr. 111.200 Kas Kapal

Dr. 612..... Reduksi/Potongan .... (sesuai kelas)

Cr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi .... (sesuai kelas)


611.600

Cr. 611.700 Pendapatan Denda (Sweeping) Pasasi

Cr. 611.800 Pendapatan Pindah Akomodasi (Suplesi) Pasasi,

dan sebagainya

2. Pada akhir tahun dilakukan cut-off terhadap Pendapatan Uang Tambang Pasasi yang
telah dicatat, sesuai dengan berakhirnya voyage (pelayaran reguler) terakhir pada akhir
tahun yang ditetapkan oleh Direksi.

a. Pendapatan Uang Tambang Pasasi yang telah dicatat dan belum selesai pelayarannya
atau menjadi pendapatan voyage awal tahun berikutnya, dikoreksi dengan Jurnal
Adjustment akhir tahun sebagai berikut:

Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi .... (sesuai kelas)

611.600

Cr. 612….. Reduksi/Potongan …. (sesuai kelas)

Cr. 382.100 Pendapatan Diterima Dimuka Usaha Perkapalan


(Pasasi)

Pada awal tahun berikutnya dilakukan jurnal balik (reverse).


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
8 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Apabila terdapat uang tambang pasasi untuk voyage terakhir tahunan yang belum
dicatat sebagai pendapatan, maka jumlah tersebut dibuatkan adjustment dan dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 173.100 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Perkapalan

Dr. 612..... Reduksi/Potongan .... (sesuai kelas)

Cr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi .... (sesuai kelas)


611.600

Pada awal tahun berikutnya dilakukan jurnal balik (reverse).

3. Untuk mengecek/memeriksa kebenaran dan kelengkapan pandapatan uang tambang


pasasi, Kantor Pusat melakukan pencocokan pendapatan uang tambang pasasi setiap
pelayaran/voyage per kapal yang telah dicatat berdasarkan “Daftar Penghasilan Uang
Pasasi” Model B60.A dan Daftar Penjualan Tiket Diatas Kapal dengan Daftar Penumpang
Kapal (Manifest) dan Ship Coupon Tiket Pasasi.

Nama Akun : REDUKSI/POTONGAN

Kode Akun : 612.000 – 612.999

Akun Reduksi/Potongan digunakan untuk menampung jumlah reduksi/potongan terhadap tiket


uang tambang pasasi yang diberikan kepada penumpang kapal.

Kelompok akun ini terdiri dari jenis akun untuk pencatatan masing-masing kelas yaitu:

612.100 Reduksi Tiket Kelas I

612.200 Reduksi Tiket Kelas II

612.300 Reduksi Tiket Kelas III

612.400 Reduksi Tiket Kelas IV

612.500 Reduksi Tiket Kelas Wisata

612.600 Reduksi Tiket Kelas Ekonomi


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
9 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN UANG TAMBANG MUATAN

Kode Akun : 621.000 – 621.999

Akun Pendapatan Uang Tambang Muatan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha perkapalan yang diperoleh dari kegiatan usaha pelayanan untuk jasa pengangkutan
muatan/barang, yang terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

621.100 Pendapatan Muatan Palka

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan/barang di


palka kapal.

621.200 Pendapatan Muatan Dry Container

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan/barang


dengan menggunakan dry container.

621.300 Pendapatan Muatan Reefer Container

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan/barang


kapal dengan menggunakan Reefer Container.

621.400 Pendapatan Over Bagasi

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan yang
diperoleh dari kelebihan bagasi penumpang dari batas yang ditetapkan.

621.900 Pendapatan Muatan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang muatan lainnya
yang belum tertampung dalam jenis akun yang sudah ada.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Uang Tambang Muatan diakui berdasarkan tingkat penyelesaian


pekerjaan/pengangkutan barang pada tanggal neraca/tanggal terakhir voyage, sebesar nilai
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
10 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

wajar imbalan yang diterima berdasarkan tarif yang berlaku, sebagaimana pengakuan
pendapatan uang tambang pasasi.

2. Pencatatan Pendapatan Uang Tambang Muatan dilakukan sebagai berikut:

Pendapatan ini dicatat oleh Cabang pemberangkatan pada saat kapal telah diberangkatkan
(paling lambat 2 hari setelah pemberangkatan) berdasarkan Daftar Penghasilan Tambang
Muatan atau B.60 dan dibuat Journal Voucher, dijurnal sebagai berikut:

Dr. 131.100 Piutang Uang Tambang Muatan

Dr. 351.200 Uang Muka Diterima Tambang Muatan

Cr. 621.100 Pendapatan Muatan Palka

Cr. 621.200 Pendapatan Muatan Dry Container

Cr. 621.300 Pendapatan Muatan Reefer Container

Cr. 621.900 Pendapatan Muatan Lainnya

Cr. 914.200 Pendapatan Uang Dokumen

Cr. 391..... R/K Dengan Anak Perusahaan (Kredit)

(bila biaya OPP/OPT hak SBN/PIDC termasuk dalam


nota tagihan dan dicatat sebagai piutang usaha)

Pencatatan Pendapatan Uang Tambang Muatan ini dilengkapi dengan nama/kode kapal,
ta-td, votage, tanggal dan sebagainya.

Apabila biaya OPP/OPT SBN dan PIDC tidak dicatat sebagai piutang dan baru dicatat
pada saat penerimaan kas, maka berdasarkan BPU penerimaan uang tambang muatan
dijurnal sebagai berikut:

Dr. .......... Kas/Bank ....

Cr. 131.100 Piutang Uang Tambang Muatan

Cr. 391..... R/K Dengan PT SBN dan PT PIDC

(Lihat perlakuan akuntansi akun 131.100 Piutang Usaha Uang Tambang Muatan)
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
11 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

3. Pendapatan Over Bagasi dicatat berdasarkan BPU atas penyetoran hasil pendapatan
over bagasi di kas Cabang/Sub Cabang, dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. .......... Kas ....

Cr. 621.400 Pendapatan Over Bagasi (sebesar hak PT. PELNI)

Cr. 311.900 Hutang Usaha Perkapalan Lainnya (sebesar hak


pengelola)

Pada saat diterima tagihan atas bagian pendapatan over bagasi yang menjadi hak dari
pelaksana atau sub kontraktor yang ditunjuk, dengan CBV dicatat sebagai berikut:

Dr. 311.900 Hutang Usaha Perkapalan Lainnya

Cr. .......... Kas ....

4. Pada akhir tahun dilakukan cut-off terhadap Pendapatan Uang Tambang Muatan
yang telah dicatat, sesuai dengan berakhirnya voyage (pelayaran reguler) terakhir pada
akhir tahun yang ditetapkan oleh Direksi, sebagai berikut:

a. Pendapatan Uang Tambang Muatan yang belum selesai pelayarannya sesuai dengan
voyage terakhir (yang menjadi pendapatan voyage awal tahun berikutnya), dilakukan
adjustment dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 621..... Pendapatan Uang Tambang Muatan .... (sesuai jenisnya)

Cr. 382.200 Pendapatan Diterima Dimuka Usaha Perkapalan

b. Pendapatan Uang Tambang Muatan sampai dengan voyage terakhir yang belum
dicatat sebagai pendapatan, dibuat Jurnal Adjustment dan dicatat sebagai berikut:

Dr. 173.100 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Perkapalan

Cr. 621..... Pendapatan Uang Tambang Muatan .... (sesuai


jenisnya)

c. Pada awal periode/tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse).


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
12 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN SEWA/CHARTER KAPAL

Kode Akun : 622.000 – 622.999

Akun Pendapatan Sewa/Charter Kapal digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perkapalan yang diperoleh dari penggunaan aktiva kapal (sewa atau charter) oleh pihak ketiga.

Pencatatan transaksi ini dilakukan pada akun:

622.100 Pendapatan Sewa/Charter Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan perkapalan yang diperoleh dari
charter/sewa kapal oleh pihak ketiga.

622.200 Pendapatan Demurrage

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan perkapalan yang berasal dari
kelebihan hari charter/sewa kapal oleh pihak ketiga.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi;

1. Pendapatan Sewa/Charter Kapal untuk kontrak charter kapal berdasarkan waktu/masa


penggunaan (berjangka) kapal diakui berdasarkan proporsi waktu atau ketika kapal selesai
digunakan, sebesar nilai kontrak atau proporsional dari nilai kontrak.

Pencatatan Pendapatan Sewa/Charter Kapal secara bulanan (periode waktu) dilakukan


dengan Journal Voucher atau BPU berdasarkan daftar perhitungan, dengan jurnal sebagai
berikut:

a. Apabila pendapatan sewa/charter diterima dibelakang (sesudah masa sewa/charter)

Dr. .......... Kas/Bank .... atau

Dr. 131.300 Piutang Usaha Sewa/Charter Kapal

Dr. 351.300 Uang Muka Diterima Sewa/Charter Kapal

Cr. 622.100 Pendapatan Sewa/Charter Kapal

Cr. 622.200 Pendapatan Demurrage


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
13 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Apabila pendapatan sewa/charter diterima/dicatat dimuka (sebelum masa


sewa/charter)

- Dicatat berdasarkan BPU atau Journal Voucher:

Dr. .......... Kas/Bank/Piutang ....

Cr. 383.300 Pendapatan Charter Kapal Dialokasikan

- Pencatatan pendapatan charter/sewa yang dialokasikan secara bulanan (pada


akhir bulan):

Dr. 383.300 Pendapatan Charter Kapal Dialokasikan

Cr. 622.100 Pendapatan Sewa/Charter Kapal

2. Pendapatan Charter Kapal untuk kontrak charter kapal satu perjalanan/rute/trayek kapal
diakui setelah jasa charter telah selesai dilaksanakan, yaitu pada saat kontrak/penggunaan
kapal telah selesai dilaksanakan.

Pencatatan Pendapatan Charter Kapal dilakukan dengan Journal Voucher berdasarkan


daftar perhitungan, dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 131.300 Piutang Usaha Sewa/Charter Kapal

Dr. 351.300 Uang Muka Diterima Sewa/Charter Kapal (apabila ada)

Dr. 152.200 Uang Muka PPh Pasal 23 Waba

Cr. 622.100 Pendapatan Sewa/Charter Kapal

Cr. 622.200 Pendapatan Demurrage

Nama Akun : PENDAPATAN PERKAPALAN LAINNYA

Kode Akun : 623.000 – 923.999

Akun Pendapatan Perkapalan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perkapalan lainnya yang terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
14 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

623.100 Pendapatan Sewa Ruangan Kapal (Toko Dan Bar)

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penyewaan
ruangan kapal (toko, bar, ruangan lainnya).

Pendapatan ini diakui dan dicatat dengan prosedur sebagaimana untuk Pendapatan
Sewa/Charter Kapal akun 622.100 dan ditambah dengan PPN Keluaran dan
potongan PPh Pasal 23 Waba (apabila ada).

623.200 Pendapatan KSO/PBA Perkapalan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha perkapalan lainnya yang
diperoleh dari Kerja Sama Operasi (KSO) atau Pengelolaan Bersama Asset (PBA)
kapal dengan pihak ketiga.

623.300 Pendapatan Iklan Diatas Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha perkapalan lainnya yang
diperoleh dari pemasangan iklan diatas kapal dan sebagainya.

623.400 Pendapatan Rede Transport Penumpang

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan uang tambang pasasi yang berasal
dari penyelenggaraan angkutan bandar, bila kapal tidak dapat merapat ke dermaga
pelabuhan (pengangkutan penumpang dari dermaga ke kapal atau sebaliknya)
yang dilakukan oleh pihak ketiga.

Lihat kebijakan dan perlakuan akuntansi akun 611.000 – 611.999 Pendapatan


Uang Tambang Pasasi.

623.900 Pendapatan Lain-Lain Perkapalan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan perkapalan lainnya yang belum
tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
15 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN PUBLIC SERVICE OBLIGATION (PSO)

Kode Akun : 624.000 – 624.999

Akun Pendapatan Public Service Obligation (PSO) digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan/Bantuan Pemerintah/Dana Kompensasi dari pemerintah sehubungan PT. PELNI
ditunjuk sebagai pelaksana angkutan umum dibidang pengangkutan penumpang kapal (public
services obligation).

Pencatatan Pendapatan PSO dilakukan pada akun:

624.100 Pendapatan PSO

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan PSO diakui berdasarkan keputusan pemerintah yang mengalokasikan dana


PSO untuk satu tahun buku.

2. Pencatatan Pendapatan PSO dilakukan sebagai berikut:

a. Penerimaan Dana PSO dari Pemerintah dalam tahun berjalan dicatat berdasarkan BPU
dengan jurnal:

Dr. .......... Kas/Bank ....

Cr. 624.100 Pendapatan PSO

b. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap pendapatan PSO sesuai Keputusan
Pemerintah yang belum diterima atau sesuai dengan perhitungan perusahaan, dibuat
Jurnal Adjustment untuk mencatat pendapatan yang masih harus diterima dengan
jurnal:

Dr. 173.100 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Perkapalan

Cr. 624.100 Pendapatan PSO

Terhadap jurnal ini, pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse).

3. Pada tahun berikutnya apabila terjadi perobahan alokasi Dana PSO untuk tahun yang telah
berakhir, sesuai dengan keputusan pemerintah, maka perbedaannya dicatat sebagai
penambahan/pengurang dari pendapatan PSO tahun berikutnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
16 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA PENUNJANG

Kode Akun : 630.000 – 639.999

Akun Pendapatan Usaha Penunjang digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang menunjang kegiatan usaha perkapalan di
Kantor Pusat dan Cabang-Cabang, yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Pendapatan Usaha Keagenan

- Pendapatan Usaha Angkutan Bandar

- Pendapatan Usaha Penunjang Lainnya

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA KEAGENAN

Kode Akun : 631.000 – 631.999

Akun Pendapatan Usaha Keagenan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
penunjang yang diperoleh dari kegiatan usaha keagenan kapal milik perusahaan pelayaran lain
di Kantor Pusat dan Cabang-Cabang, yang terdiri akun per jenis pendapatan untuk
pencatatannya yaitu:

631.100 Pendapatan Call Fee

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan call fee dari jasa keagenan kapal.

631.200 Pendapatan Cargo/Passenger Commission

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan/komisi yang diperoleh dari


keagenan kapal turis, atau kapal penumpang pihak ketiga lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
17 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Usaha Keagenan diakui sesuai pekerjaan selesai/jasa keagenan telah selesai
dilaksanakan (karena acuan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal neraca tidak
dapat dilakukan dengan andal dan jangka waktu pekerjaan kurang dari satu minggu).
Pendapatan Usaha Keagenan dicatat berdasarkan Debet Nota/Nota Tagihan dan dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 162.200 Disbursement Kapal Keagenan Cabang: atau

Dr. 162.300 Disbursement Kapal Keagenan Pusat

Cr. 631..... Pendapatan Usaha Keagenan …. (sesuai jenisnya)

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran

2. Pada tanggal neraca/akhir tahun, terhadap pekerjaan keagenan yang telah selesai
dilaksanakan dan belum dibuat Debet Nota/ Nota Tagihan, dibuat Jurnal Adjustment,
untuk mencatat pendapatan keagenan yang masih harus diterima dengan jurnal sebagai
berikut:

Dr. 173.200 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Penunjang

Cr. 631..... Pendapatan Usaha Keagenan .... (sesuai jenisnya)

Pada awal tahun berikutnya, terhadap jurnal tersebut dibuat jurnal balik (reverse).

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA ANGKUTAN BANDAR

Kode Akun : 632.000 – 632.999

Akun Pendapatan Usaha Angkutan Bandar digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha penunjang yang diperoleh dari kegiatan usaha pengangkutan penumpang dari kapal ke
dermaga/terminal atau sebaliknya (bila kapal tidak dapat merapat), yang dilakukan sendiri oleh
Cabang.

Lihat kebijakan dan perlakuan akuntansi akun 611.000 – 611.999 Pendapatan Uang Tambang
Pasasi.

Pencatatan pendapatan usaha angkutan bandar dilakukan pada akun 632.100 Pendapatan Usaha
Angkutan Bandar.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
18 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA PENUNJANG LAINNYA

Kode Akun : 639.000 – 639.999

Akun Pendapatan Usaha Penunjang Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha penunjang yang diperoleh dari kegiatan usaha penunjang lainnya dari Kantor Pusat dan
Cabang-Cabang yang belum tercakup dalam jenis akun yang sudah ada, yang pencatatannya
dilakukan pada akun 639.100 Pendapatan Usaha Penunjang Lainnya.

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA SAMPINGAN

Kode Akun : 640.000 – 699.999

Akun Pendapatan Usaha Sampingan digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha sampingan yang dilakukan di Kantor Pusat,
Cabang-Cabang dan Unit Usaha Sampingan, yang meliputi kelompok akun sebagai berikut:

- Pendapatan Usaha Rumah Sakit

- Pendapatan Usaha Wisma

- Pendapatan Usaha Galangan

- Pendapatan Usaha Sampingan Lainnya.

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA RUMAH SAKIT

Kode Akun : 640.000 – 649.999

Akun Pendapatan Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan usaha rumah sakit, yang meliputi:

1. Pendapatan Usaha Pelayanan Medis

- Pendapatan Rawat Inap

- Pendapatan Rawat Jalan/Poliklinik

- Pendapatan Penunjang Medis


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
19 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

- Pendapatan Farmasi

- Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit

- Pendapatan Pelayanan Lainnya

2. Pendapatan Usaha Non Medis

- Pendapatan Usaha Pendidikan Perawat

- Pendapatan Usaha Lain-lain Rumah Sakit

Kebijakan dan perlakuan akuntasi:

1. Pendapatan Usaha Rumah Sakit diakui berdasarkan tingkat penyelesaian pekerjaan pada
tanggal neraca, yaitu pada saat aktivitas pelayanan jasa perawatan telah diberikan atau
barang telah diserahkan kepada pengguna jasa/pasien atau pembeli barang.

2. Pendapatan Usaha Rumah Sakit diukur sebesar nilai wajar yang diterima berdasarkan tarif
yang berlaku yang dinyatakan dalam faktur/bill.

3. Piutang dan pendapatan Usaha Rumah Sakit diakui apabila memenuhi syarat sebagai
berikut:

a. Adanya manfaat ekonomi masa datang yang pasti dan disepakati oleh yang
bertransaksi yaitu jika ada komitmen dan kemampuan merealisasi komitmen tersebut.

b. Manfaat ekonomi masa datang dapat diukur dengan andal.

Apabila kedua persyaratan tersebut diatas tidak terpenuhi, maka piutang dan pendapatan
tersebut tidak dapat diakui atau dicatat oleh Rumah Sakit, misalnya terhadap pasien yang
jelas-jelas tidak mampu, pasien meninggal yang tidak ada sanak familinya, dan
sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
20 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

4. Pendapatan Usaha Rumah Sakit (kecuali untuk Pendapatan Sharing Dokter) dicatat
berdasarkan Faktur/Bill dan dibuat Journal Voucher dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. .......... Kas/Bank/Piutang ....

Cr. 641..... Pendapatan Rawat Inap .... (sesuai jenisnya)

Cr. 642..... Pendapatan Rawat Jalan/Poliklinik .... (sesuai jenisnya)

Cr. 643..... Pendapatan Penunjang Medis .... (sesuai jenisnya)

Cr. 644..... Pendapatan Farmasi .... (sesuai jenisnya)

Cr. 645.100 Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit

Cr. 646..... Pendapatan Pelayanan Lainnya .... (sesuai jenisnya)

Cr. 647..... Pendapatan Usaha Pendidikan Perawat .... (sesuai


jenisnya)

Cr. 648..... Pendapatan Usaha Lain-Lain Rumah Sakit .... (sesuai


jenisnya)

Cr. 313.400 Hutang Jasa Dokter Rumah Sakit

Cr. 313.700 Hutang Kepada Dokter (khusus pembayaran tunai piutang


usaha PKPP dan piutang usaha PKPP)

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran (khusus penjualan obat dan alat
kesehatan untuk umum/rawat jalan)

Khusus untuk pendapatan hasil sharing dokter untuk rumah sakit, dicatat pada saat pasien
melunasi jasa dokter dan berdasarkan Daftar Pelunasan Jasa Dokter dari Pasien dengan
Jurnal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 313.700 Hutang Kepada Dokter

Cr. 645.100 Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit (untuk fee


sharing rumah sakit)

Cr. ........ Kas/Bank ....


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
21 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

5. Keringanan pembayaran jasa pelayanan berupa potongan/reduksi/subsidi/restitusi yang


diberikan kepada pemakai jasa/pasien yang kurang mampu, karyawan dan sebagainya,
sesuai ketentuan yang berlaku, dicatat setelah ada penetapan/persetujuan dari yang
berwenang, dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. .......... Reduksi/Diskon .... (sesuai jenisnya)

Cr. .......... Kas/Bank .... atau

Cr. 133..... Piutang Usaha Rumah Sakit .... (sesuai jenisnya)

6. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap aktivitas jasa pelayanan rumah sakit yang telah
diberikan sampai dengan akhir tahun yang belum dibuat faktur atau bill, dibuat Jurnal
Adjustment untuk mencatat Pendapatan Perawatan Yang Masih Harus Diterima dengan
jurnal sebagai berikut:

Dr. 173.300 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Rumah Sakit

Cr. 64........ Pendapatan Usaha Rumah Sakit .... (sesuai jenisnya)

Pada awal tahun berikutnya , terhadap jurnal ini dibuat jurnal balik (reverse).

7. Pendapatan Usaha Rumah Sakit dalam laporan laba rugi disajikan secara netto setelah
dikurangi potongan/reduksi/subsidi/restitusi.

Nama Akun : PENDAPATAN RAWAT INAP

Kode Akun : 641.000 – 641.999

Akun Pendapatan Rawat Inap digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
pelayanan medis yang diperoleh dari pelayanan jasa rawat inap pasien, yang terdiri dari akun
per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

641.100 Pendapatan Kamar Perawatan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat inap yang diperoleh dari
jasa pemakaian ruangan, termasuk pelayanan, makanan/minuman dan pemakaian
bahan habis pakai yang terdiri dari ruangan rawat inap/perawatan sebagai berikut:

- Ruangan Super VIP


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
22 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

- Ruangan Kelas Utama

- Ruangan Kelas I

- Ruangan Kelas II

- Ruangan Kelas III

- Ruang/Kamar Bersalin

- Ruang ICCU/ICU

- Ruang/Kamar Bedah, dan sebagainya.

Rincian pendapatan menurut kelas ini diadministrasikan dengan kode tersendiri.

641.200 Pendapatan Tindakan Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat inap yang diperoleh dari
tindakan medis di ruangan rawat inap, misalnya pemakaian peralatan medis dari
luar kamar perawatan , tindakan di ruang ICU/penggunaan peralatan ICU, dan
sebagainya.

641.800 Pendapatan Administrasi Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat inap yang diperoleh dari
pembebanan biaya administrasi/pelayanan kepada pasien rawat inap.

641.900 Reduksi/Potongan Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat reduksi/potongan/restitusi terhadap tagihan


rawat inap yang diberikan kepada pasien setelah mendapat persetujuan dari pihak
yang berwenang.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
23 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN RAWAT JALAN/POLIKLINIK

Kode Akun : 642.000 – 642.999

Akun Pendapatan Rawat Jalan/Poliklinik digunakan untuk menampung jumlah pendapatan


usaha pelayanan medis yang diperoleh dari kegiatan usaha rawat jalan pada poliklinik dan
fasilitas rumah sakit lainnya, yang terdiri dari jenis akun untuk pencatatan sebagai berikut:

642.100 Pendapatan Sarana Kesehatan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat jalan yang berasal dari jasa
pemakaian sarana/fasilitas kesehatan rumah sakit oleh pasien rawat jalan.

642.200 Pendapatan Tindakan Rawat Jalan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan rawat jalan yang diperoleh dari
tindakan medis di poliklinik/UGD, pemakaian peralatan medis dari luar ruangan
poliklinik, dan sebagainya.

Akun Pendapatan Rawat Jalan/Poliklinik meliputi pendapatan yang diperoleh dari pelayanan
poliklinik sebagai berikut:

- Poli Karyawan

- Poli Psikologi

- Poli Anak

- Poli Mata

- Poli Syaraf

- Poli Gigi

- Poli Kebidanan

- Poli Penyakit Dalam

- Poli THT

- Poli Kulit

- Poli Paru/Asma
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
24 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

- Poli Jantung

- Poli GCU

- Poli Emergency/UGD

- Poli Bedah

- Poli Diabetik Center

- Poli Rehab Medik

- Poli EEG

- Poli Skin Center

- Poli Ozon

- Kamar Bedah dan Anestasi, dan sebaginya.

Rincian Pendapatan Rawat Jalan/Poliklinik ini diadministrasikan tersendiri.

Pendapatan Poliklinik ini diakui dan dicatat pada saat pelayanan jasa poliklinik telah selesai
dilaksanakan dan dicatat berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.

Nama Akun : PENDAPATAN PENUNJANG MEDIS

Kode Akun : 643.000 – 643.999

Akun Pendapatan Penunjang Medis digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
pelayanan medis yang diperoleh dari kegiatan pelayanan jasa laboratorium dan jasa penunjang
medis lainnya, yang terdiri dari jenis akun untuk pencatatan sebagai berikut:

643.100 Pendapatan Laboratorium Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan penunjang medis yang diperoleh
dari pelayanan jasa laboratorium Rumah Sakit PELNI kepada pasien rawat inap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
25 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

643.200 Pendapatan Laboratorium Rawat Jalan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan penunjang medis yang diperoleh
dari pelayanan jasa laboratorium Rumah Sakit PELNI kepada pasien rawat jalan
dan lainnya.

Pendapatan Penunjang Medis diakui dan dicatat pada saat pelayanan jasa telah selesai
dilaksanakan dan dicatat berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.

Nama Akun : PENDAPATAN FARMASI

Kode Akun : 644.000 – 644.999

Akun Pendapatan Farmasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha pelayanan
medis yang diperoleh dari penjualan/penyerahan obat-obatan atau alat kesehatan kepada
pemakai jasa/pasien atau pembeli bebas/pegawai PT. PELNI.

Akun ini terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

644.100 Pendapatan Penjualan Obat Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan obat-obatan dan alat kesehatan
yang berasal dari penyerahan obat-obatan kepada pasien rawat inap, yang dicatat
berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.

644.200 Pendapatan Penjualan Obat Rawat Jalan/Bebas

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan obat-obatan dan alat kesehatan
yang berasal dari penyerahan obat-obatan kepada pasien rawat jalan dan penjualan
bebas melalui apotik, yang dicatat berdasarkan Faktur/Bill/Nota Debet.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
26 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kebijakan dan perlakuan akuntasi:

1. Pendapatan Obat-obatan dan alat kesehatan diakui dan dicatat pada saat barang telah
diserahkan dan dibuatkan Faktur/Bill dengan jurnal:

Dr. .......... Kas/Bank atau Piutang ....

Cr. 644.100 Pendapatan Penjualan Obat Rawat Inap

Cr. 644.200 Pendapatan Penjualan Obat Rawat Jalan/Bebas

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran (khusus untuk penjualan obat


rawat jalan/bebas).

Nama Akun : PENDAPATAN SHARING DOKTER RUMAH SAKIT

Kode Akun : 645.000 – 645.999

Akun Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha pelayanan medis yang diperoleh dari fee/sharing jasa dokter dalam
pelayanan rawat inap dan rawat jalan.

Pencatatan pendapatan ini dilakukan pada akun:

645.100 Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pencatatan dan pengakuan pendapatan sharing dokter rumah sakit dilakukan pada saat
pembayaran uang jasa dokter kepada dokter yang bersangkutan yang dipotong langsung
dengan fee/sharing yang dikenakan oleh rumah sakit, yang dicatat berdasarkan BPU/CBV,
dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 313.700 Hutang Kepada Dokter

Cr. 645.100 Pendapatan Sharing Dokter Rumah Sakit

Cr. ………. Kas/Bank ….


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
27 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN PELAYANAN LAINNYA

Kode Akun : 646.000 – 646.999

Akun Pendapatan Pelayanan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
pelayanan medis yang diperoleh dari pelayanan rumah sakit lainnya, yang berkaitan dengan
pelayanan pasien rumah sakit, yang terdiri dari jenis akun untuk pencatatan sebagai berikut:

646.100 Pendapatan Pelayanan Ambulance

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan pelayanan lainnya yang diperoleh
dari pelayanan jasa Ambulance rumah sakit.

646.200 Pendapatan Pelayanan Kamar Jenazah

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan pelayanan lainnya yang diperoleh
dari jasa perawatan dan pemakaian kamar jenazah rumah sakit.

646.300 Pendapatan Pelayanan Pasien Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan pelayanan lainnya yang diperoleh
dari pelayanan pasien lainnya yang belum tercakup pada akun yang sudah ada.

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA NON MEDIS

Kode Akun : 647.000 – 648.999

Akun Pendapatan Usaha Non Medis digunakan untuk menampung jumlah pendapatan rumah
sakit yang berasal dari kegiatan usaha non medis.

Akun Pendapatan Usaha Non Medis terdiri atas kelompok akun:

- Pendapatan Usaha Pendidikan Perawat

- Pendapatan Usaha Lain-lain Rumah Sakit


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
28 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA PENDIDIKAN PERAWAT

Kode Akun : 647.000 – 647.999

Akun Pendapatan Usaha Pendidikan Perawat digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha non medis yang diperoleh dari penyelenggaraan pendidikan akademi perawat dan
pendidikan lainnya.

Akun ini terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

647.100 Pendapatan Pendidikan Akademi Perawat

647.200 Pendapatan Pendidikan Lainnya

Pendapatan Usaha Pendidikan Perawat dicatat berdasarkan Nota Tagihan/BPU.

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA LAIN-LAIN RUMAH SAKIT

Kode Akun : 648.000 – 648.999

Akun Pendapatan Usaha Lain-lain Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha non medis yang diperoleh dari kegiatan lainnya diluar kegiatan pelayanan
medis, yang pencatatannya dilakukan pada akun:

648.100 Pendapatan Sewa Fasilitas Rumah Sakit

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari sewa/jasa
penggunaan fasilitas rumah sakit oleh pihak ketiga (bukan pasien).

648.900 Pendapatan Usaha Rumah Sakit Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha non medis yang belum
tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
29 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA WISMA

Kode Akun : 650.000 – 655.999

Akun Pendapatan Usaha Wisma digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
sampingan yang diperoleh dari kegiatan usaha wisma/penginapan yang terdiri dari kelompok
akun:

- Pendapatan Usaha Wisma Ekstern

- Pendapatan Usaha Wisma Intern

- Reduksi/Diskon

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA WISMA EKSTERN

Kode Akun : 651.000 – 652.999

Akun Pendapatan Usaha Wisma Ekstern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha wisma yang diperoleh dari pelayanan tamu/pemakai jasa pihak ketiga/ekstern.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
30 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Usaha Wisma Ekstern diakui berdasarkan tingkat penyelesaian jasa/pekerjaan


pada tanggal neraca yaitu pada saat jasa wisma telah dilaksanakan. Pencatatan pendapatan
wisma ini dilakukan berdasarkan Nota Tagihan/Bill, dan dengan Journal Voucher di jurnal
sebagai berikut:

Dr. 134.100 Piutang Usaha Wisma Ekstern

Dr. 353.200 Uang Muka Diterima Usaha Wisma (bila ada)

Cr. 651.100 Pendapatan Sewa Kamar

Cr. 651.200 Pendapatan Ruang Sidang

Cr. 652.100 Pendapatan Makanan dan Minuman

Cr. 652.200 Pendapatan Cucian

Cr. 652.300 Pendapatan Pemakaian Telepon

Cr. 652.900 Pendapatan Pelayanan Lainnya

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran (bila ada)

Cr. 363.300 Hutang Pajak Lain-lain (Pajak Pembangunan)

2. Penerimaan pelunasan Piutang Usaha Wisma Ekstern dicatat berdasarkan BPU dengan
jurnal sebagai berikut:

Dr. .......... Kas/Bank ....

Cr. 134.100 Piutang Usaha Wisma Ekstern

3. Pada tanggal neraca (akhir tahun), terhadap pelayanan jasa/pendapatan wisma yang
sampai dengan akhir tahun belum dibuat Nota Tagihan/Bill, dibuatkan Jurnal Adjustment
untuk mencatat pendapatan wisma yang masih harus diterima dengan jurnal sebagai
berikut:

Dr.173.400 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Wisma

Cr. 65........ Pendapatan Usaha Wisma Ekstern .... (sesuai jenisnya)

Pada awal tahun berikutnya terhadap jurnal ini dibuat jurnal balik (reverse).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
31 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun Pendapatan Usaha Wisma Ekstern terdiri atas kelompok akun:

- Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Ekstern

- Pendapatan Usaha Pelayanan Ekstern

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA SEWA RUANGAN EKSTERN

Kode Akun : 651.000 – 651.999

Akun Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Ekstern digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha wisma ekstern yang diperoleh dari penyewaan ruangan kepada pihak ketiga,
yang terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:

651.100 Pendapatan Sewa Kamar

651.200 Pendapatan Sewa Ruang Sidang

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA PELAYANAN EKSTERN

Kode Akun : 652.000 – 652.999

Akun Pendapatan Usaha Pelayanan Ekstern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha wisma ekstern yang diperoleh dari pelayanan tamu wisma pihak ketiga/ekstern yang
terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:

652.100 Pendapatan Makanan dan Minuman

652.200 Pendapatan Cucian

652.300 Pendapatan Pemakaian Telepon

652.900 Pendapatan Pelayanan Lainnya


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
32 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA WISMA INTERN

Kode Akun : 653.000 – 654.999

Akun Pendapatan Usaha Wisma Intern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
wisma yang diperoleh dari pelayanan tamu/pemakai jasa pihak intern PT. PELNI.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Usaha Wisma Intern diakui berdasarkan tingkat penyelesaian jasa/pekerjaan


pada tanggal neraca. Pencatatan pendapatan wisma ini dilakukan berdasarkan Nota
Tagihan/Bill, dan dengan Journal Voucher di jurnal sebagai berikut:

Dr. 134.200 Piutang Usaha Wisma Intern

Dr. 353.200 Uang Muka Diterima Usaha Wisma (bila ada)

Cr. 653..... Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Intern (sesuai jenisnya)

Cr. 654..... Pendapatan Usaha Pelayanan Intern .... (sesuai jenisnya)

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran (bila ada)

Cr. 363.300 Hutang Pajak Lain-lain

Pada tanggal neraca dilakukan prosedur cut off Pendapatan Usaha Wisma Intern
sebagaimana Pendapatan Usaha Wisma Ekstern.

Akun Pendapatan Usaha Wisma Intern terdiri atas kelompok akun:

- Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Intern

- Pendapatan Usaha Pelayanan Intern

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA SEWA RUANGAN INTERN

Kode Akun : 653.000 – 653.999

Akun Pendapatan Usaha Sewa Ruangan Intern digunakan untuk menampung jumlah
pendapatan usaha wisma intern yang diperoleh dari penyewaan ruangan kepada pihak intern
(PT PELNI) yang terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
33 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

653.100 Pendapatan Sewa Kamar

653.200 Pendapatan Sewa Ruang Sidang

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA PELAYANAN INTERN

Kode Akun : 654.000 – 654.999

Akun Pendapatan Usaha Pelayanan Intern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha wisma intern yang diperoleh dari pelayanan tamu wisma pihak intern (PT PELNI), yang
terdiri dari akun untuk pencatatan yaitu:

654.100 Pendapatan Makanan dan Minuman

654.200 Pendapatan Cucian

654.300 Pendapatan Pemakaian Telepon

654.900 Pendapatan Pelayanan Lainnya

Nama Akun : REDUKSI/DISKON

Kode Akun : 655.000 – 655.999

Akun Reduksi/Diskon digunakan untuk mencatat reduksi/potongan/restitusi terhadap tagihan


jasa usaha wisma kepada pemakai jasa, setelah mendapat persetujuan dari pihak yang
berwenang, yang pencatatannya dilakukan pada akun:

655.100 Reduksi/Diskon
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
34 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA GALANGAN

Kode Akun : 660.000 – 669.999

Akun Pendapatan Usaha Galangan digunakan untuk menampung pendapatan usaha sampingan
yang diperoleh perusahaan dari kegiatan usaha galangan atau perbengkelan kapal.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Floating Repair Docking (FRD) diakui berdasarkan tingkat penyelesaian


pekerjaan, sedangkan pendapatan Running Repair (RR) dan lainnya diakui berdasarkan
pekerjaan selesai.

2. Pencatatan Pendapatan Usaha Galangan Ekstern dilakukan berdasarkan Nota


Tagihan/Final Bill/Satisfaction Notes dengan Journal Voucher dijurnal sebagai berikut:

Dr. 135..... Piutang Usaha Galangan Ekstern .... (sesuai jenisnya)

Dr. 353.300 Uang Muka Diterima Usaha Galangan (bila ada)

Cr. 661..... Pendapatan Usaha Galangan Ekstern .... (sesuai jenisnya)

3. Pencatatan Pendapatan Usaha Galangan Intern yang berasal dari order FRD dari Kantor
Pusat dilakukan pada saat pekerjaan FRD selesai dilaksanakan berdasarkan Draft Bill atau
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, dan dengan Journal Voucher dijurnal sebagai
berikut:

Dr. 136.100 Piutang Usaha Floating Repair Docking (FRD) Intern (sebesar nilai
SPK/kontrak)

Cr. 662.100 Pendapatan Floating Repair Docking (FRD) Intern

Setelah biaya FRD disetujui oleh Kantor Pusat dan diterbitkan Final Bill, maka perbedaan
dengan nilai SPK/Kontrak dilakukan koreksi dengan Journal Voucher. (Lihat perlakuan
akuntansi Piutang Usaha FRD Intern).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
35 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

4. Pencatatan Pendapatan Usaha Galangan Intern yang berasal dari order RR dan sebagainya
dari Cabang Surabaya atau Cabang lainnya, dicatat pada saat pekerjaan RR dan
sebagainya selesai dilaksanakan berdasarkan Draft Bill atau Satisfaction Notes, dengan
Journal Voucher dijurnal sebesar nilai SPK/estimasi sebagai berikut:

Dr. 136.200 Piutang Usaha Running Repair (RR) Intern

Dr. 136.900 Piutang Usaha Galangan Lainnya Intern

Dr. 353.300 Uang Muka Diterima Usaha Galangan (bila ada)

Cr. 662.200 Pendapatan Running Repair (RR) Intern

Cr. 662.900 Pendapatan Galangan Lainnya Intern

Setelah biaya RR Intern/Draft Bill disetujui oleh Kantor Pusat dan dibuat Final Bill, maka
perbedaan dengan nilai SPK/estimasi dilakukan koreksi dengan Journal Voucher. (Lihat
perlakuan akuntansi Piutang Usaha RR Intern).

5. Penerimaan uang muka untuk pekerjaan FRD dan RR dari pihak ketiga/ekstern dicatat
berdasarkan BPU dengan kode 353.200 Uang Muka Diterima Usaha Galangan.

6. Pada tanggal neraca (akhir tahun buku) terhadap pendapatan FRD dan RR dilakukan cut
off dengan dibuat Jurnal Adjustment untuk mencatat pendapatan FRD/RR yang masih
harus diterima yaitu sebagai berikut:

a. Terhadap pekerjaan FRD dan RR yang pada tanggal neraca telah selesai dilaksanakan
yang dinyatakan dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan atau Satisfaction Notes
yang belum dibuat Draft Bill dan belum dicatat sebagai pendapatan, dibuat
adjustment dengan Jurnal Voucher sebagai berikut:

Dr. 173.500 Pendapatan Masih Harus Diterima Usaha Galangan

Cr. 661.100 Pendapatan Floating Repair (FRD)Docking Ekstern

Cr. 662.100 Pendapatan Floating Repair Docking (FRD)Intern

Cr. 661.200 Pendapatan Running Repair (RR)Ekstern

Cr. 662.200 Pendapatan Running Repair (RR) Intern


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
36 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

BA Penyelesaian Pekerjaan FRD Intern segera dikirim ke Kantor Pusat untuk


dilakukan pencatatan, sedang BA Penyelesaian Pekerjaan RR Intern segera dikirim
ke Cabang Surabaya untuk dilakukan pencatatan.

Pada akhir tahun dilakukan rekonsiliasi antara catatan pengakuan pendapatan di


Galangan Surya dengan pengakuan beban di Kantor Pusat dan Cabang Surabaya.

b. Terhadap pekerjaan FRD yang pada tanggal neraca masih dalam pelaksanaan (belum
selesai) dibuat perhitungan tingkat/prosentase penyelesaian pekerjaan untuk
mengakui pendapatan sampai dengan tanggal neraca yang belum dibuat draft bill
dengan Jurnal Adjustment sebagaimana butir 4 a.

c. Pada awal periode/tahun berikutnya terhadap Jurnal Adjustment butir 4 a dan b


dilakukan jurnal balik (reverse).

Akun ini terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Pendapatan Usaha Galangan Ekstern

- Pendapatan Usaha Galangan Intern

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA GALANGAN EKSTERN

Kode Akun : 661.000 – 661.999

Akun Pendapatan Galangan Ekstern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan usaha
galangan yang diperoleh dari pelanggan/order pihak ketiga/ekstern.

Akun ini terdiri dari akun per jenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

661.100 Pendapatan Floating Repair Docking (FRD) Ekstern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Floating Repair Docking (FRD), naik galangan/dock dari pelanggan pihak ketiga.

661.200 Pendapatan Running Repair (RR) Ekstern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Running Repair (RR) atau perbaikan kapal tanpa naik galangan/dock dari
pelanggan pihak ketiga.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
37 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

661.300 Pendapatan Perbaikan Alat-Alat BM Ekstern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
perbaikan alat-alat Bongkar Muat dari pihak ketiga.

661.400 Pendapatan Sewa Sarana Galangan Ekstern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penyewaan
peralatan galangan kepada pihak ketiga.

661.900 Pendapatan Galangan Ekstern Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha galangan lainnya dari pihak
ketiga.

Nama Akun : PENDAPATAN GALANGAN INTERN

Kode Akun : 662.000 – 662.999

Akun Pendapatan Galangan Intern digunakan untuk menampung jumlah pendapatan galangan
yang diperoleh dari pekerjaan perbengkelan kapal milik atau dari order pelanggan PT. PELNI
(intern) yang terdiri dari akun perjenis pendapatan untuk pencatatan yaitu:

662.100 Pendapatan Floating Repair Docking (FRD) Intern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Floating Repair Docking (FRD), naik galangan/dock dari pihak intern (PT.
PELNI).

662.200 Pendapatan Running Repair (RR) Intern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan
Running Repair (RR) atau perbaikan kapal tanpa naik galangan/dock dari pihak
intern (PT. PELNI).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
38 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

662.900 Pendapatan Galangan Lainnya Intern

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha galangan lainnya dari pihak
intern (PT. PELNI).

Nama Akun : PENDAPATAN USAHA SAMPINGAN LAINNYA

Kode Akun : 690.000 – 699.999

Akun Pendapatan Usaha Sampingan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah pendapatan
usaha yang diperoleh dari kegiatan usaha sampingan lainnya yang dilakukan oleh Kantor Pusat,
Cabang dan Usaha Sampingan yang terdiri dari akun jenis pendapatan, untuk pencatatan yaitu:

691.100 Pendapatan Sewa Ruangan Kantor/Gedung

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari jasa
penyewaan gedung/bangunan/tanah atau jasa penyewaan ruangan kantor
berdasarkan perjanjian/kontrak.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Sewa Ruangan Kantor/Gedung diakui sesuai dengan jasa yang


telah diserahkan atau proporsional waktu/masa penyewaan yang dihitung
secara bulanan.

2. Pada saat penerimaan/pencatatan uang sewa sebelum masa sewa berlaku,


dicatat berdasarkan BPU atau Journal Voucher dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. ………. Kas/Bank/Piutang ….

Dr. 353.900 Uang Muka Diterima Usaha Sampingan Lainnya

Dr. 999.400 PPh Pasal 4 ayat 2 Final

Cr. 383.200 Pendapatan Sewa Dialokasikan

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
39 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

3. Pada setiap akhir bulan masa sewa dilakukan pengalokasian pendapatan sewa
dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 383.200 Pendapatan Sewa Dialokasikan

Cr. 691.100 Pendapatan Sewa Ruangan Kantor/Gedung

4. Pencatatan pendapatan sewa yang pembayarannya dilakukan setelah masa


sewa dilakukan setiap akhir bulan dengan Journal Voucher dijurnal sebagai
berikut:

Dr. ………. Kas/Bank/Piutang ….

Dr. 353.900 Uang Muka Diterima Usaha Sampingan Lainnya

Dr. 999.400 PPh Pasal 4 ayat 2 Final

Cr. 691.100 Pendapatan Sewa Ruangan Kantor/Gedung

Cr. 335.100 Hutang PPN Keluaran

691.200 Pendapatan KSO/PBA

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
Kerja Sama Operasi (KSO) atau Pengelolaan Bersama Asset (PBA) diluar Usaha
Perkapalan dan Usaha Penunjang.

691.300 Pendapatan Parkir

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan
lahan parkir diareal perusahaan.

691.900 Pendapatan Sampingan Lainnya.

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan usaha yang diperoleh dari usaha
sampingan lainnya yang belum tercakup dalam akun yang sudah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
40 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

B. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN BEBAN

BEBAN

1. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.

2. Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat
diukur dengan andal.

3. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas normal perusahaan, yang biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva.

4. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal perusahaan terdiri dari:

- Beban Pokok

- Beban Usaha

Beban tersebut diakui dalam laporan laba rugi atas dasar:

a. Hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan yang diperoleh
(Matching Cost Against Revenue).

Beban yang berhubungan langsung dengan penghasilan yang diperoleh diakui pada
saat yang sama dengan pengakuan pendapatan yang diperoleh.

b. Hubungan manfaat ekonomi yang diperoleh atas beban yang telah dikeluarkan.

Apabila manfaat ekonomi dari beban tersebut diharapkan timbul selama beberapa
periode akuntansi dan hubungan dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara
luas (tidak langsung), beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur
alokasi yang rasional dan sistematik.

Beban harus segera diakui apabila beban tersebut tidak menghasilkan manfaat
ekonomi lagi dimasa depan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
41 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

5. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan maupun aktivitas lainnya.

6. Pencatatan Beban dilakukan sebagai berikut:

6.1. Pencatatan biaya yang menjadi beban pada saat terjadinya/pada periode terjadinya
biaya dilakukan berdasarkan CBV atau Journal Voucher dengan jurnal sebagai
berikut:

Dr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

Cr. ………. Kas/Bank ….

Cr. ………. Hutang …. (sesuai jenisnya)

Cr. 16......... Uang Muka Dibayar …. (sesuai jenisnya)

6.2. Pencatatan biaya yang akan dialokasikan/diamortisasi secara bulanan pada periode
berikutnya, dilakukan berdasarkan CBV atau Journal Voucher dengan jurnal
sebagai berikut:

Dr. 171….. Biaya Dialokasikan …. (sesuai jenisnya)

Dr. 251….. Biaya Ditangguhkan …. (sesuai jenisnya)

Dr. 256.200 Sewa Jangka Panjang

Cr. ………. Kas/Bank ….

Cr. ………. Hutang …. (sesuai jenisnya)

Cr. 16......... Uang Muka Dibayar …. (sesuai jenisnya)

Pengalokasian beban secara bulanan dilakukan berdasarkan Journal Voucher


dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

Cr. 171….. Biaya Dialokasikan …. (sesuai jenisnya)

Cr. 252….. Akumulasi Amortisasi Biaya Ditangguhkan ….


(sesuai jenisnya)

Cr. 256.200 Sewa Jangka Panjang


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
42 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

6.3. Pencatatan alokasi beban penyusutan aktiva tetap/amortisasi aktiva tidak berwujud
dilakukan secara bulanan berdasarkan Journal Voucher dengan jurnal sebagai
berikut:

Dr. ………. Beban Penyusutan Aktiva Tetap …. (sesuai pembebanannya)

Dr. ………. Beban …. (sesuai pembebanan amortisasi aktiva tidak berwujud)

Cr. 22…… Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap …. (sesuai


23…… jenisnya)

Cr. 222….. Akumulasi Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud ….


(sesuai jenisnya)

6.4. Pencatatan beban pemakaian barang persediaan atau harga pokok penjualan,
dilakukan berdasarkan Bukti Barang Keluar (BBK) atau Bukti Penjualan Barang
(obat dan alat kesehatan) berdasarkan Journal Voucher dengan jurnal sebagai
berikut:

Dr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

Dr. 744….. Beban Usaha Farmasi (Beban HPP Obat dan Alat Kesehatan)….
(sesuai jenisnya)

Cr. 18…… Persediaan …. (sesuai jenisnya)

6.5. Pada akhir periode/tahun dilakukan cut off/adjustment terhadap beban yang telah
dicatat untuk menyesuaikan dengan kebijakan pengakuan pendapatan dan beban
sebagai berikut:

a. Terhadap beban yang telah dicatat dan sampai tanggal neraca belum diperoleh
manfaatnya atau baru akan diterima manfaatnya pada periode berikutnya, dan
beban yang berkaitan langsung dengan pendapatan yang belum diakui,
dilakukan adjustment dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 172….. Biaya Dibayar Dimuka …. (sesuai jenisnya)

Cr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

Khusus untuk beban perkapalan, cut off dilakukan pada tanggal voyage
terakhir akhir tahun.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
43 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Terhadap persediaan barang/bahan yang telah dicatat sebagai beban dan


sampai dengan akhir periode/akhir tahun belum dipakai, dilakukan opname
fisik. Barang/bahan tersebut antara lain: alat tulis kantor, cetakan, tiket dan
barang/bahan lainnya ditempat operasional/dapur.

Nilai barang/bahan hasil opname fisik tersebut dilakukan adjustment dengan


Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 172….. Biaya Dibayar Dimuka…. (untuk tiket)

Dr. 183….. Persediaan Barang Rumah Sakit…. (sesuai jenisnya)

Dr. 184….. Persediaan Barang Lainnya…. (sesuai jenisnya)

Cr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

c. Terhadap persediaan barang/bahan diatas kapal yang telah dicatat sebagai


beban dan sampai dengan tanggal voyage terakhir (akhir tahun) belum
digunakan, dilakukan opname fisik.

Nilai persediaan barang/bahan diatas kapal berdasarkan hasil opname fisik


(bunker, pelumas, air tawar, suku cadang dan lain-lain) dilakukan adjustment
dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 182… Persediaan Diatas Kapal …. (sesuai jenisnya)

Cr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

d. Terhadap beban periode/tahun berjalan (yang manfaatnya telah dinikmati pada


periode berjalan dan beban yang berhubungan langsung dengan pendapatan
yang telah diakui) yang belum dicatat/dibayar dibuat adjustment, dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. ………. Beban …. (sesuai jenisnya)

Cr. 381….. Biaya Yang Masih Harus Dibayar …. (sesuai


jenisnya)

Untuk beban perkapalan, cut off biaya dilakukan pada tanggal voyage terakhir
untuk tahun yang bersangkutan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
44 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Pada awal tahun berikutnya terhadap jurnal adjustment butir a, b, c, dan d dibuat
jurnal balik (reverse).

Nama Akun : BEBAN POKOK

Kode Akun : 700.000 – 799.999

Akun Beban Pokok digunakan untuk menampung jumlah beban perusahaan yang berkaitan/
yang timbul dari kegiatan usaha perusahaan dibidang usaha perkapalan, usaha penunjang dan
usaha sampingan, atau beban perusahaan yang dapat dihubungkan langsung dengan perolehan
pendapatan usaha perusahaan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Pokok diakui apabila penerimaan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal.

2. Beban Pokok menurut jenisnya dikelompokkan menjadi Beban Variabel/Langsung dan


Beban Tetap/Tidak Langsung.

a. Beban yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan (beban variabel)


diakui/dilaporkan pada periode diakuinya pendapatan usaha (Matching Cost Against
Revenue).

b. Beban yang berhubungan dengan periode manfaat diakui pada periode dimana beban
tersebut memberikan manfaat dengan prosedur alokasi yang rasional dan sistematis,
atau pada periode dimana beban periodik tersebut diketahui sudah tidak memberikan
manfaat lagi pada periode berikutnya.

3. Beban Pokok terdiri dari kelompok akun beban sebagai berikut:

- Beban Pokok Usaha Perkapalan

- Beban Pokok Usaha Penunjang

- Beban Pokok Usaha Sampingan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
45 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA PERKAPALAN

Kode Akun : 710.000 – 729.999

Akun Beban Pokok Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok yang
timbul dari kegiatan usaha perkapalan yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Variabel Usaha Perkapalan

- Beban Tetap Usaha Perkapalan

Beban Pokok Usaha Perkapalan pada akhir tahun dialokasikan pada masing-masing kapal.

Nama Akun : BEBAN VARIABEL USAHA PERKAPALAN

Kode Akun : 710.000 – 719.999

Akun Beban Variabel/Langsung Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung jumlah beban
usaha perkapalan yang besarnya dipengaruhi oleh volume kegiatan produksi atau volume
pelayanan jasa perkapalan yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Bahan Bakar dan Pelumas

- Beban Kepelabuhanan

- Beban Perbekalan Penumpang

- Beban Pelayanan Penumpang

- Beban Muatan

- Beban Penjualan

- Beban Premi ABK


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
46 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

Kode Akun : 711.000 – 711.999

Akun Beban Bahan Bakar dan Pelumas digunakan untuk menampung jumlah beban usaha
perkapalan berupa pemakaian bahan bakar (BBM), minyak pelumas dan transportasi, yang
terdiri dari jenis biaya sebagai berikut:

711.100 Beban Bunker

Akun ini digunakan untuk mencatat pemakaian bahan bakar (BBM) kapal yaitu
solar, HSD dan sebagainya.

711.200 Beban Minyak Pelumas

Akun ini digunakan untuk mencatat pemakaian minyak pelumas kapal.

711.300 Beban Transportir BBM

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengurusan, pengangkutan BBM dan
lainnya.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pengadaan bunker/pelumas langsung:

a. Pada saat pembayaran uang muka berdasarkan CBV dijurnal sebagai berikut:

Dr. 161.200 Uang Muka Pengadaan Perkapalan

Cr. ………. Bank ….

b. Pada saat penerimaan bunker/pelumas berdasarkan Berita Acara/Bukti Pengisian


Bunker/Pelumas (Receipt for Bunker), dengan Journal Voucher dicatat sebagai
berikut:

Dr. 711.100 Beban Bunker

Dr. 711.200 Beban Pelumas

Cr. 161.200 Uang Muka Pengadaan Perkapalan

Cr. ………. Bank/Hutang ….


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
47 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

2. Pemakaian pelumas dari persediaan dicatat berdasarkan Bukti Barang Keluar (BBK)
dengan Journal Voucher.

3. Saldo persediaan bunker dan pelumas pada tanggal voyage terakhir (akhir tahun) yang
belum digunakan di adjustment ke akun 182.000 -182.999 Persediaan Diatas Kapal.

Nama Akun : BEBAN KEPELABUHANAN

Kode Akun : 712.000 – 712.999

Akun Beban Kepelabuhanan digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan
berupa jasa kepelabuhan yang dipungut oleh pihak pelabuhan (PT Pelindo dan lainnya)
terhadap kapal PT. PELNI yang berlabuh dipelabuhan yang terdiri dari jenis akun beban untuk
pencatatan sebagai berikut:

712.100 Beban Labuh

712.200 Beban Tambat

712.300 Beban Pandu

712.400 Beban Tunda

712.500 Beban Clearence In and Out

712.600 Beban Rambu

712.700 Beban Kompensasi Pandu

Akun ini digunakan untuk mencatat kompensasi yang diberikan kepada nahkoda
yang melakukan pandu sendiri.

712.800 Beban Mooring Boat

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka menarik tali kapal untuk
sandar/merapat kapal, dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
48 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

712.900 Beban Lain-Lain Kepelabuhanan

Akun ini digunakan untuk mencatat beban kelancaran operasional kapal


dipelabuhan dan lainnya.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban labuh, tambat, pandu, tunda dan Clearence In and Out dibayarkan kepada PT.
Pelindo dan dicatat berdasarkan CBV atau Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 712..... Beban Kepelabuhanan .... (sesuai jenisnya)

Cr. 161.400 Uang Muka PT. Pelindo

Cr. .......... Kas/Bank/Hutang Biaya Kepelabuhanan

2. Beban rambu dibayarkan kepada Administrator Pelabuhan dan dicatat berdasarkan


perhitungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan Journal Voucher sebagai
berikut:

Dr. 712.600 Beban Rambu

Cr. 311.100 Hutang Biaya Kepelabuhanan

3. Pada tanggal akhir voyage tahunan, dilakukan cut off dan dibuat adjustment untuk
mencatat biaya dibayar dimuka dan biaya yang masih harus dibayar.

Nama Akun : BEBAN PERBEKALAN PENUMPANG

Kode Akun : 713.000 – 713.999

Akun Beban Perbekalan Penumpang digunakan untuk menampung jumlah beban


usaha/perkapalan sehubungan dengan penyediaan perbekalan untuk penumpang dikapal selama
kapal berlayar yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:

713.100 Beban Makanan Penumpang Kelas Ekonomi

Akun ini digunakan untuk mencatat beban penyediaan makanan/catering


penumpang kelas ekonomi selama pelayaran.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
49 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

713.200 Beban Makanan Penumpang Kelas Non Ekonomi

Akun ini digunakan untuk mencatat beban penyediaan makanan/catering


penumpang kelas non ekonomi selama pelayaran.

713.300 Beban Air Tawar Penumpang

Akun ini digunakan untuk mencatat beban penyediaan air tawar penumpang
selama pelayaran.

Pada tanggal voyage terakhir (akhir tahun) persediaan bahan makanan dan air tawar yang
masih ada diatas kapal di adjustment ke akun 182.000- 182.999 Persediaan Diatas Kapal. Pada
awal tahun/periode berikutnya dijurnal balik (reverse).

Nama Akun : BEBAN PELAYANAN PENUMPANG

Kode Akun : 714.000 – 714.999

Akun Beban Pelayanan Penumpang digunakan untuk menampung jumlah beban usaha
perkapalan yang timbul dari kegiatan pelayanan penumpang kapal yang terdiri dari jenis jenis
akun beban untuk pencatatan sebagai berikut:

714.100 Beban Kasur

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pelayanan/penyediaan kasur


penumpang diatas kapal.

714.200 Beban Kesehatan Penumpang

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengobatan/kesehatan penumpang


diatas kapal, termasuk biaya pengiriman penumpang yang meninggal.

714.300 Beban Embarkasi/Debargasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya biaya pelayanan penumpang


dipelabuhan pemberangkatan dan dipelabuhan tiba (naik dan turun kapal), biaya
dispensasi kapal dan sebagainya.

714.400 Beban Pengamanan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
50 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengamanan/ketertiban diatas kapal dan
di pelabuhan/terminal.

714.500 Beban Kebersihan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk menjaga kebersihan kapal dan
lingkungannya.

714.600 Beban Rede Transport

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pelaksanaan rede transport yang
dilakukan oleh pihak ketiga.

Nama Akun : BEBAN MUATAN

Kode Akun : 715.000 – 715.999

Akun Beban Muatan digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
timbul dari pengurusan muatan kapal dikapal yang terdiri dari jenis biaya sebagai berikut:

715.100 Beban Lashing & Dunnage

Digunakan untuk mencatat biaya mengikat dan mengalasi muatan kapal

715.200 Beban Stuffing/Shifting/Stripping

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya muatan apabila ada permintaan dari
kapal untuk Stuffing/Shifting/Stripping.

715.300 Beban Survey Muatan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka survey muatan kapal.

715.400 Beban Asuransi Muatan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi muatan kapal (barang).

715.500 Beban Klaim Muatan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
51 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
klaim atas muatan kapal.

715.600 Beban Over Bagasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka pelaksanaan/penanganan


barang over bagasi apabila penanganannya dilakukan oleh Cabang sendiri.

715.700 Beban Pemeliharaan Reefer Container (Material)

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material untuk pemeliharaan/perbaikan


reefer container.

715.800 Beban Jasa Pemeliharaan Reefer Container

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan/perbaikan reefer


container.

Nama Akun : BEBAN PENJUALAN

Kode Akun : 716.000 – 716.999

Akun Beban Penjualan digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
timbul dari kegiatan penjualan jasa perkapalan yang terdiri dari jenis akun biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:

716.100 Beban Komisi Penjualan Tiket Kelas Ekonomi

716.200 Beban Komisi Penjualan Tiket Kelas Non Ekonomi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya komisi penjualan tiket kapal pelayaran
sendiri kepada Agen atau Travel Biro dan lainnya.

Pencatatan komisi penjualan tiket dilakukan secara bulanan berdasarkan CBV


atau Journal Voucher sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
52 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Dr. 716.100 Beban Komisi Penjualan Tiket Kelas Ekonomi

Dr. 716.200 Beban Komisi Penjualan Tiket Kelas Non Ekonomi

Cr. 161.500 Uang Muka Komisi Agen

Cr. 332.100 Hutang Pungutan PPh Pasal 23

Cr. ………. Kas/Bank/Hutang Biaya Kepelabuhanan

716.300 Beban Komisi Muatan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya komisi yang dikeluarkan sehubungan
dengan penjualan jasa muatan barang.

716.400 Beban Reservasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang berkaitan dengan reservasi, antara
lain biaya V-Sat, call centre, infomedia, komunikasi reservasi, komunikasi agen
dan sebagainya yang hanya digunakan di Kantor Pusat.

716.500 Beban Cetak Tiket/Dokumen

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengadaan/percetakan tiket kapal,


dokumen-dokumen perkapalan lainnya, serta pendistribusiannya yang hanya
dilakukan di Kantor Pusat.

716.600 Beban Iklan Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka
promosi kapal dalam bentuk iklan, brosur dan sebagainya.

716.700 Beban Verifikasi dan Monitoring PSO

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya sehubungan dengan verifikasi


dan monitoring pendapatan dan beban usaha perkapalan, dalam rangka
perhitungan PSO yang menjadi hak PT. PELNI dan biaya-biaya lainnya
sehubungan dengan perolehan PSO.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
53 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

716.900 Beban Penjualan Lainnya


Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penjualan lainnya yang timbul dalam
rangka penjualan jasa perkapalan dan peningkatan pendapatan usaha perkapalan.

Nama Akun : BEBAN PREMI ABK

Kode Akun : 717.000 – 717.999

Akun Beban Premi ABK digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
timbul dari pemberian premi kepada Anak Buah Kapal (ABK) yang terdiri dari jenis akun
biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

717.100 Beban Premi Pasasi Kelas Ekonomi


Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi ABK yang dibayarkan atas dasar
jumlah penumpang kelas ekonomi.

717.200 Beban Premi Pasasi Kelas Non Ekonomi/Muatan/Over Bagasi


Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi ABK yang dibayarkan atas dasar
jumlah penumpang kelas non ekonomi, jumlah muatan dan over bagasi, sesuai
ketentuan yang berlaku.

717.300 Beban Premi Gandeng


Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi ABK yang dibayarkan karena
adanya penggandengan kapal.

717.400 Kompensasi Pengawakan Kapal


Akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan premi ABK dari pengawakan
kapal pihak ketiga.

717.500 Kompensasi Beban Premi Penggunaan Crew P2


Akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan kompensasi beban premi atas
penggunaan crew P2 oleh pihak ketiga.
Nama Akun : BEBAN TETAP USAHA PERKAPALAN

Kode Akun : 720.000 – 739.999


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
54 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Perkapalan digunakan untuk menampung beban
usaha perkapalan yang sifatnya tetap (tidak langsung), dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak
proporsional dengan volume produksi/volume jasa perkapalan, yang terdiri dari kelompok akun
sebagai berikut:

- Beban Pegawai ABK

- Beban Pemeliharaan dan Perlengkapan Kapal

- Beban Asuransi Kapal

- Beban Leasing/Charter Kapal

- Beban Penyusutan Perkapalan

Nama Akun : BEBAN PEGAWAI ABK

Kode Akun : 720.000 – 727.999

Akun Beban Pegawai ABK digunakan untuk menampung jumlah beban usaha perkapalan yang
berkaitan dengan pemakaian pegawai yang bertugas di kapal (Anak Buah Kapal/ABK) yang
terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Gaji ABK

- Beban Tunjangan Tetap ABK

- Beban Tunjangan Tidak Tetap ABK

- Beban Kesejahteraan Dan Kesehatan ABK

- Beban Pembinaan Dan Perlengkapan ABK

- Beban Perjalanan Dinas ABK

- Kompensasi Pengawakan Kapal Pihak Ketiga

Nama Akun : BEBAN GAJI ABK

Kode Akun : 721.000 – 721.999


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
55 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun Beban Gaji ABK digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai ABK berupa gaji
pokok dan tunjangan dasar yang dibayarkan secara bulanan pada awal bulan kerja yang
dibayar, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

721.100 Beban Gaji Pokok ABK

721.200 Beban Tunjangan Istri ABK

721.300 Beban Tunjangan Anak ABK

721.400 Beban Gaji KKWT ABK

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Gaji ABK dicatat berdasarkan Daftar Pembayaran Gaji dan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 721….. Beban Gaji ABK …. (sesuai jenisnya)

Cr. 372.100 Hutang Iuran Jamsostek

Cr. 373.100 Hutang Iuran Dana Pensiun Pegawai (DPP)

Cr. 373.200 Hutang Iuran YKPP

Cr. 373.300 Hutang Iuran Korpri/SP PELNI

Cr. 373.400 Hutang Koperasi

Cr. 317.100 Hutang Biaya Pegawai

2. Pembayaran Beban Gaji ABK dibuatkan CBV dengan kode akun 316.100 Hutang Biaya
Pegawai.

3. Potongan iuran dana pensiun, Jamsostek, Korpri/SP. PELNI dan YKPP yang dilakukan
diluar Kantor Pusat, ditransfer ke Kantor Pusat dengan dibuatkan SPT dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 372.100 Hutang Iuran Jamsostek


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
56 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Dr. 373.100 Hutang Iuran Dana Pensiun Pegawai (DPP)

Dr. 373.200 Hutang Iuran YKPP

Dr. 373.300 Hutang Iuran Korpri/SP PELNI

Cr. 284.100 Transfer Hutang/Biaya

4. Kantor Pusat menerima transfer berdasarkan SPT dan dengan Journal Voucher dicatat
dengan jurnal sebaliknya.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TETAP ABK

Kode Akun : 722.000 – 722.999

Akun Beban Tunjangan Tetap ABK digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai ABK
berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai ABK yang terdiri dari jenis akun biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:

722.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat tunjangan tetap ABK yang dibayarkan
berdasarkan daftar kehadiran ABK.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) ABK dicatat dan dibayar
pada awal bulan kerja berikutnya, setelah bulan kerja yang dibayar.
Pencatatan dilakukan berdasarkan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 722.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja ABK

Cr. 317.100 Hutang Biaya Pegawai

2. Pada akhir tahun dibuat adjustment untuk mencatat beban Beban Tunjangan
IPK ABK bulan Desember dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 722.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja ABK


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
57 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Cr. 381.100 Biaya Yang Masih Harus Dibayar Usaha


Perkapalan

Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse).

722.200 Kompensasi Beban IP Penggunaan Crew P2

Akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan kompensasi beban tunjangan


indeks prestasi atas penggunaan crew P2 oleh pihak ketiga.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TIDAK TETAP ABK

Kode Akun : 723.000 – 723.999

Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap ABK digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai ABK berupa tunjangan tidak tetap atau insidental kepada pegawai ABK, yang terdiri
dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

723.100 Beban Tunjangan Hari Raya ABK

723.200 Beban Tunjangan Penghargaan ABK

723.300 Beban Tunjangan Transport Pendidikan ABK

723.400 Beban Tunjangan Incomplete ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat tunjangan yang diberikan kepada nahkoda
yang tidak bertugas diatas kapal.

723.500 Beban Jasa Produksi ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa produksi ABK yang dialokasikan
oleh Kantor Pusat pada akhir tahun buku.

723.600 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 ABK

Beban PPh Pasal 21 ABK dihitung dan dibayarkan di Kantor Pusat.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
58 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

1. Beban Tunjangan Tidak Tetap ABK kecuali Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 ABK
dicatat pada saat terjadinya berdasarkan ketentuan yang berlaku atau SK Direksi.

2. Beban PPh Pasal 21 dicatat secara bulanan atas dasar perhitungan penghasilan pegawai
secara bulanan, dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 723.600 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 ABK

Cr. 331.100 Hutang PPh Pasal 21 Karyawan/Direksi

Nama Akun : BEBAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN ABK

Kode Akun : 724.000 – 724.999

Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan ABK digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai ABK berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan ABK yang terdiri dari
akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

724.100 Beban Iuran PSL Pensiun ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun ABK beban perusahaan
yang dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.

724.200 Beban Iuran Jamsostek ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat Iuran Jamsostek ABK beban perusahaaan
oleh Kantor Pusat.

724.300 Beban Premi Asuransi/THT ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat Premi Asuransi/THT ABK beban perusahaan
yang dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.

724.400 Beban Iuran YKPP ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya iuran YKPP ABK beban perusahaan
yang dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.

724.500 Beban Perawatan/Pengobatan ABK


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
59 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya perawatan dan pengobatan untuk ABK
oleh Kantor Pusat.

724.600 Beban Sumbangan Duka Cita/Musibah ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sumbangan duka cita atau musibah
untuk ABK dan keluarganya oleh Kantor Pusat.

724.700 Beban Imbalan Pasca Kerja ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat Beban Imbalan Pasca Kerja ABK yang
dialokasikan dan dicatat oleh Kantor Pusat.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan Dan Kesehatan ABK dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999 Beban
Kesejahteraan Dan Kesehatan.

Nama Akun : BEBAN PEMBINAAN DAN PERLENGKAPAN ABK

Kode Akun : 725.000 – 725.999

Akun Beban Pembinaan Dan Perlengkapan ABK digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai ABK berupa pemakaian perbekalan di kapal, perlengkapan ABK, biaya pendidikan
ABK dan sebagainya, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

725.100 Pendidikan /Beasiswa ABK

725.200 Beban Pakaian Dinas ABK

725.300 Beban Makanan/Fixed Food Money (FFM) ABK

725.400 Beban Air Tawar ABK

725.500 Beban Pengurusan SKP/Paspor ABK

Pada tanggal voyage terakhir (akhir tahun) persediaan air tawar yang masih ada diatas kapal di
adjustment ke akun 182.000 - 182.999 Persediaan Diatas Kapal. Pada awal tahun/periode
berikutnya dijurnal balik (reverse).

Nama Akun : BEBAN PERJALANAN DINAS ABK


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
60 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 726.000 – 726.999

Akun Beban Perjalanan Dinas ABK digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai ABK
berupa biaya perjalanan dinas ABK yang tidak menginap di kapal dan sebagainya, yang terdiri
dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

726.100 Beban Transportasi/Akomodasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi, penginapan/hotel dan


akomodasi lainnya dalam rangka perjalanan dinas ABK.

726.200 Beban Uang Saku/Lumpsum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas ABK.

Nama Akun : KOMPENSASI PENGAWAKAN KAPAL PIHAK KETIGA

Kode Akun : 727.000 – 727.999

Akun Kompensasi Pengawakan Kapal Pihak Ketiga digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai ABK yang ditagihkan kepada pihak ketiga yaitu biaya pengawakan kapal pihak
ketiga, Pencatatan dilakukan pada akun yaitu:

727.100 Kompensasi Beban Pengawakan Kapal

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Apabila kebijakan perusahaan menetapkan pencatatan hasil pengawakan kapal pihak


ketiga sebagai pengurang dari beban pegawai ABK, maka pencatatannya dilakukan
sebagai berikut:

Dr. ………. Kas/Bank/Piutang ….

Cr. 727.100 Kompensasi Pengawakan Kapal Pihak Ketiga

2. Apabila kebijakan perusahaan menetapkan pencatatan hasil pengawakan kapal pihak


ketiga sebagai penghasilan, maka pencatatannya dilakukan sebagai berikut:

Dr. ………. Kas/Bank/Piutang ….

Cr. 623.900 Pendapatan Lain-Lain Perkapalan

Nama Akun : BEBAN PEMELIHARAAN DAN PERLENGKAPAN KAPAL


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
61 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 730.000 – 731.999

Akun Beban Pemeliharaan Dan Perlengkapan Kapal digunakan untuk menampung jumlah
beban tetap usaha perkapalan yang timbul dari pemeliharaan/perbaikan/perawatan kapal,
penyediaan perlengkapan kapal dan lainnya yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

731.100 Beban Suku Cadang Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat pemakaian suku cadang kapal dari gudang
persediaan (yang pencatatannya berdasarkan Bukti Barang Keluar (BBK)) atau
pembelian langsung dan pengalokasian (yang pencatatannya berdasarkan CBV
atau Journal Voucher)

Pada tanggal neraca, sisa persediaan suku cadang yang masih ada di atas kapal
dilakukan adjustment ke akun 182.100 Persediaan Suku Cadang Diatas Kapal.
Pada awal tahun/periode berikutnya dijurnal balik (reverse).

731.200 Beban Floating Repair Docking (FRD)

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya Floating Repair Docking yaitu docking
berkala/tahunan atau lima tahunan yang dibebankan sesuai masa manfaat dari
FRD. Alokasi biaya FRD dilakukan dengan Journal Voucher secara bulanan dari
akun 171.100 Biaya FRD Dialokasikan atau dari Biaya Ditangguhkan.

731.300 Beban Running Repair (RR)

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material Running Repair yaitu biaya
material perbaikan/reparasi kapal yang akan dilakukan tanpa docking di galangan
dan dibebankan pada saat RR selesai dilaksanakan berdasarkan Journal Voucher.

731.400 Beban Jasa RR

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan kapal (RR) dan
lainnya (jasa yang dikenakan PPh pasal 23).

731.500 Beban Perlengkapan Kapal


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
62 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian perlengkapan kapal seperti
peralatan-peralatan penunjang kapal yang tidak dicatat sebagai aktiva tetap dan
peralatan-peralatan lainnya.

731.600 Beban Fumigasi Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pelaksanaan fumigasi kapal.

731.700 Beban Tidak Layak Huni ABK

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk ABK karena kapal tidak dapat
ditempati (tidak layak huni) karena sedang di docking, di fumigasi dan
sebagainya.

731.800 Beban Sertifikat Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya pengurusan sertifikat dan
ijin berlayar kapal.

731.900 Beban Administrasi Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya administrasi kapal antara
lain: biaya alat tulis kantor, fotocopy dan administrasi lainnya.

Nama Akun : BEBAN ASURANSI KAPAL

Kode Akun : 732.000 – 732.999

Akun Beban Asuransi Kapal digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
perkapalan berupa premi asuransi kapal yang digunakan PT. PELNI.

Akun ini terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan yaitu:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
63 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

732.100 Beban Premi Asuransi Kapal

Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi kapal (Hull & Machinery dan
lainnya) yang dibebankan/dialokasikan sesuai masa manfaat atau masa asuransi
kapal berdasarkan Polis Asuransi.

Alokasi premi asuransi kapal dilakukan dengan Journal Voucher secara bulanan
sejak pertanggungan mulai berlaku dari akun 171.400 Biaya Asuransi
Dialokasikan.

732.900 Beban Premi Asuransi Perkapalan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat beban premi asuransi perkapalan lainnya yang
dialokasikan secara bulanan.

Nama Akun : BEBAN LEASING/CHARTER KAPAL

Kode Akun : 733.000 – 733.999

Akun Beban Leasing/Charter Kapal digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
perkapalan yang timbul dari leasing/charter kapal dari pihak ketiga yang terdiri dari jenis akun
biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

733.100 Beban Leasing Kapal Pihak Ketiga

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya leasing/sewa kapal pihak ketiga dengan
perjanjian sewa guna usaha operasi atau operating lease yang pembebanannya
dilakukan secara bulanan dengan Journal Voucher.

733.200 Beban Charter Kapal Pihak Ketiga

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang berkaitan dengan charter kapal
pihak ketiga yang digunakan oleh PT. PELNI. Pembebanan biaya charter
dilakukan pada saat charter selesai atau dialokasikan secara bulanan sesuai
perjanjian/kontrak dengan Journal Voucher.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
64 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

1. Pencatatan Beban Leasing/Charter Kapal dilakukan secara bulanan dengan Journal


Voucher sebagai berikut:

Dr. 733.100 Beban Leasing Kapal Pihak Ketiga

Dr. 733.200 Beban Charter Kapal Pihak Ketiga

Cr. 171.300 Biaya Sewa Dialokasikan

Cr. .......... Kas/Bank/Hutang ....

Nama Akun : BEBAN PENYUSUTAN PERKAPALAN

Kode Akun : 734.000 – 734.999

Akun Beban Penyusutan Kapal digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
perkapalan berupa alokasi penyusutan kapal milik dan kapal sewa guna usaha yang terdiri dari
jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

734.100 Beban Penyusutan Kapal Milik

734.200 Beban Penyusutan Kapal Sewa Guna Usaha

734.300 Beban Penyusutan Reefer Container

Beban penyusutan dialokasikan secara bulanan dengan Journal Voucher.di Kantor Pusat.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Kapal dapat dilihat pada akun 227.000 -
229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap.

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA PENUNJANG


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
65 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 736.000 – 739.999

Akun Beban Pokok Usaha Penunjang digunakan untuk menampung jumlah beban pokok yang
timbul dari kegiatan usaha penunjang yang dilakukan oleh perusahaan, yang terdiri dari
kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pokok Usaha Keagenan

- Beban Pokok Usaha Angkutan Bandar

- Beban Pokok Usaha Penunjang Lainnya

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA KEAGENAN

Kode Akun : 736.000 – 736.999

Akun Beban Pokok Usaha Keagenan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
penunjang yang timbul dari kegiatan usaha keagenan kapal pihak ketiga/principal.

Akun Beban Pokok Usaha Keagenan terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai
berikut:

736.100 Beban Operasional Keagenan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional yang berkaitan dengan
kegiatan usaha keagenan, biaya-biaya keagenan yang tidak dapat
direimburs/ditagihkan kepada principal, dan sebagainya.

736.900 Beban Keagenan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
usaha keagenan, misalnya biaya penjualan, biaya memperoleh order, komisi dan
sebagainya.

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA ANGKUTAN BANDAR


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
66 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 737.000 – 737.999

Akun Beban Pokok Usaha Angkutan Bandar digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha penunjang yang timbul dari kegiatan usaha angkutan bandar, yaitu angkutan
penumpang kapal PELNI dari kapal ke dermaga/terminal dan sebaliknya (rede transport) yang
dilakukan sendiri oleh Cabang dengan kapal angkutan bandar.

Akun Beban Pokok Usaha Angkutan Bandar terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu
sebagai berikut:

737.100 Beban Bahan Bakar/Pelumas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian bahan bakar dan pelumas
untuk kapal angkutan bandar di Cabang.

737.200 Beban Kepelabuhanan/Operasional

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya kepelabuhanan dalam rangka


operasional kapal angkutan bandar.

737.300 Beban Pemeliharaan Alat Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material dalam rangka pemeliharaan /
perbaikan kapal angkutan bandar dan alat produksi angkutan bandar lainnya.

737.400 Beban Jasa Pemeliharaan Alat Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa dalam rangka pemeliharaan /
perbaikan kapal angkutan bandar dan alat produksi angkutan bandar lainnya (yang
dikenakan PPh Pasal 23).

737.500 Beban ABK Angkutan Bandar

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya ABK untuk kapal angkutan bandar.

737.800 Beban Penyusutan Angkutan Bandar


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
67 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat beban penyusutan kapal angkutan bandar dan
alat produksi angkutan bandar lainnya.

737.900 Beban Operasional Angkutan Bandar Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional lainnya dalam rangka
kegiatan angkutan bandar di Cabang.

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA PENUNJANG LAINNYA

Kode Akun : 738.000 – 738.999

Akun Beban Pokok Usaha Penunjang Lainnya digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha penunjang yang belum tercakup selain usaha keagenan dan angkutan bandar.

Akun Beban Pokok Usaha Penunjang Lainnya terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu
sebagai berikut:

738.100 Beban Operasional Usaha Penunjang Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional yang berkaitan dengan
kegiatan usaha penunjang lainnya.

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA SAMPINGAN

Kode Akun : 740.000 – 799.999

Akun Beban Pokok Usaha Sampingan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok yang
timbul dari kegiatan usaha sampingan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari
kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pokok Usaha Rumah Sakit

- Beban Pokok Usaha Wisma

- Beban Pokok Usaha Galangan

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA RUMAH SAKIT


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
68 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 740.000 – 759.999

Akun Beban Pokok Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban pokok
usaha sampingan yang timbul dari kegiatan usaha rumah sakit yang terdiri dari kelompok akun:

- Beban Variabel/Langsung Usaha Rumah Sakit

- Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Rumah Sakit

Beban Pokok Usaha Rumah Sakit yang dicatat pada kelompok beban tetap/tidak langsung,
selanjutnya dialokasikan kepada kelompok usaha rumah sakit dengan metode yang paling
tepat.

Nama Akun : BEBAN VARIABEL USAHA RUMAH SAKIT

Kode Akun : 740.000 – 749.999

Akun Beban Variabel/Langsung Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
beban usaha rumah sakit yang besarnya proporsional/dipengaruhi oleh volume kegiatan atau
volume pelayanan jasa rumah sakit yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Variabel Pelayanan Medis

- Beban Variabel Usaha Non Medis

Beban Variabel Usaha Rumah Sakit merupakan biaya langsung masing-masing jenis kegiatan
usaha dan/atau biaya-biaya yang dapat dialokasikan langsung pada jenis kegiatan usaha.

Nama Akun : BEBAN VARIABEL PELAYANAN MEDIS

Kode Akun : 741.000 – 745.999

Akun Beban Variabel Pelayanan Medis digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha rumah sakit yang timbul dari kegiatan pelayanan medis kepada pasien/pengguna jasa
rumah sakit yang terdiri dari kelompok akun:

- Beban Usaha Rawat Inap

- Beban Usaha Rawat Jalan/Poliklinik

- Beban Usaha Penunjang Medis


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
69 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

- Beban Usaha Farmasi

- Beban Usaha Pelayanan Lainnya

Nama Akun : BEBAN USAHA RAWAT INAP

Kode Akun : 741.000 – 741.999

Akun Beban Usaha Rawat Inap digunakan untuk menampung jumlah beban variabel pelayanan
medis yang timbul dari kegiatan usaha perawatan pasien rawat inap.

Akun Beban Usaha Rawat Inap terdiri dari akun per jenis biaya untuk pencatatan yaitu:

741.100 Beban Obat dan Bahan Habis Pakai

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian obat, alat kesehatan dan
bahan habis pakai untuk melayani pasien rawat inap.

741.200 Beban Perlengkapan Ruangan/ART

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian alat-alat rumah tangga
berupa peralatan dan perlengkapan ruangan perawatan, biaya loundry, dan
peralatan medis lainnya di ruangan rawat inap.

741.300 Beban Pemeliharaan Ruangan/Peralatan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemeliharaan/maintenance bangunan/


ruang rawat inap, pemeliharaan peralatan kesehatan serta pemeliharaan
kebersihan/cleaning service, dan sebagainya, yang dicatat langsung atau
dialokasikan.

741.400 Bahan Makanan/Minuman

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyediaan makanan dan minuman
pasien rawat inap dan biaya dapur lainnya.

741.500 Beban Listrik/Air/Gas/Telepon


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
70 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian listrik/generator listrik,


pemakaian air, pemakaian telepon, pemakaian gas/oksigen yang langsung maupun
yang dialokasikan untuk kegiatan usaha/ruangan rawat inap.

741.800 Beban Administrasi Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi untuk kegiatan rawat inap/
pada ruangan perawatan, antara lain biaya ATK, cetakan, foto copy, dan
sebagainya.

741.900 Beban Pelayanan Rawat Inap Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pelayanan lainnya untuk pasien rawat
inap yang belum tercakup dalam akun jenis biaya rawat inap yang ada.

Nama Akun : BEBAN USAHA RAWAT JALAN/POLIKLINIK

Kode Akun : 742.000 – 742.999

Akun Beban Usaha Rawat Jalan/Poliklinik digunakan untuk menampung jumlah beban
variabel pelayanan medis yang timbul dari pelayanan pasien rawat jalan di poliklinik dan
fasilitas rumah sakit lainnya, antara lain:

- Poli Karyawan

- Poli Gizi

- Poli Psikologi

- Poli Anak

- Poli Mata

- Poli Syaraf

- Poli Gigi

- Poli Kebidanan

- Poli Penyakit Dalam


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
71 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

- Poli THT

- Poli Kulit

- Poli Paru & Asma

- Poli Jantung/Khilasi

- Poli Ginjal

- Poli GCU

- Poli Emergency (IGD)

- Poli Bedah

- Poli Diabetik Center

- Poli Rehab Medik

- Poli EEG

- Poli Skin Care

- Poli Audiologi

- Poli Ozon

- Kamar Bedah dan Anestasi

- Dan sebagainya.

Akun ini terdiri dari akun perjenis akun biaya untuk pencatatan yaitu:

742.100 Beban Obat dan Bahan Habis Pakai

742.200 Beban Perlengkapan Ruangan/ART

742.300 Beban Pemeliharaan Ruangan/Peralatan

742.400 Beban Makan/Minuman

742.500 Beban Listrik/Air/Gas/Telepon

742.800 Beban Administrasi Rawat Jalan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
72 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

742.900 Beban Pelayanan Rawat Jalan Lainnya

Penjelasan pemakaian jenis akun ini sama dengan jenis akun pada kelompok Beban Usaha
Rawat Inap kode rekening 741.000 – 741.999.

Nama Akun : BEBAN USAHA PENUNJANG MEDIS

Kode Akun : 743.000 – 743.999

Akun Beban Usaha Penunjang Medis digunakan untuk menampung beban variabel pelayanan
medis yang timbul dari kegiatan jasa laboratorium.

Akun ini terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

743.100 Beban Obat dan Bahan Habis Pakai

743.200 Beban Perlengkapan Ruangan/ART

743.300 Beban Pemeliharaan Ruangan/Peralatan

743.400 Beban Makan/Minuman

743.500 Beban Listrik/Air/Gas/Telepon

743.800 Beban Administrasi Penunjang Medis

743.900 Beban Penunjang Medis Lainnya.

Penjelasan pemakaian jenis akun ini sama dengan jenis akun pada kelompok Beban Usaha
Rawat Inap kode rekening 741.000 – 741.999.

Nama Akun : BEBAN USAHA FARMASI


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
73 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 744.000 – 744.999

Akun Beban Usaha Farmasi digunakan untuk menampung jumlah beban variabel pelayanan
medis yang timbul dari usaha penjualan obat-obatan dan alat kesehatan dibagian farmasi rumah
sakit/apotik, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

744.100 Beban Harga Pokok Penjualan Obat dan Alkes Rawat Inap

Akun ini digunakan untuk mencatat beban harga pokok penjualan obat-obatan dan
alat kesehatan yang dijual/diserahkan kepada pasien rawat inap.

744.200 Beban Harga Pokok Pemakaian Obat dan Alkes Rawat Jalan

Akun ini digunakan untuk mencatat beban harga pokok penjualan obat-obatan dan
alat kesehatan yang dijual/diserahkan kepada pasien rawat jalan atau penjualan
bebas.

744.300 Beban Premi Resep

Akun ini digunakan untuk mencatat beban premi resep yang dibayarkan kepada
petugas farmasi/apotik.

744.400 Beban Pemeliharaan Ruangan/Peralatan

744.500 Beban Listrik/Air/Gas/Telepon

744.800 Beban Administrasi Farmasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi untuk kegiatan


farmasi/apotik, antara lain ATK, cetakan, fotocopy dan sebagainya.

744.900 Beban Instalasi Farmasi Lainnya


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
74 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat beban lainnya yang dikeluarkan oleh instalasi
farmasi/apotek, misalnya beban kekurangan/kerusakan stock obat, beban pajak
dan sebagainya.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

Beban Harga Pokok Penjualan obat-obatan dan alat kesehatan dicatat berdasarkan Bukti
Pemakaian/Penjualan Obat Dan Alat Kesehatan dengan menggunakan metode harga rata-rata.

(Lihat penjelasan akun Beban Usaha Rawat Inap).

Nama Akun : BEBAN USAHA PELAYANAN LAINNYA

Kode Akun : 745.000 – 745.999

Akun Beban Usaha Pelayanan digunakan untuk menampung jumlah beban variabel pelayanan
medis lainnya yang timbul dari pelayanan Ambulance, kamar jenazah dan lainnya.

Akun ini terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

745.100 Beban Pelayanan Ambulance

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya dalam rangka pelayanan


Ambulance (bahan bakar, uang jalan, dan sebagainya).

745.200 Beban Pelayanan Kamar Jenazah

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya dalam rangka perawatan jenazah
dan pemakaian kamar jenazah.

745.300 Beban Administrasi Pelayanan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi dan pelayanan lainnya.

Nama Akun : BEBAN VARIABEL USAHA NON MEDIS


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
75 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 746.000 – 747.999

Akun Beban Variabel Usaha Non Medis digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha rumah sakit yang timbul dari kegiatan usaha non medis yang terdiri dari kelompok akun
sebagai berikut:

- Beban Usaha Pendidikan Perawat

- Beban Usaha Lain-Lain Rumah Sakit

Nama Akun : BEBAN USAHA PENDIDIKAN PERAWAT

Kode Akun : 746.000 – 746.999

Akun Beban Usaha Pendidikan Perawat digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha non medis yang timbul dari kegiatan usaha pendidikan perawat dan sebagainya, yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

746.100 Beban Honor Pengajar/Dosen

746.200 Beban Perlengkapan Pendidikan

Akun ini digunakan untuk biaya perlengkapan penyelenggaraan pendidikan, ujian,


praktek, pelatihan dan sebagainya.

746.300 Beban Kesehatan/Rekreasi Mahasiswa

746.400 Beban Pemeliharaan Ruangan/Peralatan

746.500 Beban Listrik/Air/Gas/Telepon

746.800 Beban Administrasi Pendidikan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya ATK/cetakan/foto copy dan peralatan
pendidikan/kantor lainnya.

746.900 Beban Lain-lain Pendidikan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
76 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat jenis biaya yang belum tercakup dalam jenis
biaya yang sudah ada.

(Lihat penjelasan akun Beban Usaha Rawat Inap).

Nama Akun : BEBAN USAHA LAIN-LAIN RUMAH SAKIT

Kode Akun : 747.000 – 747.999

Akun Beban Usaha Lain-Lain Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
variabel usaha non medis yang timbul dari kegiatan non medis lainnya, yang terdiri dari jenis
akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

747.100 Beban Usaha Lain-lain Rumah Sakit

Nama Akun : BEBAN TETAP USAHA RUMAH SAKIT

Kode Akun : 750.000 – 759.999

Akun Beban Tetap Usaha Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban pokok
usaha rumah sakit yang bersifat tetap atau tidak langsung dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak
proporsional dengan volume jasa rumah sakit, yang tidak dapat/tidak dicatat langsung pada
kelompok akun beban variabel masing-masing usaha rumah sakit.

Akun ini terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pegawai Operasional Rumah Sakit

- Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Rumah Sakit

- Beban Penyusutan Rumah Sakit

Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Rumah Sakit ini, dialokasikan pada masing-masing
kelompok jenis usaha dengan metode tertentu.

Nama Akun : BEBAN PEGAWAI OPERASIONAL RUMAH SAKIT


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
77 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 750.000 – 756.999

Akun Beban Pegawai Operasional Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
tetap usaha rumah sakit yang timbul dari penggunaan tenaga kerja/pegawai meliputi kelompok
akun sebagai berikut:

- Beban Gaji Rumah Sakit

- Beban Tunjangan Tetap Rumah Sakit

- Beban Tunjangan Tidak Tetap Rumah Sakit

- Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Rumah Sakit

- Beban Pembinaan dan Perlengkapan Rumah Sakit

- Beban Perjalanan Dinas Rumah Sakit

Nama Akun : BEBAN GAJI RUMAH SAKIT

Kode Akun : 751.000 – 751.999

Akun Beban Gaji Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional rumah sakit yang berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang dibayarkan secara
bulanan pada awal bulan kerja kepada pegawai operasional rumah sakit, yang terdiri dari jenis
akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

751.100 Beban Gaji Pokok

751.200 Beban Tunjangan Istri

751.300 Beban Tunjangan Anak

751.400 Beban Tunjangan Penyesuaian

751.500 Beban Gaji KKWT (Honorer)

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Rumah Sakit dapat dilihat pada penjelasan
Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TETAP RUMAH SAKIT


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
78 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kode Akun : 752.000 – 752.999

Akun Beban Tunjangan Tetap Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional rumah sakit berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai operasional
rumah sakit yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

752.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja Pegawai

Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) dicatat/dibayar pada awal bulan
berikutnya setelah bulan kerja.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Rumah Sakit dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 822.000 - 822.999 Beban
Tunjangan Tetap.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TIDAK TETAP RUMAH SAKIT

Kode Akun : 753.000 – 753.999

Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional rumah sakit berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau yang
insidentil, untuk pegawai operasional rumah sakit, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:

753.100 Beban Tunjangan Hari Raya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan hari raya yang diberikan
berdasarkan keputusan Direksi.

753.200 Beban Tunjangan Penghargaan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan kerja, transport hari libur dan
sebagainya sesuai dengan ketentuan keputusan Direksi.

753.300 Beban Kompensasi Tugas/Lembur


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
79 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan kerja, transport hari libur dan
sebagainya sesuai dengan ketentuan keputusan Direksi.

753.400 Beban Insentif Pelayanan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif dalam rangka pelayanan rumah
sakit.

753.500 Beban Jasa Produksi

753.600 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Akun Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 digunakan untuk mencatat beban PPh
pasal 21 untuk pegawai operasional rumah sakit yang menjadi beban perusahaan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tidak Tetap Rumah Sakit dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 823.000 - 823.999 Beban
Tunjangan Tidak Tetap.

Nama Akun : BEBAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

Kode Akun : 754.000 – 754.999

Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional rumah sakit berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan
pegawai operasional rumah sakit, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:

754.100 Beban Iuran PSL Pensiun

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun beban perusahaan untuk
pegawai operasional rumah sakit yang dialokasikan dari Kantor Pusat.

754.200 Beban Iuran Jamsostek


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
80 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat beban iuran Jamsostek beban perusahaan
untuk pegawai operasional rumah sakit.

754.300 Beban Premi Asuransi Pegawai/THT

Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
pegawai operasional rumah sakit yang dialokasikan dari Kantor Pusat.

754.400 Beban Iuran YKPP

Akun ini digunakan untuk mencatat iuranYKPP beban perusahaan untuk pegawai
operasional rumah sakit.

754.500 Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai

754.600 Beban Sumbangan Duka Cita/Musibah

754.700 Beban Extra Fooding

754.800 Beban Imbalan Pasca Kerja

Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan/pengalokasian dari Kantor


Pusat.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Rumah Sakit dapat
dilihat pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999
Beban Kesejahteraan dan Kesehatan.

Nama Akun : BEBAN PEMBINAAN DAN PERLENGKAPAN RUMAH SAKIT

Kode Akun : 755.000 – 755.999

Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional rumah sakit untuk keperluan pembinaan dan perlengkapan pegawai
operasional rumah sakit, yang terdiri atas jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

755.100 Beban Pendidikan/Pelatihan Pegawai


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
81 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan pegawai, seminar, lokakarya, dan sebagainya untuk pegawai operasional
rumah sakit.

755.200 Beban Pakaian Dinas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyediaan pakaian dinas/seragam dan
perlengkapan lainnya untuk pegawai operasional rumah sakit.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pembinaan dan Perlengkapan Rumah Sakit dapat
dilihat pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 825.000 - 825.999
Beban Pembinaan dan Perlengkapan.

Nama Akun : BEBAN PERJALANAN DINAS RUMAH SAKIT

Kode Akun : 756.000 – 756.999

Akun Beban Perjalanan Dinas Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional rumah sakit untuk perjalanan dinas pegawai operasional rumah sakit, yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

756.100 Beban Transportasi/Akomodasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi (antara lain: tiket pesawat,
kapal, kereta api, bus, taksi dan sebagainya), penginapan/hotel dan akomodasi
lainnya dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional rumah sakit.

756.200 Beban Uang Saku/Lumpsum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional rumah sakit.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
82 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN PEMELIHARAAN/PEMAKAIAN AKTIVA RUMAH


SAKIT

Kode Akun : 757.000 – 757.999

Akun Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Rumah Sakit digunakan untuk menampung


jumlah beban tetap usaha rumah sakit untuk pemeliharaan dan pemakaian aktiva operasional
rumah sakit yang belum/tidak dialokasikan, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

757.100 Beban Pemeliharaan Gedung/Mesin

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan/


pengecatan gedung/mesin yang sifatnya rutin, biaya cleaning service, service
mesin, dan sebagainya.

757.200 Beban Pemeliharaan Alat Kesehatan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan /


service alat kesehatan yang sifatnya rutin.

757.300 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Kendaraan Bermotor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perbaikan /


service kendaraan bermotor serta pemakaian bahan bakar/pelumas dan
sebagainya.

757.400 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Peralatan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perbaikan /


service peralatan lainnya serta pemakaian bahan bakar/pelumas dan sebagainya.

757.500 Beban Jasa Pemeliharaan Aktiva

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan gedung, mesin, alat
kesehatan, kendaraan bermotor dan lainnya (yang dikenakan PPh pasal 23).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
83 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

757.600 Beban Sewa Aktiva Tetap

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan aktiva
tetap lainnya yang dialokasikan secara bulanan.

757.700 Beban Asuransi Aktiva Tetap

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
alat kesehatan, kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara
bulanan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Rumah Sakit dapat
dilihat pada akun 831.000 - 831.999 Beban Pemeliharaan dan Penggunaan Aktiva.

Nama Akun : BEBAN PENYUSUTAN RUMAH SAKIT

Kode Akun : 758.000 – 758.999

Akun Beban Penyusutan Rumah Sakit digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
rumah sakit yang timbul dari penyusutan/alokasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk
operasional pelayanan jasa rumah sakit, terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:

758.100 Beban Penyusutan Gedung/Mesin

758.200 Beban Penyusutan Peralatan Rumah Sakit (Alat Produksi)

758.300 Beban Penyusutan Kendaraan Bermotor

758.400 Beban Penyusutan Peralatan Komputer

758.500 Beban Penyusutan Peralatan Komunikasi

758.600 Beban Penyusutan Perabot Kantor/Rumah Tangga

Beban penyusutan dialokasikan secara bulanan dengan Journal Voucher.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Rumah Sakit sebagaimana penjelasan
pada kode akun 227.000 – 229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
84 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA WISMA

Kode Akun : 760.000 – 769.999

Akun Beban Pokok Usaha Wisma digunakan untuk menampung beban pokok usaha sampingan
yang timbul dari kegiatan usaha wisma yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Variabel/Langsung Usaha Wisma

- Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Wisma

Nama Akun : BEBAN VARIABEL USAHA WISMA

Kode Akun : 760.000 – 761.999

Akun Beban Variabel Usaha Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
wisma yang besarnya proporsional/dipengaruhi oleh volume kegiatan usaha wisma, yang
terdiri dari kelompok akun Beban Pelayanan.

Nama Akun : BEBAN PELAYANAN

Kode Akun : 761.000 – 761.999

Akun Beban Pelayanan digunakan untuk menampung jumlah beban variabel (biaya langsung)
usaha wisma yang timbul dari kegiatan pelayanan/pemakaian jasa wisma yang terdiri dari jenis
akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

761.100 Beban Makanan dan Minuman (Dapur)

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk melayani/
mempersiapkan pesanan makanan dan minuman kepada tamu wisma dan biaya
dapur lainnya.

761.200 Beban Cucian/Loundry

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk melayani
cucian/loundry tamu wisma dan cucian perlengkapan wisma.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
85 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

761.300 Beban Perlengkapan Ruangan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
kebersihan ruangan/kamar, penyiapan ruangan, biaya perlengkapan ruangan
kamar dan ruangan sidang dan sebagainya.

761.400 Beban Akomodasi Pihak Ketiga

Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran/beban penginapan tamu dan


lainnya yang ditempatkan/diserahkan kepada penginapan/hotel pihak ketiga.

761.500 Beban Listrik/Air/Gas/Telepon

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian listrik/generator listrik,


pemakaian air, dan lainnya untuk keperluan pelayanan ruangan kamar, ruangan
sidang dan keperluan tamu wisma.

761.600 Beban Pajak/Retribusi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pajak/retribusi dalam rangka kegiatan
operasional wisma.

761.800 Beban Administrasi Pelayanan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya administrasi pelayanan yang meliputi
biaya ATK, cetakan, foto copy dan administrasi lainnya.

761.900 Beban Pelayanan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat pengeluaran biaya pelayanan lainnya yang
belum tercakup dalam jenis akun biaya yang sudah ada, misalnya beban
penjualan, komisi dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
86 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN TETAP USAHA WISMA

Kode Akun : 762.000 – 769.999

Akun Beban Tetap Usaha Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
wisma yang sifatnya tetap/tidak langsung dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak proporsional
dengan volume jasa pelayanan wisma yang tidak dapat/tidak dicatat pada kelompok akun
beban variabel usaha wisma.

Akun ini terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pegawai Operasional Wisma

- Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Wisma

- Beban Penyusutan Wisma

Nama Akun : BEBAN PEGAWAI OPERASIONAL WISMA

Kode Akun : 762.000 – 767.999

Akun Beban Pegawai Operasional Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban tetap
usaha wisma yang timbul dari pemakaian tenaga kerja/pegawai yang melayani jasa wisma yang
terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Gaji Wisma

- Beban Tunjangan Tetap Wisma

- Beban Tunjangan Tidak Tetap Wisma

- Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Wisma

- Beban Pembinaan dan Perlengkapan Wisma

- Beban Perjalanan Dinas Wisma


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
87 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN GAJI WISMA

Kode Akun : 762.000 – 762.999

Akun Beban Gaji Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai operasional
wisma berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang dibayar secara bulanan pada awal bulan
kerja kepada pegawai operasional wisma, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

762.100 Beban Gaji Pokok

762.200 Beban Tunjangan Istri

762.300 Beban Tunjangan Anak

762.400 Beban Tunjangan Penyesuaian

762.500 Beban Gaji KKWT (Honorer)

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Wisma dapat dilihat pada penjelasan Beban
Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TETAP WISMA

Kode Akun : 763.000 – 763.999

Akun Beban Tunjangan Tetap Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional wisma berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai operasional wisma yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

763.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja Pegawai

Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) dicatat/dibayar pada awal bulan
berikutnya setelah bulan kerja.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Wisma dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 822.000 - 822.999 Beban
Tunjangan Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
88 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TIDAK TETAP WISMA

Kode Akun : 764.000 – 764.999

Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional wisma berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau insidentil, untuk
pegawai operasional wisma, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:

764.100 Beban Tunjangan Hari Raya

764.200 Beban Tunjangan Penghargaan

764.300 Beban Kompensasi Tugas/Lembur

764.400 Uang Insentif Pelayanan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif dalam rangka pelayanan wisma.

764.500 Beban Jasa Produksi

764.600 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tidak Tetap Wisma dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 823.000 - 823.999 Beban
Tunjangan Tidak Tetap.

Nama Akun : BEBAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN WISMA

Kode Akun : 765.000 – 765.999

Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional wisma berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan pegawai
operasional wisma, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
89 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

765.100 Beban Iuran PSL Pensiun

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun beban perusahaan untuk
pegawai operasional wisma yang dialokasikan dari Kantor Pusat.

765.200 Beban Iuran Jamsostek

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Jamsostek beban perusahaan untuk
pegawai operasional wisma

765.300 Beban Premi Asuransi Pegawai/THT

Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
pegawai operasional wisma yang dialokasikan dari Kantor Pusat.

765.400 Beban Iuran YKPP

Akun ini digunakan untuk mencatat iuranYKPP beban perusahaan untuk pegawai
operasional wisma.

765.500 Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai

765.600 Beban Sumbangan Duka Cita/Musibah

765.700 Beban Ekstra Fooding

765.800 Beban Imbalan Pasca Kerja

Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan/pengalokasian dari Kantor


Pusat.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Wisma dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999 Beban
Kesejahteraan dan Kesehatan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
90 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN PEMBINAAN DAN PERLENGKAPAN WISMA

Kode Akun : 766.000 – 766.999

Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional wisma untuk keperluan pembinaan dan perlengkapan pegawai operasional
wisma yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

766.100 Beban Pendidikan/Pelatihan

766.200 Beban Pakaian Dinas

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pembinaan dan Perlengkapan Wisma dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 825.000 - 825.999 Beban
Pembinaan dan Perlengkapan.

Nama Akun : BEBAN PERJALANAN DINAS WISMA

Kode Akun : 767.000 – 767.999

Akun Beban Perjalanan Dinas Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional wisma berupa biaya perjalanan dinas untuk pegawai operasional wisma yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

767.100 Beban Transportasi/Akomodasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi, penginapan/hotel dan


akomodasi lainnya dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional wisma.

767.200 Beban Uang Saku/Lumpsum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional wisma.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Wisma dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 826.000 - 826.999 Beban
Perjalanan Dinas.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
91 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN PEMELIHARAAN/PEMAKAIAN AKTIVA WISMA

Kode Akun : 768.000 – 768.999

Akun Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Wisma digunakan untuk menampung jumlah


beban tetap usaha wisma untuk pemeliharaan dan pemakaian aktiva operasional wisma yang
belum/tidak dialokasikan, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

768.100 Beban Pemeliharaan Gedung/Mesin

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan/


pengecatan gedung/mesin yang sifatnya rutin, biaya cleaning service, service
mesin, dan sebagainya.

768.200 Beban Pemeliharaan Peralatan Wisma

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan


peralatan wisma yang sifatnya rutin.

768.300 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Kendaraan Bermotor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perbaikan/


service kendaraan bermotor serta pemakaian bahan bakar/pelumas dan
sebagainya.

768.400 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Peralatan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/pemakaian


perabot kantor, komputer, alat telekomunikasi, peralatan rumah tangga dan
lainnya.

768.500 Beban Jasa Pemeliharaan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan aktiva tetap yang
dikenakan PPh pasal 23.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
92 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

768.600 Beban Sewa Alat Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan aktiva
tetap lainnya yang dialokasikan secara bulanan.

768.700 Beban Asuransi Alat Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara bulanan.

Nama Akun : BEBAN PENYUSUTAN WISMA

Kode Akun : 769.000 – 769.999

Akun Beban Penyusutan Wisma digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
wisma yang timbul dari penyusutan/alokasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk
operasional wisma, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

769.100 Beban Penyusutan Gedung/Mesin

769.200 Beban Penyusutan Peralatan Wisma (Alat Produksi)

769.300 Beban Penyusutan Kendaraan Bermotor

769.400 Beban Penyusutan Peralatan Komputer

769.500 Beban Penyusutan Peralatan Komunikasi

769.600 Beban Penyusutan Perabot Kantor/Rumah Tangga

Beban penyusutan dialokasikan secara bulanan dengan Journal Voucher.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Wisma sebagaimana penjelasan pada
kode akun 227.000 – 229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
93 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA GALANGAN

Kode Akun : 770.000 – 779.999

Akun Beban Pokok Usaha Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
sampingan yang timbul dari kegiatan usaha galangan/perbengkelan kapal yang terdiri dari
kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Variabel/Langsung Usaha Galangan

- Beban Tetap/Tidak Langsung Usaha Galangan

Nama Akun : BEBAN VARIABEL USAHA GALANGAN

Kode Akun : 770.000 – 771.999

Akun Beban Variabel Usaha Galangan digunakan untuk menampung beban pokok usaha
galangan yang besarnya proporsional/dipengaruhi oleh volume kegiatan usaha galangan, yang
terdiri dari kelompok akun Beban Langsung Usaha Galangan.

Nama Akun : BEBAN LANGSUNG USAHA GALANGAN

Kode Akun : 771.000 – 771.999

Akun Beban Langsung Usaha Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban variabel
usaha galangan yang merupakan beban langsung galangan yang terdiri dari jenis biaya sebagai
berikut:

771.100 Beban Bahan Baku

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian bahan baku material, besi
beton, plat, pipa, cat, thinner dan sebagainya.

771.200 Beban Bahan Pembantu

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian bahan pembantu antara lain
gas, oksigen, BBM, bahan pengelasan, packing, mur, baut, kertas gosok/amplas,
plastik transparan, plastik cover, triplek dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
94 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

771.300 Beban Upah Buruh Lepas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pembayaran upah buruh lepas untuk
penyelaman, pembongkaran, perbaikan, pembersihan tangki, penyelesaian
docking (sea trial) dan sebagainya.

771.400 Beban Pekerjaan Pihak Ketiga/Sub Kontraktor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pekerjaan/bagian pekerjaan FRD/RR


atau lainnya yang disubkontrakkan kepada pihak ketiga dengan SPK atau kontrak.

771.500 Beban Sewa Peralatan/Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa peralatan/mesin dan lainnya dari
pihak ketiga yang digunakan untuk melakukan/menyelesaikan pekerjaan tertentu.

771.600 Beban Listrik/Air/Gas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakaian listrik, air, gas, oksigen,
elpiji dan lainnya, dalam melaksanakan kegiatan usaha galangan/perbengkelan
kapal yang dapat dibebankan/dialokasikan langsung untuk produksi.

771.700 Beban Penjualan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka memperoleh pekerjaan,
komisi dan sebagainya.

771.800 Beban Administrasi Operasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
kegiatan administrasi operasi galangan, antara lain ATK, cetakan, foto copy dan
sebagainya.

771.900 Beban Galangan Lainnya.


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
95 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya galangan lainnya yang belum tercakup
dalam jenis biaya yang sudah ada.

Nama Akun : BEBAN TETAP USAHA GALANGAN

Kode Akun : 772.000 – 779.999

Akun Beban Tetap Usaha Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
galangan yang bersifat tetap/tidak langsung dan besarnya tidak dipengaruhi/tidak proporsional
dengan volume jasa pelayanan galangan, yang tidak dapat/tidak dicatat pada kelompok akun
beban variabel usaha galangan.

Akun ini terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pegawai Operasional Galangan

- Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Galangan

- Beban Penyusutan Galangan

Nama Akun : BEBAN PEGAWAI OPERASIONAL GALANGAN

Kode Akun : 772.000 – 777.999

Akun Beban Pegawai Operasional Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban tetap
usaha galangan yang timbul dari pemakaian tenaga kerja/pegawai yang melayani jasa
galangan,yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Gaji Galangan

- Beban Tunjangan Tetap Galangan

- Beban Tunjangan Tidak Tetap Galangan

- Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Galangan

- Beban Pembinaan dan Perlengkapan Galangan

- Beban Perjalanan Dinas Galangan


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
96 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN GAJI GALANGAN

Kode Akun : 772.000 – 772.999

Akun Beban Gaji Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai operasional
galangan berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang dibayar secara bulanan pada awal bulan
kerja kepada pegawai operasional galangan, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

772.100 Beban Gaji Pokok

772.200 Beban Tunjangan Istri

772.300 Beban Tunjangan Anak

772.400 Beban Tunjangan Penyesuaian

772.500 Beban Gaji KKWT (Honorer)

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Galangan dapat dilihat pada penjelasan Beban
Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TETAP GALANGAN

Kode Akun : 773.000 – 773.999

Akun Beban Tunjangan Tetap Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional galangan berupa tunjangan tetap/bulanan kepada pegawai operasional galangan
yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

773.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja Pegawai

Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK) dicatat/dibayar pada awal bulan
berikutnya setelah bulan kerja.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Galangan dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 822.000 - 822.999 Beban
Tunjangan Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
97 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TIDAK TETAP GALANGAN

Kode Akun : 774.000 – 774.999

Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai operasional galangan berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau insidentil,
untuk pegawai operasional galangan, yang terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

774.100 Beban Tunjangan Hari Raya

774.200 Beban Tunjangan Penghargaan

774.300 Beban Kompensasi Tugas/Lembur

774.400 Beban Insentif Pelayanan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif dalam rangka pelayanan
galangan.

774.500 Beban Jasa Produksi

774.600 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tidak Tetap Galangan dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 823.000 - 823.999 Beban
Tunjangan Tidak Tetap.

Nama Akun : BEBAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN GALANGAN

Kode Akun : 775.000 – 775.999

Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Galangan digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional galangan berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan
pegawai operasional galangan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
98 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

775.100 Beban Iuran PSL Pensiun

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun beban perusahaan untuk
pegawai operasional galangan yang dialokasikan dari Kantor Pusat.

775.200 Beban Iuran Jamsostek

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Jamsostek beban perusahaan untuk
pegawai operasional galangan.

775.300 Beban Premi Asuransi Pegawai/THT

Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
pegawai operasional galangan yang dialokasikan dari Kantor Pusat.

775.400 Beban Iuran YKPP

Akun ini digunakan untuk mencatat iuranYKPP beban perusahaan untuk pegawai
operasional galangan.

775.500 Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai

775.600 Beban Sumbangan Duka Cita/Musibah

775.700 Beban Ekstra Fooding

775.800 Beban Imbalan Pasca Kerja

Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan/pengalokasian dari Kantor


Pusat.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Galangan dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 824.000 - 824.999 Beban
Kesejahteraan dan Kesehatan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
99 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN PEMBINAAN DAN PERLENGKAPAN GALANGAN

Kode Akun : 776.000 – 776.999

Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan Galangan digunakan untuk menampung jumlah
beban pegawai operasional galangan untuk keperluan pembinaan dan perlengkapan pegawai
operasional galangan yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

776.100 Beban Pendidikan/Pelatihan

776.200 Beban Pakaian Dinas

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Pembinaan dan Perlengkapan Galangan dapat dilihat
pada penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 825.000 - 825.999 Beban
Pembinaan dan Perlengkapan.

Nama Akun : BEBAN PERJALANAN DINAS GALANGAN

Kode Akun : 777.000 – 777.999

Akun Beban Perjalanan Dinas Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
operasional galangan berupa biaya perjalanan dinas untuk pegawai operasional galangan yang
terdiri dari jenis akun biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

777.100 Beban Transportasi/Akomodasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi, penginapan/hotel dan


akomodasi lainnya dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional galangan.

777.200 Beban Uang Saku/Lumpsum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai operasional galangan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Galangan dapat dilihat pada
penjelasan Beban Pegawai Administrasi dan Umum kode akun 826.000 - 826.999 Beban
Perjalanan Dinas.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
100 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN PEMELIHARAAN/PEMAKAIAN AKTIVA GALANGAN

Kode Akun : 778.000 – 778.999

Akun Beban Pemeliharaan/Pemakaian Aktiva Galangan digunakan untuk menampung jumlah


beban tetap usaha galangan dalam rangka pemeliharaan/pemakaian aktiva tetap operasional
galangan yang belum/tidak dialokasikan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

778.100 Beban Pemeliharaan Bangunan/Galangan/Mesin

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan/


pengecatan bangunan/gedung/mesin yang sifatnya rutin, biaya cleaning service,
service mesin, dan sebagainya.

778.200 Beban Pemeliharaan Peralatan Galangan/Alat Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan


peralatan galangan yang sifatnya rutin.

778.300 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Kendaraan Bermotor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perbaikan/


service kendaraan bermotor serta pemakaian bahan bakar/pelumas dan
sebagainya.

778.400 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Peralatan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemakaian perlengkapan


perbengkelan, yaitu peralatan yang sifatnya habis pakai atau nilainya tidak
memenuhi kriteria aktiva tetap, misalnya: hammer, tang, jepit, gunting, obeng,
kunci-kunci dan sebagainya dan pemeliharaan peralatan aktiva tetap lainnya.

778.500 Beban Jasa Pemeliharaan Alat Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan aktiva tetap/alat
produksi yang dikenakan PPh Pasal 23.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
101 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

778.600 Beban Sewa Aktiva Tetap

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan aktiva
tetap lainnya yang dialokasikan secara bulanan.

778.700 Beban Asuransi Aktiva Tetap

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara bulanan.

778.800 Beban Pajak/Retribusi

Nama Akun : BEBAN PENYUSUTAN GALANGAN

Kode Akun : 779.000 – 779.999

Akun Beban Penyusutan Galangan digunakan untuk menampung jumlah beban tetap usaha
galangan yang timbul dari penyusutan/alokasi penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk
operasional galangan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

779.100 Beban Penyusutan Bangunan/Galangan/Mesin

779.200 Beban Penyusutan Peralatan Galangan/Alat Produksi

779.300 Beban Penyusutan Kendaraan Bermotor

779.400 Beban Penyusutan Peralatan Komputer

779.500 Beban Penyusutan Peralatan Komunikasi

779.600 Beban Penyusutan Perabot Kantor/Rumah Tangga

Beban penyusutan dialokasikan secara bulanan dengan Journal Voucher.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Penyusutan Galangan sebagaimana penjelasan pada
kode akun 227.000 – 229.999 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
102 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA SAMPINGAN LAINNYA

Kode Akun : 780.000 – 789.999

Akun Beban Pokok Usaha Sampingan Lainnya digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha sampingan yang timbul dari kegiatan usaha sampingan lainnya, antara lain
penyewaan ruangan/gedung, KSO/PBA, usaha parkir, dan sebagainya.

Akun Beban Pokok Usaha Sampingan Lainnya meliputi kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pokok Usaha Penyewaan Ruangan/Gedung

- Beban Pokok KSO/PBA

- Beban Pokok Usaha Sampingan Lainnya

Nama Akun : BEBAN POKOK PENYEWAAN RUANGAN/GEDUNG

Kode Akun : 781.000 – 781.999

Akun Beban Pokok Penyewaan Ruangan/Gedung digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha sampingan lainnya yang timbul dari kegiatan usaha penyewaan ruangan/gedung
PT. PELNI.

Pencatatan beban ini dilakukan pada jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:

781.100 Beban Operasional Penyewaan Ruangan/Gedung

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional dalam rangka penyewaan
ruangan/gedung PT. PELNI.

781.200 Beban Pemeliharaan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sehubungan dengan pemeliharaan/


perbaikan ruangan/gedung yang disewakan.

781.300 Beban Penjualan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penjualan/pemasaran, komisi dan


lainnya, dalam rangka perolehan order penyewaan ruangan/gedung.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
103 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

781.400 Beban Penyusutan Gedung

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyusutan ruangan/gedung yang


disewakan kepada pihak ketiga.

Nama Akun : BEBAN POKOK KSO/PBA

Kode Akun : 782.000 – 782.999

Akun Beban Pokok KSO/PBA digunakan untuk menampung jumlah beban pokok usaha
sampingan lainnya yang timbul dari kegiatan usaha Kerja Sama Operasi (KSO) atau
Pengelolaan Bersama Asset (PBA) yang dilakukan oleh perusahaan.

Pencatatan beban ini dilakukan pada jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:

782.100 Beban Operasional KSO/PBA

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional sehubungan dengan


pelaksanaan KSO/PBA sesuai dengan perjanjian.

782.200 Beban Penyusutan Aktiva Tetap KSO/PBA

Akun ini digunakan untuk mencatat alokasi biaya penyusutan aktiva tetap
KSO/PBA.

782.900 Beban KSO/PBA Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya sehubungan dengan KSO/PBA.

Nama Akun : BEBAN POKOK USAHA SAMPINGAN LAIN-LAIN

Kode Akun : 783.000 – 783.999

Akun Beban Pokok Usaha Sampingan Lain-lain digunakan untuk menampung jumlah beban
pokok usaha sampingan lain-lain diluar sewa ruangan/gedung dan KSO/PBA.

Pencatatan beban ini dilakukan pada jenis akun untuk pencatatan yaitu sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
104 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

783.100 Beban Operasional Usaha Parkir

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional dalam rangka


penyelenggaraan usaha parkir.

783.200 Beban Sampingan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya sehubungan dengan


pelaksanaan usaha sampingan lain-lain.

Nama Akun : BEBAN USAHA/OVERHEAD

Kode Akun : 800.000 – 839.999

Akun Beban Usaha/Overhead digunakan untuk menampung beban usaha/overhead perusahaan


yaitu beban yang rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan (kantor pusat, cabang, sub cabang
dan usaha sampingan) untuk melaksanakan kegiatan yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan usaha/operasional perusahaan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Usaha diakui dalam laporan laba rugi apabila terjadi penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan nilai aktiva yang berbentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva.

2. Beban Usaha atau beban yang berhubungan dengan periode terjadinya (tidak mempunyai
hubungan langsung dengan produk/jasa perusahaan) diakui pada periode terjadinya atau
pada periode biaya tersebut memberikan manfaat atau pada periode saat beban tersebut
diketahui sudah tidak memberikan manfaat lagi pada masa mendatang.

3. Beban Usaha diakui sebesar jumlah yang telah dibayar, jumlah yang harus dibayar, jumlah
yang dialokasikan atau jumlah yang diestimasi.

4. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap beban yang berhubungan dengan periode
manfaat dilakukan adjustment sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
105 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

a. Untuk beban yang mempunyai manfaat pada periode/tahun berikutnya dilakukan


adjustment untuk mencatat biaya yang dibayar dimuka, dengan jurnal sebagai
berikut:

Dr. 172.600 Biaya Dibayar Dimuka Administrasi dan Umum

Cr. 8…….. Beban Usaha/Overhead …. (sesuai jenisnya)

b. Apabila manfaat suatu kegiatan telah dinikmati/diperoleh pada periode/tahun berjalan


dan pada akhir periode/tahun belum dibayar/ditagih sehingga belum dicatat sebagai
beban, maka dibuat adjustment untuk mencatat biaya yang masih harus dibayar
dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 8…….. Beban Usaha/Overhead …. (sesuai jenisnya)

Cr. 381.600 Biaya Yang Masih Harus Dibayar Administrasi dan


Umum

Pada awal periode/tahun berikutnya jurnal a dan b tersebut diatas dibuat jurnal balik
(reverse).

Akun Beban Usaha meliputi kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Direksi/Komisaris

- Beban Pegawai Administrasi Dan Umum

- Beban Administrasi Dan Umum

- Beban Penyusutan Sarana Penunjang

- Beban Penyisihan Piutang

- Kompensasi Beban Cabang

- Kompensasi Beban Cabang Rangkap


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
106 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN DIREKSI/KOMISARIS

Kode Akun : 810.000 – 819.999

Akun Beban Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah beban usaha/overhead


perusahaan yang berkaitan dengan penghasilan/biaya Direksi, Komisaris, Sekretaris Komisaris
dan Komite Audit, yang terdiri dari kelompok akun biaya sebagai berikut:

- Beban Gaji Direksi/Komisaris

- Beban Tunjangan Tetap Direksi/Komisaris

- Beban Tunjangan Tidak Tetap Direksi/Komisaris

- Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Direksi/Komisaris

- Beban Pembinaan dan Perlengkapan Direksi/Komisaris

- Beban Perjalanan Dinas Direksi/Komisaris

Nama Akun : BEBAN GAJI DIREKSI/KOMISARIS

Kode Akun : 811.000 – 811.999

Akun Beban Gaji Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah beban


direksi/komisaris yang berupa gaji dan honorarium yang diberikan kepada Direksi, Komisaris,
Sekretaris Komisaris dan Komite Audit secara bulanan, yang terdiri dari jenis akun untuk
pencatatan yaitu:

811.100 Beban Gaji Direksi

811.200 Beban Gaji Komisaris/Sekretaris Komisaris

811.300 Honorarium Komite Audit

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Gaji Direksi/Komisaris dapat dilihat pada penjelasan
kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
107 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TETAP DIREKSI/KOMISARIS

Kode Akun : 812.000 – 812.999

Akun Beban Tunjangan Tetap Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah beban
direksi/komisaris yang berupa tunjangan tetap yang diberikan kepada Direksi/Komisaris, yang
terdiri dari:

812.100 Beban Tunjangan Perumahan

Kebijakan dan perlakuan akuntansi Beban Tunjangan Tetap Direksi/Komisaris dapat dilihat
pada penjelasan kode akun 821.000 - 821.999 Beban Gaji Pegawai.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TIDAK TETAP DIREKSI/KOMISARIS

Kode Akun : 813.000 – 813.999

Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah
beban direksi/komisaris berupa tunjangan tidak tetap yang diberikan kepada Direksi/Komisaris.

Akun ini terdiri dari jenis akun untuk pencatatan yaitu:

782.1000 Beban Tunjangan Hari Raya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan hari raya yang diberikan
berdasarkan keputusan Direksi.

782.1100 Beban Jasa Produksi

Akun ini digunakan untuk mencatat pemberian jasa produksi kepada


Direksi/Komisaris pencapaian RKAP/kinerja perusahaan.

Pemberian jasa produksi ditetapkan melalui RUPS.

782.1200 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Akun Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 digunakan untuk mencatat beban PPh
pasal 21 untuk Direksi/Komisaris yang menjadi beban perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
108 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN DIREKSI/


KOMISARIS

Kode Akun : 814.000 – 814.999

Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung


jumlah beban direksi/komisaris berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan bagi
Direksi/Komisaris, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

814.100 Beban Premi Asuransi

Akun ini digunakan untuk mencatat premi asuransi/THT beban perusahaan untuk
Direksi/Komisaris yang menjadi beban perusahaan.

814.200 Beban Perawatan/Pengobatan Direksi/Komisaris

Akun ini digunakan untuk mencatat beban perawatan dan pengobatan


Direksi/Komisaris yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Rumah Sakit PELNI
Pertamburan.

Nama Akun : BEBAN PEMBINAAN DAN PERLENGKAPAN DIREKSI/


KOMISARIS

Kode Akun : 815.000 – 815.999

Akun Beban Pembinaan Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung beban


direksi/komisaris untuk kegiatan pembinaan direksi/komisaris administrasi dan umum, yang
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

815.100 Beban Pendidikan/Pelatihan

815.200 Beban Pakaian Dinas


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
109 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN PERJALANAN DINAS DIREKSI/KOMISARIS

Kode Akun : 816.000 – 816.999

Akun Beban Perjalanan Dinas Direksi/Komisaris digunakan untuk menampung jumlah beban
direksi/komisaris untuk perjalanan dinas Direksi/Komisaris, yang terdiri dari jenis akun biaya
untuk pencatatan sebagai berikut:

816.100 Beban Transportasi/Akomodasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi (antara lain: tiket pesawat,
kapal, kereta api, bus, taksi dan sebagainya), penginapan/hotel dan akomodasi
lainnya dalam rangka perjalanan dinas Direksi/Komisaris.

816.200 Beban Uang Saku/Lumpsum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas Direksi/Komisaris.

Nama Akun : BEBAN PEGAWAI ADMINISTRASI DAN UMUM

Kode Akun : 820.000 – 829.999

Akun Beban Pegawai Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung jumlah beban
usaha yang berkaitan dengan pemakaian tenaga kerja/pegawai administrasi dan umum, yang
tidak langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, yang terdiri dari kelompok akun sebagai
berikut:

- Beban Gaji Pegawai

- Beban Tunjangan Tetap

- Beban Tunjangan Tidak Tetap

- Beban Kesejahteraan dan Kesehatan

- Beban Pembinaan dan Perlengkapan

- Beban Perjalanan Dinas


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
110 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN GAJI PEGAWAI

Kode Akun : 821.000 – 821.999

Akun Beban Gaji Pegawai digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai administrasi
dan umum yang berupa gaji pokok dan tunjangan dasar yang diberikan kepada pegawai
administrasi dan umum secara bulanan, yang dicatat/dibayar pada awal bulan kerja, terdiri dari
akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

821.100 Beban Gaji Pokok

821.200 Beban Tunjangan Istri

821.300 Beban Tunjangan Anak

821.400 Beban Tunjangan Penyesuaian

821.500 Beban Gaji KKWT (Honorer)

Akun ini digunakan untuk mencatat gaji pegawai KKWT/honorer dan gaji mantan
Direksi.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Gaji Pegawai dicatat berdasarkan Daftar Pembayaran Gaji Bulanan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 821….. Beban Gaji Pegawai .... (sesuai jenisnya)

Cr. 372.100 Hutang Iuran Jamsostek

Cr. 373.100 Hutang Iuran Dana Pensiun Pegawai (DPP)

Cr. 373.200 Hutang Iuran YKPP

Cr. 373.300 Hutang Iuran Korpri/SP PELNI

Cr. 373.400 Hutang Koperasi

Cr. 317.100 Hutang Biaya Pegawai

2. Pada saat pembayaran gaji pegawai bulanan dibuat CBV dengan kode akun 316.100
Hutang Biaya Pegawai.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
111 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

3. Potongan Jamsostek, Iuran Dana Pensiun, YKPP dan Korpri/SP PELNI di Cabang dan
Usaha Sampingan di transfer ke Kantor Pusat (kecuali hutang iuran YKPP di RS PELNI
Petamburan), dengan dibuatkan SPT dan dengan Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 372.100 Hutang Iuran Jamsostek

Dr. 373.100 Hutang Iuran Dana Pensiun Pegawai (DPP)

Dr. 373.200 Hutang Iuran YKPP

Dr. 373.300 Hutang Iuran Korpri/SP PELNI

Cr. 284.100 Transfer Hutang/Biaya

Kantor Pusat menerima transfer berdasarkan SPT dan dengan Journal Voucher dijurnal
sebaliknya.

4. Pada akhir bulan akun 316.100 Hutang Biaya Pegawai pada dasarnya bersaldo nihil.

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TETAP

Kode Akun : 822.000 – 822.999

Akun Tunjangan Tetap digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai administrasi dan
umum, yang berupa tunjangan tetap yang diberikan kepada pegawai administrasi dan umum,
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

822.200 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja Pegawai

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya insentif prestasi kerja untuk pegawai
administrasi dan umum yang dikaitkan dengan kehadiran pegawai yang
bersangkutan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Tunjangan Insentif Prestasi Kerja (IPK)) Pegawai diberikan secara bulanan yang
dicatat/dibayar pada awal bulan berikutnya setelah bulan kerja yang dibayar.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
112 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

2. Pencatatan biaya tunjangan IPK dilakukan oleh setiap unit kerja berdasarkan Journal
Voucher dan Daftar Pembayaran Tunjangan IPK, dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 822.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja Pegawai

Cr. 317.100 Hutang Biaya Pegawai

Pembayaran tunjangan IPK dilakukan dengan CBV dengan kode 316.100.

3. Pada tanggal neraca/akhir tahun, untuk Beban Tunjangan IPK bulan Desember dibuat
adjustment dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 822.100 Beban Tunjangan Insentif Prestasi Kerja Pegawai

Cr. 381.600 Biaya Yang Masih Harus Dibayar Administrasi dan


Umum

Pada awal periode/tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse).

Nama Akun : BEBAN TUNJANGAN TIDAK TETAP

Kode Akun : 823.000 – 823.999

Akun Beban Tunjangan Tidak Tetap digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
administrasi dan umum, berupa tunjangan yang jumlahnya tidak tetap atau yang insidentil,
yang diberikan kepada pegawai administrasi dan umum sesuai ketentuan yang berlaku, yang
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

823.100 Beban Tunjangan Hari Raya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan hari raya yang diberikan
berdasarkan keputusan Direksi.

823.200 Beban Tunjangan Penghargaan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan penghargaan kepada pegawai
yang diberikan berdasarkan keputusan Direksi.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
113 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

823.300 Beban Kompensasi Tugas/Lembur

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan kerja, transport hari libur dan
sebagainya sesuai dengan ketentuan keputusan Direksi.

823.400 Uang Tunjangan Jabatan Rangkap (Incomplete)

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya tunjangan yang dibayarkan kepada
pegawai yang mempunyai jabatan/tugas rangkap.

823.500 Beban Insentif Pekerja

Akun Beban Insentif Pekerja digunakan untuk mencatat pemberian insentif


kepada pegawai administrasi dan umum, untuk memotivasi pegawai dalam
mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik atau untuk pegawai perusahaan yang
melaksanakan pekerjaan diluar kegiatan normal perusahaan.

Pemberian insentif ditetapkan melalui keputusan Direksi.

823.600 Beban Jasa Produksi

Akun Beban Jasa Produksi digunakan untuk mencatat pemberian jasa produksi
kepada pegawai dan pengurus perusahaan atas pencapaian RKAP/kinerja
perusahaan.

Pemberian jasa produksi ditetapkan melalui RUPS.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Jasa produksi merupakan beban tahun berjalan dimana kinerja perusahaan


dinilai.

2. Jasa produksi merupakan beban Kantor Pusat dan tidak perlu di SPT kan ke
Cabang/Usaha Sampingan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
114 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

3. Pencatatan beban jasa produksi dilakukan pada akhir tahun sesuai dengan
Instruksi Kantor Pusat melalui Jurnal Adjustment akhir tahun sebagai
berikut:

Dr. 723.500 Beban Jasa Produksi ABK

Dr. 823.600 Beban Jasa Produksi (pegawai darat)

Dr. .......... Beban Jasa Produksi/Pegawai Operasional (sesuai


kelompok biaya pegawai)

Dr. 823.700 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Cr. 373.700 Hutang Sementara Jasa Produksi

Cr. 331.100 Hutang PPh Pasal 21 Karyawan/Direksi

823.700 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Akun Beban Pajak Penghasilan Pasal 21 digunakan untuk mencatat beban PPh
pasal 21 untuk pegawai administrasi dan umum yang menjadi beban perusahaan.

1. Setiap unit kerja menghitung PPh Pasal 21 beban perusahaan untuk karyawan
administrasi dan umum dan operasional, serta menyelesaikan pada KPP
setempat.

2. Setiap akhir bulan dan akhir tahun, Kantor Pusat dan Kantor Cabang/Usaha
Sampingan diluar Jakarta menghitung beban PPh pasal 21 bulanan dan
dengan Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 823.700 Beban Pajak Penghasilan Pasal 21

Cr. 331.100 Hutang PPh Pasal 21 Karyawan/Direksi

3. Kantor Pusat dan Cabang/Usaha Sampingan diluar Jakarta menyelesaikan


kewajiban PPh Pasal 21 beban perusahaan pada KPP diwilayahnya masing-
masing.

(Lihat penjelasan akun 331.100 Hutang PPh Pasal 21 Karyawan/Direksi)


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
115 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN

Kode Akun : 824.000 – 824.999

Akun Beban Kesejahteraan dan Kesehatan digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai administrasi dan umum, berupa pemberian jaminan kesejahteraan dan kesehatan bagi
pegawai administrasi dan umum, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:

824.100 Beban Iuran PSL Pensiun

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran PSL pensiun pegawai administrasi dan
umum beban perusahaan yang menjadi kewajiban perusahaan kepada Dana
Pensiun Pegawai.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Iuran PSL Pensiun pegawai, perhitungan dan penyelesaiannya


disentralisasikan di Kantor Pusat.

2. Besarnya Iuran PSL pensiun pegawai ditetapkan berdasarkan perhitungan


aktuaria.

3. Beban Iuran PSL Pensiun pegawai dicatat di Kantor Pusat dan dialokasikan
menjadi iuran beban ABK dan dan iuran beban pegawai darat.

4. Iuran PSL pensiun dihitung dan dicatat secara bulanan di Kantor Pusat
dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 724.100 Beban Iuran PSL Pensiun ABK

Dr. 824.100 Beban Iuran PSL Pensiun (pegawai darat)

Cr. 373.100 Hutang Iuran Dana Pensiun Pegawai (DPP)

5. Beban iuran PSL pensiun pegawai darat untuk pegawai usaha sampingan di
SPT kan kepada unit usaha sampingan yang bersangkutan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
116 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

824.200 Beban Iuran Jamsostek

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Jamsostek untuk pegawai administrasi
dan umum beban perusahan yang menjadi kewajiban perusahaan kepada PT.
Jamsostek

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Setiap unit kerja menghitung beban dan hutang iuran Jamsostek beban
perusahaan, sedangkan penyelesaian hutang Jamsostek disentralisasi di
Kantor Pusat.

2. Besarnya iuran/premi Program Jamsostek beban perusahaan untuk pekerja


darat dan laut adalah sebagai berikut:

- Premi Jaminan Kecelakaan sebesar 1,27% dari paket gaji pekerja

- Premi Jaminan Kematian sebesar 0.30% dari paket gaji pekerja

- Premi Jaminan Hari Tua sebesar 3,70% dari paket gaji pekerja

3. Iuran Jamsostek beban perusahaan dihitung dan dicatat secara bulanan


dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 824.200 Beban Iuran Jamsostek (pegawai administrasi dan


umum)

Dr. .......... Beban Iuran Jamsostek/Pegawai Operasional ....


(sesuai kelompok biaya pegawai)

Cr. 372.100 Hutang Iuran Jamsostek

4. Penyelesaian/pembayaran iuran Jamsostek disentralisasi di Kantor Pusat.

5. Hutang Iuran Jamsostek di Cabang/Usaha Sampingan dibuatkan SPT ke


Kantor Pusat dan dengan Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 372.100 Hutang Iuran Jamsostek

Cr. 284.100 Transfer Hutang/Biaya


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
117 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

824.300 Beban Premi Asuransi Pegawai/THT

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran/premi Asuransi Tunjangan Hari Tua
(THT) yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Sraya dan asuransi pegawai lainnya
yang menjadi beban perusahaan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban premi asuransi THT Jiwa Sraya dihitung dan dicatat di Kantor Pusat,
serta dialokasikan menjadi beban pegawai darat dan pegawai ABK.

2. Pada setiap bulan, berdasarkan Nota Tagihan dari PT. Asuransi Jiwa Sraya
atau Daftar Perhitungan Premi Asuransi THT Pegawai Bulanan, Kantor Pusat
dengan Journal Voucher mencatat sebagai berikut:

Dr. 824.300 Beban Premi Asuransi Pegawai/THT (untuk pegawai darat)

Dr. 724.300 Beban Premi Asuransi/THT ABK

Cr. 372.200 Hutang Premi Asuransi Jiwa Sraya/THT

3. Iuran/Premi Asuransi THT pegawai yang menjadai beban PT. SBN dan PT.
PIDC di Debet Nota kan ke PT. SBN dan PT. PIDC, dengan Journal Voucher
dicatat sebagai berikut:

Dr. 191.100 R/K Dengan PT. SBN

Dr. 191.200 R/K Dengan PT. PIDC

Dr. 824.300 Beban Premi Asuransi Pegawai/THT

824.400 Beban Iuran YKPP

Akun ini digunakan untuk mencatat iuran Yayasan Kesehatan Pensiun PELNI
(YKPP) yang menjadi beban perusahaan, sebesar iuran pokok, yaitu 3% dari gaji
pokok pegawai terakhir setiap bulan dan iuran tambahan yang ditetapkan dengan
SK Direksi.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
118 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pencatatan Iuran pokok YKPP beban perusahaan sebesar 3% dari gaji pokok
pegawai setiap bulan dilakukan oleh setiap unit kerja dicatat berdasarkan
Journal Voucher sebagai berikut:

a. Kantor Pusat:

Dr. 724.400 Beban Iuran YKPP ABK

Dr. 824.400 Beban Iuran YKPP (pegawai darat)

Cr. 373.200 Hutang Iuran YKPP (beban


perusahaan)

b. Kantor Cabang/Usaha Sampingan

Dr. .......... Beban Iuran YKPP (pegawai operasional Usaha


Sampingan)

Dr. 824.400 Beban Iuran YKPP (pegawai administrasi dan


umum/overhead)

Cr. 373.200 Hutang Iuran YKPP (beban


perusahaan)

2. Pencatatan Iuran YKPP tambahan beban perusahaan sebesar alokasi yang


ditetapkan SK Direksi (No. 90/HKD.01/DIR/VII-2005) tentang Tambahan
Iuran Kesehatan Pensiun PT. PELNI dari perusahaan ke YKPP, dilakukan
dengan Journal Voucher sebagai berikut:

a. Kantor Pusat:

Dr. 724.400 Beban Iuran YKPP ABK

Dr. 824.400 Beban Iuran YKPP (pegawai darat)

Cr. 373.200 Hutang Iuran YKPP (beban


perusahaan)
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
119 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Unit Usaha Sampingan

Dr. .......... Beban Iuran YKPP (pegawai operasional Usaha


Sampingan)

Dr. 824.400 Beban Iuran YKPP (pegawai administrasi dan umum


Usaha Sampingan)

Cr. 373.200 Hutang Iuran YKPP (beban


perusahaan)

3. Hutang Iuran YKPP di Cabang dan Usaha Sampingan (kecuali RS PELNI


Petamburan) di SPT kan ke Kantor Pusat.

824.500 Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai

Akun ini digunakan untuk mencatat beban perawatan dan pengobatan pegawai
PELNI yang mulai tahun 2005 pengelolaannya dilaksanakan oleh Rumah Sakit
PELNI Pertamburan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai ini disentralisasi di Kantor Pusat.

2. Pencatatan Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai dilakukan di Kantor Pusat


secara bulanan berdasarkan Debet Nota dari RS PELNI Petamburan, dengan
Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 724.300 Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai ABK

Dr. 824.300 Beban Perawatan/Pengobatan Pegawai (untuk pegawai


darat)

Cr. 285.100 Hubungan Transaksi/RK Kantor Pusat


Dengan Rumah Sakit

3. Beban Perawatan/Pengobatan pegawai darat untuk Usaha Sampingan di SPT


kan kepada Usaha Sampingan yang bersangkutan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
120 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

4. Pada tanggal neraca/akhir tahun jumlah Beban Perawatan/Pengobatan


Pegawai direkonsiliasi dengan catatan pembebanan/piutang pada RS PELNI
Petamburan.

824.600 Beban Sumbangan Duka Cita/Musibah

Akun ini digunakan untuk mencatat pemberian sumbangan duka cita, musibah dan
lainnya kepada pegawai sesuai dengan ketetentuan yang berlaku.

824.700 Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai

Akun ini digunakan untuk mencatat beban imbalan pasca kerja pegawai tahun
berjalan yang berasal dari kewajiban manfaat pensiun pegawai tahun berjalan,
yang diestimasi berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun
2003.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai dicatat di Kantor Pusat dan tidak di SPT
kan.

2. Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai dihitung pada akhir tahun berdasarkan
perhitungan aktuaria atau oleh Aktuaris.

3. Pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai dilakukan oleh Kantor Pusat
sebagai berikut:

a. Jurnal pencatatan beban/kekurangan imbalan pasca kerja pegawai pada


akhir tahun berdasarkan Journal Voucher dan Laporan Perhitungan
Aktuaria adalah sebagai berikut:

Dr. 724.700 Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai ABK

Dr. 824.700 Beban Imbalan Pasca Kerja Pegawai (untuk pegawai


darat)

Cr. 414.100 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja


Pegawai
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
121 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Apabila tidak ada kekurangan Estimasi Imbalan Pasca Kerja Pegawai,


maka tidak ada jurnal pembebanan.

Nama Akun : BEBAN PEMBINAAN DAN PERLENGKAPAN

Kode Akun : 825.000 – 825.999

Akun Beban Pembinaan dan Perlengkapan digunakan untuk menampung jumlah beban
pegawai administrasi dan umum untuk kegiatan pembinaan dan penyiapan perlengkapan
pegawai administrasi dan umum, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:

825.100 Beban Pendidikan/Pelatihan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan pegawai, seminar, lokakarya, dan sebagainya.

825.200 Beban Pakaian Dinas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya penyediaan pakaian dinas/seragam dan
perlengkapan lainnya untuk pegawai administrasi dan umum.

825.300 Beban Rekruitmen

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk rekruitmen dan
biaya pemindahan pegawai.

825.400 Beban Rekreasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya rekreasi pegawai yang dilakukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.

825.500 Beban Pembinaan Olah Raga

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan olah raga pegawai.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
122 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

825.600 Beban Pembinaan Kesenian

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan kesenian pegawai.

825.700 Beban Pembinaan Kerohanian

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan kerohanian pegawai.

825.800 Beban Pembinaan Pensiunan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk biaya
pembinaan pensiunan pegawai/pegawai yang akan pensiun.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Pembinaan dan Perlengkapan dicatat oleh masing-masing unit kerja.

2. Pencatatan dilakukan berdasarkan CBV atau Journal Voucher.

Nama Akun : BEBAN PERJALANAN DINAS

Kode Akun : 826.000 – 826.999

Akun Beban Perjalanan Dinas digunakan untuk menampung jumlah beban pegawai
administrasi dan umum untuk perjalanan dinas pegawai administrasi dan umum yang terdiri
dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

826.100 Beban Transportasi/Akomodasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya transportasi (antara lain: tiket pesawat,
kapal, kereta api, bus, taksi dan sebagainya), penginapan/hotel dan akomodasi
lainnya dalam rangka perjalanan dinas pegawai administrasi dan umum.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
123 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

826.200 Beban Uang Saku/Lumpsum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya uang harian/uang saku atau lumpsum
dalam rangka perjalanan dinas pegawai administrasi dan umum.

Nama Akun : BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Kode Akun : 830.000 – 839.999

Akun Beban Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung jumlah beban usaha yang
timbul dari kegiatan administrasi dan umum perusahaan di Kantor Pusat, Cabang, Sub Cabang
dan Usaha Sampingan.

Akun Beban Administrasi Dan Umum meliputi kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Pemeliharaan dan Penggunaan Aktiva Tetap

- Beban Penelitian dan Pengembangan

- Beban Pemasaran dan Humas

- Beban Administrasi Kantor

- Beban Konsultasi dan Audit

- Beban Rumah Tangga

- Beban Serba Ragam

Nama Akun : BEBAN PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN AKTIVA

Kode Akun : 831.000 – 831.999

Akun Beban Pemeliharaan dan Penggunaan Aktiva digunakan untuk menampung jumlah beban
administrasi dan umum yang timbul dari kegiatan pemeliharaan dan penggunaan aktiva diluar
kegiatan usaha/operasional perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
124 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Akun ini terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

831.100 Beban Pemeliharaan Gedung dan Peralatannya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perawatan/


pengecatan gedung dan peralatan/fasilitas yang melekat, yang sifatnya rutin, biaya
cleaning service, dan sebagainya.

Biaya pemeliharaan/renovasi yang mempunyai masa manfaat satu tahun atau


lebih, dicatat/dialokasikan secara bulanan dengan Journal Voucher dari akun
171.200 Biaya Pemeliharaan Dialokasikan atau 251.300 Biaya Renovasi Gedung
(Biaya Ditangguhkan).

831.200 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Kendaraan Bermotor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perbaikan/


service kendaraan bermotor serta pemakaian bahan bakar/pelumas dan
sebagainya.

831.300 Beban Pemeliharaan/Pemakaian Peralatan Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya material pemeliharaan/perbaikan mesin


kantor, komputer, perabot kantor/rumah tangga dan pemakaian peralatan kecil,
yang tidak termasuk kriteria aktiva tetap.

Biaya Pemeliharaan/Pemakaian Peralatan Lainnya yang mempunyai masa


manfaat satu tahun atau lebih, dicatat/dialokasikan secara bulanan dengan Journal
Voucher dari akun 171.200 Biaya Pemeliharaan Dialokasikan atau 251.500 Biaya
Aktiva Tetap Lainnya (Biaya Ditangguhkan).

831.400 Beban Jasa Pemeliharaan Aktiva Tetap

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa pemeliharaan sarana penunjang
yang dikenakan PPh Pasal 23.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
125 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

831.500 Beban Sewa Gedung/Rumah Dinas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa gedung kantor, rumah dinas,
gudang dan sebagainya yang dialokasikan secara bulanan, dengan Journal
Voucher dari akun 171.300 Biaya Sewa Dialokasikan atau 256.200 Sewa Jangka
Panjang (Biaya Ditangguhkan).

831.600 Beban Sewa Kendaraan/Mesin/Peralatan Kantor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sewa kendaraan, komputer dan
peralatan lainnya yang dialokasikan secara bulanan.

Sewa yang sifatnya periodik/bulanan dicatat/dialokasikan secara bulanan dari


akun 171.300 Biaya Sewa Dialokasikan.

831.700 Beban Asuransi Sarana Penunjang

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya premi asuransi aktiva tetap (gedung,
kendaraan bermotor dan lain-lain) yang dialokasikan secara bulanan dari akun
171.400 Biaya Asuransi Dialokasikan.

831.800 Beban Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)

Akun ini digunakan untuk mencatat beban Pajak Bumi Dan Bangunan aktiva tetap
perusahaan.

Nama Akun : BEBAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Kode Akun : 832.000 – 832.999

Akun Beban Penelitian dan Pengembangan digunakan untuk menampung beban administrasi
dan umum yang timbul dari kegiatan survey, penelitian dan pengembangan perusahaan yang
terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
126 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

832.100 Beban Penelitian Dsan Pengembangan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya survey, penelitian dan pengembangan
yang dilakukan oleh perusahaan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Biaya survey dan penelitian dicatat sebagai beban pada saat periode
terjadinya.

2. Biaya pengembangan/perluasan usaha yang mempunyai masa manfaat jangka


panjang, dialokasikan secara bulanan dari akun 241.300 Biaya
Pengembangan (Aktiva Tidak Berwujud) atau 251.200 Biaya Perluasan
Usaha (Biaya Ditangguhkan).

832.200 Beban Software/Piranti Lunak Komputer

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau
membangun software/piranti lunak komputer yang terpisah dari piranti kerasnya
(hardware).

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Biaya software yang mempunyai masa manfaat jangka panjang, dialokasikan


secara bulanan dari akun 241.100 Software/Piranti Lunak Komputer (Aktiva
Tidak Berwujud).

Nama Akun : BEBAN PEMASARAN DAN HUMAS

Kode Akun : 833.000 – 833.999

Akun Beban Pemasaran dan Humas digunakan untuk menampung beban administrasi dan
umum yang timbul dari kegiatan pemasaran usaha perusahaan dan kegiatan hubungan
masyarakat yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

833.100 Beban Iklan/Sponsorship

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk iklan,
sponsorship, brosur, reklame, spanduk dan lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
127 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

833.200 Beban Pameran

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan untuk


penyelenggaraan pameran.

833.300 Beban Promosi Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya promosi lainnya dalam rangka
menjaga/meningkatkan citra perusahaan dan menjaga hubungan relasi.

833.400 Beban Dokumentasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
dokumentasi perusahaan.

833.500 Beban Press Release

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk
press release reklame dan hubungan dengan media masa.

833.600 Beban Humas Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya lainnya dalam rangka pembuatan brosur
perusahaan, laporan tahunan perusahaan untuk untuk publik dan biaya-biaya
humas lainnya.

Nama Akun : BEBAN ADMINISTRASI KANTOR

Kode Akun : 834.000 – 834.999

Akun Beban Administrasi Kantor digunakan untuk menampung beban administrasi dan umum
yang timbul dari kegiatan administrasi perkantoran yang terdiri dari akun jenis biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
128 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

834.100 Beban Perlengkapan Kantor

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pemakai alat tulis kantor, foto copy,
cetakan, penjilidan, perlengkapan komputer habis pakai dan perlengkapan kantor
lainnya.

834.200 Beban Rapat Dinas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya rapat perusahaan antara lain rapat kerja,
rapat Direksi/Komisaris, RUPS, dan rapat lainnya.

834.300 Beban Inkaso/Penagihan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
penagihan piutang perusahaan.

834.400 Beban Iuran Organisasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya iuran keanggotaan pada organisasi
INSA, KADIN dan sebagainya serta iuran pada Darma Wanita atau SP PELNI.

834.500 Beban Penyelesaian Administrasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian laporan atau administrasi lainnya.

834.600 Beban Administrasi Keuangan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jasa administrasi bank, biaya trasfer,
biaya giro pos, biaya materai, biaya kartu kredit dan biaya administrasi keuangan
lainnya.

834.700 Beban Operasional PKBL

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya operasional unit PKBL yang menjadi
beban perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
129 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Sesuai Keputusan Menteri BUMN No. KEP. 236/MBU/2003 tentang Program


Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecildan Program Bina Lingkungan Bab V
pasal 13:

- Ayat (2) Besarnya Beban Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
maksimal 70% dari hasil bunga pinjaman bunga deposito dan atau jasa giro
Dana Program Kemitraan tahun berjalan.

- Ayat (9) Dalam hal beban operasional yang menjadi beban Dana Program
Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi, maka
kekurangan tersebut dibebankan kepada anggaran biaya BUMN Pembina
yangbersangkutan dengan mata anggaran Beban Operasional Program
Kemitraan.

Nama Akun : BEBAN KONSULTASI DAN AUDIT

Kode Akun : 835.000 – 835.999

Akun Beban Konsultasi digunakan untuk menampung jumlah beban administrasi dan umum
yang timbul dari kegiatan jasa konsultasi dan pemeriksaan, yang diberikan pihak ketiga kepada
perusahaan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

835.100 Beban Konsultasi Manajemen

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya konsultasi manajemen antara lain
konsultasi dibidang sistem akuntansi dan keuangan, personalia, pemasaran,
operasional dan sebagainya.

835.200 Beban Konsultasi Hukum

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya konsultasi dibidang hukum dan
peradilan antara lain biaya lawyer/penasehat hukum perusahaan, biaya
penyelesaian perkara hukum dan lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
130 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

835.300 Beban Audit Ekstern

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya dalam rangka audit laporan keuangan
oleh auditor Kantor Akuntan Publik dan audit/pemeriksaan lainnya oleh puhak
ekstern.

Nama Akun : BEBAN RUMAH TANGGA

Kode Akun : 836.000 – 836.999

Akun Beban Rumah Tangga digunakan untuk menampung jumlah beban administrasi dan
umum yang timbul dari kegiatan rumah tangga kantor/perusahaan yang terdiri dari akun jenis
biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

836.100 Beban Telekomunikasi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya telepon, fax, telegram,telex v-sat, frame
relay, internet, SSB/radar dan sarana komunikasi lainnya.

836.200 Beban Ekspedisi

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya pengiriman surat/berkas/dokumen/


barang perusahaan melalui pos, perusahaan ekspedisi dan sebagainya.

836.300 Beban Penerangan/Listrik

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sehubungan dengan penerangan


kantor/rumah dinas antara lain langganan listrik, pemakaian bahan bakar dan
pengoperasian genset dan sebagainya, untuk kantor dan rumah dinas.

836.400 Beban Air/Gas

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya sehubungan dengan pemakaian air dan
gas, elpiji,oksigen dan sebagainya, untuk kantor dan rumah dinas.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
131 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

836.900 Beban Keperluan Rumah Tangga Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya keperluan rumah tangga kantor/rumah
dinas lainnya, misalnya pajak/retribusi, dan sebagainya.

Nama Akun : BEBAN SERBA RAGAM

Kode Akun : 837.000 – 837.999

Akun Beban Serba Ragam digunakan untuk menampung jumlah beban administrasi dan umum
lainnya yang menjadi beban perusahaan dan terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

837.100 Beban Intertainment

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya jamuan, biaya dalam rangka
memelihara hubungan dengan pihak ketiga/relasi, untuk kelancaran usaha dan
meningkatkan citra perusahaan dan sebagainya, yang hanya dapat dikeluarkan
oleh pejabat tertentu sesuai dengan ketentuan.

837.200 Beban Sumbangan-Sumbangan

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya berupa sumbangan/dana sosial kepada
yayasan/lembaga kemasyarakatan, sumbangan bencana alam/musibah lainnya
kepada pihak ketiga yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Nama Akun : BEBAN PENYUSUTAN SARANA PENUNJANG

Kode Akun : 841.000 – 841.999

Akun Beban Penyusutan Sarana Penunjang digunakan untuk menampung beban


usaha/overhead berupa alokasi penyusutan aktiva tetap/sarana penunjang yang digunakan
dalam kegiatan administrasi & umum perusahaan atau aktiva tetap yang tidak digunakan untuk
kegiatan usaha/operasional perusahaan yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan
sebagai berikut:

841.100 Beban Penyusutan Gedung/Bangunan

841.200 Beban Penyusutan Kendaraan Bermotor


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
132 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

841.300 Beban Penyusutan Peralatan Komputer

841.400 Beban Penyusutan Alat Komunikasi

841.500 Beban Penyusutan Perabot Kantor/RT

Pencatatan Beban Penyusutan Saran Penunjang dilakukan secara bulanan dengan Journal
Voucher (lihat penjelasan akun Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap kode 227.000 – 229.999).

Nama Akun : BEBAN PENYISIHAN PIUTANG

Kode Akun : 842.000 – 842.999

Akun Beban Penyisihan Piutang digunakan untuk menampung jumlah beban usaha/overhead
yang berasal dari penyisihan piutang untuk mengantisipasi kerugian yang timbul akibat tidak
tertagihnya piutang perusahaan, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai
berikut:

842.100 Beban Penyisihan Piutang Usaha

842.200 Beban Penyisihan Piutang Lain-lain/Non Aktif

Pencatatan Beban Penyisihan Piutang dilakukan pada akhir periode/tahun buku dengan Journal
Voucher (lihat penjelasan akun Penyisihan Piutang Usaha kode 139.100. dan akun Penyisihan
Piutang Lain-Lain kode 142.100)

Nama Akun : KOMPENSASI BEBAN CABANG RANGKAP

Kode Akun : 850.000 – 859.999

Akun Kompensasi Beban Cabang Rangkap (Lumpsum Overhead) digunakan untuk


menampung jumlah pembebanan biaya overhead kepada PT. SBN atas pengelolaan
administrasi cabang PT. SBN oleh Cabang-Cabang PT. PELNI (Cabang Rangkap), yang terdiri
dari jenis akun untuk pencatatan sebagai berikut:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
133 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

851.100 Kompensasi Beban Gaji Pegawai

Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan biaya gaji pegawai dan
sebagainya, oleh Cabang PT. PELNI (rangkap) kepada PT. SBN yang dilakukan
secara bulanan.

851.200 Kompensasi Beban Barang Dan Jasa

Akun ini digunakan untuk mencatat pembebanan biaya barang dan jasa oleh
Cabang PT. PELNI (rangkap) kepada PT. SBN yang dilakukan secara bulanan.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Cabang Rangkap setiap akhir bulan membuat pembebanan biaya overhead kepada Cabang
PT. SBN sebesar jumlah yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian, dan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 191.100 R/K Dengan PT. SBN

Cr. 851.100 Kompensasi Beban Gaji Pegawai

Cr. 851.200 Kompensasi Beban Barang Dan Jasa

Pada saat Cabang Rangkap menerima pembayaran dari Cabang PT. SBN, berdasarkan
BPU dicatat sebagai berikut:

Dr. ………. Kas/Bank .…

Cr. 191.100 R/K Dengan PT. SBN


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
134 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

C. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN


DILUAR USAHA

Nama Akun : PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN

Kode Akun : 900.000 – 929.999

Akun Pendapatan dan Beban Lain-lain digunakan untuk menampung jumlah


pendapatan/penghasilan/laba dan beban/rugi perusahaan yang timbul dari aktivitas diluar
kegiatan usaha utama/usaha normal perusahaan yang terdiri dari kelompok akun sebagai
berikut:

- Pendapatan Diluar Usaha

- Beban Diluar Usaha

Nama Akun : PENDAPATAN DILUAR USAHA

Kode Akun : 910.000 – 919.999

Akun Pendapatan Diluar Usaha digunakan untuk menampung jumlah


pendapatan/penghasilan/laba yang diperoleh dari aktivitas diluar kegiatan usaha utama/usaha
normal perusahaan yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Pendapatan Bunga/Investasi

- Pendapatan Klaim Asuransi

- Laba Selisih Kurs

- Pendapatan Jasa Administrasi

- Hasil Penjualan Aktiva

- Pendapatan Denda

- Pendapatan Luar Usaha Lainnya


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
135 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Diluar Usaha diakui dalam laporan keuangan apabila kenaikan manfaat
ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

2. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap pendapatan diluar usaha dilakukan cut off dan
dibuat adjustment untuk mencatat adanya pendapatan yang masih harus diterima dan
pendapatan yang diterima dimuka.

3. Pendapatan/Beban Diluar Usaha umumnya disajikan secara bersih/neto, misalnya hasil


penjualan aktiva, klaim asuransi, dan sebagainya.

Nama Akun : PENDAPATAN BUNGA / INVESTASI

Kode Akun : 911.000 – 911.999

Akun Pendapatan Bunga/Investasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan/hasil yang


diperoleh dari penempatan dana perusahaan yang bersifat sementara atau dalam bentuk
investasi jangka pendek atau panjang yang terdiri dari akun jenis pendapatan untuk pencatatan
sebagai berikut:

911.100 Pendapatan Bunga Deposito

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari penempatan
dana perusahaan dalam bentuk deposito di Bank yang bukan merupakan
portopolio investasi. Pencatatan pendapatan bunga deposito berdasarkan Nota
Kredit dari Bank.

911.200 Pendapatan Bunga Obligasi

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan bunga yang diperoleh dari
penanaman dana perusahaan dalam bentuk obligasi. Pencatatan pendapatan bunga
obligasi berdasarkan BPU atau Journal Voucher.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
136 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

911.300 Pendapatan Jasa Giro

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan bunga/jasa yang diperoleh dari
penempatan dana perusahaan dalam bentuk rekening giro di bank, yang bukan
merupakan portofolio investasi. Pencatatan pendapatan jasa giro berdasarkan Nota
Kredit dari Bank.

911.400 Pendapatan Dividen

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan dividen yang diperoleh dari
penyertaan modal pada perusahaan lain dalam bentuk saham yang besarnya
sampai dengan 20% dan penyertaannya tidak dicatat dengan metode ekuitas.
Pencatatan pendapatan dividen berdasarkan BPU atau Journal Voucher.

911.500 Pendapatan/Hasil Investasi

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan/laba yang diperoleh dari kenaikan
atau hasil penjualan dari investasi perusahaan dalam bentuk surat berharga.
Pencatatan pendapatan/hasil investasi berdasarkan BPU atau Journal Voucher.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan/Hasil Investasi diakui pada saat diterimanya atau pada saat timbulnya hak atas
pendapatan/hasil investasi tersebut sebesar jumlah yang telah menjadi hak perusahaan
pada periode tersebut setelah dikurangi dengan pajak.

2. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap pendapatan/hasil investasi yang menjadi hak
tahun berjalan dan belum dicatat sebagai pendapatan dibuat Jurnal Adjustment untuk
mencatat pendapatan yang masih harus diterima dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 173.900 Pendapatan Masih Harus Diterima Lainnya

Cr. 911.... Pendapatan Bunga/Investasi (sesuai jenisnya)

Pada awal tahun berikutnya terhadap jurnal tersebut dibuat jurnal balik (reverse).

3. Pendapatan/Hasil Investasi yang diperoleh dari hasil penjualan surat berharga diakui pada
saat diterimanya hasil penjualan surat berharga.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
137 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

4. Pendapatan Dividen diakui pada saat hak terhadap dividen telah dideklarasikan melalui
RUPS atau pada saat diumumkan.

Nama Akun : PENDAPATAN KLAIM ASURANSI

Kode Akun : 912.000 – 912.999

Akun Pendapatan Klaim Asuransi digunakan untuk menampung pendapatan diluar usaha yang
berasal dari klaim asuransi total loss dan aktiva yang diasuransikan, sedangkan klaim asuransi
untuk kerusakan dicatat mengurangi beban perbaikan aktiva.

Akun ini terdiri dari akun untuk pencatatan sebagai berikut:

912.100 Pendapatan Klaim Asuransi Kapal

912.200 Pendapatan Klaim Asuransi Aktiva Tetap Lainnya

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan Klaim Asuransi Kerugian diakui setelah memenuhi dua kondisi sebagai
berikut:

a. Klaim yang diajukan kepada Perusahaan Asuransi telah disetujui untuk dibayar.

b. Perusahaan Asuransi telah menetapkan jumlah klaim yang akan dibayar kepada
perusahaan.

2. Pencatatan Pendapatan Klaim Asuransi dilakukan berdasarkan dokumen persetujuan dari


Perusahaan Asuransi dan dengan Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 141.400 Piutang Klaim Asuransi

Cr. 912..... Pendapatan Klaim Asuransi .... (sesuai jenisnya)


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
138 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

3. Pada saat Pendapatan Klaim Asuransi dicatat, maka kerugian atas aktiva tetap yang
diasuransikan dicatat dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. .......... Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap .... (sesuai jenisnya)

Dr. 912..... Pendapatan Klaim Asuransi .... (sesuai jenisnya)

Cr. .......... Nilai Perolehan Aktiva Tetap .... (sesuai jenisnya)


atau

Cr. .......... Beban .... (sesuai jenisnya)

4. Pada saat penerimaan klaim asuransi dicatat berdasarkan BPU dengan kode 141.100
Piutang Klaim Asuransi.

Nama Akun : LABA SELISIH KURS

Kode Akun : 913.000 – 913.999

Akun Laba Selisih Kurs digunakan untuk menampung jumlah pendapatan lain-lain yang
berasal dari keuntungan yang terjadi akibat penjabaran/konversi transaksi dalam valuta asing
kedalam mata uang rupiah dan penjabaran/konversi aktiva/pasiva moneter dalam valuta asing
kedalam mata uang rupiah pada tanggal neraca yang terdiri dari akun jenis pendapatan untuk
pencatatan sebagai berikut:

913.100 Laba Selisih Kurs Transaksi Berjalan

Akun ini digunakan untuk mencatat laba selisih kurs yang berasal dari transaksi
tahun berjalan.

913.200 Laba Selisih Kurs Aktiva/Pasiva Moneter

Akun ini digunakan untuk mencatat laba selisih kurs yang berasal dari:

- Penjabaran aktiva/pasiva moneter dalam valuta asing pada tanggal neraca.

- Penjabaran aktiva/pasiva moneter dalam valuta asing pada saat terjadinya


devaluasi.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
139 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI

Kode Akun : 914.000 – 914.999

Akun Pendapatan Jasa Administrasi digunakan untuk menampung jumlah pendapatan diluar
usaha yang berasal dari dari jasa administrasi, komisi dan lainnya yang terdiri dari akun jenis
pendapatan untuk pencatatan sebagai berikut:

914.100 Pendapatan Administrasi Tiket Batal

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari biaya
administrasi yang dipungut atas pembatalan tiket penumpang yang telah dijual.
(Lihat jurnal Pendapatan Uang Tambang Pasasi).

914.200 Pendapatan Uang Dokumen

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari jasa
administrasi uang dokumen untuk pelayanan jasa angkutan barang/tambang
muatan. (Lihat jurnal Pendapatan Uang Tambang Muatan).

914.300 Pendapatan Komisi Asuransi Penumpang

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan komisi yang diperoleh atas jasa
pemungutan premi asuransi penumpang untuk kepentingan perusahaan asuransi
yang menjadi penanggung. (Lihat jurnal Hutang Pungutan Pas Penumpang).

914.400 Pendapatan Komisi Pas Penumpang

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan komisi yang diperoleh atas jasa
pemungutan pas pelabuhan untuk penumpang kapal dan lainnya yang harus
dibayarkan kepada PT. Pelindo. (Lihat jurnal Hutang Pungutan Pas Penumpang).

914.500 Pendapatan Administrasi Keagenan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh dari jasa
administrasi penagihan jasa keagenan di Kantor Pusat dan lainnya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
140 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

914.900 Pendapatan Jasa Administrasi Lainnya

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan jasa administrasi lainnya yang
belum tercakup dalam jenis akun yang telah ada.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan jasa administrasi diakui pada saat/tanggal diterimanya atau pada saat
timbulnya hak atas pendapatan jasa administrasi tersebut, sebesar jumlah yang menjadi
hak perusahaan pada periode tersebut.

2. Pendapatan Administrasi Tiket Batal dicatat berdasarkan Daftar KPT/I dan dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 351.100 Uang Muka Diterima Pasasi

Dr. 611.100 - Pendapatan Uang Tambang Pasasi .... (sesuai kelas, sebesar 50% atau
611.500 100% dari tarif yang dibayar)

Cr. 914.100 Pendapatan Administrasi Tiket Batal

Nama Akun : HASIL PENJUALAN AKTIVA

Kode Akun : 915.000 – 915.999

Akun Pendapatan Penjualan Aktiva digunakan untuk menampung jumlah pendapatan diluar
usaha yang berasal dari laba atas penjualan aktiva perusahaan (aktiva tetap dan persediaan)
yang terdiri atas akun jenis pendapatan dengan pencatatan sebagai berikut:

915.100 Hasil Penjualan Aktiva Tetap

915.200 Hasil Penjualan Persediaan Tidak Dapat Digunakan

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan/hasil penjualan aktiva tetap diakui pada saat transaksi penjualan telah terjadi
dan seluruh kondisi berikut dipenuhi:

a. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan


manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
141 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual.

c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.

d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan


mengalir kepada perusahaan.

e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.

Sebelum seluruh kondisi tersebut diatas dipenuhi maka:

- Hasil penjualan/bagian dari hasil penjualan aktiva yang diterima, dicatat pada akun
354.100 Uang Muka Diterima Penjualan Aktiva.

- Biaya penjualan aktiva yang telah dikeluarkan dicatat pada akun 166.400 Uang Muka
Biaya Penjualan Aktiva.

2. Pendapatan/Hasil Penjualan Aktiva diakui sebesar laba penjualan yaitu hasil penjualan
aktiva dikurangi dengan pajak, nilai tercatat aktiva (nilai buku) dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan penjualan aktiva yang bersangkutan.

3. Pencatatan Hasil Penjualan Aktiva dilakukan pada saat telah terjadi pengalihan hak
kepemilikan aktiva, dengan Jurnal Voucher dicatat sebagai berikut:

a. Pencatatan penghasilan:

Dr. 354.100 Uang Muka Diterima Penjualan Aktiva

Dr. 143.200 Piutang Penjualan Aktiva (apabila masih ada yang belum dibayar)

Cr. 915..... Hasil Penjualan Aktiva .... (sesuai jenisnya)


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
142 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

b. Penentuan Nilai Tercatat Aktiva Yang Dijual:

Dr. 255..... Penyisihan Persediaan .... (sesuai jenisnya)

Dr. .......... Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap .... (sesuai jenisnya)

Dr. 915..... Hasil Penjualan Aktiva .... (sesuai jenisnya)

Cr. 254..... Persediaan Tidak Dapat Digunakan .... (sesuai


jenisnya)

Cr. .......... Nilai Perolehan Aktiva Tetap .... (sesuai jenisnya)

c. Pencatatan Biaya Penjualan:

Dr. 915..... Hasil Penjualan Aktiva .... (sesuai jenisnya)

Cr. 167.400 Uang Muka Biaya Penjualan Aktiva

Cr. 372.900 Hutang Kepada Pihak Ketiga Lainnya (apabila


masih ada yang belum dibayar)

d. Pencatatan pembayaran Pajak Pengalihan Hak Tanah/Bangunan, berdasarkan CBV


dijurnal sebagai berikut:

Dr. 152.300 Uang Muka PPh Pasal 25

Cr. ………. Kas/Bank ….

Apabila penjualan aktiva sebagaimana butir 2 menghasilkan rugi (kode akun 915.000 Hasil
Penjualan Aktiva bersaldo Debet), maka kerugian tersebut dipindahkan/dicatat pada debet kode
923.100 Rugi Penjualan Aktiva atau 923.200 Rugi Penjualan Persediaan Tidak Dapat
Digunakan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
143 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN DENDA

Kode Akun : 916.000 – 916.999

Akun Pendapatan Denda digunakan untuk menampung jumlah pendapatan diluar usaha yang
berasal dari pengenaan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan/kontrak kerja, yang
terdiri akun jenis pendapatan untuk pencatatan sebagai berikut:

916.100 Pendapatan Denda Pekerjaan Pemasok

916.200 Pendapatan Denda Pekerjaan Docking

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan denda yang diperoleh dari
pekerjaan FRD, RR atau Over Haul.

916.300 Pendapatan Denda Pekerjaan Pembangunan

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan denda yang diperoleh dari
pekerjaan pembangunan gedung dan sebagainya.

916.400 Pendapatan Denda Pekerjaan Lainnya

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan/kontrak kerja diakui setelah


pihak lain (pemasok/kontraktor) setuju untuk membayar denda atas keterlambatan
pelaksanaan kontrak kerja.

2. Pendapatan denda diakui sebesar denda yang harus diterima berdasarkan kontrak kerja
yang disepakati.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
144 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : PENDAPATAN LUAR USAHA LAINNYA

Kode Akun : 917.000 – 917.999

Akun Pendapatan Luar Usaha Lainnya digunakan untuk menampung pendapatan/laba diluar
usaha yang lainnya yang belum tercakup dalam akun yang telah ada, yang meliputi akun jenis
pendapatan untuk pencatatan sebagai berikut:

917.100 Pendapatan Koreksi Pembukuan Tahun Lalu

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari koreksi
pembukuan atas kesalahan pencatatan transaksi tahun lalu yang tidak dapat
dimasukkan pada pendapatan atau beban usaha tahun berjalan.

917.200 Pendapatan Pajak Tahun Lalu

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari kelebihan
penyetoran/perhitungan pajak tahun lalu yang tidak diperhitungkan dengan
kewajiban pajak tahun berikutnya.

917.300 Pendapatan Piutang Macet

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari kelebihan
penyisihan piutang pada akhir tahun buku.

917.400 Hasil Penjualan Barang Bekas

Akun ini digunakan untuk mencatat hasil penjualan barang-barang bekas/tidak


terpakai dan tidak mempunyai nilai tercatat/nilai buku lagi atau aktiva yang telah
dihapusbukukan.

917.900 Pendapatan Luar Usaha Lain-lain

Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan luar usaha lainnya yang belum
tercakup dalam jenis akun yang telah ada.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
145 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : BEBAN DILUAR USAHA

Kode Akun : 920.000 – 929.999

Akun Beban Diluar Usaha digunakan untuk menampung jumlah beban/rugi perusahaan yang
timbul dari aktivitas diluar kegiatan usaha utama/usaha normal perusahaan atau transaksi non
operasional yang terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Beban Bunga dan Pinjaman

- Beban Rugi Selisih Kurs

- Beban Rugi Penjualan/Penghentian Aktiva

- Beban Diluar Usaha Lainnya

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban Diluar Usaha diakui dalam laporan laba rugi apabila terjadi penurunan manfaat
ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva yang berbentuk arus keluar
atau berkurangnya aktiva, seperti kas dan setara kas.

2. Pada tanggal neraca (akhir tahun) dilakukan cut off terhadap beban diluar usaha dan dibuat
adjustment untuk mencatat biaya dibayar dimuka dan biaya yang masih harus dibayar.

Nama Akun : BEBAN BUNGA DAN PINJAMAN

Kode Akun : 921.000 – 921.999

Akun Beban Bunga dan Pinjaman digunakan untuk menampung jumlah beban diluar usaha
yang timbul dari penggunaan dana dari luar perusahaan dan kerugian atas penanaman
modal/investasi, yang terdiri dari akun jenis biaya untuk pencatatan sebagai berikut:

921.100 Beban Bunga Sewa Guna Usaha

Akun ini digunakan untuk mencatat beban bunga yang timbul dari kontrak sewa
guna usaha investasi. Pencatatan bunga sewa guna usaha dilakukan pada saat
timbulnya beban/jatuh tempo berdasarkan CBV atau Journal Voucher.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
146 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

921.200 Beban Bunga Pinjaman

Akun ini digunakan untuk mencatat beban bunga yang timbul dari penggunaan
dana pinjaman dari bank, lembaga keuangan lainnya, pemerintah atau pihak ketiga
lainnya. Pencatatan bunga pinjaman dilakukan pada saat timbulnya beban/jatuh
tempo berdasarkan CBV atau Journal Voucher.

921.300 Beban Pinjaman

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang timbul dalam rangka
memproses/memperoleh pinjaman antara lain biaya administrasi, pinjaman, biaya
provisi kredit, commitment fee, biaya notaris/lawyer, dan biaya pengurusan
lainnya. Pencatatan beban pinjaman dilakukan pada saat timbulnya beban
berdasarkan CBV atau Journal Voucher.

921.400 Beban Rugi Investasi

Akun ini digunakan untuk mencatat rugi yang timbul akibat penanaman modal
perusahaan dalam investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yang
dilakukan perusahaan, antara lain rugi penurunan nilai surat berharga/penyertaan,
rugi penjualan surat berharga dan lainnya.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Beban bunga diakui pada saat timbulnya kewajiban atas beban bunga sesuai dengan
perjanjian pinjaman (pada saat hutang bunga jatuh tempo).

2. Beban bunga diakui sebesar jumlah yang telah menjadi kewajiban perusahaan pada
periode tersebut.

3. Beban Pinjaman dan Beban Rugi Investasi diakui pada saat timbulnya kewajiban/beban
tersebut sesuai dengan perjanjian atau pada saat dilakukan pembayaran.

4. Pencatatan beban bunga dilakukan pada saat beban bunga jatuh tempo, dengan Journal
Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 921..... Beban Bunga dan Pinjaman .... (sesuai jenisnya)

Cr. 321.400 Hutang Bunga Pinjaman


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
147 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

5. Pada tanggal neraca (akhir tahun) terhadap beban bunga tahun berjalan yang belum dicatat
sebagai beban, dibuat Journal Adjustment untuk mencatat biaya yang masih harus dibayar
yaitu sebagai berikut:

Dr. 921..... Beban Bunga dan Pinjaman .... (sesuai jenisnya)

Cr. 321.400 Hutang Bunga Pinjaman

Nama Akun : RUGI SELISIH KURS

Kode Akun : 922.000 – 922.999

Akun Rugi Selisih Kurs digunakan untuk menampung jumlah beban diluar usaha yang timbul
dari kerugian yang terdiri akibat penjabaran/konversi transaksi dalam valuta asing kedalam
mata uang rupiah dan penjabaran/konversi aktiva/pasiva moneter dalam valuta asing kedalam
mata uang rupiah pada tanggal neraca, yang terdiri dari akun jenis beban untuk pencatatan
sebagai berikut:

922.100 Rugi Selisih Kurs Transaksi Berjalan

922.200 Rugi Selisih Kurs Aktiva/Pasiva Moneter

Penjelasan pemakaian akun Rugi Selisih Kurs sama dengan yang berlaku pada akun Laba
Selisih Kurs kode akun 913.000 -913.999.

Nama Akun : RUGI PENJUALAN / PENGHENTIAN AKTIVA

Kode Akun : 923.000 – 923.999

Akun Rugi Penjualan/Penghentian Aktiva digunakan untuk menampung jumlah beban diluar
usaha yang timbul dari rugi atas penjualan aktiva atau penghentian aktiva, yang terdiri dari
akun jenis beban untuk pencatatan sebagai berikut:

923.100 Rugi Penjualan Aktiva Tetap

(Lihat penjelasan akun 915.100 Hasil Penjualan Aktiva Tetap)


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
148 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

923.200 Rugi Penjualan Persediaan

(Lihat penjelasan akun 915.200 Hasil Penjualan Persediaan Tidak Dapat


Digunakan)

923.300 Rugi Penghentian Aktiva Tetap

Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian akibat aktiva telah dihapusbukukan/
dihentikan penggunaannya sebelum masa manfaat/masa penyusutannya selesai
karena aktiva tetap rusak, di scrab, hilang, tidak berfungsi sebagaimana semula,
tidak efisien/out of date dan sebagainya, yang tidak ditanggung oleh asuransi.

923.400 Biaya/Rugi Persediaan

Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian akibat penghapusbukukan


persediaan, penurunan nilai/penyisihan persediaan karena barang persediaan yang
rusak, sudah out of date/kadaluwarsa, tidak dapat digunakan sesuai
fungsinya/slow moving, selisih kurang hasil opname persediaan, dan sebagainya.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Aktiva tetap yang sudah tidak berfungsi/tidak dapat digunakan lagi dipindah bukukan dari
kelompok akun aktiva tetap ke kelompok akun aktiva lain-lain.

Apabila nilai tercatat/nilai buku aktiva tetap yang tidak berfungsi tersebut lebih besar dari
nilai yang dapat direalisasi (nilai sisa yang diperkirakan), maka selisihnya dicatat sebagai
kerugian penghentian aktiva dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 923.300 Rugi Penghentian Aktiva Tetap

Cr. 255..... Akumulasi Penyusutan/Penyisihan Aktiva dan


Persediaan Tidak Dapat Digunakan .... (sesuai
jenisnya)

2. Barang Persediaan yang tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan fungsinya dipindah
bukukan dari kelompok akun persediaan ke kelompok akun aktiva lain-lain.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
149 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Apabila nilai tercatat/nilai perolehan persediaan tersebut lebih besar dari nilai yang
diperkirakan dapat direalisasi, maka selisihnya dibebankan sebagai kerugian dengan
Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 923.400 Biaya/Rugi Persediaan

Cr. 255.400 Penyisihan Persediaan Barang TDD

3. Apabila aktiva tetap/persediaan tidak dapat digunakan tersebut dijual dan menghasilkan
laba atau rugi, dilakukan pencatatan sebagai mana penjelasan akun 915.100. Hasil
Penjualan Aktiva Tetap atau 915.200. Hasil Penjualan Persediaan Tidak Dapat Digunakan.

4. Apabila terjadi selisih kurnag stock opname persediaan yang tidak menjadi tanggung
jawab pemegang gudang/ persediaan, dengan Journal Voucher sebagai berikut:

Dr. 923.400 Biaya/Rugi Persediaan

Cr. .......... Persediaan .... (sesuai jenisnya)

Nama Akun : BEBAN DILUAR USAHA LAINNYA

Kode Akun : 924.000 – 924.999

Akun Beban Diluar Usaha Lainnya digunakan untuk menampung jumlah beban diluar usaha
yang timbul karena transaksi non operasi lainnya yang terdiri dari akun jenis biaya untuk
pencatatan sebagai berikut:

924.100 Beban Denda/Klaim

Akun ini digunakan untuk mencatat biaya denda keterlambatan pembayaran


(kecuali denda keterlambatan pembayaran pinjaman) biaya klaim dari kegiatan
non operasional dan lainnya.

924.200 Beban Pajak Tahun Lalu

Akun ini digunakan untuk mencatat kekurangan semua jenis pajak tahun lalu
(pokok, tambahan dan denda) sesuai dengan SKP kurang bayar atau SKP kurang
bayar tambahan dari KPP yang tidak diajukan keberatan atau banding.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
150 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

924.300 Rugi Penghapusan Piutang

Akun ini digunakan untuk mencatat rugi yang timbul karena adanya penghapus
bukuan piutang lain-lain (yang tidak dibentuk penyisihan), uang muka kerja dan
lainnya yang ditetapkan dengan keputusan RUPS.

924.400 Rugi Koreksi Pembukuan Tahun Lalu

Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian yang berasal dari koreksi atas
kesalahan pencatatan transaksi pada tahun lalu yang cukup material dan tidak
dapat dibebankan pada laba rugi tahun lalu atau pos pendapatan atau beban yang
terkait pada tahun berjalan.

924.500 Beban Diluar Usaha Lain-lain

Akun ini digunakan untuk mencatat beban diluar usaha lainnya yang belum
tercakup antara lain, selisih kurang kas akibat kas opname.

Nama Akun : POS LUAR BIASA

Kode Akun : 930.000 – 949.999

Akun Pos Luar Biasa digunakan untuk menampung jumlah penghasilan/laba atau beban/rugi
yang timbul dari kejadian atau transaksi yang sifatnya tidak biasa, jarang terjadi, diperkirakan
tidak terjadi berulang kali dalam aktivitas normal perusahaan dan jumlahnya cukup material.

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Suatu kejadian atau transaksi diklasifikasikan sebagai pos luar biasa jika memenuhi
kriteria sebagai berikut:

a. Bersifat tidak normal/memiliki tingkat abnormalitas tinggi

b. Tidak sering terjadi dalam kegiatan normal perusahaan

2. Kejadian atau transaksi yang pada umumnya menimbulkan kerugian/keuntungan luar


biasa antara lain:
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
151 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

a. Keuntungan/kerugian karena gempa bumi, banjir, kebakaran dan bencana alam


lainnya

b. Keuntungan/kerugian karena pengambil alihan aset perusahaan atau adanya


perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan.

3. Keuntungan luar biasa diakui pada saat keuntungan tersebut secara pasti dapat diperoleh
sebesar jumlah yang diterima atau yang dapat diterima.

4. Kerugian luar biasa diakui pada saat terjadinya yaitu:

a. Pada saat terjadinya peristiwa luar biasa yang mengakibatkan kerugian luar biasa,
seperti gempa bumi, banjir, kebakaran atau bencana alam lainnya, atau

b. Pada saat pengambil-alihan aset

5. Keuntungan/Kerugian luar biasa diakui sebesar keuntungan/kerugian setelah


diperhitungkan dengan klaim asuransi, pajak lainnya.

Akun Pos Luar Biasa terdiri dari kelompok akun sebagai berikut:

- Laba Luar Biasa

Penyajian dalam Laporan Laba Rugi ditempatkan pada kelompok Pendapatan Lain-Lain
Diluar Usaha.

- Rugi Luar Biasa

Penyajian dalam Laporan Laba Rugi ditempatkan pada kelompok Beban Diluar Usaha.

Nama Akun : LABA LUAR BIASA

Kode Akun : 931.000 – 939.999

Akun Laba Luar Biasa digunakan untuk menampung jumlah laba/keuntungan luar biasa yang
terdiri dari akun jenis laba/keuntungan untuk pencatatan sebagai berikut:

931.100 Pendapatan Klaim Luar Biasa

Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan/laba yang diperoleh dari klaim
asuransi akibat kejadian luar biasa.

931.200 Laba Akibat Perubahan Kebijakan Akuntansi


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
152 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Nama Akun : RUGI LUAR BIASA

Kode Akun : 941.000 – 949.999

Akun Rugi Luar Biasa digunakan untuk menampung jumlah kerugian luar biasa yang terdiri
dari jenis kerugian sebagai berikut:

941.100 Rugi Akibat Bencana Alam

941.200 Rugi Akibat Perubahan Kebijakan Akuntansi

941.300 Rugi Akibat Pengambilalihan Aset

Nama Akun : LABA (RUGI) PERUSAHAAN ANAK/ASOSIASI

Kode Akun : 950.000 – 959.999

Akun Laba (Rugi) Perusahaan Anak/Asosiasi digunakan untuk mencatat bagian laba (rugi)
perusahaan atas penyertaan pada perusahaan anak/asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas.
Pencatatan laba (rugi) perusahaan asosiasi dilakukan pada akun:

951.100 Laba (Rugi) Perusahaan Anak/Asosiasi


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
153 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

D. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN PAJAK PENGHASILAN BADAN

Nama Akun : PAJAK PENGHASILAN BADAN

Kode Akun : 999.000 – 999.999

Akun Pajak Penghasilan Badan digunakan oleh Kantor Pusat untuk menampung jumlah beban
pajak penghasilan badan sesuai ketentuan perpajakan, yang terdiri dari jenis akun untuk
pencatatan sebagai berikut:

999.100 Pajak Penghasilan Badan Kini

Akun ini digunakan oleh Kantor Pusat untuk mencatat jumlah Pajak Penghasilan
Badan terutang atas penghasilan kena pajak pada satu periode/tahun sesuai
perhitungan dalam SPT PPh Badan.

999.200 Pajak Penghasilan Badan Tangguhan

Akun ini digunakan untuk mencatat:

- Beban Pajak Penghasilan Tangguhan untuk mencatat jumlah pajak


penghasilan terutang untuk periode mendatang akibat adanya perbedaan
temporer kena pajak.

- Penghasilan Pajak Penghasilan Tangguhan untuk mencatat jumlah pajak


penghasilan terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya
perbedaan temporer kena pajak.

999.300 Pajak Penghasilan Pasal 15 Final

Akun ini digunakan untuk mencatat beban PPh Pasal 15 Final yang dikenakan atas
penghasilan dibidang jasa pelayaran/perkapalan (pasasi, muatan, charter/sewa,
PSO).

999.400 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 Final

Akun ini digunakan untuk mencatat beban PPh Pasal 4 ayat 2 Final yang dibayar
oleh perusahaan atau dipotong oleh pihak ketiga atas pendapatan sewa
tanah/bangunan, dan sebagainya.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
154 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Kebijakan dan perlakuan akuntansi:

1. Penyajian dan perlakuan akuntansi untuk Pajak Penghasilan Badan diatur sesuai dengan
ketentuan dalam PSAK 46.

2. Pajak Penghasilan Badan Kini dihitung berdasarkan Ketentuan Perpajakan yang berlaku
dan dicatat sesuai dengan SPT PPh Badan.

3. Perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dengan
dasar pengenaan pajak aktiva atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Pajak dalam
perhitungan fiskal.

4. Beban atau Penghasilan yang terkait dengan PPh final tidak dihitung perbedaan temporer
sehingga tidak ada aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang timbul.

5. Pencatatan transaksi pada saat terjadi kenaikan PPh terutang pada periode mendatang
sebagai akibat adanya perbedaan temporer.

Dr. 999.100 PPh Badan Kini

Dr. 999.200 PPh Badan Tangguhan

Cr. 334.100 Hutang PPh Pasal 29

Cr. 481.000 Kewajiban Pajak Tangguhan

6. Pencatatan ketika aktiva pajak tangguhan dapat mencerminkan bahwa sejumlah pajak
penghasilan dapat diperoleh kembali sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan pada tanggal neraca.

Dr. 999.100 PPh Badan Kini

Dr. 271.100 Aktiva Pajak Tangguhan

Cr. 334.100 Hutang PPh Pasal 29

Cr. 481.000 Kewajiban Pajak Tangguhan

7. Pencatatan beban PPh Pasal 15 Final dilakukan oleh Kantor Pusat secara bulanan, dengan
Journal Voucher dicatat sebagai berikut:

Dr. 999.300 PPh Pasal 15 Final

Cr. 333.100 Hutang PPh Pasal 15 Final


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
155 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

8. Pencatatan beban PPh Pasal 4 ayat 2 Final yang terjadi di Cabang dan Usaha Sampingan
di SPT kan ke Kantor Pusat. Pencatatan beban PPh Pasal 4 ayat 2 Final dilakukan
berdasarkan CBVatau Bukti Pemotongan dari Pihak Ketiga dengan jurnal sebagai berikut:

Dr. 999.400 PPh Pasal 4 ayat 2 Final

Cr. .......... Kas/Bank ....

atau:

Dr. .......... Kas/Bank/Piutang ....

Dr. 999.400 PPh Pasal 4 ayat 2 Final

Cr. .......... Pendapatan ....

PPh Pasal 4 ayat 2 yang terjadi di Cabang dan Usaha Sampingan di SPT kan ke Kantor
Pusat.

9. Pada tanggal neraca dilakukan cut off terhadap PPh Pasal 4 ayat 2 sebagai berikut:

a. PPh Pasal 4 ayat 2 untuk penghasilan yang telah diterima tetapi belum diakui sebagai
pendapatan tahun berjalan (sewa jangka panjang/lebih dari satu tahun) dibuat jurnal
adjusment sebagai berikut:

Dr. 172.700 Biaya Dibayar Dimuka PPh Final

Cr. 999.400 PPh Pasal 4 ayat 2 Final

(sebesar PPh terhadap pendapatan yang akan diakui pada periode


berikutnya)

b. Terhadap pendapatan (sewa) yang telah diakui sebagai pendapatan tahun berjalan
namun belum diterima/ditagih serta belum diperhitungkan PPh Pasal 4 ayat 2, dibuat
jurnal adjusment sebagai berikut:

Dr. 999.400 PPh Pasal 4 ayat 2 Final

Cr. 381.800 Biaya Masih Harus Dibayar PPh Final

(sebesar PPh terhadap pendapatan tahun berjalan yang belum


diperhitungkan PPh)
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
156 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

c. Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik (reverse) terhadap jurnal a dan b.

10. Perhitungan Pajak Penghasilan Badan dilakukan sebagai berikut:

Menghitung Penghasilan Neto Fiskal

10.1. Penghasilan Neto Komersial Dalam Negeri.

Adalah penghasilan neto menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (sesuai dengan


Laporan Laba (Rugi) Perusahaan Komersial), yaitu:

1) Semua penghasilan yang diterima dan atau diperoleh dari kegiatan usaha dan
dari luar kegiatan usaha di Indonesia, termasuk penghasilan yang dikenakan
PPh final dan yang tidak termasuk Obyek Pajak.

2) Dikurangi dengan pengeluaran/biaya-biaya dalam rangka kegiatan untuk


mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai dengan sistem dan
metode akuntansi komersial perusahaan yang dianut secara taat azas, seperti
yang tercermin dalam laporan keuangan komersial sebelum dilakukan
penyesuaian-penyesuaian fiskal.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
157 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

Perhitungan Penghasilan Komersial dalam negeri dilakukan sebagai berikut:

a. Peredaran Usaha Pendapatan Rp ..........................


Usaha Perusahaan

b. Harga Pokok Penjualan Beban Rp ..........................


Pokok Usaha Perusahaan

c. Biaya Usaha Lainnya Beban Rp ..........................


Usaha Perusahaan

d. Penghasilan Neto dari Usaha (a – b – c) Laba Rp ..........................


(Rugi) Usaha Bersih

e. Penghasilan Dari Luar Usaha Pendapatan Rp ..........................


Lain-lain Diluar Usaha

f. Biaya Dari Luar Usaha Biaya Rp ..........................


Lain-lain Diluar Usaha dan biaya- biaya
langsung yang terkait dengan penghasilan dari
luar usaha

g. Penghasilan Neto dari Luar Usaha (e – f) Rp ..........................

h. Penghasilan Neto Komersial (d – g) Rp ..........................


PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
158 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

10.2. Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan yang tidak termasuk Obyek Pajak.

10.2.1 Penghasilan Neto yang dikenakan PPh Final, meliputi:

a. Bunga Deposito/tabungan dan Diskonto SBI (neto) Rp ..........

b. Bunga/Diskonto Obligasi yang (neto) Rp ..........


diperdagangkan

c. Penghasilan penjualan saham yang (neto) Rp ..........


diperdagangkan

d. Penghasilan Pengalihan Hak Atas Tanah/ (neto) Rp ..........


Bangunan kepada Yayasan/Organisasi
sejenis

e. Penghasilan persewaan atas tanah/bangunan (neto) Rp ..........

f. Penghasilan Pelayaran Dalam Negeri, yang Rp ..........


meliputi:

- Pendapatan Usaha (bruto) Rp ..........


Perkapalan

- Pendapatan PSO (bruto) Rp ..........

Jumlah Pendapatan Pelayaran Rp ..........

- Beban Pokok Usaha


Perkapalan dan Biaya Usaha
untuk Usaha Perkapalan Rp ..........

Penghasilan (Rugi) Neto


Pelayaran Dalam Negeri Rp .......... Rp ..........

Jumlah Penghasilan (Rugi) Neto yang


dikenakan PPh Final (a - f) Rp ..........
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
159 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

10.2.2 Penghasilan Neto yang tidak termasuk Obyek Pajak, meliputi:

a. Bantuan/Sumbangan/Hibah Rp ..........................

b. Dividen/bagian laba dari penyertaan modal Rp ..........................


pada badan usaha di Indonesia dan sebagainya

Jumlah Rp ..........................

10.3. Penyesuaian Fiskal Positif

Penyesuaian Fiskal Positif adalah penyesuaian terhadap penghasilan neto komersial


(diluar unsur penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk Obyek
Pajak), yang bersifat menambah penghasilan dan atau mengurangi biaya-biaya
komersial sebagaimana butir 10.1, antara lain:

a. Beban perusahaan yang dikeluarkan untuk kepentingan (pribadi) dari


pemegang saham, sekutu atau anggota (Pasal 9 ayat (1) huruf b UU PPh).

b. Pembentukan atau penumpukan Cadangan yang secara fiskal tidak dapat


dibebankan sebagai beban perusahaan (Pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh).

c. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang


diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali pemberian natura
berupa penyediaan makanan/minuman ditempat kerja bagi seluruh pegawai,
pemberian natura dan kenikmatan di daerah terpencil, pemberian natura atau
kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai
sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskan
pakaian dan peralatan khusus untuk keselamatan kerja, pakaian seragam
petugas keamanan, antar jemput pegawai serta akomodasi awak kapal (Pasal 4
ayat (3) huruf d UU PPh).

d. Gaji, honorarium dan imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan kepada pemegang saham atau pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, yang melebihi batas kewajaran/standar umum (Pasal 4
ayat (3) huruf f UU PPh).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
160 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

e. Bantuan atau sumbangan dan harta hibahan yang diterima oleh badan-badan
tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan (tidak menjadi
penghasilannya) sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf a UU PPh.

f. Pajak Penghasilan Badan serta kredit pajak bukan merupakan biaya perusahaan
(Pasal 9 ayat (1) huruf k UU PPh).

g. Sanksi administrasi yang berkenaan dengan pelaksanaan perundangan di


bidang perpajakan, antara lain berupa bunga, denda, kenaikan serta sanksi
pidana berupa denda dan sebagainya (Pasal 9 ayat (1) huruf k UU PPh).

h. Penyesuaian berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun


2000 dengan Keputusan Dir Jen Pajak dapat ditetapkan saat pengakuan biaya
dalam hal-hal tertentu dan bagi Wajib Pajak tertentu sesuai Kebijakan
Pemerintah.

i. Penyesuaian berdasarkan Ketentuan Umum Pasal 4 dan Pasal 6 UU PPh


beserta peraturan pelaksanaannya, dalam hal:

- Terdapat penghasilan yang tidak diakui secara komersial akan tetapi


termasuk obyek pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan tidak bersifat
final.

- Terdapat biaya-biaya perusahaan lainnya atau kerugian yang diakui secara


komersial akan tetapi tidak diakui secara fiskal dan sebagainya.

j. Penyesuaian yang berkenaan dengan beda waktu.

- Selisih beban penyusutan Aktiva Tetap komersial diatas penyusutan fiskal


(tidak termasuk beban penyusutan untuk aktiva tetap yang berkaitan
dengan penghasilan yang telah dikenakan PPh final).

- Selisih beban amortisasi Aktiva Tidak Berwujud dan Biaya Ditangguhkan


komersial diatas amortisasi fiskal (tidak termasuk beban amortisasi yang
berkaitan dengan penghasilan yang telah dikenakan PPh final).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
161 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

10.4. Penyesuaian Fiskal Negatif

Penyesuaian Fiskal Negatif adalah penyesuaian terhadap penghasilan neto


komersial (diluar unsur penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak
termasuk Obyek Pajak), yang bersifat mengurangi penghasilan dan atau menambah
biaya-biaya komersial sebagaimana butir 1, antara lain:

a. Penyesuaian berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun


2000 dengan Keputusan Dir Jen Pajak dapat ditetapkan saat pengakuan
penghasilan dalam hal-hal tertentu dan bagi Wajib Pajak tertentu sesuai
Kebijakan Pemerintah.

b. Penyesuaian berdasarkan Ketentuan Umum Pasal 6 UU PPh beserta peraturan


pelaksanaannya, dalam hal terdapat biaya-biaya perusahaan lainnya atau
kerugian yang tidak diakui secara komersial akan tetapi dapat diakui secara
fiskal (penghapusbukuan piutang).

c. Penyesuaian yang berkenaan dengan beda waktu.

- Selisih beban penyusutan Aktiva Tetap komersial dibawah penyusutan


fiskal (tidak termasuk beban penyusutan untuk aktiva tetap yang berkaitan
dengan penghasilan yang telah dikenakan PPh final).

- Selisih beban amortisasi Aktiva Tidak Berwujud dan Biaya Ditangguhkan


komersial dibawah amortisasi fiskal (tidak termasuk beban amortisasi
yang berkaitan dengan penghasilan yang telah dikenakan PPh final).

10.5. Penghasilan Neto Fiskal

Merupakan jumlah dari Penghasilan Neto Komersial Dalam Negeri dikurangi


Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan yang tidak termasuk Obyek Pajak
ditambah Penyesuaian Fiskal Positif dikurangi dengan Penyesuaian Fiskal Negatif
(butir 10.1. – 10.2. + 10.3. – 10.4.).

10.6. Penghasilan Kena Pajak

Penghasilan Kena Pajak adalah Jumlah Penghasilan Neto Fiskal (butir 10.5.)
dikurangi dengan kompensasi kerugian fiskal dari tahun-tahun pajak yang lalu
berdasarkan Pasal 6 ayat (2) UU PPh (diisi nihil apabila penghasilan neto fiskal
menunjukkan rugi).
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
162 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

10.7. Pajak Penghasilan Badan Terutang

- Dihitung berdasarkan jumlah Penghasilan Kena Pajak (butir 10.6.) dengan


menerapkan tarif pajak Pasal 17 UU PPh atas Penghasilan Kena Pajak
(ketentuan yang berlaku).

- Dalam menghitung Pajak Penghasilan Badan Terutang, jumlah Penghasilan


Kena Pajak dibulatkan kebawah dalam ribuan rupiah penuh.

10.8. Kredit Pajak

Kredit Pajak adalah jumlah uang muka PPh Badan yang dapat diperhitungkan
dengan kewajiban PPh Badan Terutang antara lain adalah:

10.8.1. PPh Ditanggung Pemerintah

Hanya untuk jasa konstruksi, konsultan dan pemasok dalam rangka proyek
pemerintah yang dananya seluruhnya/sebagian dibiayai dengan hibah dan
atau pinjaman luar negeri.

10.8.2. Kredit Pajak

a. Kredit Pajak Dalam Negeri

Uang Muka PPh Pasal 22 Waba dan Uang Muka PPh Pasal 23 Waba
(yang dapat dikreditkan)

b. Kredit Pajak Dalam Negeri (bila ada)

10.8.3. Pajak Penghasilan Badan dibayar sendiri.

Jumlah PPh Badan yang dibayar sendiri antara lain:

a. PPh Pasal 25 masa/bulanan yang disetor oleh perusahaan.

b. SPT PPh Pasal 25 (hanya Pokok Pajaknya).

c. Fiskal Luar Negeri pegawai perusahaan yang ditanggung oleh


perusahaan dalam rangka perjalanan dinas keluar negeri untuk
kepentingan perusahaan.
PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA Tanggal Berlaku :
(PERSERO)
Tanggal Revisi :

SISTEM AKUNTANSI POKOK


No. Halaman :
163 - 163
VIII. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI

d. PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan bangunan
bagi perusahaan selain pengembang/real estate dan yayasan atau
organisasi sejenis.

10.9. PPh Badan Kurang Bayar (PPh Pasal 29)

Apabila jumlah PPh Badan Terutang (butir 10.7.) lebih besar dari jumlah Kredit
Pajak (butir 10.8.).

10.10. PPh Badan Lebih Bayar (PPh Pasal 23A)

Apabila jumlah PPh Badan Terutang (butir 10.7.) lebih kecil dari jumlah Kredit
Pajak (butir 10.8.).

Anda mungkin juga menyukai