Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Tafsir ayat dakwah

Dosen pengampu :

DISUSUN OLEH :

Serawati (2141030045)

Marya Azzahra Sidabutar( 2141030009)

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021-2022
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telahMemberikan
rahmat dan karunia nya kepada kita semua. Sholawat beserta salamTak lupa juga kami
haturkan kepada junjungan besar nabi agung bagindaMuhammad SAW, yang mana telah
membawa kita dari era kegelapan menujuEra yang terang benderang seperti yang kita
rasakan seperti sekarang ini.

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikanMakalah ini


dengan tepat waktu. Adapun penulisan makalah “TAFSIRAN AYAT DAKWAH” ini dibuat
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah“TAFSIR AYAT DAKWAKPenulis menyadari, bahwa
dalam penulisan makalah ini,Penulis masih banyak kekurangan dan masih butuh banyak
belajar. Maka dari ituPenulis sangat membutuhkan segala kritik, sarran, dan masukan dari
paraPembaca agar makalah ini menjadi makalah yang baik.

Lampung, February
2022

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH..........................................................................................................................1

KATAPENGANTAR........................................................................................................................2

DAFTARISI................................................................................................................................3

BAB1PENDAHULUAN............................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................4
C. TUJUAN........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................5

A. Sejarah manajemen dakwah....................................................................................5


B. Masa Rasulullah saw........................................................................................................7
C. Sahabat rosul Khulafaur Rosyidin...........................................................................................7
D. Walisongo...........................................................................................................................9

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................17

A. KESIMPULAN..............................................................................................................17
B. SARAN.............................................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peradaban Islam adalah salah satu peradaban kemanusiaan terkaya didunia. Budaya yang
Muncul bersamaan dengan agama islam, mempunyai sejarah gemilang meski terjadi pasang surut
Sepanjang sejarah. Banyak sekali hasilnya dari zaman dahulu sampai sekarang mengenai
Kebudayaan islam yang terus menerus berkembang, misalkan saja dalam sejarah kehidupan
Rosulullah SAW yang telah menyebarkan agama islam didunia ini.

Sejarah kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang membutuhkan pemahaman mengenai


Hukum sejarah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa-peristiwa pada
Masa lampau yang terjadi merupakan gambaran dalam hidup untuk membangun peradaban yang
Lebih baik dalam sejarah yang akan datang

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari tafsir ayat dakwah?
2. Apa saja yang mendasari tafsir ayat dakwah?
3. Apa saja manfaat dan kegunaan tafsir ayat dakwah?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari tafsir ayat dakwah.
2. Mengetahui dasar dasar tafsir ayat dakwah.
3. Mengetahui manfaat dan kegunaan tafsir ayat dakwah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. masa Rasulullah Saw

Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw telah membawak bangsa arab yang semula
terbelakang, bodoh, tidak beradap dan tidak terkenal,dan di abaikan oleh bangsa lain, menjadi
bangsa yang maju, ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia,membina suatu ke budayaan
dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang.

Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Muhammad terjadi pada usia 35


tahun, Waktu itu bangunan Ka’bah rusak berat. Perbaikan ka’bah di lakukan secara gotong royong,
para penduduk Mekkah membantu perkerjaan itu dengan sukarela. Tetapi pada saat terahir.ketika
perkerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan hajarul aswad di tembat semula, timbul perselisihan
karena setiap suku merasa berhak melakukan tugas terahir dan terhormat.perselisihan semangkin
memuncak maka pemimpin qurais sepakat bahwa orang yang pertama masuk ke ka’bah melalui
pintu shafa, akan di jadikan hakim untuk memutuskan perkara. Ternya orang pertama masuk itu
adalh nabi Muhammad Saw.Ia pun di percaya menjadi hakim, Ia lantas membentangkan kain dan
meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu meminta seluruh pemimpin suku memengang tepi
kain dan mengangkatnya secara bersama-sama.setelah sampai pada ketinggian tertentu,
Muhammad meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Dengan demikian, perselisihan dapat di
selesaikan dengan bijaksana, dan semua kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti
itu.

Nabi Muhammad segera kembali ke Madina. Beliau mengatur organisasi masyarakat kabila
yang telah memeluk agama islam. Petugas keagamaan dan para dai dikirim ke berbagai daerah dan
kabila mengajarkan ajaran-ajaran islam, mengatur peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan
setelah itu, Nabi menderita sakt demam. Tenaganya dengan cepat berkurang. Pada hari senin 12
Rabi’ul Awal 11 H/8 Juni 632 M., Nabi Muhammad Saw wafat di rumah isterinya aisyah.

Dari perjalan sejarah Nabi ini, dapat di simpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw, di samping
sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang cakap.
Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil menundukkan jazirah
Arab ke dalam kekuasaannya.

B. Sahabat Rasulullah Khulafaur Rasyidin

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 Masehi atau tahun 11 H, terdapat empat
sahabat Rasulullah SAW yang kemudian dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Siapa saja
khulafaur rasyidin tersebut?

Mengutip dari laman resmi Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, pengertian khulafaur rasyidin ( ‫الخلفاء‬
‫ )الراشدون‬atau khalifah ar-rasyidin adalah empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat Islam
sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah beliau wafat.

Khulafaur Rasyidin ini dapat diartikan secara harfiah sebagai para pemimpin yang mendapatkan
petunjuk. Empat sahabat Rasul yang termasuk dalam khulafaur rasyidin adalah Abu Bakar Ash-
Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Penjelasan tentang khulafaur
rasyidin ini juga dapat ditemukan dalam firman Allah QS. At Taubah ayat 100:
‫تَ أج ِري َت‬
‫أحتَ َها ت‬ ‫َّد َل ُه أم ج‬ ‫و‬ َُّ ‫سا رضي‬ ‫ِ ذي َ ن‬ ‫م َن الأ ُم وا ص‬ ‫وال َّسا ِبقُو َن ا أ َْل َّولُو َن‬
َ ‫عنأُه‬
‫وأع نَّا‬ ‫َرضوا‬ ‫أ‬ ‫لال‬ ‫ا َتَّبُعوُه أم أ ٍن‬ ‫َها ِج ِري َن ْألَنأ ا‬
‫م‬ ‫وال ح‬ ‫ِر‬
‫ع‬ ‫ّ إ‬
‫نأ‬
‫ُه‬
‫ال أفَ أو ُز الأ‬ ‫خا ِل ِدي َن ِفي ِ‬ ‫ا أْلَنأ َها ُر‬
‫َعظ ي ُم ك‬ ‫َها َأَب ًدا ل‬
‫َذ‬
Artinya: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-
orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada
mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang agung.” (QS. At Taubah: 100).

Keempat sahabat Rasulullah tersebut termasuk orang-orang yang mengakui kerasulan Nabi
Muhammad SAW sejak awal. Keempat khalifah tersebut juga dipilih berdasarkan konsensus bersama
umat Islam.

Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin merupakan masa yang penting dalam perjalanan Islam.
Menurut buku Sejarah Hukum Islam karya Dr. Fauzi, S.Ag., M.A., periode ini dianggap sebagai
periode pertama pembentukkan fiqih Islam.

Selain itu, setelah hukum-hukum syariat sempurna pada masa Rasulullah SAW, lalu pindah ke zaman
para sahabat di mana mereka harus memikul tanggung jawab mencari sumber-sumber syariat. Hal
ini diperlukan agar mereka dapat menjawab perkembangan zaman yang tidak ada dalam Al Quran
dan sunnah.

Keempat khulafaur rasyidin ini berhasil memperluas syiar agama Islam hingga ke luar jazirah Arab,
menyelamatkan Islam, serta meletakkan dasar-dasar kehidupan agama Islam terhadap umatnya.

Nama-nama khulafaur rasyidin beserta gelar dan kisah singkatnya:

1. Abu Bakar Ash Shiddiq

2. Abu Bakar Ash-Shiddiq bernama lengkap Abdullah bin Utsman (Abu Qahafah) bin Amir bin Amru
bin Ka’ab bin Sa’d bin Tamim bin Murrah bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al-Tamimi al-Quraisyi dan lahir
di Mekkah pada tahun 572 M.Kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA berlangsung selama 2 tahun
3 bulan, seperti yang dikutip dari Buku Kisah Hidup Abu Bakar al-Shiddiq. Ia adalah seorang khalifah
pertama dan menjadi satu-satunya yang disebut sahabat Rasulullah oleh Allah SWT dalam QS. At
Taubah ayat 40.Selain ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan kejujuran, Abu Bakar juga
selalu mengakui dan membenarkan Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena
itu, ia menyandang gelar yang sampai saat ini selalu mengikuti namanya, Ash-Shiddiq yang berarti
jujur dan membenarkan.

3. Umar bin Khattab

Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada 582 M dan menjadi khalifah pada tahun 634 M
menggantikan Abu Bakar. Ia bernama lengkap Umar bin Khattab bin Ady bin Abd al-‘Uzza bin Riyakh
bin Abdullah bin Qorth bin Razakh bin Ka’ab bin Ady bin Luay bin Ghalib al-Qurasyi al-
Adwi.Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda) atau berarti sebagai orang yang
mampu membedakan antara yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu, Umar
juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-Mu’minin (pemimpin orang
beriman).Dalam sebuah kisah yang ditulis oleh Mustafa Murrad, mantan istri Umar bin Khattab
menceritakan tentang ibadah Umar yang tidak mengenal waktu.Umar bin Khattab juga kerap kali
terjaga di malam dan siang hari untuk beribadah dan juga berpuasa demi hajat rakyatnya, seperti
yang dikisahkan oleh Mu’awiyah bin Khudayj, jenderal dari suku Kindah.
4. Utsman bin Affan

Utsman bin Affan lahir pada enam tahun setelah Tahun Gajah, tepatnya 579 M di Thaif, daerah
subur kawasan Hijaz, sebuah wilayah di sebelah barat laut Arab Saudi. Hal inilah yang membuat
usianya 6 tahun lebih muda dibandingkan dengan Rasulullah SAW.Dikutip dari buku Abdul Syukur Al-
Azizi yang berjudul Utsman bin Affan Ra, Utsman bin Affan terlahir dari keluarga bangsawan yang
kaya raya dan berpengaruh dari Suku Quraisy silsilah Bani Umaiyah.Meskipun terlahir dari
lingkungan yang kaya raya, Utsman rela untuk keluar dari segala kenikmatan dan kemewahan
hidupnya demi memegang tanggung awab dakwah yang melelahkan, penuh risiko, menguras
tenaga, dan pikiran.Ia tidak segan untuk membagikan rezekinya secara Cuma-Cuma untuk
kebutuhan berperang atau pun khalayak luas.Dikisahkan dari Ibn Syihab Al-Zuhri, seorang ulama ahli
hadits, mengatakan, “Utsman mempersiapkan Jaisyul Usrah (pasukan sulit) saat Perang Tabuk
dengan 940 ekor unta dan 60 ekor kuda, sehingga sempurna berjumlah 1.000.”Salah seorang
sahabat Rasulullah, Hudzaifah pun bercerita bahwa Utsman datang kepada Rasul sambil membawa
10.000 dinar (kira-kira Rp 483 juta) yang diserahkan dengan kedua tangannya.

5. Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thaib bin Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Mekkah pada tanggal 13 Rajab. Ali lahir
pada tahun ke-32 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada juga yang menyebutkan jika Ali
dilahirkan pada 21 tahun sebelum hijriah.

Semasa kecil, Rasulullah SAW telah mengasuh, mendidik, dan mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih
sayang dan kemuliaan Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat dewasa.

Melansir dari buku Kisah Hidup Ali Ibn Abi Thalib karya Mustafa Murrad, Ali bin Abi Thalib dikenal
sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan
siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau bertanya padanya.

Ia berjalan mengelilingi pasar untuk berdakwah, mengingatkan manusia untuk bertakwa kepada
Allah SWT dan melakukan transaksi jual beli dengan baik.

Sebagaimana yang dikisahkan oleh penulis Zaidan, Ali bin Abi Thalib memiliki kebiasaan berjalan ke
pasar seorang diri. Biasanya ia menasihati orang yang tersesat, menunjukkan arah kepada orang
yang kehilangan, menolong orang yang lemah, hingga menasihati para pedagang dan penjual sayur.

C. Walisongo

Wali Sanga (bahasa Jawa: Wali Sɔngɔ, “Sembilan Wali” (orang yang dipercaya)) adalah tokoh Islam
yang dihormati di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, karena peran historis mereka dalam
penyebaran agama Islam di Indonesia.Setiap anggota Wali Sanga saling dikaitkan dengan gelar
Sunan dalam bahasa Jawa, konteks ini berarti “terhormat”.Sebagian besar wali juga dijuluki Raden
selama hidup mereka, karena mereka berketurunan ningrat. (Lihat bagian “Gaya dan Gelar”
Kesultanan Yogyakarta untuk penjelasan tentang istilah bangsawan Jawa.)Makam (pundhen) para
wali dihormati oleh masyarakat Jawa sebagai lokasi ziarah di Jawa sebagai bentuk rasa syukur dan
terima kasih atas manfaat dan syafaat yang mereka amalkan pada masa hidupnya.[2] Dalam tradisi
Jawa makam memiliki istilah pundhen
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Memahami tafsir ayat dakwah pengetahuan Diantara tujuan menjadikan sejarah memahami tafsir
ayat dakwah sebagai ilmu Pengetahuan adalah sebagai refleksi agar umat islam saat ini dan yang
akan Dating mampu memahami nilai-nilai penting islam yang sebenarnya Umat islam Harus
menyadari secara mendalam bahwa kita pernah memiliki peradaban besar Yang melahirkan banyak
ilmu pengatahuan Dan dapat bergerak mengajak dan Menghimpun kembali umat untuk meneruskan
peradaban yang sudah lama rapuh Dan lemah yang menjadi keadaan yang memprihatinkan seperti
saat ini karena Umat islam sekarang lebih focus dalam ritual dengan melupakan aspek social dan
Intelektual.Dan juga menambah pemahaman terhadap memahami Qur’an untuk Membangun dan
menghidupkan kembali atau mengulang sejarah keemasan Islam yang akan merubah pandangan
dunia terhadap islam.

B.SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan Kesalahan, baik dari Segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan Dari segi isi juga masih perlu Ditambahkan.
Oleh karena itu, saya sangat Mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar Dapat
memberikan Kritikan dan masukan yang bersifat membangun
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulan-makalah-islami.blogspot.com/2009/01/metodologipenelitian-studi-agama-
islam.html

http://repository.umsurabaya.ac.id/4980/1/SEJARAH_PERADABAN_ISLAM.pdf

http://kumal11.blogspot.com/2018/03/sejarah-peradaban-islam-sebagaiilmu.html?m=1

https://www.researchgate.net/publication/294720929_TIPOLOGI_PEMIKIR

AN_HUKUM_ISLAM_PERGULATAN_PEMIKIRAN_DARI_TRADISION

ALIS_HINGGA_LIBERALIS

https://media.neliti.com/media/publications/152376-ID-tipologi-pemikirankeislaman-di-indonesi.pdf

Anda mungkin juga menyukai