Anda di halaman 1dari 11

PERAN ADVOKAT DALAM PENEGAKKAN HUKUM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Advokat

Dosen Pengampu : Milda Handayani S.H,. M.H

Oleh :

Irvan Agung Gunawan : 1921015.1

Abdul Kholik : 1921001.1

Nushofa : 1921028.1

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

TASIKMALAYA
2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Shalawat teriring salam juga tidak lupa kami panjatkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, dan juga kita selaku umat beliau yang
selalu senantiasa mengikuti jejak langkahnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Baik dari segi
penulisan ataupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami harapkan kritik
dan saran yang dapat membangun, sehingga kami dapat memperbaiki segala kekurangan dan
kesalahan.

Harapan kami. Semoga makalah ini bisa bermanfaat kami dan bagi rekan-rekan
semua. Aamiin.

Tasikmalaya, Februari 2022

Penyusun

MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Cara Penyelesaian......................................................................................................................4
D. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
A. Sejarah Advokat........................................................................................................................5
B. Pengetian Advokat.....................................................................................................................6
C. Peran dan Fungsi Advokat.........................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
1. Peran advokat dalam penegakkan hukum di Indonesia..........................................................9
2. Kedudukan Advokat..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah penegakan hukum di Indonesia merupakan topik yang senantiasa menarik


untuk diperbincangkan. Penegakan hukum yang dari dahulu hanya merupakan proses yang
tidak menemukan hasil akhir menyebabkan perbincangan yang baik dalam kajian yang
formal maupun non-formal. Hukum sering dipandang buruk oleh sebagian kalangan yang
tidak mengerti akan arti dari pada hukum itu sendiri karena sebagian oknum yang merusak
citra dari hukum.

Sebagian orang enggan untuk melakukan proses hukum karena dia beranggapan
dengan mengikuti proses hukum membebani dirinya, dengan dalih bahwa mengikuti proses
hukum membutuhkan banyak biaya. Dengan banyak anggapan seperti ini terkadang orang
tidak melihat hukum itu secara pasti, mau sampai kapan seperti ini?

Dengan hadirnya lembaga hukum atau bantuan hukum dari orang yang lebih mengerti
akan hukum, setidaknya bisa membantu orang-orang yang sulit untuk berhadapan dengan
hukum bisa berpandangan luas terhadap hukum. Adanya advokat dan lembaga hukum
lainnya membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah didalam maupun diluar
persidangan yang sesuai dengan aturan yang ada.

Penegakan hukum terus berjalan, tapi perubahan paradigma hukum pasca reformasi
merupakan fenomena yang sangat berpengaruh terhadap percaturan politik dan kehidupan
ketatanegaraan di Indonesia. Tetapi di sisi lain hukum belum sepenuhnya mampu menjadi
pemenuh dahaga di tengah hausnya akan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Masih banyak
sekali kasus-kasus hukum yang belum terselesaikan dengan tuntas sehingga berpengaruh
terhadap kepercayaan rakyat pada penegakan hukum. Fenomena seperti itu telah banyak
menimbulkan perdebatan, khususnya terkait pemikiran relevansi penegakan hukum dengan
nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peran Advokat Dalam Penegakkan Hukum di Indonesia?
2. Bagaimana Kedudukan Advokat dalam Pengadilan?
C. Cara Penyelesaian

1
Gunarto, Agenda Penegakan Hukum dan Relevansinya Bagi Pembangunan Bangsa, Jurnal Pembaharuan
Hukum Volume I, No.1, Januari-April 2014, h. 1.
MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 3
1. Menjelaskan pengertian advokat dan fungsi advokat dalam penegakkan hukum di
Indonesia.
2. Menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam sebuah pengadilan.
D. Tujuan Penulisan
1. Menjadi tambahan pengetahuan untuk para mahasiswa khusus nya prodi Hukum
Keluarga Islam.
2. Agar mahasiswa lebih sadar akan hukum.
3. Agar mahasiswa bisa berpandangan luas akan hukum itu sendiri.
4. Tidak hanya menjadi pengetahuan untuk diri sendiri setidaknya dapat
menyadarkan masyarakat luas akan pemahaman hukum untuk terciptanya
kesadaran hukum.

MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Advokat

Istilah advokat sesungguhnya telah dikenal semenjak zaman Romawi yang jabatannya
disebut officium nobile (profesi yang mulia) karena mengabdikan dirinya pada kepentingan
masyarakat, serta kewajibannya untuk menegakkan hak-hak asasi manusia, bergerak dalam
bidang moral dalam menolong orang-orang tanpa mengharap honorarium. Terjemahan lain
menyatakan bahwa advocate bermakna sebagai nasihat.

Advokat bisa dikatakan penasihat hukum karena pekerjaannya dalam Pengadilan


sebagai penasihat. Istilah penasihat hukum/bantuan hukum dan advokat/pengacara
merupakan istilah yang tepat dengan fungsinya sebagai pendamping tersangka/terdakwa atau
penggugat/ tergugat, bila dibandingkan dengan istilah pembela. Karena istilah pembela dapat
diartikan sebagai seseorang yang membantu hakim dalam usaha menemukan kebenaran
materiil walaupun itu bertolak dari sudut pandang subjektif yaitu berpihak pada kepentingan
tersangka / terdakwa.

Dari segi pengertian, Advokat ini dapat dibedakan dengan pengacara dan konsultan
hukum. Pengacara yaitu seseorang yang membantu penggugat maupun tergugat dan diangkat
oleh Pengadilan Tinggi tertentu dan batas wilayah tugasnya hanya diperbolehkan dalam
wilayah hukum Pengadilan Tinggi tersebut. Sedangkan konsultan hukum yaitu seseorang
yang tidak harus memiliki ijin praktek sebagai advokat atau pengacara, tetapi ia harus
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyelesaian sengketa di bidang hukum.

Namun pada dasarnya fungsi, peran, dan tanggung jawab dari advokat, pengacara,
penasehat hukum adalah sama, perbedaannya hanya jika dilihat dari segi kompetensinya saja.
Secara historis peran advokat atau penasehat hukum ada seiring perkembangan hukum dan
masyarakat, hukum akan selalu ada selagi ada masyarakat dan masyarakat memerlukan
hukum sekaligus menghendaki penegakkan hukum. Kemudian negara sebagai wujud
kekuasaan formal, bersama perangkat dan sistem hukumnya dipercayakan untuk melengkapi
hukum yang masih berupa kesadaran dan norma moral. Sehingga menjadi aturan atau norma
hukum yang dapat ditegakkan (enforceable).

MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 5
B. Pengetian Advokat

Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di
luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Advokat adalah ahli hukum yang berwenang
sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan.

Advokat adalah pemberi jasa hukum baik didalam pengadilan ataupun diluar
pengadilan yang membantu dan menjaga hak-hak yang ada pada penggugat ataupun tergugat.
Istilah penasihat hukum/bantuan hukum dan advokat/pengacara merupakan istilah yang lebih
tepat dan sesuai dengan fungsinya sebagai pendamping tersangka atau terdakwa dalam
perkara pidana, atau sebagai pendamping penggugat atau tergugat dalam perkara perdata
dalam pemeriksaan, dari pada istilah pembela.3

Bantuan hukum itu sendiri di dalam ketentuan umum UU No. 18 tahun 2003 tentang
Advokat menerangkan bahwa bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh
advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. Kemudian jasa hukum itu
sendiri adalah jasa yang diberikan oleh advokat berupa memberikan konsultasi hukum,
bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.4

C. Peran dan Fungsi Advokat

Sebagaimana di ketahui Indonesia merupakan Negara berperinsif hukum dan bukan


atas kekuasaan belaka sehingga hukum dijadikan sebagai panglima dalam berkehidupan
kebangsaan. Perinsif Negara hukum menuntut adanya jaminan kesederajatan bagi setiap
orang di hadapan hukum tanpa memandang dari mana suku, agama, ras, ideology dan warna
kulitnya. Oleh karena itu konstitusi telah menentukan bahwa setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakukan yang sama
di hadapan hukum. Oleh sebab itulah advokat harus menjadi garda terdepan dalam
memperjuangkan perlindungan dan kepastian hukum, advokat di tuntut untuk membela
kepentingan rakyat tanpa keberpihakan pada ketidak benaran dan keadilan. Pembelaan pada
semua orang termasuk juga kepada pakir miskin.

2
Undang-undang No 18 Tahun 2003, Pasal 1, Ayat 1.
3
Ishaq, Pendidikan Keadvokatan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hal.2
4
Mardiana, Peranan Advokat Dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Sol Justicia, Vol. 1, No. 1,
Tahun 2018.
MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 6
Berbicara mengenai pembelaan hukum terutama bentuan hukum secara Cuma-Cuma,
Indonesia mencatat kontribusi signifikan yang di berikan advokat. Menurut penelitian,
keterlibatan advokat dalam bantuan hukum Cuma-Cuma sebagian besar mengaku pernah
memberikan bantuan hukum Cuma-Cuma dan hanya sebagian kecil saja yang mengatakan
tidak pernah. Sebagian besar alasan advokat memberikan jasa hukum secara Cuma-Cuma
dilatar belakangi oleh alasan-alasan tanggung jawab moral dan pertimbangan kemanusiaan
semata. Selain kondisi ekonomi klien lemah dan tuntutan profesi yang memiliki aspek
muatan sosial.

Sedangkan menurut Bagir Manan, advokat selain membentuk hakim mengungkap


fakta yang benar dan menemukan hukum yang tepat agar hakim dapat memutus secara benar
dan adil, sekaligus advokat juga bisa dijadikan penyedia jasa hukum yang berperkara atau
sering disebut klien. Sebagai fasilitator dalam memberi jasa hukum advokat hanya berkaitan
dengan urusan kepentingan klien. Dimana kepentingan klien tidak semata-mata kepentingan
hukum, tetapi juga kepentingan lain seperti sosial, ekonomi yang bertalian dengan persoalan
hukum yang dihadapi. Seorang advokat tidak mencari, dan membentuk klien dalam suatu
proses hukum, tetapi juga memberi dan menemukan jalan penyelesaian lebih mudah, lebih
sederhana yang dapat melindungi reputasi termasuk menghindarkan atau mencegah klien
berperkara secara berkepanjangan. Dengan kata lain jasa hukum sebagai profesi advokat,
bukan saja membantu klien berperkara tetapi juga membantu untuk menghindari atau tidak
berperkara.

Tak sampai disitu saja, peran dan fungsi advokat juga berpengaruh terhadap
kesuksesan persidangan. Karena menurut penelitian, bahwa proses penjadwalan persidangan
kompromistik oleh advokat, membuat hakim merasa terbantu akan keberlangsungan
persidangan. Kerena dengan begitu penjadwalan akan terlihat disiplin sesuai dengan apa yang
di sanggupi dalam kompromi sebelumnya. Kemudian peran dan fungsi advokat dalam
penyelesaian perkara sangat meringankan beban seorang hakim. Maksudnya, beracara
diperadilan sangat membutuhkan pengetahuan seseorang tentang hukum materil dan formil.
Jika saja seorang warga buta hukum mengajukan suatu perkara hukum, dewan hakim tidak
jarang sangat disibukkan untuk mengarahkan bagaimana caranya membuat berkas tuntutan
yang benar. Tak jarang berkas-berkas perkaranya harus di revisi berulang-ulang akibat
ketidak jelasan inti permasalahan. Bahkan penghadiran para saksi yang tidak tepat untuk
memberikan keterangan bukti tentang duduk perkara yang dipermasalahkan tidak jarang

MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 7
menjadi dilema besar. Tentunya dengan kejadian tersebut, bisa memperpanjang waktu
penyelesaian perkara, juga membengkakan biaya yang harus dikeluarkan, terlebih lagi dewan
hakim pun harus menguras tenaga ekstra menunda sidang berkali-kali akibat yang berperkara
tidak memenuhi syarat.

Sehingga dapat disimpulkan advokat memiliki peran diantaranya, yaitu:

- Mempercepat Penyelesaian Administrasi Persidangan Di Pengadilan,


- Membantu Mengahdirkan Para Pihak Yang Berperkara Di Pengadilan Sesuai Jadwal
Persidangan.
- Memberikan Pemahaman Hukum Yang Berkaitan Dengan Duduk Perkara Dan
Posisinya, Terhadap Para Pihak Dalam Menyampaikan Permohonan Atau Gugatan
Atau Menerima Putusan Pengadilan.
- Mendampingi Para Pihak Yang Berperkara Di Pengadilan Agama Misalnya, Sehingga
Yang Didampingi Merasa Terayomi Keadilannya.
- Mewakili Para Pihak Yang Tidak Dapat Hadir Dalam Proses Sidang Lanjutan,
Sehingga Memperlancar Proses Persidangan.
- Dalam Memberikan Bantuan Hukum, Sebagai Advokat Profesional Tetap
Menjunjung Tinggi Sumpah Advokat, Kode Etik Profesi Dalam Menjalankan Peran
Sesuai Dengan Tugas Dan Fungsinya.

Sedangkan fungsi advokat, yaitu diantaranya;

- Sebagai Pengawal Konstitusi Dan Memperjuangkan Tegaknya Hak Asasi Manusia


Dalam Negara Hukum Indonesia.
- Menjunjung Tinggi Serta Mengutamankan Nilai Keadilan, Kebenaran Dan Moralitas
Sesuai Apa Yang Menjadikan Advokat Sebagai Profesi Yang Terhormat (Offecium
Nobile).
- Berfungsi Sebagai Pemberi Nasehat Hukum, Klien Hukum, Konsultan Hukum,
Pendapat Hukum, Pemberi Informasi Hukum Serta Membantu Dalam Penyusunan
Kontrak-Kontrak (Legal Drafting).
- Membela Kepentingan Klien Dan Mewakilinya Dalam Proses Pengadilan.
- Memberikan Bantuan Hukum Dengan Cuma-Cuma Atau Sukarela Kepada Rakyat
Lemah Dan Tidak Mampu (Legal Aid) Tugas Adalah Kewajiban, Sesuatau Yang
Wajib Dilakukan Atau Ditentukan Untuk Dilakukan.

MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peran advokat dalam penegakkan hukum di Indonesia
- Mempercepat Penyelesaian Administrasi Persidangan Di Pengadilan,
- Membantu Mengahdirkan Para Pihak Yang Berperkara Di Pengadilan Sesuai
Jadwal Persidangan.
- Memberikan Pemahaman Hukum Yang Berkaitan Dengan Duduk Perkara Dan
Posisinya, Terhadap Para Pihak Dalam Menyampaikan Permohonan Atau
Gugatan Atau Menerima Putusan Pengadilan.
- Mendampingi Para Pihak Yang Berperkara Di Pengadilan Agama Misalnya,
Sehingga Yang Didampingi Merasa Terayomi Keadilannya.
- Mewakili Para Pihak Yang Tidak Dapat Hadir Dalam Proses Sidang Lanjutan,
Sehingga Memperlancar Proses Persidangan.
- Dalam Memberikan Bantuan Hukum, Sebagai Advokat Profesional Tetap
Menjunjung Tinggi Sumpah Advokat, Kode Etik Profesi Dalam Menjalankan
Peran Sesuai Dengan Tugas Dan Fungsinya.
2. Kedudukan Advokat
Dalam Pasal 5 ayat (1) UU Advokat menyatakan, bahwa :“Advokat berstatus,
sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan
peraturan perundang- undangan”.
Kedudukan tersebut memerlukan suatu organisasi yang merupakan satu-satunya
wadah profesi Advokat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 Ayat (1) UU
Advokat, yaitu: “Organisasi Advokat merupakan satu-satunya wadah profesi
Advokat yang bebas, dan mandiri yang dibentuk sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan kualitas
profesi Advokat”. Oleh karena itu, Organisasi Advokat yaitu Perhimpunan
Advokat Indonesia (PERADI), pada dasarnya adalah organ negara dalam arti luas
yang bersifat mandiri (independent state organ) yang juga melaksanakan fungsi
Negara.5

5
Putusan MK Nomor 014/PUU-IV/2006 mengenai Pengujian Undang-Undang Advokat.
MAKALAH ADVOKAT
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 9
DAFTAR PUSTAKA

Gunarto, Agenda Penegakan Hukum dan Relevansinya Bagi Pembangunan Bangsa,


Jurnal Pembaharuan Hukum Volume I, No.1, Januari-April 2014

Undang-undang No 18 Tahun 2003, Pasal 1, Ayat 1.


Ishaq,(2010) Pendidikan Keadvokatan, Jakarta: Sinar Grafika.
Mardiana, Peranan Advokat Dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Sol
Justicia, Vol. 1, No. 1, Tahun 2018.
Putusan MK Nomor 014/PUU-IV/2006 mengenai Pengujian Undang-Undang
Advokat

Nuh, Muhammad. (2011). Etika Profesi Hukum. Bandung; CV Pustaka Setia.

Nasution, M.Irsan.(2017) Buku Daras Etika Profesi Hukum. Bandung.

MAKALAH ADVOKAT 1
IRVAN AGUNG GUNAWAN, DKK 0

Anda mungkin juga menyukai