Anda di halaman 1dari 48

“FLUIDA DINAMIS” KELAS XI SMA SEMESTER 2

(Tugas Kelompok Fisika Sekolah I1)

Oleh:
1. Adila Ayu Verlina (1413022002)
2. Alivia Irma F.Y (1413022004)
3. Irmawati Ibnah Muthi’ik (1413022036)

Program Studi : Pendidikan Fisika/B


Mata Kuliah : Fisika Sekolah II
Dosen Pengampu : Ismu Wahyudi, S.Pd. M.Pfis.

PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunia-
Nya yang telah memberikan kesehatan serta kemampuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang diajukan sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah Fisika Sekolah II, dan telah disusun sesuai dengan petunjuk,
kemampuan, serta ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Dalam makalah ini dilakukan pembahasan mengenai materi fluida dinamis yang
akan disampaikan kepada siswa kelas XI.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah selanjutnya..
Terimakasih.
Bandarlampung, September 2016

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... i


Daftar Isi.............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan...............................................................................................2

BAB II. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

A. Peta Konsep......................................................................................................3
B. Konsep Esensial...............................................................................................3
C. Uraian Materi...................................................................................................4
D. Miskonsepsi....................................................................................................15

BAB III. PERANGKAT PEMBELAJARAN


A. Silabus............................................................................................................16
B. RPP.................................................................................................................20
C. Lembar Kerja Siswa (LKS) I..........................................................................34
D. Lembar Kerja Siswa (LKS) II.........................................................................38
E. Skenario Pembelajaran...................................................................................42

BAB V. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari banyak disekitar kita fenomena-fenomena yang


berhubungan dengan fisika. Pada saat kita menyemprotkan air dengan
menggunakan selang, hal tersebut merupakan fenomena fisika.. Ketika lubang
selang dipencet, maka air yang keluar akan menempuh lintasan yang cukup jauh.
Sebaliknya ketika selang dikembalikan seperti semula maka jarak pancaran air
akan berkurang. Fenomena fisika tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan
kontinuitas. Persamaan kontinuitas menghubungkan kecepatan fluida di suatu
tempat dengan tempat lain.

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Fluida yang
mengalir disebut Fluida Dinamis. Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan
kita dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel.
Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita
mengamati fluida dinamis misalnya pada semprotan parfum dimana menghasilkan
laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di
atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut
terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.

Dalam fluida dinamis, besar tegangan permukaan dipengaruhi oleh kecepatan


aliran, massa jenis fluida, serta ketinggiannya. Kelajuan setiap partikelnya belum
tentu sama mengingkat adanya gesekan antara partikel-partikel fluida dengan
2

dinding wadahnya. Partikel fluida belum tentu bergerak lurus beraturan, tetapi
mungkin juga berotasi atau bergerak tidak beraturan. Untuk mengetahui lebih jelas
tentang fluida dinamis, maka makalah ini dibuat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Fluida Dinamis.
2. Untuk mengetahui tentang persamaan Kontinuitas.
3. Untuk mengetahui tentang hukum Bernoulli.
4. Untuk mengetahui prinsip kontinuitas dan prinsip Bernoulli pada fluida
dinamik dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

A. Peta Konsep

Luas
Penampang
Hukum
Kontinuitas
- Kecepatan Alir
-Massa Jenis

Fluida Dinamis
Ketinggian

Hukum
Tekanan Fluida
Bernoulli

- Kecepatan Alir
- Massa Jenis

B. Konsep Esensial

Kompetensi Dasar
Indikator Materi Esensial
(KD)
3.7 Menerapkan 3.7.1 Menjelaskan 1. Pengertian tentang
prinsip fluida pengertian fluida fluida dinamis
dinamik dalam dinamik 2. Pengertian tentang
teknologi fluida ideal
3. Ciri-ciri dari fluida
ideal
4

3.7.2 Menjabarkan 1. Penegrtian debit


hukum Kontinuitas 2. Penurunan rumus
pada fluida dinamik dari debit
3. Penurunan
Persamaan
Kontinuitas
4. Perbandingan
Kecepatan Fluida
dengan Luas
Diameter
Penampang
5. Daya oleh Debit
Fluida
3.7.3 Menjabarkan 1. Asas Bernoulli
hukum Bernoulli 2. Hukum Bernoulli
pada fluida dinamis 3. Persamaan
Bernoulli

3.7.4 Menerapkan 1. Menggunakan luas


hukum Kontinuitas penampang
pada fluida dinamis kelajuan air (dalam
dalam kehidupan video)
sehari-hari

3.7.5 Menganalisis 1. Persamaan fluida


hukum Bernoulli tak bergerak
pada fluida dinamis 2. Persamaan fluida
dalam kehidupan mengalir
sehari-hari 3. Persamaan
tangki berlubang
4. Persamaan
venturimer
5. Persamaan
pipa pitot
6. Alat penyemprot
7. Persamaan gaya
angkat pesawat
3.7.6 Merancang 1. Praktikum tentang
praktikum hukum Bernoulli
penerapan prinsip (tabung venturi)
fluida dinamik
dalam teknologi
5

C. Uraian Materi
Fluida dinamis adalah fluida yang sedang bergerak atau mengalir. Contoh fluida
dinamis antara lain air atau minyak yang sedang mengalir dalam tangki, udara
yang sedang mengalir relatif terhadap pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
Fluida dapat berupa zat cair atau gas. Jika yang diamati adalah zat cair, maka
disebut hidrodinamika. Fluida yang dipelajari dalam fluida dinamis dianggap
sebagai fluida ideal. Fluida ideal adalah fluida yang inkompresibel, artinya fluida
yang kerapatannya (massa jenisnya) sulit diubah dan tidak memiliki gesekan
dalam (viskositas). Sifat-sifat fluida ideal adalah sebagai berikut:
a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada satu titik
tertentu adalah tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada
aliran yang pelan.
b. Alirannya tak rotasional, artinya pada setiap titik partikel fluida tidak memiliki
momentum sudut terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis arus
(streamline).
c. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami
perubahan volume (massa jenis) karena pengaruh tekanan.
d. Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida di
sekitarnya maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada
aliran fluida berkaitan dengan viskositas.

1. Hukum Kontinuitas
a. Pengertian Debit
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu teretentu.

𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 𝑉


𝑆𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
Satuan SI untuk debit adalah m3/s atau m3s-1. Misalkan sejumlah fluida melalui
penampang pipa seluas A setelah selang waktu t menempuh jarak L. Volume fluida
6

adalah V= AL, sedangkan jarak L= vt, sehingga debit Q dapat dinyatakan


sebagai berikut:
� 𝐴𝐿 𝐴 (𝑣𝑡)
�= =
𝑄= 𝑡 𝑡
𝑡
Maka definisi
debit
𝑄 = 𝐴𝑣

b. Penurunan Persamaan Kontinuitas

Gambar 1. Aliran fluida pada pipa yang berbeda penampangnya

Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka masaa fluida yang masuk
ke salah satu ujung pipa harusalah sama dengan masaa fluida yang keluar dari
ujung pipa yang lain selama selang waktu yang sama. Hal ini berlaku karena
pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan pipa melalui
dinding- dinding pipa. Tinjaulah suatu fluida yang mengalir dengan aliran tunak
dan perhatikan bagian 1 dan 2 dari pipa (Gambar 1). Misalkan:
A1 dan A2 adalah luas penampang pipa pada ujung 1 dan 2
ρ1 dan ρ2 adalah massa jenis fluida pada 1 dan 2
v1 dan v2 adalah kecepatan partikel-partiekel pada 1 dan 2

Selama selang waktu ∆t, fluida pada 1 bergerak ke kanan menempuh jarak x1 =
v1 ∆t dan fluida pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak x2 = v2 ∆t. Oleh
karena itu, volume V1 = A1 x1 akan masuk ke pipa pada bagian 1 dan volume V2
= A2 x2 akan keluar dari bagian 2.Maka diperoleh persamaan kontinuitas:
𝐴1𝑣1 = 𝐴2𝑣2 = 𝐴3𝑣3 = ⋯ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛…………….. (1)
7

Pada fluida tak termampatakn hasil kali antara kelajuan fluida dan luas
penampang selalu konstan. 𝐴𝑣 = 𝑄, dimana Q adalah debit fluida. Oleh karena
itu, persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan
sebagai persamaan debit konstan.
𝑄1 = 𝑄2 = 𝑄3 = ⋯ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛………………. (2)

Pada fluida tak termampatkan, debit fluida di titik mana saja selalu konstan.

c. Perbandingan Kecepatan Fluida dengan Luas Diameter Penampang

Persamaan kontinuitas yang dinyatakan oleh persamaan 1 dapat diubah dalam


bentuk
𝐴1𝑣1 = 𝐴2𝑣2
𝑣1 𝐴2
𝑣2 = 𝐴 … … … … … … … . (3)
1

Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan luas


penampang yang dilaluinya.

Pernyataan di atas menyatakan bahwa jika penampang pipa lebih besar, kelajuan
fluida di titik itu lebih kecil. Umumnya, diameter pipa dapat dianggap berbentuk
πD2
lingkaran dengan luas A = π r2 = , dimana r adalah jari-jari pipa dan D
4

adalah diameter pipa. Jika dimasukkan ke dalam persamaan 3 maka diperoleh:


𝜋𝐷2
𝑣1 𝐴 𝑣 𝜋 𝑟2 2
= 2 → 1= 2 = 4
𝑣2 𝐴1 𝑣2 𝜋 𝑟1
2
𝜋1
𝐷2 4
𝑣1
= (𝑟2)2 = ( 𝐷2)2 … … … … … … … … . (4)
𝑣2 𝑟1 𝐷1
8

Kelajuan aliran fluida tak termampatkan berbanding terbalik dengan kuadrat


jari-jari atau diameter penampang.

d. Daya oleh Debit Fluida


Sejumlah massa air m yang berada pada ketinggian h memiliki energi potensial
EP=mgh. Daya P yang dibangkitkan oleh energi potensial adalah
𝐸𝑝 𝑚𝑔ℎ (𝜌𝑉)
𝑝= = = , 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑚 = 𝜌𝑉
𝑡 𝑡 𝑡
𝑉 𝑉
𝑝 = 𝜌 ( ) 𝑔ℎ = 𝜌𝑄𝑔ℎ, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 = 𝑄
𝑡 𝑡
Daya yang dibangkitkan oleh suatu tenaga air setinggi h dan debit air Q adalah
𝑝 = 𝜌𝑄𝑔ℎ
Jika air ini dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan efesiensi sistem
generator adalah η
𝑝 = 𝜂𝜌𝑄𝑔ℎ

2. Hukum Bernoulli
A. Asas Bernoulli

Gambar 1. Pipa mendatar


Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada
bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecill adalah
pada bagian yang kelajuan alirnya paling besar.
Pernyataan ini dikemukaan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700-1782),
sehingga asas ini dikenal sebagai asas Bernoulli.

B. Hukum Bernoulli
9

Gambar 2. Kekekalan energi pada aliran fluida


Titik 1 lebih rendah daripada titik 2, energi potensial fluida di 1 lebih kecil
daripada energi potensial fluida di 2 (EP=mgh). Luas penampang 1 lebih besar
daripada luas penampang 2. Menurut persamaan kontinuitas (A𝑣=konstan),
kecepatan fluida di 2 lebih besar daripada di 1, dan energi kinetik fluida di 1
lebih
kecil daripada energi kinetik fluida di 2 (EK=1 𝑚𝑣2). Jumlah energi potensial
2

dan energi kinetik adalah energi mekanik. Maka energi mekanik fluida di 1
lebih kecil daripada energi mekanik fluida di 2. Menurut teorema usaha-energi
fluida dapat berpindah dari 1 ke 2. Usaha adalah gaya kali perpindahan (𝑊 =
(𝐹∆𝑠). Agar usaha W positif, beda gaya ∆𝐹 = 𝐹1 − 𝐹2 haruslah bernilai positi.
Gaya adalah tekanan kali luas penampang 𝐹 = 𝑃𝐴, sehingga agar beda gaya ∆𝐹
positif,
∆𝐹 = 𝑃1𝐴1 − 𝑃2𝐴2 harus positif. Dari sinilah Bernoulli menemukan besaran
ketiga yang berhubungan dengan usaha positif yang dilakukan fluida, yaitu
tekanan P sehingga fluida dapat berpindah dari 1 ke 2 walaupun energi mekanik
di 1 lebih kecil daripada energi mekanik di 2.

Melalui penggunaan teorema usaha-energi yang melibatkan besaran tekanan P


(mewakili usaha), besaran kecepatan aliran fluida v (mewakili energi kinetik),
dan besaran ketinggian terhadap suatu acuan h (mewakili energi potensial),
akhirnya Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga
besaran ini secara matematis, yaitu
1 1
𝑃 + 𝜌𝑣2 + 𝜌 𝑔 ℎ = 𝑃 + 𝜌𝑣2 + 𝜌 𝑔 ℎ
1 1 1 2 2 2
2 2
1

1
Jika 𝜌𝑣2 mirip dengan 𝐸𝐾 = 𝑚𝑣2 dan 𝜌 𝑔 ℎ mirip dengan energi potensial
1 2
𝐸𝑃 = 𝑚 𝑔 ℎ. Ternyata 1
𝜌𝑣2 tak lain adalah energi kinetik per satuan volume
2 1
𝑀
(𝜌 = ) dan 𝜌 𝑔 ℎ tak lain adalah energi potensial per satuan volume. Oleh
𝑉

karena itu, persamaan Bernoulli dapat dinyatakan sebagai berikut


1
𝑃 + 𝜌𝑣2 + 𝜌 𝑔 ℎ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
2
Persamaan di atas pertama kali dinyatakan oleh Daniel Bernoulli pada tahun
1738. Sebagai penghargaan atas karyanya ini, hukum ini dinamakan hukum
Bernoulli. Di mana hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan,
energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.

3. Penerapan dari persamaan Bernoulli


1. Fluida tak bergerak
Untuk fluida tak bergerak, kecepatan 𝑣1 = 𝑣2 = 0, sehingga persamaan
1 1
𝑃 + 𝜌𝑣2 + 𝜌 𝑔 ℎ
= 𝑃 + 𝜌𝑣 + 𝜌 𝑔 ℎ
2

1 1 1 2 2 2
2 2
Akan menjadi
𝑃1 + 0 + 𝜌 𝑔 ℎ1 = 𝑃2 + 0 + 𝜌 𝑔 ℎ2
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌 𝑔(ℎ2 − ℎ1)
Persamaan ini adalah bentuk lain dari persamaan tekanan hidrostatis dalam cairan
yang telah dibahas di kelas X.
2. Fluida mengalir
Fluida mengalir di dalam pipa horizontal dimana tidak ada perbedaan ketinggian
diantar bagian-bagian fluida.
1 1
𝑃 + 𝑣2 + 𝑔 ℎ = 𝑃 + 𝑣2 + 𝑔 ℎ
1
2 1 1 2
2 2 2

Oleh karena ketinggian ℎ1 = ℎ2 = 0, maka


1 1
𝑃 + 𝑣2 = 𝑃 + 𝑣2
1
2 1 2
2 2
1

1
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌 (𝑣22 − 𝑣12)
2
Persamaan di atas menyatakan jika 𝑣2 > 𝑣1 maka 𝑃1 > 𝑃2 yang berarti bahwa
di tempat yang kelajuan alirannya besar, maka tekannaannya kecil dan berlaku
sebaliknya.

3. Tangki berlubang

Gambar 3. Kecepatan aliran zat cair pada lubang dipengaruhi ketinggian


lubang
Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair
yang keluar dari lubang pada dinding tabung (Gambar 3). Dengan menganggap
diameter tabung lebih besar dibandingkan diameter lubang, maka permukaan
zat cair pada tabung turun perlahan-lahan, sehingga kecepatan v1 dapat
dianggap nol. Titik 1 (permukaan) dan 2 (lubang) terbuka terhadap udara
sehingga tekanan pada kedua titik samadengan tekanan atmosfer, P1= P2,
sehingga persamaan Bernoulli dinyatakan:
1 1
𝜌 𝑣2 + 𝜌 𝑔 ℎ = 𝜌 𝑣2 + 𝜌 𝑔 ℎ
1 2 2
2 12 2
𝜌𝑣 =𝜌𝑔ℎ
2
2
𝑣 = √2 𝑔 ℎ
Persamaan di atas disebut teori Torricelli, yang menyatakan bahwa kecepatan
aliran zat cair pada lubang samadengan kecepatan benda yang jatuh bebas dari
ketinggian yang sama.
1

4. Venturimeter
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan aliran
zat cair. Ada dua jenis venturimeter yaitu venturimeter tanpa manometer dan
venturimeter yang menggunkan manometer yang berisi zat cair lain.
a. Venturimeter tanpa manometer

Gambar 4. Venturimeter tanpa sistem manometer

Kelajuan aliran zat cair V1 dinyatakan dalam besaran-besaran luas


penampang A1 dan A2, serta perbedaan ketinggian zat cair dalam kedua
tabung vertikal adalah h. Zat cair yang akan diukur kelajuannya mengailir
pada titik yang tidak memiliki perbedaan ketinggian (h1=h2) sehingga sesuai
dengan persamaan Bernoulli

1 1
𝑃1 + 𝜌𝑃𝑉1 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑃𝑉2 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
1
1 2 2 1
𝑃 − 𝑃 = 𝜌 (𝑣2 − 𝑣2) … … … … … … … … … (∗)
2
Berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh
𝐴1𝑣1 = 𝐴2𝑣2
𝐴1
𝑣2 = 𝑣2 … … … … … … … … … (∗∗)
𝐴2
Dengan memasukkan nilai 𝑣2 dari (∗∗) ke dalam (*), diperoleh
1
𝑃1 − 𝑃2 = [
𝜌 𝐴1)2 𝑣2 − 𝑣2]
(
1 1
2 𝐴2
1

1
= 𝜌𝑣2 [(
𝐴1)2 − 1] … … … … … … (∗∗∗)
1
2 𝐴2
Selisih tekanan 𝑃1 dan 𝑃2 sama dengan tekanan hidrostatis cairan setinggi h,
yaitu
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌 𝑔 ℎ
Dengan memasukkan nilai 𝑃1 − 𝑃2 ini ke dalam (***) diperoleh
1
𝜌𝑔ℎ=
𝜌𝑣2 [( 𝐴1)2 − 1]
2 1 𝐴2
2𝑔ℎ
𝑣12 = 2
( 𝐴1) − 1
𝐴2
2𝑔ℎ
𝑣1 =
√ ( 𝐴1) 2 − 1
𝐴2

Sehingga pada saat fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil
(A2), maka laju fluida bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut
prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida
tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih
kecil akan tetapi laju aliran fluida akan menjadi lebih besar. Peristiwa ini
dikenal dengan nama efek Venturi yang menujukkan secara kuantitatif
bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil.

5. Pipa Pitot

Gambar 5. Tabung pitot dilengkapi manometer


Pipa pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran fluida dalam pipa.
Biasanya pipa ini digunakan untuk mengukur laju fluida berbentuk gas.
Pipa pitot dilengkapi dengan manometer yang salah satu kakinya tegak
lurus
1

aliran fluida sehingga V2 = 0. Ketika air mengalir terjadi perbedaan


ketinggian (h) raksa dengan masa jenis 𝜌𝑟 pada kedua pipa manometer.
Dalam hal ini berlaku ℎ1 = ℎ2 sehingga 𝜌𝑔ℎ1 = 𝜌𝑔ℎ2. Persamaan benouli
pada pipa pitot adalah sebagai berikut:
1 2
1 2
𝑃1 + 𝜌𝑣1 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣2 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
1 2
𝑃1 + 𝜌𝑣1 = 𝑃2
2
1 2
𝑃1 + 𝜌𝑣1 = 𝑃1𝜌𝑟𝑔ℎ
2
1
𝜌𝑣 2 = 𝜌 𝑔ℎ
2 1 𝑟

Dengan demikian kecepatan aliran fluida dalam pipa pitot adalah:


2𝜌′𝑔ℎ
𝑣1 = √
𝜌
dengan:
v = laju aliran gas (m/s)
𝜌 = massa jenis gas (kg/m)
𝜌′= massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m)
h = selisih tinggi permukaan zat cair dalam manometer (m)
g = percepatan gravitasi (m/s)

6. Alat Penyemprot

Gambar 5. Alat penyemprot menerapkan Hukum Bernoulli


Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang sempit
pada ujung pompa. Berdasarkan Hukum Bernoulli, pada tempat yang
kecepatannya besar, tekanannya akan mengecil. Akibatnya, tekanan udara
1

pada bagian atas penampung lebih kecil daripada tekanan udara pada
permukaan cairan dalam penampung. Karena perbedaan tekanan ini cairan
akan bergerak naik dan tersembur keluar dalam bentuk kabut bersama
semburan udara pada ujung pompa.

7. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang

Gambar 6. Pesawat terbang menggunakan prinsip Bernoulli agar


bisa terbang
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang tajam
dan sisi bagian atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawah. Bentuk ini
membuat kecepatan aliran udara melalui sisi bagian atas pesawat v1 lebih
besar daripada kecepatan aliran udara di bagian bawah sayap v2. Sesuai
Hukum Bernoulli, pada tempat yang mempunyai kecepatan lebih tinggi
tekanannya akan lebih rendah.

Misalnya, tekanan udara di atas sayap adalah P1 dan tekanan udara di bawah
sayap pesawat sebesar P2 maka:

1 1
𝑃 + 𝜌 𝑣2 = 𝑃 + 𝜌 𝑣2
1 1 2 2
2 2

1
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌 (𝑣22 − 𝑣12)
2
1

Karena v1 > v2, maka P1 < P2, selisih tekanan antara sisi atas dan bawah
sayap inilah yang menimbulkan gaya angkat pada sayap pesawat. Jika luas
penampang sayap pesawat adalah A, maka gaya angkat yang dihasilkan
adalah:
𝐹 = 𝑃. 𝐴
1
𝐹 = (𝑃2 − 𝑃1 ). 𝐴 = 𝜌. 𝐴(𝑣12 − 𝑣22)
2

D. Miskonsepsi
Adapun miskonsepsi dari materi fluida dinamis ini yaitu:
1. Besarnya debit air selalu berubah-ubah sesuai dengan besarnya pipa fluida.
Seharusnya debit fluida selalu konstan.
2. Aliran fluida tak termampatkan dimana fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volume (massa jenis) ketika ditekan.
3. Luas penampang fluida selalu lingkaran. Seharusnya bisa berupa apa saja.
4. Besarnya tekanan fluida di atas pesawat lebih besar daripada di awah pesawat.
Seharusnya sebaliknya dimana pada atas sayap pesawat tekanan yang ada di
atas sayap lebih kecil dibandingkan dengan tekanan yang berada pada bawah
sayap pesawat sehingga menyebabkan kecepatan pada sayap bawah pesawat
lebih besar dibandingkan kecepatan pada atas sayap pesawat dan pesawat
tersebut dapat mengudara.
BAB IV PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas /Semester: XI / 1 dan 2
Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
1

Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Proses Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
1.1. Bertambah keimanannya Fluida Dinamis Mengamati Tugas 12 JP Sumber:
dengan menyadari Menyelesaikan masalah (3x4JP) Buku Fisika XI
 Hukum-hukum  Menyimak informasi dari
hubungan keteraturan dan fluida dengan Marthen
dasar fluida berbagai sumber tentang asas
kompleksitas alam dan menerapkan asas Kanginan
dinamis Kontinuitas dan asas Bernouli
jagad raya terhadap kontinuitas dan asas Erlangga
 Penerapan serta aplikasi dalam kehidupan
kebesaran Tuhan yang Bernouli
hukum melalui berbagai sumber.
menciptakannya Observasi
Bernoulli Mempertanyakan
1.2. Menyadari kebesaran Ceklist lembar
Tuhan yang mengatur  Mempertanyakan penerapan pengamatan kegiatan
karakteristik benda titik hukum Kontinuitas dan presentasi kelompok
dan benda tegar, fluida, Bernoulli dalam kehidupan Portofolio
gas, dan gejala sehari-hari Bahan presentasi
gelombang  Mempertanyakan penerapan kelompok
2.1. Menunjukkan perilaku hukum Bernoulli dalam Tes
ilmiah (memiliki rasa kehidupan sehari-hari Tes tertulis bentuk
ingin tahu; objektif; jujur; Mengeksplorasi/Eksperimen uraian dan/atau pilihan
teliti; cermat; tekun; hati-  Mendiskusikan kaitan antara ganda asas kontinuitas
hati; bertanggung jawab; kecepatan aliran dengan luas dan asas Bernoulli
terbuka; kritis; kreatif; penampang menurut asas
1

inovatif dan peduli Kontinuitas, serta hubungan


lingkungan) dalam antara kecepatan aliran dengan
aktivitas sehari-hari tekanan fluida menurut Asas
sebagai wujud Bernoulli
implementasi sikap dalam  Eksplorasi penerapan hukum
melakukan percobaan dan Bernoulli dalam kehidupan
berdiskusi sehari-hari
2.2. Menghargai kerja  Eksplorasi pemecahan
individu dan kelompok masalah terkait penerapan asas
dalam aktivitas sehari- kontinuitas dan asas Bernouli
hari sebagai wujud Mengomunikasikan
implementasi
 Mengisi lembar kerja siswa
melaksanakan percobaan
Mempresentasikan hasil
dan melaporkan hasil
percobaan dari Asas Bernoulli
percobaan
3.7. Menerapkan prinsip
fluida dinamis dalam
teknologi
4.7 Memodifikaskan
ide/gagasan proyek
sederhana yang
2

menerapkan prinsip
dinamika fluida

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.
B. Rencana Pelaksanaan dan Pemebelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN DAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Fluida Dinamik

Kelas/Semester : XI/2

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif),
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa,
serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun
peradaban bangsa dan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan
benda tegar, fenomena fluida, dan fenomena gas
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
3.7.1 Menjelaskan pengertian fluida dinamis (C1)
3.7.2 Menjabarkan hukum Kontinuitas pada fluida dinamis (C2)
3.7.3 Menjabarkan hukum Bernoulli pada fluida dinamis (C2)
3.7.4 Menerapkan hukum Bernoulli pada fluida dinamis dalam kehidupan sehari-
hari.(C3)
3.7.5 Menganalisis hukum Kontinuitas pada fluida dinamis dalam kehidupan sehari-
hari.(C4)
3.7.6 Menganalisis hukum Bernoulli pada fluida dinamis dalam kehidupan sehari-
hari. (C4)
3.7.7 Merancang praktikum penerapan prinsip fluida dinamis dalam teknologi (C5)
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida.

4.7.1 Mengumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan (P1)
4.7.2 Merancang percobaan mengenai pipa venturi yang memanfaatkan hukum
Bernoulli (P2)
4.7.3 Melaksanakan percobaan mengenai pipa venturi yang memanfaatkan hukum
Bernoulli (P2)
4.7.4 Menarik kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan (P3)
4.7.5 Memadankan hasil kesimpulan berdasarkan percobaan dengan teori yang
ada. (P4)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menjelaskan prinsip Kontinuitas
dan prinsip Bernoulli pada fluida dinamik dalam kehidupan sehari-hari.
2

 Setelah mengikuti praktikum, siswa dapat menganalisis prinsip Kontinuitas


dan prinsip Bernoulli pada fluida dinamik dalam kehidupan sehari-hari.
 Setelah pembelajaran siswa dapat menerapkan prinsip Kontinuitas dan prinsip
Bernoulli pada fluida dinamik dalam kehidupan sehari-hari.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Fluida Ideal
 Prinsip Kontinuitas
 Prinsip Bernouli
 Prinsip Kontinuitas dan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari

E. METODE
Pendekatan : Saintifik

Metode Pembelajaran: eksperimen, tanyajawab, diskusi dan pemberian tugas.

F. MODEL PEMEBELAJARAN
 Inkuiri Terbimbing

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media, alat dan bahan : Video, pipa venturi, stopwatch
2. Sumber belajar :
 Buku Fisika SMA
 LKS
 Internet

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

PERTEMUAN KE-1

No. Kegiatan Waktu (menit)

1. Pendahuluan 15 menit

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa.


- Guru melakukan presensi pada pertemuan hari ini.
2

- Guru menyampaikan tujuan pembelajararan dan


memotivasi siswa.
- Guru menanyangkan sebuah tentang seseorang
yang sedang menyiram tanaman menggunakan
selang.. guru mulai bertanya kepada siswa yaitu
tentang prinsip apa yang digunakan dalam
fenomena tersebut.
- Siswa berfikir dan menjawab pertanyaan dari guru
yang terkait dengan konsep Bernoulli yang telah
ditayangkan dalam video.
- Siswa memperhatikan pemberian informasi
tentang indikator pembelajaran dan tahapan
pembelajaran untuk mencapai indikator tersebut.

2. Kegiatan Inti 60 menit

Mengamati

- Siswa memperhatikan guru yang memberikan


penjelasan secara singkat dan jelas dari pertanyaan
sebelumnya.
- Siswa mulai memasuki materi terkait fluida
dinamis.
- Siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru
yang menyajikan materi fluida ideal, persamaan
kontiunitas, dan Hukum Bernoulli.
Menanya

- Siswa mempertanyakan penerapan dari prinsip


Kontinuitas dan Hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengekplorasi
- Siswa mengumpulkan informasi tentang
penerapan Hukum Bernoulli dalam kehidupan
sehari-hari.
- Guru mencermati dan membimbing siswa.
2

Mengasosiasi

- Siswa berdiskusi untuk menganalisis mengenai


penerapan Hukum Bernoulli dalam kehidupan
sehari-hari.
- Menyimpulkan hasil diskusi.
Mengkomunikasikan
- Peserta didik menyampaikan hasil pekerjaannya
dalam bentuk presentasi.
- Guru mengamati kemampuan peserta didik
berkomunikasi
3. Penutup 15 menit

- Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari


dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya
untuk memberikan penguatan.
- Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan
materi.
- Guru memberikan tugas kelompok yaitu percobaan
tentang kontinuitas dan mengerjakkan LKPD
secara berkelompok.
- Kegiatan pembelajaran berakhir dan memberikan
salam.

PERTEMUAN KE-2

No. Kegiatan Waktu (menit)

1. Pendahuluan 15 menit

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa.


- Guru melakukan presensi pada pertemuan hari ini.
2

- Siswa mengumpulkan tugas yang diberikan pada


pertemuan sebelumnya.
- Guru mengulas kembali meteri pada pertemuan
sebelumnya dengan membahas tugas yang telah
dikumpulkan.
- Guru mulai memasuki materi baru yaitu tentang
hukum Bernoulli.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini.
2. Kegiatan Inti 60 menit

Mengamati

- Guru menjelaskan materi pada pertemuan hari ini


yaitu hukum Bernoulli.
- Siswa memperhatikan guru yang memberikan
penjelasan materi hukum Bernoulli.
Menanya

- Siswa mempertanyakan materi terkait dengan


persamaan Bernoulli.
- Guru membimbing siswa agar menemukan
jawabannya.
Mengekplorasi
- Siswa mengumpulkan informasi tentang hukum
Bernoulli baik dari persamaan Bernoulli.
- Guru mencermati dan membimbing siswa.
Mengasosiasi

- Siswa berdiskusi untuk menganalisis mengenai


persamaan Bernoulli
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi yang akan
dibimbing oleh guru.
Mengkomunikasikan
- Peserta didik menyampaikan hasil pekerjaannya
dalam bentuk presentasi.
2

- Guru mengamati kemampuan peserta didik dalam


berkomunikasi
3. Penutup 15 menit

- Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari


dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya
untuk memberikan penguatan.
- Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan
materi.
- Kegiatan pembelajaran berakhir dan guru
memberikan salam.

PERTEMUAN KE-3

No. Kegiatan Waktu (menit)

1. Pendahuluan 15 menit

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa.


- Guru melakukan presensi pada pertemuan hari ini.
- Guru melakukan apersepsi, guru melakukan
demontrasi saat pemberian motivasi dengan cara
menunjuk siswa untuk melakukan kegiatan
demontrasi misalnya: Apakah kalian sering
menggunakan semprotan nyamuk atau parfum?
Bagaimana prinsip kerja dari semprotan nyamuk
atau parfum? Apakah kalian tahu semprotan
nyamuk atau parfum termasuk dari aplikasi apa
dan bagaimana prinsipnya?
- Siswa berfikir dan bertanya-tanya jawaban dari
pertanyaan tersebut dan mencoba menjawabnya.
- Guru mendengarkan pendapat siswa.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan hari ini.
2

2. Kegiatan Inti 60 menit

Mengamati

- Siswa memperhatikan guru menjelaskan tentang


penerapan dari hukum Bernoulli yaitu teorema
Torricelli, tabung Venturi, dan tabung Pitot.
Menanya

- Siswa mengajukan pertanyaan yaitu hubungan dari


penerapan hukum Bernoulli tersebut dengan
persamaan Bernoulli.
- Guru meminta jawaban kepada siswa yang lain
dan siswa berfikir untuk menemukan jawabannya
Mengeksplorasi
- Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi
tentang penerapan hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari selain yang dijelaskan oleh
guru menggunakan bahan yang ada yaitu pada
buku cetak fisika.
- Guru membing siswa untuk menemukan
informasi tersebut.
Mengasosiasi

- Siswa berdiskusi untuk menganalisis mengenai


penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan
sehari-hari dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
- Guru mencermati kegiatan siswa dan jika ada
yang kesulitan, guru akan membimbing.
Mengomunikasikan
- Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya dalam
bentuk persentasi dengan dibantu oleh guru.
- Siswa lain mendengarkan ketika menyampaikan
hasil pekerjaan dan mengajukan pendapatnya
ketika terjadi perbedaan.
3. Penutup 15 menit
2

- Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari


dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya
untuk memberikan penguatan.
- Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan
materi.
- Sebelum pembelajaran ditutup, guru membagi
kelompok untuk siswa yang terdiri dari 4-5 orang.
Siswa mendapatkan tugas mencari informasi
mengenai percobaan tentang hukum Bernoulli.
- Siswa diberikan LKPD yang nantinya akan
digunakan pada pertemuan selanjutnya.
- Kegiatan pembelajaran berakhir dan memberikan
salam.

PERTEMUAN KE-4

No. Kegiatan Waktu (menit)

1. Pendahuluan 15 menit

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa.


- Guru melakukan presensi pada pertemuan hari ini.
- Guru mengulas kembali tentang materi yang telah
disampaikan pada pertemuan yang lalu.
- Guru menyampaikan topik materi yang masih
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
- Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan
tentang tabung venturi.
- Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
siswa.
- Siswa menyiapakan LKPD yang telah diberikan
pada pertemuan sebelumnya.
2

- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai pada pertemuan hari ini.
2. Kegiatan Inti 60 menit

Mengamati

- Siswa mengamati demontrasi dan mendengarkan


penjelasan yang dilakukan oleh guru terkait
dengan penerapan Bernoulli dalam kehidupan
sehari-hari yaitu pada tabung venturi.
Menanya

- Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan


percobaan yang dilakukan oleh guru.
- Guru menjawab pertanyaan siswa terkait dengan
percobaan yang dilakukan.
Mengeksplorasi
- Siswa merumuskan hipotesis berdasarkan
pertanyaan yang diajukan.
- Selanjutnya, siswa merencanakan cara
membuktikan atau menjawab hipotesis.
- Siswa melakukan pembagian tugas untuk anggota
kelompok masing-masing dan siswa melakukan
percobaan bersama dengan kelompok masing-
masing.
- Guru mencermati dan juga membimbing siswa
untuk merumuskan hipotesis.
Mengasosiasi
- Siswa mengumpulkan data dari praktikum yang
telah dilakukan, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan terkait dengan permasalahan yang
diselidiki.
- Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan
permasalahan yang akan diselidiki.
Mengomunikasikan
3

- Dalam melakukan analisis data, siswa saling


bertukar informasi hasil studi pustaka, berdiskusi,
mengklarifikasi, dan mempersatukan ide dan
pendapat.
- Kemudian, dua perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil analisis data sedangkan
kelompok lain mengamati, mengevaluasi,
mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau
tanggapan yang relevan dengan materi yang
dipresentasikan.
- Pada kegiatan ini guru menanggapi hasil
presentasi untuk memberi penguatan pemahaman
dan/atau
mengklarifikasi miskonsepsi.
3. Penutup 15 menit

- Siswa menyimpulkan proses pembelajaran yang


dibimbing oleh guru mengenai prinsip Kontinuitas
dan Hukum Bernoulli.
- Setelah itu, siswa diberikan kisi-kisi tentang
Fluida Dinamis untuk ulangan harian.
- Kegiatan pembelajaran berakhir dan memberikan
salam.

PERTEMUAN KE-5

No. Kegiatan Waktu (menit)

1. Pendahuluan 15 menit

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa.


- Guru melakukan presensi pada pertemuan hari ini.
- Guru menyiapkan kondisi siswa untuk ulangan
harian dan membacakan tata tertib pelaksanaan
ujian.
3

2. Kegiatan Inti 60 menit

- Guru membagikan soal ulangan harian.


- Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian
secara individu.
3. Penutup 15 menit

- Guru memberikan garis besar beberapa jawaban


pada soal ulangan harian ini.
- Guru memberikan tugas baca untuk materi pada
pertemuan berikutnya.
- Guru menutup pertemuan hari ini dengan
mengucapkan salam.

I. PENILAIAN
Instrumen penilaian
Instrumen Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Diskusi
Instrumen penilaian laporan praktik
Instrumen tes menggunakan tes tertulis
uraian Contoh Instrumen (Terlampir)

Bandar Lampung, Januari 2016

Kepala SMAN 1 Bahagia Guru Bidang Studi Fisika

Afgan Syahreza, S.Pd Raisa Andriana, S.Pd

NIP. NIP.

RUBRIK PENILAIAN
1 = sangat kurang

Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5

Keterangan:
No

1. Rubrik Penilaian Sikap Peserta Didik


13

12

11

10

Nama

Sikap
Keterbukaan

Ketekunan Belajar

Kerajinan

Tenggang Rasa

Kedisiplinan

Kerjasama

Ramah dengan Teman

Hormat pada Orang Tua

Kejujuran

Menepati Janji

Kepedulian

Tanggung Jawab

32
3

2 = kurang

konsisten 3 = mulai

konsisten 4 =

konsisten

5 = selalu konsisten

Nilai
 Skor yang diperoleh
Skormaksimal 100

2. Rubrik Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Rubrik penilaian yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap di setiap pertemuannya,
dengan jumlah soal seperti yang terlihat pada kuis, dengan berpedoman pada kurikulum yang
berlaku adalah:

 Untuk soal objektif, setiap jawaban benar bernilai 2 dan jawaban salah bernilai 0
 Untuk soal essay setiap jawaban lengkap bernilai 5, dan untuk jawaban yang kurang
lengkap nilainya di bawah 5 sesuai dengan apa yang dikerjakan siswa
Sehingga nilainya diperoleh dengan
Nilai
Skor yang diperoleh
 Skormaksimal 100

3. Rubrik Penilaian Kompetensi Keterampilan

Lembar Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3

1 Merangkai Alat

2 Pengamatan

3 Data yang diperoleh

4 Kesimpulan

Untuk rubrik penilaian kompetensi keterampilan di setiap pertemuannya adalah sebagai


berikut:
3

Aspek yang Penilaian


dinilai
1 2 3
Merangkai alat Rangkaian alat Rangkaian alat Rangkaian alat
tidak benar benar, tetapi tidak benar, rapi, dan
rapi atau tidak memperhatikan
memperhatikan keselamatan
keselamatan kerja kerja
Pengamatan Pengamatan tidak Pengamatan Pengamatan
cermat cermat, tetapi cermat dan
mengandung bebas
interpretasi interpretasi

Data yang Data tidak Data lengkap, Data lengkap,


diperoleh lengkap tetapi tidak terorganisir, dan
terorganisir, atau ditulis dengan
ada yang salah benar
tulis
C. Lembar Kerja Siswa 1

LEMBAR KERJA SISWA I

1. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan prinsip fluida dinamik dan penerapannya dalam teknologi
2. Judul Percobaan
Prinsip Kontinuitas
3. Tujuan Percobaan
a) Siswa mampu menghitung debit aliran fluida.
b) Siswa mampu menganalisis pengaruh luas penampang aliran terhadap laju aliran.
c) Siswa mampu manganalisis persamaan kontinuitas melalui percobaan.
d) Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan prinsip kontinuitas.
4. Rumusan Masalah
Danu membuka usaha pencucian kereta di depan rumahnya. Namun, Danu tidak
memiliki mesin pompa untuk mengeluarkan aliran air yang deras. Danu hanya
menggunakan selang untuk mengalirkan air dari keran. Jika budi menginginkan
aliran air yang deras, selang dengan luas penampang yang besar atau kecil kah
yang harus dipakai Budi? Dapatkah kalian membantu Danu memilih selang yang
tepat? Berikan alasan kalian memilih selang tersebut!
5. Hipotesis Sementara

6. Alat dan Bahan


No. Nama Alat dan Bahan Jumlah

1. Keran air 2 buah

2. Selang dengan diameter berbeda 2 buah

3. Ember 2 buah
3

4. Stopwatch 1 buah

5. Mistar 1 buah

6. Gelas ukur 1L 1 buah

7. Prosedur Percobaan
A. Mengukur diameter kedua selang.
B. Memasang 2 buah selang dengan diameter berbeda pada dua sumber air (kran)
yang berbeda
C. Menyediakan 2 buah ember lalu memasukkan selang ke dalam ember.
D. Setelah selang dimasukkan ke dalam ember, lalu menghidupkan air kran secara
bersama-sama, kemudian diamkan selama 30 detik.
E. Mengukur volume air pada ember 1 dan ember 2.
F. Kemudian menuliskan hasil percobaan pada tabel pengamatan.

8. Hasil dan Pembahasan Percobaan


1) Tabel Pengamatan
Diameter Selang (d) Luas Selang (A) Waktu (t) Volume (V)

2) Debit Aliran Air di Ember 1

3) Debit Aliran Air di Ember 2


3

4) Kecepatan Aliran Air di Ember 1

5) Kecepatan Aliran Air di Ember 2

Berdasarkan hasil percobaan ini, dapat diketahui bahwa saat luas penampang
selang semakin besar, maka :
Debit aliran fluidanya _
Kecepatan alirannya
Hal ini disebut dengan Prinsip

9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang didapat dari percobaan maka dapat
disimpulkan bahwa pemecahan dari masalah yang ada di rumusan masalah adalah:
3

D. Lembar Kerja Siswa 2

LEMBAR KERJA SISWA II

A. Judul Percobaan
Praktikum Pipa Venturi
B. Tujuan Percobaan
Menghitung besarnya kecepatan alir zat cair/fluida pada pipa berpenampang
besar (A1) pipa berpenampang kecil (A2)
C. Landasan Teori
Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada
kasus khusus lain yakni ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang
ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil). Untuk memahami
penjelasan ini, amati gambar di bawah:

Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang
penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir
sama sehingga diangap ketinggian alias h sama. Jika diterapkan pada kasus
ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi:

Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A 2), maka laju
fluida bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli,
jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil.
Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran
fluida lebih besar. Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan
secara
3

kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi
kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan
fluida menjadi besar.

D. Alat dan Bahan


1) Pipa Venturi,
2) ember air,
3) stopwatch,
4) mistar

E. Langkah Kerja:
1) Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini:

2) Meletakkan rangkaian pada posisi horizontal / datar


3) Mengukur air ke dalam gelas ukur dengan volume 15 L dan tuangkan air
ke dalam ember. (lubang pada ujung pipa ditutup)
4) Membuka penutup lubang saluran tadi setelah itu menunggu sampai aliran
airnya konstan, kemudian di ukur kenaikan air pada kedua pipa kapiler
untuk ℎ1 dan ℎ2.
5) Mengulangi langkah 3 dan 4 dengan volume air yang berbeda.
6) Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan

Tabel Data Hasil Pengamatan


Ketinggian (h) Laju air
Volume1 Volume2 Volume3
3

h1 (cm)
h2 (cm)
h1 – h2 (cm)

F. Analisis Hasil Percobaan


Berdasarkan hasil percobaanmu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Dengan menggunakan rumus 𝐴 = 𝜋𝑟2 berapakah nilai luas penampang
pada masing-masing pipa?
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................................................................
2. Berapakah nilai kecepatan alir fluida pada penampang pertam? *Dengan
menggunankan persamaan:

2𝑔ℎ
𝑣1 =
√( 𝐴1) 2 − 1
𝐴2

Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
................................................................................................

3. Berapakah nilai kecepatan alir fluida pada penampang kedua?


*Dengan menggunankan persamaan:
𝐴1
𝑣2 = . 𝑣1
𝐴2
4

Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
................................................................................................
4. Apa hubungan antara kecepatan aliran dengan perbedaan ketinggian?
Jawab:..............................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
...............................................................................................
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan aliran fluida pada pipa
venturi?
Jawab:.................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
......................................................................................

G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. ................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
b. .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
c. .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
V. PENUTUP

Tujuan dari pembelajaran adalah peserta didik diharapkan mampu


menjelaskan prinsip Kontinuitas dan prinsip Bernoulli pada fluida dinamik
dalam kehidupan sehari-hari, mampu menganalisis prinsip Kontinuitas dan
prinsip Bernoulli pada fluida dinamik, dan siswa mampu menerapkan prinsip
Kontinuitas dan prinsip Bernoulli pada fluida dinamik dalam kehidupan
sehari-hari. Model pembelajaran yang sesuai ialah menggunakan metode
pembelajaran eksperimen, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas.
Poin-poin Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) dari pembelajaran ini
antara lain:
 Mengamati: Menyimak informasi dari berbagai sumber tentang asas
Kontinuitas dan asas Bernouli serta aplikasi dalam kehidupan melalui
berbagai sumber.
 Mempertanyakan:
1. Mempertanyakan penerapan hukum Kontinuitas dan Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari
2. Mempertanyakan penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-
hari
 Mengeksplorasi/Eksperimen:
1. Mendiskusikan kaitan antara kecepatan aliran dengan luas penampang
menurut asas Kontinuitas, serta hubungan antara kecepatan aliran
dengan tekanan fluida menurut Asas Bernoulli
2. Eksplorasi penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari
3. Eksplorasi pemecahan masalah terkait penerapan asas kontinuitas dan
asas Bernouli
42
35

 Mengomunikasikan:
1. Mengisi lembar kerja siswa
2. Mempresentasikan hasil percobaan dari Asas Bernoulli

Pada akhir pembelajaran, guru hendaknya mengevaluasi hasil pembelajaran,


agar tidak terjadi miskonsepsi pada peserta didik, dan guru perlu memahami
batasan luas dan pendalaman materi yang perlu disampaikan, sehingga konsep
dasar benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik.
36

DAFTAR PUSTAKA

Handayani Sri, Ari Damari. 2009. Fisika 2 untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA Jilid 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 untuk SMA /MA KELAS XI . Jakarta:Grahadi

Setiawan, Toni. 2015. Fluida Dinamis. Di unduh dari


https://tonisetiawann.wordpress.com/2015/02/25/fluida-dinamis/. Pada
tanggal 15 September 2016 pukul 20.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai