2. Di dalam diri seorang muslim seharusnya terkumpul sifat-sifat baik dalam hatinya
yang menunjukkan kesehatan ruhani, Sebutkan sifat-sifat baik tersebut !
Qonaah (merasa cukup apa yang telah ada padanya)
ash-shidqu (jujur)
al-haya’(malu)
az-zuhd (hidup sederhana)
at-tawaddu’ (rendah hati)
at-tib al-isyarah (bergaul secara baik), dan sifat baik lainnya.
3. Agama dapat mencegah orang dari berbagai penyakit jiwa, Jelaskan apa hubungan
antara agama dgn kesehatan jiwa !
hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa terletak
pada sikap penyerahan diri kpd Allah SWT. perasaan positif seperti
bahagian, rasa senang, puas, sukses, merasa dicintai atau rasa aman
kondisi kodratinya, sesuai dengan fitrah kejadiannya, sehat jasmani dan
ruhani.
Agama sgt memperhatikan kesehatan qolbu (hati). Qolbu sbg pondasi
pembagun jiwa. Sehat qolbu jiwa sehat mental sehat
5. Untuk menjaga kesehatan jasmani, Al Islam mengatur sepuluh hal, ANTARA LAIN:
dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, dst. Coba jelaskan ringkas
tentang bagaimana Al Islam mengatur tentang pola makan dan minum !
dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur
terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan
agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan
dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu
menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q.,
s. al-Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) :
1 14)
6. Terkait soal diatas, Coba jelaskan singkat tentang bagaimana Islam mengatur
keseimbangan beraktivitas dan beristirahat !
Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya
tahannya, sesuai anjuran Nabi: Bahwa badanmu mempunyai hak
Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara
tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada Tuhan
melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk
istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara
proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti
dipenuhi.