Anda di halaman 1dari 3

1. Seseorang bisa dikatakan sehat ruhaninya jika terbebas dengan segala penyakit hati.

Sebutkan contoh penyakit hati !


 Munafiq (antara lahir dan batinnya tidak sesuai)
 Ujub (heran terhadap diri sendiri karena telah memiliki sesuatu yang
tidak dimiliki orang lain )
 Riya’ (pamer)
 Takabbur (sombong)
 Kikir (tidak suka memberi)
 Rakus (terlalu cinta harta)
 Hasud (dengki)
 Iri hati
 Sum’ah (suka dipuji), dan penyakit hati lainnya

2. Di dalam diri seorang muslim seharusnya terkumpul sifat-sifat baik dalam hatinya
yang menunjukkan kesehatan ruhani, Sebutkan sifat-sifat baik tersebut !
 Qonaah (merasa cukup apa yang telah ada padanya)
 ash-shidqu (jujur)
 al-haya’(malu)
 az-zuhd (hidup sederhana)
 at-tawaddu’ (rendah hati)
 at-tib al-isyarah (bergaul secara baik), dan sifat baik lainnya.

3. Agama dapat mencegah orang dari berbagai penyakit jiwa, Jelaskan apa hubungan
antara agama dgn kesehatan jiwa !
 hubungan antara agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa terletak
pada sikap penyerahan diri kpd Allah SWT. perasaan positif seperti
bahagian, rasa senang, puas, sukses, merasa dicintai atau rasa aman 
kondisi kodratinya, sesuai dengan fitrah kejadiannya, sehat jasmani dan
ruhani.
 Agama sgt memperhatikan kesehatan qolbu (hati). Qolbu sbg pondasi
pembagun jiwa. Sehat qolbu jiwa sehat  mental sehat

4. Jelaskan pandangan Islam mengenai kasus malprakktek!


- Ketidaksengajaan : pelakunya tidak memiliki maksud untuk melakukan
tindakan. Ulama menggolongkan malpraktik ini tidak membuat pelakunya berdosa
karena memang tidak disengaja. Misalnya, ketika melakukan operasi tangan
dokter terpeleset sehingga menyebabkan luka di tubuh pasien.
- Keahlian tidak memadai : Islam sangat menganjurkan agar paramedis
mempunyai ilmu tentang kesehatan sesuai spesifikasinya. Jika tidak maka
akan menanggung resikonya.
Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang menjadi tabib (dokter) tetapi ia
tidak pernah belajar ilmu kedokteran sebelumnya maka ia menanggung
resikonya”.
Para ulama bersepakat bahwa kesalahan ini menyebabkan dosa para pelakunya dan
harus bertanggungjawab karena tidak menghargai ilmu dalam menjalankan profesinya.
 Ketidaksesuaian dengan kaidah kedokteran : Dokter belum menguasai kaidah-
kaidah yang telah ditetapkan sabagai dasar para ahli medis menjalani
profesinya. Maka ulama bersepakat pelaku harus bertanggungjawab dan
diserahkan kepada pihak yang berwajib dengan terlebih dahulu meneliti secara
detail permasalahan dan pelanggarannya.
 Kesengajaan : Bentuk malpraktik ini sangat tidak etis karena melakukannya
dengan sengaja. Kasus ini jarang ditemui karena apabila terjadi, biasanya
didahului dengan adanya permasalahan pribadi atau perselisihan antara dokter
dengan pasien. Para ulama bersikap sangat tegas terhadap bentuk malpraktik ini
bahwa pelakunya telah melakukan dosa karena melakukan perbuatan buruk dengan
sengaja.

5. Untuk menjaga kesehatan jasmani, Al Islam mengatur sepuluh hal, ANTARA LAIN:
dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, dst. Coba jelaskan ringkas
tentang bagaimana Al Islam mengatur tentang pola makan dan minum !
 dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur
terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan
agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan
dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )
 Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu
menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q.,
s. al-Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) :
1 14)

6. Terkait soal diatas, Coba jelaskan singkat tentang bagaimana Islam mengatur
keseimbangan beraktivitas dan beristirahat !
 Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya
tahannya, sesuai anjuran Nabi: Bahwa badanmu mempunyai hak
 Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara
tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada Tuhan
melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk
istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara
proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti
dipenuhi.

“Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku


memberitakan bahwa kamu puasa di sz’am? hari dan qiyamul
laildimalam hari, maka aku katakan, benarya Rasulullah, Nabi
menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan berbukalah, bangun
malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada
lambungmujuga ada hak” (HR Bukhari dan Muslim).
7. Bagaimana pendapat ulama tentang masalah vaksinasi. Ada
yang mengharamkan dan ada yang menghalalkan. Jelaskan
alasan mereka yang menghalalkan!
HALAL
-Pada prinsipnya vaksinasi-imunisasi adalah boleh alias halal
karena:(1) vaksinasi-imunisasi sangat dibutuhkan
sebagaimana penelitian-penelitian di bidang ilmu kedokteran,
(2) belum ditemukan bahan lainnya yang mubah, (3) termasuk
dalam keadaan darurat,(4) sesuai dengan prinsip kemudahan
syariat di saat ada kesempitan atau kesulitan. Ayat tersebut
menjelaskan prinsip kemudahan dalam pelaksanaan syariat
Islam yang tertera pada QS albaqarah ayat 172 Artinya:
“ sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain
Allah. Tetapibarang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
MahaPenyayang (QS al-Baqarah/2 : 172).

8. Apakah etika itu ?. Apa pentingnya atau kegunaan etika ?

Anda mungkin juga menyukai