5 6064250434745271729
5 6064250434745271729
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. NOVITA NURSOKHIBA ( A02019052)
2. NOWO SEPTIARSIH (A02019053)
3. NURLITA MUTIARA FLUORENSA ( A02019054)
4. PRATIWI DWI CAHYANINGRUM (A02019055)
5. RAHMAH SARASWATI MALONDA ( A02019056)
6. RETNO TRI WINARSIH ( A02019057)
7. RINA ISNAENI ATUS SANGADAH ( A02019058)
8. RIO RIAN RAMADHAN ( A02019059)
9. ROSINTA PERMADANI ( A02019060)
10. SANIA HUSNA SAPUTRI (A02019061)
5. Faktor resiko
1) Dapat diubah (dimodifikasi)
a) Pola makan
Pola makan yang seseuai kebutuhan adalah porsi makan yang dikonsumsi
dan jumlah kalori yang dibutuhkan haruslah seimbang, artinya jika
kebutuhan glukosa yang dikonsumsi lebih dari kebutuhan tubuh maka akan
terjadi penumpukan glukosa dalam darah
b) Kurang aktivitas dan obesitas
Orang-orang dengan aktifitas fisik yang kurang mempunyai resiko yang
lebih besar mengalami penyakit DM karena cadangan energi tubuh tidak
pernah digunakan sepenuhnya
2) Tidak dapat diubah
a) Usia
Semakin tua usia seseorang maka semakin tinggi resiko untuk terkena DM,
mengapa demikian ? hal ini berhubungan dengan faktor gaya hidup dan
proses degeneratif dari beberapa organ. Orang yang sudah tua lebih beresiko
terkena DM tipe 2 dari pada anak-anak dan remaja.
b) Herediter
Herediter atau faktor keturunan, orang-orang yang terlahir dari keluarga
dengan riwayat penyakit DM memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang tidak memiliki riwayat penyakit DM. Itu disebabkan
karena orang yang terlahir dengan penyakit DM mempunyai kelainan
hormon sejak lahir.
6. Komplikasi penyakit DM
a. Ganggren
b. Penyakit makrovaskuler (hipertensi, penyakit jantung)
c. Penyakit mikrovaskuler (nefropati, neuropaati, retinopati)
d. Asidosis metabolik
e. hyperglikemia
7. Penatalaksanaan keperawatan
a. Diet
Prinsip diet DM ,adalah :
1. Jumlah sesuai kebutuhan
2. Jadwal diet ketat
3. Jenis : boleh dimakan/tidak
b. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM,adalah :
1. Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore
2. Memperbaiki aliran perifer dan menambah suplai oksigen
3. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang,maka latihan akan di rangsang
pembentukan glikogen baru
4. Menurunkan kolesterol dan tligiderida dalam darah karena pembakaran asam
lemak menjadi lebih baik
c. Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit,merupakan salah satu bentuk
penyuluhan kesehatan kepada penderita DM,melalui bermacam-macam cara atu
media misalnya leaflet,poster,TV,kaset video,diskusi keolmpok dsb.
d. Obat
1. Tablet OAD( oral antidiabetes)
2. Insulin
Indikasi penggunaan insulin
a. DM tipe I
b. DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat di rawat dengan OAD
c. DM kehamilan
d. DM infeksi akut (selulitis,gangren)
e. DM dan TBC paru akut
f. DM operasi
g. DM patah tulang
h. DM dan penyakit graves
i. Kolaborasi
Kolaborasikan dengan dokter terkait pemberian insulin dan obat
antidiabetik oral untuk membantu menstabilkan kadar glukosa darah
pasien.
KASUS
Klien datang ke IGD RSUD Kebumen pada tanggal 28 agustus 2020 dengan keluhan luka
pergelangan kaki kanan terasa cekot-cekot. Klien mengatakan 2 minggu yang lalu klien
tertusuk paku lalu luka dibiarkan tanpa di obati. Kemudian luka melebar dan setelah 3 hari
terasa nyeri, panas, luka berdiameter 7 cm kuning dan bernanah. Klien juga merasa lemas,
sering merasakan pusing dan kesemutan di pergelangan kaki. Klien terpasang infuse 20 tpm
dan Oksigen 4L/menit. Hasil TTV; TD: 140/80 mmHg ; S:37oC ; RR: 24x/menit; N:
80x/menit.
A. Identitas Klien
Nama :Tn.H
Umur :57 tahun (27 April 1960)
Alamat : Poncowarno Rt 02 Rw 01 Kebumen
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Sudahmenikah
No HP : 087837837302
Tanggal Masuk RM : 28 Agustus 2020
Tanggal Pengkajian : 28 Agustus 2020
No RM : 00012342
Dx medis : DM Grade II
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.L
Umur : 47 tahun
Alamat : Poncowarno Rt 02 Rw 01 Kebumen
Hubungan : Istri
No.telepon : 083657890461
C. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri luka dikaki tidak sembuh.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang ke IGD RSUD Kebumen pada tanggal 28 Agustus 2020 dengan
keluhan luka pergelangan kaki kanan terasa cekot-cekot. Klien mengatakan 2 minggu
yang lalu klien tertusuk paku lalu luka dibiarkan tanpa di obati. Kemudian luka
melebar dan setelah 3 hari terasa nyeri, panas, luka berdiameter 7 cm kuning dan
bernanah. Klien juga merasa lemas, sering merasakan pusing dan kesemutan di
pergelangan kaki. Klien terpasang infuse 20 tpm dan Oksigen 4L/menit. Hasil TTV;
TD: 140/80 mmHg ; S:37oC ; RR: 24x/menit; N: 80x/menit.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sudah pernah masuk ke PKU Sruweng dengan penyakit yang sama
pada tanggal 12 Juni 2017dan klien memiliki riwayat hipertensi
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit menular seperti
TBC, AIDSdan penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM.
TTV :
TD: 140/80 mmHg RR: 24x/menit
S:37oC N: 80x/menit.
c. Pengukuran Antropometri
BB : 55kg
TB : 160cm=1,60m
BB 55
Pengukuran : 2= = 21,4 (normal)
TB ( 1,6 X 1,6 )
d. Kepala : Bentuk kepala mesochopal, tidak ada lesi
e. Rambut : Bersih, distribusi rambut merata, sedikir berwarna putih tidak ada luka.
f. Mata : Gerakan bola simetris, sclera tidak ikterik, dan konjungtiva tidak anemis.
g. Hidung : Tidak ada polip,bersih dan Terpasang oksigen 4L/menit
h. Mulut : Simetris, mukosa bibir lembab, mulut bersih, tidak ada bau mulut,
tidak ada karang gigi dan tidak ada pendarahan.
i. Lidah : Pergerakan lidah normal
j. Telinga : Simetris,tidak ada serumen,fungsi pendengaran baik dan tidak ada benjolan.
k. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
l. Kulit : Akral teraba hangat, tidak sianosis dan kulit odeme menghitam.
m. Thorax
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka, tidak ada
udema
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Wheezing
Jantung
Inspeksi : ictus cardus tidak tampak, tidak ada benjolan .
Palpasi : ictus cardus tidak teraba
Perkusi : Suara jantung pekak
Auskultas : S1 > S2 reguler
Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar
Auskultasi : Bising usus 17x / menit
Perkusi : Suara tympani
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
n. Ekstermitas atas : Kedua tangan bergerak normal. Terpasang infus NaCl 0,9 % 20tpm.
Infus terpasang di tangan kiri.
o.Ekstermitas Bawah : Kaki kanan terdapat ulkus di pergelangan kaki diameter 7cm. Luka
basah dan tampak kehitaman. Kaki sering kesemutan dan kaki kanan
normal,klien mengalami gangguan dalam aktivitas, karna kaki terasa
sakit bila digerakan.
p. Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, terpasang kateter.
C.ANALISIS DATA
DO:
Do:
Diagnosa Keperawatan
D. INTERVENSI
E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI
1 Jumat,28 1 S:
agustus 2020
a) Klien mengatakan masih merasakan nyeri di area
luka
b) Klien mengatakan nyeri bertambah ketika bergerak
lebih
c) Ekspresi wajah menahan nyeri: Meringis
O:
P: Lanjutkan intervensi
O:
P: Lanjutkan intervensi
O:
P: Lanjutka intervensi :