A. Latar Belakang
perubahan gaya hidup dan pola makan yaitu penyakit jantung, stroke,
di Indonesia akan terus melonjak oleh WHO jika tidak ditangani dengan
baik.
mencapai 463 juta orang dewasa yang menderita DM. Jumlah ini empat
1
2
sebagai silent killer karena tidak disadari oleh pasien dan saat diketahui
yang menderita DM, pola makan yang kurang sehat dan kurangnya
aktifitas fisik. Maka dari itu penyakit DM ini memerlukan peran perawat
glukosa darah pasien. Selain itu perawat juga dapat memberikan edukasi
sehingga mencapai manajemen diri yang efektif. Selain itu perawat juga
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
DM di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
DM.
Keperawatan.
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
200 mg/dl dan gula darah puasa melebihi 126 mg/dl (Hestiana,
6
6
dalam darah yaitu gula darah sewaktu melebihi 200 mg/dl dan gula
2. Klasifikasi
1) DM tipe I
penurunan insulin.
2) DM tipe II
hati.
3) DM tipe lain
tertentu.
7
4) DM Gestasional
3. Etiologi
a. DM tipe 1
1) Faktor genetik
2) Faktor imunologi
3) Faktor Lingkungan
gula darah).
b. DM tipe 2
relatif insulin.
1) Riwayat keluarga
2) Jenis kelamin
pria.
3) Kelainan genetik
4) Usia
2018).
5) Gaya hidup
pankreas.
6) Obesitas
7) Kebiasaan merokok
8) Infeksi
c. DM Gestasional
atau lahir dengan berat badan lebih dari 4 kg dan obesitas juga
d. DM tipe lain
DM tipe ini terjadi sebagai akibat dari defek genetik fungsi sel
menyebabkan DM.
14
4. Manifestasi Klinis
meningkat.
c. Anoreksia.
g. Ketonuria.
i. Sakit kepala.
j. Mengantuk.
pasien DM.
5. Patofisiologis
6. Pathway
Skema 2.1 Pathway DM
Umur
a. Postprandial.
Apabila kadar gula darah di atas angka 130 mg/dl maka dapat
disebut diabetes.
di glukometer.
8. Penatalaksanaan
a. Edukasi.
secara berkelanjutan.
pengobatan.
5) Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat
mutakhir tentang DM
7) Pemerliharaan/perawatan kaki.
c. Latihan jasmani.
d. Terapi Farmakologis.
golongan yaitu:
a) Sulfonilurea.
b) Glinid.
(derivat fenilalanin).
1. Metformin.
2. Tiazolidindion (TZD).
1) Insulin.
9. Komplikasi
1) Komplikasi Akut.
2) Komplikasi Menahun.
yang digunakan oleh seorang perawat dalam bekerja dan tata cara
1. Pengkajian
a. Identitas.
1) Identitas pasien.
b. Riwayat Kesehatan.
5) Pola fungsional.
c) Pola eliminasi.
kencing.
masalah.
i) Pola seksual-reproduksi.
system reproduksi.
melakukan ibadah.
c. Pemeriksaan Fisik.
infeksi.
3) Kepala.
atau lesi.
tekstur rambut.
11) Dada.
a. Paru-paru.
b) Jantung.
12) Abdomen.
13) Integumen.
14) Genetalia.
15) Ekstremitas.
Kekuatan otot:
0: lumpuh.
1: ada kontraksi.
a. Intoleransi aktivitas.
c. Nyeri akut.
3 bulan.
ligamen.
e. Risiko infeksi.
patogenik
3. Intervensi Keperawatan.
dan kriteria hasil menurut Tim Pokja SIKI PPNI dan Tim Pokja
a. Intoleransi aktivitas.
meningkat.
1) Observasi.
kelelahan.
2) Terapeutik.
3) Edukasi.
pada pasien.
4) Kolaborasi.
Intervensi:
a. Observasi
dan gejala.
b. Terapeutik.
c. Edukasi.
pengelolaan diabetes.
d. Kolaborasi.
gula darah.
c. Nyeri akut.
Intervensi:
1) Observasi.
intensitas nyeri.
2) Terapeutik.
istirahat tidur.
3) Edukasi.
nyeri.
4) Kolaborasi.
Intervensi:
1) Observasi.
2) Terapeutik.
parah.
3) Edukasi.
4) Kolaborasi.
e. Risiko infeksi.
Intervensi:
1) Observasi.
2) Terapeutik.
3) Edukasi.
4) Kolaborasi.
infeksi.
4. Implementasi Keperawatan.
(Budiono, 2016).
5. Evaluasi
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny.S
b. Umur : 43 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status : Sudah menikah
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : IRT
g. Alamat : Ladang Peris
2. Identitas penanggung jawab
a. Nama : Tn.R
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengatakan badan terasa lemas, pusing, tidak nafsu makan, sering
terbangun tengah malam dan tidak mampu berjalan, kaki terasa lemah dan jika
ingin ke kamar mandi selalu dibantu oleh suami.klien mengatakan tidak nafsu
makan sejak beberapa minggu yang lalu
c. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit DM sejak 8 bulan yang lalu. Selain
itu pasien pernah mengalami penyakit seperti batuk, pilek dan pusing
d. Riwayat kesehatan keluarga:
Pasien mengatakan ibu pasien yang memiliki penyakit yang sama
e. Riwayat alergi:
1) Makanan : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan
apapun
2) Obat :Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat
3) Reaksi : tidak ada
f. Genogram:
4. Pola Fungsional
Sebelum sakit: pasien mengatakan selama ini menganggap penyakit yang diderita
hanya penyakit ringan, sehingga pasien berfikir lama kelamaan akan sembuh
sendiri
Selama sakit: pasien mengatakan setelah dibawa ke RS pasien dapat mengetahui
ternyata penyakitnya cukup serius dapat mengetahui penyakitnya.
b. Pola nutrisi dan metabolik:
Sebelum sakit: pasien mengatakan ketika sebelum sakit, pasien makan 2x sehari
Selama sakit: pasien mengatakan selama sakit makan yang dihabiskan hanya 2
sendok saja . Pasien mengatakan sering merasa kehausan.
c. Pola eliminasi:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan pola eliminasi baik BAK dan BAB lancar
tidak ada masalah. BAB 1X sehari dan BAK kurang lebih 5x sehari
Selama sakit: Pasien mengatakan lebih sering BAK dimalam hari
d. Pola aktivitas dan latihan:
Sebelum sakit: pasien mengatakan sehari-harinya dilakukan dengan menjadi ibu
rumah tangga . Untuk ADL sebelum sakit pasien melakukannya secara mandiri.
Selama sakit: Pasien mengatakan selama sakit hanya berbaring di kasur RS.
Sedangkan untuk ADL selama di RS pasien dibantu oleh suami.
e. Jantung
Inspeksi: Tidak ada lesi, bentuk simetris.
Palpasi Tidak ada benjolan dan ictus cordis teraba.
Perkusi: Redup.
Auskultasi: Bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan.
d. Abdomen
Inspeksi: Simetris, tidak ada luka dan tidak ada benjolan.
Auskultasi: Bising usus 14x/menit.
Perkusi: Timpani.
Palpasi: tidak terdapat nyeri
e. Integumen:
Kulit kering, tekstur kulit kasar, kulit berwarna sawo matang
f. Genetalia:
Tidak terpasang kateter, tidak ada edema dan infeksi, tidak terdapat benjolan.
g. Ekstremitas:
Atas kanan: dapat bergerak bebas
Atas kiri: terpasang infus
Bawah kanan: tidak dapat bergerak
bebas Bawah kiri: tidak dapat bergerak
bebas
Kekuatan otot:
5 5
2 2
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan labor
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
7. Terapi
a. Ivfd RL 14tts/menit
b. Omeprazole 2x40mg
c. Dexketopropen 2x1 ampul
d. Mecobalamin 2x500mg
e. Hyocin 2x1 amp
f. Ondansentron 2x1amp
g. Levemir 0-0-10
h. Parasetamol drip
B. DIAGNOSA
5 2
2 2
C. INTERVENSI