Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maria Jesika Oktaviani Lendo

NIM : 41032102200027
Kelas : B1 / 4
Tugas Mata Kuliah Pengantar Anak Tunarungu

Definisi tunarungu menurut para ahli

1. Murni Winarsih (2007: 23), menyatakan tunarungu merupakan orang yang


mengalami  kehilangan atau kekurangan kemampuan mendengar baik
sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan tidak berfungsinya sebagian atau
seluruh alat pendengaran, sehingga anak tersebut tidak dapat menggunakan
alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut berdampak
pada kehidupannya secara kompleks utamanya kemampuan berbahasa
sebagai alat komunikasi yang sangat penting.
2. Iwin Suwarman (Edja Sadjaah. 2005: 75), pakar medik, mempunyai
pandangan yang sama bahwa anak tunarungu dikelompokkan menjadi dua
kelompok. Pertama Hard of hearing  yakni seseorang yang masih mempunyai
sisa pendengaran sedemikian rupa sehingga masih cukup untuk digunakan
sebagai alat penangkap proses mendengar sebagai bekal primer penguasaan
kemahiran bahasa dan komunikasi dengan yang lain baik dengan maupun
tanpa mengguanakan alat bantu  dengar.  Kedua  Deaf   yakni  seseorang
yang  tidak  mempunyai indera dengar   sedemikian   rendah   sehingga 
tidak   mampu   berfungsi   sebagi   alat penguasaan bahasa dan komunikasi,
baik dengan ataupun tanpa menggunakan alat bantu dengar.
3. Permanarian Somad dan Tati Hernawati (1995: 27) menyebut bahwa
anak tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang
diakibatkan karena tidak berfungsinya seluruh alat pendengaran atau
sebagian , sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam
kehidupan sehari-hari yang berdampak pada kehidupananya secara kompleks.
4. Mohammad Efendi (2006: 57), anak berkelainan pendengaran atau
tunarungu merupakan anak yang mengalami kerusakan atau gangguan pada
satu atau lebih organ telinga bagian luar, organ telinga bagian tengah, dan
organ telinga bagian dalam yang  disebabkan  kecelakaan,  penyakit, atau
sebab  lainnya   yang  tidak diketahui sehingga organ tersebut tidak dapat
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
5. Murni Winarsih (2007: 23) mengungkapkan bahwa tunarungu yakni
seseorang yang mengalami kekurangan atau kemampuan mendengar baik
sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan oleh tidak berfungsinya sebagian
atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat
pendengarannya  dalam  kehidupan  sehari-hari,  yang  berdampak pada
kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi yang sangat penting.
6. Tin Suharmini (2009: 35) mengemukakan bahwa tunarungu adalah
keadaan dimana seorang individu yang mengalami kerusakan pada indera
pendengaran sehingga berdampak tidak bisa menangkap berbagai rangsang
suara, atau rangsang lain melalui indera pendengaran.
7. Andreas Dwidjosumarto (dalam Sutjihati Somantri, 1996: 74)  
berpendapat seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara
dikatakan tunarungu. Ketunarunguan dibedakan menjadi dua kategori, antara
lain tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). Tuli adalah  seseorang
yang  indera  pendengarannya  mengalami  kerusakan  dalam taraf berat
sehingga pendengarannya tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar,
indera pendengarannya mengalami kerusakan, tapi masih dapat berfungsi
untuk mendengar, baik dengan maupun tanpa alat bantu dengar ( hearing
aids).
8. Donald F Moores menjelaskan pengertian tuna rungu dalam bukunya
Education the deaf (Psychology principles and practices) Hougtoh Miflin
Company, Boston (1981: 3) sebagai berikut :
A deaf person is one whose hearing is disabled to exten (usually 70 dB ISO
grather ) that precluds the understanding of speech through the earlone without
or with the use of hearing aid. A hard of hearing person is one whose hearing is
disabled to an exten ( usually 35 to 69 dB ISO ) That makes difficult but dose not
preclude the understanding of speech through the ear alone with  out our with a
hearing aid.
9. Menurut batasan dari Sri Moerdiani (1987: 27) dalam buku psikologi anak
luar biasa bahwa anak tuna rungu adalah mereka yang menaglami gangguan
pendengaran sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai fungsi praktis dan
tujuan komunikasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
10. Adapun Moh Amin dalam buku Ortopedagogik umum mengemukakan
bahwa anak tuna rungu adalah mereka yang mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar yang disebakan oleh kerusakan atau
tidak berfungsinya sebagian atau seluruh organ pendengaran yang
mengakibatkan hambatan dalam perkembanganya sehingga memerlukan
bimbingan pendidikan khusus. (1991: 1).

Anda mungkin juga menyukai