MAKALAH
“Teori Organisasi”
Dosen Pembimbing
Oleh
Kelompok 1
Disusun Oleh :
2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan aktifitas pendidikan mengharuskan adanya teori yang dapat
memberikan penjelasan atau masalah-masalah yang di hadapi dalam usaha
meningkatkan efektifitas dan efesiensi pendidikan.Teori adalah serangkaian bagian
atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah.Calvin S. Hall dan Gardner Lindsey (1970) berpendapat bahwa
teori adalah seperangkat konvensi yang diciptakan oleh ahli teori, terdiri dari suatu
gugus asumsi ysng relefan dan secara sistematis berhubungan satu sama lain. Suatu
teori tidak dilihat dari benar salahnya, melainkan dilihat apakah teori itu mempunyai
kegunaan dalam meramalkan suatu kejadian atau dapat menghasilkan konsep yang
relefan yang dapat di perifikasikan.
Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan
konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau
kadang-kadang disebut juga teori tradisional. Organisasi secara umum digambarkan
oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya
terspesialisasi. Para teoritisi klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan
penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi
agar beroprasi lebih efisien. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran salah satunya
teori birokrasi Max Weber.
Max weber menyatakan birokrasi yang ideal adalah birokrasi yang berdasarkan
pada sistem peraturan yang rasional dan tidak berdasarkan pada paternalism
kekuasaan dan charisma. Dalam teori ini, birokrasi harus dibentuk secara rasonal
sebagai organisasi social yang dapat diandalkan, terukur, dapat diprediksikan, dan
efesien. Hal tersebut didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam kehidupan
masyarakat modern, birokrasi diperlukan dalam menunjang kegiatan pembangunan
ekonomi, politik, dan budaya. Penciptaan birokrasi rasional, menurut Weber juga
tidak terlepas dari tuntutan demokrasi yang mensyaratkan di implementasikannya
penegakan hokum (law enforcement) dan legalisme formal dalam tugas-tugas
penyelengaraan negara. Oleh karena itu, birokrasi harus diciptakan sebagai sebuah
organisasi yang terstruktur, kuat dan memiliki sistem kerja yang terorganisasi dengan
baik.
Berkenaan dengan jangkauan pengaruh dan peranan penting argumennya, tulisan
Weber tentang birokrasi adalah jauh lebih penting dari pada seluruh sumbangan
pemikiran yang sudah kita diskusikan. Namun demikian terdapat kekurangan rincian
pemaparan dari karyanya, seperti penolakannya yang jelas-jelas tanpa alasan terhadap
ide-ide tertentu di suatu pihak, atau adanya diskusi kritis terhadap beberapa fragmen
karyanya di pihak lain. Tidaklah mengherankan hal ini menimbulkan berbagai versi
pandangan yang ditinggalkannya. Dua sumber penting tentang birokrasi terbit setelah
1
ia meninggal, Wirtschaft und Gesellschaft (1921). Terlepas dari pergunjingan-
pergunjingan tadi, acuan tentang birokrasi tersebar seluruhnya dalam dua volume
besar karya itu. Sumber penting ketiga, esai panjang “Parliament and Government in
the Newly-Organized Germany” (1918), yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
Inggris dan kini benar-benar terlupakan
Bagian ini menyajikan suatu eksposisi teori birokrasi weber yang menekankan
bahwa ia bertolak dari seperangkat besar konsep-konsep yang berhubungan. Konteks
konsep yang lebih relevan bagi eksposisi seperti itu, ditemukan dalam analisis Weber
tentang organisasi. Pada bab pertama Wirtsschaft und Gesellschaft (W.u.G.), yang
didalamnya ia menguji konsepkonsep dasar sosiologi Weber sangat menaruh
perhatian pada gagasan tentang verband. ini jelas merupakan suatu konsep yang
memiliki signifikansi yang sangat luas karena terdiri dari pandangan-pandangan yang
berbeda seperti negara, partai politik, gereja, sekte dan firma. ”Organisasi”barangkali
merupakan yang paling jelas terjemahannya, tetapi di dalam kasus apa pun, verband
memiliki konotasi khusus bagi Weber. Ia diartikan sebagai suatu tatanan yang
memiliki hubungan sosial, dengan mempunyai tugas masing-masing. Kehadiran
seorang pemimpin dan biasanya juga seorang staf administrasi merupakan suatu ciri
tetap suatu organisasi. Begitulah pendapat mereka yang mempertahankan struktur.
Dengan cara yang sangat ringkas tersebut, Weber menyatukan pokok-pokok pikiran
analisis Mosca dan Michels. Menurut definisi, organisasi merupakan struktur
hierarkis bi atau tri-partite.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari teori birokrasi ?
2. Apa pandangan Max Weber mengenai teori birokrasi ?
3. Apa saja tipe ideal dari otoritas menurut Max Weber
4. Apa saja prinsip organisasi ideal Max Weber?
5. Apa saja ciri-ciri birokrasi menurut Max Weber ?
6. Apa saja batasan kekuasaan menurut Max Weber ?
7. Apa kelebihan dan kekurangan sistem birokrasi Max Weber ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori birokrasi
2. Untuk mengetahui pandangan Max Weber mengenai teori organisasi
3. Untuk mengetahui tipe ideal dari otoritas menurut Max Weber
4. Untuk mengetahui prinsip organisasi idel Max Weber
5. Untuk mengetahui ciri -ciri birokrasi menurut Max Weber
6. Untuk mengetahui batasa kekuasaan menurut Max weber
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem birokrasi Max Weber
2
BAB II PEMBAHA SAN
PEMBAHASAN
3
Menurut prinsipnya, anggota organisasi harus berkonsentrasi pada tujuan organisasi
dan mengutamakan tujuan dan kebutuhan sendiri. Sekali lagi, ini menekankan
prioritas yang tinggi dari tugas-tugas organisasi di dalam perbandingannya dengan
prioritas yang rendah dari anggota organisasi individu.
Ketujuh, uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota
organisasi sebagai garis besar tugas formal dan tanggung jawab kerjanya. Pekerja
harus mempunyai pemahaman yang jelas tentang keinginan perusahaan dari kinerja
yang mereka lakukan.
5
anggota organisasi harus dapat memisahkan kehidupan organisasi dan kehidupan
organisasi.
6
G. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Birokrasi Max Weber
Kelebihan Sistem Birokrasi Max Weber yaitu :
7
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
kami mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Max Weber mengatakan bahwa birokrasi yang rasional adalah birokrasi yang
muncul atas dasar kaidah-kaidah otoritas hukum, bukan karena sebab lain
2. Tipe ideal dari otoritas Max Weber yaitu : Otoritas tradisional, Otoritas
kharismatik, dan Otoritas Legal-Rasional
3. Prinsip organisasi ideal Max Weber yaitu : pembagian kerja, hierarki kewenangan
yang jelas, formalitas yang tinggi, impersonal, keputusan personalia berdasarkan
kemampuan, adanya jenjang karir bagi anggota organisasi, pemisahan yang jelas
kehidupan pribadi dan organisasi
4. Ciri-ciri birokrasi menurut Max Weber yaitu : Jabatan administrative yang
terorganisasi/tersusun secara hirarkis, setiap jabatan mempunyai wilayah
kompetensinya sendiri, pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada
kualifikasi teknik yang ditunjukan dengan ijazah atau ujian, pegawai negeri
menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya, pekerjaan
merupakan karir yang terbatas atau pada pokoknya, pekerjaannya sebagai pegawai
negeri, para pejabat tidak memiliki kantor sendiri, para pejabat sebagai subjek
untuk mengontrol dan mendisiplinkan, promosi didasarkan pada perimbangan
kemampuan yang melebihi rata-rata
5. Batasan kekuasaan menurut Max Weber yaitu : kolegialitas, pemisahan
kekuasaan, administrasi amatir, demokrasi langsung, dan representasi
6. Teori birokrasi yang dikemukakn oleh Max Weber memiliki kelebihan dan
kekurangan tertentu
B. Saran
Setelah kita memahami dan mengetahui tentang teori birokrasi menurut Max
Weber, sebaiknya kita menerapkan unsur-unsur ataupun tipe ideal yang dikemukakan
oleh Max Weber terutama kebijaksanaan, keberanian, menjaga diri dan keadilan
dalam berperilaku, khususnya dalam bidang birokrasi agar bisa terciptanya negara
yang teratur dan damai
8
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-industri.blogspot.com/2012/04/7-prinsip-organisasi-ideal-max-
weeber.html?m=1
https://isakuikikang.blogspot.com/2014/04/teori-birokrasi-menurut-max-weber.html?m=1
https://www.slideshare.net/afifahdhaniyah/birokrasi-menurut-max-weber