Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT PADA BY “NA”

DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI POLI IMUNISASI


PUSKESMAS DENPASAR BARAT I
TANGGAL 17 JUNI 2014

OLEH

NI KOMANG SANTININGSIH
P07120012044
2.2 REGULER

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2014
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT PADA BY “NA”
DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI POLI IMUNISASI
PUSKESMAS DENPASAR BARAT I
TANGGAL 17 JUNI 2014

I. PENGKAJIAN
a. Identitas
1. Anak
Nama : By.NA
Anak yang ke :1
Tanggal lahir/umur : Denpasar, 20 Agustus 2013 / 9 bulan 27 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
2. Orang tua
a) Ayah
Nama : Tn.CU
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Jln.Tangkuban Perahu Gang Kijang
b) Ibu
Nama : Ny. IA
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Jln.Tangkuban Perahu Gang Kijang

b. Genogram
Keluarga Ibu Keluarga Ayah

menikah menikah

Keterangan : menikah
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= pasien

c. Alasan Datang Ke Puskesmas


Ny. IA membawa An. NA ke Puskesmas Denpasar Barat 1 pada tanggal 17 Juni 2014
untuk mendapat imunisasi yaitu imunisasi campak.
d. Riwayat Anak (0-6 Tahun)
1. Perawatan dalam masa kandungan
Ny. IA rutin memeriksakan kehamilannya di bidan ataupun dokter kandungan.
Biasanya Ny. IA memeriksakan kandungannya 2 bulan ataupun 1 bulan sekali (tidak
menentu). Ibu mendapat imunisasi TT saat hamil pada bulan pertama kehamilan.
Selama hamil Ibu tidak menderita penyakit keturunan.
2.Perawatan pada waktu kelahiran
Ibu melahirkan pada usia kehamilan 39 minggu, dilahirkan di RSUD Wangaya,
kelahiran berlangsung secara normal dengan lamanya proses persalinan selama 8
jam. Keadaan bayi setelah lahir normal dengan BB yaitu, 2.800 gr, dengan panjang 50
cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar lengan 4 cm, lingkar dada 33 cm.

e. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Bernafas
Saat pengkajian,anak dikatakan tidak mengalami gangguan bernafas. Anak tidak
mengalami sesak dan tidak batuk, dahak/sekret(-). Tidak ada retraksi dada,tidak ada
suara merintih pada fase ekspirasi.
2. Makan dan Minum
Ibu pasien mengatakan anaknya masih minum ASI, biasanya menyusu ± 4-5 kali
sehari lamanya ± 5-10 menit. Anaknya juga diberikan MP-ASI yaitu nasi tim 3 kali
sehari, biasanya habis ¾ porsi. Minum air setiap habis makan nasi tim ± 150 cc.
3. Eliminasi (BAB/BAK)
Ibu pasien mengatakan, anaknya biasa BAB sebanyak 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek, berwarna kuning. BAK sebanyak 6 kali ganti popok dalam sehari.
4. Aktifitas
Ibu mengatakan anaknya aktif bergerak. Menurut ibu, anaknya suka menunjuk dengan
jari telunjuk, merangkak, berdiri dengan pegangan, bangun dan duduk sendiri.
5. Rekreasi
Ibu mengatakan anaknya sering bermain dirumah ditemani oleh ibu maupun ayahnya,
namun terkadang bermain bersama tetangga di sebelah rumahnya ditemani oleh
ibunya.
6. Istirahat dan tidur
Anak biasanya tidur siang dari jam 10.00 wita – 11.00 wita,dan tidur malam pada
pukul 08.00 wita-06.00 wita.
7. Kebersihan diri
Anak biasa mandi 2 kali sehari dibantu oleh ibu, kuku jari tangan maupun kaki dalam
keadaan bersih.
8. Pengaturan suhu tubuh
Anak tidak mengalami demam. Suhu tubuh anak normal yaitu 36,60C
9. Rasa nyaman
Ibu mengatakan anaknya tidak rewel dan tampak nyaman bermain dengan petugas.
Anak tidak mual, tidak muntah dan tidak ada keluhan pusing.
10. Rasa aman
Ibu mengatakan anaknya selalu dibawah pengawasan dan perhatian orang tua, anak
tampak bermain ditemani ayahnya.

11. Belajar (anak dan orang tua)


Ibu mengatakan anaknya senang melakukan hal-hal yang berwarna. Ibu mengatakan
belum mengetahui tentang imunisasi campak dan jadwal untuk imunisasi campak.
12. Prestasi
Anak sudah bisa menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan ibu jari
dan telunjuk, merangkak, bersuara da..da..
13. Hubungan sosial anak
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah takut kepada orang lain yang baru dikenalnya,
sering senyum dan tampak anak sudah akrab dengan petugas kesehatan.
14. Ibadah
Ibu mengatakan sering mendoakan anaknya saat sembahyang di masjid ataupun
dirumahnya.

f. Pengawasan Kesehatan
Bila anak sakit orang tua minta pertolongan kepada dokter.
Pengawasan anak di rumah dilakukan oleh ibu dan ayahnya.
Imunisasi (1-5 tahun)

Imunisasi Umur Tgl diberikan Reaksi Tempat Imunisasi


 HB0 1 hari 20 Agustus - RSUD Wangaya
2013
 BCG 2 hari Badan bayi RSUD Wangaya
21 Agustus
agak panas
2013
1 bulan 6 Puskesmas 1
26 September
 Polio 1 hari Denbar
2013
2 bulan 3 Puskesmas 1
23 Oktober
 DPT 1 dan polio 2 hari Denbar
2013
3 bulan 8 Puskesmas 1
hari 28 Denbar
 DPT2,HB2(Pentabio November
2) , POLIO3 8 bulan 19 2013 Puskesmas 1
hari Denbar
9 Mei 2014
 DPT3, HB3 9 bulan 27 Puskesmas 1
(Pentabio 3), hari Denbar
17 Juni 2014
POLIO4
 CAMPAK 18 bulan

-
 Boster Pentabio

g. Penyakit Yang Pernah Diderita

No Jenis Akut/kronis/menula Umur Lamanya Pertolongan


Penyakit r/tidak menular saat sakit
1 - - - - -

h. Kesehatan Lingkungan
Orang tua pasien mengatakan lingkungan rumah yang ditempati saat ini bersih, tidak
lembab, jauh dari jalan raya dan jauh dari tempat pembuangan sampah.

i. Perkembangan Anak (0-6 Tahun)


1. Berdasarkan pengukuran DDST diperoleh perkembangan yang sudah dicapai oleh
anak umur 9 bulan 27 hari adalah:
Motorik kasar : Anak bisa bangun dan duduk sendiri, berdiri dengan
pegangan, bangkit sendiri untuk berdiri.
Bahasa : Anak bisa menyebutkan mama berpengertian, mengoceh,
kombinasi 7 suku kata yang sama.
Motorik halus :Anak mampu memegang dengan ibu jari dan jari lain, mampu
mengambil 2 kubus dan membenturkan 2 kubus yang
dipegang
Personal sosial : Anak bisa melambaikan tangan da…da, menyatakan
keinginan, tepuk tangan, minum dari cangkir.
2. Berdasarkan pengukuran KPSP diperoleh hasil perkembangan anak usia 9 bulan
27 hari adalah perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
3. Berdasarkan KMS, By. NA yang berusia 9 bulan 27 hari dengan berat badan 8,5
kg tergolong gizi baik.
j. Pemeriksaan Fisik
1. Kesan Umum : sehat, tenang dan tidak takut dengan orang asing
2. Warna kulit : putih
3. Suara waktu menangis : kuat dan keras
4. Tonus otot : baik
5. Turgor kulit : elastis
6. Edema : tidak ada edema
7. Kepala
 Lingkar kepala : 43 cm
 Rambut : Kebersihan : bersih. Warna hitam. Tekstur: halus
 Distribusi rambut : merata, tebal. Kuat/ mudah tercabut : kuat
8. Mata : simetris
 Sklera : tidak ikterik
 Konjungtiva : tidak anemis
 Pupil : Ukuran: normal. Bentuk isokor. Reaksi cahaya +/+
9. Hidung : Sekret (-), Polip (-)
10. Telinga : Simetris, Serumen (-),Pendengaran baik
11. Mulut : Kebersihan: bersih, Warna Bibir merah, Kelembaban baik
 Lidah : bersih
 Gigi : 5 buah gigi seri, kebersihan baik.
12. Leher
 Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembengkakan
 Kelenjar Tiroid : tidak ada pembengkakan
13. Thoraks
 Inspeksi : simetris,tidak ada lesi
 Palpasi : tidak ada pembengkakan
14. Jantung
 Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
 Palpasi : tidak ada benjolan
 Auskultasi : irama teratur,tidak ada suara nafas tambahan
15. Abdomen
 Inspeksi : distensi (-)
 Palpasi : normal, tidak ada pembengkakan
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : bising usus (+)
16. Ekstremitas : Kekuatan dan tonus otot baik
 Atas : lesi (-), bengkak (-)
 Bawah : lesi (-), bengkak (-)
17. Alat kelamin : tidak ada kelainan
18. Anus : tidak ada kelainan
19. Antropometri
 BB = 8,5 kg
 TB = 60 cm
 Lingkar kepala = 43 cm
 Lingkar dada = 40 cm
 Lingkar lengan = 7 cm

20. Gejala Kardinal


 Suhu = 36,6˚C
 Nadi = 128 x/mnt
 Pernafasan = 40 x/mnt
 Tekanan darah =-

k. Pemeriksaan Penunjang
Tidak terdapat pemeriksaan penunjang.

l. Hasil Observasi
 Interaksi anak dengan orang tua
Bayi tampak dekat dengan ibunya, terlihat dari saat digendong bayi nyaman
dengan ibunya.
 Bentuk / arah komunikasi
Menggunakan komunikasi nonverbal dan komunikasi 1 arah.
 Rasa aman bayi
Bayi merasa aman dengan ibunya terlihat dari bayi tidak menangis saat
digendong ibunya. Saat dilepas dari gendongan ibunya untuk ditimbang bayi
tetap tenang dan tidak tampak menangis.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Analisa Data

TGL/JAM DATA FOKUS STANDAR NORMAL MASALAH


17 Juni 2014 DS :
Kesiapan
pukul 09.00 wita Ibu mengatakan Ibu mengetahui jadwal
meningkatkan
tidak imunisasi yang akan
status imunisasi
mengetahui diberikan kepada
jadwal anaknya.
imunisasi
mengingat untuk
sebelumnya ibu
belum pernah
mengikuti
imunisasi Campak
DO : -
17 Juni 2014 DS :- - Risiko hipertermi
pukul 09.00 wita
DO :
Anak disuntikkan Ibu dapat menangani
imunisasi campak risiko hipertermi yang
yang mengandung muncul dengan efektif
virus campak
yang dilemahkan.

2. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


a. Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan imunisasi
campak.
b. Risiko hipertermi berhubungan dengan proses imunisasi.

III. RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal No Tujuan & Intervensi Rasional TTD


.dx Kriteria Hasil
1. 17 Juni 1 Setelah diberikan - Berikan orang tua - Dapat
2014 asuhan daftar imunisasi yang mempermudah
pukul keperawatan direkomendasikan, orang tua untuk
09.00 selama 1×15 cara pemberian mengetahui
wita menit, diharapkan imunisasi, alasan, jadwal imunisasi
orang tua siap keuntungan, reaksi berikutnya.
meningkatkan berlawanan, dan efek
status imunisasi samping.
- Anjurkan membawa - Mampu melihat
dengan kriteria
kartu menuju sehat tumbuh kembang
hasil :
- Keluarga (KMS) setiap anak secarra
menyatakan berkunjung. menyeluruh
kesiapan untuk
- Timbang berat badan - Mengetahui
mengajak
bayi. status gizi
anaknya
melalui berat
melakukan
badan
imunisasi
- Orang tua
- Berikan posisi untuk
- Mempermudah
mengetahui
melakukan
melakukan
pentingnya
imunisasi.
imunisasi tanpa
imunisasi
- Orang tua tahu menyulitkan
waktu yang anak
tepat untuk
imunisasi serta
jenis imunisasi
yang akan
didapat.

2 10 Juni 2 Setelah diberikan - Kaji kondisi - Kondisi sakit


2014 asuhan kesehatan anak akan membuat
pukul keperawatan sebelum dan setelah imunisasi tidak
09.00 selama 1×15 imunisasi, pastikan efektif dan
wita menit,, anak sehat untuk menimbulkan
diharapkan resiko menjalani infeksi yang
hipertermi tidak imunisasi. salah satunya
terjadi atau klien ditandai dengan
dan keluarga respon demam
dapat (hipertermi).
Keluarga:
memberikan
- Kaji tingkat
penanganan yang - Sebagai
pemahaman
efektif jika risiko persiapan jika
keluarga mengenai
ini terjadi (pada anak mengalami
hipertermi dan
beberapa hipertermi
penanganannya.
imunisasi, setelah imunisasi
misalnya DPaT, terutama
demam umumnya imuunisasi
terjadi setelah dengan antigen
anak menjalani yang dilemahkan
imunisasi), atau yang masih
- Beri pemahaman
dengan kriteria terhadap tanda- hidup.
- Diperlukan untuk
evaluasi: tanda hipertermi
mengingkatkan
1. Klien tidak (ringan s.d. berat).
kekritisan
menunjukkan
keluarga
tanda-tanda
terhadap kondisi
hipertermi
kesehatan anak
(konvulsi, kulit
dan juga
kemerahan,
mengurangi
kejang,
kekhawatiran
takikardia,
berlebihan yang
takipnea, dan - Ajari keluarga cara
mungkin timbul.
kulit terasa sederhanan
- Keluarga dapat
hangat) menangani
diajarkan cara
2. Suhu tubuh
hipertermi ringan di
kompres hangat
klien dalam
rumah, seperti
dan indikasinya
batas normal
kompres hangat.
sehingga
(36-37,5°C)
3. Jika terjadi keluarga dapat
hipertermi menangani jika
(misalnya, - Bekali keluarga anak mengalami
setelah dengan resep obat hipertermi.
- Ada kalanya
imunisasi yang dapat
tindakan
DPaT), klien dipergunakan jika
sederhana seperti
dan keluarga suatu waktu anak
kompres tidak
tidak panik dan mengalami
efektif untuk
dapat hipertermi berat dan
menurunkan
memberikan terbatasnya akses
panas anak
penangan yang kesehatan setempat.
dengan
tepat di rumah.
hipertermi berat
sehingga
diperlukan
adanya terapi
obat misalnya
dengan
paracetamol
yang dosisnya
disesuaikan
dengan usia serta
- Anjurkan keluarga BB anak saat itu.
- Untuk mencegah
untuk segera
kesehatan anak
mendatangi pusat
terus menurun
kesehatan terdekat
dan untuk
jika penanganan
menghindari hal-
hipertermi di rumah
hal yang tidak
tidak dapat
diharapkan yang
menurunkan suhu
mungkin terjadi.
tubuh anak ke batas
normal atau jika
timbul komplikasi
lain.

IV. IMPLEMENTASI

Tgl/ Jam Dx Implementasi Evaluasi Paraf


17 Juni 2014 2 - Mengkaji kondisi Anak dalam kondisi
pukul 09.00 kesehatan anak sebelum sehat, Suhu tubuh :
wita imunisasi 36,6 °C

09.02 Wita - Memberikan orang tua


1 Ibu mau
daftar imunisasi yang
mendengarkan dengan
direkomendasikan, cara
baik, anak tampak
imunisasi diberikan,
tenang.
alasan, keuntungan,
reaksi berlawanan, dan
09.03 Wita
efek samping.

- Mengkaji tingkat
2 pemahaman keluarga Ibu mengatakan
09.05 Wita
mengenai hipertermi dan belum mengerti cara
penanganannya. mengatasi demam
pada anak usia 9
bulan/anak kurang
- Menjelaskan tanda-tanda
dari 1 tahun.
09.07 Wita
hipertermi (ringan s.d.
2 Ibu tampak
berat), seperti suhu tubuh
mendengarkan dan
>37,5°C,kulit kemerahan,
09.07 Wita memperhatikan
kejang, nadi cepat, nafas
dengan baik sambil
cepat, dan kulit terasa
09.08 Wita menggendong
hangat
anaknya.
- Menganjurkan ibu untuk
selalu membawa kartu
09.10 Wita
1 Ibu tampak mengerti
menuju sehat (KMS)
dan bersedia.
setiap berkunjung.
- Timbang berat badan
anak.
1 BB anak terukur 8,5
09.13 Wita
- Memberikan posisi yang kg.
nyaman untuk melakukan
1 imunisasi Anak dipangku oleh
ibunya, ia tampak
- Mengajari keluarga cara
09.14 rewel.
sederhanan menangani
hipertermi ringan di
2 Ibu tampak
rumah, seperti kompres
memperhatikan
hangat.
dengan baik dan
bersedia
- Membekali keluarga melakukannya jika
resep obat yang dapat terjadi demam.
dipergunakan jika suatu
2 waktu anak mengalami Ibu dibekali
hipertermi berat dan Paracetamol sesuai
terbatasnya akses dosis/ BB anak
kesehatan setempat.
- Menganjurkan keluarga
untuk segera mendatangi
pusat kesehatan terdekat
jika penanganan
2 Ibu tampak mengerti
hipertermi di rumah tidak
dan bersedia
dapat menurunkan suhu
melakukannya.
tubuh anak ke batas
normal atau jika timbul
komplikasi lain.

V. EVALUASI

Hari,
tanggal, Dx Evaluasi Paraf
waktu
Selasa, 17 1 S: Ibu mengatakan sudah cukup mengerti tentang
Juni 2014 jadwal imunisasi yang akan diterima sang anak
pukul untuk selanjutnya dan jenis imunisasi yang akan
09.15 wita diterima.
O: -
A: Kesiapan Meningkatkan Status Imunisasi
P: Pertahankan dan tingkatkan pemahaman ibu
2 dan keluarga.
Selasa, 17
S: -
Juni 2014 O: Tidak tampak kemerahan pada kulit anak, nadi
pukul 132×/menit, S : 36,6°C
A: Risiko Hipertermi
09.15 wita
P: Tingkatkan pemahaman ibu dan keluarga
mengenai penanganan hipertermi, lanjutkan
intervensi 3, 4, 5

Mengetahui Denpasar, 17 Juni 2014


Pembimbing Praktik Mahasiswa
Ni Wayan Wiratni, S.Sos Ni Komang Santiningsih
NIP.19720217199203 2 007 NIM.P07120012044

Mengetahui
Pembimbing Akademik

Ns. I Ketut Labir, SST ., S.Kep., M.Kes.


NIP. 196312259880210001

Anda mungkin juga menyukai