Anda di halaman 1dari 4

MAKRO EKONOMI II

TUGAS 1

Dosen Pengampu :
Chairul Sa’roni, SE, M.Si

Disusun Oleh :
Lulus Indah Famila
2010311120017

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Perbandingan Utang Pemerintah terhadap PDB
Total utang pemerintah Total utang pemerintah per tahun 2010 berada di angka Rp 1.676,85
triliun/202,413 USD. Sedangkan utang pemerintah per tahun 2020 berada di angka Rp 5.858,29 triliun.
Sementara itu, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2010 yakni
24,5 persen. Sedangkan rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir
Agustus 2020 sebesar 38,5%, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar
38,2%. Struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,0%
dari total ULN.

Dapat disimpulkan bahwa Rasio tersebut naik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk menangani masalah kesehatan dan
pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.

Rasio Utang kumulatif terhadap PDB

Tahun 2010
Diket :
Utang Kumulatif 202,413
PDB 755,1
RUk = Uk . 100%
PDB
= 202,413 . 100%
755,1
= 26,806%

Jadi Rasio utang kumulatif terhadap PDB pada tahun 2010 yaitu 26,806% yang berarti Rasio Utang
kumulatif tahun 2010 belum melebihi batas bahaya karena tidak melebihi <30%.

Tahun 2020
Utang Kumulatif 417,5
PDB 1.058
RUk = Uk . 100%
PDB
= 417,5 . 100%
1.058
= 39,4612%

Jadi Rasio utang kumulatif terhadap PDB pada tahun 2020 yaitu 39,4612 % yang berarti Rasio Utang
kumulatif tahun 2020 melebihi batas bahaya karena <30%.
Total utang pemerintah per akhir Juli 2020 berada di angka Rp5.434,86 triliun. Sementara itu, rasio
utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni 33,6 %.
Rasio tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Hal ini hal ini disebabkan
oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi
nasional akibat Covid-19.

DSR Indonesia

DSR Indonesia Tahun 2010


DSR Tier-1’ 17.01
DSR Tier -2’ 20.72
DSR Indonesia Tahun 2020
DSR Tier-1’ 25.28
DSR Tier-2’ 52.37
Perbandingan Hutang Indonesia pada saat ini

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2022 menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir
Januari 2022 tercatat sebesar 413,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada
bulan sebelumnya sebesar 415,3 miliar dolar AS. Penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor
publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN Januari
2022 terkontraksi 1,7% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4%
(yoy).

ULN Pemerintah pada Januari 2022 melanjutkan tren penurunan. Setelah mengalami penurunan
sejak September 2021, posisi ULN Pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar 199,3 miliar dolar
AS, kembali turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 200,2 miliar
dolar AS. Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 5,4% (yoy), lebih dalam dibandingkan
dengan kontraksi 3,0% (yoy) pada Desember 2021. Penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN
yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS. Dari sisi pinjaman,
secara neto penurunan terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk
pembiayaan beberapa proyek infrastruktur. Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas
dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta
mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel. Penarikan ULN yang dilakukan di bulan
Januari 2022 tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif serta diupayakan turut mendukung
penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dukungan ULN
Pemerintah dalam memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas antara
lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5% dari total ULN Pemerintah), sektor
jasa pendidikan (16,5%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
(15,1%), sektor konstruksi (14,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (11,8%). Posisi ULN
Pemerintah relatif aman dan terkendali jika dilihat dari sisi risiko refinancing jangka pendek,
mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari
total ULN Pemerintah.

ULN swasta juga kembali menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta
tercatat sebesar 205,3 miliar dolar AS pada Januari 2022, menurun dari 206,1 miliar dolar AS pada
Desember 2021. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,0% (yoy) pada Januari 2022, lebih
dalam dibandingkan kontraksi 0,8% pada periode sebelumnya. Perkembangan tersebut bersumber
dari adanya pelunasan pinjaman luar negeri swasta yang jatuh tempo selama periode Januari 2022
sehingga menyebabkan ULN lembaga keuangan (financial corporations) terkontraksi sebesar 4,3%
(yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi 4,2% (yoy) pada Desember 2021, serta ULN korporasi
bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi sebesar 0,1% (yoy), setelah
tumbuh 0,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar
bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan
udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa
mencapai 76,6% dari total ULN swasta. ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang
dengan pangsa mencapai 76,3% terhadap total ULN swasta.

Anda mungkin juga menyukai