Capaian CPL-PRODI
Pembelajaran (CP) Sikap a. Mampu bertanggungjawab terhadap pekerjaannya secara professional dalam bidang pendidikan
khusus anak tunarungu..
b. Memiliki kepribadian dan karakter pendidik sebagai pendidik pendidikan khusus anak
tunarungu
Keterampilan Umum a. Mampu memanfaatkan IPTEKS yang relevan dalam lingkup pendidikan khusus untuk
menemukenali pesertadidik berkebutuhan khusus anak tuanrungu serta melakukan pembinaan
berkelanjutan dalam implementasi praksis pendidik.
b. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.
.
Keterampilan Khusus a. Mampumerencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengkaji pembelajaran untuk anak
berkebutuhan khusus dan menentukan tindaklanjut yang sesuai Mampu berkomunikasi secara
efektif dalam praksis pendidikan khusus
b. Mampu berkomunikasi secara efektif dalam praksis pendidikan khusus
Pengetahuan Menguasai dasar-dasar perancangan, pengelolaan, yang meliputi konsep menemukenali peserta
didik berkebutuhan khusus, pendekatan, model, strategi, metode, serta system evaluasi
pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus
CPMK
CPMK1
CPMK2
CPMK3
Diskripsi Singkat Mata kuliah ini merupakan mata kuliah keahlian pedagogik dan profesional dalam bidang kekhususan tunarungu yang
MK membahas secara teoritis maupun aplikatif mengenai pembinaan kemampuan berbicara dan membaca serta kemampuan
menggunakan sisa pendengaran dalam mempersepsi bunyi dan irama anak tunarungu, sehingga diharapkan mahasiswa
melalui proses dan hasil perkuliahan dapat menguasai konsep teoritis bina bicara persepsi bunyi dan irama serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah bina bicara dan persepsi bunyi bagi anak tunarungu di SLB Tunarungu dan Sekolah
Inklusi.
Bahan Kajian / o Kompetensi Bahasa dan Komuninikasi.
Pokok Bahasan o Pemerolehan Bahasa dan Kompetensi.
o Fungsi Ujaran sebagai Alat Komunikasi
Pola Perkembangan Bahasa anak normal dan anak tunarungu.
Sistem Bicara dan Mendengar
Anatomi Fisiologi dan Pendengaran
Neurofisiologi bicara dan mendengar
Fonetik, Fisiologi dan auditoris.
Ketunarunguan dan Implikasinya.
Klasifikasi dan Derajat ketunarunguan
Tipe-tipe kelainan bicara
Langkah-langkah latihan bicara
2
Organ-organ artikulasi
Analisis kesalahan produksi
Cara melatih memperbaiki ucapan fonem-fonem bahasa Indonesia.
Pengajaran bahasa dan bina wicara disekolah
Pengertian dan tujuan bina bicara
Metode dan teknik-teknik latihan bina bicara
Sarana dan Prasarana bina bicara
Evaluasi kegiatan bina bicara
Mempelajari format evaluasi bina bicara
.Membuat format evaluasi bina bicara
Pengertian dan tujuan bina persepsi bunyi dan irama
Sejarah perkembangan bina persepsi bunyi dan irama
Pengembangan program bina persepsi bunyi dan irama
Pendekatan, metode, dan teknil BPBI
Sarana dan prasarana bina persepsi bunyi dan irama
Assesmen dan penilaian bina persepsi bunyi dan irama
Mengamati proses pelaksanaan bina persepsi bunyi dan irama
Membuat program BPBI sesuai pengamatan
program bina wicara
Mengajar bina wicara
Melakukan evaluasi bina wicara
Pustaka Utama : Depdikbud (1984), Pembinaan Bahasa Anak Tunarungu dengan Sistem 350 Kata, Ditjen Dikdasmen,
Jakarta.
Depdikbud (1995), Pedoman Guru Bina Persepsi Bunyi dan Irama, untuk SLB B., Proyek Pembinaan SLB,
Jakarta.
Pendukung : Cruichank William, M, editor (1979), Psychology of Exceptional Children and Youth, University of Michigan.
DNIKS, (1973), Pedoman Didaktik Bicara dan Bahasa, Untuk guru-guru Sekolah Tunarungu,
Jakarta.
Lani Bunawan, (1996), Komunikasi Total, Depdikbud, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik,
Jakarta.
3
Marsono, (1986), Fonetik) Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Nurhamidin, Sjahrir, (2014), Bina Bicara Anak Tunarungu, FIP UNIMA.
Sadjaah Edja, & Sukardjo Dardjo, (1995), BinaBicara Pesrsepsi Bunyi dan Irama, Proyek
Pendidikan tenaga Guru, Bandung.
Tarmansyah, (1995), Gangguan Komunikasi, Depdikbud, Proyek Pendidikan Tenaga Guru,
Jakarta.
Tarigan, H.G. (1983), Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, FKSS IKIP Bandung.
Depdikbud (2016), Progasus SLB B Tunarungu, Jakarta.
4
ujaran sebagai alat
komunikasi.
2 1. Menjelaskan pola 1. Ketepatan Menyusun bahan Ceramah, tanya 1. Pola Perkembangan
perkembangan bahasa Menjelaskan pola kajian mengenai jawab, diskusi, Bahasa anak normal dan
anak tunarngu. perkembangan bahasa peranan bahasa dan penugasan. anak tunarungu. 5%
2. Menjelaskan sistem anak tunarngu. komunikasi, 2. Sistem Bicara dan
bicara dan 2. Ketepatan pemerolehan bahasa Mendengar
mendengar. Menjelaskan sistem anak tunarungu,
3. Menjelaskan bicara dan mendengar. fungsi ujaran sebagai
hubungan sistem 3. Ketepatan alat komunikasi.
bicara dan Menjelaskan hubungan
mendengar. sistem bicara dan
mendengar.
3 1.Menjelaskan 1.Ketepatan Menjelaskan Menyusun bahan diskusi kelompok, 1. Anatomi Fisiologi dan 5%
anatomi fisiolgi anatomi fisiolgi kajian mengenai simulasi, studi Pendengaran
pendengaran. pendengaran. peranan bahasa dan kasus, pembelajaran 2. Neurofisiologi bicara
2. menjelaskan neur 2. Ketepatan menjelaskan komunikasi, kolaboratif, dan mendengar
ofisiolgi bicara dan neur ofisiolgi bicara dan pemerolehan bahasa pembelajaran 3.Fonetik, Fisiologi dan
pendengaran. pendengaran. anak tunarungu, kooperatif, auditoris.
3. Menjelaskan 3. Ketepatan fungsi ujaran sebagai pembelajaran berbasis
fonetik, fisiologis dan Menjelaskan fonetik, alat komunikasi. proyek,
auditoris. fisiologis dan auditoris. pembelajaran berbasis
masalah
4 1. Menjelaskan 1. Ketepatan Menyusun bahan diskusi kelompok, 1.Ketunarunguan dan
implikasi Menjelaskan implikasi kajian mengenai simulasi, studi diskusi Implikasinya.
ketunarunguan ketunarunguan terhadap peranan bahasa dan kelompok, simulasi, 2. Klasifikasi dan Derajat
terhadap aspek aspek bahasa/bicara, komunikasi, studi ketunarunguan.
bahasa/bicara, inteligensi, sosial pemerolehan bahasa kasus, pembelajaran
inteligensi, sosial dan keperibadian. anak tunarungu, kolaboratif,
dan keperibadian. 2. Ketepatan fungsi ujaran sebagai pembelajaran
2. Menjelaskan Menjelaskan tingkat alat komunikasi. kooperatif,
tingkat ketunarunguan ketunarunguan pembelajaran berbasis
proyek,
pembelajaran berbasis
5
masalah
5 1.Menjelaskan tipe 1. Ketepatan Menyusun bahan diskusi kelompok, 1.Tipe-tipe kelainan 5%
kelainan artikulasi Menjelaskan tipe kajian mengenai simulasi, studi bicara
2.Menjelaskan tipe kelainan artikulasi peranan bahasa dan kasus, pembelajaran 2.Langkah-langkah
kelainan produksi 2. Ketepatan komunikasi, kolaboratif, latihan bicara
suara Menjelaskan tipe pemerolehan bahasa pembelajaran
3.Menjelaskan tipe kelainan produksi suara anak tunarungu, kooperatif,
kelainan nada tinggi 3. Ketepatan fungsi ujaran sebagai pembelajaran berbasis
dan nada rendah Menjelaskan tipe alat komunikasi. proyek,
4.Menjelaskan kelainan nada tinggi dan pembelajaran berbasis
langkah-langkah nada rendah masalah
latihan tipe kelainan 4. Ketepatan
artikulasi, produksi Menjelaskan langkah-
suara, nada tinggi dan langkah latihan tipe
nada keras. kelainan artikulasi,
produksi suara, nada
tinggi dan nada keras.
6 1.Menjelaskan cara 1. Ketepatan Menyusun bahan diskusi kelompok, 1.Organ-organ artikulasi 5%
kerja organ-organ Menjelaskan cara kerja kajian mengenai simulasi, studi 2.Analisis kesalahan
artikulasi dalam organ-organ artikulasi peranan bahasa dan kasus, pembelajaran produksi
mengahasilkan bunyi dalam mengahasilkan komunikasi, kolaboratif, 3.Cara melatih
bahasa. bunyi bahasa. pemerolehan bahasa pembelajaran memperbaiki ucapan
2.Menganalisis 2. Ketepatan anak tunarungu, kooperatif, fonem-fonem bahasa
kesalahan bunyi Menganalisis kesalahan fungsi ujaran sebagai pembelajaran berbasis Indonesia.
bahasa bunyi bahasa alat komunikasi. proyek,
3.Terampil dan 3. Ketepatan Terampil pembelajaran berbasis
melaksanakan latihan dan melaksanakan masalah
perbaikan bicara anak latihan perbaikan bicara
tunarungu anak tunarungu
7 1.Menjelaskan ciri 1. Ketepatan Menyusun bahan disk Tatap muka 150 1.Pengajaran bahasa dan 5%
berbicara anak Menjelaskan ciri kajian mengenai menit bina wicara disekolah
tunarungu berbicara anak tunarungu peranan bahasa dan Tugas terstruktur
2.Menejelaskan 2. Ketepatan komunikasi, 170 menit
penyebab gangguan Menejelaskan penyebab pemerolehan bahasa Tugas Mandiri
6
bicara pada anak gangguan bicara pada anak tunarungu, 170 menit
tunarungu anak tunarungu fungsi ujaran sebagai usi kelompok,
3.Menjelaskan proses 3. Ketepatan alat komunikasi. simulasi, studi
peniruan Menjelaskan proses kasus, pembelajaran
bahasa/bicara anak peniruan bahasa/bicara kolaboratif,
4.Menjelaskan tujuan anak pembelajaran
pengajaran bahasa 4. Ketepatan kooperatif,
bagi anak tunarungu Menjelaskan tujuan pembelajaran berbasis
5.Menjelaskan pengajaran bahasa bagi proyek,
metode-metode anak tunarungu pembelajaran berbasis
pengajaran bahasa 5. Ketepatan masalah
6.Menjelaskan bahan- Menjelaskan metode-
bahan pengajaran metode pengajaran
binawicara bahasa
6. Ketepatan
Menjelaskan bahan-
bahan pengajaran
binawicara
8 1. Menyebutkan 1. Ketepatan Menyusun bahan diskusi kelompok, 1.Pengertian dan tujuan 5%
pengertian bina bicara Menyebutkan pengertian kajian mengenai simulasi, studi bina bicara
2.Menjelaskan bina bicara peranan bahasa dan kasus, pembelajaran 2.Metode dan teknik-
tinjauan bina bicara 2. Ketepatan komunikasi, kolaboratif, teknik latihan bina bicara
3.Menjelaskan aspek- Menjelaskan tinjauan pemerolehan bahasa pembelajaran
aspek keterampilan bina bicara anak tunarungu, kooperatif,
berbicara dengan 3. Ketepatan fungsi ujaran sebagai pembelajaran berbasis
ketrampilan Menjelaskan aspek-aspek alat komunikasi. proyek,
mendengarkan dan keterampilan berbicara pembelajaran berbasis
membaca dan menulis dengan ketrampilan masalah
4.Menjelaskan teknik- mendengarkan dan
teknik berbicara membaca dan menulis
5.Menjelaskan 4. Ketepatan
metode-metode bina Menjelaskan teknik-
bicara teknik berbicara
5. Ketepatan
7
Menjelaskan metode-
metode bina bicara
9 EVALUASI TENGAH SEMESTER
Catatan :
1. Capaian Pembelajaran Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang merupakan internalisasi dari
sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk
pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah,
danbersifatspesifikterhadapbahankajianataumateripembelajaranmatakuliahtersebut.
11
4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan
kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
5. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-
indikator yang telah ditetapkan. Kreteriapenilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa
kuantitatif ataupun kualitatif.
6. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi
kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
12
dapat secara efektif memfasilitasi
pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
13