Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GEOMETRI TRANSFORMASI

Oleh :

Primava Rosani Fajri

191000284202008

Dosen Pengampu :

Prima Yudhi M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA SUMATERA BARAT

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-nya sehingga
makalah ini dapat saya susun dengan selesai dan tepat waktu. Tidak lupa juga saya ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam menyusun
makalah ini. Saya berharap semoga apa yang saya tulis dan saya susun ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Saya juga berharap bawha makalah saya
dapat menjadi inspirasi dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya sebagai pemakalah sadar bahwa makalah saya ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan serta saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang Panjang, 3 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................5
C. TUJUAN................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN TRANSFORMASI.......................................................................................6
B. KOMPOSISI TRANSFORMASI........................................................................................12
C. TRANSFORMASI INVERS...............................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................................18
A. KESIMPULAN....................................................................................................................18
B. KRITIK DAN SARAN........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebelum mempelajari geometri transformasi, kita perlu mengetahui apakah yang
dimaksud geometri transformassi tersebut.
Geometri transformasi dapat juga disebut dengan geometri gerak. Geometri
transformasi merupakan suatu pemetaan satu-satu dengan menggunakan himpunan
titik-titik sebagai masukan/input dan returning points sebagai luaran/output.
Himpunan-himpunan input tersebut dinamakan sebagai obyek/benda dan
output/luaran yang bersesuaian dinamakan sebagai image/bayangan.
Perkembangan geometri transformasi diawali seorang matematikawan
berkebangsaan jerman yang bernama Felix Klein (1849-1925). Klein berjasa dalam
mereformasi pembelajaran geometri. Ia menciptakan teori awal dari transformasi
geometri yang melepaskan identitas geometri sebagai bidang yang selalu
berhubungan dengan teori-teori Euclid. Pada tahun 1872, Klein menciptakan dan
menerbitkan sebuah jurnal yang bernama Erlangen Program. Dalam jurnal ini, Klein
menjelaskan bahwa bangun ruang dan bangun datar juga bisa dikembangkan lewat
sumbu simetri yang terdapat pada setiap bangun. Dengan teori ini,geometri menjadi
sebuah bidang yang tak hanya membicarakan soal sifat-sifat dan pengukuran bangun
ruang, tapi juga tentang perubahan yang terjadi pada bangun. Pada akhirnya, teori ini
diakui oleh dunia dan menjadi sebuah pengaruh yang besar bagi perkembangan
matematika modern.
Geometri transformasi merupakan suatu bab yang membahas mengenai
perpindahan suatu titik pada bidang dimensi dua atau datar.transformasi meliputi
refleksi,rotasi.dilatasi,translasi.pada makalah ini dikhususkan membahas mengenai
geometri transformasi pada bidang euclides.
Oleh karena itu akan mengakibatkan aksioma khususnya axioma euclides.
Semoga makalah ini dapat membantu da memperjelas lebih jauh hal-halyang
berkaitan sengan geometri transformasi khususnya pada bidang dimensi dua.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengertian transformasi?
2. Apa saja komposisi transformasi?
3. Apa itu transformasi invers?

C. TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui apa pengertian dari transformasi.
2. Mampu mengetahui komposisi transformasi.
3. Dapat memahami transformasi invers.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRANSFORMASI
Suatu fungsi pada V adalah suatu padanan yang mengaitkan setiap anggota V
dengan satu anggota V.

Jika f adalah fungsi dari V ke V yang mengaitkan setiap x ∈ V dengan y ∈V maka


ditulis y=f ( x ), x dinamakan prapeta dari y oleh f dan y dinamakan peta dari x oleh f.
Daerah asal fungsi tersebut adalah V dan daerah nilainya juga V. Fungsi yang
demikian dinamakan fungsi pada f.
Pemetaan atau fungsi diartikan sebagai suatu aturan yang menghubungkan suatu
bilangan real dengan bilangan real lainnya. Transformasi merupakan bagian dari
fungsi, oleh sebab itu pemahaman mengenai fungsi menjadi hal yang penting.
Pemetaan pada bangun geometri disebut sebagai transformasi geometri. Jadi,
transformasi adalah suatu fungsi pada bidang V adalah suatu padanan yang
mengaitkan setiap anggota V dengan satu anggota V (Rawuh,1993).
Daerah asal (domain) fungi tersebut adalah V dan daerah nilainya (range) juga V.
fungsi yang demikian dinamakan fungsi pada f.
Suatu transformasi bidang V (bidang Euclid) adalah fungsi bijektif dengan daerah
asal (domain) di V dan daerah hasil (kodomain) di V juga. Suatu fungsi bijektif
adalah sebuah fungsi yang bersifat :

1. Surjektif ( kodomain harus punya pasangan di domain /kepada) Artinya bahwa


pada tiap titik B∈ V ada prapeta.jadi jika T suatu transformasi maka ada A ∈V
sehingga B=T ( A )
∀ Y ∈ B ,∃ X ∈ A sedemikian sehingga T ( A )=B
2. Injektif ( korespondensi satu-satu )

Artinya jika A1 ≠ A 2dan T ( A 1 )=B1 ,T ( A 2 )=B2, maka B1 ≠ B2.

Jika A1 ≠ A 2,T ( A 1 )=B1 ,T ( A 2 )=B2, maka B1 ≠ B2

6
Surjektif artinya bahwa pada titik B∈ V ada prapeta. Jadi kalau T suatu
transformasi maka ada A ∈V sehingga B=T ( A ). B dinamakan peta dari A oleh T dan
A dinamakan prapeta dari B.

A B A B

GAMBAR 2.1 Diagram Venn Fungsi Surjektif

Injektif artinya jika A1 ≠ A 2 dan ( A 1) =B1 , T ( A 2 )=B2 . Maka B1 ≠ B2

A B

GAMBAR 2.2 Diagram Venn Fungsi Injektif

1. Axioma euclidies

7
Sebuah bidang V kita anggap sebagai bidang euclides,artinya himpunan titik-
titik V diberlakukan sistem aksioma euclides.( Axioma euclides yaitu : apabila
ada dua garis a dan b dipotong garis ketiga c di titik A a dan titik B b sehingga
jumlah besarnya dua sudut dalam sepihak di A dan di B kurang dari 180° maka a
dan b akan berpotongan pada bidang yang terbagi oleh garis c yang memuat
kedua sudut dalam sepihak itu.

A B

Jenis-jenis transformasi yang dapat dilakukan antara lain :


a. Translasi (Pergeseran)
b. Refleksi (Pencerminan)

c. Rotasi (Perputaran)

d. Dilatasi (Perkalian)

Definisi 1.11 Misalkan V bidang Euclides. Fungsi T dari V ke V disebut


suatu transformasi jika dan hanya jika T sebuah fungsi bijektif.

Contoh 1.17

Diberikan sebuah lingkaran dengan jari-jari r dan pusat titik A pada bidang Euclides.
Ditetapkan relasi T sebagai berikut.

Untuk setiap P ∈V , T ( P )=Q sehingga AP. AQ =r 2.

8
Apakah T suatu transformasi?

Penyelesaian :

Agar sampai kepada pemecahan yang benar, Anda harus melakukan penyelidikan
fungsi tersebut kea rah persyaratannya, yaitu

1. T suatu fungsi dari V ke V


2. T suatu fungsi bijektif.
a. Suatu fungsi kepada
b. Suatu fungsi satu-satu.

Sekarang, perhatikan lagi bagaimana caranya menjawab soal tersebut.

1. T suatu fungsi dari V ke V,


Ambil sebarang titik P terhadap lingkaran dan titik pusatnya memiliki empat
kemungkinan, yaitu P= A , P ≠ A tetapi di dalam lingkaran, P pada lingkaran dan
P di luar lingkaran.
2 2 r2
Untuk P= A , misalkan Q=T ( P− A ) ⇒ AA . AQ=r ⇒ 0. AQ=r ⇒ AQ= ,
o
hasilnya tak didefinisikan, artinya taka da Q sehingga AA . AQ=r 2. Hal ini
berakibat bahwa apabila P= A , tak ada Q ∈V sehingga AP . AQ=r 2. Jadi, T bukan
fungsi dari V ke V.

Karena salah satu syarat (syarat pertama) dari suatu transformasi


sudah tidak terpenuhi dapatlah disimpulkan bahwa T bukan suatu
transformasi. Sekarang, timbul pertanyaan, setelah Anda mempelajari
Contoh 1.17, mungkinkah T seperti ini bisa diatur sehingga menjadi suatu
transformasi? Dengan kata lain, syarat apa yang harus diberikan agar T ini
merupakan suatu transformasi. Masalah ini diberikan sebagai tugas
latihan.

Kembali ke pertanyaan awal pembicaraan pada pengertian


transformasi. Apakah Anda sudah dapat menjawab pertanyaan awal Anda
itu? Apabila belum dapat menjawab, tidak menjadi masalah besar. Namun,
setelah selesai Kegiatan Belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat menjawabnya.
Untuk itu, kita lanjutkan saja dengan mempelajari komposisi transformasi.

9
Injektif
Transformasi Bijektif
Surjektif

CONTOH SOAL 2.1 :

Sebuah lingkaran b dengan pusat di P dan garis t AB adalah diameter lingkaran b


yang sejajar dengan t. jika f adalah fungsi dari A=b−( A , B ) ke garis t, maka ada
´ ∩ t , apakah f suatu transformasi?
sembarang x ∈ A sehingga f ( x ) PX

JAWABAN CONTOH SOAL 2.1 :

Transformasi = Fungsi Bijektif. Syarat fungsi bijektif yaitu memenuhi fungsi


surjektif dan fungsi injektif. Jadi, untuk membuktikan apakah sebuah fungsi f
transformasi atau bukan, maka akan dibuktikan apakah f fungsi yang bijektif.

Langkah pertama akan dibuktikan bahwa f surjektif.

f : A→t

´ ∩t
x ∈ A → f ( x )= PX

´ ∩t
y ∈ A → f ( y )= PX

´ ∩ t=f ( x )
D ∈ A → f ( D )= PX

A=b−( A , B )

Agar dapat mempermudah pengerjaan, dibuat sketsa grafiknya seperti pada


gambar 2.3 berikut :

10
A

b f ( x )=f ( D )

D y f ( y)

GAMBAR 2.3 Sketsa Grafik Contoh Soal 2.1

Buktikan apakah transformasi ? jika transformasi maka fungsi tersebut memenuhi


sifat surjektif dan injektif.

Pembuktian f surjektif?

Domain x Range f ( x )

Domain y Range f ( x )
Bidang V Bidang V

Karena setiap prapeta dari V memiliki peta di V, maka terbukti bahkan f bersifat
surjektif.

Pembuktian f injektif?

Domain C Range f ( C )

Domain C Range f ( C )=f ( D )

D f (x)

11
Karena setiap peta dari f ( x )=f ( D ) padahal x ≠ D . Maka f tidak bersifat injektif
(satu-satu), sehingga f bukan transformasi.

B. KOMPOSISI TRANSFORMASI
Komposisi transformasi adalah menggabungkan beberapa transformasi, sehingga
dapat menghasilkan bentuk transformasi yang lebih kompleks atau biasa disebut
gabungan transormasi.

Definisi 1.12

Andaikan diberikan dua transformasi T 1 dan T 2, komposisi dari T 1 dan T 2 yang


ditulis dengan notasi T 1 ∘T 2 ditetapkan sebagai :

T 1 ∘T 2 P=T 1 [ T 2 P ] , ∀ P ∈V .

Berdasarkan definisi diatas, terlihat komposisi dari dua dua transformasi T 1 dan T 2
yang ditulis dengan T 1 ∘T 2 mempunyai arti bahwa transformasi T 2 dioperasikan
terlebih dahulu. Kemudian, diikuti oleh transformasi T 1. Dengan demikian, jika Anda
menemukan bentuk transformasi T 2 ∘T 1, berarti Anda harus melakukan trnasformasi
T 1 terlebih dahulu yang diikuti oleh transformasi T 2.

Sekarang timbul pertanyaan, apakah selalu dapat disusun kedua macam komposisi
T 1 ∘T 2 dan T 2 ∘T 1 apabila masing-masing komposisi itu merupakan suatu
transfofrmasi ? jawabannya, selalu ada sebab T 1 ∩T 2=V . Karena T 1 transformasi
daerah asal (kodomain)nya merupakan bidang V sebab T 2 juga transformasi.

Kemudian muncul pertanyaan lagi, apakah komposisi dua transformasi ini


merupakan suatu transformasi lagi? Untuk menjawab hal ini, pelajari sifat yang
dituangkan dalam teorema berikut ini.

Teorema 1.3

Apabila diberikan dua transformasi T 1 dan T 2, komposisi dari T 1 dan T 2


merupakan transformasi. (Teorema ini disebut pula teorema ketertutupan
transformasi)
12
Bukti :

Komposisi dari T 1 dan T 2 ada dua macam, yaitu T 1 ∘T 2 dan T 2 ∘T 1. Namun, pada
prinsipnya, pembuktiannya sama saja. Dengan demikian, akan ditunjukkan satu
pembuktian saja, yaitu T 1 ∘T 2.

Untuk membuktikan transformasi ini, yang harus ditunjukkan adalah

1. T 1 ∘T 2 fungsi dari V ke V
2. T 1 ∘T 2 fungsi bijektif, yaitu
a. T 1 ∘T 2 fungsi kepada
b. T 1 ∘T 2 fungsi satu-satu

1. Ditunjukkan T 1 ∘T 2 fungsi bijektif


Karena T 2 suatu transformasi maka T 2 merupakan fungsi dari V ke V sehingga
daerah asal dari T 1 ∘T 2 sama dengan daerah asal T 2 (simak arti komposisi T 1 ∘T 2).
Sekarang, ambil sebarang unsur X ∈V . Karena T 2transformasi, berarti adaY ∈V
sehingga T 2 ( X )=Y . Seperti kita ketahui bahwa T 1 merupakan transformasi,
berarti ada Z ∈V sehingga T 1 ( Y )=Z . Berdasarkan informasi ini, diperoleh
keadaan Z=T 1 ( Y ) ,Y =T 2 ( X ) ⇔ Z=T 1 [ T 2 ( X ) ]=( T 1 ∘ T 2) ( X ). Oleh karena itu,
∀ X ∈V nilai dari ( T 1 ∘ T 2 ) ( X ) adalah Z ∈V . Akibatnya, transformasi ini dikatakan
sebagai fungsi dari V ke V.

a. T 1 ∘T 2 fungsi kepada
Ambil Z ∈V . Karena T 1 transformasi maka T 1fungsi kepada. Akibatnya, ada
Y ∈V sehingga T 1 ( Y )=Z . Kemudian, karena T 2 juga transformasi maka T 2
juga fungsi kepada. Akibatnya, untuk Y ∈V , ada X ∈V sehingga T 2 ( X )=Y .
Jadi untuk sebarang Z ∈V , ada X ∈V sehingga
Z=T 1 ( Y )=T 1 [ T 2 ( X ) ]=( T 1 ∘ T 2) ( X ). Maka dari itu, setiap unsur dari V

mempunyai prapeta oleh T 1 ∘T 2. Akibatnya, T 1 ∘T 2 suatu fungsi kepada.

b. T 1 ∘T 2 fungsi satu-satu

13
Ambil X, Y sebarang unsur pada V sehingga ( T 1 ∘ T 2 ) ( X ) =( T 1 ∘T 2 ) ( Y ). Karena
( T 1 ∘ T 2 ) ( X ) =( T 1 ∘T 2 ) ( Y ) maka T 1 [ T 2 ( X ) ]=T 1 [ T 2 ( Y ) ] . Kita telah ketahui bahwa
T 1 transformasi maka T 1 fungsi satu-satu dan T 1 [ T 2 ( X ) ]=T 1 [ T 2 ( Y ) ] . Dari

hubungan ini, didapat T 2 ( X )=T 2 ( Y ). Karena T 2 transformasi maka T 2 fungsi


satu-satu dan T 1 [ T 2 ( X ) ]=T 1 [ T 2 ( Y ) ] berakibat X =Y . Untuk sebarang X , Y ∈V ,
jika ( T 1 ∘ T 2 ) ( X ) =( T 1 ∘T 2 ) ( Y ) berakibat X =Y ,T 1 ∘ T 2 merupakan fungsi satu-
satu

Dari a) dan b), disimpulkan T 1 ∘T 2suatu fungsi bijektif. Jadi, kesimpulan uraian di
atas: karena T 1 ∘T 2fungsi dari V ke V dan T 1 ∘T 2fungsi bijektif maka T 1 ∘T 2suatu
transformasi.

C. TRANSFORMASI INVERS
Apabila Anda akan mempelajari transformasi balikan (invers), Anda harus
mempelajari dahulu apa yang disebut dengan transformasi identitas yang dinotasikan
oleh  (dibaca “epsilon”) serta sifatnya.

Adapun ketentuan transformasi identitas dan sifatnya dituangkan pada definisi dan
teorema berikut ini.

Definisi 1.13

Suatu transformasi  disebut transformasi identitas jika dan hanya jika setiap P ∈V
berlaku ε ( P )=P .

Teorema 1.5

Jika T suatu transformasi dan  suatu transformasi identitas, berlaku T ∘ ε =ε ∘T =t

Bukti:

Ambillah sebarang titik P  V. Karena

14
( T ∘ ε ) ( P )=T [ ε ( P ) ] =T ( P )

( ε ∘ T ) ( P )=ε ∘ [ T ( P ) ] =T ( P )

Maka ( T ∘ ε ) ( P )=( ε ∘ T ) ( P )=T ( P ) , ∀ P ε V

Jadi T ∘ ε =ε ∘T =T

Setelah Anda mengerti apa yang dimaksud dengan transformasi identitas dan
bagaimana sifatnya, barulah Anda dapat mempelajari transformasi balikan yang
ditetapkan seperti dalam definisi berikut ini.

Definisi 1.14

Suatu transformasi T 1 disebut transformasi balikan (invers) dari transformasi T jika


dan hanya jika berlaku T 1 ∘T =T ∘T 1=ε .

Kemudian, timbul pertanyaan, apabila T sebarang transformasi, apakah ada


balikan dari transformasi T? Apabila ada, apakah ia suatu transformasi? Apabila suatu
transformasi ada, berapa banyak balikan itu? Untuk menjawab pertanyaan yang
beruntun itu, Anda pelajarilah teorema berikut.

Teorema 1.6

Setiap transformasi T mempunyai satu transformasi balikan (invers).

Bukti:

Makna dalam pernyataan di atas harus ditunjukkan berturut-turut:

1. adanya balikan dari T,


2. balikan dari T merupakan suatu transformasi,
3. balikan dari T tidak lebih dari satu buah.

15
Sekarang, marilah kita bahas satu per satu pernyataan-pernyataan di atas

1. Adanya balikan dari T


Tetapkan T 1 sebagai fungsi berikut. Andaikan X ∈V dengan V nidang Euclides.
Karena T suatu transformasi maka ada prapeta Y ∈V sehingga T ( Y ) =X . Ambil
T 1 ( X )=Y . Artinya T 1 ( X ) prapeta dari X oleh T. jadi, dari T ( Y ) =X maka T [ T 1 ( X ) ]=X

. Karena T [ T 1 ( X ) ]=( T ∘T 1) ( X )=X =ε ( X ) , ∀ X ∈ V , jadi ( T 1 ∘T ) ( X )=T 1 ∘ [ T ( X ) ].

Misalkan T ( X )=B maka T 1 ( B )= X . Jadi, ( T ∘ T 1 ) ( X )=X =ε ( X ) , ∀ X ∈ V . Maka itu,


T 1 ∘T =ε .
Jadi, ada balikan dari T, yaitu T 1.

2. Balikan dari T, yaitu T 1 suatu transformasi


Berdasarkan uraian penetapan T 1 di atas, jelas bahwa T 1 suatu fungsi kepada dari
V ke V. Jadi, cukup menunjukkan T 1 suatu fungsi satu-satu saja. Untuk itu, ambil
sebarang unsur X 1 dan X 2 pada V sehingga T 1 ( X 1) =T 1 ( X 2 ). Kemudian, misalkan
A=T 1 ( X 1 ) =T 1 ( X 2 ) . Karena T ( A )=T [ T 1 ( X 1 ) ]= X 1 dan T ( A )=T [ T 1 ( X 2 ) ]= X 2 maka
X 1 =X 2. Jadi, T 1 suatu fungsi satu-satu. Karena T 1 fungsi dari V kepada V dan satu-
satu maka T 1 fungsi bijektif. Akibatnya, T 1 suatu transformasi.

3. Transformasi balikan dari T tidak lebih dari satu


Andaikan ada dua transformasi balikan dari T , selain T 1, yaitu T 2,
T 2 ∘T =T ∘T 2=ε .

Ambil T 1 ∘T =ε ⇒ ( T 1 ∘T ) ∘T 2=ε ∘ T 2
⇒ T 1 ∘ ( T ∘T 2 )=T 2
⇒ T 1 ∘ ε =T 2 , T 2 transformasi balikan dari T
⇒ T 1=T 2
Jadi, hanya satu transformasi balikan dari T, yaitu T 1

Berdasarkan Teorema 1.6, ditetapkan penulisan transformasi balikan dari T


dengan notasi T −1. Selanjutnya, timbul pertanyaan bagaimana sifat transformasi
balikan ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, silakan Anda pelajari teorema berikut
ini.

16
Teorema 1.7
−1 −1 −1
Misalkan diberikan dua buah transformasi T 1 dan T 2, maka ( T 1 ∘ T 2 ) =T 2 ∘T 1

Bukti:

T 2−1 ∘ T 1−1 T 1 ∘T 2=T 2−1 ∘ T 1−1 ∘T 1 ∘ T 2

−1
¿ T 2 ∘ ε ∘T 2

¿ T 2−1 ∘T 2

¿ε

Dan

−1 −1 −1 −1
T 1 ∘T 2 T 2 ∘T 1 =T 1 ∘T 2 ∘T 2 ∘T 1

−1
¿ T 1 ∘ ε ∘T 1

−1
¿ T 1 ∘ ε ∘T 1

¿ T 1 ∘T 1−1

¿ε

−1 −1 −1 −1 −1 −1
Jadi, T 2 ∘ T 1 =T 1 ∘ T 2=T 1 ∘T 2=T 2 ∘ T 1 =ε . Maka, T 2 ∘ T1 merupakan
balikan dari transformasi T 1 ∘T 2. Tentunya, Anda telah mengetahui balikan dari
transformasi T 1 ∘T 2 ditulis oleh notasi −1
T 1 ∘T 2 dan tunggal. Akibatnya,
T 1 ∘T 2−1=T 2−1 ∘T 1−1.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu fungsi pada V adalah suatu padanan yang mengaitkan setiap anggota V
dengan satu anggota V.

Jika f adalah fungsi dari V ke V yang mengaitkan setiap x ∈ V dengan y ∈V maka


ditulis y=f ( x ), x dinamakan prapeta dari y oleh f dan y dinamakan peta dari x oleh f.
Daerah asal fungsi tersebut adalah V dan daerah nilainya juga V. Fungsi yang
demikian dinamakan fungsi pada f.
Pemetaan atau fungsi diartikan sebagai suatu aturan yang menghubungkan suatu
bilangan real dengan bilangan real lainnya. Transformasi merupakan bagian dari
fungsi, oleh sebab itu pemahaman mengenai fungsi menjadi hal yang penting.
Pemetaan pada bangun geometri disebut sebagai transformasi geometri. Jadi,
transformasi adalah suatu fungsi pada bidang V adalah suatu padanan yang
mengaitkan setiap anggota V dengan satu anggota V (Rawuh,1993).
Daerah asal (domain) fungi tersebut adalah V dan daerah nilainya (range) juga V.
fungsi yang demikian dinamakan fungsi pada f.
Suatu transformasi bidang V (bidang Euclid) adalah fungsi bijektif dengan daerah
asal (domain) di V dan daerah hasil (kodomain) di V juga. Suatu fungsi bijektif
adalah sebuah fungsi yang bersifat :

1. Surjektif ( kodomain harus punya pasangan di domain /kepada) Artinya bahwa


pada tiap titik B∈ V ada prapeta.jadi jika T suatu transformasi maka ada A ∈V
sehingga B=T ( A )
∀ Y ∈ B ,∃ X ∈ A sedemikian sehingga T ( A )=B
2. Injektif ( korespondensi satu-satu )

Artinya jika A1 ≠ A 2dan T ( A 1 )=B1 ,T ( A 2 )=B2, maka B1 ≠ B2.

Jika A1 ≠ A 2,T ( A 1 )=B1 ,T ( A 2 )=B2, maka B1 ≠ B2

18
B. KRITIK DAN SARAN
Pada saat pembuatan makalah ini saya selaku penulis makalah menyadari bahwa
banyak sekali kesalahan dan ketidaksempurnaan dari makalah ini. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca mengenai pembahasan makalah
ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Eecles, Frank M. (1971). An Introduction to Transformational Geometry. Phillips Academy,


Andorn, Massachusetts: Addison-Wesley, Publishing Company.

Martin, George E. (1982). Transformation Geometry: An Introduction to Symmetry. New


York: Springer-Verlag.

Rawuh. R. (1990). Geometri Transformasi: Bandung: FMIPA-ITB.

Rawuh,geometri tarnsformasi
http://3.bp.blokspot.com

Kodir abdul M.,Drs,M.Sc.MATEMATIKA 9 UNTUK SMA.PT INTERMASAJAKARTA.

20

Anda mungkin juga menyukai