Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS ILMIAH

“Dampak E-commerce Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif


Mahasiswa ITS”

Kelas :
Bahasa Indonesia (10)

Disusun oleh :
Kelompok 7
1. Nasywa Raina Kamiliya (5013211018)
2. Ida Bagus Putu Dharma Kusuma (5024211068)
3. Abel Marcel Renwarin (5024211020)
4. Prayogi Abim Aryansyah (5001211098)
5. Mohammad Arsyi Ramadhon (5001211074)

Dosen Pengampu :
Dra. Siti Zahrok, M.Pd.

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dalam tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul “Dampak E-commerce
Shopee terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa ITS” dengan baik dan tepat waktu.
Karya tulis ilmiah ini berisi mengenai kajian permasalahan terkait perilaku
konsumtif mahasiswa ITS dengan penelitian dan analisis data secara kuantitatif
untuk memperoleh hasil penelitian.

Kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
tidak serta-merta tercapai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih kami sampaikan pada Ibu Dra. Siti Zahrok, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia (10) yang memberikan tugas dan bimbingan pada
kami dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini, beserta rekan-rekan yang memberikan
dukungan dan saran dalam pengembangannya.

Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami
sebagai penyusun mohon maaf. Kami mengharapkan adanya kritik maupun saran
apabila terdapat kekurangan, sehingga hal tersebut dapat kami gunakan sebagai
perbaikan dalam karya tulis ilmiah selanjutnya. Kami berharap karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

3 April 2022

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
1. Landasan Teori........................................................................................................ 4
2. Hipotesis ................................................................................................................. 5
3. Metode Penelitian ................................................................................................... 5
4. Hasil Penelitian dan Analisis Data .......................................................................... 5
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
Kesimpulan ................................................................................................................... 12
Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Usia Responden..........................................................................................5
Tabel 2. Jenis Kelamin Responden ..........................................................................5
Tabel 3. Asal Fakultas Responden ...........................................................................6
Tabel 4. Kategori Barang yang Pernah Dibeli oleh Responden...............................6
Tabel 5. Rata-rata Uang yang Dikeluarkan Oleh Responden dalam Aplikasi
Shopee ......................................................................................................................7
Tabel 6. Tingkat Keseringan Penggunaan Aplikasi Shopee ....................................7
Tabel 7. Perilaku Responden Menanti Event Diskon Shopee..................................7
Tabel 8. Pengalaman Responden Membeli Barang Tren .........................................8
Tabel 9. Pengalaman Responden Membeli Barang yang Tidak Terlalu Berguna ...8
Tabel 10. Pengaruh Gratis Ongkir Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa ...........9
Tabel 11. Pengaruh Potongan Harga Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa .......9
Tabel 12. Kemudahan Akses Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa ...................9
Tabel 13. Pengaruh Pilihan yang Bervariasi terhadap Minat Beli Mahasiswa ......10
Tabel 14. Pengaruh Kemudahan Transaksi Shopee terhadap Minat Beli
Mahasiswa ..............................................................................................................10
Tabel 15. Pengaruh ‘Racun Shopee’ terhadap Minat Beli Mahasiswa ..................11

iv
ABSTRAK

Latar belakang masalah adalah generasi muda merupakan generasi yang aktif
mengikuti perkembangan teknologi dan sangat dekat dengan dunia internet,
sehingga fenomena online shop sangat dekat dengan mereka. Pola konsumsi yang
tinggi cenderung untuk menjadi konsumtif, termasuk kegiatan konsumsi melalui
online shop sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh e-commerce Shopee terhadap
mahasiswa ITS, dan mengetahui apa saja dan berapa banyak faktor dari e-
commerce Shopee yang mempengaruhi perilaku konsumtif masyarakat khususnya
mahasiswa ITS. Dalam penelitian ini kami menggunakan kuesioner sebagai sarana
kami dalam mencari data data, dengan judul Pengaruh E-commerce Shopee
terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa ITS. Hasil penelitian menunjukkan
intensitas penggunaan Shopee oleh mahasiswa dapat disimpulkan sering. Hal ini
terbukti dengan seringnya mereka mengakses Shopee dan bertransaksi. Transaksi
yang cenderung sering tanpa pertimbangan dan manfaat yang mereka dapat
membuat mereka menjadi individu yang boros dan cenderung sulit untuk mengatur
keuangan mereka. Faktor pendorong lainnya adalah karena adanya tawaran,gratis
ongkir, buy one get one, cashback, pay later, potongan harga, dan lainnya.

Kata kunci : kebutuhan, jual beli, e-commerce, Shopee, konsumtif

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah memasuki era modern. Dunia
yang memasuki era modern mengantarkan manusia pada kehidupan yang
bersandingan dengan teknologi digital. Teknologi digital yang mengalami
perkembangan begitu pesat beberapa tahun terakhir memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat. Dengan adanya teknologi digital, pekerjaan yang dilakukan
manusia menjadi lebih mudah dan terselesaikan dengan cepat, serta akses untuk
memenuhi kebutuhan semakin mudah.
Teknologi digital di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang cukup
tinggi terutama di bidang e-commerce. Adanya e-commerce dalam kehidupan
masyarakat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan tanpa harus menyita
banyak waktu dan tenaga. Dilansir dari We Are Social (2021), Indonesia
merupakan negara dengan angka penggunaan e-commerce tertinggi di dunia yang
mencapai 88,1%.
Perusahaan Riset Pasar Indonesia (Ipsos) pada tahun 2021 menunjukkan
beberapa e-commerce yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia. Shopee
menjadi e-commerce yang paling diminati masyarakat Indonesia dengan hasil
survei 54%, diikuti oleh Tokopedia sebanyak 30%, dan Lazada 13%. Hal ini dapat
dilihat dari komitmen mereka untuk selalu memberikan penawaran dan pelayanan
berbelanja yang berkesan dan menguntungkan melalui sejumlah inovasi. Bukan
hanya untuk kualitas pengalaman berbelanja. tapi luga bagaimana mereka dapat
engage dengan para penggunanya di seluruh Indonesia. Perusahaan yang berada
dibawah kendali perusahaan bemama Sea ini memang bertekad menjadi fashion e-
commerce. Alasannya, fashion marketplaces mengatur jumlah barang atau stock
keeping unit yang banyak. Sampai saat ini, ada 74 juta barang fashion yang dijual
Shopee dari 1.6 juta active sellers dari seluruh Indonesia. Apa yang ingin dicapai
Shopee ini ternyata sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Snapcart. Dalam
laporannya berjudul Perilaku Belanja Online di Indonesia, 65% pengguna e-
commerce didominasi perempuan, sedangkan 35% nya laki-laki. Dilihat dari usia,
50% dari mereka adalah generasi Y berusia 23-35 tahun, sebanyak 3l% adalah
Generasi Z (15-22 tahun), dan 2% kelompok usia 35 tahun ke atas (Savic, 2018).
Generasi Z, sebagai generasi muda tidak pernah terlepas dengan trend gaya
hidup. Terjadinya perubahan gaya hidup kaum muda masa kini tak terlepas dari
perubahan budaya (Chaney, 2006:39). Trend gaya hidup generasi muda seringkali
menuntut sebuah perubahan yang cepat dan juga dinamis. Hal ini dapat
mengakibatkan kecenderungan ke arah pembentukan identitas melalui gaya hidup
sebagai suatu simbol di antara mereka. Segala sesuatu yang bersifat modern atau
up to date sangat dengan mudah diminati oleh generasi ini. Beragam informasi dan

1
fasilitas yang masuk, akan menjadi pilihan dalam menyikapi gaya hidup yang
terdapat dalam masyarakat sekarang. Karena generasi muda mengikuti
perkembangan teknologi serta menuntut segala sesuatu dengan cara yang instan.
Segala sesuatu yang instan menuntut mereka untuk secara praktis, hal inilah yang
mendasari belanja online menjadi salah satu tren yang disukai oleh generasi muda
saat ini sebagai gaya berbelanja yang mudah dan praktis. Dikarenakan generasi
muda mengkonsumsi perkembangan zaman salah satunya teknologi komunikasi
yang pesat dan menuntut kepraktisan atas berbagai aktivitas, maka seringkali hal
tersebut menjadi salah satu motivasi belanja generasi muda masa kini untuk
menjadikan belanja online sebagai suatu gaya hidup mereka yang menjadi suatu
proses dalam mengidentifikasikan diri mereka lewat simbol yang membuat mereka
merasa memiliki rasa kebanggaan diri dalam lingkungan atas keberhasilan mereka
dalam pemanfaat teknologi yang telah berkembang. Selain itu generasi muda
merupakan yang berpotensi aktif dalam menggunakan situs jejaring sosial. Pola
konsumsi yang sangat tinggi cenderung untuk membuat mereka menjadi
konsumtif.
Berdasarkan pemaparan penulis diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Dampak E-commerce Shopee terhadap
Perilaku Konsumtif Mahasiswa ITS".

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh e-commerce Shopee terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa ITS?
2. Bagaimana faktor dari e-commerce Shopee yang mempengaruhi
perilaku konsumtif mahasiswa ITS?

C. Tujuan
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh e-commerce Shopee terhadap
mahasiswa dan mahasiswi yang ada di surabaya khususnya yang ada
di ITS.
2. Mengetahui bagaimana faktor dari e-commerce Shopee yang
mempengaruhi perilaku konsumtif masyarakat khususnya
mahasiswa ITS.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi
sumbangan pemikiran terhadap fenomena perilaku konsumtif
masyarakat melalui penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa ITS
sebagai dampak penggunaan e-commerce Shopee.
2. Manfaat Praktis

2
Penelitian memberikan gambaran melalui studi kasus yang
dilakukan mengenai dampak e-commerce Shopee terhadap perilaku
konsumtif pada mahasiswa ITS beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, sehingga dapat menjadi batasan bagi yang lainnya
untuk lebih bijaksana dalam menggunakan aplikasi Shopee untuk
kegiatan konsumsi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Landasan Teori
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kebutuhan untuk
dipenuhi demi kepuasan jasmani dan rohani. Pada dasarnya, kebutuhan tiap orang
berbeda dan dipengaruhi oleh banyak hal. Kebutuhan sendiri menurut Murray,
dipengaruhi proses kerja otak yang mengolah respons dengan berpikir dan berbuat
untuk mengubah keadaan yang tidak memuaskan (Hefrianto, 2016). Adanya
keadaan yang perlu diubah menjadi lebih baik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan,
membuat manusia memiliki motivasi untuk memenuhinya.
Abraham Maslow, seorang psikolog dan teoritikus mengemukakan teori
motivasi pemenuhan kebutuhannya dalam 5 tingkatan Hierarki Kebutuhan Maslow.
Dalam hierarki Maslow, pemenuhan kebutuhan tingkat atas didasari pemenuhan
kebutuhan tingkat bawah yang sifatnya lebih utama.
1. Kebutuhan fisiologi yang berhubungan dengan kebutuhan tubuh
2. Kebutuhan akan rasa aman secara fisik maupun emosional
3. Kebutuhan dalam aspek sosial seperti cinta kasih dan kepemilikan
4. Kebutuhan akan harga diri dan apresiasi
5. Kebutuhan aktualisasi diri untuk memutuskan keinginan
Karena manusia selalu berupaya memenuhi kebutuhan, maka apabila satu
kebutuhan terpenuhi, motivasi dan hasrat untuk memenuhi kebutuhan lain akan
meningkat (Kasmirudin, 2019). Kebutuhan-kebutuhan yang terus bertambah dan
upaya pemenuhan yang tidak dibatasi akan mengantarkan manusia pada perilaku
konsumtif. Perilaku konsumtif merupakan kegiatan konsumsi yang berlebihan dan
impulsif. Manusia yang konsumtif tidak dapat menahan keinginan untuk memenuhi
kebutuhan dengan barang dan jasa, walaupun secara fungsional tidak terlalu
dibutuhkan (Ancok, 1995). Perilaku konsumtif dapat dipicu oleh berbagai faktor,
diantaranya pengaruh budaya, tuntutan gaya hidup, validasi, dan kemudahan
transaksi.
Manusia sebagai makhluk sosial hidup berdampingan dengan orang lain dan
bersosialisasi. Manusia sebagai bagian sistem sosial menciptakan dan menerima
suatu gerakan baru secara budaya dalam bentuk ide atau karya. Teori E.M Rogers
“Diffusion of Innovation” mengemukakan bahwa seiring waktu, sebuah ide atau
karya akan memiliki momentum, menyebar di kalangan masyarakat, dan tumbuh
menjadi suatu tren. Tren menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan sosial masyarakat dan upaya untuk mengikuti tren menjadi sebuah
kebutuhan sendiri bagi beberapa kalangan masyarakat.
Teknologi yang berkembang pesat membuat masyarakat semakin cepat
untuk mengikuti perkembangan tren, salah satunya penggunaan e-commerce yang
memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan barang-barang trendi.

4
Kemudahan dalam berbelanja online dan tawaran menarik e-commerce tersebut
memicu masyarakat untuk melakukan transaksi yang berulang-ulang untuk
memenuhi keinginan. Penawaran barang-barang dengan harga yang menggiurkan
dan gaya yang kekinian dapat mempengaruhi perilaku konsumtif masyarakat.

2. Hipotesis
1. E-commerce Shopee telah mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa
ITS.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif dalam aplikasi
Shopee adalah voucher gratis ongkos kirim, potongan harga, kemudahan
akses, dan pilihan yang bervariasi.

3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara online atau daring dari tanggal 31 Maret
hingga 3 April 2022 dengan subjek penelitian mahasiswa ITS dan objek penelitian
dampak penggunaan e-commerce Shopee terhadap tingkat konsumtif mahasiswa
ITS. Data-data dalam penelitian ini didapatkan dengan menyebarkan kuesioner
melalui google form dengan ajuan beberapa pertanyaan umum dan pertanyaan
mendetail berdasarkan pengalaman yang terukur dalam skala Likert. Hasil
penelitian dideskripsikan dengan metode deskriptif kuantitatif untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian ini.

4. Hasil Penelitian dan Analisis Data


Penelitian kami lakukan pada mahasiswa ITS selama 4 hari dan
memperoleh 33 data responden mayoritas usia 18-19 tahun dan didominasi oleh
perempuan sebanyak 75,8%.

Tabel 1. Usia Responden

Tabel 2. Jenis Kelamin Responden

5
Data banyak didapatkan dari Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan
Kebumian (FTSPK) dan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD).

Tabel 3. Asal Fakultas Responden

a) Pertanyaan umum
Para responden kebanyakan telah menggunakan Shopee sejak tahun 2019
dan telah melakukan berbagai macam transaksi seiring perkembangan fitur dari
aplikasi Shopee itu sendiri. Fitur Shopee yang paling banyak digunakan adalah
online shop dengan persentase 97% dari responden telah menggunakan fitur
tersebut. Fitur Shopee yang dikembangkan baru-baru ini yaitu ShopeeFood yang
merupakan jasa pesan antar makanan mendapat perhatian dari mahasiswa dan 26
dari 33 responden telah menggunakan fitur tersebut.
Rata-rata, responden melakukan transaksi dalam aplikasi Shopee setidaknya
1-2 kali per bulan. Namun, ada 5 responden yang melakukan lebih dari 10 kali
transaksi per bulannya dalam aplikasi Shopee. Kategori barang yang banyak dibeli
oleh mahasiswa ITS adalah pakaian dan kebutuhan kuliah, diikuti oleh kategori
barang-barang penunjang gaya seperti tas, sepatu, dan aksesoris. Kebanyakan
responden menghabiskan sekitar 100.000-500.000 dalam 1 bulan untuk pembelian
barang melalui Shopee. Sekitar 3 responden bahkan menyatakan telah
menghabiskan lebih dari 500.000 per bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa
Shopee adalah platform yang telah menjadi bagian penunjang dalam pemenuhan
kebutuhan hidup mereka.

Tabel 4. Kategori Barang yang Pernah Dibeli oleh Responden

6
Tabel 5. Rata-rata Uang yang Dikeluarkan Oleh Responden dalam Aplikasi Shopee

b) Skala Likert I
Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya diajukan dalam bentuk skala Likert menurut
tingkat keseringan mengalami hal yang dipertanyakan. Skala terukur dari angka 1
sebagai indikator tidak pernah, 2 (jarang), 3 (kadang-kadang), 4 (sering), dan 5
(selalu).
Sebanyak 39,4% atau 13 responden mengaku sering menggunakan aplikasi
Shopee dalam hal transaksi, maupun sekadar browsing barang-barang menarik.
Banyaknya konten yang diberikan oleh Shopee seperti Shopee Live, Shopee Flash
Sale, Shopee Games, dan lain-lain menarik para penggunanya untuk lebih sering
mengecek dan menggunakan aplikasi tersebut.

Tabel 6. Tingkat Keseringan Penggunaan Aplikasi Shopee


Mayoritas mahasiswa tersebut pun mengungkapkan bahwa mereka sering
menantikan event-event diskon yang kerap diadakan oleh Shopee pada waktu-
waktu tertentu. Bahkan 7 dari mereka selalu menantikan event-event tersebut.

Tabel 7. Perilaku Responden Menanti Event Diskon Shopee

7
Mahasiswa termasuk generasi Z & milenial yang banyak dari mereka
mengikuti tren yang terus berkembang, termasuk mahasiswa ITS. Dalam data yang
diperoleh, 13 responden sering membeli barang yang sedang tren melalui Shopee.

Tabel 8. Pengalaman Responden Membeli Barang Tren


Dalam pertanyaan selanjutnya, terkait pembelian berulang barang yang
sebelumnya telah dimiliki dan masih dalam keadaan baik, 30,3% responden
menyatakan bahwa mereka sering melakukan hal tersebut, bahkan 33,3%
mahasiswa pernah membeli barang melalui Shopee walaupun mengetahui dan
merasa barang tersebut tidak terlalu berguna.

Tabel 9. Pengalaman Responden Membeli Barang yang Tidak Terlalu Berguna

c) Skala Likert II
Pertanyaan dalam bagian ini juga ditanyakan dalam skala Likert untuk
mengukur tingkat kesetujuan responden terhadap beberapa pernyataan. Pilihan
jawaban secara linier dari angka 1 yang mengindikasikan ketidaksetujuan (sangat
tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (kurang setuju, 4 (setuju), dan 5 untuk kategori
sangat setuju.
Mahasiswa yang terlibat penelitian ini membeli barang melalui Shopee
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Hampir setengah mahasiswa (45%)
menyetujui adanya voucher gratis ongkos kirim membuat mereka tergiur untuk
membeli barang yang ada di e-commerce Shopee.

8
Tabel 10. Pengaruh Gratis Ongkir Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa
Salah satu pengaruh lain yang membuat mereka tertarik melakukan
pembelian melalui Shopee dengan intensitas yang cukup sering adalah potongan
harga yang ditawarkan oleh para penjual dan pihak Shopee. 51,5% dari mereka
merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 11. Pengaruh Potongan Harga Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa
Selain karena potongan harga yang ditawarkan, kemudahan akses juga
menjadi alasan mahasiswa tertarik melakukan pembelian dengan Shopee. 26 orang
menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 12. Kemudahan Akses Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa


45,5% atau 15 dari 33 mahasiswa merasa sangat setuju bahwa ketertarikan
membeli barang melalui Shopee juga dilatarbelakangi pilihan barang yang
bervariasi dari harga terendah hingga tertinggi, dengan jarak pengiriman yang dekat
maupun jauh, dan variasi kategori lain. Daripada pembelian secara konvensional

9
yang membutuhkan tenaga lebih untuk mendapatkan variasi yang diinginkan,
Shopee menyediakan fitur filter yang dapat digunakan untuk mengatur penawaran
barang sesuai rentang tertentu. Banyaknya penjual yang menawarkan barang
melalui Shopee juga membuat pilihan barang semakin beragam.

Tabel 13. Pengaruh Pilihan yang Bervariasi terhadap Minat Beli Mahasiswa
Kemudahan transaksi juga menjadi faktor lain bagi mahasiswa untuk
tertarik melakukan pembelian di aplikasi Shopee. Shopee menawarkan berbagai
pilihan pembayaran baik sistem tunai maupun cicil dengan Shopee Paylater. Sistem
tunai sendiri tersedia dalam berbagai pilihan bank maupun e-wallet. 28 mahasiswa
menyetujui bahwa Shopee memberikan kemudahan dalam bertransaksi sehingga
mereka tertarik untuk melakukan pembelian barang.

Tabel 14. Pengaruh Kemudahan Transaksi Shopee terhadap Minat Beli Mahasiswa
Fenomena ‘racun’ Shopee yang banyak terlihat akhir-akhir ini merupakan
usaha mempengaruhi orang lain untuk membeli produk yang telah ditunjukkan,
ditinjau (review), atau dipromosikan. Racun Shopee ini bisa bersifat disengaja
maupun tidak. Biasanya, orang yang melakukan ‘racun’ Shopee akan menyertakan
link produk yang dipromosikan atau diminta oleh orang-orang yang tertarik akan
produknya. Pernyataan juga diajukan terhadap mahasiswa ITS terkait pengaruh
fenomena ini terhadap minat beli mereka. Hasilnya, kebanyakan dari mereka
kadang terpengaruh dengan racun Shopee ini. Sekitar 21,2% atau 7 responden
mengaku sering terpengaruh.

10
Tabel 15. Pengaruh ‘Racun Shopee’ terhadap Minat Beli Mahasiswa
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa Shopee saat ini
telah menjadi e-commerce yang berkembang pesat dalam kehidupan masyarakat,
termasuk kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang termasuk generasi Z & milenial
mengikuti perkembangan tren dan berupaya memenuhi tuntutan gaya hidup dengan
membeli barang-barang kekinian. Shopee sebagai platform jual-beli online menjadi
sebuah wadah yang memberikan kebebasan penggunanya untuk bertransaksi.
Dalam studi kasus yang telah dilakukan, menunjukkan hasil bahwa
beberapa mahasiswa sadar berperilaku konsumtif dan beberapa belum menyadari
akan gejala perilaku konsumtif yang dialami. Perilaku konsumtif ini ditandai
dengan (1) Pembelian barang sesuai tren yang mana tren akan selalu berubah seiring
waktu dan tidak sejalan dengan kebutuhan, (2) Pemborosan dengan mengoleksi
barang yang sama walaupun sebelumnya sudah dimiliki dan masih ada dalam
kondisi baik, (3) Pembelian barang yang kurang fungsional dan bermanfaat.
Keterkaitan perilaku konsumtif mahasiswa pada aplikasi Shopee sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sesuai penelitian yang telah kami lakukan,
mahasiswa menyatakan bahwa adanya potongan harga, voucher gratis ongkos kirim,
kemudahan akses, pilihan yang bervariasi, dan kemudahan transaksi menjadi alasan
mahasiswa sering tergiur untuk melakukan pembelian di aplikasi Shopee.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Aplikasi Shopee merupakan jasa yang sangat berdampak pada mahasiswa.
hal ini dapat dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa lebih dari 60%
responden melakukan transaksi lebih dari 10 kali dalam kurun waktu 1 bulan.
perilaku konsumtif ini dipacu oleh beberapa faktor yang pertama adanya tawaran
seperti Shopee 3.3, Tahun Baru, Ramadhan, dan voucher gratis ongkir. Selanjutnya,
tren yang sedang viral di internet juga memicu rasa ingin pengguna semakin
konsumtif. Akan tetapi, tidak semua transaksi di Shopee bersifat konsumtif tanpa
arah. Mayoritas responden masih lebih mengutamakan penggunaan Shopee sebagai
medium untuk memenuhi kebutuhan. dengan ini disimpulkan bahwa beberapa
mahasiswa tetap menggunakan aplikasi Shopee untuk memenuhi kebutuhan
ataupun keinginan, hal ini adalah hal yang wajar semasih bisa mengendalikan diri.

Saran
Aplikasi Shopee merupakan aplikasi yang sangat berguna di kalangan
mahasiswa, akan tetapi kemudahan ini menyebabkan mahasiswa sering bersifat
konsumtif. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa hendaknya selalu melatih sifat
impulsif diri kita dan selalu memprioritaskan penggunaan aplikasi Shopee untuk
memenuhi kebutuhan yang kita miliki.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rachman, T. (2018) ‘Perilaku Konsumtif’, Angewandte Chemie International


Edition, 6(11), 951–952., (2002), pp. 10–27.
Putra, R. A. (2018) ‘Pengaruh Kebutuhan, Minat Dan Media Massa Terhadap
Keputusan Mengikuti Pelatihan Kerja Di Unit Pelaksanaan Teknis Pelatihan Kerja
Tulungagung’, pp. 18–56.
Arum, D. and Khoirunnisa, Ri. N. (2021) ‘HUBUNGAN ANTARA KONTROL
DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI PSIKOLOGI
PENGGUNA E-COMMERCE SHOPEE Riza Noviana Khoirunnisa Abstrak’,
Character : Jurnal Penelitian Psikologi, 8(9), pp. 92–102. Available at:
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/42541.
Muhibbin, M. and Marfuatun, M. (2020) ‘Urgensi Teori Hierarki Kebutuhan
Maslow Dalam Meminimalisir Prokrastinasi Akademik Di Kalangan Mahasiswa’,
Educatio, 15(2), pp. 9–20. doi: 10.29408/edc.v15i2.2714.

13

Anda mungkin juga menyukai