Anda di halaman 1dari 8

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

CATATAN GASAN KK AMA!!!!!!!

Ida kd phm maksudnya kyk apa itu


2.1 Paku Sayur (Diplazium esculentum)
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan berpembuluh
yang banyak ditemukan di seluruh penjuru dunia, tetapi lebih banyak
tumbuh di daerah tropic yang lembab. Terdapat lebih dari 15.000 spesies
tumbuhan paku tumbuh di berbagai kawasan bumi (Chapman, 2009), dan
4000 spesies diantaranya tumbuh di Asia Tenggara (De Winter an
Amoroso, 2003).

Diplazium esclentum lebih dikenal dengan nama daerah paku sayur


karena jenis tumbuhan paku ini dapat dikonsumsi. Umumnya hidup di
tempat terbuka yang mendapat sinar matahari langsung dan teduh dengan
pencahayaan matahari yang kurang. Tumbuhan ini mempunyai akar
bewarna hitam dan berambut banyak. Batangnya berbentuk bulat, bagian
depannya beralur dalam, semakin ke atas alur semakin dangkal. Batangnya
berwarna kuning dengan tepi daun bergerigi dan berwarna hijau tua. LBN-
LIPI (1980) D. esculentum mempunyai akar yang berwarna hitam dengan
batang yang beralur. Daun berwarna hijau tua dan bertekstur tipis.
Sporangium berwarna coklat terletak di bagian abaksial daun.

Diplazium esclentum atau lebih dikenal dengan paku sayur telah


banyak dikonsumsi dan digunakan oleh orang terdahulu untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti batuk, asma, demam,
sakit kepala, diare, antidysentri. Menurut Setyowati (2005) hasil studi
etnobotani suku Dayak memanfaatkan tanaman ini sebagai obat kencing
bernanah atau kencing berdarah. Ental Diplazium esculentum juga
dimanfaatkan oleh masyarakat Olen Setulang, Kalimantan Timur sebagai
obat penurun panas pada anak-anak (Karmilasanti dan Supartini, 2011).
Masyarakat Manokwari, Papua Barat menggunakan entalnya untuk
mengobati sakit kepala (Lense, 2012).

2.2 Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi serat. Serat yang digunakan biasanya serat alami, dan
mengandung selulosa. Kertas merupakan bahan yang sering dipakai.
Setidaknya sampai saat ini kertas masih dipercaya sebagai bahan yang
paling efektif dan efisien sebagai media buku (Anonim, 2005).

Secara umum kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas


budaya dan kertas industri. Yang termasuk kertas budaya adalah kertas-
kertas cetak dan kertas tulis, diantaranya adalah kertas kitab, buku, Koran
dan kertas amplop. Sedangkan yang termasuk kertas industri adalah kertas
kantong kertas minyak, pembungkus buah-buahan, kertas bangunan, kertas
isolasi elektris, karton dan pembungkus sayur-sayuran.Adanya kertas
merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan
arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-
bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu,
bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang
dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad
lampau.
Kertas terbuat dari bahan baku yang disebut pulp, pulp ini berasal
dari serat tanaman yang merupakan jalinan serat yang telah diolah
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu lembaran. Pulp yang
digunakan telah diproses terlebih dahulu sebelum dijadikan sebagai bahan
pembuatan kertas, seperti dilakukan pengeringan. Beberapa bahan yang
saling menempel dan saling menjalin juga tambahkan dalam proses
pembuatan kertas, serta serat alam yang digunakan adalah serat yang
mengandung selulosa dan hemiselulosa.Pulp dapat berasal dari kayu,
bambu, padi dan tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada
umumnya serat yang digunakan sebagai bahan baku kertas adalah kayu.
Serat yang dapat diolah menjadi bahan baku kertas berupa selulosa,
selulosa tersebut banyak terdapat pada tanaman (Agustina, 2011).

2.3 2.3 Serat


Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-
potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh.
Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain,
atau kertas. Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-
tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat
mengalami pelapukan. Salah satu dari jenis serat alami yaitu
Serat tumbuhan/serat pangan;biasanya tersusun
atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin.
Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan
digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga
penting bagi nutrisi manusia. Serat sintetisatau serat buatan manusia
umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun, ada pula serat sintetis
yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon (Wikipedia, 2017).
Serat alami digolongkan menjadi selulose, protein, dan mineral.
a) Selulosa
Serat tumbuhan atau serat pangan biasanya tersusun dari
selulosa, semi selulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin.
Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air
(higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran
menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh dari serat ini
yaitu katun dan kain rami.
b) Serat Protein
Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air
(higroskopis) dibanding serat kapas, jika dilakukan uji pembakaran
akan menimbulkan abu hitam yang rapuh mengarang berkerikil, dan
bau pembakarannya seperti rambut terbakar, nyala apinya cepat
terlambat.
c) Serat Asbes
Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat pakaian,
karena factor ekonomi dan kesehatan.
Ekstraksi serat atau degumming merupakan proses pemisahan serat
selulosa dari gum. Gum pada serat terdiri dari pektin, hemiselulosa
dan lignin. Zat tersebut harus dihilangkan agar serat memiliki daya pintal.
Menurut Eriningsih (2008), Degumming merupakan proses awal dalam
pengambilan serat yang sangat mempengaruhi kualitas akhir produk. Padaproses
tersebut, gum pada serat akan terdegradasi sehingga kehalusan serat meningkat.
Untuk bahan baku tanaman non kayu seperti kiambang, metode yang tepat adalah
proses alkali(metode kimia).

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

1.1. Paku Sayur (Diplazium esculentum)


Paku Sayur (Diplazium esculentum) merupakan nama umum dari
tumbuhan paku yang berasal dari genus Diplazium (Wikipedia, 2007). Paku
sayur (Diplazium esculentum) merupakan sejenis paku/pakis yang biasa dimakan
ental mudanya sebagai sayuran oleh penduduk Asia Tenggara dan Kepulauan di
Samudera Pasifik.  Paku ini termasuk kedalam golongan paku homospora. Paku
sayur (pakis) adalah salah satu dari 20,000 jenis spesies tumbuhan yang di
klasifikasikan ke dalam divisi pteridophyta dan juga lebih dikenal sebagai
filidophyta. Pteridophyta merupakan tumbuhan kormofita karena sudah berupa
akar,batang dan daun yang sesunguhnya.
Paku ini biasanya tumbuh di tepi sungai atau di tebing-tebing yang lembab
dan teduh, di pinggir sungai terlindung pada tanah yang kaya bahan organik.
Dapat tumbuh dari ketinggian 350 m -1600 m dpl lebih. Paku ini juga banyak di
temukan di pegunungan dan tempat-tempat dataran tinggi lainnya. Tumbuhan
paku ini berasal dari Amerika dan sangat terkenal karena paku ini di gunakan
untuk makanan.Tumbuhan paku ini kebanyakan berbentuk semak,akan tetapi
ketika membesar akan menyerupai pohon.
Paku sayur memiliki akar yang gemuk, liat akar yang sering berkumpul
dapat dijual. Tangkainya berwarna hijua dan agak halus, dengan Panjang 20-50
cm. pada daun 2-3 pinnate, 5-3 menyirip, dan panjangnya 50-80 cm. yang
pinnules berbentuk pisau pembedah dengan Panjang 2-5 cm dan agak kasar
bergerigi. Para sori yang dangka, diatur di pasang di sisi pembuluh darah atau
veinlets. Rhizoma pada paku sayur ini merambat ke erect, bersisik: rimpang-sisik
bergigi, malai berlekuk dengan lekukan khas dan membuka. Daun pakis
sederhana untuk pinnately gabungan menyirip urat, atau melapisi dengan
gambaran yang mirip untuk membentuk areoles persegi empat agak penuh pada
setiap samping vienlets (seperti venasi goniopetroid) biasanya berbulu atau
bersisik pada sumbu.
Adapun anatomi dari paku sayur yaitu baik pada akar, batang, dan daun,
secara anatomi tumbuhan paku sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu
xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun
untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Reproduksi Paku Sayur
Paku sayur termasuk ke dalam golongan paku homospora yaitu
menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Paku
homospora disebut juga berumah satu karena sporanya akan tumbuh menjadi
protalium pembentuk anteridium maupun arkegonium.
Sama dengan tumbuhan paku lainnya, tumbuhan paku sayur pada
perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan
fase gametofit. Gametofit tumbuhan paku memiliki beberapa perbedaan dengan
gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku sayur dinamakan dengan
protalium tetapi sama-sama bersifat haploid.
Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium
ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya. Protalium ini
terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium
yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi
bawah protalium di antara rizoidnya.
Sporofit pada tumbuhan paku sayur sangat berbeda dengan sporofit pada
lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi
jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama.
Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku sayur.
1.2. Kertas
Kertas adalah barang yang berwujud lembaran-lembaran tipis. Yang
dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp yang telah mengalami
pengerjaan pengeringan, ditambah beberapa bahan tambahan yang saling
menempel dan saling menjalin, serat yang digunakan biasanya berupa serat alam
yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dibuat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang sangat beragam.Kertas dikenal sebagai media utama untuk
menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan
dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,
kebersihan ataupun toilet.
Secara umum kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas budaya
dan kertas industri. Yang termasuk kertas budaya adalah kertas-kertas cetak dan
kertas tulis, diantaranya adalah kertas kitab, buku, Koran dan kertas amplop.
Sedangkan yang termasuk kertas industri adalah kertas kantong kertas minyak,
pembungkus buah-buahan, kertas bangunan, kertas isolasi elektris, karton dan
pembungkus sayur-sayuran.Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia
tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum
ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung
yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari
batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang
dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Kertas terbuat dari bahan baku yang disebut pulp, pulp ini berasal dari
serat tanaman yang merupakan jalinan serat yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu lembaran. Pulp yang digunakan telah diproses terlebih
dahulu sebelum dijadikan sebagai bahan pembuatan kertas, seperti dilakukan
pengeringan. Beberapa bahan yang saling menempel dan saling menjalin juga
tambahkan dalam proses pembuatan kertas, serta serat alam yang digunakan
adalah serat yang mengandung selulosa dan hemiselulosa.Pulp dapat berasal dari
kayu, bambu, padi dan tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada
umumnya serat yang digunakan sebagai bahan baku kertas adalah kayu. Serat
yang dapat diolah menjadi bahan baku kertas berupa selulosa, selulosa tersebut
banyak terdapat pada tanaman (Agustina, 2011).
2.3. Serat
Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan
komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Manusia
menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat
alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Salah satu
dari jenis serat alami yaitu Serat tumbuhan/serat pangan;biasanya tersusun
atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh
dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai
bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi
manusia. Serat sintetisatau serat buatan manusia umumnya berasal dari
bahan petrokimia. Namun, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami
seperti rayon (Wikipedia, 2017).
Serat alami digolongkan menjadi selulose, protein, dan mineral.
a.) Selulosa
Serat tumbuhan atau serat pangan biasanya tersusun dari selulosa, semi
selulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang
dari selulosa adalah mudah menyerap air (higroskopis), mudah kusut, dan jika
dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh
dari serat ini yaitu katun dan kain rami.
b.) Serat Protein
Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air (higroskopis)
dibanding serat kapas, jika dilakukan uji pembakaran akan menimbulkan abu
hitam yang rapuh mengarang berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut
terbakar, nyala apinya cepat terlambat.
c.) Serat Asbes
Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat pakaian, karena factor
ekonomi dan kesehatan.
Ekstraksi serat atau degumming merupakan proses pemisahan serat selulosa dari
gum. Gum pada serat terdiri dari pektin, hemiselulosa dan lignin. Zat tersebut harus
dihilangkan agar serat memiliki daya pintal. Menurut Eriningsih (2008),
Degumming merupakan proses awal dalam pengambilan serat yang sangat mempengaruhi
kualitas akhir produk. Padaproses tersebut, gum pada serat akan terdegradasi sehingga
kehalusan serat meningkat. Untuk bahan baku tanaman non kayu seperti kiambang, metode
yang tepat adalah proses alkali(metode kimia).

Anda mungkin juga menyukai