Anda di halaman 1dari 115

ii

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku ajar Konsep Dasar Seni di SD. Tak lupa juga
mengucapkan salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita mampu keluar dari kegelapan menuju
jalan yang lebih terang.

Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang mendukung
lancarnya buku ini mulai dari proses penulisan hingga proses cetak, yaitu orang tua
kami, rekan-rekan kami, bapak dan ibu dosen, dan masih banyak lagi yang tidak bisa
kami sebutkan satu per satu.

Adapun, buku ajar kami yang berjudul ‘Konsep Dasar Seni di SD’ ini telah selesai kami
buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang
membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai seni secara lebih lanjut.

Dalam buku ini, tertulis apa itu seni, kesenian dalam arti luas serta bagaimana seni itu
tercipta dalam diri manusia.

Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna
tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga
saran terhadap karya buku ajar ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku.

Demikian buku ajar ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami
informasi dan juga mendapatkan wawasan mengenai konsep dasar seni di SD serta
dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas. Terima kasih.

Makassar, April 2022

Penulis

KONSEP DASAR SENI ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAS ISI iii
BAB I PENGERTIAN, WAWASAN DAN FUNSI SENI 1
A. Pengertian Seni 1
B. Wawasa Seni 2
C. Fungsi Seni 2
BAB II PERKEMBANGAN SENI 6
A. Perkembangan Seni di Indonesia 6
B. Masa Protosejarah 6
C. Masa Kontemporer/Modern 8
BAB III PERKEMBANGAN SENI RUPA 21
A. Perkembangan Seni Rupa Ketika Zaman Prasejarah 21
B. Keanekaragaman Seni dan Budaya di Indonesia 33
BAB IV KONSEP DASAR SENI RUPA, SENI MUSIK DAN SENI TARI 39
A. Pengertian Seni 39
B. Fungsi Seni 39
C. Cabang Seni 39
BAB V KESENIA, KARYA SENI DAN PROSES PENCIPTAAN
KARYA SENI 53
A. Kesenian 53
B. Karya Seni 53
C. Tahapan Seni 54
BAB VI ASPEK APRESIASI SENI, ASPEK EKSPRESI SENI DAN ASPEK
KREASI SENI 57
A. Aspek Apresiasi 57
B. Aspek Ekspresi 61
C. Aspek Kreasi 62
BAB VII UNSUR-UNSUR SENI 66
A. Unsur Seni Rupa 66
B. Pengertian Bahasa dan Kesenian 68
C. Seni tari 69
D. Seni musik 73
BAB VIII KETEHUBUNGAN DAYA SENI DAN DIMENSI SENI 81
A. Dimesi Seni 81
B. Ketehubungan Daya Seni dan Dimensi Seni 84
BAB IX KEMAMPUAN DASAR ANAK DALAM SENI, TAHAPAN
PERKEMBANGAN IMAJINASI ANAK 87
A. Kemampuan Dasar Anak Dalam Seni 87
B. Tahapan Perkembangan Imajinasi Kreatif Anak 89
C. Pengembangan Kreativitas Dalam Pembelajaran 93
BAB X PRIODESASI PERKEMBANGAN KONDISI KOGNISI, SOSIAL
PSIKOLOGI ANAK, KARATERISTIK PERKEMBANGAN
IMAJINASI ANAK, DAN KEMAMPUAN ARTISTIK ANAK DIDIK 96
A. Pengertian Priodesasi Perkembangan 96
B. Periodesasi Perkembangan Kongisi Anak 96
C. Periodesasi Perkembangan Kondisi Sosial Anak 98
D. Periodesasi Perkembangan Kondisi Psikologis Anak 99
E. Karateristik Imajinasi Anak 100
F. Kemampuan Artistik Anak 101

KONSEP DASAR SENI iii


BAB XI KONSEP KREATIVITAS 107
A. Konsep Kreativitas 107
B. Konsep Inovasi 108
C. Kreativitas dan Inovasi Dalam Seni Menggunkan Aplikasi Art
dan Cultural 108

KONSEP DASAR SENI iv


BAB I
PENGERTIAN, WAWASAN DAN FUNSI SENI

A. Pengertian Seni
1. Pengertian Seni Secara Umum
Seni dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti yaitu: Pertama.
Keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusanya, keindahanya dan
sebagainya). Kedua. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan,
ukiran, dan sebagainya. Ketiga. Kesangupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi
(luar biasa).
Kata seni berasal dari bahasa sansekerta sani yang memiliki makna pemujaan,
persembahan, dan pelayanan. Sedangkan pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang
dibuat dan diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika. Seni pada
dasarnya sulit untuk dinilai dan dijelaskan secara detail, tergantung pemahaman tiap-tiap
manusia.Setiap kali kita mendengar kata seni pasti anda akan membayangkan suatu hasil karya
manusia yang mempunyai unsur keindahan seperti lagu, lukisan, patung, ukiran dan hal-hal lain
yang menurut anda mempunyai unsur keindahan.
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, pengertian seni adalah berasal dari kata latin ars
yang artinya keahlian mengekpresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan
kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana atau karya yang mampu menimbulkan
rasa indah. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga
dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seperti halnya dalam buku Ilmu Budaya Dasar karya Hartono, mengartikan seni merupakan karya
manusia yang memiliki nilainilai tertentu. Nilai itu antara lain nilai indrawi, nilai bentuk, nilai
pengetahuan, dan nilai ide, temu, dan dalil-dalil keadilan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam
bentuk lahir yang dapat dinikmati oleh indra manusia (mata atau telinga), sehingga dapat
memuaskan hati pendengar atau penglihatnya.
Pengertian seni yang paling universal adalah identifikasi dari sebuah keindahan. Banyak
yang mengatakan kalau keindahan adalah bagian dari fitrah manusia.
2. Seni Meurut Para Ahli
a. Menurut Quraish Shihab, M.A. dalam bukunya Wawasan Al-Qur'an mengemukakan bahwa
seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung
dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh
kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut
merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada
hambahambanya.
b. Seni menurut Yusuf Al-Qardhawi, seni adalah merasakan dan mengungkapkan keindahan.
c. Seni menurut Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
d. Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni
tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak
memaksudkanya sekedar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan
“falsafi” yakni bersifat dan bernada “universal”.
e. Seni menurut Schopenhauer adalah, segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni musik meskipun seni musik adalah
seni yang paling abstrak.
f. Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada
orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.

KONSEP DASAR SENI 1


g. Seni menurut Thomas Munro adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek
psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
h. Teori Ekspresi Seni Modern, Seni adalah ungkapan emosi atau ungkapan perasaan seniman.
i. Seni menurut Brade adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang
membahagiakan jiwa spiritual manusia.
j. Seni menurut Lager seni adalah kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang dapat dipahami
oleh perasaan manusia bentuknya berupa lukisan patung, arsitektur, musik, tari, film dan
lain-lain.
k. Menurut Kuntjaraningrat seni adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
l. Henurut Ki Hajar Dewantara seni yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup
perasaannya dan bersifat indah sehingga menggerakkan jiwa perasaan manusia.

B. Wawasan Seni
Wawasan seni adalah sikap, pendekatan, pemahaman dan penghayatan seseorang
terhadap kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk menjadi dasar atau tolok ukur
dalam membicarakan kesenian, karena ia juga merupakan pemahaman dan penghayatan
penghayatan kita dalam menilai menilai karya seni. Wawasan Wawasan seni yang berbeda
berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang berbeda dalam menghadapi kesenian pada
umumnya dan pendidikan kesenian pada khususnya.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa keindahan dan rasa seni yang bisa
dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia manusia,
semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
dikelilingi oleh aktifitas berkesenian. Meskipun semua itu berlangsung secara alami dan tidak
disadari sebagai aktifitas berkesenian.
Seni berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, dan tidak dapat
dipungkiri bahwa seni merupakan bagian dari hasil aktivitas manusia yang disebut Budaya. Jadi
seni merupakan bagian dari budaya yang menyangkut segi keindahan. Budaya berasal dari bahasa
sansekerta buddayah yang merupakan jamak dari kata buddhi atau akal budi. Dan kebudayaan
adalah kegiatan manusia untuk mengembangkan kehidupan secara lahir dan batin dengan
membuat ciptaan- ciptaan baru. Dalam proses memahami seni keakraban perlu dikembangkan,
kearah pendalaman Apresiasi dan Kreasi karya seni.Sehingga pemahaman seni dapat menjelma
menjadi bagian dari proses kehidupan kita.
Gambaran tentang seni sering tidak jelas dan kebanyakan sering terlalu sempit dalam
pemahamannya, seni yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya sudah tua
usianya. Sebagai contoh yang kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari; Sebuah lukisan yang
tergantung di dinding. Arca pada candi yang sering kita lihat serta beraneka tarian yang sering
juga kita nikmati, semua itu adalah wujud dari suatu karya seni. Batasan yang paling sederhana
yang selama ini kita pahami, seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.

C. Fungsi Seni
Sejalan dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia, maka berkembanglah
pula seni dalam kehidupan. Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan
terutama dalam fungsi pemenuhan kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu
fungsi individu dan fungsi sosial.
1. Fungsi Individu Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk
individu, yaitu antara lain:

KONSEP DASAR SENI 2


a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik Pada hakekatnya manusia adalah mahluk
homofaber yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan
pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan
fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal penting.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional Seorang memiliki sifat yang berbeda-beda
dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah mempengaruhi sisi
emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah letih, gembira,
iba, kasihan, benci, cinta dll. Manusia dapat merasakan semua itu dikarenakan di
dalam dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan
pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia
memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan
kebutuhan batinnya. Sebagai contoh karena kegiatan dan rutinitas sehari-hari maka
manusia mengalami kelelahan sehingga memerlukan rekreasi, misalnya menonton
hiburan teater, menonton film di bioskop, menonton sendra tari, ataupun menonton
pameran seni rupa. Seseorang yang memiliki pengalaman estetikanya lebih banyak
maka ia akan memiliki kepuasan yang lebih banyak maka ia memiliki kepuasan
yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman adalah seorang yang mampu
mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah karya seni yang
diciptakannya. Hal itu juga diyakini olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan
emosional dirinya.
2. Fungsi sosial Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai
pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai
fungsi sosial, yaitu sebagai berikut:
Fungsi Rekreasi Kejenuhan seseorang karena aktifitasnya sehari-hari membuat seseorang
membutuhkan penyegaran diri, misalnya diwaktu hari libur mangunjungi tempat-tempat
rekreasi obyek wisata (rekreasi alam). Seni juga dapat dijadikan sebagai benda rekreasi
misalnya seni pertunjukan sendra tari, pagelaran musik, pertunjukan teater dll. Seni sebagai
rekreasi merupakan seni yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat
penyegaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada. Di era globalisasi ini kehadiran seni
mendapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak (terkait dengan kebutuhan dan
nilai ekonomi atau bisnis).
a. Fungsi Komunikasi Pada hakekatnya setiap orang berkomunikasi dengan manusia lain
menggunakan bahasa karena merupakan sarana yang paling efektif, mudah, dan cepat
untuk dimengerti. Namun begitu bahasa memiliki keterbatasan karena tidaklah mungkin
semua orang menghafal semua bahasa yang ada. Oleh karena itulah dibutuhkan bahasa
universal yaitu bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Seni diyakini dapat
dipergunakan demi kepentingan tersebut. Misalnya Paranggi dapat berkomunikasi
dengan orang di seluruh pelosok penjuru dunia melalui pertunjukan sendra tari, affandi
melalui lukisannya, Shakespeare dapat berkomukasi melalui puisi-puisi nya dll.
Tampaknya seni menjadi sangat efektif membantu orang untuk berkomunikasi karena
seni dapat menembus batasan-batasn bahasa verbal maupun perbedaan lahiriah setiap
orang. Hanya melalui seni manusia dapat berkomunikasi dengan dunia luar serta melalui
seni kita dapat mengenal budaya bangsa lain.
b. Fungsi Rohani Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam karya-karya moko, neraca,
dolmen, menhir, candi pura, bangunan masjid, gereja, ukiran, relief, dsb. Manakah yang
muncul pertama kali, kepercayaan religi atau seni terlebih dahulu? Dan hal tersebut
tidak dapat dijawab secara pasti. Karl Barth berpendapat bahwa sumber keindahan
adalah Tuhan. Agama sering dijadikan juga sebagai salah satu sumber inspirasi seni
yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi tersebut
tergambarkan dalam bentuk nilai estetika. Banyak media yang mereka pergunakan. Ada

KONSEP DASAR SENI 3


yang memakai suara, gerak, visual, dsb. Sebagai contoh yaitu kaligrafi arab, makam,
relief, candi, gereja dll.
c. Fungsi Pendidikan Pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai suatu kondisi tertentu
yang memungkinkan terjadinya transformasi dan kegiatan sehingga mengakibatkan
seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang lebih maju. Dlam sebuah pertunjukan
seni, orang sering mendapatkan pendidikan secara tidak langsung karena di dalam setiap
karya seni pasti ada pesan atau makna yang disampaikan. Disadari atau tidak,
rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan oleh seni merupakan alat pendidikan bagi
seseorang. Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku
seseorang supaya berubah kepada kondisi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya.
Disinilah seni harus disadari mnumbuhkan nilai estetika dan etika kepada peserta didik.
d. Fungsi Artistik Dalam hal ini seni lebih berfungsi sebagai media ekspresi seniman
dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer,
tari kontemporer, dan seni rupa kontenporer (seni hanya pertunjukan yang tidak bisa
dinikmati pendengar atau pengunjung hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan
komunitasnya.
e. Fungsi Guna Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali
sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan
mempertimbangkan aspek kegunaannya seperti perlengkapan atau peralatan rumah
tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
f. Fungsi kesehatan Seni sebagai fungsi kesehatan seperti pengobatan penderita gangguan
physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar
belakang pasien).

Rangkuman

Seni dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti yaitu: Pertama. Keahlian
membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusanya, keindahanya dan sebagainya).
Kedua. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran, dan
sebagainya. Ketiga. Kesangupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa).

Pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa keindahan dan rasa seni yang bisa dipupuk dan
dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia manusia, semakin
meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dikelilingi
oleh aktifitas berkesenian. Meskipun semua itu berlangsung secara alami dan tidak disadari
sebagai aktifitas berkesenian.
Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi pemenuhan
kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.

LATIHAN SOAL
1.1 Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

1. Kata seni berasal dari Bahasa sansekerta seni yang memiliki makna……
a. pemujaan

KONSEP DASAR SENI 4


b. persembahan
c. pelayanan
d. semua benar

2. Menurut ……. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya
manusia. Siapakah yang mengemukakan pendapat tersebut?
a. yusuf al qhardhawi
b. aristoteles
c. plato
d. quraish shihab

3. Fungsi yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri adalah
fungsi…..
a. individual
b.fungsional
c. social fungsi
d. fungsi rekreasi

4. Dalam ensiklopedia nasional Indonesia seni adalah berasal dari kata “ars” yang
artinya…..
a. seni adalah memandang dengan mata
b. seni adalah keahlian mengekspresikan ide ide dan pemiiran estetika dan dapat
menimbulkan estetika
c. seni adalah teknik mngreasikan jari dengan keindahan dan memperhatikan goresan
yang ada
d. seni adalah keahlian mengkritik dan memberikan saran guna memperoleh keunikan
sendiri
5. Seseorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah
karya seni yang diciptakan disebut….
a. seniman
b. kesenian
c.keahlian seni
d. mengkritik

1.2 Essay
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama.

1. Seni adalah…
2. Tuliskan pengertian seni menurut beberapa ahli !
3. Ada berapa fungsi seni? Jelaskan!
4. Setelah membaca materi, menurut Bahasa anda apakah yang dimaksud dengan seni?
5. Mengapa seni dikatakan sebagai keindahan?

KONSEP DASAR SENI 5


BAB II

PERKEMBANG SENI

A. Perkembangan Seni di Indonesia

Sejarah perkembangan seni tidak berdiri sendiri melainkan terintegrasi dalam bentuk
kebudayaan itu sendiri, karena seni merupakan unsur dari kebudayaan. Oleh karena itu,
membahas tentang perkembangan seni dilakukan dengan mempelajari perkembangan
kebudayaan melalui pendekatan pengamatan bidang seni. Fakta menunjukkan bahwa salah satu
ciri khas kebudayaan Indonesia dibandingkan kebudayaan negara lain adalah keseniannya.
Banyak wisatawan mancanegara yang mengagumi Indonesia melalui kesenian.

Sangatlah tepat kiranya, jika pemerintah selalu mengirimkan duta seninya ke manca negara
untuk menarik wisatawan asing agar menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata.
Dalam bab berikut ini secara ringkas akan kita telusuri bersama jejak perkembangan seni,
khususnya yang mencakup seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan sebagai bagian dari sejarah
kebudayaan Indonesia.

B. Masa Protosejarah
Kebudayaan ada sejak manusia ada, karena manusialah yang menciptakan suatu bentuk
kebudayaan. Seperti diungkapkan oleh para ahli purbakala, bahwa kehidupan manusia telah
mengalami proses evolusi yang sangat panjang dengan memakan waktu jutaan tahun untuk
membentuk pola kehidupan manusia seperti yang ada sekarang.
Menurut penelitian para ahli purbakala, manusia merupakan satu jenis makhluk yang telah
mengalami proses evolusi dari sejenis makhluk primata sejak sekitar 70.000.000 tahun yang lalu.
Keberadaan manusia purba banyak diketahui para ahli purbakala melalui penemuan-penemuan
fosil manusia purba. Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia sebagai berikut.
1. Pada tahun 1898, Eugene Dubois, seorang dokter Belanda menemukan fosil manusia
purba di lembah sungai Bengawan Solo, dekat Desa Kedung Brubus, kemudian
ditemukan lagi di daerah Trinil, Jawa Timur. Fosil manusia purba penemuan Dubois
tersebut diberi nama Pithecanthropus Erectus, yang berarti manusia kera yang berjalan
tegak.
2. Pada tahun 1931 dan 1934, seorang ahli geologi Jerman GHR von Koenigswald
menemukan fosil serupa di dekat Desa Ngandong, di lembah Bengawan Solo, sebelah
utara Trinil.
3. Pada tahun 1941 di dekat Sangiran, Surakarta, GHR Von Koenigswald menemukan fosil
serupa, tetapi memiliki struktur tubuh dengan ukuran yang luar biasa besarnya, sehingga
disebut sebagai fosil Meganthropous Palaeojavanicus.

Penemuan-penemuan fosil disertai dengan adanya penemuan alat-alat sebagai bagian dari
kehidupannya. Hal itu menunjukkan bahwa manusia purba telah mengenal kebudayaan. Adanya
peralatan batu yang ditemukan di dekat penemuan fosil manusia purba menunjukkan bahwa
manusia purba telah memiliki kebudayaan dalam bentuk peralatan yang terbuat dari batu.
Lebih jauh penguasaan manusia purba terhadap unsur-unsur kebudayaan lama (primitif),
nampak dengan ditemukannya berbagai gambar-gambar sederhana yang terlukis di dinding
langit-langit gua tempat kediaman manusia purba.

KONSEP DASAR SENI 6


1. Gua-gua di teluk Mc Cluer dan Teluk Triton, Papua. Pada bagian dinding gua dan karang
dijumpai banyak lukisan yang beraneka ragam, seperti: cap tangan, gambar orang, ikan,
perahu, binatang melata, cap kaki, garis-garis geometrik maupun coretan lukisan abstrak.
2. Gua-gua di Kepulauan Kai, Pulau Seram, dan Maluku. Di tempat tersebut banyak
dijumpai lukisan di dinding gua dengan dominasi warna merah dan putih. Adapun objek
lukisannya tidak jauh berbeda dengan yang ditemukan di Papua.
3. Gua leang-leang di Sulawesi Selatan. Pada dinding langit-langit gua ditemukan berbagai
corak lukisan dari gambar hewan atau bentuk organ tubuh yang konkret juga
coretancoretan abstrak dengan dominasi warna merah. Sementara temuan lukisan yang
serupa pada dinding gua di Pulau Muna, Sulawesi tengah banyak di dominasi warna
coklat.
4. Gua Sodong di Besuki-Jawa Timur. Gambar-gambar sederhana yang terdapat di dinding
gua tempat kediaman manusia purba tersebut menunjukkan bahwa manusia purba telah
mulai mengenal seni lukis sebagai bentuk ungkapan perasaan. Gambar-gambar tersebut
merupakan bagian dari wujud kebudayaan.

Di samping temuan gambar atau coretan di gua, juga ditemukan objek lukisan dalam bentuk
relief, antara lain manusia, binatang dan pola-pola geometris yang terdapat pada sarkofagus yang
ditemukan di Bondowoso dan Bali. Relief serupa juga ditemukan pada tutup dolmen yang
ditemukan di Desa Tlogosari, Bondowoso. Penemuan berbagai jenis patung batu maupun patung
perunggu menunjukkan kemajuan senipatung yang merupakan bagian dari seni rupa.
Benda-benda seni yang merupakan bentuk kebudayaan manusia proto sejarah, banyak
ditemukan di Indonesia dalam bentuk bangunan megalitik. Bangunan megalitik, yaitu bangunan
batu besar yang dibuat berkaitan dengan unsur kepercayaan pada waktu itu, yaitu menyembah
roh nenek moyang. Peninggalan tersebut antara lain berupa:

1. Menhir, yaitu bangunan berwujud tugu batu.


2. Dolmen, yaitu bangunan batu menyerupai meja besar. Dolmen diduga sebagai tempat
sesaji.

3. Sarkofagus adalah bangunan yang berfungsi sebagai keranda jenazah. Sarkofagus terbuat
dari batu dengan cekungan di dalamnya.

Di samping benda-benda tersebut juga ditemukan perhiasan dari batu ataupun manik-manik
yang diduga sebagai bagian dari benda-benda perhiasan, benda-benda keperluan sehari-hari, dan
rangkaian dari benda-benda upacara ritual. Keberadaan benda-benda tersebut sekaligus
menunjukkan perkembangan seni kerajinan sebagai bagian dari seni rupa pada masa prasejarah.
Manik-manik yang terbuat dari bahan kaca banyak ditemukan di daerah: Sumatra Selatan, Jawa,
Timur, dan Bali. Adapun manik-manik yang ditemukan di guagua pada umumnya terbuat dari
kulit kerang. Beberapa jenis gelang, cincin perunggu banyak ditemukan di daerah Pasemah,
Sumatra Selatan.
Perkembangan zaman mengakibatkan pula perkembangan tingkat kecerdasan manusia. Hal
itu diwujudkan dalam bentuk peningkatan kemampuan manusia membuat alat-alat yang semula
terbuat dari batu ke logam. Berbagai benda-benda peninggalan zaman perunggu di kawasan Asia
Tengara, pertama kali ditemukan di Dongson, Vietnam Utara berupa kuburan tua berisi benda-
benda dari perunggu dan besi. Di antara benda-benda tersebut, antara lain nekara (genderang
perunggu), alat-alat berupa kapak perunggu dengan aneka bentuk, warna dan ukuran, alat-alat
perunggu, bejana-bejana perunggu, perhiasan berupa gelang dan manik-manik, serta arca-arca
perunggu.

KONSEP DASAR SENI 7


Hal yang menarik dari benda-benda tersebut adalah adanya hiasan bergambar terutama
pada nekara. Keberadaan hiasan pada benda-benda yang terbuat dari logam tersebut
menunjukkan telah terjadi perkembangan kebudayaan manusia, khususnya dalam bidang seni
rupa. Nekara yang berukuran kecil dan berbentuk ramping disebut moko atau mako. Di Indonesia
benda-benda perunggu dari zaman protosejarah ditemukan di daerah: Sumatra, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara , Sangean (Sumbawa), Rote, Leti, Selayar, Kei, Alor, Timor, dan Papua (Sentani).

C. Masa Kontemporer/Modern

Ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan faktor utama dalam menentukan


perkembangan pola kebudayaan masyarakat. Perubahan lingkungan sosial terus berlangsung
seiring dengan perkembangan manusia, sehingga mengakibatkan makin berkembangnya
kebudayaan.
Salah satu hal yang menandai perkembangan kebudayaan masyarakat adalah proses
penyebaran kebudayaan dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal tersebut menyebabkan makin
banyaknya corak kebudayaan sebagai akibat percampuran kebudayaan (akulturasi).
a. Perkembangan seni pada masa kebudayaan Hindu – Buddha
Di Indonesia pengaruh kebudayaan Hindu mewarnai pola kebudayaan masyarakat sejak
abad ke4 Masehi. Bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia adalah berupa batu
bertulis (prasasti) yang ditemukan di pedalaman daerah Sungai Cisadane, dekat Bogor, batu
bertulis di daerah Muara Kaman, Kutai, Kalimantan Timur.
Tulisan-tulisan yang terpahat di batu tersebut menggunakan huruf Pallawa. Dalam tulisan
tersebut, antara lain mengungkapkan tentang keadaan kerajaan-kerajaan pada masa itu. Dengan
demikian dapat dipastikan bahwa masuknya kebudayaan Hindu dikarenakan para raja
mengundang ahli-ahli dan orang pandai dari golongan Brahmana (pendeta) di India selatan yang
beragama Wisnu atau Brahma. Mereka diminta raja untuk memimpin upacara-upacara
keagamaan yang diselenggarakan oleh kerajaan, di samping sebagai penasihat spiritual serta
penasihat di bidang pemerintahan/kenegaraan. Dengan demikian pengaruh kebudayaan Hindu
pada masa itu terbatas pada kalangan kerajaan dan keluarganya saja.
Berbagai benda bersejarah peninggalan kebudayaan Hindu di Indonesia terutama
menyangkut peninggalan masa kejayaan suatu kerajaan. Benda peninggalan tersebut pada
umumnya berbentuk bangunan yang fungsinya berkaitan dengan sistem religi, sedangkan corak
pembuatannya menunjukkan tingginya tingkat peradaban pada masa itu.

1) Perkembangan Seni Rupa


Berbagai bentuk candi maupun arca peninggalan zaman kerajaan Hindu menunjukkan
perkembangan seni bangunan (relief) yang sekaligus menunjukkan perkembangan seni rupa pada
masa Indonesia kuno. Demikian halnya dengan masuknya ajaran agama Buddha di Indonesia
telah berpengaruh terhadap pola bangunan candi pada masa itu. Salah satu peninggalan sejarah
kebudayaan Buddha di Indonesia, misalnya Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan
bentuk peninggalan sejarah pada masa kerajaan Mataram kuno yang mendapatkan pengaruh
kebudayaan Buddha.
2) Perkembangan Seni Sastra
Perkembangan bidang seni sastra di Indonesia pada masa kebudayaan Hindu-Buddha, dapat
kita temukan dalam bentuk sebagai berikut.
1. Prasasti adalah batu bertulis yang menunjukkan kemajuan seni sastra berupa tulisan yang
dituangkan dalam bentuk relief (seni cetak). Misal: prasasti Kedukan Bukit (683 M) di
daerah Kedukan Bukit, tepi sungai Tatang, Palembang; prasasti Talang Tuo (684 M)
ditemukan di Talang Tuo, Palembang; dan Prasasti Palas Pasemah di Lampung.
KONSEP DASAR SENI 8
2. Masa kejayaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan ke- 8 Masehi menempatkan Sriwijaya
sebagai pusat ilmu pengetahuan agama Buddha. Pada masa itu ada salah seorang pendeta
Buddha bernama Sakyakirti. Sakyakirti banyak memberikan bimbingan kepada
muridmuridnya, antara lain I Tsing dari Cina. I-Tsing diberi tugas khusus menerjemahkan
kitab suci agama Buddha.
3. Pada zaman pemerintahan Empu Sindok (929 – 947), disusun kitab suci agama Buddha
Tantrayana yang berjudul “Sang Hyang Kamahayanikan”.
4. Pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk (1350– 1389), yang merupakan salah satu
raja Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Pada masa
itu, Patih Gajah Mada menyusun Kitab Hukum Kutaragama. Empu Prapanca, seorang
pujangga kerajaan berhasil mengarang Kitab Negarakertagama (1365). Kitab
Negarakertagama berisi tentang sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Empu
Tantular yang berhasil menulis Kitab Sutasoma.
5. Pada zaman keemasan kerajaan Kahuripan hingga zaman kerajaan Kediri (1045 – 1222)
seni sastra berkembang pesat, antara lain adanya buku-buku sastra karangan pujangga
masa itu. Buku-buku sastra yang dimaksud, yaitu Kitab Smaradahana (Empu Darmaja),
Kitab Baratayuda (Empu Sedah dan Empu Panuluh), Kitab Lubdhaka dan Wrata (Empu
Tanakung), dan kitab Arjunawiwaha (Empu Kanwa).

3) Perkembangan Seni Pertunjukan


Perkembangan seni pertunjukan pada masa Indonesia kuno dapat diketahui melalui tulisan
pada prasasti-prasasti, relief-relief candi, dan kitab-kitab sastra yang ada. Secara khusus tidak ada
prasasti yang menuliskan tentang adanya suatu bentuk pertunjukan seni, namun pemakaian
katakata yang bermakna tentang seni pertunjukan sering muncul dalam prasasti, kitab sastra,
ataupun relief pada candi. Kitab sastra dan relief tersebut dipergunakan para ahli etnografi untuk
menyimpulkan bahwa pada masa itu, seni pertunjukan yang berkaitan dengan seni musik dan seni
tari telah berkembang dengan baik. Beberapa kosakata yang ada pada prasasti, relief candi,
ataupun buku sastra pada masa Indonesia kuno diidentikkan dengan perkembangan seni
pertunjukan, antara lain:
1. adanya kata-kata: mrdangga, padahi, tuwung, curing, dan murawa yang ada dalam
prasasti merupakan sebutan untuk jenis-jenis alat musik pada masa Indonesia kuno;
2. kata-kata: widu mangidung, yang sering muncul di prasasti menunjukkan makna
“menyanyi“ (seni vokal);
3. kata-kata mangigel atau anigelaken dan mamirus yang berarti tari topeng menunjukkan
perkembangan seni tari pada masa itu;
4. relief-relief yang terdapat pada dinding candi Borobudur menggambarkan alat musik
petik, siter dan kecapi, alat musik kendang dan alat musik tiup, menujukkan pada masa
itu telah berkembang seni musik;
5. relief-relief yang terdapat pada dinding candi Sukuh, Tawangmangu, Jawa Tengah
menunjukkan gambar terompet dan alat musik bendhe. Pilihan pembuat candi
menggambarkan relief tentang alatalat musik tersebut menunjukkan bahwa pada masa
itu telah berkembang seni pertunjukan musik dan tari di tengah kehidupan masyarakat.
Relief candi pada hakikatnya merupakan bentuk kegiatan mendokumentasikan pola
perilaku masyarakat pada masa itu;
6. beberapa kitab sastra yang disusun oleh para pujangga kerajaan pada masa Indonesia
kuno telah memasukkan beberapa kata dan kalimat yang menunjukkan makna adanya
suatu bentuk seni pertunjukan, baik yang mencakup seni musik maupun seni tari, kitab
sastra tersebut sebagai berikut.

KONSEP DASAR SENI 9


• Dalam kitab Arjunawiwaha, disebutkan “ … ghurna ng gong bheri ..”
• Dalam kitab Sutasoma dituliskan “ …munyang gong pangarah .. “
• Dalam kitab Lubdhaka, dituliskan “… rojeh gong gumuruh ..”
• Dalam kitab Hariwangsa, dituliskan “ … rojeh gong grebeg ning bala … “

Kata-kata “gong” pada kalimat tersebut menunjukkan makna sebagai alat musik
tradisional, yang sampai kini masih dipergunakan sebagai salah satu dari alat musik tradisional
Jawa.

• Demikian pula dalam Kitab Smaradahana, Hariwangsa, dan Tantri Kamandaka dituliskan
alat musik kendang dengan istilah “tabehtabehan” atau “ tetabuhan”.
• Dalam Kitab Arjunawiwaha juga dituliskan tentang alat musik simbal yang disebut
sebagai “barebet “.
• Dalam Kitab Malat terdapat tulisan alat musik gambang, yakni salah satu alat musik
tradisional Jawa yang berupa rangkaian bilahan kayu dengan nada berbeda-beda
dibunyikan dengan dua alat pemukul yang bagian pemukulnya bulat pipih.
• Dalam Kitab Malat juga dituliskan tentang pemakaian alat musik rebab (jenis alat musik
gesek tradisional Jawa) dalam kalimat “…. rebab muni alangu …“, serta menyebutkan
alat musik kecapi dengan istilah kacapi atau kachapi.
• Dalam Kitab Kidung Harsawijaya, terdapat kata-kata angidung, yang berarti menyanyi,
angringgit yang berarti memainkan wayang (ringgit = wayang), anepuk atau anapuk yang
berarti menari topeng, dan amidu atau widu yang mengandung makna menyanyi, serta
agugujegan yang berarti melucu atau melawak.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada masa Indonesia kuno,
masyarakat telah mengenal seni pertunjukan yang terdiri atas seni vokal (menyanyi), seni musik
(gamelan), dan seni tari. Dalam bidang seni pertunjukan pengaruh kebudayaan Hindu
memunculkan berbagai bentuk seni tari maupun seni drama tradisional yang masih lestari hingga
kini, antara lain:
• wayang orang ataupun wayang kulit yang mengambil cerita dari kisah Mahabharata dan
Ramayana;
• drama tari topeng yang mengambil kisah cerita panji;
• tari topeng panji, tari topeng rumyang dan tari topeng tumenggungan dari Cirebon;
• tari klono topeng dan tari gunung sari, di Jawa Tengah.

b. Perkembangan seni pada masa kebudayaan Islam


Kedatangan pedagang-pedagang dari Parsi dan Gujarat ke Indonesia pada abad ke-13
merupakan tonggak sejarah masuknya ajaran agama Islam ke Indonesia. Masuknya ajaran Islam
ke Indonesia telah berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat Indonesia.

1) Perkembangan Seni Rupa


Pengaruh kebudayaan Islam yang menonjol adalah tulisan kaligrafi, seni baca al-Qur’an,
dan kesenian musik rebana/khazidahan. Pengaruh kebudayaan Islam terhadap perkembangan
seni rupa Indonesia tidak terbatas pada lukisan (kaligrafi) melainkan juga pada seni bangunan
(arsitektur).

KONSEP DASAR SENI 10


Seni bangunan yang merupakan bentuk peninggalan kebudayaan Islam adalah bangunan
masjid. Seni arsitektur masjid di Indonesia pada umumnya tidak sepenuhnya menggunakan unsur
kebudayaan Islam melainkan masih dipadukan dengan unsur-unsur etnis yang mewakili
kebudayaan pra-Islam. Hal itu tampak jelas pada bangunan masjid kuno yang ada di Indonesia.
Bangunan masjid Agung di keraton Surakarta, misalnya tetap mempertahankan unsur
kebudayaan Jawa dalam bentuk atap limasan dan hiasan ukiran yang mengingatkan kita pada
kebudayaan Hindu.

2) Perkembangan Seni Sastra


Perkembangan bidang seni sastra pada masa awal penyebaran agama Islam di Indonesia
sebagai berikut.

1. Pada abad ke-17, agama Islam telah berkembang di Sulawesi Selatan, sehingga
kesusastraan Bugis dan Makassar ditulis dalam huruf Arab yang disebut aksara Serang.
2. Pada masa Kerajaan Mataram Islam yang dipimpin Sultan Agung (1613 – 1645)
pengaruh kesusasteraan Islam terhadap kebudayaan Jawa tampak dalam bentuk
perhitungan kalender yang dikenal sebagai “tahun Jawa”. Sistem kalender tersebut
dihitung menurut peredaran bulan (tarikh komariah) sesuai dengan perhitungan kalender
Islam.
3. Perkembangan sastra pada masa awal penyebaran agama Islam di daerah Melayu
(kawasan Sumatra dan sekitarnya) muncul sastra saduran yang bersumber pada
karyakarya sastra Persia serta karya-karya sastra Jawa. Karya-karya sastra yang
diterbitkan di daerah Melayu ditulis dalam huruf Arab, sedangkan karya sastra saduran
yang diterbitkan di Jawa ditulis dengan huruf Jawa dan huruf Arab. Karya-karya sastra
saduran dari Persia berkaitan dengan cerita mengenai Bayan Budiman, Amir Hamzah,
dan Cerita Seribu Satu Malam. Beberapa karya sastra saduran pada masa itu, antara lain:

• Hikayat Bayan Budiman,


• Hikayat Bakhtiar
• Hikayat Ghulam,
• Hikayat Azbak, dan
• Hikayat Zadabaktin,

Karya sastra saduran yang berlatar belakang sejarah kepahlawanan, antara lain:

• Hikayat Raja-Raja Pasai,


• Hikayat Hang Tuah,
• Sejarah Melayu, dan
• Hikayat Silsilah Perak.

Beberapa karya sastra saduran yang bersumber dari karya sastra kuno Jawa, antara lain:

• Hikayat Sri Rama,


• Hikayat Perang Pandawa Jaya, dan

KONSEP DASAR SENI 11


• Hikayat Pandawa Lima.

4. Salah satu jenis sastra yang berkembang pesat pada masa awal pernyiaran agama Islam di
Indonesia adalah jenis sastra yang disebut suluk. Istilah suluk berasal dari bahasa Arab yang
berarti jalan. Suluk merupakan jenis sastra mistik Islam atau tasawuf, sedangkan makna
suluk merupakan jalan atau proses untuk mendekatkan diri dalam menemukan hakikat
Ilahi. Karyakarya sastra suluk, antara lain:

• Suluk Sukarsa,
• Suluk Malang Sumirang,
• Syair Perahu,
• Suluk Wijil, dan
• Syair Si Burung Pingai, karya Hamzah Fansuri.

5. Karya-karya sastra saduran jenis suluk yang berkembang di Jawa, antara lain:
• Serat Rengganis,
• Serat Menak, merupakan saduran Hikayat Amir Hamzah,
• Serat Kanda, dan
• Serat Ambiya.

3) Perkembangan Seni Pertunjukan


Seni pertunjukan khususnya di Jawa berkembang seiring dengan kegiatan dakwah oleh
Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga, salah satu dari Walisanga dan tokoh penyebar agama Islam di
Pulau Jawa, menggunakan media wayang kulit sebagai media dakwah.
Seni pertunjukan wayang kulit yang sampai kini tetap digemari oleh masyarakat Jawa (khususnya
Jawa Tengah dan DIJ) sesungguhnya merupakan hasil penyempurnaan yang dilakukan oleh
Walisanga pada masa kerajaan Islam di Demak abad ke-17. Dari wayang kulit inilah berkembang
muncul berbagai jenis wayang, antara lain wayang golek dan wayang tengul. Wayang golek dan
wayang tengul merupakan jenis boneka kayu yang mengambil karakter tokoh dari wayang kulit,
wayang krucil, dan wayang gedog.
Perkembangan agama Islam yang kian pesat di Indonesia telah memengaruhi terhadap pola
kebudayaan masyarakat, misalnya seni berpakaian. Dalam seni berpakaian, pengaruh
kebudayaan Islam tampak dalam bentuk model baju koko pada kemeja laki-laki dan aneka corak
peci yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Timur Tengah.
c. Perkembangan seni pada masa penjajahan
Pada masa pemerintah kolonial Belanda berkuasa di Indonesia segala seuatu yang berkaitan
dengan aktivitas masyarakat mendapat pengawasan yang ketat dari pemerintah Belanda.
Demikian halnya dengan perkembangan seni, pemerintah kolonial Belanda memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk mewujudkan apresiasi seni sepanjang menguntungkan bagi
kelangsungan kekuasaan penjajah.
1) Perkembangan seni rupa pada masa penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda perkembangan seni rupa, khususnya seni lukis memperoleh
angin segar. Pada masa VOC, pemerintahan Heeren XVII mengeluarkan peraturan yang sangat
menguntungkan bagi perkembangan seni lukis di Indonesia.

KONSEP DASAR SENI 12


Isi peraturan tersebut, yaitu setiap kapal yang melakukan ekspedisi pelayaran ke Indonesia harus
menyertakan pelukis-pelukis atau juru gambar (teekenaars).
Di samping memenuhi keinginan VOC, para juru gambar itu pun menggunakan kesempatan
berkunjung ke Indonesia untuk mengembangkan kreativitasnya dalam melukis. Di antara karya
lukisan terkenal yang dihasilkan pada saat itu, antara lain:

• “Iringan Pengawal Seorang Pangeran Banten” yang dibuat pada tahun 1596.
• “Delegasi Diplomatik Pembawa Surat untuk Sultan Ageng Tirtayasa” yang dibuat pada
tahun 1673.

Lukisan-lukisan tersebut sampai sekarang masih tersimpan dengan baik di museum


Belanda. Menjelang pecah Perang Dunia II, beberapa pelukis Belanda datang ke Indonesia, antara
lain Wolter Spies, Rudolf Bonnet, dan Niewenkamp.
Kedatangan mereka sangat berpengaruh terhadap perkembangan seni lukis Indonesia terutama
dalam hal gaya-gaya lukisan yang dianut pelukis Eropa tersebut, misalnya aliran Kubisme,
Ekspresionisme, Surialisme atau Simbolisme. Adapun pelukis-pelukis terkenal dari Indonesia
pada masa penjajahan Belanda, antara lain Affandi, R. Saleh, dan Basuki Abdullah.

Terbukanya peluang bagi seniman lukis untuk berkarya pada masa VOC berkuasa,
memunculkan semangat para seniman lukis muda untuk membentuk perkumpulan yang
menampung kegiatan melukis.
Pada tahun 1935 di Bandung muncul kelompok pelukis yang dipimpin Affandi dengan nama
“Kelompok Lima” dengan beranggotakan Hendra Gunawan, Wahdi, Soedarso dan Barli. Secara
otodidak (tanpa guru) mereka belajar melukis bersama dengan praktik menggambar langsung
tanpa berbekal pengetahuan tentang anatomi maupun teknik melukis.
Dengan berbekal kemampuan bakat alam, mereka berlima mempraktikkan melukis berbagai
objek tanpa target tertentu. Mereka banyak melukis spanduk, membuat poster atau iklan bioskop,
dan membuat reproduksi foto-foto. Hasil lukisan mereka sangat banyak peminatnya meskipun
dengan otodidak. Hal itu menjadi awal perkembangan seni lukis modern di Indonesia.
Pada tahun 1937 di Jakarta terbentuk kelompok pelukis yang diberi nama Peragi (Persatuan
Ahli gambar Indonesia) dengan beranggotakan Otto Djaja, Agus Dhaha, Soedjojono, Mochtar
Aoin, dan Emiria Sunarsa. Perkumpulan tersebut tetap dipertahankan keberadaannya sampai
Jepang masuk dan menguasai Indonesia. Bahkan pemerintah kolonial Jepang memanfaatkan
perkumpulan tersebut sebagai alat propagandanya. Hal itu menjadikan pangkal tolak
kebangkitan para seniman khususnya pelukis Indonesia dalam hal berekspresi. Untuk menarik
simpatik kalangan seniman Indonesia, pemerintah Jepang mendirikan Pusat Kebudayaan
lengkap dengan sarana untuk mengembangkan seni lukis.

Pada masa itu, kegiatan belajar melukis berlangsung dengan baik. Di pusat kebudayaan
tersebut dibentuk tiga kelompok latihan melukis. Masing-masing kelompok latihan tersebut
dipimpin oleh Basuki Abdullah, Soebanto Soerjo Soebandrio, dan S. Soedjojono. Melalui
organisasi Peragi inilah seni rupa Indonesia mengalami perkembangan.
Pada masa revolusi banyak pelukis Jakarta yang pindah ke Jogjakarta dan mendirikan
sanggarsanggar seni lukis di sana, antara lain Affandi. Pada awal kedatangan di Jogjakarta
Affandi mendirikan perkumpulan “Seniman Masyarakat” kemudian berganti nama menjadi
“Seniman Indonesia Muda”, dengan beranggotakan Dullah, Harjadi, S. Soedjojono, dan Abdul
Salam.

KONSEP DASAR SENI 13


Pada waktu berikutnya Affandi bersama Hendra Gunawan mendirikan sanggar “Pelukis Rakyat”
dengan anggota Trubus Soedarsono, Soediardjo, Koesnadi, Setjojoso, dan Soedarso. Selanjutnya
pada tahun 1947, para seniman muda, seperti Juski Hakim, Sasongko, Abas Alibasjah, Chairul
Bachri, Djono Trisno, Nasir Bondan, Ali Marsaban, Edhi Soenarso dan Sutopo serta beberapa
seniman muda lainnya bergabung mendirikan sanggar lukis dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada seniman-seniman muda untuk mengembangkan bakatnya.
Pada waktu itu tema-tema yang diangkat dalam lukisannya berkaitan dengan semangat
perjuangan serta bentuk-bentuk kebebasan berekspresi tanpa terikat pada kaidah-kaidah tertentu.
Setelah era revolusi, perkembangan seni lukis di Indonesia makin menunjukkan jati dirinya
sebagai bagian yang memiliki peran besar dalam membentuk kebudayaan nasional.
Sekitar tahun 1970-an dunia seni lukis Indonesia mengalami masa “boom lukisan” dan
mampu mengantarkan para seniman lukis Indonesia pada pintu ujian citra berkesenian mereka.
Mereka dituntut untuk mampu memenuhi permintaan pasar sekaligus menguji kreativitas para
seniman lukis dalam mempertahankan mutu karyanya.
Pada masa itu pula sejarah seni lukis Indonesia mencatat lahirnya sang maestro di dunia lukis
Indonesia, yaitu Affandi dan Basuki Abdullah. Dengan gaya lukisannya mampu menempatkan
diri pada posisinya sebagai seniman lukis yang profesional.

2) Perkembangan seni bangunan pada masa penjajahan


Pengaruh kebudayaan Eropa pada masa penjajahan terhadap kebudayaan Indonesia tidak
terbatas pada seni lukis saja, pada bidang seni bangunan (arsitektur) banyak peninggalan seni
bangunan bergaya Eropa bertebaran di Indonesia. Misalnya bangunan benteng, istana, rumah
tempat kediaman orang-orang Belanda ataupun Portugis, dan bangunan gereja.
Beberapa bangunan peninggalan masa kolonial tersebut kini banyak yang masih berfungsi
sebagaimana asalnya, dan sebagian justru menjadi objek wisata budaya, misal Benteng
Vredeburg, Vesting, Vestenburg, dan Verstrerking.

Pembangunan benteng-benteng tersebut semula diawali dengan pembangunan gudang-


gudang (pakhuizen) tempat menyimpan barang-barang dagangan, yang kemudian berkembang
menjadi tempat untuk melindungi diri dari serangan pihak penguasa saat itu. Banyaknya
bangunan bergaya Eropa sebagai peninggalan masa penjajahan Belanda di Indonesia merupakan
hasil karya para arsitek Belanda. Arsitek Belanda yang merancang bergaya Eropa, antara lain:

1. Herman Thomas Karsten, banyak membuat rancang bangun bergaya Eropa dipadukan
dengan gaya tradisional. Salah satu hasil karyanya adalah bangunan Pasar Johar di
Semarang dan bangunan Museum Sonobudoyo – Jogjakarta;
2. W. Lemei, berhasil merancang bangunan kantor gubernuran di Surabaya yang terkenal
dan megah;
3. Henri Mclaine Pont, memiliki keunggulan memadukan arsitektur Eropa dengan arsitektur
tradisional. Ia banyak menghasilkan bangunanbangunan gereja di Jawa, kompleks Gereja
Katolik Poh Sarang, Kediri, membangun kompleks permukiman di wilayah Darmo;
Surabaya dan merekonstruksi kota kuno Majapahit;
4. C. Citroen, berhasil merancang bangunan gedung “randhuis” atau kantor Balai Kota di
Surabaya pada tahun 1927, beberapa bangunan rumah kediaman yang tergolong
perumahan elite, serta bangunan gereja;

KONSEP DASAR SENI 14


5. CP Wolf Schoemaker, guru Bung Karno dalam ilmu Teknik. Salah satu karya
monumentalnya adalah bangunan Villa Isola yang berada di Jalan Lembang Bandung.
Semula digunakan sebagai bangunan tempat tinggal, kemudian menjadi bangunan Hotel
Homann dan gedung “Societeit Concordia” di Bandung.

Pengaruh seni bangunan model Eropa tetap menjadi bagian dari model arsitektur perumahan di
Indonesia hingga kini. Di era tahun 1990-an, seni bangunan Indonesia marak kembali dengan
model bangunan ala Spanyol. Bangunan tempat tinggal, dibuat dengan pilar-pilar penyangga di
bagian depan. Beberapa bangunan real estate di kota-kota besar banyak menawarkan model
perumahan dengan gaya Eropa yang berkesan megah dan modern.

3) Perkembangan seni kerajinan pada masa penjajahan


Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bidang seni kriya atau kerajinan, memperoleh
kesempatan untuk berkembang. Pada waktu pemerintah Hindia Belanda mengalami kesulitan
dalam hal penyediaan alat perlengkapan bagi tentaranya karena adanya konflik dengan Inggris,
maka Gubernur Jenderal Daendels yang berkuasa di Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan.
Kebijakan tersebut mengenai perlunya pengembangan kerajinan rakyat di bidang
pengadaan pakaian, topi, sabuk, sepatu, pakaian berkuda, dan tempat peluru. Pengembangan
kerajinan rakyat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tentara Belanda. Demikian pula pada
tahun 1811, saat Raffles berkuasa, ia membuka kesempatan berbagai jenis kerajinan rakyat,
antara lain pengecoran logam, seni ukir, dan batik untuk dikembangkan sebagai komoditi ekspor.

Pada awal tahun 1888, pemerintah Hindia Belanda memulai langkah-langkah pembinaan
terhadap kerajinan rakyat melalui lembaga swasta perhimpunan Hindia Belanda. Salah satunya
pembinaan kerajinan dan pertanian yang dipimpin oleh Van Der Kemp dengan memberikan
penyuluhan dan bantuan modal serta peralatan.
Pada tahun 1909 pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah pertukangan di
Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Pemerintah Hindia Belanda juga sekolah Kerajinan ukir
tanduk, anyaman, dan keramik di Ngawi, Jawa Timur.

4) Perkembangan seni sastra pada masa penjajahan


Perkembangan seni sastra pada masa penjajahan di Indonesia berawal saat pemerintah
Hindia Belanda mengizinkan pendirian sekolah-sekolah dan mengizinkan penduduk pribumi
(meski hanya kalangan terbatas) untuk mengenyam pendidikan (meski terbatas pada tingkat
tertentu saja).
Kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda dalam menjalankan politik etis, khususnya
dalam bidang pendidikan telah membuka kesadaran masyarakat dalam bidang membaca dan
menulis. Hal itu ditandai dengan munculnya berbagai terbitan surat kabar berbahasa Melayu yang
ada di Jakarta maupun kotakota besar lainnya. Surat kabar berbahasa Melayu, antara lain:

• surat kabar Bintang Timoer, terbit di Surabaya, tahun 1862;


• surat kabar Pelita Ketjil, terbit di Padang, tahun 1882;
• surat kabar Bianglala di Jakarta dan surat kabar Medan Prijaji di Bandung yang terbit
pada tahun 1867.

Melalui surat kabar inilah para cerdik cendekiawan pribumi menuangkan berbagai gagasan buah
pikirannya. Beberapa cerita bersambung maupun cerita roman, baik yang ditulis dalam bahasa

KONSEP DASAR SENI 15


Melayu maupun bahasa Belanda terbit menghiasi surat kabar tersebut. Beberapa karya sastra
dalam bentuk cerita bersambung atau roman pada waktu itu, antara lain:

1. Hikayat Siti Mariah, karangan H. Mukti, merupakan cerita bersambung yang melukiskan
kehidupan sehari-hari;
2. Boesono dan Nyai Permana, karangan Raden Mas Tirto Adhisuryo, merupakan cerita
roman;
3. beberapa karangan mas Marco Martodikromo, berjudul: Mata Gelap (1914), Studen Hidjo
(1919), Syair Rempah-Rempah (1919), dan Rasa Merdeka (1924). Karangan mas
Marco Martodikromo ini oleh pemerintah Hindia Belanda dikategorikan sebagai
“bacaan liar”, karena berisi hasutanhasutan untuk memberontak;
4. Edward Douwes Dekker, seorang pengarang bangsa Belanda yang menggunakan nama
samaran Multatuli menerbitkan karya sastranya yang berjudul “Max Havelaar”. Buku
tersebut menggambarkan penderitaan masyarakat pribumi di bawah kekuasaan
pemerintahan penjajah Belanda. Tulisan tersebut dibuat berdasarkan pengalamannya saat
bertugas di Indonesia, sebagai asisten residen Lebak, Banten tahun 1856;
5. Pada tahun 1908 pemerintah Hindia Belanda mendirikan “commissie voor de Inlandsche
school de volkslectuur” atau Komisi Bacaan Rakyat atau Balai Pustaka yang bertugas
memeriksa dan mencetak naskah-naskah cerita rakyat yang ditulis dalam bahasa daerah.
Perkembangan berikutnya komisi tersebut juga menerbitkan kisah kepahlawanan
orangorang Belanda dan cerita-cerita kuno Eropa;
6. Pada tahun 1914, Balai Pustaka menerbitkan roman pertama dalam bahasa Sunda
berjudul: “Beruang ka nu Ngarora” artinya Racun Bagi Kaum Muda pengarangnya D.K.
Ardiwinata;
7. Pada tahun 1918, Balai Pustaka menerbitkan karya saduran Merari Siregar yang berjudul
cerita Si Jamin dan si Johan, disadur dari karya J. Van Maurik. Selain itu Merari Siregar
juga mengarang buku roman “Azab dan Sengsara”, merupakan roman pertama berbahasa
Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 1920. Roman tersebut mengkritisi
adat kawin paksa yang berlangsung pada masa itu;
8. Pada tahun-tahun berikutnya muncul beberapa roman yang menyoroti tema kawin paksa,
yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, antara lain:

• Siti Nurbaya, karangan Marah Rusli (1922);


• Muda Teruna, karangan Muhammad Kasim (1922);
• Karam Dalam Gelombang Percintaan, karya Kedjora (1926);
• Pertemuan, karya Abas Sutan Pamuntjak (1928);
• Tjinta Membawa Maut, karya Abdul Ager dan Nursiah Iskandar (1926);
• Darah Muda, karya Adi Negoro (1927);
• Asmara Djaja, karya Adi Negoro (1928); • Salah Asuhan, karya Abdul Muis (1928).

5) Perkembangan seni pertunjukan pada Masa Penjajahan


Pada masa penjajahan Belanda perkembangan seni pertunjukan, khususnya seni drama
modern diawali dengan adanya kelompok teater keliling “Teater Bangsawan” pada tahun 1870
yang berasal dari Penang, Malaysia.

Saat mengadakan pentas di Jakarta rombongan tersebut bubar dan semua peralatannya
dibeli oleh Jaafar yang kemudian membentuk rombongan baru yang dinamainya” Stamboel “. Di
KONSEP DASAR SENI 16
Deli, Sumatra utara telah berdiri teater Indera Ratoe Opera. Beberapa perkumpulan seni
pertunjukan yang muncul di era penjajahan Belanda, antara lain:

1. di Surabaya muncul perkumpulan teater bernama Komedi Stamboel yang didirikan oleh
August Mehieu, seorang peranakan indo – Perancis, dan didukung dana oleh Yap Goam
Tay dan Cassim, bekas pemain teater Indera Bangsawan;
2. di lingkungan masyarakat keturunan Cina pada tahun 1908 mendirikan “Opera Derma”
atau “Tjoe Tee Hie”, kemudian tahun 1911 muncul perkumpulan teater “Tjia Im”, “Kim
Ban Lian”, Tjin Ban Lian” yang kemudian muncul kelompok teater paling terkenal adalah
“Orion” atau “Miss Riboet’s Orion” dengan bintang panggungnya yang bernama Miss
Riboet;
3. di Surabaya pada tanggal 21 Juni 1926, Willy Klimanoff, seorang Rusia kelahiran
Surabaya mendirikan rombongan sandiwara keliling “Dardanella” yang sangat terkenal.
Teater tersebut didukung bintang panggung Tan Tjeng Bok (kemudian menjadi bintang
film terkenal) dan berhasil mengadakan pertunjukan keliling ke Cina, Burma, dan Eropa,
kemudian bubar;
4. Perdro dan Dja, bekas anggota Dardanella mendirikan kelompok “Bolero”;
5. Fifi Young dan Nyoo Cheong, juga bekas anggota Dardanella mendirikan rombongan
baru yang dinamainya “Fifi Young’s Pagoda” pada tahun 1936;
6. pada masa penjajahan Jepang, tahun 1942 muncul teater Bintang Surabaya yang dipimpin
oleh Fred Young dengan anggota para bekas bintang-bintang Dardanella, yakni Tan Tjeng
Bok, Astaman, Dahlia, Ali Yogo, dan Fifi Young;
7. pada tahun 1943, bermunculan rombonganrombongan teater, seperti Dewi Mada
pimpinan Ferry Kok dan isterinya Dewi Mada, teater Warna Sari pimpinan Dasaad
Muchsin, dan teater Irama Masa pimpinan Ali Yogo. Semua teater tersebut menggunakan
bahasa Indonesia;
8. Berikutnya muncul teater-teater baru yang menggunakan bahasa daerah, antara lain
Teater Miss Tjitjih pimpinan Abubakar Bafakih yang menggunakan bahasa Sunda,
Sandiwara Wargo pimpinan Suripto menggunakan bahasa Jawa, dan seorang tokoh teater
bernama Tio Jr membentuk teater Miss Riboet di Solo.

Rangkuman

Kebudayaan ada sejak manusia ada, karena manusialah yang menciptakan suatu bentuk
kebudayaan. Seperti diungkapkan oleh para ahli purbakala, bahwa kehidupan manusia telah
mengalami proses evolusi yang sangat panjang dengan memakan waktu jutaan tahun untuk
membentuk pola kehidupan manusia seperti yang ada sekarang.

Pengaruh kebudayaan Islam yang menonjol adalah tulisan kaligrafi, seni baca al-Qur’an, dan
kesenian musik rebana/khazidahan. Pengaruh kebudayaan Islam terhadap perkembangan seni
rupa Indonesia tidak terbatas pada lukisan (kaligrafi) melainkan juga pada seni bangunan

KONSEP DASAR SENI 17


Seni bangunan yang merupakan bentuk peninggalan kebudayaan Islam adalah bangunan masjid.
Seni arsitektur masjid di Indonesia pada umumnya tidak sepenuhnya menggunakan unsur
kebudayaan Islam melainkan masih dipadukan dengan unsur-unsur etnis yang mewakili
kebudayaan pra-Islam.

LATIHAN SOAL
1.1 PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

1. Fosil fosil yang di temukan di Indonesia pada tahun 1898 berasal dari daerah…..
a. desa ngadong, lembah bengawan solo sebelah utara trinil
b. lembah bengawan solo, dekat desa kedung
c. sangiran, Surakarta
d. teluk triton Papua

2. Batu yang bertulis yang menunjukkan kemajuan sesi sastra berupa tulisan yang
dituangkan dalam relief atau seni cetak adalah….
a. fosil
b. prasasti
c. sastra
d. menhir

3. Salah satu ciri khas kebudayaan orang Indonesia disbanding budaya Negara lain
adalah……
a. keramahannya
b. kemandiriannya
c. keseniannya
d. kepeduliannya

4. Kebudayaan lama biasa juga disebut…..


a. kesenian
b. pengapresiasian
c. primitive
d. leluhur

KONSEP DASAR SENI 18


5. Benda benda seni yang merupakan bentuk kebudayaan manusia proto sejarah
dalam bentuk megalitik adalah….
a. menhir, pedang, sesajenan
b, menhir, dolmen, lukisan
c. dolmen
d. menhir, dolmen,sarkofagus

1.2 ESSAI
Jawablah soal soal berikut degan benar dan seksama.
1. Masa proto sejarah adalah
2. Jelaskan yang dimaksud fosil!
3. Jelaskan hal yang menunjukkan peralihan dari masa protosejarah ke maa
kontemporer atau modern!
4. Apa yang dimaksud seni pertunjukkan dan berikan minimal 5 contohnya?
5. Jelaskan secara singkat perkembangan seni di bidang sastra!

KONSEP DASAR SENI 19


BAB III
PERKEMBANGAN SENI RUPA

A. PERKEMBANGAN SENI RUPA KETIKA ZAMAN PRASEJARAH

Manusia pada zaman prasejarah mengalami 5 masa tahapan perkembangan Seni Rupa
berdasarkan dari tingkat kebutuhannya. Tahap-tahap perkembangan ini mewarnai tahapan
perkembangan zaman, sehingga para ahli sejarah menggolongkan 5 zaman yang dialami oleh
manusia prasejarah. Lima tahapan perkembangan itu yaitu Zaman Batu Tua (Paleotilikum),
Zaman Batu Tengah (Mesotilikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum), Zaman Batu Besar
(Megalitikum), dan Zaman Logam (Zaman Perunggu). Penggolongan zaman tersebut didasari
atas jenis bahan karya seni rupa yang dihasilkan.

1. Zaman Paleotilikum (Zaman Batu Tua)

Pada zaman Paleotilikum ini manusia baru mengalami kehidupan awal. Mereka
hidup secara berpindah-pindah (nomanden). Mereka belum memiliki pola pikir
bagaimana membuat rumah. Mereka tinggal dari gua yang satu berpindah ke gua yang
lainnya. Kehidupan mereka masih sangat sederhana, sehingga kebutuhan mereka pun
sangat sederhana, yaitu baru memenuhi kebutuhan pangan, sedangkan papan, mereka
sudah memiliki gua sehingga belum perlu membuat rumah. Pakaian pun mereka belum
kenal, jadi belum membuat pakaian. Cara memenuhi kebutuhan makan yang paling
sederhana, dengan cara mengambil makanan langsung dari alam dengan tangan dan di
bantu dengan alat yang sederhana, yang ada di sekitar mereka, seperti batu, ranting
kayu, dan bambu. Seni rupa yang mereka ciptakan pada saat itu adalah benda-benda
seperti batu kecil yang runcing secara alami, ranting, bambu, dan kayu yang belum
diolah (diasah). Mereka pergunakan sebagai alat bantu mengambil umbi-umbian dan
buah-buahan. Jadi pada saat itu seni rupa yang dihasilkan adalah peralatan sederhana
yang belum diolah.

2. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Batu Pertengahan (Mesolitikum)


Ketika masa kedua ini, pola pikir dan tantangan kehidupan mulai berkembang.
Tantangan kehidupan muncul dikarenakan tidak semua buah-buahan dan umbi-umbian.

KONSEP DASAR SENI 20


dapat diambil dengan peralatan sederhana. Mereka mulai berpikir untuk meruncingkan
(mengasah) serpihan batu dan meruncingkan ranting kayu dan bambu, tujuannya agar
dapat mempermudah mengambil makanan umbi-umbian dan buah-buahan. Tahap
pertama, peralatan itu tanpa diberi tangkai, kemudian untuk mempermudah cara
menggunakannya. Akhirnya peralatan itu diberi tangkai (alat pemegang).
Pada masa itu diciptakan pula tombak dari batu, dan dari tulang yang berfungsi
untuk berburu binatang. Jadi masa berburu ini menghasilkan seni rupa baru yaitu
tombak dengan kapak batu yang tetap diolah dengan diruncingkan dan diberi tangkai.
Hidup itu tidak abadi, dari mereka ada yang mati setelah tua, mati pada usia muda,
anak-anak bahkan baru lahir pun mati. Jalan kematian pun bermacam-macam, ada yang
mati karena usia lanjut, karena sakit atau karena kecelakaan. Peristiwa kematian dari
anggota keluarga tersebut merupakan jenis tantangan baru, maka mereka berfikir bahwa
di alam ini tidak abadi, dan semua akan mati. Penyebab kematian itu dianggap sebagai
kekuatan diatas kekuatan manusia. Maka penyebab kematian seperti angin topan, petir,
sungai, memiliki kekuatan yang dahsyat, akhirnya mereka berusaha mengagungkan
kekuatan-kekuatan alam itu dengan saji-sajian dan mantra-mantra penolak bala.
Ketika tidur, mereka juga bermimpi. Dapat bermimpi berjumpa dengan orang- orang
yang telah mati, maka mereka tumbuh kepercayaan bahwa mati hanya jasadnya,
sedangkan arwahnya tidak mati. Maka mereka mengadakan ritual penghormatan
kepada roh-roh yang telah mati. Ritual itu lama-lama menjadi kebutuhan, mereka tidak
puas apabila tidak menjalankan ritual.
Upacara ritual penghormatan kepada roh-roh nenek moyang yang telah meninggal
menghasilkan karya seni rupa yaitu lukisan dinding gua (cave painting), upacara ritual
itu berkembang setelah tumbuhnya kepercayan pada roh-roh termasuk roh binatang.
Percaya kepada roh binatang ini melahirkan karya seni rupa lukisan dengan tema
perburuan.
Bahkan baru timbulnya kebutuhan batin yaitu pemujaan terhadap roh-roh ini sebagai
salah satu momentum lahirnya karya - karya seni lukis yang hidup dan berkembang
hingga zaman modern sekarang ini.
Upacara ritual pemujaan terhadap roh-roh itu dilaksanakan dengan ritual melukis pada
dinding gua dengan tema-tema kematian {death magic). Lukisan ini berbentuk

KONSEP DASAR SENI 21


lukisan abstrak tanpa bentuk seperti benda yang ada di alam dunia, karena roh itu tidak
dapat dilihat (abstrak) atau halus (roh halus), maka lukisan yang bertema roh dengan
objek lukisan abstrak. Biasanya hanya berbentuk semprotan paduan warna. Berbeda
dengan lukisan tema perburuan, sebelum berangkat berburu mereka mengadakan
upacara perburuan yaitu ritual melukis binatng yang akan diburu. Mereka percaya
apabila binatang yang ingin diburu dilukis dan lukisan itu ditombak maka, kelak akan
mendapat binatang buruan seperti binatang yang dilukiskan. Jadi lukisan tema
perburuan ini berbentuk realis (persis sama dengan bentuk binatang yang diinginkan).
Bila ingin berburu jenis binatang Bison, maka digambarkan bison itu dan ditombak.
Ada sebagian para ahli sejarah berpendapat bahwa dalam ritual menombak, lukisan gua
itu berkaitan dengan kepercayaan magic, apabila lukisan tersebut ditombak
mengeluarkan darah, maka ketika berburu binatang tersebut akan berdarah
(didapatkan) sebaliknya apabila meleset ditombak maka akan gagal dalam berburu.
Kebutuhan memakan daging selain umbi-umbian dan buah-buahan melahirkan jenis
seni rupa baru yaitu lukisan gua. Demikian juga kebutuhan rohani pemujaan kepada
arwah yang terlebih dahulu melahirkan seni lukis gua dalam tema perburuan.
Pada zaman batu pertengahan ini manusia memiliki perkembangan kebutuhan
yang meningkat, yaitu kebutuhan rohani kepercayan dan kebutuhan magic, bukan
sekedar kebutuhan makan saja, sehingga timbul selain seni rupa yang berupa peralatan
sehari- hari, lahir pula seni lukis. Ketika berburu mereka berlari mengejar binatang
buruan di hutan yang penuh dengan rumput ilalang dan ranting pohon, maka acap kali
terkena tusukan ilalang dan duri. Bagian kulit yang paling rawan sensitif terkena benda
lain adalah kemaluan, maka mereka berusaha melindungi kemaluannya dengan alat
sederhana (pakaian sederhana). Kebutuhan bertambah yaitu pakaian, maka lahirlah seni
rupa pakaian yang berupa kulit kayu dan kulit binatang sebagai penutup kemaluan,
yang berkembang menjadi koteka.

Jadi pada Zaman Mesolitikum itu manusia sudah memiliki 4 kebutuhan yaitu
papan (gua), pangan (umbi-umbian,buah-buahan dan daging, pakaian sederhana
penutup aurat), dan terakhir kebutuhan rohani (kepercayaan) kepada roh-roh halus dan
roh-roh binatang. Jenis-jenis kebutuhan diatas melatar belakangi lahirnya jenis-jenis
seni rupa, yaitu seni kria peralatan sehari-hari untuk mengambil dari berburu, kain
pakaian sederhan terbuat dari kulit kayu atau binatang, serta lahirnya seni lukis gua atau
(cave painting).

KONSEP DASAR SENI 22


3. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Batu Muda (Neolitikum)

Pada Zaman Batu Muda ini manusia dituntut untuk mengatasi tantangan hidup
yang lebih keras, disebabkan karena semakin berkembangnya populasi manusia dan
semakin bersaing dalam mencari makanan. Tantangan persaingan dalam memenuhi
kebutuhan maka tumbuh pemikiran baru untuk menciptakan peralatan yang lebih tepat
dan lebih efektif . Supaya cepat dalam menombak binatang maka diperlukan tombak
yang tajam, maka tombak yang pada awalnya kurang tajam diasah menjadi halus dan
tajam.
Lahirlah seni rupa dengan bahan batu yang telah di perbaharui dengan cara
diasah sampai runcing yang digunakn sebagai mata tombak, kapak, dan alat pisau
pencukil. Seni lukis pada zaman batu muda ini mengalami perkembangan yang pesat.
Mereka melukiskan binatang buruan lebih tampak ekspresif, realis dan dinamis.
Binatang tampak sedang jalan, lari atau kesakitan terkena mata tombak dapat dilukiskan
secara tepat. Tidak seperti pada Zaman Batu Pertengahan dan Batu Muda, lukisan
belum ekspresif dan kaku. Dimensi volume pun dalam lukisan mulai tampak sehingga
kesan tiga dimensi tercapai (kesan realis lebih menonjol). Lukisan benar-benar mirip
dan hidup.

Contoh Lukisan Prasejarah Zaman Batu Tua

Tampak lukisannya kaku, tidak ekspresif, dan tidak mengesankan tiga dimensi (volume)

KONSEP DASAR SENI 23


Contoh Lukisan Zaman Batu Muda

Tampak lebih realis, ekspresif, dan hidup (dinamis), berkesan volume (tiga dimensi
menononjol

4. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Pada zaman batu besar ini ditandai dengan kebutuhan mereka dalam menggunakan bahan batu
sebagai menhir (tugu batu), dolmen (makam batu), tahta batu, sarkofagus, dan patung, dalam
ukiran batu yang besar, sehingga dikatakan sebagai zaman batu besar.
Kebutuhan zaman itu lebih meningkat karena adanya tantangan baru. Tantangan pertama yaitu
mereka sudah memiliki populasi yang padat, karena pertambahan keturunan, sehingga
membutuhkan tempat tinggal yang lebih luas dan lebih banyak, sedangkan gua jumlahnya tetap
dan tidak bisa diperlebar. Muncul pemikiran untuk mencari alternatif bentuk tampat tinggal baru
yaitu rumah, maka dibangunlah rumah- rumah sederhana, dalam bentuk rumah rakit, rumah
pohon dan rumah panggung.
Tantangan akibat bertambahnya populasi anggota keluarga dan penduduk lainnya, maka lama
kelamaan persediaan m akan an umbi-umbian dan binatang semakin habis. Untuk mengatasi
tantangan tersebut yaitu dengan cara bercocok tanam dan berternak..

KONSEP DASAR SENI 24


Seni rupa yang lahir pada masa tersebut adalah didasari atas kebutuhan kultur
kesuburan, yaitu dengan dibuat patung yang ditanam ditengah-tengah kebun agar
tanamannya subur. Patung-patung itu menggunakan bahan batu besar, maka disebut
Zaman Batu Besar.
Patung kesuburan itu kebanyakan berwujud seorang wanita, sebab wanita
dianggap sebagai pengembang keturunan. Lambang-lambang kesuburan yang dimiliki
wanita adalah buah dada, pinggul, dan paha. Maka patung yang dibuat lebih
menonjolkan bagian tersebut. Lihat contoh gambar patung kesuburan dibawah ini.

(Patung Dewi Kesuburan Venus Willendorf)

Patung diatas menonjolkan seorang wanita gendut (subur) dengan menonjolkan anngota tubuh
yang memiliki kesuburan. Zaman batu besar ini pun didesak kebutuhan kepercayaan terhadap
para arwah yang telah berada diatas (langit). Setiap saat mereka memberi berkah kepada yang
hidup, dengan jalan turun dari langit melalui tempat-tempat yang tinggi yaitu gunung, dan
pohon yang tinggi. Sebagai jalan para roh kedunia maka mereka membuat tiruan pohon atau
gunung dengan bahan batu (menhir), mka lahirlah bangunan menhir (tugu batu).

KONSEP DASAR SENI 25


Selain itu mereka juga mengadakan komunikasi dengan para roh, untuk dibuat jalan atau tempat,
yaitu tahta batu, punden berundak yang dibuat dari batu disusun meninggi, maka lahirlah seni
rupa tempat ibadah tersebut. Bangunan seni rupa jenis lain yaitu didasari tuntunan tempat
bersemayam setelah mati atau makam, maka dibuatlah makam peti kubur batu.Baik itu menhir,
patung, tahta batu, peti kubur batu, semua dibuat dengan bahan batu yang besar, maka zaman
tersebut disebut zaman batu besar. Selain seni yang menggunakan batu besar, lahir pula seni
rupa kria tempat saji- sajian, tempat memasak, tempat makan dan minum, yang terbuat dari
bahan tanah liat yang dicetak dan dibakar (tembikar).

Perkembangan seni lukis terjadi akibat majunya peralatan melukis, adanya batu yang diasah
lebih tajam sehingga memudahkan membuat goresan pada dinding gua yang berkesan halus dan
lincah (ritmis). Teknik ini disebut " engrafing ". Kelebihan teknik engrafing garis-garis yang
dibentuk tahan lama dan ritmis sehingga lukisannya tahan lama dan utuh hingga zaman
sekarang.

5. Perkembangan Seni Rupa Zaman Logam

Logam yang pertama adalah perunggu maka disebut pula zaman perunggu. Seni rupa
lahir pada zaman ini, karena dituntut adanya kebutuhan peralatan yang lebih tajam, lebih
modern, dan adanya kebutuhan keindahan, sehingga lahir seni rupa yang berfungsi untuk
perhiasan dan peralatan sehari-hari. Seperti senjata, piling, mangkok, perisai, topi, pakaian, dan
perhiasan seperti gelang, kalung, keroncong dan benda perhiasan lainnya.
Sejarah baru lahirnya seni yang berfungsi sebagai benda untuk memenuhi kebutuhan, keindahan
/ ekspresi keindahan, lahir pada zaman perunggu ini. Seni patung pun dengan bahan logam,
maka dibuat patung-patung logam.
Pada zaman logam ini perkembangan seni lukis di gua mulai turun, sebab mereka tidak
lagi menggunakan ritual perburuan karena mereka tidak butuh berburu. Mereka telah berternak,
walaupun kebiasaan berburu itu tetap dilaksanakan. Gua tidak lagi dipakai sebagai tempat
tinggal, sebab mereka telah membuat rumah rakit, pohon dan rumah panggung. Mereka mulai
hidup disuatu tempat.
Perkembangan seni rupa berdasarkan kebutuhan pada zaman prasejarah di seluruh dunia hampir
mengalami tahapan dan jenis seni rupa yang sama, sebab didukung dari dua faktor dasar yaitu
faktor psikologi dan faktor alam. Faktor psikologi bahwa manusia pada perkembangan awalnya
memiliki jiwa yang sama (kodrati) dan memiliki sifat yang sama, sehingga mereka menciptakan
KONSEP DASAR SENI 26
karya seni yang relatif sama. Kedua adalah faktor alam. Alam pertama yang mereka diami masih
asli, ada hutan, gua, pohon, gunung, sungai dan bebatuan. Alam ini sebagai media karya seni
rupa tahap awal yang relatif seragam. Faktor penting lainnya adalah kesamaan dalam
perkembangan jenis kebutuhan. Diseluruh dunia memiliki tahapan tingkat kebutuhan yang
relatif sama, sehingga benda seni yang

diciptakan memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai benda untuk mengambil makanan,
berburu dan bercocok tanam, benda untuk upacara ritual pemujaan roh, dan benda
kesuburan, pakaian, dan perkembangan berikutnya lahir seni untuk memenuhi
kebutuhan, keindahan atau ekspresi.

II. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Klasik

Perkembangan seni rupa zaman klasik didasari atas berkembangnya kebutuhan dan
kepercayaan. Kepercayaan yang hidup pada zaman prasejarah berkembang pesat pada
zaman klasik. Kepercayaan awal pemujaan terhadap arwah (roh nenek moyang)
berkembang menjadi kepercayaan kepada para dewa.
Kebutuhan sarana ibadah baik bentuk dewa maupun tempat peribadatan menjadi alasan
mereka menciptakan karya seni rupa, berupa kuil, candi, vihara, dan patung-patung
perwujudan dari dewa dan dewi, serta piramid.
Didorong oleh perkembangan ilmu dan teknologi, serta ditemukannya bahan
logam, menjadikan karya-karya mereka mencapai tahap perkembangan yang dapat
mencapai puncak (klasik).
Seni rupa pada zaman klasik ini di seluruh dunia hampir mengalaminya, di Yunani,
Romawi, Mesir, India, Mesopotamia, dan Indonesia. Perbedaanya hanya terletak pada
waktu. Bisa diambil Seni Klasik di Mesir dengan didasari pada pemujaan terhadap dewa.
Fir'aun sebagai raja yang dipercaya turunan dewa, maka setelah meninggal dipatungkan
dalam wujud dewa. Pemujaan terhadap Fir'aun setelah mati bukan sekedar dipatungkan,
tetapi juga dibuat mummi (mayat yang diawetkan). Mummi ini didasari atas kepercayaan
bahwa manusia setelah mati rohnya akan bersemayam melindungi manusia yang hidup
asalkan jasadnya diawetkan. Kebutuhan kepercayaan itulah maka dibuat mummi. Karya
seni bentuk lain adalah piramid. Piramid adalah tempat makam Fir'aun. Piramid ini
merupakan karya klasik dan monumental.

KONSEP DASAR SENI 27


Pada bagian tempat menyimpan mummi, didalam piramid dibuat kamar (cela): Pada Dinding
cela ini digambarkan si mati ketika semasa hidupnya dan kendaraan kapal sebagai kendaran roh
si mati menuju nirwana. Karya seni rupa yang lahir adalah relief. Di depan piramid dibangun
pintu gerbag (pylon) yang diapit oleh dua tugu (obelix), yang terbuat dari batu utuh dengan
ketinggian puluhan meter. Dibelakangnya dibuat patung yang berbadan singa berkepala
manusia (sphink), yang mengandung makna simbolis.
Piramid, patung, tugu, dan sphink, serta mummi adalah karya seni rupa yang mencapai tahap
klasik (puncak) karya seni rupa mesir. Itu semua didasari oleh kebutuhan kepercayaan.
Contoh lain seni rupa klasik yang lahir di Yunani dan Romawi. Karya seni rupa mereka
mencapai klasik sebab menciptakan karya-karya yang monumental seperti kuil, patung dewa
dewi, dan tempat olahraga olimpiade.
Karya-karya mereka pun lahir didasari oleh kebutuhan kepercayaan kepada para dewa. Dewa-
dewa diciptakan dalam bentuk patung manusia yang sempurna dalam bentuk fisik (idial).
Lahirlah patung dewa Zeus, Dewa Appolo, Dewa Olahraga, dan dewa - dewa lainnya dalam
bentuk patung yang menggunakan bahan batu, logam dan emas. Ketelitian, keuletan,
kesungguhan dalam membuat patung sangat telliti dan tinggi, sehingga melahirkan karya-karya
patung yang sempurna (klasik).
Selain patung seni rupa yang didasari kepercayaan terhadap dewa ini berupa sarana
ibadah atau kuil. Kuil-kuil ini mencapai tahap klasik sebab didukung oleh tiang-tiang yang indah
dan dihiasi dengan patung-patung dewa dan relief yang agung. Karena teknik yang tinggi dan
kecermatan yang luar biasa, maka terciptalah kuil-kuil yang monumental (klasik). Seni klasik
yang lahir di Indonesia, didasari oleh kepercayaan agama Hindu dan Budha. Ajaran agama
Hindu yang percaya kepada para Dewa melahirkan perwujudan dewa-dewa dalam bentuk
patung, dewa syiwa, dan brahma. Raja dianggap sebagai turunan dewa, maka raja biasanya
dipatungkan dalam wujud dewa. Tempat pemakaman para raja biasanya dibuatkan bangunan
candi asal kata dari Candika (Dewa Kematian). Dinding bangunan candi dihias dengan relief
yang berisi ajaran agama. Patung, relief dan candi yang dibangun untuk kebutuhan kepercayaan
di Indonesia mencapai tahap klasik dan monumental seperti Candi Prambanan, Borobudur dan
Penataran

KONSEP DASAR SENI 30


III. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Nasrani

Lahimya agama kristen yang percaya terhadap Sang Kristus, maka melahirkan
kebutuhan baru yaitu sarana beribadah yang berupa bangunan gereja. Gereja-gereja ini
banyak dibangun di seluruh penjuru dunia terutama didunia barat (Eropa dan Amerika)
banyak seni rupa bentuk bangunan gereja itu sangat kokoh dan agung. Sarana ibadah
berupa patung Yesus Kristus, salah satu patung karya zaman Nasrani. Gereja-gereja selain
kokoh dan monumental juga dihiasi dengan hiasan yang indah, yang memenuhi dinding
dan langit- langit gereja, teknik lukisan kaca dan kaca patri lahir pada zaman Nasrani ini,
selain teknik hias marmer berwarna dengan gaya naturalis yang menghiasi bangunan
gereja.

IV. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Islam

Lahirnya agama Islam merubah serta memperkaya hasil-hasil seni rupa di dunia.
Lahirnya bangunan masjid, menara masjid dan hiasan kaligrafi, sebagai hasil karya seni
yang bernafaskan islam. Kepercayaan agama Islam yang melarang perwujudan makhluk
hidup secara realis dalam karya seni melahirkan corak dan gaya seni yang baru, yaitu corak
dekoratif, stilasi, dan abstraksi dalam seni Islam. Bangunan mesjid hampir menyebar ke
seluruh penjuru dunia baik di Timur Tengah, Eropa (Spanyol), dan negara-negara Asia.
Kemajuan seni lukis dan permadani, serta seni miniatur yang bergaya dekoratif
berkembang pesat, motif-motif geometris, arabeska, motif awan, flora dan fauna yang di
nilai sebagai sumbangan seni Islam yang hidup hingga sekarang. Seni miniatur yang
menghiasi benda-benda peralatan sehari-hari. Kitab Al-Qur'an dan sarana ibadah
berkembang pesat.

V. Perkembangan Seni Rupa Pada Zaman Modern

Tingkat kebutuhan zaman modern ini semakin kompleks, sehingga karya seni rupa
yang diciptakan pada zaman modern pun berkembang pesat dan kompleks, seiring
berkembangnya tingkat kebutuhan.

KONSEP DASAR SENI 31


Berkembangnya jenis-jenis kebutuhan, baik kebutuhan lahir dan batin dan
kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan), maupun kebutuhan kepercayaan berkembang
ke tingkat kebutuhan lainnya, seperti hiburan wisata, ekspresi kemewahan dan tingkat
kebutuhan tinggi lainnya. Pesatnya tingkat kebutuhan berkembang maka seni rupa yang
diciptakan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan primer, tetapi seni rupa
menjadi prestisius dan elit.
Seni berkembang menjadi 2 cabang utama, yaitu seni pakai dan seni murni. Seni
pakai adalah jenis seni yang diciptakan untuk menghias atau memperindah benda-benda
pakai mulai dari hiasan pada benda-benda pakai sehari-hari, peralatan makan dan minum,
kendaraan, hiasan taman, hotel, istana, gedung-gedung, patung-patung hiasan jalan,
pakaian serta senjata dan benda-benda pakai lainnya. Seni murni adalah seni rupa yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan ekspresi tanpa ada titipan kebutuhan lainnya seperti
lukisan, kria, dan patung yang berfungsi sebagai ekspresi si seniman. Perkembangan ilmu
dan teknologi modern dan ditemukannya teknologi dan bahan baru seperti kertas, kanvas,
kain, cat minyak dan berbagai jenis tinta dan pewarna, ikut mendorong pesat dan kayanya
perkembangan seni rupa.
Kebutuhan di era informasi dan globalisasi ini, maka seni rupa sebagai ilustrasi dan media
komunikasi dalam media cetak dan televisi, dan ilustrasi produk dan promosi, periklanan
dalam dunia bisnis. Tumbuhnya tingkat kebutuhan untuk prestisius, maka seni lukis murni,
fotografi dan seni gratis serta seni patung merupakankebutuhan kemewahan.
Kebutuhan rumah dan tempat tinggal bukan hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan primer semata tetapi menjadi kebutuhan kemewahan, sehingga lahir rumah-
rumah penduduk kaum borjuis, pejabat negara dan birokrat yang sangat mewah, gedung-
gedung bisnis, hotel dan mall menjamur di kota - kota besar sebagai karya seni rupa
modern. Kebutuhan transportasi darat, laut, udara, dan informasi global melalui internet,
serta menjamurnya media cetak, ikut memperkaya jenis-jenis seni rupa modern.

KONSEP DASAR SENI 32


B. KEANEKARAGAMAN SENI DAN BUDAYA DI INDONESIA

1. Sejarah Keanekaragaman Seni dan Budaya Indonesia


Indonesia kaya akan ragam seni budaya sudah semestinya Indonesia berbangga, maka
sudah selayaknya bagi bangsa dan masyarakat negeri ini untuk melestarikan dan menjaga ragam
seni budaya yang ada di Indonesia ini. Jadi tidak mustahil jika banyak hasil cipta rasa dan karya
dalam berbagai adat dan ragam seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini selalu dilirik
oleh bangsa lain. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Dalam pembahasan ragam seni budaya mempunyai pengertian untuk seni budaya berasal
dari dua suku kata seni-budaya untuk kata budaya berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah yang merupakan bentuk Jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Tapi semua terangkum menjadi satu yaitu
sebuah ragam seni budaya yang ber- BHINEKA TUNGGAL IKA dengan menunjukkan adat
ketimuran dan b berasaskan Pancasila. Secara definisi budaya dapat diartikan sebagai tata cara
hidup manusia yang dilakukan secara kelompok atau masyarakat, dan diwariskan turun -Temurun
dari generasi ke generasi. Sedangkan seni adalah ide atau gagasan proses dari sebuah pemikiran
manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dari
intisari ekspresi dan sebuah cipta rasa manusia dalam kreatifitas. Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai disebabkan masing masing individu manusia mempunyai cita
rasa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Beberapa para ahli definisi mengartikan bahwa seni merupakan sebuah aktivitas dalam
perbuatan yang timbul dan bersifat Indah, menyenangkan dan dapat memberi kepuasan tersendiri
dalam jiwa suatu manusia. Sebuah seni juga bis akita gambarkan dari sebuah penjiwaan yang
dalam dan beberapa antara orang satu dengan yang lainnya.
2. Kebudayaan di Indonesia
Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan asset yang
tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi
sayangnya, sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain
di Indonesia salah satunya budaya tato di Mentawai, sumatera Barat tindik sebagai tanda
kedewasaan dan masih banyak kebudayaan lain yang belum terekdplorasi . Bagi penyuka
traveling ke berbagai daerah di Indonesia khususnya yang rasaingin tahunya cukup di terhadap
beragam budaya, tidak ada salahnya mampir ke Mentawai untuk melihat dari dekat budaya tato
yang sudah menjadi kebudayaan masyarakat setempat selain menikmati pesona alam dan lautnya.
KONSEP DASAR SENI 33
a. Tata kebudayaan Indonesia
Dalam konteks Pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku
bangsa masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah yang bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang
ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar
di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis
yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan hingga
Perkotaan. Hari ini juga berkaitan dengan tingkat Peradaban kelompok-kelompok suku bangsa
dan masyarakat di Indonesia yang berbeda contoh dari kebudayaan rakyat pesisir adalah pesta
Laut yang dipersembahkan untuk para leluhur.

3. Macam-Macam Seni di Indonesia


A. Alat musik
Alat music di Indonesia sebenarnya sangat banyak macamnya contoh seperti
gendang dari Yogyakarta, gamelan dari Jawa tengah, angklung dari Jawa Barat, bende
dari Lampung dan masih banyak lagi. Tetapi, herannya sekarang orang Indonesia sudah
jarang ada yang memainkan alat musik tersebut , alat music tersebut dipakai hanya ada
acara besar saja atau diperuntukkan untuk anak sekolah dasar. Harusnya sebagai orang
Indonesia kita ikut mewarisi budaya -budaya yang telah ada agar budaya tersebut tidak
hilang karena adanya budaya asing yang masuk.

Gendang, Yogyakarta Angklung, Jawa Barat

KONSEP DASAR SENI 34


B. Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku dan budaya
Indonesia. Tetapi kebanyakan dari orang Indonesia sudah terpengaruh oleh budaya asing atau
luar. Setiap suku bangsa di Indonesia pasti mempunyai tarian khas daerahnya sendiri. Tradisi
kuno tarian dan drama ini biasanya diajarkan seperti di sanggar-sanggar tari dan juga sekolah.
Seni tari di Indonesia juga bisa masuk ke dalam beberapa golongan, dalam kategori
sejarah seni Tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga Era: era kesukuan Prasejarah, era
Hindu- budha , dan Era Islam. Berdasarkan perlindungan pendukungnya, dapat terbagi dalam
dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang
tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya tarian Indonesia dibagi dalam dua
kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.
Contoh gambar tarian bercococok prasejarah dari suku pedalaman

Tari keraton

KONSEP DASAR SENI 35


A. Tari rakyat
Tari Jaipong, tari tradisi rakyat Sunda tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas
sosial dan pelampiasan tingkatan sosial dari masyarakatnya, yang juga menunjukkan kelas
sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan perlindungan pendukungnya, tari rakyat
adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan baik di pedesaan
maupun di Perkotaan. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan
dilindungi oleh pihak istana, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, energjik, dan relatife lebih
bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam
gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih
memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
B. Tari tradisional

Tari sigen penguten


Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa
Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti: tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian
Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu dan tarian Aceh. Seni tari yang
berkembang sejak dahulu kala meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga saat
ini. Penciptaan Tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi
tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, mencela beberapa tari kreasi baru. Tari
kreasi baru ini dapat merupakan Penggalian Kembali akan-akar budaya yang telah Sirna,
penafsiran baru, inspirasi atau Eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti sekolah tinggi seni Indonesia (STSI) di

KONSEP DASAR SENI 36


Bandung, institute kesenian Jakarta (IKI) di Jakarta, institute seni Indonesia (ISI) yang
tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta semuanya mendukung dan menggalakkan
siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia.
Beberapa festival tertentu seperti festival kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi
seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.

Rangkuman
Manusia pada zaman prasejarah mengalami 5 masa tahapan perkembangan Seni
Rupa berdasarkan dari tingkat kebutuhannya. Tahap-tahap perkembangan ini mewarnai
tahapan perkembangan zaman, sehingga para ahli sejarah menggolongkan 5 zaman yang
dialami oleh manusia prasejarah. Lima tahapan perkembangan itu yaitu Zaman Batu Tua
(Paleotilikum), Zaman Batu Tengah (Mesotilikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum),
Zaman Batu Besar (Megalitikum), dan Zaman Logam (Zaman Perunggu). Penggolongan
zaman tersebut didasari atas jenis bahan karya seni rupa yang dihasilkan.

LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

1. Zaman dimana Manusia baru mengalami kehidupan awal merupakan


zaman…
a. mesolitikum
b. paleolitikum
c. neolitikum
d. megalitikum

2. Zaman paleolitik iasa juga disebut sebagai zaman…


a. batu tua
b batu muda
c. batu besar

KONSEP DASAR SENI 37


d. batu pertengahan

3. Tarian kecak merupakan tarian yang berasal dari daerah


a. Sulawesi selatan
b. papua
c. kalimatan
d. bali
4. Tari jaipong berasal dari daerah
a. bogor
b. sunda
c. dayak
d. sunda

5. Seni berkembang menjadi 2 cabang yaitu seni….. dan ……


a. murni dan terapan
b. pakai dan murni
c. terapan
d, semua salah

ESSAI
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama
1. Jelaskan apa yang dimaksud zaman batu tua dan batu muda!
2. Berikan minimal 2 contoh seni rupa pada zaman batu besar!
3. Jelaskan perkembangan seni pada zaman kontemporer atau modern!
4. Jelaskan perkembangan seni rupa pada zaman logam
5. Sebutkan apa maksud dari lagu” tulolonna Sulawesi” yang berasal dari
Sulawesi selatan

KONSEP DASAR SENI 38


BAB IV

A. Pengertian Seni
Demikian universalnya seni sebagai bagian dari kebudayaan, sehingga wajar jika ada banyak
definisi seni yang dikemukakan, diantaranya :
1. HERBERT READ
Seni adalah ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang
dihubungkan dengan perasaan, aktifitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk karya.
2. ENSIKLOPEDIA INDONESIA
Seni adalah penciptaan segala hal atau bentuk benda yang karena keindahan
bentuknya maka orang senang melihatnya atau mendengarnya.
3. ACHDIAT KARTAMIHARDJA
:Seni adalah kegiatan rohani yang dapat merepleksikan realitas ke dalam bentuk
karya dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman rohani si
penerimanya.
B. Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Seni dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis. Fungsi
seni dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni
yang memiliki fungsi dan tujuan praktis (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa
senang, sedih, haru, ngeri, duka dsb) dapat dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan
tujuan ekspresi (fine arts). Fungsi individual yang dirasakan perorangan dapat dirasakan oleh
seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan
berkarya atau penikmatan karya seni.
2. Fungsi Sosial :
a) Fungsi sosial seni dalam bidang keagamaan
Seni dapat digunakan sebagai salah satu wahana atau media dakwah, seni arsitektur
dan dekorasi dalam tempat beribadah.. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan
b) Penggunaan seni sebagai media dalam kegiatan pembelajaran, contoh:
gambar/ilustrasi (seni rupa), nyanyian (seni musik), sosio drama (seni tari, teater dan
sastera).
c) Fungsi sosial seni dalam bidang komunikasi
Seni yang bertujuan praktis (applied arts) maupun yang bertujuan ekspresi (fine arts),
keduanya memiliki fungsi menyampaikan pesan dari individu, kelompok, organisasi,
lembaga atau institusi kepada khalayak.
d) Fungsi sosial seni dalam bidang hiburan atau rekreasi
e) Dalam hal ini seni sebagai karya yang dipertunjukan atau dipamerkan maupun
senisebagai elemen yang menunjang sarana tempat hiburan itu sendiri baik unsur
dekorasi interior atau eksterior, arsitektur
C. Cabang cabang seni
KONSEP DASAR SENI 39
1. Seni suara (musik) dengan unsur utamanya suara, misalnya: suara manusia (vokal),
suara alat musik, dsb.
2. Seni rupa dengan unsur utamanya adalah unsur-unsur rupa
3. Seni tari dengan unsur utamanya gerak
4. Seni sastera dengan unsur utama bahasa
5. Seni peran (teater) disajikan dengan akting meliputi unsur bahasa, gerak, dan musik
1. SENI RUPA
A. Pengertian Seni Rupa
seni rupa adalah seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur
rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap terang, dan tekstur.
Pengertian seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia
dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni. Applied Art/Seni
Rupa Terapan adalah hasil karya seni rupa yang dapat digunakan untuk keperluan kehidupan
sehari hari. Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang seni
rupa yang terlepas dari unsur unsur praktis yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan
karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.
B. Media Berkarya seni rupa
1. Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar.
Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
a. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau
sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial,yaitu H, B, dan
HB.
b. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar
potret atau benda yang bertekstur halus.
c. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya
berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel
atau arsir.
d. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar
antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing
pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk
teknik arsir.
e. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.Spidol berujung lunak
dan bisa bergerak spontan. Tebaltipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat
penekananspidol pada bidang kertas.
f. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan
dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
g. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan,
warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya
dengan bantuan kuas.
h. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak
pengencernya. Cat minyak ini digunakan untukmelukis pada kain kanvas.
i. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas
menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan
kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.

KONSEP DASAR SENI 40


j. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk
cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai
ukuran.
k. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk
cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu..
2. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut
a. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat.
Misalnya, membuat patung danrelief dengan bahan dasar kayudan
batu.
b. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar
tanah liat.
c. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan
kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat
patung.
d. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan
bahan satu kebahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu.
Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
e. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat
cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung
dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
C. Pengelompokan Seni Rupa
1. Seni rupa dibedakan menurut fungsi dan tujuannya :
a. Seni rupa murni (fine arts/pure arts)
Yaitu cabang seni rupa yang dibuat semata-mata untuk dinikmati nilai
keindahannya saja. Jenis seni rupa ini lebih bertujuan estetis dan ekspresi si
pembuatnya, sehingga baik si pencipta maupun yang menikmati tebih
merasakan fungsi pemenuhan kebutuhan psikis (batin). Termasuk kedalam
kelompok ini adalah : seni lukis, seni patung, seni grafis dll.
b. Seni Rupa terapan (applied arts/useful arts)
c. Yaitu cabang seni rupa yang dibuat untuk dinikmati nilai kegunaanya. Karya
seni rupa ini lebih mengutamakan nilai praktis atau pakai, tetapi tidak
mengabaikan nilai estetis. Contoh karya seni rupa terapan diantaranya : seni
reklame, seni ilustrasi, seni arsitertur, seni dekorasi, seni kriya dll.
2. Seni rupa dibedakan berdasarkan bentuk :
a. Seni rupa 2 dimensi (dwimatra) Karya seni rupa berupa bidang datar
dan hanya bisa dinikmati dari satu arah pandangan saja (dari depan),
seperti : lukisan, relief, gambar, grafis dll.
b. Seni rupa 3 dimensi (trimatra) Karya seni rupa yang disamping
memiliki ukuran panjang dan lebar juga tinggi, sehingga dapat
dilihat/dinikmati dari beberapa arah, seperti : patung, dekorasi,
kerajinan dll.
D. Cabang cabang seni rupa

KONSEP DASAR SENI 41


1. Seni lukis
Salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas
kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan
lainnya.
2. Seni patung
Salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari
bahan batu alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-
lain.
3. Seni Grafis
Merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang
bersifat konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik
cetak konvensional antara lain :
- Cetak Tinggi ( Relief Print )
- wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print
Cetak Dalam ( Intaglio )
- dry point, etsa, mizotint,sugartint
- sablon ( silk screen )
- Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital print.
4. Seni keramik
Termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada
bentuk fungsional
E. Unsur- Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk
mewujudkan sebuah karya seni rupa.Unsur-unsur itu terdiri dari :
1) Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan
mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau
berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
2) Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang,
3) warna, texture, dan lainnya. Pengertian lain dari garis adalah kumpulan titik yang
bertangkai.
4) Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari
hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2
dimensi,menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa
antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak
lainnya
5) Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis
(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh
mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur
dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa
karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari
hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi
mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

KONSEP DASAR SENI 42


Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. ••Bentuk
dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk
itu antara lain segitiga, segi empat, trapesium dan lingkaran.
Bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk- bentuk itu antara
lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan-kesan tersendiri seperti :
Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis,
stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil. •Bentuk lengkung bulat
atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak. •Bentuk segitiga runcing memberi kesan
aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :
•Bentuk figuratif
Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature). Bentuk- bentuk itu
seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.
•Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau penggayaan
bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi. Di sini
bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang
kadang-kadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali. Contoh bentuk ini, misalnya
abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan
abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan.Penggunaan bentuk-bentuk ini
umumnya diterapkan pada karya-karya seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya
ukiran, dan lain-lain.
•Bentuk abstrak
Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya bentuk-bentuk yang lahir
bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk- bentuk alam. Ada tiga macam bentuk
abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk- bentuk
geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku,
rumah, dan lain-lain. √Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang,
dan lain-lain.
Bentuk abstrak filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya
agama, kepercayaan, dan lainnya.
5. Ruang
Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa
udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang
negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud
bentuk, sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud
bentuk.
6. Warna
Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan
karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai
kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.

KONSEP DASAR SENI 43


•Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat
dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
√ Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
√ Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer
dan menghasilkan warna hijau,jingga dan ungu.
√ Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder,
menghasilkan warna kuning hijau,hijau-biru, biru-ungu, merah- ungu,merah-jingga, dan
kuning-jingga.
√ Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate dan
menghasilkan sebanyak 12 warna.
√ Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan
menghasilkan sebanyak 24 warna.
•Sifat warna
Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : hue, value, dan intensity.
√Hue
Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti
merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah
dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.
√Value
Value adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue.
Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai dengan
cara menambahputih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan
untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan menambah hitam. Value
yang berada dipertengahan disebut middle
value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada
dibawahnya disebut low value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint dan
yang lebih gelap disebut shade. Close value
adalah value yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
√Intensity
Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau
suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh
nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna- warna yang
intensitasnya rendah nampak lebih lembut.
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe yakni
°Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu
warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda. °Warna
Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan,
memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah
kontras hijau.
°Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa
warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
•Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda,
antara lain sebagai berikut :

KONSEP DASAR SENI 44


√Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang
dan dinamis.
√Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
√Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci. √Kuning
emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
√Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.
√Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung. √Biru
mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
√Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan
harapan.
√Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
√Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan
mengandung rahasia.
√Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang
terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda,
sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di
Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta kuning, di Sulawesi putih, di
Sumatera merah, dan sebagainya.
Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau
berani.
7. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu
permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau
licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai
berikut :
•Tekstur nyata
Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya
perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera
berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam tekstur
alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. √Tekstur alam adalah tekstur yang berasal
langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. √Tekstur buatan
adalah tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang
disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat
melalui reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.
•Tekstur semu
Tekstur semu adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama
saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur perspektif.
Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat
dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton
maka akan memberi kesan ringan dan kosong
F. Prinsip-prinsip Seni Rupa
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa,
yaitu:

KONSEP DASAR SENI 45


1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama
lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan
setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur- unsur dapat berbeda atau bervariasi
sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun
warna untuk menciptakan keselarasan.
3. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan
kesan yang tidak monoton.
4 Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus- menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan
bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan
terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
5. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara
berangsur-angsur.
6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran
objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat
maupun yang jauh letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa
walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan
keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
8. Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi
susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian
rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
10. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang
ada di sekitamya.
2. SENI MUSIK
A. Pengertian Seni Musik
1. Jamalus (1988)
Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur- unsur musik yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.

KONSEP DASAR SENI 46


2. Rina (2003)
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui
suara atau bunyi-bunyian.
3. Prier (1991) setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan
kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara
(melodi) yang berirama.
4. Menurut ahli perkamusan (lexicographer)
Musik ialah: Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal maupun instrumental,
yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan,
namun khususnya bersifat emosional
Secara Umum, Musik adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media
penciptaannya
B. Unsur-unsur dalam Seni Musik
Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument. ••Vocal adalah
alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. ••Instrument adalah nada-nada yang keluar
dari alat musik yang digunakan. TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang
baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan katademi kata yang baik dan jelas. 2. Pernafasan
adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
– Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
– Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena
akan cepat lelah.
– Pernafasar Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk
menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power
dan stabilitas vocal yang baik.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik : a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.
NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.Sifat nada ada 4
(empat):
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.Suara manusia ada 5 (lima):
1. Suara Wanita Dewasa:
– Sopran (suara tinggi wanita)
– Messo Sopran (suara sedang wanita)
– Alto (suara rendah wanita)
2.Suara Pria Dewasa :
– Tenor (suara tinggi pria)
– Bariton (suara sedang pria)
– Bas (suara rendah pria)
3. SENI TARI
A. Pengertian Tari

KONSEP DASAR SENI 47


1. Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh
imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis
dan sebagai ungkapan si pencipta
2. Soedarsono menyatakan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah
melalui gerak ritmis yang indah
3. Soeryodiningrat menyatakan bahwa tari merupakan gerak anggota tubuh yang selaras
dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah
tubuh
4. Kamala Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan seniman India, mendefinisikan
tari sebagai gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada
bentuk-bentuk tertentu.
5. Corry Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakan yang berbentuk dari ritmis
dari badan di dalam ruang.
Tari merupakan perpaduan antara wiraga,wirasa,dan wirama atau seni yang dihasilkan
dari gerak mimic dan enak dipandang, umumnya tariannya diiringi dengan musik
B. Bentuk Penyajian Tari
1. Tari Tunggal
Tari yang dimainkan oleh seorang orang penari
2. Tari Berpasangan
Tari yang dimainkan lebih dari satu orang dan harus ada unsur saling melengkapi 3. Tari
Massal
Tari yang dimainkan oleh lebih dari satu orang tanpa ada unsur saling melengkapi 4.
Drama Tari
C. Unsur unsur Seni Tari
Tari memiliki unsur dasar tersendiri yang meliputi tiga aspek, antara lain:
1. Wiraga, yaitu dasar keterampilangerak dari bagian fisik/tubuh penari, di antaranya
gerakan jari-jari tangan,pergelangan tangan, siku-siku tangan, bahu, leher, muka dan kepala,
lutut, mulut, jari-jari kaki, dada, perut, pinggul, biji mata, alis dan pergelangan kaki.
2. Wirama, yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang
harmonis seperti aksen dan tempo tarian. Wirama terbagi menjadi dua, yaitu wirama tandak
dan wirama bebas.
3. Wirasa, yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan
melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, seperti halus,
lembut, sedih, gembira, dan Iain-Iain.Agar gerakan dalam tarian terlihat lebih indah, maka
diperlukan unsur-unsur pendukung terhadap tarian tersebut.
D. Unsur unsur pendukung seni
Unsur-unsur pendukung tariterdiri dari gerak, properti, iringan, tata busana/ kostum, dan
tata pentas/panggung.
1. Gerak
Unsur pokok tari adalah gerak, gerak tari merupakan fungsional dari tubuh(gerak bagian
kepala,kaki, tangan, dan badan). Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi gerak keseharian,olahraga, gerak bermain, bekerja, dan
gerak sehari-hari.Pada khususnya, tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di
mana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat lembutdan

KONSEP DASAR SENI 48


mengalir, serta terputus-putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda
antara gerakan tari putra dan tari putri.
Gerak dapat dibedakan menjadi: gerak maknawi, murni atau wantah, imitatif, dan
imajinatif.
a. Gerak imitatif adalah gerakan tari yang dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari
alam.
b. Gerak imajinatif adalah gerak yang dihasilkan rekayasa manusia.
c. Gerak maknawi adalah gerak tari yang mengandung arti atau maksud tertentu.
d. Gerak murni adalah gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih
mempunyai unsur keindahan atau estetika.
2. Properti
Properti adalah semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari
pada dasarnyadapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk harapan tari secara baik,
agar kesan garapan tari akan lebih sempurna.Penggunaan properti tari harus
mempertimbangkan jenis, fungsi, dan asas pakai properti secara baik danbenar. Hal ini
dikarenakan proporsi penggunaan properti tari secara mendasar menentukan
penguasaanketerampilan penari secara pokok.Kualitas penguasaan penari atas properti tari
yang digunakan, menjadi salah satu teknik tari yangdibutuhkan dalam format garapan tari
yang berkuaiitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya.Properti yang sering
digunakan antara lain meliputi selendang (sampur), kipas, rebana, payung, tongkat,keris,
cundrik, pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan Iain-Iain.
3. Iringan
Iringan dalam tari adalah pasangan yang serasi dalam membentuk kesansebuah tarian.
Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya sangat erat dan dapat membantu gerak
lebih teratur dan ritmis.Musik yang dinamis dapat menggugah suasana sehingga mampu
membuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Oleh karenanya tari tersebut
komunikatif.
4 Tata Busana/Kostum
Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya
suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jikaseluruh unsur pendukung hadir
didalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian adalah tata
busana/kostum.Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk
memperjelas peranan-peranandalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas
baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan Iain-Iain.Tata busana untuk keperluan
pementasan tafi biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk
pembuat busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa
saja yang ada di sekitar kita, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan busana tari. Dalam tari
tradisional, pada umumnya desain busana taritidakjauh berbeda dengan busana adat setempat.
5 Tata Pentas/Panggung
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergeiaran tari. Tata pentas bukap
hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik,namun juga berfungsi untuk membantu
penciptaan suasana yangterkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan
seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan
setting.Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah
panggung yang memiliki dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka.

KONSEP DASAR SENI 49


Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain
hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan
yang disebut dengan auditorium.
Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap.
Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman
rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari
berbagai arah pandan
E. Prinsip Tari
Terdapat beberapa prinsip dasar darisebuah tarian yang penting untuk diketahui, yaitu:
1. Harmoni
Harmoni atau keselarasan, keselarasanantara gerak, lagu, dan gerak tarian antara penari
yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan,
berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga dapat menyampaikan pesan
yang dimaksud.Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat
memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning dengan hijau,
merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter lincah misalnya, tidak
memadukan hitam dengan ungu tua.
2. Keutuhan
Kesatuan dalam karya seni tari adalah membuat satu bentuk yang memiliki keterkaitan
unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Tari adalah pertunjukan yang
bermaksud menyampaikan suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik,gerak, lagu, dan tata
busana. Oleh karenanya semua faktor yang harus ada didalam sebuah tarian harus terangkai
dengan lengkap dan utuh.Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan yang
mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuahtujuan yang sama,
kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah:
– Ide atau gagasan
– Tema
– Desain/motif gerak
– Dinamika iringan tari
– Dinamika rangkaian motif gerak
– Desain rias
– Desain busana
*.Ide/Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus jelas akar sumbernya sehingga
ketika tema ditentukan akan dengan mudah ke arah mana desain gerak/motif gerak hingga
menjadipola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang memiliki keterkaitan dengan tema
tadi.
*.Gerak tari harus menimbulkan kesan karakter tertentu agar kreativitas pemilihan
iringan tari jelas menyusun dinamika dan suasana yang diinginkan karakternya. *.Respons
iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan dalam setiap bagian pola gerak.
Keterbacaan suasana ini bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak.
*.Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias
dan busana sebuah tari.
3. Keseimbangan
Harus ada kesimbangan antara peran dan pemain, lagu dan gerak, waktu dan lama
pertunjukan. Sehingga pesan daritarian dapat tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang
dimaksud adalah proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan

KONSEP DASAR SENI 50


dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari
yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atauarena pentas.
Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi waktu penyajian seimbang
dengan tema tarian, tidak bertele-tele seperti mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelit-
belit. Harus proporsional menggunakan tenaga karena jika semua gerakan menggunakan
tenaga yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.

Rangkuman

Seni dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis. Fungsi seni
dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni yang
memiliki fungsi dan tujuan praktis (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa senang,
sedih, haru, ngeri, duka dsb) dapat dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan tujuan
ekspresi (fine arts). Fungsi individual yang dirasakan perorangan dapat dirasakan oleh
seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan
berkarya atau penikmatan karya seni.

Pengertian seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia
dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni. Applied Art/Seni
Rupa Terapan adalah hasil karya seni rupa yang dapat digunakan untuk keperluan kehidupan
sehari hari.

Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang seni rupa yang
terlepas dari unsur unsur praktis yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan karya seni
berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini.
1. Musik yang memakai suara manusia sebagai media utamanya merupakan pengertian dari
musik ...
a. Musik profan
b. Musik instrumental
c. Musik monofonik
d. Musik vokal
e. Musik polifonik

2. Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan
atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, merupakan definisi dari…
a. Tari massal
b. Tari modern
c. Tari tradisional
d. Tari kontemporer
e. Tari ballet

KONSEP DASAR SENI 51


3. Proses gambar yang dibuat dengan pewarnaan manual atau dengan komputer dengan halus
sehigga gambar pun terlihat seperti aslinya disebut gambar….
a. Rendering
b. Tembus
c. Potongan
d. Dekorasi
e. Arsitek

4. kritik musik dibagi menjadi 5 tahap dalam penulisan yaitu...


a. Pendahuluan, deskripsi, analisis formal, interpretasi, evaluasi
b. Pendahuluan, deskripsi, analisis formal, interpretasi, kritik
c. Solusi, evaluasi, analisis formal, kritik, pola
d. Deskripsi, pola, evaluasi, interpretasi, komentar
e. Interpretasi, komentar, deskripsi, analisis formal, solusi

5. Peragaan atau sikap dan gerak dari seluruh anggota tubuh dengan penguasaan keterampilan
gerak dalam tari adalah pengertian ....
a. Wirama
b. Wirasa
c. Wiraga
d. Wirupa
e. Wibasa

ESSAI
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama.
1. jelaskan pengertian dari seni rupa terapan!
2. apa Kegunaan atau fungsi benda hasil karya seni rupa terapan?
3. Mengapa perencanaan dianggap sebagai hal yang paling penting dalam pelaksanaan
pergelaran musik?
4. sebutkan Contoh benda hasil karya seni rupa terapan yang termasuk benda pakai!
5. sebutkan fungsi musik tradisional!

KONSEP DASAR SENI 52


BAB V

KESENIAN, KARYA SENI DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI

A. Kesenian
Kesenian adalah salah satu bagian dari kebudayaan yang dikagumi karena keunikan
dan keindahannya. Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan
keindahan serta merupakan ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Kesenian merupakan
bagian dari budaya dan sarana yang digunakan untuk mengekpresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia, keindahannya juga mempunyai fungsi lain.
Ragam kesenian yang ada tersebut diantaranya adalah seni musik, senirupa, seni teater,
seni sastra dan seni tari. Perwujudan seni yang ada dimasyarakat merupakan cerminan dari
diri kepribadian hidup masyarakat. Kesenian dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal.
Faktor internal dipengaruhi oleh proses pembelajaran, kebiasaan pengalaman yang dialami
oleh pribadi masingmasing. Faktor ekternal dipengaruhi oleh lingkungan atau letak
geografis.
Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidarits suatumasyarakat, karena
dengan adanya ikatan solidaritas suatu masyarakat sedikit demi sedikit terbentuklah
kekhasan kesenian yang ada pada masyarakatnya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan
Sedyawati, “Kesenian sebagai salah satu aktivitas budaya masyarakat dalam hidupnya
ditentukan oleh masyarakat pendukungnya”. Ada berbagai macam seni yang manusia
ciptakan. Diantaranya yaitu seni musik, senitari, seni rupa. Salah satu kesenian yang
memang memiliki sejarah palinglama yaitu seni tari. Dari sekian banyak kekayaan seni
budaya Indonesia,tari adalah salah satu bidang seni yang merupakan bagian dari kehidupan
manusia. Sehingga tari dan kehidupan manusia saling bersentuhan akrab.

Dalam proses berkesenian, seniman tentunya memiliki jiwa untuk mengekspresikan,


menampilkan suatu karya yang mencermikan sikap, perasaan ataupun pikiran yang
menjadi landasan berpikir dalam berproses kreatif untuk menciptakan sebuah karya.
Perancang dalam karya ini juga memiliki suatu landasan, misi untuk menampilkan,
mengekspresikan sikap, perasaan ataupun pikiran yang disajikan dalam bentuk
pertunjukan drama musik. Suatu sikap, perasaan, pikiran yang dapat disajikan dalam
sebuah drama tentunya menjadi suatu tawaran perancang untuk menunjukkan suatu bentuk
garapan drama masa kini. Selain itu, sikap, perasaan dan pikiran yang dapat disajikan
dalam bentuk drama tersebut juga dapat dikemas dengan baik, lagi dengan ditambahkan
iringan musik yang secara langsung dapat memadukan dan mendukung suasana, sikap,
perasaan, pikiran yang sedang digambarkan dan diperankan dalam drama tersebut. Musik
tersebut dapat diaransemen menjadi berbagai macam bentuk dan variasi, seperti pop, jazz
yang tentunya akan mendukung kelangsungan drama ini agar mampu membuka wacana
baru, respon dari penonton serta berbagai kritik dan saran untuk kelangsungan karya
perancang berikutnya yang akan menggunakan konsep semacam ini.
B. Karya Seni
Sebuah karya seni tentu identik dengan keindahan serta keunikannya, seni
merupakan karunia Tuhan kepada manusia untuk dapat berekpresi sebagai perwujudan
dari peradaban manusia sebagai hasil pengarahan kemampuan akal, tubuh, perasaan,
KONSEP DASAR SENI 54
emosi keinginan serta panca inderanya yang ditampilkan dalam sebuah hasil karya yang
dapat dinikmati, baik oleh sang seniman (si pembuat karya), maupun oleh orang lain yang
bertujuan untuk memperluas dan mempercantik serta menciptakan keharmonisan jiwa,
raga, pikiran, dan alam ini. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa seni adalah segala
sesuatu yang bertujuan untuk memperhalus dan mempercantik jiwa dan alam ini.

Karya seni adalah hasil upaya manusia dalam menciptakan sesuatu yang indah dan
mempunyai nilai tertentu. Saini mengungkapkan bahwa : Karya seni adalah hasil
pendekatan seniman terhadap realitas. Ia adalah hasil persinggungan bahkan pergulatan
kesadaran seniman berupa pemikiran, perasaan, dan khayalan seniman dengan realitas
yang menjadi sasaran obsesinya.
C. Tahapan Penciptaan Karya Seni
Dalam proses penciptaan sebuah karya seni, seorang seniman pada umumnya
melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah pencarian, dimana si seniman berusaha
menemukan gagasan atau ide. Tahapan ini bisa juga disebut sebagai tahapan mencari
inspirasi. Pada tahapan awal ini, tak jarang inspirasi atau ilham didapatkan dengan tidak
sengaja oleh karena suatu kejadian atau peristiwa yang tak disangka-sangka.

Banyak usaha yang dilakukan dalam memperoleh ide atau gagasan. Mulai dari hal-
hal sederhana yang seringkali luput dari pengamatan orang awam, bisa menjadi sumber
inspirasi bagi seorang seniman. Beberapa sumber inspirasi yang seringkali digunakan oleh
seniman dalam proses perwujudan karya seni diantaranya :
1. Lingkungan alam, termasuk juga kehidupan flora dan fauna. Banyak karya seni rupa
yang mengambil ide dasar atau menggunakan tema alam, seperti lukisan, patung atau
berbagai ornamen yang bernuansa binatang dan tumbuhan.
2. Lingkungan buatan yang merupakan hasil rekayasa manusia seperti misalnya obyek
bangunan gedung, pemandangan kota, pemukiman penduduk serta obyekobyek lain
buatan manusia. Di sini perkembangan teknologi sangat banyak berpengaruh dalam
memberi inspirasi bagi seniman.
3. Kondisi sosial kemasyarakatan, yang berupa kejadian sehari-hari yang dialami oleh
masyarakat, seperti kegiatan bidang politik, ekonomi, dan lain sebagainya.

4. Alam mimpi atau fantasi, yaitu alam khayalan atau imajinasi yang muncul dari seniman
itu sendiri. Contohnya adalah karya seni surealis atau abstrak yang banyak terinspirasi
oleh alam fantasi atau alam bawah sadar.

Sumber inspirasi tersebut tidaklah mutlak, karena dalam perkembangannya ada


banyak sumber lain yang dapat menginspirasi manusia untuk melahirkan sebuah karya
seni.

KONSEP DASAR SENI 55


Tahapan kedua yaitu tahap penyempurnaan atau pengembangan ide dan gagasan
sang seniman. Pada tahapan ini, ide dan gagasan yang muncul mulai diwujudkan dalam
bentuk yang lebih konkret. Nah, dalam Kinetic Art, gerakan (movement) menjadi konsep
utama pengembangan ide yang berujung pada sebuah karya seni. Pengembangan ide bisa
dilakukan dengan pendalaman obyek melalui beragam pendekatan, seperti studi pustaka,
atau bisa juga dengan melakukan observasi dan pengamatan.

Dan tahap ketiga adalah tahapan visualisasi ke dalam sebuah medium secara
nyata. Di tahapan ini gagasan yang sudah matang dituangkan ke dalam bidang garap
sesuai dengan medium dan teknik yang dipilih seniman. Penuangan gagasan ke dalam
sebuah karya seni tidak selalu sesuai dengan pendalamannya, karena terkadang dalam
proses visualisasi muncul beragam ide atau gagasan baru, sehingga bisa jadi hasil akhirnya
akan jauh berbeda dari sketsa atau model awalnya. Hasil dari tahapan yang ketiga inilah
yang merupakan akhir dari proses penciptaan karya seni.

Rangkuman

Kesenian adalah salah satu bagian dari kebudayaan yang dikagumi karena keunikan dan
keindahannya. Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan
keindahan serta merupakan ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Kesenian merupakan
bagian dari budaya dan sarana yang digunakan untuk mengekpresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia, keindahannya juga mempunyai fungsi lain.

Ragam kesenian yang ada tersebut diantaranya adalah seni musik, senirupa, seni teater,
seni sastra dan seni tari. Perwujudan seni yang ada dimasyarakat merupakan cerminan dari
diri kepribadian hidup masyarakat. Kesenian dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal.
Faktor internal dipengaruhi oleh proses pembelajaran, kebiasaan pengalaman yang dialami
oleh pribadi masingmasing. Faktor ekternal dipengaruhi oleh lingkungan atau letak
geografis.

PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

1. Salah satu bagian dari kebudayaan yang dikagumi karena keunikannya


merupakan pengertian dari….

KONSEP DASAR SENI 56


a. kesenian
b. seniman
c. karya seni
d. proses penciptaan

2. Berikut tahap tahap penciptaan karya seni…..


a. penciptaan,pembentukan, pameran
b. pencarian, penciptaan, pembentukan
c. pencarian, penyempurnaan, visualisasi
d. visuasisasi, pengembangan ide, finishing
3. salah satu contoh lingkungan alam buatan dibawah ini kecuali,…
a. lingkungan alam
b. pemandangan kota
c. bangunan gedung
d. waduk

4. ada beberapa seni yang manusia ciptakan kecuali,….


a. music
b. senitari
c.senirupa
d. seni ledakan

5. bentuk dan variasi music yang benar di bawah ini adalah…


a. pop, jaz, dandut
b. pop, gendang, rebana
c. pop, triangle
d. pop, jazz, klasik

ESSAI
Jawablah soal soal di bawah ini dengan benar dan seksama

1. kesenian adalah….
2. Apa yang dimaksud karya seni ?
3. Sebutkan tahapan tahapan penciptaan karya seni !
4. Berikan 3 contoh karya seni yang berasal dari Sulawesi selatan !
5. Sebukan perbedaan kesenian, karya seni, dan seni !

KONSEP DASAR SENI 57


BAB VI

ASPEK APRESIASI SENI, ASPEK EKSPRESI SENI DAN ASPEK KREASI


SENI

A. Aspek Apresiasi

Apresiasi seni adalah sebuah proses atau aktivitas pengamatan atau tindakan untuk
mengamati, memahami, menikmati, serta menginterpretasikan tata nilai (makna) yang
terkandung didalam sebuah objek seni atau karya seni. Langkah langkah dalam
melakukan apresiasi, yaitu :
1) Mengamati atau melihat
Kegiatan mengamati sebuah karya seni ini merupakan kegiatan awal dalam sebuah
apresiasi, karena dalam melakukan sebuah apresiasi karya seni harus melihat bentuk
atau wujud karya seni tersebut baik secara langsung atau tidak langsung, kemudian
karya tersebut diamati dan dilihat. Hal ini dimaksudkan bahwa kegiatan mengamati
dalam apresiasi merupakan kegiatan melihat dan memperhatikan sesuatu wujud karya
yang sedang dilihatnya. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dapat diperoleh dari
guru, yaitu dengan guru memperagakan sebuah gerakan kemudian siswa melihat dan
mengamati apa yang diperagakan oleh guru.

2) Mendengarkan
Mendengarkan berasal dari kata “dengar” yang artinya suara.
Mendengarkan dalam kegiatan apresiasi berarti mendengarkan sebuah karya seni yang
sedang dilihatnya. Kegiatan mendengar dapat bersamaan dengan kegiatan mengamati.
Kegiatan mendengarkan dalam suatu pembelajaran dapat diperoleh dari penjelasan
tentang tentang sebuah seni dari guru

KONSEP DASAR SENI 58


3) Memahami
Memahami berasal dari kata “paham” yang artinya mengerti. Kegiatan memahami
dalam apresiasi merupakan kegiatan memahami suatu wujud karya seni yang sedang
dilihatnya. Kegiatan memahami dalam sebuah pembelajaran dapat diperoleh dari guru,
yaitu dengan guru memberikan penjelasan tentang sebuah materi pembelajaran
kemudian siswa melihat, mengamati dan mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru,
setelah itu siswa memahami apa yang dijelaskan oleh guru.

4) Mempraktikkan
Mempraktikan berasal dari kata “praktik” yang artinya pelaksanaan secara nyata
apa yang disebut dalam teori, kegiatan praktik atau mempraktikan atau memperagakan
dalam apresiasi merupakan kegiatan praktik atau menirukan sebuah karya yang
sebelumnya hanya berupa teori. Kegiatan praktik dalam pembelajaran dapat diperoleh
dari guru yaitu dengan guru memberikan sebuah materi pembelajaran praktik seperti
sebuah gerakan-gerakan kemudian siswa memperagakan atau mempraktikan apa yang
dicontohkan oleh guru, kemudian siswa menirukannya.

Adapun aspek aspek penilaian yang terdapat dalam apresiasi karya seni rupa, yaitu
:

1. Aspek ide dan gagasan

Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang timbul dari
imajinasi menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda melalui pikiran, dan
melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat menikmati dan
memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul akibat

KONSEP DASAR SENI 59


adanya rangsangan dari luar dan ilham dari dalam menciptakan suatu keunikan sendiri.
Keunikan ekspresi pribadi itulah yang disebut kreativitas.

2. Aspek penguasaan teknis

Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang kongkrit
dan punya nilai. Ketidaktrampilan dalam penggunaan teknik akan berdampak pada
karya yang dihasilkan. Demikian dalam hal pemilihan teknik juga harus menjadi bahan
pertimbangan dalam pembuatan karya seni.
Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan berdampak pada karya seni yang
dihasilkan. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu dipertimbangkan dalam
penilaian sebuah karya seni.

3. Aspek penguasaan bahan

Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya sifat rotan
adalah lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan masih banyak lagi.
Untuk itu seorang pencipta karya seni harus tahu betul sifat dan karakter bahan yang
digunakan. Kesalahan dalam memilih bahan juga akan berakibat pada hasil karya yang
dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa
terapan patut dipertimbangkan.

4. Aspek kegunaan

Sebagaimana dalam aspek pertimbangan penciptaan karya seni terapan, perlu


mempertimbangkan aspek kegunaan (applied), maka dalam penilaian juga perlu
mempertimbangkan aspek tersebut. Hal ini sangat penting mengingat fungsi utama
dalam seni rupa terapan adalah kegunaan. Segi-segi penilaian yang perlu
dipertimbangkan dalam kegunaan adalah segi kenyamanan dalam penggunaan, segi
keluwesan/fleksibelitas dan segi keamanan dalam penggunaannya.

KONSEP DASAR SENI 60


5. Aspek wujud

Aspek wujud (form) adalah aspek yang berhubungan erat dengan prinsip- prinsip
komposisi. Prinsip-prinsip komposisi itu meliputi proporsi, keseimbangan (balance),
irama (ritme), kontras, klimaks, kesatuan (unity).
Prinsip itulah yang menjadi ukuran untuk menilai karya seni dari segi wujud atau form.

6. Aspek gaya atau corak

Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi, dan interpretasi
individual seorang seniman. Seorang yang mempunyai watak yang keras akan
tercermin karya-karya yang keras baik dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam
pemilihan dan pengelolahan tema. Gaya atau corak seseorang dalam menciptakan
karya seni, perlu juga dipertimbangkan dalam penilaian pada sebuah apresiasi.
7. Aspek kreatifitas

Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan dengan


karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan
media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga
bisa didapat dengan menampilkan bentuk- bentuk baru atau memadukan unsur baru
dengan yang lama. Bila-halhal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa,
khususnya karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk
dipertimbangkan.
8. Aspek tempat

Pertimbangan tempat di mana karya itu akan diletakkan harus mendapat perhatian
dari seorang perancang karya seni rupa terapan. Seperangkat meja kursi makan dari
rotan yang dibuat untuk keperluan rumah tangga,

KONSEP DASAR SENI 61


tentunya harus berbeda dengan seperangkat meja kursi makan dari rotan yang dibuat
untuk keperluan suatu rumah makan besar.

9. Aspek selera dan agama

Seorang seniman yang ingin membuat karya seni terapan yang dapat digunakan
oleh orang banyak, harus dapat menyesuaikan karyanya dengan selera dan agama yang
dianut oleh pasar. Dalam hal ini selera harus dipertimbangkan hal-hal yang sedang
menjadi tren di masyarakat, misalnya dari segi model/bentuk, warna, ukuran, bahan
yang digunakan.
Dalam hal agama, hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan, misalnya penerapan
motif pada karya seni yang diciptakan, motif Bali akan lebih cocok bagi mereka yang
beragama Hindu. Hal-hal seperti itu penting karena jika tidak demikian karya seni yang
diciptakan tidak akan mendapat tempat dihati masyarakat.

B. Aspek Ekspresi

Apa itu ekspresi? Ekspresi adalah proses komunikasi yang dilalui pada suatu
media yang ditujukan untuk membangun adanya kesamaan persepsi akan pesan yang
dikomunikasikan. Ekspresi mencakup adanya 3 komponen, pesan, media dan
penerima. Ekspresi juga didefinisikan sebagai suatu sifat ungkapan dari berbagai
kombinasi bahasa tubuh.

Istilah ekspresi mencakup banyak bidang yang berlainan, ekspresi dapat


mengacu beberapa hal :

1. Wajah, yaitu muka, bagian dari kepala


2. Ekspresi wajah, yaitu salah satu bentuk komunikasi nonverbal, untuk
menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang
mengamatinya.

KONSEP DASAR SENI 62


3. Ekspresi (matematika), yaitu suatu kombinasi tertentu dari simbol simbol
matematika yang tersusun baik menurut kaidah kaidah yang bergantung
kepada konteksnya
4. Ekspresi gen, yaitu rangkaian proses penerjemahan infomasi
genetic menjadi protein.

Adapun ekspresi yang dipengaruhi oleh aspek, yaitu :

1) Fungsi. Fungsi dapat melahirkan suatu bentuk yang ekspresif misalnya saja
ketika kita membuat sebuah lumbung padi dengan menitikberatkan pada
pemenuhan fungsinya, maka akan muncul sebuah bentuk lumbung pada yang
dapat menghindari terjadinya pembusukan padi, untuk dapat menghindari
gangguan tikus dan lain sebagainya.
2) Struktur. Penonjolan struktur sebagai sebuah elemen estetis pada suatu
bangunan yang dapat melahirkan bentuk yang ekspresif pula.
3) Budaya. Misalnya pada suatu bangunan tradisional. Ekspresi yang dapat
dimunculkan merupakan sebuah hasil tampilan budaya.

Jenis jenis ekspresi ada 3 :

1. Ekspresi dalam musik


2. Ekspresi dalam seni
3. Ekspresi dalam tari

C. Aspek Kreasi

Pengertian ekspresi berasal dari Bahasa Inggris, expression yang artinya


ungkapan atau pernyataan keadaan raut muka yang menggambarkan suatu perasaan.
Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal dan dapat
menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada

KONSEP DASAR SENI 63


orang yang mengamatinya. Ekspresi adalah pengungkapan maksud, gagasan,
ataupun perasaan. Ekspresi ada dua jenis yaitu ekspresi seni dan ekspresi psikologi.

Menurut Maryono ekspresi pada pertunjukan seni adalah sebuah ekspresi


wajah yang digunakan penari untuk membantu ekspresi gerak tubuh dalam rangka
mengekspresikan totalitas emosi peran atau tokoh.
Berdasarkan ekspresi wajah penari akan tampak dan tercermin suasana yang sedang
dialami peran atau tokoh. Suasana-suasana tersebut seperti sedih, gembira, marah,
tegang, takut, konflik, dan bahagia merupakan kondisi yang harus dibangun melalui
ekspresi wajah seorang penari.

Ciri ciri kreasi seni, yaitu :

5. Unik, Unik artinya berbeda dengan yang lain, yang belum pernah dibuat
orang sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik dan media. Sebuah karya
seni sebaiknya tidak meniru orang lain. karya lain dapat digunakan
sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut
menjadi sesuatu yang unik dan baru. Dengan demikian, kreativitasmu
akan terasah.
6. Individual, Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatnya,
yang berbeda dengan seniman lain karena perbedaan pandangan,
penghayatan, pengalaman dan teknik dalam membuat karya seni.
Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai
sebagai pemicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena pandangan,
penghayatan, pengalaman dan teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan
berbeda.
7. Ekspresif, Karya seni harus mempunyai ekspresi, artinya karya seni
hendaknya merupakan hasil curahan batin berupa penjabaran dari ide,
renungan, perasaan atau pengalaman seniman. Seni yang

KONSEP DASAR SENI 64


tanpa curahan batin seolah-olah kering dan tak dapat menyentuh perasaan
yang menikmatinya.
8. Universal, Universal berarti dapat diterima atau dapat dinikmati oleh
semua orang. Karya seni ini dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,
bangsa dan generasi karena adanya persamaan rasa estetik dan artistik.
9. Survival, Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati sepanjang
masa karena nilai estetikanya bersifat konsisten. Contohnya, karya seni
peninggalan zaman kuno masih bisa kita nikmati sekarang. Karya seni
suara yang berupa lagu yang dapat dinikmati sepanjang zaman. seperti
lagu bengawan solo.

Rangkuman

Apresiasi seni adalah sebuah proses atau aktivitas pengamatan atau tindakan untuk mengamati,
memahami, menikmati, serta menginterpretasikan tata nilai (makna) yang terkandung didalam sebuah
objek seni atau karya seni

Ekspresi adalah proses komunikasi yang dilalui pada suatu media yang ditujukan untuk
membangun adanya kesamaan persepsi akan pesan yang dikomunikasikan. Ekspresi
mencakup adanya 3 komponen, pesan, media dan penerima. Ekspresi juga didefinisikan
sebagai suatu sifat ungkapan dari berbagai kombinasi bahasa tubuh.

PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

KONSEP DASAR SENI 65


1.Sebuah proses atau aktifitas pengamatan atau tindakan untuk mengamati,memahami,menikmati,serta
menginterapsikan kata nila (makna) yang terkandung di dalam sebuah objek atau karya seni di sebut…
a.aspeke apresiasi
b.aspek kreasi
c.aspek kegunan
d.aspek wujud

2.Yang termasuk aspek-aspek penilaian yang terdapat dalam apresiasi karya seni rupa yaitu…
a.aspek ekspresi
b.aspek kreasi
c.aspek ide dan gagasan
d.aspek kusus

3.jenis-jenis ekspresi dapat di bagi menjadi…


a.1
b.2
c.3
d.4

4.seni sebagai ekspresi emosi contoh terbaik karyanya yaitu…


a.lukisan anak
b.lukisan seniman edvard munch
c.karya seniman frida kahlo
d.karya anak-anak

5.surrealisme mengungkapkan gagasan ini dalam beragam cara


a.sikap terhadap kaum perempuan
b.sikap terhadap laki-laki
c.sikap terhadap anak-anak
d.sikap terhapa orang yang lebi tua

ESSAI

Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama

1.Tuliskan apa saja langkah-langkah dalam melakukan apresiasi?


2.Tuliskan aspek-aspek apa saja dalam penilaian yang terdapat dalam apresiasi karya seni?
3.Tuliskan apa yang dimaksud dengan aspek ekspresi?
4.Tuliskan 3 jenis ekspresi
5.Tuliskan kondisi yang harus di bangun melalui ekspresi

KONSEP DASAR SENI 66


BAB VII

UNSUR-UNSUR SENI

Seni Rupa adalah seni pahat dan seni lukis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Lebih lanjut, unsur seni rupa memang cukup sederhana, yaitu titik dan garis.
Titik dan garis, kemudian berkembang menjadi bangun datar, bangun ruang, tekstur
hingga tata warna dan cahaya. Kesemua unsur-unsur seni rupa tadi, yang kemudian
menjadi tampak dalam bentuk seni pahat dan seni lukis. Seni Rupa Adalah Kaya Seni
Fisik
Sebelum memahami pengertian seni rupa, mari melihat sejarahnya terlebih
dahulu. Melansir dari Rupa dan Kata, istilah seni rupa pertama kali dicetuskan oleh
seniman lukis kawakan Sindoesoedarsono Soedjojono. Soedjojono dikenal sebagai
seniman lukis di era 1930-an.

Sindoesoedarsono Soedjojono disebut sebagai bapak seni lukis modern


Indonesia, yang pertama kali menciptakan istilah seni rupa. Dalam pemahaman
sederhananya, ia beranggapan bahwa seni adalah jiwa yang tampak. Dari situlah, istilah
seni rupa muncul.

Pemahaman yang disampaikan oleh Sindoesoedarsono Soedjojono, masih bisa


disederhanakan lagi. Seni rupa adalah, karya seni yang bisa ditangkap oleh mata,
sekaligus dirasakan fisiknya dengan meraba. Lebih lanjut, penciptaan seni rupa adalah,
upaya untuk mewujudkan estetika dan keindahan.
Pemahaman seni rupa akan lebih kompleks lagi, jika kita melihat dengan sudut
pandang di negara-negara barat. Mengutip dari Visual Arts Cork, seni rupa adalah fine
arts, yang sulit untuk dijelaskan secara bahasa. Terlebih, perkembangan aktivitas seni
rupa juga terus berkembang seiring perkembangan zaman, baik penemuan artistik
maupun teknologi. Karena alasan itulah, seni rupa menjadi sulit untuk didefinisikan.

Meski demikian, seni rupa masih terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu
seni rupa murni dan seni rupa terapan. Kedua jenis seni rupa tersebut, tetap mengusung
unsur-unsur seni rupa.

A. Unsur Seni Rupa


Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa seni rupa adalah kesenian atau
sebuah karya, yang kuat akan visualisasi, dan interaksi dengan manusia. Untuk lebih
memahami seni rupa, selanjutnya kita akan membedah apa saja unsur-unsur seni rupa
itu sendiri.

KONSEP DASAR SENI 67


Menyadur dari Massart, seni rupa bisa dijelaskan melalui unsur-unsur dan
kaidahnya yaitu :

1. Garis
Unsur seni rupa yang pertama adalah garis. Garis, sendiri merupakan
pengembangan dari unsur titik. Dalam seni rupa, garis disebutkan sebagai unsur yang
bergerak di dalam sebuah ruang kosong. Garis sebagai unsur seni rupa, juga bisa
berkembang lagi menjadi wujud dua dimensi atau tiga dimensi.

2. Bentuk

Berikutnya, yang menjadi unsur seni rupa adalah bentuk. Bentuk merupakan
salah satu unsur seni rupa yang bisa kita lihat pada karya seni dua dimensi.
3. Bidang

Bidang, merupakan unsur seni rupa yang ketiga. Bidang, merupakan


perkembangan dari bentuk. Jika bentuk ada pada karya seni dua dimensi, maka pada
karya seni tiga dimensi ada unsur bidang. Unsur seni rupa yang satu ini terdiri dari
panjang, lebar, tinggi dan kedalaman.

4. Tekstur

Seni rupa adalah karya seni yang, bisa dilihat dan dirasakan oleh manusia.
Tekstur jadi unsur seni rupa yang berkaitan dengan interaksi manusia tersebut. Karya
seni rupa, tak hanya bisa dilihat visualnya, melainkan juga bisa dirasakan bentuknya.
Salah satu contoh seni rupa, yang bisa dirasakan teksturnya adalah patung.
5. Ruang

Unsur seni rupa yang berikutnya adalah ruang. Ruang, terbagi menjadi dua
yaitu positif dan negatif. Unsur seni rupa ruang, cukup subyektif, karena berkaitan
dengan seniman itu sendiri. Unsur seni rupa yang satu ini, menciptakan kedalaman dari
sebuah karya.

6. Warna

Warna jadi unsur seni rupa yang selanjutnya. Dalam seni rupa, secara estetika
cukup subyektif, tergantung dari daya cipta si pembuat karya seni. Namun dalam
konteks teknikal, unsur seni rupa warna terbagi lagi menjadi beberapa bagian.

KONSEP DASAR SENI 68


Bagian pertama adalah warna itu sendiri. Warna apa yang akan dihadirkan
dalam karya seni rupa. Selain itu, unsur seni rupa warna juga memiliki value, yang
berkaitan dengan gelap terangnya sebuah warna. Terakhir, warna juga memiliki
intensitas. Intensitas warna berkaitan dengan seberapa kuat dan lemahnya warna dalam
sebuah karya seni rupa.
7. Nilai

Unsur seni rupa yang terakhir adalah nilai. Unsur seni rupa nilai berkaitan
dengan warna. Maksud dari nilai adalah seberapa besar kekuatan warna pada karya
seni rupa, dan seberapa berpengaruhnya nilai warna tersebut.

Contoh Seni Rupa


Beberapa contoh seni rupa, banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Namun perlu dipahami bahwa seni rupa bisa dikategorikan berdasarkan fungsinya,
yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Apa perbedaan dari keduanya?

Seni rupa murni sangat mengandalkan nilai estetika dan keindahan yang tinggi,
alhasil fungsionalitas pun diabaikan pada seni rupa murni. Sebaliknya, seni rupa
terapan mencoba menggabungkan asas keindahan dengan fungsionalitas, sehingga
karya seni tersebut bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Contoh seni rupa murni antara lain:

a. Lukisan
b. Gambar.
c. Patung.
d. Seni Pahat.
e. Seni grafis.

B. Pengertian Bahasa dan Kesenian


Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi dan berhubungan. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat berupa
bahasa tulis, bahasa lisan, dan bahasa gerak atau bahasa isyarat. Fungsi bahasa secara
umum adalah sebagai berikut.

KONSEP DASAR SENI 69


1. Sebagai alat untuk mengekspresikan aspek-aspek kejiwaan manusia, sehingga
mereka dapat menarik perhatian orang lain dan membebaskan diri dari tekanan
emosi.

2. Sebagai alat untuk mengadakan hubungan atau berkomunikasi antara anggota


masyarakat.

3. Sebagai alat untuk bekerja sama mengadakan integrasi sosial.

Selain fungsi umum, ada pula fungsi khusus. Fungsi khusus bahasa adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis).

2. Untuk mewujudkan seni dan menyatakan keindahan, sehingga manusia dapat


memuaskan rasa estetika (fungsi artistik). Fungsi artistik bahasa misalnya, terdapat
pada lagu, puisi, dan karya sastra lainnya.

3. Untuk mempelajari naskah-naskah kuno (fungsi filosofis).


4. Sebagai usaha mengekploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa dengan bahasanya yang berbeda-
beda. Variasi perbedaan ini muncul karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang
terpisah oleh lautan. Selain itu, pada masyarakat tertentu di Indonesia terdapat pula
variasi penuturan bahasa yang didasarkan pada lapisan sosial dalam masyarakat.
Contohnya, dalam bahasa Jawa terdapat perbedaan-perbedaan penuturan atas dasar
perbedaan kelas sosial dan usia.

Bahasa Rupa sebagai gambar yang bercerita.”Gambar” yang dimaksud disini


tentu bukan saja lukisan tetapi segala karya visual manusia seperti lukisan,patung,atau
ornamen dalam benda-benda yang ada di sekitar kita. Karya Visual manusia oleh
Profesor Primadi dibagi menjadi dua yaitu Ruang Waktu Datar (RWD)dan
Naturalisme-Perspktif-Moment opname (NPM).

C. Seni tari
Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukaan di suatu tempat dan
waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaaan dan menyampaikan pesan dari
seseorang maupun kelompok. Seni menjadi wujud ekpresi diri dari manusia, yang
sering dijadikan sarana hiburan dan pertunjukkan.

KONSEP DASAR SENI 70


Secara umum seni tari adalah cabang seni yang mengungkapkan keindahan,
ekpresi, hingga makna tertentu melalui media gerak tubuh yang disusun dan
diperagakan sedemikian rupa untuk memberikan penampilan dan pengalaman yang
menyenangkan atau menumbuhkan horison baru bagi penontonnya. Seni tari dapat
dilakukan secara tunggal , berpasangan, berkelompok atau kolosal.Selain pengertian
secara umum, terdapat beberapa pengertian berdasarkan pendefinisian oleh para ahli
sebagai berikut :

1. Soedarsono
Menurut Soedarsono, pengertian seni tari merupakan sebuah ungkapan
perasaan yang berasal dari dalam jiwa manusia yang kemudian diekpresikan
melalui gerakan indah juga ritmis. Sehingga, bisa dimaksudkan bahwa
ungkapan ini untuk menunjukkan atau melimpahkan emosional seseorang yang
setiap gerakannya disesuaikan bersamaan nada serta irama yang mengiringi.
2. M.A Theodora Retno Maruh
Menurut Theodora, yang mengartikan seni tari sebagai sebuah karya seni
gerak yang sifatnya tidak akan pernah menjadi kontemporer.
3. Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut Kamala Devi, pengertian seni tari merupakan sebagai sebuah
inting yang memberikan desakkan kepada emosi di dalam diri manusia di mana
sifatnya mendorong manusia untuk berekspresi.
4. Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, pengertian seni tari adalah perasaan yang
mendesak dari dalam diri manusia, yang mendorong untuk mencari ungkapan
yang berbentuk gerakan ritmis.
5. Yulianti Parani
Menurut Yulianti Parani, pengertian seni tari merupakan gerakan ritmis
yang keluar dari sebagian tubuh atau seluruhnya yang dilakukan seseorang
ataupun kelompok yang disertai dengan ekspresi tertentu.
6. Pangeran Suryadiningrat
Menurut Pangeran Suryadiningrat, pengertian seni tari adalah gerakan
yang dihadirkan oleh seluruh anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras
dengan irama musik dengan maksud tertentu.

Ada beberapa jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi menjadi
3 kelompok, yaitu:
1. Tari Tunggal
Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang.Contohnya
adalah tari gambir anom, tari kocar, tari gunung sari, tari gatot kaca, tari
bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
2. Tari berpasangan

KONSEP DASAR SENI 71


Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-
laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
3. Tari Kelompok atau Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan
banyak penari.

Berikut ini unsur-unsur seni tari yang terdiri dari unsur utama dan pendukung,
yaitu:

1. Unsur Utama
Dalam sebuah seni tari memiliki unsur utama yang perlu
diketahui, yaitu: a. Wiraga (Raga)
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya
adalah Wiraga atau raga. Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan
badan dalam posisi apa pun.
b. Wirama (Irama)
Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian harus punya
irama yang bisa memadukan musik pengiring dengan gerakan badan yang
dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun harus mempunyai tempo yang
sesuai. c. Wirasa (rasa)
Selain raga dan irama, seni harus mempunyai unsur rasa. Sebuah
tarian harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam
jiwa seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat
sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.
2. Unsur Pendukung
Seni tari juga mempunyai unsur pendukung yang bisa memaksimalkan
ekspresi seni tari. Beberapa unsur tersebut adalah sebagai berikut: a. Ragam
Gerak
Sebuah tarian akan terlihat lebih indah jika mampu melakukan
kolaborasi seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan dan
kaki saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga
lirikkan mata. Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika
melakukan tarian.

b. Ragam Iringan
Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan
adanya pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini harus
disesuaikan dengan gerakan badan yang membentuk sebuah tarian.
Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari atau
bahkan orang lain larut dalam ekpresi dan tarian.
c. Riasan dan Kostum

KONSEP DASAR SENI 72


Selain gerakan dan iringan, riasan wajah dan kostumm merupakn
unsur pendukung agar seni tari lebih maksimal dan menarik
perhatian.Tentunya tidak akan lengkap jika sebuah tarian tanpa kostum atau
riasan wajah yang membuatnya terkesan hambar dan biasa-biasa saja.
Bahkan selain riasan dan kostum, pola lantai atau blocking pun harus
diperhatiakan sehingga rapi dan enak dipandang.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat kebudayaan kesenian. Berikut
ini beberapa tarian daerah populer di Nusantara, antara lain:

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh


Aceh memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tar Seudati
b. Tari Saman Meuseukat
2. Tari-tarian Daerah Bali
Bali memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tari Legong Bali
b. Tari Kecak
c. Tari Pendet
3. Tari-tarian Bengkulu
Bengkulu memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tari Andun
b. Tari Bidadari Teminang Anak
4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
DKI Jakarta memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tari Topeng
b. Tari Yopong
5. Tari-tarian Daerah Jambi
Jambi memiliki beberapa tarian
adat, seperti; a. Tari Sekapur Siri
b. Tari Selampir
6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat
Jawa Barat memiliki beberapa tarian
adat, seprti: a. Tari Kuncaran
b. Tari Merak
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Jawa Tengah memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tari Serimpi
b. Tari Blambangan Cakil
8. Tari-tarian Daerah Jawa Timur

KONSEP DASAR SENI 73


Jawa Timur memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tari Reog Ponorogo
b. Tari Remo
9. Tari-tarian Daerah Papua
Papua memiliki beberapa tarian
adat, seperti: a. Tari Perang
b. Tari Musyoh

D. Seni Musik
Kepopuleran seni musik di berbagai penjuru dunia, membuat bidang ini
memiliki banyak perspektif dari para ilmuwan. Itulah sebabnya tak heran jika banyak
ilmuwan yang berpendapat tentang pengertian seni musik sesuai dengan pengalaman
seni yang mereka rasakan. Berikut ini pengertian seni musik menurut para ahli:

1. Aristoteles
Pengertian seni musik menurut Aristotel adalah suatu karya musik
dengan kemampuan dan tenaga pengembangan yang berasal dari sebuah
rasa melalui deretan nada atau melodi yang memiliki warna dari
penciptannya.
2. Sylado
Menurut Sylado pengertian seni musik adalah bentuk perwujudan
yang hidup dari sebuah kumpulan ilusi dan lantunan suara penciptanya
menggunakan alunan musik dengan nada yang berjiwa dan bisa
menggerakan isi hati para pendengarnya.
3. Lexicographer
Pengertian seni musik menurut Lexicographer adalah sebuah bidang
keilmuan seni yang memadukan unsur ritmis dan beberapa vokal, nada, dan
instrumental yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengungkapkan
sesuatu dari sang pencipta seni yang bersifat emosional.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni musik adalah suatu bentuk karya
seni dalam bidang keilmuan yang tertuang dalam sebuah kumpulan ilusi dan lantunan
suara dengan ritme, vokal, dan instrumental yang berasal dari pengalaman rasa sang
pencipta untuk disampaikan kepada pendengar atau penikmat seni secara emosional.
Berikut ini rekomendasi buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca tentang musik
kaitannya dengan psikologi dan pemikiran.

Sejarah Seni Musik


Keberadaan seni musik memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang, bahkan
sudah ada sejak zaman manusia lahir pertama kali di muka bumi. Seni musik ini

KONSEP DASAR SENI 74


kemudian berkembang pesat hingga populer sampai sekarang. Berikut ini sejarah
perjalanan seni musik berkembang dari zaman sebelum masehi sampai sekarang:

1. Zaman Prasejarah
Sejarah ini dimuali dari adanya manusia Jomo Sapiens pada 180.000
sampai 100.000 tahun yang lalu dengan ditemukannya alat musik tertua, yakni
flute dari bahan tulang beruang yang diberi lubang.Alat itu kemudian
digunakan untuk mengeluarkan bunyibunyian yang khas dan dimanfaatkan
oleh manusia pada zaman itu untuk berbagai keperluan. Alat musik flute
tersebut sudah berusia 40.000 tahun lebih.
2. Zaman Abad Pertengahan
Sekitar tahun 476 sampai 1572 masehi musik banyak digunakan untuk
kepentingan acara agama kristen. Banyak muncul penemuan bidang baru
membuat seni musik juga berkembang tidak hanya digunakan untuk kegiatan
keagamaan saja.
3. Zaman Renaissance
Sekitar tahun 1500 sampai 1600 masehi seni musik berkembang menjadi
musik percintaan dan perkawinan. Pada zaman renaissance musik gereja
mengalami kemunduran, namun zaman ini alat musik piano dan organ tunggal
ditemukan. Zaman ini juga mulai muncul seniman dan komposer musik seperti
Leonin, Perotin, dan Guillaume de Machaut.
4. Zaman Barok Dan Rokoko
Zaman Barok dan Rokoko terjadi sekitar tahun 1600 sampai 1750 masehi
dimana pengguna ornamen atau hiasan musik semakin banyak.Musik Baru
kemudian banyak digunakan secara serentak dan spontan dan penggunaan
musik Rokoko diatur dan dicatat.Johann Sebastian Bach, seorang pencipta
musik koral khotbah gereja dan pencipta lagu instrumental ini adalah salah satu
seniman yang terkenal pada zaman ini.
5. Zaman Klasik
Tahun 1750 sampai 1820, menjadi zaman kejayaan seni musik. Zaman
ini kemudian disebut zaman klasik dimana permainan dinamika semakin
lembut dan perubahan tempo dengan accelerando semakin cepat.Selain itu
lantunan ritardando juga semakin lembut, meskipun pada zaman ini ornamentik
dibatasi. Komposer terkenal banyak muncul di zaman klasik ini seperti
Wolfgang, Joseph Haydn, Ludwig Van Beethoven, dan Johan Christian Bach.
6. Zaman Romantik
Sekitar tahun 1810 sampai 1900 seni musik sangat mementingkan
perasaan subjektif.
Selain itu seni musik juga sangat kental dengan unsur dan romantisme
atau perasaan.
Itulah sebabnya di zaman romantika ini musik banyak menggunakan
tempo dan dinamika.

KONSEP DASAR SENI 75


7. Zaman Modern
Zaman modern terhitung terjadi setelah abad ke dua puluh sampai
sekarang yang banyak menemukan platform atau media untuk mendengarkan
musik. Musik tabg berkembanh di zaman modern ini lebih fokus pada suara,
gaya, dan ritme.Seni musik juga mengalami perubahan dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih seperti penemuan perekam suara dan alat edit
musik yang memberikan genre baru pada musik klasik saat ini. Itulah sebabnya
sekarang kita bisa mendengarkan berbagai musik dari genre apa saja.

Unsur-unsur Seni Musik


Berdasarkan Perkembangannya, seni musik kemudian semakin sempurna
dilihat dari unsur-unsurnya. Berikut ini unsur-unsur musik yang perlu Grameds
ketahui agar lebih memahami tentang seni musik tersebut bisa tercipta:
1. Irama
Irama kemudian lebih dikenal dengan sebutan ritme yang merupakan
panjangpendek dan tinggi-rendahnya sebuah nada yang membentuk melodi
tertentu.
2. Melodi
Melodi adalah suatu bentuk susunan bunyi tertentu yang berurutan
dari susunan dari tinggi ke rendahnya nada tertentu atau sebaliknya.Seperti
pada contoh alat musik gitar, dimana melodi dibuat berdasarkan naik
turunnya nada, pola ritmik, serta nada dasar yang digunakan dalam sebuah
lagu seperti yang dibahas pada buku Basic Mode Dan Skala Melodi Gitar
Berdasarkan Akor.
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur yang berbentuk ketukan dalam musik
dengan waktu dan tempo tertentu secara teratur.
4. Harmoni
Harmoni adalah bentuk kumpulan dari nada dan melodi yang sudah
memiliki keteraturan sehingga menghasilkan lantunan musik yang enak
didengarkan.
5. Tempo
Tempo adalah sebuah ukuran dari kecepatan birama dalam sebuah
lantunan lagu tertentu. Lagu dengan birama yang cepat maka semakin cepat
pula lagu dimainkan tempo.
6. Tangga Nada
Tangga nada adalah salah satu unsur musik yang terdiri atas nada-
nada yang kemudian tersusun berjenjang mulai dari nada paling dasar
hingga nada yang paling tinggi dalam lagu tertentu.
7. Dinamika

KONSEP DASAR SENI 76


Dinamika adalah bentuk tanda yang berkaitan dengan volume untuk
menaikan nada sehingga dapat menghasilkan musik yang enak
didengarkan.
8. Timbre
Timbre adalah warna bunyi yang menunjukan kualitas dari musik itu
sendiri.
Timbre memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap alat
musik.

Sejarah perkembangan seni musik juga membuat jenis-jenis musik


semakin beragam menyesuaikan penguasaan musik itu sendiri dan
penikmatnya. Berikut ini jenis-jenis musik yang perlu Grameds ketahui
agar memperoleh banyak referensi musik yang bisa didengarkan:
1. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah jenis musik yang diwariskan dari nenek moyang
secara turun temurun pada generasi tertentu yang masih menjaga
orisinalitasnya. Musik tradisional juga masih menggunakan alat musik
tradisional untuk menciptakan nada-nada tertentu. Contoh musik tradisional
yang ada di indonesia adalah musik gending jawa yang menggunakan alat
musik gamelan, saron, gong, dan sebagainya untuk menghasilkan instrumen
musik karawitan jawa.
2. Musik Modern
Berdasarkan perkembangannya muncullah jenis musik modern yang
lebih universal dan menggunakan banyak teknologi canggih dan budaya baru
untuk membuat instrumentalnya. Contohnya jenis musik modern sekarang
adalah musik EDM yang menggunakan alat DJ yang mengandalkan teknologi
canggih untuk menghasilkan alunan musik tertentu.
3. Musik Kontemporer
Musik kontemporer adalah jenis musik yang memiliki ciri khas
dibandingkanmusik tradisional dan musik modern. Musik klasik biasanya
memiliki variasi nada yang lebih kompleks dengan jenis bunyi, ritme, tempo,
dan warna musik yang sangat bervariasi. Bahkan musik klasik juga
menggunakan bunyi-bunyi yang tidak hanya berasal dari alat musik
instrumental saja.

Genre-genre Musik
Berkembanganya jenis-jenis musik kemudian juga berpengaruh pada genre seni
musik itu sendiri. Berikut ini macam-macam genre musik yang bisa dengarkan:

1. Klasik
Cocok didengarkan untuk pengantar tidur karena dibawakan secara kalem
dan lebih rileks saat mendengarkannya.

KONSEP DASAR SENI 77


2. Jazz
Musik yang didominasi dengan piano, biola, gitar bass, terompet, dan
memiliki lirik lagu yang dalam. Genre musik Jazz lahir pada abad ke 60 di
Amerika.Salah satu ciri musik jazz adalah prosi permainan improvisasi yang
dapat memperkaya harmoni dan menambah keindahan nuansa musiknya.
Grameds dapat mempelajari permainan gitar jazz melalui buku Mahir Nge-Jazz
dengan Metode Gitar Blues, Jazz.
3. Blues
Blues adalah genre musik yang dibuat berdasarkan konotasi perasaan
frustasi dan melankolis dari penciptanya. Itulah sebabnya musik blues ini
banyak dijadikan sebagai musik spiritual atau musik puji-pujian.
4. Funk
Musik Funk adalah gabungan dari musik blues, jazz, dan rythm yang
memiliki dominasi nada gitar dan drum. Musik funk menghasilkan alunan yang
enak didengar dan gembira, sehingga cocok digunakan untuk berdansa.
5. Hiphop
Hiphop adalah genre musik yang memadukan nada dan ritme unik yang
ditambah dengan musik rap. Hingga saat ini hiphop menjadi genre musik yang
memiliki banyak penikmat.

6. Regga
Reggae adalah genre musik yang memiliki ritme back bear dan progresif
kord mudah. Genre musik ini bisa digunakan oleh penciptanya untuk
mengekspresikan jiwa muda, kebebasan, dan pemberontakan.
7. Pop
Musik pop adalah genre musik yang populer dan banyak memiliki
pendengar atau penikmat. Musik genre ini kemudian banyak digunakan untuk
berbagai macam kegiatan seperti mengiri tarian.
8. Rock
Rock adalah genre musik yang memadukan musik jazz, blues, country,
dan ryth yang biasa menggunakan alat musik bass, drum, dan gitar.
9. Dangdut
Dangdut adalah genre musik asli Indonesia yang memadukan musik khas
India dan melayu dengan sentuhan tambahan dari musik campursari jawa.
Musik dangdut ini kemudian juga semakin berkembang di Indonesia bahkan
hingga dunia.Buku Dangdut: Musik, Identitas, Dan Budaya Indonesia yang ada
dibawah ini berisikan materi sumber musikologis yang orisinal dan baru, dalam
bentuk wawancara dengan berbagai bintang dangdut, serta materi lainnya.

KONSEP DASAR SENI 78


E. Fungsi Seni Musik
Setelah mengetahui apa itu pengertian seni musik, sejarah, unsur, dan jenis-
jenisnya maka kita perlu mengetahui tentang apa fungsi seni musik dalam kehidupan
kita sehari-hari. Berdasarkan perkembangannya seni musik kian melekat dengan
manusia dan memiliki manfaat dan fungsi penting berikut ini:

1. Sarana Mengekspresikan Diri


Musik dapat dijadikan ekspresi diri karena musik bisa jadi media yang
tepat untuk mengungkapkan perasaan atau ide-ide sang penciptanya. Jadi tak
heran jika banyak musisi yang menciptakan musik berdasarkan pengalaman
hidupnya yang kemudian ia tuangkan dalam nada-nada yang enak didengar.
2. Saran Terapi
Musik sudah dijadikan sebagai sarana terapi bahkan sejak zaman perang
dunia ke dua dimana banyak orang depresi karena kejamnya kondisi perang
saat itu. Musik kemudian menyelamatkan mereka yang mengalami trauma,
gangguan mental dan beberapa kelumpuhan pada organ tubuh mereka.
3. Sarana Hiburan
Musik tentu berfungsi hiburan yang bisa menghadirkan perasaan bahagia
atau memberikan sentuhan keindahan pada perasaan orang yang
mendengarkannya.
4. Sarana Upacara
Musik banyak digunakan untuk kegiatan upacara-upacara baik yang
sifatnya kebudayaan, keagamaan, ritual, atau upacara resmi atau formal. Musik
dalam upacara ini kemudian mampu menambah kenikmatan dari upacara
tersebut.

5. Sarana Tari
Musik memiliki peran penting untuk mengiri pertunjukan tari sehingga
pertunjukan tersebut semakin hidup dan menambah nilai keindahan tari
tersebut. Itulah sebabnya setiap ada pertunjukan tari maka ada kehadiran musik
pula di pertunjukan tersebut
6. Sarana Komersial
Banyaknya minat dan ketertarikan pada musik membuat bidang ini
menjadi sarana komersial yang besar. Banyaknya penikmat musik membuat
para seniman dan musisi bisa memperoleh penghasilan dari karya-karyanya.
Mulai dari penjualan rekaman musiknya atau pertunjukan musiknya di
panggung-panggung konser musik.

KONSEP DASAR SENI 79


Rangkuman
sindoesoedarsono Soedjojono disebut sebagai bapak seni lukis modern Indonesia, yang
pertama kali menciptakan istilah seni rupa. Dalam pemahaman sederhananya, ia
beranggapan bahwa seni adalah jiwa yang tampak. Dari situlah, istilah seni rupa
muncul.

Pemahaman yang disampaikan oleh Sindoesoedarsono Soedjojono, masih bisa


disederhanakan lagi. Seni rupa adalah, karya seni yang bisa ditangkap oleh mata,
sekaligus dirasakan fisiknya dengan meraba. Lebih lanjut, penciptaan seni rupa adalah,
upaya untuk mewujudkan estetika dan keindahan.
Pemahaman seni rupa akan lebih kompleks lagi, jika kita melihat dengan sudut
pandang di negara-negara barat. Mengutip dari Visual Arts Cork, seni rupa adalah fine
arts, yang sulit untuk dijelaskan secara bahasa. Terlebih, perkembangan aktivitas seni
rupa juga terus berkembang seiring perkembangan zaman, baik penemuan artistik
maupun teknologi. Karena alasan itulah, seni rupa menjadi sulit untuk didefinisikan.

PILIHAN GANDA

Pilihlah jawabn yang paling tepat di bawah ini.

1. Unsur pendukung yang bisa memaksimalkan ekspresi seni tari,kecuali .…


a. Ragam gerak
b. Ragam iringan
c. Riasan
d. kostum
e. Ada naskah buku

2. Setiap hiasan bergaya geometric atau yang lainnya,yang dibuat pada suatu
bentuk dasar dari hasil kerajinan tangan dan arsitektur disebut….
a. Sampul buku
b. Ilustrasi
c. Penggambaran
d. Ornamen
e. Iklan

3. Lukisan yang terdapat pada gua prasejarah seperti cap tangan goa leang
merupakan contoh dari masyarakat zaman dahulu untuk megekspresikan ….
a. Pendekatan kepada tuhan
b. Keindahan alam

KONSEP DASAR SENI 80


c. Hubungan manusia dengan alam
d. Hubungan sesame manusia
e. Menonjolkan keadaan nyata kehidupan masyarakat

4. Aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau
mengurangi objek,penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup
merupakan ciri-ciri dari ….
a. Romantik
b. Realisme
c. Naturalisme
d. Ekspresionisme
e. Impressionisme

5. Teknik menempelkan pecaha atau lempengan kaca yang berwarna warn pada
media lukisan sehingga membentuk objek tertentu merupakan Teknik ….
a. Lukisan aquarel
b. Lukisan kaca
c. Mozaik
d. Lukisan batik
e. Membuat sketsa

ESSAI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan seksama

1. Sebutkan unsur seni rupa!


2. jelaskan fungsi Bahasa secara umum!
3. Jelaskan pengertian seni tari menurut para ahli!
4. Jelaskan salah satu unsur seni musik!
5. Jelaskan fungsi seni musik!

KONSEP DASAR SENI 81


BAB VIII
DIMENSI SENI,
BAKETERHUBUNGAN DAYA SENI DAN DIMENSI SENI

A. Dimensi Seni

1. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi


Istilah "seni rupa" kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang
diperbincangkan secara lisan. Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Demikian pula karya seni rupa dua dimensi, adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
Contohnya: seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi relief dan sebagainya.

2. Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi


Seorang perupa (seniman, designer, dll) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan non
fisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan
sebuah karya seni rupa.
Berikut ini unsur-unsur seni rupa
1.) Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya
seni rupa titik garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat"
khusus seperti: Ende, panjang, vertikal horizontal, lurus, melengkung, berombak.
2.) Raut
Unsur rupa lainnya adalah "raut" yang merupakan tampak potongan atau wujud dari
suatu objek.
3.) Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi menunjukkan kesan dimensi
dari objek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut.
4.) Tekstur
Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukkan kualitas taktis dari suatu
permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tekstur asli dan buatan.
5.) Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian dalam berkarya seni rupa
terdapat beberapa teknik penggunaan warna yaitu harmonis, heraldis, murni dan
seterusnya.

KONSEP DASAR SENI 82


6.) Gelap - Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas
cahaya yang jatuh pada permukaan benda titik bagian yang terkena cahaya lebih terang
dari yang tidak terkena.
2
3. Teknik berkarya seni rupa 2 dimensi
1.) Teknik Aquarel (sapuan basah)
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air diatas kertas kain atau
bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan
cat air cat poster atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena
menggunakan sapuan tipis dalam menggores.
2.) Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik
hingga membentuk objek
3.) Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil spidol tinta atau alat lain berupa garis- garis berulang
yang menimbulkan kesan gelap terang atau gradasi.
4.) Teknik dussel (gosok)
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan
gelap terang atau tebal tipis. alat yang digunakan antara lain pensil krayon dan konte
5.) Teknik siluet (blok)
Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga
menimbulkan kesan siluet.
6.) Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan
sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. 7.) Teknik
semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat air dengan menggunakan
sprayer titik untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati- hati untuk setiap poin
lukisannya contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame. 8.) Teknik tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga
hasilnya akan menyatu dengan desain arsiteknya.
9.) Teknik kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-kecil
lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk
lukisan.
3

KONSEP DASAR SENI 83


4. Contoh Gambar 2 Dimensi

5. Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi


Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memeiliki dimensi
panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati runag.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi diantaranya adalah seni patung, seni kriya, seni
arsitektur, dan berbagai desain produk. Selain sebagai benda hias karya seni rupa tiga
dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai praktis sekaligus juga nilai
keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tepat duduk sekaligus
juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.

6. Teknik Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi


Dalam pembuatan sebuah karya seni masing-masing daerah di Indonesia memiliki
bahan dan media yang berbeda-beda tergantung dengan lingkungan daerahnya. Hal
tersebut juga berlaku pada seni rupa 3 dimensi berikut ini adalah teknik-teknik yang
biasa dipakai dalam proses pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
1. Teknik aplikasi
Sebuah karya hias dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam
guntingan guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti binatang bunga maupun
bentuk lainnya pada sebuah kain lain sebagai hiasan.
4

2. Teknik mozaik
Teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda tiga dimensi yang diatur dan
ditata dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
3. Teknik merakit
Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa potongan
bahan titik cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan titik cara
menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatrik, disekrup, mengelas atau
dengan cara lainnya.
4. Teknik pahat
Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak dibutuhkan
titik cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan atau
media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu gips kayu dan bahan lainnya.
5. Teknik menuang atau cor
Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair yang dituangkan pada
sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair tersebut mengeras kemudian dikeluarkan dari
cetakan titik bahan cair yang dipakai biasanya seperti semen logam, gips atau karet.
6. Teknik butsir

KONSEP DASAR SENI 84


Membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan, misalnya membuat
keramik dengan bahan dasar tanah liat.
7. Teknik las
Membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan yang lain untuk
mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan
dasar logam.

7. Contoh Gambar 3 Dimensi

1. Kriya
2. Patung

6. Hiasan Rumah

B. Keterhubungan Daya Seni Dan Dimensi Seni

Keterhubungan daya seni dan dimensi seni yaitu kata daya diambil dari kaya
kebudayaan yang berasal dari kata budha dalam Bahasa sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang
merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau
iktiar sebagai unsur jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan
ikhtiar manusia lalu apa itu dimensi seni, dimensi seni adalah suatu karya seni yang
memiliki ukuran, bisa berupa Panjang, lebar dan volume tersebut adalah karateristik
khusus dari dimensi. Dalam karya seni rupa, terdapat beberapa jenis, yakni dimensi
satu,dua,tiga dan empat lantas apakah ada hubungannya antara daya seni dan dimensi
seni Ada karena hubungan dimensi seni dengan daya seni yaitu dimensi seni menjadi
daya tarik dari daya seni. Karena misalkan di dalam dimensi seni terdapat 2 komponen
seni, yaitu seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Dari masing-masing dimensi
seni itu memiliki daya tarik seni tersendiri. Misalkan seni rupa 2 dimensi daya seninya
terletak pada warna seninya. Misalkan pada sebuah lukisan maka daya tarik seninya
ada pada warna lukisan tersebut. Sedangkan pada seni 3 dimensi daya tarik seninya

KONSEP DASAR SENI 85


terletak pada bentuk seni itu sendiri. Contohnya patung, daya seninya terletak pada
keindahan bentuk dari patung tersebut.

Rangkuman

Istilah "seni rupa" kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang
diperbincangkan secara lisan. Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Demikian pula karya seni rupa dua dimensi, adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
Contohnya: seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi relief dan sebagainya.

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

Soal Pilihan Ganda


1. Salah satu cabang seni rupa dua dimensi dengan proses pembuatan karyanya
memakai teknik cetak dan biasanya di atas kertas dinamakan ...
a. Batik printing
b. Batik
c. Seni grafis
d. Lukisan
e. Gambar

2. Yang bukan contoh karya seni rupa dua dimensi yaitu ...
a. relief
b. seni arsitektur
c. seni lukis
d. seni grafis
e. seni ilustrasi
3. Teknik yang digunakan untuk memanipulasi sebuah lembaran kertas sehingga
membentuk sebuah lukisan 3 dimensi yaitu teknik …
a. merakit
b. cetak
c. 3M
d. Kolase
e. Mozaik

KONSEP DASAR SENI 86


4. Unsur visual dalam seni rupa 2 dimensi yang terbentuk karena hubungan
beberapa garis dinamakan ...
a. Barik
b. Bangun
c. Bidang
d. Bentuk
e. Raut

5. Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair pada sebuah alat
cetakan merupakan teknik berkarya seni rupa 3 dimensi yaitu ...
a. Teknik plakat
b. Teknik tempera
c. Teknik las
d. Teknik cor
e. Teknik cetak

ESSAI
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama
1. Jelaskan pengertian seni rupa dua dimensi
2. Tuliskan unsur dan objek karya seni rupa 2 dimensi!
3. Tuliskan teknik berkarya seni rupa 2 dimensi!
4. Jelaskan pengertian seni rupa 3 dimensi!
5. Tuliskan teknik berkarya seni rupa 3 dimensi

KONSEP DASAR SENI 87


BAB IX

KEMAMPUAN DASAR ANAK DALAM SENI, TAHAPAN PERKEMBANGAN


IMAJINASI KREATIF ANAK

A. Kemampuan Dasar Anak Dalam Seni


Kemampuan dasar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang menjadi
landasan dasar untuk mencapai kemampuan yang lebih tinggi atau dengan kata lain dapat
dikembangkan.
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
1. Perkembangan kognitif, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada cara-cara berfikir seseorang.
2. Perkembangan personal, marupakan perubahan-perubahan yang terjadi yang
berkaitan dengan kepribadian.
3. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
4. Perkembangan fisik, perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu secara alamiah dan spontan.
Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan
lingkungan sekitarnya.
Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan
daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.

1. Kemampuan Intelektual Anak


Menurut Peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, yaitu :
➢ Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.
➢ Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, eksplorasi, evalusi dan problem solving
merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak.
➢ Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.
➢ Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.
Anak umur 6-7 tahun (kls I atau kls II SD) sudah mulai berangsur-angsur

2
memahami orang lain, kelakuan mulai berkurang. Pada umur 7-11 tahun
sudah masuk tahap berfikir kognitif operasional konkrit. Tahap ini sudah mampu
berpikir logis serta mampu memecahkan masalah-masalah konkrit.

2. Kondisi Emosional Anak

KONSEP DASAR SENI 88


Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi
menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka.
Emosi sebagai aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu :
➢ Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya.
➢ Bersifat fluktuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi.
➢ Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.

Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu


:
➢ Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
➢ Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Yang
temasuk emosi psikis ini adalah perasaan intelektual, perasaan sosial., perasaan susila, dan
perasaan estetis
Kondisi emosional anak usia Sekolah Dasar menurut Dahlan (2004:116)
➢ Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
➢ Terlihat lebih hebat/kuat
➢ Bersifat sementara/dangkal
➢ Lebih sering terjadi
➢ Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya

3. Kondisi Sosial Anak


Pada masa Sekolah Dasar, anak berangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian
pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja
sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal ini guru bisa
memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi
dengan baik.

4. Kondisi Perseptual Anak


Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara
intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal
dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya.

5. Karakteristik Fisik Anak


Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik
yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik.

6. Karakteristik Estetik Anak

KONSEP DASAR SENI 89


Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan. Perasaan
estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti
secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau
merasakan keindahan yang ada disekitarnya.

7. Kondisi Kreatif Anak


Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Anak dapat difasilitasi dengan
beragam teknologi pada zaman sekarang karena bakat setiap anak berbeda-beda.
Guilford (1969) memandang kreatifvitas sebagai kemampuan berfikir divergen yang
ditandai dengan adanya fluency kemampuan mengungkapkan ide, flexibility kemampuan
beradaptasi, originality kemampuan menghasilkan respon dan elaboration kemampuan
mengungkapkan karya lengkap dan terperinci.

B. Tahapan Perkembangan Imajinasi Kreatif Anak

a. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda
entah sifatnya masih imajiner (gagasan) atau sudah diekspresikan dalam bentuk suatu karya.
Karya di sini tidak hanya bentuk suatu benda tapi dapat juga berupa berpaduan warna, detail.
Di samping itu pemikiran berbeda namun masih dapat diterangkan dengan penalaran atau
logika juga disebut kreativitas. Ide-ide yang cemerlang atau kecerdasan yang tinggi disebut
juga sebagai kreativitas. Kreativitas sifatnya bawaan namun berkembangnya butuh adanya
kesempatan dari lingkungan

atau butuh pengetahuan yang banyak tentang segala hal dari lingkungan. Kreativitas
adalah kegiatan otak yang teratur, komprehensif, dan imajinatif menuju suatu hasil yang
orisinil sehingga inovatif dari pada sekedar reproduktif. Kreativitas adalah lawan dari tingkah
laku “konformitas”.

b. Pengembangan Kreativitas
1. Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah
satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 1999) kreativitas
juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan
dirinya.
2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinankemungkinan untuk
menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih
kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Siswa lebih dituntut untuk berpikir
linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling tepat
terhadap permasalahan yang diberikan. Kreativitas yang menuntut sikap kreatif dari individu
itu sendiri perlu dipupuk untuk melatih anak berpikir luwes (flexibility), lancar (fluency), asli
(originality), menguraikan (elaboration) dan dirumuskan kembali (redefinition) yang
merupakan ciri berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Guilford (Supriadi, 2001).

KONSEP DASAR SENI 90


3. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan
kepada individu.
4. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Mengingat pentingnya kreativitas siswa tersebut, maka di sekolah perlu disusun


suatu strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas. Strategi tersebut
diantaranya meliputi pemilihan pendekatan, metode atau model pembelajaran. Salah satu
pembelajaran yang saat ini sedang berkembang ialah pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas
mental siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang
disajikan pada awal pembelajaran (Ratnaningsih, 2003). Masalah yang disajikan pada siswa
merupakan masalah kehidupan sehari-hari (kontekstual).

Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas


Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan
mengungkapkan dirinya secara kreatif dalam bidang dan kadar yang berbeda – beda. Yang
penting dalam pendidikan adalah bahwa bakat kreatif

5
perlu ditingkatkan dan dikembangkan.

Pengembangan kreatifitas dengan pendekatan 4 P


1. Pribadi
Kreatifitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide – ide baru dan produk – produk yang
inovatif.
2. Pendorong
Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari
lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan,
pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi internal) untuk
menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung,
tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang
kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian
prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian
pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum
yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi
pengembangan kreativitas.
3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk
secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam
berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa
untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses
bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk
kreatif yang bermakna.
4. Produk kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk

KONSEP DASAR SENI 91


kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana
keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan , kegiatan)
kreatif. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produk kreatifitas
anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau
memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.

Tantangan dan Hambatan dalam Berpikir


Kreativitas merupakan kemampuan mental psikologis yang tidak tampak
langsung atau secara kasat mata. Kreativitas seringkali terbelenggu oleh pola berpikir yang
kaku dan terikat pada kaidah-kaidah baku atau alur sebab akibat secara konvensional. Disatu
pihak, pola berpikir demikian dapat

6
memudahkan penentuan keputusan akhir dan mengkomunikasikannya kepada pihak lain,
namun di lain pihak malah akan mematikan timbulnya insiatif dan selanjutnya membatasi
berkembangnya kreativitas, sehingga inovasi sulit diperoleh. Ada banyak tantangan yang
dihadapi dalam proses berpikir kreatif, di antaranya adalah:
Ragu-ragu dan tidak ada keberanian dalam menyampaikan ide karena dihantui perasaan
takut salah, hawatir idenya akan dilecehkan orang lain, dan takut dikucilkan dari lingkungan;
Sangat terikat pada mekanisme berpikir yang sudah terpola secara baku, sehingga
memandang tidak perlu direpotkan dengan mencari-cari sesuatu yang baru dan belum tentu
akan menjadi lebih baik;
Kondisi lingkungan yang bersifat status kuno sehingga cenderung akan menolak
perubahan;
Proses berpikir yang lamban sehingga idenya keburu ditangkap pihak lain.

Lingkungan dan budaya tradisional seringkali menjadi penghambat utama bagi


lahirnya kreativitas. Misalnya: kurangnya wawasan dan penguasaan pengetahuan yang
terbatas, tradisi turun temurun yang mengajarkan bahwa seorang anak harus selalu patuh akan
menghambat kreativitas berpikir anak, pimpinan yang bersifat otoriter tidak memberi
kesempatan kepada anak buahnya untuk berbeda pendapat, penolakan lingkungan atas ide
kreatif yang dimunculkan akan mematikan semangat orang untuk menemukan terobosan baru,
suasana hati yang sedang gundah atau panas akan ikut menutup lahirnya ide baru, demikian
pula ancaman atau tekanan (pressure) dari pihak lain dapat membuyarkan gagasan-gagasan
baru. Proses berpikir kreatif akan menghasilkan ide-ide kreatif, yang selanjutnya dapat
dikembangkan menjadi model baru dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan atau
memecahkan permasalahan. Namun demikian, ternyata tidaklah mudah untuk memunculkan
ide sebagai penyaluran hasil berpikir kreatif tersebut. Hal ini membutuhkan keberanian untuk
mengungkapkan gagasan baru, yang kemungkinan berbeda dari keyakinan dan kebiasaan
masyarakat. Sehubungan dengan hal itu, guru mempunyai kewajiban untuk mengangkat
kesadaran siswa akan pentingnya penguasaan kompetensi, dan menumbuhkan motivasi untuk
berani menampilkan kompetensinya.
Di antara sekian banyak kompetensi, yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan
menganalisis masalah. Hal ini tentu saja harus diawali oleh kemampuan berpikir logis, kritis,

KONSEP DASAR SENI 92


kreatif, dan inovatif. Sehubungan dengan tuntutan di atas, maka harus diawali oleh semangat
dan motivasi guru untuk

7
mengembangkan kreativitasnya, baik menyangkut perluasan wawasan pengetahuan
dan substansi keilmuan, maupun dalam hal memilih dan menetapkan strategi
pembelajaran yang dapat mendorong kreativitas siswanya. Namun, guru tidak boleh
mengesampingkan pemahamannya terhadap konsep-konsep dasar dalam
pembelajaran.

Tahapan Proses Berpikir Kreatif


Menurut Veitzal Rivai dkk (2008: 767-769) ada empat tahap dalam proses
berpikir kreatif, yaitu: tahap persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Pada tahap
persiapan dilakukan kajian awal untuk mendalami fokus masalah yang dihadapi, kemudian
dicari berbagai informasi dari berbagai sumber sebagai bahan melakukan evaluasi atas
rancangan analisis yang telah disiapkan. Apabila masih dipandang perlu, kemudian dicari
informasi tambahan untuk melengkapi bahan analisis.
Pada tahap inkubasi, dilakukan relaksasi dan cooling down sambil mencari
informasi pelengkap. Seringkali ide cemerlang akan muncul pada tahap ini, yaitu ketika
merenungkan kembali hasil kajian yang terkonsentrasi penuh pada masalah yang dihadapi.
Tahap iluminasi merupakan tahap klimaks dari tahap inkubasi, yaitu dengan
munculnya gagasan cerdas untuk mengatasi persoalan. Selanjutnya pada tahap verifikasi,
gagasan-gagasan yang diperoleh melalui proses berpikir kreatif kemudian dianalisis dan diuji
manfaat serta kebermaknaannya. Veitzal Rivai dkk (2008: 769-776) menjelaskan
tentang lima teknik berpikir kreatif, yaitu: merangsang ide, mendaftar sifat, hubungan yang
dipaksakan, sumbang saran, dan prinsip berselang seling.
Berdasarkan pandangan Veitzal Rivai di atas dapatlah disimpulkan sebagai berikut.
Merangsang ide (idea spurring) yaitu teknik berpikir kreatif yang menggunakan
bantuan daftar pertanyaan yang dapat merangsang terciptanya ide baru. Serangkaian
pertanyaan pemicu munculnya ide (gagasan) dari Alex F. Osborn dalam Veitzal Rivai terdiri
dari: Substitute?, Combine?, Adapt?, Magnify?, Modify?, Put to Other Use?, Eliminate?,
Reverse? Mendaftar sifat (attribute listing) yaitu teknik berpikir kreatif yang menggunakan
elemen-elemen sifat dari suatu hal yang bersifat tangible (nyata).Hubungan yang dipaksakan
(forced relationship) yaitu teknik berpikir yang merangsang kreativitas atas dasar asosiasi
bebas yang dipaksakan. Misal dengan memaksanakan untuk memadukan dua atau lebih
gagasan lama yang independen.Sumbang saran (brain storming) yaitu dengan mendapatkan
banyak ide dari sekelompok orang yang diperoleh dalam waktu singkat.
Prinsip berselang seling sebagai teknik berpikir kreatif sesungguhnya

8
merupakan paduan teknik yang dilakukan secara bergantian, yaitu: (1)
Menghasilkan-Menilai Gagasan, (2) Usaha Individu-Kelompok, (3) Bekerja-
Beristirahat, (4) Usaha Terpusat-Meluas, dan (5) Mengubah Sudut Pandang.

KONSEP DASAR SENI 93


C. Pengembangan Kreativitas Dalam Pembelajaran
Peran guru sebagai brain power menjadi motor penggerak untuk melahirkan
karya-karya kreatif anak bangsa. Kini sudah saatnya guru menjadi pelopor dan pengembang
kreativitas siswa melalui penyelenggaraan proses pembelajaran yang
menumbuhkembangkan kemampuan kreatif. Kreativitas tidak akan muncul secara
instan, melainkan berproses dalam sebuah alur berpikir. Berpikir kreatif awalnya dirangsang
oleh munculnya berbagai kepenasaran dan keingintahuan (curioucity), atau didorong oleh
kebutuhan untuk memecahkan masalah yang rumit.
Bagaimanapun luasnya pengetahuan dan tingginya skill yang dimiliki guru,
apabila tidak disertai kemampuan transformasi secara baik, maka akan sulit bagi siswa untuk
memahami penjelasan gurunya. Sehubungan dengan hal itu, kemampuan pedagogic menjadi
sangat penting bagi seorang guru. Pengembangan kreativitas dalam proses pembelajaran
dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
- Menyadari adanya masalah yang menarik perhatian dan penting untuk segera dicari
pemecahannya, atau menghadapi kebutuhan yang urgent, atau memiliki sebuah imajinasi
yang ingin diwujudkan untuk kemaslahatan umat;
- Mengidentifikasi akar masalah, fokus kebutuhan, serta target produk imajinasi;
- Mencari berbagai rujukan yang dapat memberi inspirasi bagi lahirnya ideide baru dalam
upaya memecahkan masalah atau mewujudkan keinginan di atas;
- Merumuskan berbagai alternatif solusi atau produk yang belum pernah atau jarang dilakukan
orang lain;
- Menilai setiap alternatif solusi melalui diskusi secara transparan agar dapat menemukan
alternatif terbaik;
- Mengembangkan alternatif terpilih menjadi sebuah karya inovatif.

Dengan bergulirnya reformasi pendidikan telah memberi angin segar bagi


perubahan paradigma pembelajaran. Kegiatan belajar tidak hanya dimaknai sebagai proses
transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan, melainkan berkembang menuju proses
pendewasaan dan kematangan intelektual, emosional, dan sosial. Pendidikan lebih diarahkan
sebagai investasi sumberdaya manusia, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam
menyongsong masa depan yang lebih baik.

Rangkuman

Kemampuan dasar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang menjadi landasan
dasar untuk mencapai kemampuan yang lebih tinggi atau dengan kata lain dapat
dikembangkan.
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
5. Perkembangan kognitif, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada cara-cara berfikir seseorang.
6. Perkembangan personal, marupakan perubahan-perubahan yang terjadi yang
berkaitan dengan kepribadian.

KONSEP DASAR SENI 94


7. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
8. Perkembangan fisik, perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada individu
secara alamiah dan spontan.

PILIHAN GANDA

1. Berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada cara-cara berpikir seseorang


termasuk kategori perkembangan manusia yaitu perkembangan....
a. Perkembangan kognitif
b. Perkembangan personal
c. Perkembangan sosial
d. Perkembangan fisik

2. Perkembangan yang terjadi pada individu di sebabkan oleh dua faktor yaitu....
a. Faktor lingkungan dan faktor pertumbuhan
b. Faktor pertumbuhan dan kematangan dan faktor belajar
c. Faktor belajar dan faktor lingkungan
d. Faktor fisik dan faktor belajar

3. Menurut Peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada 4 faktor

yang mempengaruhi perkembangan manusia, kecuali ....


a. Kematangan
b. Aktifitas
c. Transmisi sosial
d. Fisik

4. Mengubah pola ritme dalam permainan musik "dung dung dung" menjadi "dung dung tek,
sung sung tek" termasuk ....
a. Kreativitas
b. Intelektual
c. Persepsi
d. Emosional

5. kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru


dan berbeda entah sifatnya masih imajiner (gagasan) atau sudah diekspresikan

KONSEP DASAR SENI 95


dalam bentuk suatu karya. pernyataan tersebut termasuk pengertian dari ....
a. Kreativitas
b. Kemampuan
c. Emosional
d. Apresiasi

ESSAI
Jawablah soal soal di bawah ini dengan benar dan seksama

1. Jelaskan kemampuan dasar anak dalam seni


2. Jelaskan tahapan perkembangan anak terhadap seni budaya?
3. Apa faktor penyebab kondisi emosional anak
4. Jelaskan proses pengembangan kreativitas dalam pembelajaran anak ?
5. Apa saja yang menjadi tantangan dan penghambat dalam berpikir ?

KONSEP DASAR SENI 96


BAB X

PRIODESASI PERKEMBANGAN KONDISI KOGNISI, SOSIAL


PSIKOLOGI ANAK, KARATERISTIK PERKEMBANGAN
IMAJINASI ANAK, DAN KEMAMPUAN ARTISTIK ANAK DIDIK

A. Pengertian Periodesasi Perkembangan


Periodesasi perkembangan adalah pembagian seluruh masa perkembangan seseorang
kedalam masa tertentu. Sedangkan perkembangan adalah menunjukan suatu proses tertentu,
yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak di ulang kembali. Dalam perkembangan
manusia terjadi peruban-perubahan yang sedikit banyak bersifa tetap dan tidak dapat
diulangi.
Dengan mengetahui periode-periode tertentu, maka seseorang akan mudah
mengetahui bahkan meramalkan sifat-sifat dan kecenderungan anak dalam masa
perkembangannya. Tanpa periodesasi kita tak bisa menyebutkan istilah bayi, anak kecil,
kanak-kanak, remaja, dewasa dan sebagainya. Karena dalam setiap istilah itu telah
terkandung disana adanya periodesasi, yang mana perpindahan dari satu periode ke periode
lainnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan terjadi sedikit demi sedikit.
Pada dasarnya setiap anak selama perkembangannya itu mempunyai kehidupan yang
tidak statis, melainkan dinamis, dan pendidikan yang diberikan kepada mereka seharusnya
disesuaikan dengan keadaan kejiwaan mereka. Karena perkembangan itu merupakan hal
yang continou. Akan tetapi untuk lebih mudah memahami dam mempersoalkannya, biasanya
orang menggambarkan perkembangan itu dalam fase-fase atau periode-periode tertentu.

B. Periodesasi Perkembangan Kondisi Kognisi Anak


Perkembangan kognisi adalah tahapan-tahapan perubahan yang terjadi dalam rentang
kehidupan manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan masalah dan
mengetahui sesuatu.
Perkembangan kognisi anak SD tidak hanya dilihat dari kemampuan menghapal atau
prestasi akademis semata, tapi juga dari kemampuan berpikir kritis, fokus, memproses
informasi, menganalisa, memecahkan masalah, serta memahami konsep sebab dan akibat.

KONSEP DASAR SENI 97


Perkembangan kondisi kognisi pada anak terbagi menjadi dua yaitu, Perkembangan
kondisi kognisi anak umur 5-7 tahun dan perkembangan kondisi kognisi anak 8-12 tahun.
1. Usia 5-7 tahun
• Mereka mulai melihat hal-hal dari sudut pandang anak-anak usia sekolah
lainnya dan mulai memahami bagaimana perilaku mereka mempengaruhi
orang lain.
• Mereka mengembangkan keterampilan bahasa lisan mereka, memperoleh
kosa kata baru, dan struktur kalimat.
• Mereka menikmati perencanaan dan pembangunan.
• Mereka telah memahami konsep ruang, waktu, dan dimensi.
• Mereka telah memahami konsep seperti kemarin, hari ini, dan besok.
• Mereka sudah tahu kiri dan kanan.
• Mereka mulai mengembangkan rasa percaya diri dan penguasaan
pembelajaran.

• Mereka belajar membaca dan menulis dan dapat mengucapkan kata-kata


sederhana.

• Mereka mulai beralasan dan berdebat.

• Mereka dapat melakukan penambahan dan pengurangan sederhana.

2. Usia 8-12 tahun

• Sebagian besar anak SD pada umur ini sudah mampu sepenuhnya


mengambil pandangan atau perspektif dan memahami serta
mempertimbangkan perspektif atau pandangan orang lain.

• Mereka mulai berpikir secara hipotetis, mempertimbangkan sejumlah


kemungkinan, dan mampu berpikir logis.

• Mereka menjadi lebih berorientasi pada tujuan.

• Mereka dapat mengembangkan minat khusus yang bisa menjadi sumber


motivasi.

KONSEP DASAR SENI 98


• Perkembangan kognitif dapat dipengaruhi oleh keadaan emosional anak-
anak usia sekolah.

• Mereka mulai memahami sisi dunia orang dewasa seperti uang dan waktu.

• Mereka mungkin senang membaca buku. Mereka dapat menafsirkan


konteks paragraf dan menulis cerita.

• Mereka mengerti humor dan permainan kata.

C. Periodesasi Perkembangan Kondisi Sosial Anak

Periodesasi perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam


hubungan sosial. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan
atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada
anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-hari. Dapat
juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan bekerjasama. (Susanto, 2011: 40).
Dari pengertian diatas perkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu
anak, peran orang tua, orang dewasa, lingkungan masyarakat dan termasuk Taman Kanak-
kanak. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan sosial anak adalah bagaimana anak
berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa dan masyarakat luas agar dapat
menyesuaikan diri dengan baik.

Berdasarkan standar tingkat pencapaian perkembangan sosial dalam Permendikbud


nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini terdapat
beberapa indikator. Berikut ini indikator tingkat pencapaian perkembangan sosial anak
usia 5-6 tahun :
1. Bermain dengan teman sebaya
2. Mengetahui perasaan temannya dan merespon secara wajar
3. Berbagi dengan orang lain
4. Menghargai hak/pendapat/karya orang lain

KONSEP DASAR SENI 99


5. Menggunakan cara yang diterima secara sosial dalam menyelesaikan masalah
(menggunakan fikiran untuk menyelesaikan masalah)
6. Bersikap kooperatif dengan teman
7. Menunjukkan sikap toleran
8. Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senangsedihantusias
dsb)
9. Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat

D. Periodesasi Perkembangan Kondisi Psikologis Anak


Periodesasi psikologis, maksudnya adalah pembagian masa perkembangan atas dasar
keadaan dan ciri-ciri khas kejiwaan anak pada periode tertentu.
a. Menurut Oswald Kroh
Kroh berpendapat bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak berjalan secara
evolutiv. Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mangalami
kegoncangan (aktivitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh disebut ‘Trotz Periode’,dan
biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni trotz I sekitar usia 3/4 tahun.
Trotz II usia 12 tahun bagi putri dan usia 13 tahun bagi laki-laki.
Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari lahir hingga trotz periode I disebut sebagai masa anak awal (0-3).
Dari Trotz periode I hinga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah (312).
Dari trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12-21)

b. Menurut J. Havighurst
Berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang, menurut Havighurst, periodesasi
perkembangan dapat disusun sebagai berikut:
1) Umur 0 - 6 tahun, adalah masa infancy and early childhood, masa bayi dan masa anak
kecil.

2) Umur 6 - 12 tahun, adalah masa middle childhood, masa kanak-kanak, atau masa
sekolah.

3) Umur 12 - 18 tahun, adalah masa adolescence, atau masa remaja.

4) Umur 18 - 30 tahun, adalah masa early adulthood, yaitu masa dewasa awal.

5) Umur 30 - 50 tahun, adalah masa middle age, atau masa setengah baya, masa dewasa
lanjut.

KONSEP DASAR SENI 100


6) Umur 50 tahun kekerasan atas, adalah masa old age, yaitu masa lanjut usia, atau masa
tua.

c. Menurut Kohnstamm
Dengan menitikberatkan terjadinya perubahan psikis pada seseorang, Khonstamm
menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut:
1) Umur 0 - 1 tahun, periode vital atau masa menyusu.

2) Umr 1- 6 tahun, periode estetis atau masa mencoba dan masa bermain.

3) Umur 6 - 12 tahun, periode intelektual atau masa sekolah.

4) Umur 12 - 21 tahun, periode social atau masa pemuda dan masa adolescence.

5) Umur 21 tahun kekerasan atas, periode dewasa atau masa kematangan fisik dan psikis
seseorang.

E. Karakteristk Imajinasi Anak


Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citramental
dan ide. Imajinasi anak berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan
berbicara. Seperti bermain, dunia imajinasi juga merupakan dunia yang sangat dekat
dengan dunia anak. Imajinasi anak merupakan sarana bagi mereka untuk belajar
memahami realitas keberadaan dirinya juga lingkungannya.
Imajinasi lahir dari proses mental yang manusiawi. Proses ini mendorong
semua kekuatan yang bersifat emosi untuk terlibat dan berperan aktif
dalammerangsang pemikiran dan gagasan kreatif, serta memberikan energi
padatindakan kreatif. Kemampuan imajinatif anak merupakan bagian dari
aktivitasotak kanan yang bermanfaat untuk kecerdasannya. Di masa balita, imajinasi
merupakan bagian dari tugas perkembangannya, sehingga anak sangat suka
membayangkan sesuatu, mengembangkan imajinasinya, dan membagikan ide-ide
imajinatifnya kepada sekitarnya. Hal ini sangat wajar karena seiring pertambahan
usianya, otak anak lebih aktif merespon setiap rangsangan. Di benaknya muncul
banyak pertanyaan yang mendorongnya untuk melakukan banyak pengamatan.

KONSEP DASAR SENI 101


Pertanyaan dan pengamatan yang itu, akhirnya membuat anak merasa nyaman di
dalam imajinasinya.
Bagi anak-anak, berimajinasi merupakan kebutuhan alaminya dan bukan bentuk
kemalasan. Imajinasi anak bisa saja lahir sebagai hasil imitasi, meniru dari tayangan
yang ditontonnya atau pengaruh dari dongeng dan cerita yang didengarnya. Namun,
imajinasi juga dapat muncul secara murni dan orisinil dari dalam benaknya. Jika kita
mampu mengasah, mengembangkan dan mengelola imajinasi anak, maka berimajinasi
akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan kreatifnya, membuatnya
lebih produktif karena potensi dan kemampuan imajinatif anak merupakan proses awal
tumbuh kembangnya daya cipta dalam diri anak yang dapat menghasilkan sebuah
kreasi yang menarik dan bermanfaat untuk perkembangan kepribadiannya. D. Manfaat
Imajinasi pada Anak Manfaat imajinasi anak berkaitan erat dengan tumbuh kembang
dan kreativitas dalam diri anak. Berikut beberapa manfaat imajinasi anak bagi
perkembangan dan kepribadian anak.
Adapun manfaat imajinasi pada anak yakni berkaitan erat dengan tumbuh
kembang dan kreativitas dalam diri anak. Misalnya : Terampil berkomunikasi dan
bersosialisasi, Mahir menganalisa dan aktif berfikir kreatif, Memperkaya pengetahuan
anak, Lebih percaya diri, mandiri dan mampu bersaing, serta Memunculkan bakat
anak.
Imajinasi pada anak dapat dikembangkan melalui beberapa cara, diantaranya
:
1. Menjadi pendengar yang baik dan aktif terhadap imajinasi anak. Aktif berarti
memberikan respon yang baik, menstimulasinya dengan pertanyaanpertanyaan kreatif
dan mendorongnya untuk berekspresi baik secara verbal maupun non verbal.
Contohnya mengarahkan anak untuk menuliskan imajinasinya dalam diary atau
menulisnya dalam bentuk sebuah karya tulis jika anak sudah mampu baca-tulis.
2. Mengajak anak bermain karena bemain merupakan dunianya. Biarkan anak bebas
menentukan pilihan dan melakukan permainan tertentu sesuai keinginannya, asalkan
sesuai dengan kemampuan berpikir serta fisiknya.
Contohnya bermain peran.

KONSEP DASAR SENI 102


F. Kemampuan Artistik Anak
Pengetahuan artistik adalah jenis pengetahuan yang didasarkan pada
kreativitas dan kemampuan bawaan setiap orang, yang diperdalam oleh pengalaman,
studi, dan observasi. Ekspresi artistik adalah suatu komponen penting dalam
perkembangan kepribadian dan pengalaman anak. Melalui seni, anak-anak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan fantasi serta kreativitas dengan berbagai cara dan
juga mereka akan belajar bagaimana cara mengekspresikan diri, minat, kemampuan,
serta ketrampilan mereka.
Kemampuan sebagaimana digambarkan di atas tidak langsung dimiliki oleh
anak sebagai kemampuan yang tinggal menerapkan, melainkan diperoleh melalui
belajar dari lingkungannya. Maka, upaya pengembangan kemampuan anak sebagai
makhluk estetis harus dilakukan. Anak perlu diberi kesempatan penuh untuk
mengembangkan kemampuan sebagai makhluk estetis dan mengekspresikannya
dalam berbagai cara dan media kreatif.
Adapun beberapa fase yang dilewati anak dalam mengembangkan
kemampuan artistiknya, yaitu:
1. Masa Coreng-Moreng (Scribbling Period)

Kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum
dua tahun sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih
menggunakan motorik kasar. Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum
menggambarkan suatu bentuk objek.
Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik.
Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah
vertikal atau horizontal. Kemudian, pada perekmbangan berikutnya penggambaran
garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah
mampu mambuat garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1)
corengan tak beraturan, 2) corengan terkendali, dan 3) corengan bernama.
2. Masa Pra Bagan (Pre Schematic Period)

Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya
berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala
kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri

KONSEP DASAR SENI 103


yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar
geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya.
3. Masa Bagan (Schematic Period)
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk.
Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah (tampak pada
penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan,
bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan). Pada perkembangan
selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line).
4. Masa Realisme Awal (Early Realism)
Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan.
Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka
menyatukan objek dalam lingkungan. Selain itu kesadaran untuk berkelompok dengan
teman sebaya dialami pada masa ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun
demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum
dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari.
5. Masa naturalisme semu

Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran


sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap
karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci. Penguasaan rasa
perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek lebih meningkat. Tipe haptic
memperlihatkan tanggapan keruangan dan objek secara subjektif, lebih banyak
menggunakan perasaannya.
6. Periode Penentuan
Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe
individual makin tampak.Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan
kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan meninggalkan
kegiatan seni rupa, apalagi tanpa bimbingan.

Rangkuman

KONSEP DASAR SENI 104


Periodesasi perkembangan adalah pembagian seluruh masa perkembangan seseorang
kedalam masa tertentu. Sedangkan perkembangan adalah menunjukan suatu proses tertentu,
yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak di ulang kembali. Dalam perkembangan
manusia terjadi peruban-perubahan yang sedikit banyak bersifa tetap dan tidak dapat
diulangi.
Dengan mengetahui periode-periode tertentu, maka seseorang akan mudah mengetahui
bahkan meramalkan sifat-sifat dan kecenderungan anak dalam masa perkembangannya.
Tanpa periodesasi kita tak bisa menyebutkan istilah bayi, anak kecil, kanak-kanak, remaja,
dewasa dan sebagainya. Karena dalam setiap istilah itu telah terkandung disana adanya
periodesasi, yang mana perpindahan dari satu periode ke periode lainnya tidak terjadi secara
tiba-tiba, melainkan terjadi sedikit demi sedikit.

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini.
1. Pembagian seluruh masa perkembangan sesorang ke dalam masa tertentu,
merupakn pengertian dari….
a. Periodesasi Perkembangan
b. Periodenisasi Perkembangan
c. Periode Perkembangan
d. Peridesasai Perkembangan
e. Perdinisasi Perkembangan
2. Perkembangan kondisi kognisi anak terbagi menjadi berapa….
a. Satu
b. Lima
c. Tiga
d. Empat
e. Dua
3. Ciri-ciri perkembangan kondisi kognisi anak di bawah ini, terjadi pada umur…
• Mereka mulai melihat hal-hal dari sudut pandang anak-anak usia
sekolah lainnya dan mulai memahami bagaimana perilaku mereka
memngaruhi orang lain.
• Mereka mengembangkan keterampilan Bahasa lisan mereka,
memperoleh kosa kata baru, dan struktur kalimat
• Mereka menikmati perencanaan dan pembangunan
• Mereka telah mamaahami konsep ruang, waktu, dan dimensi
• Mereka telah memahami konsep seperti kemarin, hari ini, dan besok

KONSEP DASAR SENI 105


• Mereka telah tahu kiri dan kanan
• Mereka mulai mengembangkan rasa percaya diri dan penguasaan
pembelajran
• Mereka belajar membaca dan menulis dan dapat mengucapkan kata-
kata sederhana
• Mereka mulai beralasan dan berdebat
• Mereka dapat melakukan penambahan dan pengurangan sederhana
a. Usia 1-2 tahun
b. Usia 3-4 tahun
c. Usia 6-7 tahun
d. Usia 5-7 tahun
e. Usia 9-10 tahun
4. Berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang, menurut Havighurst,
periodesasi perkembangan dapat disusun sebagai berikut:
1) Umur 0 - 6 tahun, adalah masa infancy and early childhood, masa bayi
dan masa anak kecil.
2) Umur 6 - 12 tahun, adalah masa middle childhood, masa kanak-kanak,
atau masa sekolah.
3) Umur 12 - 18 tahun, adalah masa adolescence, atau masa remaja.
4) Umur 18 - 30 tahun, adalah masa early adulthood, yaitu masa dewasa
awal.
5) Umur 30 - 50 tahun, adalah masa middle age, atau masa setengah baya,
masa dewasa lanjut.
6) Umur 50 tahun kekerasan atas, adalah masa old age, yaitu masa lanjut
usia, atau masa tua.
Pernyataan diatas adalah pengertian dari perodesasi perkembangan kondisi
Psikologis anak menurut…
a. Oswald kroh
b. J havighurst
c. Khonstamm
d. Pierre
e. Thomas Horton
5. Di bawah ini merupakan merupakan indikator perkemabangan anak pada usia
5-6 tahun, perkembangan apakah itu….
• Bermain dengan teman sebaya
• Mengetahui perasaan temannya dan merespon secara wajar
• Berbagi dengan orang lain

KONSEP DASAR SENI 106


• Menghargai hak/pendapat/karya orang lain Menggunakan cara yang
diterima secara sosial dalam menyelesaikan masalah (menggunakan
fikiran untuk menyelesaikan masalah)
• Bersikap kooperatif dengan teman
• Menunjukkan sikap toleran
• Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada
(senangsedihantusias dsb)
• Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial
budaya setempat
a. Kondisi kognisi anak
b. Kondisi psikologis anak
c. Kondisi social anak
d. Kondisi fisik anak
e. Kondisi mental anak

ESSAI
Jawablah soal soal diawah ini dengan benar dan seksama

1. Apakah yang dimaksud pengetahuan artistic anak?


2. Apakah yang dimaksud Ekspresi artistic?
3. Sebutkan fase yang dilewati anak dalam mengembangkan kemampuan
artistiknya!
4. Jelaskan pengertian Imajinasi secara umum!
5. Sebutkan manfaat Imajinasi anak yang bekaitan dengan tumbuh kembang
dan kreativitas dalam diri anak!

KONSEP DASAR SENI 107


BAB XI
KONSEP KRETIVITAS

A. Konsep Kreativitas
1. Definisi Kreativitas
Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru,
inovatif, belum ada sebelumnya, menarik dan berguna bagi masyarakat.
Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi
ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu:
1) Kelancaran (fluency), Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan.
2) Keluwesan (flexibility), Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
3) Keaslian (originality), Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise
4) Penguraian (elaboration), Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan
sesuatu secara terinci
5) Perumusan kembali (redefinition), Redefinisi adalah kemampuan untuk
meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang swdah
diketahui oleh banyak orang.

2. Kriteria kreativitas

Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, person, dan
produk kreatif (Amabile, 1983). Dengan menggunakan proses kreatif sebagai kriteria
kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk
kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang kreatif.
Beberapa asumsi tentang kreativitas, yang diangkat dari teori dan berbagai studi tentang
kreativitas.

KONSEP DASAR SENI 108


Pertama, setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda.
Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah
bagaimanakah mengembangkan kreativitas tersebut. Dikemukakan oleh Devito (1971:213-
216) bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan
tingkat yang berbeda-beda. Setiap orang lahir dengan potensi kreatif, dan potensi ini dapat
dikembangkan dan dipupuk. Dalam nada yang sama, Piers (1976: 268) mengemukakan, "All
individuals are creative in diverse ways and different degrees".
Kedua, kreativitas dinyatakan dalam bentuk produk-produk kreatif, baik berupa benda
maupun gagasan (creative ideas). Produk kreatif merupakan 'kriteria puncak' untuk menilai
tinggi-rendahnya kreativitas seseorang. Tinggi atau rendahnya kualitas karya kreatif seseorang
dapat dinilai berdasarkan orisinalitas atau kebaruan karya itu dan sumbangannya secara
konstruktif bagi perkembangan kebudayaan dan peradaban.
B. Konsep Inovasi

1. Pengertian Inovasi

Istilah inovasi dalam organisasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter pada tahun
1934. Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi "kombinasi baru. Istilah kombinasi
baru ini dapat merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar. kebijakan dan sistem baru. Dalam
inovasi dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun
masyarakat luas. Oleh karenanya sebagian besar definisi dari inovasi meliputi pengembangan
dan implementasi sesuatu yang baru (dalam de Jong & den Hartog, 2003) sedangkan istilah
"baru' dijelaskan Adair (1996) bukan berarti original tetapi lebih ke newness (kebaruan). Arti
kebaruan ini, diperjelas oleh pendapat Schumpeter bahwa inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. 2. Ciri Inovasi
1. Khas
Ciri utama dari sebuah inovasi adalah khas. Inovasi harus memiliki ciri khas sendiri yang
tidak dimiliki atau pun ada pada ide atau pun gagasan yang sudah ada sebelumnya. Tanpa ciri
khas yang spesifik, sebuah ide atau pun gagasan tidak dapat digolongkan menjadi sebuah
inovasi baru.
2. Baru
Ciri ke dua dari sebuah inovasi adalah baru. Setiap inovasi harus lah merupakan ide atau
pun gagasan baru yang memang belum pernah diungkapkan atau pun dipublikasikan
sebelumnya.
3. Terencana
Ciri ketiga dari sebuah inovasi adalah terencana. Sebuah inovasi biasa nya sengaja dibuat
dan direncanakan untuk mengembangkan objek-objek tertentu. Dengan kata lain, setiap inovasi
yang ditemukan pada dasar nya merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.
4. Memiliki Tujuan
Ciri terakhir yang harus ada pada inovasi adalah memiliki tujuan. Seperti yang telah
dijelaskan di poin yang sebelumnya, inovasi merupakan aktivitas terencana untuk
mengembangkan objek-objek tertentu (tujuannya adalah mengembangkan objek-objek
tertentu).

KONSEP DASAR SENI 109


C. Kreativitas dan Inovasi dalam Seni Menggunakan Aplikasi Google Art

dan Cultural

1. Sejarah Google Arts & Cultural


Mungkin, Google merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang
mempersilakan karyawannya untuk menciptakan proyek pribadi yang nantinya bakal dikelola
oleh Google sendiri apabila berhasil. Salah satu proyek besar yang dikerjakan oleh beberapa
karyawan Google tersebut adalah berkaitan dengan budaya dan seni yang nantinya dapat
dinikmati secara online.
Sekitar 20 persen waktu dari para karyawan Google yang mengerjakan proyek tersebut
dihabiskan untuk mendesain dan merancangnya sedemikian rupa. Ketika proyek sudah hampir
rampung, proyek tersebut kemudian diambil alih dan diteruskan oleh perusahaan, dalam hal ini
adalah Google.
Di bawah Nelson Mattos yang waktu itu menjabat sebagai Google’s Vice President for
Product and Engineering for Europe and Emerging Markets, proyek tersebut digarap secara
cepat dan akhirnya berhasil menjadi produk jadi dalam waktu 1 tahun 6 bulan saja. Produk
tersebut akhirnya diberi nama Art Project.
Untuk mengisi konten di dalam platform tersebut, maka Nelson juga berhasil menjalin
kerja sama dengan 17 museum besar dan terkemuka di Amerika Serikat dan Eropa. Tim dari
Nelson membutuhkan setidaknya 2 malam per museum untuk dapat merekam semua hasil
karya dan lukisan yang tersimpan. Tidak hanya itu saja, dimasukkan pula 14 karya seni ciptaan
Google yang setahun sebelumnya sempat dipamerkan di Prado, Madrid, Spanyol dengan
resolusi tinggi.
Dari awal hanya 17 museum saja, museum dan tempat-tempat seni atau galeri seni yang
menjadi partner pun semakin bertambah banyak. Akhirnya, Art Project ini secara resmi dirilis
pada tanggal 1 Februari 2011. Setelah resmi dirilis, Art Project sendiri berada di bawah salah
satu
‘produk’ milik Google lain yang berjalan di jalur sama, kesenian yang dipadu dengan
teknologi, yaitu Google Cultural Institute.
Dan melalui website resminya, googleartproject.com, siapa saja dapat menikmati ratusan
atau bahkan ribuan karya seni dengan tampilan resolusi tinggi dari berbagai era tanpa harus
beranjak dari tempat atau keluar rumah. Bahkan, Anda pun dapat melihat setiap inci dari karya
seni yang ditampilkan secara mudah, jernih, detail dan jelas.
Pihak Google Cultural Institute sendiri kemudian menggabungkan teknologi Google
Street View untuk dapat membawa siapa saja yang mengakses website Art Project ke berbagai
museum dengan tampilan 360 derajat.
Anna De Paula Hanika selaku salah satu pencetus dari Art Project tersebut mengatakan
bahwa tidak hanya ditujukan bagi para pencinta seni saja, Art Project juga berfungsi untuk
mengedukasi siapa saja, bahkan yang tidak paham tentang seni sekalipun, terhadap sebuah
karya seni.
Setelah lama mengoleksi foto atau gambar dan video beresolusi tinggi, akhirnya per
bulan Juli 2016, Google Inc mengganti nama Art Project atau Google Art Project beserta
websitenya menjadi Google Arts & Culture.

KONSEP DASAR SENI 110


Website baru yang digunakan adalah artsandculture.google.com.
2. Tujuan Google Arts & Cultural
Seperti yang sempat disinggung di atas, Art Project dan Google Arts & Cultural memiliki
tujuan atau fungsi yang sama, yaitu menjadi satu wadah bagi para pencinta seni atau orang
awam untuk dapat menikmati berbagai bentuk seni. Anda juga sekaligus bisa belajar dan
meneliti karya seni dari banyak seniman di berbagai belahan dunia. Tak hanya itu saja, bahkan
karya seni dari tahun-tahun yang sudah sangat lampau bisa ditemukan di sini. Hanya saja,
Google Arts & Cultural dikembangkan lebih canggih lagi untuk dapat memberikan layanan
terbaik kepada setiap pengguna Google. Tidak hanya dapat melihat foto, gambar atau video
dengan resolusi tinggi secara virtual, melalui platform online ini, siapa saja dapat menjelajahi
seluruh informasi fisik sampai dengan kontekstual karya seni yang mana juga tersedia dalam
18 bahasa, di antaranya adalah Inggris, Jepang, Indonesia, Prancis, Italia, Polandia, dan
Portugis. Jadi Anda tidak perlu khawatir, karena dijamin bisa mendapatkan informasi terbaik
saat menikmati berbagai karya seni melalui platform ini.
Walaupun sudah memiliki rekanan atau partner dari banyak tempat di seluruh dunia,
Google Cultural Institute masih membuka pintu kepada para pakar, seniman, kurator, desainer,
pendidik dan siapa saja yang ingin membantu atau bekerja sama untuk menciptakan sesuatu
yang dapat menjembatani antara teknologi dan budaya atau kesenian.

3. Fitur Google Arts & Cultural


Tidak hanya dapat diakses melalui peramban via desktop atau laptop, Google Arts &
Cultural juga tersedia dalam bentuk aplikasi mobile yang mana dapat diunduh langsung dan
gratis di Google Play Store atau juga iTunes App Store bagi yang perangkatnya berbasis iOS.
Ketika sudah masuk ke dalam web resminya, maka Anda akan mendapati halaman yang
berisikan banyak karya seni, berupa lukisan, foto sampai dengan video. Untuk bagian atas
kanan terdapat kolom Beranda, Jelajahi, Di sekitar, Favorit dan tombol pencarian.
Selain itu, terdapat juga fitur-fitur lain yang dapat Anda manfaatkan untuk dapat
menjelajahi, melihat dan menikmati setiap karya seni yang telah dikumpulkan. Fitur-fitur
tersebut antara lain Virtual Gallery Tour, Artwork View, Create an Artwork Collection,
Explore and Discover, Video and
Audio Content, Education, Art Selfie, Today’s Pick, Music + art, dan masih banyak
lainnya
Melalui website ini belajar jadi lebih menyenangkan bagi anak-anak yang sudah mulai
bosan dengan belajar di rumah saja.
Bersama Google Arts and Culture, sistem belajar akan lebih mengasyikan bagi anak-
anak. Contohnya mengajak anak menjelajah museum nasional maka secara tidak langsung
sudah ikut memperkenalkan kebudayaan kepada anak-anak. Di hari ini, belajar di mana pun
bukan kendala sebab teknologi telah membantu dalam proses belajar. Seperti halnya
Kementerian Penddikan dan Kebudayaan Indonesia atau Kemendikbud Provinsi DKI Jakarta
bekerja sama dengan Google Arts and Culture mengajak siapapun untuk berkunjung ke
museum nasional digital sekaligus belajar melestarikan kebudayaan Indonesia. Atas kegiatan
tersebut, diharapkan agar anak-anak kita akan lebih mencintai dan bangga kebudayaan
Indonesia.

KONSEP DASAR SENI 111


Fitur ini bisa diakses oleh masyarakat Indonesia untuk mengetahui berbagai museum
nasional, tempat bersejarah, serta koleksi wayang lebih dari 4000 yang diperoleh dari Museum
Wayang Nasional dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja.

Rangkuman

Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif,
belum ada sebelumnya, menarik dan berguna bagi masyarakat.
Berdasarkan analisis factor.

Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, person, dan
produk kreatif (Amabile, 1983). Dengan menggunakan proses kreatif sebagai kriteria
kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk
kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang kreatif.

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.

1. Dibawah ini yang bukan merupakan sifat atau ciri kemampuan berfikir kreatif menurut
Guildford adalah..
a. Kelancaran ( fluency)
b. Keluwesan ( flexibility)
c. Penguraian (elaboration)
d. Penggabungan (incorporation)
e. Perumusan kembali (redefenition)

2. Dibawah ini yang bukan termasuk dari ciri inovasi adalah...


a. Khas
b. Baru
c. Terencana
d. Memiliki tujuan
e. Kebijakan

3. Ada 2 konsep kreativitas yaitu ...


a. Sejarah google arts dan cultural
b. Tujuan google arts dan cultural
c. Definisi kreativitas dan kriteria kreativitas
d. Fitur google arts dan cultural

KONSEP DASAR SENI 112


4. Istilah inovasi dala organisasi pertama lali di perkanalkan oleh.. pada tahun....
a. Sultan agung pada tahun (1591-1645)
b. Sultan Hasanuddin pada tahun (1631-1670)
c. Schumpeter pada tahun 1934
d. Kapiten pathimura pada tahun (1783-1817)
e. Martha kristina tiahahu

5. Penentuan kriteria kreativitas menyangkut 3 dimensi yaitu...


a. Proses, person, produk kreatif
b. Kreativitas
c. Inovasi
d. Sejarah Google Arts & Cultural

ESSAI
Jawablah soal soal di bawah ini dengan benar dan seksama.

1. Apakah perbedaan antara Kreativitas dan Inovasi?


2. Tuliskan 5 sifat yang menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif menurut Guilford!
3. Jelaskan ciri-ciri inovasi
4. Apa fungsi Aplikasi Google Arts & Cultural dalam seni?
5. Apa sajakah Fitur Google Arts & Cultural yang dapat dimanfaatkan untuk dapat
menjelajahi, melihat dan menikmati setiap karya seni?

KONSEP DASAR SENI 113

Anda mungkin juga menyukai