KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku ajar Konsep Dasar Seni di SD. Tak lupa juga
mengucapkan salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita mampu keluar dari kegelapan menuju
jalan yang lebih terang.
Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang mendukung
lancarnya buku ini mulai dari proses penulisan hingga proses cetak, yaitu orang tua
kami, rekan-rekan kami, bapak dan ibu dosen, dan masih banyak lagi yang tidak bisa
kami sebutkan satu per satu.
Adapun, buku ajar kami yang berjudul ‘Konsep Dasar Seni di SD’ ini telah selesai kami
buat secara semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang
membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai seni secara lebih lanjut.
Dalam buku ini, tertulis apa itu seni, kesenian dalam arti luas serta bagaimana seni itu
tercipta dalam diri manusia.
Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna
tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga
saran terhadap karya buku ajar ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku.
Demikian buku ajar ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami
informasi dan juga mendapatkan wawasan mengenai konsep dasar seni di SD serta
dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas. Terima kasih.
Penulis
KATA PENGANTAR ii
DAFTAS ISI iii
BAB I PENGERTIAN, WAWASAN DAN FUNSI SENI 1
A. Pengertian Seni 1
B. Wawasa Seni 2
C. Fungsi Seni 2
BAB II PERKEMBANGAN SENI 6
A. Perkembangan Seni di Indonesia 6
B. Masa Protosejarah 6
C. Masa Kontemporer/Modern 8
BAB III PERKEMBANGAN SENI RUPA 21
A. Perkembangan Seni Rupa Ketika Zaman Prasejarah 21
B. Keanekaragaman Seni dan Budaya di Indonesia 33
BAB IV KONSEP DASAR SENI RUPA, SENI MUSIK DAN SENI TARI 39
A. Pengertian Seni 39
B. Fungsi Seni 39
C. Cabang Seni 39
BAB V KESENIA, KARYA SENI DAN PROSES PENCIPTAAN
KARYA SENI 53
A. Kesenian 53
B. Karya Seni 53
C. Tahapan Seni 54
BAB VI ASPEK APRESIASI SENI, ASPEK EKSPRESI SENI DAN ASPEK
KREASI SENI 57
A. Aspek Apresiasi 57
B. Aspek Ekspresi 61
C. Aspek Kreasi 62
BAB VII UNSUR-UNSUR SENI 66
A. Unsur Seni Rupa 66
B. Pengertian Bahasa dan Kesenian 68
C. Seni tari 69
D. Seni musik 73
BAB VIII KETEHUBUNGAN DAYA SENI DAN DIMENSI SENI 81
A. Dimesi Seni 81
B. Ketehubungan Daya Seni dan Dimensi Seni 84
BAB IX KEMAMPUAN DASAR ANAK DALAM SENI, TAHAPAN
PERKEMBANGAN IMAJINASI ANAK 87
A. Kemampuan Dasar Anak Dalam Seni 87
B. Tahapan Perkembangan Imajinasi Kreatif Anak 89
C. Pengembangan Kreativitas Dalam Pembelajaran 93
BAB X PRIODESASI PERKEMBANGAN KONDISI KOGNISI, SOSIAL
PSIKOLOGI ANAK, KARATERISTIK PERKEMBANGAN
IMAJINASI ANAK, DAN KEMAMPUAN ARTISTIK ANAK DIDIK 96
A. Pengertian Priodesasi Perkembangan 96
B. Periodesasi Perkembangan Kongisi Anak 96
C. Periodesasi Perkembangan Kondisi Sosial Anak 98
D. Periodesasi Perkembangan Kondisi Psikologis Anak 99
E. Karateristik Imajinasi Anak 100
F. Kemampuan Artistik Anak 101
A. Pengertian Seni
1. Pengertian Seni Secara Umum
Seni dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti yaitu: Pertama.
Keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusanya, keindahanya dan
sebagainya). Kedua. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan,
ukiran, dan sebagainya. Ketiga. Kesangupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi
(luar biasa).
Kata seni berasal dari bahasa sansekerta sani yang memiliki makna pemujaan,
persembahan, dan pelayanan. Sedangkan pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang
dibuat dan diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika. Seni pada
dasarnya sulit untuk dinilai dan dijelaskan secara detail, tergantung pemahaman tiap-tiap
manusia.Setiap kali kita mendengar kata seni pasti anda akan membayangkan suatu hasil karya
manusia yang mempunyai unsur keindahan seperti lagu, lukisan, patung, ukiran dan hal-hal lain
yang menurut anda mempunyai unsur keindahan.
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, pengertian seni adalah berasal dari kata latin ars
yang artinya keahlian mengekpresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan
kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana atau karya yang mampu menimbulkan
rasa indah. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga
dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seperti halnya dalam buku Ilmu Budaya Dasar karya Hartono, mengartikan seni merupakan karya
manusia yang memiliki nilainilai tertentu. Nilai itu antara lain nilai indrawi, nilai bentuk, nilai
pengetahuan, dan nilai ide, temu, dan dalil-dalil keadilan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam
bentuk lahir yang dapat dinikmati oleh indra manusia (mata atau telinga), sehingga dapat
memuaskan hati pendengar atau penglihatnya.
Pengertian seni yang paling universal adalah identifikasi dari sebuah keindahan. Banyak
yang mengatakan kalau keindahan adalah bagian dari fitrah manusia.
2. Seni Meurut Para Ahli
a. Menurut Quraish Shihab, M.A. dalam bukunya Wawasan Al-Qur'an mengemukakan bahwa
seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung
dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh
kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut
merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada
hambahambanya.
b. Seni menurut Yusuf Al-Qardhawi, seni adalah merasakan dan mengungkapkan keindahan.
c. Seni menurut Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
d. Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni
tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak
memaksudkanya sekedar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan
“falsafi” yakni bersifat dan bernada “universal”.
e. Seni menurut Schopenhauer adalah, segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni musik meskipun seni musik adalah
seni yang paling abstrak.
f. Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada
orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
B. Wawasan Seni
Wawasan seni adalah sikap, pendekatan, pemahaman dan penghayatan seseorang
terhadap kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk menjadi dasar atau tolok ukur
dalam membicarakan kesenian, karena ia juga merupakan pemahaman dan penghayatan
penghayatan kita dalam menilai menilai karya seni. Wawasan Wawasan seni yang berbeda
berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang berbeda dalam menghadapi kesenian pada
umumnya dan pendidikan kesenian pada khususnya.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa keindahan dan rasa seni yang bisa
dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia manusia,
semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
dikelilingi oleh aktifitas berkesenian. Meskipun semua itu berlangsung secara alami dan tidak
disadari sebagai aktifitas berkesenian.
Seni berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, dan tidak dapat
dipungkiri bahwa seni merupakan bagian dari hasil aktivitas manusia yang disebut Budaya. Jadi
seni merupakan bagian dari budaya yang menyangkut segi keindahan. Budaya berasal dari bahasa
sansekerta buddayah yang merupakan jamak dari kata buddhi atau akal budi. Dan kebudayaan
adalah kegiatan manusia untuk mengembangkan kehidupan secara lahir dan batin dengan
membuat ciptaan- ciptaan baru. Dalam proses memahami seni keakraban perlu dikembangkan,
kearah pendalaman Apresiasi dan Kreasi karya seni.Sehingga pemahaman seni dapat menjelma
menjadi bagian dari proses kehidupan kita.
Gambaran tentang seni sering tidak jelas dan kebanyakan sering terlalu sempit dalam
pemahamannya, seni yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya sudah tua
usianya. Sebagai contoh yang kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari; Sebuah lukisan yang
tergantung di dinding. Arca pada candi yang sering kita lihat serta beraneka tarian yang sering
juga kita nikmati, semua itu adalah wujud dari suatu karya seni. Batasan yang paling sederhana
yang selama ini kita pahami, seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
C. Fungsi Seni
Sejalan dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia, maka berkembanglah
pula seni dalam kehidupan. Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan
terutama dalam fungsi pemenuhan kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu
fungsi individu dan fungsi sosial.
1. Fungsi Individu Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk
individu, yaitu antara lain:
Rangkuman
Seni dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki tiga arti yaitu: Pertama. Keahlian
membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusanya, keindahanya dan sebagainya).
Kedua. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran, dan
sebagainya. Ketiga. Kesangupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa).
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai rasa keindahan dan rasa seni yang bisa dipupuk dan
dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia manusia, semakin
meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dikelilingi
oleh aktifitas berkesenian. Meskipun semua itu berlangsung secara alami dan tidak disadari
sebagai aktifitas berkesenian.
Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi pemenuhan
kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.
LATIHAN SOAL
1.1 Pilihan Ganda
1. Kata seni berasal dari Bahasa sansekerta seni yang memiliki makna……
a. pemujaan
2. Menurut ……. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya
manusia. Siapakah yang mengemukakan pendapat tersebut?
a. yusuf al qhardhawi
b. aristoteles
c. plato
d. quraish shihab
3. Fungsi yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri adalah
fungsi…..
a. individual
b.fungsional
c. social fungsi
d. fungsi rekreasi
4. Dalam ensiklopedia nasional Indonesia seni adalah berasal dari kata “ars” yang
artinya…..
a. seni adalah memandang dengan mata
b. seni adalah keahlian mengekspresikan ide ide dan pemiiran estetika dan dapat
menimbulkan estetika
c. seni adalah teknik mngreasikan jari dengan keindahan dan memperhatikan goresan
yang ada
d. seni adalah keahlian mengkritik dan memberikan saran guna memperoleh keunikan
sendiri
5. Seseorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah
karya seni yang diciptakan disebut….
a. seniman
b. kesenian
c.keahlian seni
d. mengkritik
1.2 Essay
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama.
1. Seni adalah…
2. Tuliskan pengertian seni menurut beberapa ahli !
3. Ada berapa fungsi seni? Jelaskan!
4. Setelah membaca materi, menurut Bahasa anda apakah yang dimaksud dengan seni?
5. Mengapa seni dikatakan sebagai keindahan?
PERKEMBANG SENI
Sejarah perkembangan seni tidak berdiri sendiri melainkan terintegrasi dalam bentuk
kebudayaan itu sendiri, karena seni merupakan unsur dari kebudayaan. Oleh karena itu,
membahas tentang perkembangan seni dilakukan dengan mempelajari perkembangan
kebudayaan melalui pendekatan pengamatan bidang seni. Fakta menunjukkan bahwa salah satu
ciri khas kebudayaan Indonesia dibandingkan kebudayaan negara lain adalah keseniannya.
Banyak wisatawan mancanegara yang mengagumi Indonesia melalui kesenian.
Sangatlah tepat kiranya, jika pemerintah selalu mengirimkan duta seninya ke manca negara
untuk menarik wisatawan asing agar menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata.
Dalam bab berikut ini secara ringkas akan kita telusuri bersama jejak perkembangan seni,
khususnya yang mencakup seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan sebagai bagian dari sejarah
kebudayaan Indonesia.
B. Masa Protosejarah
Kebudayaan ada sejak manusia ada, karena manusialah yang menciptakan suatu bentuk
kebudayaan. Seperti diungkapkan oleh para ahli purbakala, bahwa kehidupan manusia telah
mengalami proses evolusi yang sangat panjang dengan memakan waktu jutaan tahun untuk
membentuk pola kehidupan manusia seperti yang ada sekarang.
Menurut penelitian para ahli purbakala, manusia merupakan satu jenis makhluk yang telah
mengalami proses evolusi dari sejenis makhluk primata sejak sekitar 70.000.000 tahun yang lalu.
Keberadaan manusia purba banyak diketahui para ahli purbakala melalui penemuan-penemuan
fosil manusia purba. Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia sebagai berikut.
1. Pada tahun 1898, Eugene Dubois, seorang dokter Belanda menemukan fosil manusia
purba di lembah sungai Bengawan Solo, dekat Desa Kedung Brubus, kemudian
ditemukan lagi di daerah Trinil, Jawa Timur. Fosil manusia purba penemuan Dubois
tersebut diberi nama Pithecanthropus Erectus, yang berarti manusia kera yang berjalan
tegak.
2. Pada tahun 1931 dan 1934, seorang ahli geologi Jerman GHR von Koenigswald
menemukan fosil serupa di dekat Desa Ngandong, di lembah Bengawan Solo, sebelah
utara Trinil.
3. Pada tahun 1941 di dekat Sangiran, Surakarta, GHR Von Koenigswald menemukan fosil
serupa, tetapi memiliki struktur tubuh dengan ukuran yang luar biasa besarnya, sehingga
disebut sebagai fosil Meganthropous Palaeojavanicus.
Penemuan-penemuan fosil disertai dengan adanya penemuan alat-alat sebagai bagian dari
kehidupannya. Hal itu menunjukkan bahwa manusia purba telah mengenal kebudayaan. Adanya
peralatan batu yang ditemukan di dekat penemuan fosil manusia purba menunjukkan bahwa
manusia purba telah memiliki kebudayaan dalam bentuk peralatan yang terbuat dari batu.
Lebih jauh penguasaan manusia purba terhadap unsur-unsur kebudayaan lama (primitif),
nampak dengan ditemukannya berbagai gambar-gambar sederhana yang terlukis di dinding
langit-langit gua tempat kediaman manusia purba.
Di samping temuan gambar atau coretan di gua, juga ditemukan objek lukisan dalam bentuk
relief, antara lain manusia, binatang dan pola-pola geometris yang terdapat pada sarkofagus yang
ditemukan di Bondowoso dan Bali. Relief serupa juga ditemukan pada tutup dolmen yang
ditemukan di Desa Tlogosari, Bondowoso. Penemuan berbagai jenis patung batu maupun patung
perunggu menunjukkan kemajuan senipatung yang merupakan bagian dari seni rupa.
Benda-benda seni yang merupakan bentuk kebudayaan manusia proto sejarah, banyak
ditemukan di Indonesia dalam bentuk bangunan megalitik. Bangunan megalitik, yaitu bangunan
batu besar yang dibuat berkaitan dengan unsur kepercayaan pada waktu itu, yaitu menyembah
roh nenek moyang. Peninggalan tersebut antara lain berupa:
3. Sarkofagus adalah bangunan yang berfungsi sebagai keranda jenazah. Sarkofagus terbuat
dari batu dengan cekungan di dalamnya.
Di samping benda-benda tersebut juga ditemukan perhiasan dari batu ataupun manik-manik
yang diduga sebagai bagian dari benda-benda perhiasan, benda-benda keperluan sehari-hari, dan
rangkaian dari benda-benda upacara ritual. Keberadaan benda-benda tersebut sekaligus
menunjukkan perkembangan seni kerajinan sebagai bagian dari seni rupa pada masa prasejarah.
Manik-manik yang terbuat dari bahan kaca banyak ditemukan di daerah: Sumatra Selatan, Jawa,
Timur, dan Bali. Adapun manik-manik yang ditemukan di guagua pada umumnya terbuat dari
kulit kerang. Beberapa jenis gelang, cincin perunggu banyak ditemukan di daerah Pasemah,
Sumatra Selatan.
Perkembangan zaman mengakibatkan pula perkembangan tingkat kecerdasan manusia. Hal
itu diwujudkan dalam bentuk peningkatan kemampuan manusia membuat alat-alat yang semula
terbuat dari batu ke logam. Berbagai benda-benda peninggalan zaman perunggu di kawasan Asia
Tengara, pertama kali ditemukan di Dongson, Vietnam Utara berupa kuburan tua berisi benda-
benda dari perunggu dan besi. Di antara benda-benda tersebut, antara lain nekara (genderang
perunggu), alat-alat berupa kapak perunggu dengan aneka bentuk, warna dan ukuran, alat-alat
perunggu, bejana-bejana perunggu, perhiasan berupa gelang dan manik-manik, serta arca-arca
perunggu.
C. Masa Kontemporer/Modern
Kata-kata “gong” pada kalimat tersebut menunjukkan makna sebagai alat musik
tradisional, yang sampai kini masih dipergunakan sebagai salah satu dari alat musik tradisional
Jawa.
• Demikian pula dalam Kitab Smaradahana, Hariwangsa, dan Tantri Kamandaka dituliskan
alat musik kendang dengan istilah “tabehtabehan” atau “ tetabuhan”.
• Dalam Kitab Arjunawiwaha juga dituliskan tentang alat musik simbal yang disebut
sebagai “barebet “.
• Dalam Kitab Malat terdapat tulisan alat musik gambang, yakni salah satu alat musik
tradisional Jawa yang berupa rangkaian bilahan kayu dengan nada berbeda-beda
dibunyikan dengan dua alat pemukul yang bagian pemukulnya bulat pipih.
• Dalam Kitab Malat juga dituliskan tentang pemakaian alat musik rebab (jenis alat musik
gesek tradisional Jawa) dalam kalimat “…. rebab muni alangu …“, serta menyebutkan
alat musik kecapi dengan istilah kacapi atau kachapi.
• Dalam Kitab Kidung Harsawijaya, terdapat kata-kata angidung, yang berarti menyanyi,
angringgit yang berarti memainkan wayang (ringgit = wayang), anepuk atau anapuk yang
berarti menari topeng, dan amidu atau widu yang mengandung makna menyanyi, serta
agugujegan yang berarti melucu atau melawak.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada masa Indonesia kuno,
masyarakat telah mengenal seni pertunjukan yang terdiri atas seni vokal (menyanyi), seni musik
(gamelan), dan seni tari. Dalam bidang seni pertunjukan pengaruh kebudayaan Hindu
memunculkan berbagai bentuk seni tari maupun seni drama tradisional yang masih lestari hingga
kini, antara lain:
• wayang orang ataupun wayang kulit yang mengambil cerita dari kisah Mahabharata dan
Ramayana;
• drama tari topeng yang mengambil kisah cerita panji;
• tari topeng panji, tari topeng rumyang dan tari topeng tumenggungan dari Cirebon;
• tari klono topeng dan tari gunung sari, di Jawa Tengah.
1. Pada abad ke-17, agama Islam telah berkembang di Sulawesi Selatan, sehingga
kesusastraan Bugis dan Makassar ditulis dalam huruf Arab yang disebut aksara Serang.
2. Pada masa Kerajaan Mataram Islam yang dipimpin Sultan Agung (1613 – 1645)
pengaruh kesusasteraan Islam terhadap kebudayaan Jawa tampak dalam bentuk
perhitungan kalender yang dikenal sebagai “tahun Jawa”. Sistem kalender tersebut
dihitung menurut peredaran bulan (tarikh komariah) sesuai dengan perhitungan kalender
Islam.
3. Perkembangan sastra pada masa awal penyebaran agama Islam di daerah Melayu
(kawasan Sumatra dan sekitarnya) muncul sastra saduran yang bersumber pada
karyakarya sastra Persia serta karya-karya sastra Jawa. Karya-karya sastra yang
diterbitkan di daerah Melayu ditulis dalam huruf Arab, sedangkan karya sastra saduran
yang diterbitkan di Jawa ditulis dengan huruf Jawa dan huruf Arab. Karya-karya sastra
saduran dari Persia berkaitan dengan cerita mengenai Bayan Budiman, Amir Hamzah,
dan Cerita Seribu Satu Malam. Beberapa karya sastra saduran pada masa itu, antara lain:
Karya sastra saduran yang berlatar belakang sejarah kepahlawanan, antara lain:
Beberapa karya sastra saduran yang bersumber dari karya sastra kuno Jawa, antara lain:
4. Salah satu jenis sastra yang berkembang pesat pada masa awal pernyiaran agama Islam di
Indonesia adalah jenis sastra yang disebut suluk. Istilah suluk berasal dari bahasa Arab yang
berarti jalan. Suluk merupakan jenis sastra mistik Islam atau tasawuf, sedangkan makna
suluk merupakan jalan atau proses untuk mendekatkan diri dalam menemukan hakikat
Ilahi. Karyakarya sastra suluk, antara lain:
• Suluk Sukarsa,
• Suluk Malang Sumirang,
• Syair Perahu,
• Suluk Wijil, dan
• Syair Si Burung Pingai, karya Hamzah Fansuri.
5. Karya-karya sastra saduran jenis suluk yang berkembang di Jawa, antara lain:
• Serat Rengganis,
• Serat Menak, merupakan saduran Hikayat Amir Hamzah,
• Serat Kanda, dan
• Serat Ambiya.
• “Iringan Pengawal Seorang Pangeran Banten” yang dibuat pada tahun 1596.
• “Delegasi Diplomatik Pembawa Surat untuk Sultan Ageng Tirtayasa” yang dibuat pada
tahun 1673.
Terbukanya peluang bagi seniman lukis untuk berkarya pada masa VOC berkuasa,
memunculkan semangat para seniman lukis muda untuk membentuk perkumpulan yang
menampung kegiatan melukis.
Pada tahun 1935 di Bandung muncul kelompok pelukis yang dipimpin Affandi dengan nama
“Kelompok Lima” dengan beranggotakan Hendra Gunawan, Wahdi, Soedarso dan Barli. Secara
otodidak (tanpa guru) mereka belajar melukis bersama dengan praktik menggambar langsung
tanpa berbekal pengetahuan tentang anatomi maupun teknik melukis.
Dengan berbekal kemampuan bakat alam, mereka berlima mempraktikkan melukis berbagai
objek tanpa target tertentu. Mereka banyak melukis spanduk, membuat poster atau iklan bioskop,
dan membuat reproduksi foto-foto. Hasil lukisan mereka sangat banyak peminatnya meskipun
dengan otodidak. Hal itu menjadi awal perkembangan seni lukis modern di Indonesia.
Pada tahun 1937 di Jakarta terbentuk kelompok pelukis yang diberi nama Peragi (Persatuan
Ahli gambar Indonesia) dengan beranggotakan Otto Djaja, Agus Dhaha, Soedjojono, Mochtar
Aoin, dan Emiria Sunarsa. Perkumpulan tersebut tetap dipertahankan keberadaannya sampai
Jepang masuk dan menguasai Indonesia. Bahkan pemerintah kolonial Jepang memanfaatkan
perkumpulan tersebut sebagai alat propagandanya. Hal itu menjadikan pangkal tolak
kebangkitan para seniman khususnya pelukis Indonesia dalam hal berekspresi. Untuk menarik
simpatik kalangan seniman Indonesia, pemerintah Jepang mendirikan Pusat Kebudayaan
lengkap dengan sarana untuk mengembangkan seni lukis.
Pada masa itu, kegiatan belajar melukis berlangsung dengan baik. Di pusat kebudayaan
tersebut dibentuk tiga kelompok latihan melukis. Masing-masing kelompok latihan tersebut
dipimpin oleh Basuki Abdullah, Soebanto Soerjo Soebandrio, dan S. Soedjojono. Melalui
organisasi Peragi inilah seni rupa Indonesia mengalami perkembangan.
Pada masa revolusi banyak pelukis Jakarta yang pindah ke Jogjakarta dan mendirikan
sanggarsanggar seni lukis di sana, antara lain Affandi. Pada awal kedatangan di Jogjakarta
Affandi mendirikan perkumpulan “Seniman Masyarakat” kemudian berganti nama menjadi
“Seniman Indonesia Muda”, dengan beranggotakan Dullah, Harjadi, S. Soedjojono, dan Abdul
Salam.
1. Herman Thomas Karsten, banyak membuat rancang bangun bergaya Eropa dipadukan
dengan gaya tradisional. Salah satu hasil karyanya adalah bangunan Pasar Johar di
Semarang dan bangunan Museum Sonobudoyo – Jogjakarta;
2. W. Lemei, berhasil merancang bangunan kantor gubernuran di Surabaya yang terkenal
dan megah;
3. Henri Mclaine Pont, memiliki keunggulan memadukan arsitektur Eropa dengan arsitektur
tradisional. Ia banyak menghasilkan bangunanbangunan gereja di Jawa, kompleks Gereja
Katolik Poh Sarang, Kediri, membangun kompleks permukiman di wilayah Darmo;
Surabaya dan merekonstruksi kota kuno Majapahit;
4. C. Citroen, berhasil merancang bangunan gedung “randhuis” atau kantor Balai Kota di
Surabaya pada tahun 1927, beberapa bangunan rumah kediaman yang tergolong
perumahan elite, serta bangunan gereja;
Pengaruh seni bangunan model Eropa tetap menjadi bagian dari model arsitektur perumahan di
Indonesia hingga kini. Di era tahun 1990-an, seni bangunan Indonesia marak kembali dengan
model bangunan ala Spanyol. Bangunan tempat tinggal, dibuat dengan pilar-pilar penyangga di
bagian depan. Beberapa bangunan real estate di kota-kota besar banyak menawarkan model
perumahan dengan gaya Eropa yang berkesan megah dan modern.
Pada awal tahun 1888, pemerintah Hindia Belanda memulai langkah-langkah pembinaan
terhadap kerajinan rakyat melalui lembaga swasta perhimpunan Hindia Belanda. Salah satunya
pembinaan kerajinan dan pertanian yang dipimpin oleh Van Der Kemp dengan memberikan
penyuluhan dan bantuan modal serta peralatan.
Pada tahun 1909 pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah pertukangan di
Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Pemerintah Hindia Belanda juga sekolah Kerajinan ukir
tanduk, anyaman, dan keramik di Ngawi, Jawa Timur.
Melalui surat kabar inilah para cerdik cendekiawan pribumi menuangkan berbagai gagasan buah
pikirannya. Beberapa cerita bersambung maupun cerita roman, baik yang ditulis dalam bahasa
1. Hikayat Siti Mariah, karangan H. Mukti, merupakan cerita bersambung yang melukiskan
kehidupan sehari-hari;
2. Boesono dan Nyai Permana, karangan Raden Mas Tirto Adhisuryo, merupakan cerita
roman;
3. beberapa karangan mas Marco Martodikromo, berjudul: Mata Gelap (1914), Studen Hidjo
(1919), Syair Rempah-Rempah (1919), dan Rasa Merdeka (1924). Karangan mas
Marco Martodikromo ini oleh pemerintah Hindia Belanda dikategorikan sebagai
“bacaan liar”, karena berisi hasutanhasutan untuk memberontak;
4. Edward Douwes Dekker, seorang pengarang bangsa Belanda yang menggunakan nama
samaran Multatuli menerbitkan karya sastranya yang berjudul “Max Havelaar”. Buku
tersebut menggambarkan penderitaan masyarakat pribumi di bawah kekuasaan
pemerintahan penjajah Belanda. Tulisan tersebut dibuat berdasarkan pengalamannya saat
bertugas di Indonesia, sebagai asisten residen Lebak, Banten tahun 1856;
5. Pada tahun 1908 pemerintah Hindia Belanda mendirikan “commissie voor de Inlandsche
school de volkslectuur” atau Komisi Bacaan Rakyat atau Balai Pustaka yang bertugas
memeriksa dan mencetak naskah-naskah cerita rakyat yang ditulis dalam bahasa daerah.
Perkembangan berikutnya komisi tersebut juga menerbitkan kisah kepahlawanan
orangorang Belanda dan cerita-cerita kuno Eropa;
6. Pada tahun 1914, Balai Pustaka menerbitkan roman pertama dalam bahasa Sunda
berjudul: “Beruang ka nu Ngarora” artinya Racun Bagi Kaum Muda pengarangnya D.K.
Ardiwinata;
7. Pada tahun 1918, Balai Pustaka menerbitkan karya saduran Merari Siregar yang berjudul
cerita Si Jamin dan si Johan, disadur dari karya J. Van Maurik. Selain itu Merari Siregar
juga mengarang buku roman “Azab dan Sengsara”, merupakan roman pertama berbahasa
Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 1920. Roman tersebut mengkritisi
adat kawin paksa yang berlangsung pada masa itu;
8. Pada tahun-tahun berikutnya muncul beberapa roman yang menyoroti tema kawin paksa,
yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, antara lain:
Saat mengadakan pentas di Jakarta rombongan tersebut bubar dan semua peralatannya
dibeli oleh Jaafar yang kemudian membentuk rombongan baru yang dinamainya” Stamboel “. Di
KONSEP DASAR SENI 16
Deli, Sumatra utara telah berdiri teater Indera Ratoe Opera. Beberapa perkumpulan seni
pertunjukan yang muncul di era penjajahan Belanda, antara lain:
1. di Surabaya muncul perkumpulan teater bernama Komedi Stamboel yang didirikan oleh
August Mehieu, seorang peranakan indo – Perancis, dan didukung dana oleh Yap Goam
Tay dan Cassim, bekas pemain teater Indera Bangsawan;
2. di lingkungan masyarakat keturunan Cina pada tahun 1908 mendirikan “Opera Derma”
atau “Tjoe Tee Hie”, kemudian tahun 1911 muncul perkumpulan teater “Tjia Im”, “Kim
Ban Lian”, Tjin Ban Lian” yang kemudian muncul kelompok teater paling terkenal adalah
“Orion” atau “Miss Riboet’s Orion” dengan bintang panggungnya yang bernama Miss
Riboet;
3. di Surabaya pada tanggal 21 Juni 1926, Willy Klimanoff, seorang Rusia kelahiran
Surabaya mendirikan rombongan sandiwara keliling “Dardanella” yang sangat terkenal.
Teater tersebut didukung bintang panggung Tan Tjeng Bok (kemudian menjadi bintang
film terkenal) dan berhasil mengadakan pertunjukan keliling ke Cina, Burma, dan Eropa,
kemudian bubar;
4. Perdro dan Dja, bekas anggota Dardanella mendirikan kelompok “Bolero”;
5. Fifi Young dan Nyoo Cheong, juga bekas anggota Dardanella mendirikan rombongan
baru yang dinamainya “Fifi Young’s Pagoda” pada tahun 1936;
6. pada masa penjajahan Jepang, tahun 1942 muncul teater Bintang Surabaya yang dipimpin
oleh Fred Young dengan anggota para bekas bintang-bintang Dardanella, yakni Tan Tjeng
Bok, Astaman, Dahlia, Ali Yogo, dan Fifi Young;
7. pada tahun 1943, bermunculan rombonganrombongan teater, seperti Dewi Mada
pimpinan Ferry Kok dan isterinya Dewi Mada, teater Warna Sari pimpinan Dasaad
Muchsin, dan teater Irama Masa pimpinan Ali Yogo. Semua teater tersebut menggunakan
bahasa Indonesia;
8. Berikutnya muncul teater-teater baru yang menggunakan bahasa daerah, antara lain
Teater Miss Tjitjih pimpinan Abubakar Bafakih yang menggunakan bahasa Sunda,
Sandiwara Wargo pimpinan Suripto menggunakan bahasa Jawa, dan seorang tokoh teater
bernama Tio Jr membentuk teater Miss Riboet di Solo.
Rangkuman
Kebudayaan ada sejak manusia ada, karena manusialah yang menciptakan suatu bentuk
kebudayaan. Seperti diungkapkan oleh para ahli purbakala, bahwa kehidupan manusia telah
mengalami proses evolusi yang sangat panjang dengan memakan waktu jutaan tahun untuk
membentuk pola kehidupan manusia seperti yang ada sekarang.
Pengaruh kebudayaan Islam yang menonjol adalah tulisan kaligrafi, seni baca al-Qur’an, dan
kesenian musik rebana/khazidahan. Pengaruh kebudayaan Islam terhadap perkembangan seni
rupa Indonesia tidak terbatas pada lukisan (kaligrafi) melainkan juga pada seni bangunan
LATIHAN SOAL
1.1 PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.
1. Fosil fosil yang di temukan di Indonesia pada tahun 1898 berasal dari daerah…..
a. desa ngadong, lembah bengawan solo sebelah utara trinil
b. lembah bengawan solo, dekat desa kedung
c. sangiran, Surakarta
d. teluk triton Papua
2. Batu yang bertulis yang menunjukkan kemajuan sesi sastra berupa tulisan yang
dituangkan dalam relief atau seni cetak adalah….
a. fosil
b. prasasti
c. sastra
d. menhir
3. Salah satu ciri khas kebudayaan orang Indonesia disbanding budaya Negara lain
adalah……
a. keramahannya
b. kemandiriannya
c. keseniannya
d. kepeduliannya
1.2 ESSAI
Jawablah soal soal berikut degan benar dan seksama.
1. Masa proto sejarah adalah
2. Jelaskan yang dimaksud fosil!
3. Jelaskan hal yang menunjukkan peralihan dari masa protosejarah ke maa
kontemporer atau modern!
4. Apa yang dimaksud seni pertunjukkan dan berikan minimal 5 contohnya?
5. Jelaskan secara singkat perkembangan seni di bidang sastra!
Manusia pada zaman prasejarah mengalami 5 masa tahapan perkembangan Seni Rupa
berdasarkan dari tingkat kebutuhannya. Tahap-tahap perkembangan ini mewarnai tahapan
perkembangan zaman, sehingga para ahli sejarah menggolongkan 5 zaman yang dialami oleh
manusia prasejarah. Lima tahapan perkembangan itu yaitu Zaman Batu Tua (Paleotilikum),
Zaman Batu Tengah (Mesotilikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum), Zaman Batu Besar
(Megalitikum), dan Zaman Logam (Zaman Perunggu). Penggolongan zaman tersebut didasari
atas jenis bahan karya seni rupa yang dihasilkan.
Pada zaman Paleotilikum ini manusia baru mengalami kehidupan awal. Mereka
hidup secara berpindah-pindah (nomanden). Mereka belum memiliki pola pikir
bagaimana membuat rumah. Mereka tinggal dari gua yang satu berpindah ke gua yang
lainnya. Kehidupan mereka masih sangat sederhana, sehingga kebutuhan mereka pun
sangat sederhana, yaitu baru memenuhi kebutuhan pangan, sedangkan papan, mereka
sudah memiliki gua sehingga belum perlu membuat rumah. Pakaian pun mereka belum
kenal, jadi belum membuat pakaian. Cara memenuhi kebutuhan makan yang paling
sederhana, dengan cara mengambil makanan langsung dari alam dengan tangan dan di
bantu dengan alat yang sederhana, yang ada di sekitar mereka, seperti batu, ranting
kayu, dan bambu. Seni rupa yang mereka ciptakan pada saat itu adalah benda-benda
seperti batu kecil yang runcing secara alami, ranting, bambu, dan kayu yang belum
diolah (diasah). Mereka pergunakan sebagai alat bantu mengambil umbi-umbian dan
buah-buahan. Jadi pada saat itu seni rupa yang dihasilkan adalah peralatan sederhana
yang belum diolah.
Jadi pada Zaman Mesolitikum itu manusia sudah memiliki 4 kebutuhan yaitu
papan (gua), pangan (umbi-umbian,buah-buahan dan daging, pakaian sederhana
penutup aurat), dan terakhir kebutuhan rohani (kepercayaan) kepada roh-roh halus dan
roh-roh binatang. Jenis-jenis kebutuhan diatas melatar belakangi lahirnya jenis-jenis
seni rupa, yaitu seni kria peralatan sehari-hari untuk mengambil dari berburu, kain
pakaian sederhan terbuat dari kulit kayu atau binatang, serta lahirnya seni lukis gua atau
(cave painting).
Pada Zaman Batu Muda ini manusia dituntut untuk mengatasi tantangan hidup
yang lebih keras, disebabkan karena semakin berkembangnya populasi manusia dan
semakin bersaing dalam mencari makanan. Tantangan persaingan dalam memenuhi
kebutuhan maka tumbuh pemikiran baru untuk menciptakan peralatan yang lebih tepat
dan lebih efektif . Supaya cepat dalam menombak binatang maka diperlukan tombak
yang tajam, maka tombak yang pada awalnya kurang tajam diasah menjadi halus dan
tajam.
Lahirlah seni rupa dengan bahan batu yang telah di perbaharui dengan cara
diasah sampai runcing yang digunakn sebagai mata tombak, kapak, dan alat pisau
pencukil. Seni lukis pada zaman batu muda ini mengalami perkembangan yang pesat.
Mereka melukiskan binatang buruan lebih tampak ekspresif, realis dan dinamis.
Binatang tampak sedang jalan, lari atau kesakitan terkena mata tombak dapat dilukiskan
secara tepat. Tidak seperti pada Zaman Batu Pertengahan dan Batu Muda, lukisan
belum ekspresif dan kaku. Dimensi volume pun dalam lukisan mulai tampak sehingga
kesan tiga dimensi tercapai (kesan realis lebih menonjol). Lukisan benar-benar mirip
dan hidup.
Tampak lukisannya kaku, tidak ekspresif, dan tidak mengesankan tiga dimensi (volume)
Tampak lebih realis, ekspresif, dan hidup (dinamis), berkesan volume (tiga dimensi
menononjol
Pada zaman batu besar ini ditandai dengan kebutuhan mereka dalam menggunakan bahan batu
sebagai menhir (tugu batu), dolmen (makam batu), tahta batu, sarkofagus, dan patung, dalam
ukiran batu yang besar, sehingga dikatakan sebagai zaman batu besar.
Kebutuhan zaman itu lebih meningkat karena adanya tantangan baru. Tantangan pertama yaitu
mereka sudah memiliki populasi yang padat, karena pertambahan keturunan, sehingga
membutuhkan tempat tinggal yang lebih luas dan lebih banyak, sedangkan gua jumlahnya tetap
dan tidak bisa diperlebar. Muncul pemikiran untuk mencari alternatif bentuk tampat tinggal baru
yaitu rumah, maka dibangunlah rumah- rumah sederhana, dalam bentuk rumah rakit, rumah
pohon dan rumah panggung.
Tantangan akibat bertambahnya populasi anggota keluarga dan penduduk lainnya, maka lama
kelamaan persediaan m akan an umbi-umbian dan binatang semakin habis. Untuk mengatasi
tantangan tersebut yaitu dengan cara bercocok tanam dan berternak..
Patung diatas menonjolkan seorang wanita gendut (subur) dengan menonjolkan anngota tubuh
yang memiliki kesuburan. Zaman batu besar ini pun didesak kebutuhan kepercayaan terhadap
para arwah yang telah berada diatas (langit). Setiap saat mereka memberi berkah kepada yang
hidup, dengan jalan turun dari langit melalui tempat-tempat yang tinggi yaitu gunung, dan
pohon yang tinggi. Sebagai jalan para roh kedunia maka mereka membuat tiruan pohon atau
gunung dengan bahan batu (menhir), mka lahirlah bangunan menhir (tugu batu).
Perkembangan seni lukis terjadi akibat majunya peralatan melukis, adanya batu yang diasah
lebih tajam sehingga memudahkan membuat goresan pada dinding gua yang berkesan halus dan
lincah (ritmis). Teknik ini disebut " engrafing ". Kelebihan teknik engrafing garis-garis yang
dibentuk tahan lama dan ritmis sehingga lukisannya tahan lama dan utuh hingga zaman
sekarang.
Logam yang pertama adalah perunggu maka disebut pula zaman perunggu. Seni rupa
lahir pada zaman ini, karena dituntut adanya kebutuhan peralatan yang lebih tajam, lebih
modern, dan adanya kebutuhan keindahan, sehingga lahir seni rupa yang berfungsi untuk
perhiasan dan peralatan sehari-hari. Seperti senjata, piling, mangkok, perisai, topi, pakaian, dan
perhiasan seperti gelang, kalung, keroncong dan benda perhiasan lainnya.
Sejarah baru lahirnya seni yang berfungsi sebagai benda untuk memenuhi kebutuhan, keindahan
/ ekspresi keindahan, lahir pada zaman perunggu ini. Seni patung pun dengan bahan logam,
maka dibuat patung-patung logam.
Pada zaman logam ini perkembangan seni lukis di gua mulai turun, sebab mereka tidak
lagi menggunakan ritual perburuan karena mereka tidak butuh berburu. Mereka telah berternak,
walaupun kebiasaan berburu itu tetap dilaksanakan. Gua tidak lagi dipakai sebagai tempat
tinggal, sebab mereka telah membuat rumah rakit, pohon dan rumah panggung. Mereka mulai
hidup disuatu tempat.
Perkembangan seni rupa berdasarkan kebutuhan pada zaman prasejarah di seluruh dunia hampir
mengalami tahapan dan jenis seni rupa yang sama, sebab didukung dari dua faktor dasar yaitu
faktor psikologi dan faktor alam. Faktor psikologi bahwa manusia pada perkembangan awalnya
memiliki jiwa yang sama (kodrati) dan memiliki sifat yang sama, sehingga mereka menciptakan
KONSEP DASAR SENI 26
karya seni yang relatif sama. Kedua adalah faktor alam. Alam pertama yang mereka diami masih
asli, ada hutan, gua, pohon, gunung, sungai dan bebatuan. Alam ini sebagai media karya seni
rupa tahap awal yang relatif seragam. Faktor penting lainnya adalah kesamaan dalam
perkembangan jenis kebutuhan. Diseluruh dunia memiliki tahapan tingkat kebutuhan yang
relatif sama, sehingga benda seni yang
diciptakan memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai benda untuk mengambil makanan,
berburu dan bercocok tanam, benda untuk upacara ritual pemujaan roh, dan benda
kesuburan, pakaian, dan perkembangan berikutnya lahir seni untuk memenuhi
kebutuhan, keindahan atau ekspresi.
Perkembangan seni rupa zaman klasik didasari atas berkembangnya kebutuhan dan
kepercayaan. Kepercayaan yang hidup pada zaman prasejarah berkembang pesat pada
zaman klasik. Kepercayaan awal pemujaan terhadap arwah (roh nenek moyang)
berkembang menjadi kepercayaan kepada para dewa.
Kebutuhan sarana ibadah baik bentuk dewa maupun tempat peribadatan menjadi alasan
mereka menciptakan karya seni rupa, berupa kuil, candi, vihara, dan patung-patung
perwujudan dari dewa dan dewi, serta piramid.
Didorong oleh perkembangan ilmu dan teknologi, serta ditemukannya bahan
logam, menjadikan karya-karya mereka mencapai tahap perkembangan yang dapat
mencapai puncak (klasik).
Seni rupa pada zaman klasik ini di seluruh dunia hampir mengalaminya, di Yunani,
Romawi, Mesir, India, Mesopotamia, dan Indonesia. Perbedaanya hanya terletak pada
waktu. Bisa diambil Seni Klasik di Mesir dengan didasari pada pemujaan terhadap dewa.
Fir'aun sebagai raja yang dipercaya turunan dewa, maka setelah meninggal dipatungkan
dalam wujud dewa. Pemujaan terhadap Fir'aun setelah mati bukan sekedar dipatungkan,
tetapi juga dibuat mummi (mayat yang diawetkan). Mummi ini didasari atas kepercayaan
bahwa manusia setelah mati rohnya akan bersemayam melindungi manusia yang hidup
asalkan jasadnya diawetkan. Kebutuhan kepercayaan itulah maka dibuat mummi. Karya
seni bentuk lain adalah piramid. Piramid adalah tempat makam Fir'aun. Piramid ini
merupakan karya klasik dan monumental.
Lahimya agama kristen yang percaya terhadap Sang Kristus, maka melahirkan
kebutuhan baru yaitu sarana beribadah yang berupa bangunan gereja. Gereja-gereja ini
banyak dibangun di seluruh penjuru dunia terutama didunia barat (Eropa dan Amerika)
banyak seni rupa bentuk bangunan gereja itu sangat kokoh dan agung. Sarana ibadah
berupa patung Yesus Kristus, salah satu patung karya zaman Nasrani. Gereja-gereja selain
kokoh dan monumental juga dihiasi dengan hiasan yang indah, yang memenuhi dinding
dan langit- langit gereja, teknik lukisan kaca dan kaca patri lahir pada zaman Nasrani ini,
selain teknik hias marmer berwarna dengan gaya naturalis yang menghiasi bangunan
gereja.
Lahirnya agama Islam merubah serta memperkaya hasil-hasil seni rupa di dunia.
Lahirnya bangunan masjid, menara masjid dan hiasan kaligrafi, sebagai hasil karya seni
yang bernafaskan islam. Kepercayaan agama Islam yang melarang perwujudan makhluk
hidup secara realis dalam karya seni melahirkan corak dan gaya seni yang baru, yaitu corak
dekoratif, stilasi, dan abstraksi dalam seni Islam. Bangunan mesjid hampir menyebar ke
seluruh penjuru dunia baik di Timur Tengah, Eropa (Spanyol), dan negara-negara Asia.
Kemajuan seni lukis dan permadani, serta seni miniatur yang bergaya dekoratif
berkembang pesat, motif-motif geometris, arabeska, motif awan, flora dan fauna yang di
nilai sebagai sumbangan seni Islam yang hidup hingga sekarang. Seni miniatur yang
menghiasi benda-benda peralatan sehari-hari. Kitab Al-Qur'an dan sarana ibadah
berkembang pesat.
Tingkat kebutuhan zaman modern ini semakin kompleks, sehingga karya seni rupa
yang diciptakan pada zaman modern pun berkembang pesat dan kompleks, seiring
berkembangnya tingkat kebutuhan.
Tari keraton
Rangkuman
Manusia pada zaman prasejarah mengalami 5 masa tahapan perkembangan Seni
Rupa berdasarkan dari tingkat kebutuhannya. Tahap-tahap perkembangan ini mewarnai
tahapan perkembangan zaman, sehingga para ahli sejarah menggolongkan 5 zaman yang
dialami oleh manusia prasejarah. Lima tahapan perkembangan itu yaitu Zaman Batu Tua
(Paleotilikum), Zaman Batu Tengah (Mesotilikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum),
Zaman Batu Besar (Megalitikum), dan Zaman Logam (Zaman Perunggu). Penggolongan
zaman tersebut didasari atas jenis bahan karya seni rupa yang dihasilkan.
LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.
ESSAI
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama
1. Jelaskan apa yang dimaksud zaman batu tua dan batu muda!
2. Berikan minimal 2 contoh seni rupa pada zaman batu besar!
3. Jelaskan perkembangan seni pada zaman kontemporer atau modern!
4. Jelaskan perkembangan seni rupa pada zaman logam
5. Sebutkan apa maksud dari lagu” tulolonna Sulawesi” yang berasal dari
Sulawesi selatan
A. Pengertian Seni
Demikian universalnya seni sebagai bagian dari kebudayaan, sehingga wajar jika ada banyak
definisi seni yang dikemukakan, diantaranya :
1. HERBERT READ
Seni adalah ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang
dihubungkan dengan perasaan, aktifitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk karya.
2. ENSIKLOPEDIA INDONESIA
Seni adalah penciptaan segala hal atau bentuk benda yang karena keindahan
bentuknya maka orang senang melihatnya atau mendengarnya.
3. ACHDIAT KARTAMIHARDJA
:Seni adalah kegiatan rohani yang dapat merepleksikan realitas ke dalam bentuk
karya dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman rohani si
penerimanya.
B. Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Seni dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis. Fungsi
seni dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni
yang memiliki fungsi dan tujuan praktis (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa
senang, sedih, haru, ngeri, duka dsb) dapat dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan
tujuan ekspresi (fine arts). Fungsi individual yang dirasakan perorangan dapat dirasakan oleh
seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan
berkarya atau penikmatan karya seni.
2. Fungsi Sosial :
a) Fungsi sosial seni dalam bidang keagamaan
Seni dapat digunakan sebagai salah satu wahana atau media dakwah, seni arsitektur
dan dekorasi dalam tempat beribadah.. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan
b) Penggunaan seni sebagai media dalam kegiatan pembelajaran, contoh:
gambar/ilustrasi (seni rupa), nyanyian (seni musik), sosio drama (seni tari, teater dan
sastera).
c) Fungsi sosial seni dalam bidang komunikasi
Seni yang bertujuan praktis (applied arts) maupun yang bertujuan ekspresi (fine arts),
keduanya memiliki fungsi menyampaikan pesan dari individu, kelompok, organisasi,
lembaga atau institusi kepada khalayak.
d) Fungsi sosial seni dalam bidang hiburan atau rekreasi
e) Dalam hal ini seni sebagai karya yang dipertunjukan atau dipamerkan maupun
senisebagai elemen yang menunjang sarana tempat hiburan itu sendiri baik unsur
dekorasi interior atau eksterior, arsitektur
C. Cabang cabang seni
KONSEP DASAR SENI 39
1. Seni suara (musik) dengan unsur utamanya suara, misalnya: suara manusia (vokal),
suara alat musik, dsb.
2. Seni rupa dengan unsur utamanya adalah unsur-unsur rupa
3. Seni tari dengan unsur utamanya gerak
4. Seni sastera dengan unsur utama bahasa
5. Seni peran (teater) disajikan dengan akting meliputi unsur bahasa, gerak, dan musik
1. SENI RUPA
A. Pengertian Seni Rupa
seni rupa adalah seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur
rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap terang, dan tekstur.
Pengertian seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia
dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni. Applied Art/Seni
Rupa Terapan adalah hasil karya seni rupa yang dapat digunakan untuk keperluan kehidupan
sehari hari. Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang seni
rupa yang terlepas dari unsur unsur praktis yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan
karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.
B. Media Berkarya seni rupa
1. Media Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar.
Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
a. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau
sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial,yaitu H, B, dan
HB.
b. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar
potret atau benda yang bertekstur halus.
c. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya
berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel
atau arsir.
d. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar
antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing
pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk
teknik arsir.
e. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.Spidol berujung lunak
dan bisa bergerak spontan. Tebaltipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat
penekananspidol pada bidang kertas.
f. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan
dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
g. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan,
warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya
dengan bantuan kuas.
h. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak
pengencernya. Cat minyak ini digunakan untukmelukis pada kain kanvas.
i. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas
menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan
kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.
Rangkuman
Seni dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis. Fungsi seni
dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni yang
memiliki fungsi dan tujuan praktis (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa senang,
sedih, haru, ngeri, duka dsb) dapat dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan tujuan
ekspresi (fine arts). Fungsi individual yang dirasakan perorangan dapat dirasakan oleh
seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan
berkarya atau penikmatan karya seni.
Pengertian seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia
dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni. Applied Art/Seni
Rupa Terapan adalah hasil karya seni rupa yang dapat digunakan untuk keperluan kehidupan
sehari hari.
Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang seni rupa yang
terlepas dari unsur unsur praktis yang lebih mengkhususkan diri pada penciptaan karya seni
berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini.
1. Musik yang memakai suara manusia sebagai media utamanya merupakan pengertian dari
musik ...
a. Musik profan
b. Musik instrumental
c. Musik monofonik
d. Musik vokal
e. Musik polifonik
2. Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan
atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, merupakan definisi dari…
a. Tari massal
b. Tari modern
c. Tari tradisional
d. Tari kontemporer
e. Tari ballet
5. Peragaan atau sikap dan gerak dari seluruh anggota tubuh dengan penguasaan keterampilan
gerak dalam tari adalah pengertian ....
a. Wirama
b. Wirasa
c. Wiraga
d. Wirupa
e. Wibasa
ESSAI
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama.
1. jelaskan pengertian dari seni rupa terapan!
2. apa Kegunaan atau fungsi benda hasil karya seni rupa terapan?
3. Mengapa perencanaan dianggap sebagai hal yang paling penting dalam pelaksanaan
pergelaran musik?
4. sebutkan Contoh benda hasil karya seni rupa terapan yang termasuk benda pakai!
5. sebutkan fungsi musik tradisional!
A. Kesenian
Kesenian adalah salah satu bagian dari kebudayaan yang dikagumi karena keunikan
dan keindahannya. Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan
keindahan serta merupakan ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Kesenian merupakan
bagian dari budaya dan sarana yang digunakan untuk mengekpresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia, keindahannya juga mempunyai fungsi lain.
Ragam kesenian yang ada tersebut diantaranya adalah seni musik, senirupa, seni teater,
seni sastra dan seni tari. Perwujudan seni yang ada dimasyarakat merupakan cerminan dari
diri kepribadian hidup masyarakat. Kesenian dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal.
Faktor internal dipengaruhi oleh proses pembelajaran, kebiasaan pengalaman yang dialami
oleh pribadi masingmasing. Faktor ekternal dipengaruhi oleh lingkungan atau letak
geografis.
Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidarits suatumasyarakat, karena
dengan adanya ikatan solidaritas suatu masyarakat sedikit demi sedikit terbentuklah
kekhasan kesenian yang ada pada masyarakatnya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan
Sedyawati, “Kesenian sebagai salah satu aktivitas budaya masyarakat dalam hidupnya
ditentukan oleh masyarakat pendukungnya”. Ada berbagai macam seni yang manusia
ciptakan. Diantaranya yaitu seni musik, senitari, seni rupa. Salah satu kesenian yang
memang memiliki sejarah palinglama yaitu seni tari. Dari sekian banyak kekayaan seni
budaya Indonesia,tari adalah salah satu bidang seni yang merupakan bagian dari kehidupan
manusia. Sehingga tari dan kehidupan manusia saling bersentuhan akrab.
Karya seni adalah hasil upaya manusia dalam menciptakan sesuatu yang indah dan
mempunyai nilai tertentu. Saini mengungkapkan bahwa : Karya seni adalah hasil
pendekatan seniman terhadap realitas. Ia adalah hasil persinggungan bahkan pergulatan
kesadaran seniman berupa pemikiran, perasaan, dan khayalan seniman dengan realitas
yang menjadi sasaran obsesinya.
C. Tahapan Penciptaan Karya Seni
Dalam proses penciptaan sebuah karya seni, seorang seniman pada umumnya
melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah pencarian, dimana si seniman berusaha
menemukan gagasan atau ide. Tahapan ini bisa juga disebut sebagai tahapan mencari
inspirasi. Pada tahapan awal ini, tak jarang inspirasi atau ilham didapatkan dengan tidak
sengaja oleh karena suatu kejadian atau peristiwa yang tak disangka-sangka.
Banyak usaha yang dilakukan dalam memperoleh ide atau gagasan. Mulai dari hal-
hal sederhana yang seringkali luput dari pengamatan orang awam, bisa menjadi sumber
inspirasi bagi seorang seniman. Beberapa sumber inspirasi yang seringkali digunakan oleh
seniman dalam proses perwujudan karya seni diantaranya :
1. Lingkungan alam, termasuk juga kehidupan flora dan fauna. Banyak karya seni rupa
yang mengambil ide dasar atau menggunakan tema alam, seperti lukisan, patung atau
berbagai ornamen yang bernuansa binatang dan tumbuhan.
2. Lingkungan buatan yang merupakan hasil rekayasa manusia seperti misalnya obyek
bangunan gedung, pemandangan kota, pemukiman penduduk serta obyekobyek lain
buatan manusia. Di sini perkembangan teknologi sangat banyak berpengaruh dalam
memberi inspirasi bagi seniman.
3. Kondisi sosial kemasyarakatan, yang berupa kejadian sehari-hari yang dialami oleh
masyarakat, seperti kegiatan bidang politik, ekonomi, dan lain sebagainya.
4. Alam mimpi atau fantasi, yaitu alam khayalan atau imajinasi yang muncul dari seniman
itu sendiri. Contohnya adalah karya seni surealis atau abstrak yang banyak terinspirasi
oleh alam fantasi atau alam bawah sadar.
Dan tahap ketiga adalah tahapan visualisasi ke dalam sebuah medium secara
nyata. Di tahapan ini gagasan yang sudah matang dituangkan ke dalam bidang garap
sesuai dengan medium dan teknik yang dipilih seniman. Penuangan gagasan ke dalam
sebuah karya seni tidak selalu sesuai dengan pendalamannya, karena terkadang dalam
proses visualisasi muncul beragam ide atau gagasan baru, sehingga bisa jadi hasil akhirnya
akan jauh berbeda dari sketsa atau model awalnya. Hasil dari tahapan yang ketiga inilah
yang merupakan akhir dari proses penciptaan karya seni.
Rangkuman
Kesenian adalah salah satu bagian dari kebudayaan yang dikagumi karena keunikan dan
keindahannya. Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan
keindahan serta merupakan ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Kesenian merupakan
bagian dari budaya dan sarana yang digunakan untuk mengekpresikan rasa keindahan dari
dalam jiwa manusia, keindahannya juga mempunyai fungsi lain.
Ragam kesenian yang ada tersebut diantaranya adalah seni musik, senirupa, seni teater,
seni sastra dan seni tari. Perwujudan seni yang ada dimasyarakat merupakan cerminan dari
diri kepribadian hidup masyarakat. Kesenian dipengaruhi oleh faktor internal dan ekternal.
Faktor internal dipengaruhi oleh proses pembelajaran, kebiasaan pengalaman yang dialami
oleh pribadi masingmasing. Faktor ekternal dipengaruhi oleh lingkungan atau letak
geografis.
PILIHAN GANDA
ESSAI
Jawablah soal soal di bawah ini dengan benar dan seksama
1. kesenian adalah….
2. Apa yang dimaksud karya seni ?
3. Sebutkan tahapan tahapan penciptaan karya seni !
4. Berikan 3 contoh karya seni yang berasal dari Sulawesi selatan !
5. Sebukan perbedaan kesenian, karya seni, dan seni !
A. Aspek Apresiasi
Apresiasi seni adalah sebuah proses atau aktivitas pengamatan atau tindakan untuk
mengamati, memahami, menikmati, serta menginterpretasikan tata nilai (makna) yang
terkandung didalam sebuah objek seni atau karya seni. Langkah langkah dalam
melakukan apresiasi, yaitu :
1) Mengamati atau melihat
Kegiatan mengamati sebuah karya seni ini merupakan kegiatan awal dalam sebuah
apresiasi, karena dalam melakukan sebuah apresiasi karya seni harus melihat bentuk
atau wujud karya seni tersebut baik secara langsung atau tidak langsung, kemudian
karya tersebut diamati dan dilihat. Hal ini dimaksudkan bahwa kegiatan mengamati
dalam apresiasi merupakan kegiatan melihat dan memperhatikan sesuatu wujud karya
yang sedang dilihatnya. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dapat diperoleh dari
guru, yaitu dengan guru memperagakan sebuah gerakan kemudian siswa melihat dan
mengamati apa yang diperagakan oleh guru.
2) Mendengarkan
Mendengarkan berasal dari kata “dengar” yang artinya suara.
Mendengarkan dalam kegiatan apresiasi berarti mendengarkan sebuah karya seni yang
sedang dilihatnya. Kegiatan mendengar dapat bersamaan dengan kegiatan mengamati.
Kegiatan mendengarkan dalam suatu pembelajaran dapat diperoleh dari penjelasan
tentang tentang sebuah seni dari guru
4) Mempraktikkan
Mempraktikan berasal dari kata “praktik” yang artinya pelaksanaan secara nyata
apa yang disebut dalam teori, kegiatan praktik atau mempraktikan atau memperagakan
dalam apresiasi merupakan kegiatan praktik atau menirukan sebuah karya yang
sebelumnya hanya berupa teori. Kegiatan praktik dalam pembelajaran dapat diperoleh
dari guru yaitu dengan guru memberikan sebuah materi pembelajaran praktik seperti
sebuah gerakan-gerakan kemudian siswa memperagakan atau mempraktikan apa yang
dicontohkan oleh guru, kemudian siswa menirukannya.
Adapun aspek aspek penilaian yang terdapat dalam apresiasi karya seni rupa, yaitu
:
Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang timbul dari
imajinasi menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda melalui pikiran, dan
melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat menikmati dan
memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul akibat
Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang kongkrit
dan punya nilai. Ketidaktrampilan dalam penggunaan teknik akan berdampak pada
karya yang dihasilkan. Demikian dalam hal pemilihan teknik juga harus menjadi bahan
pertimbangan dalam pembuatan karya seni.
Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan berdampak pada karya seni yang
dihasilkan. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu dipertimbangkan dalam
penilaian sebuah karya seni.
Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya sifat rotan
adalah lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan masih banyak lagi.
Untuk itu seorang pencipta karya seni harus tahu betul sifat dan karakter bahan yang
digunakan. Kesalahan dalam memilih bahan juga akan berakibat pada hasil karya yang
dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa
terapan patut dipertimbangkan.
4. Aspek kegunaan
Aspek wujud (form) adalah aspek yang berhubungan erat dengan prinsip- prinsip
komposisi. Prinsip-prinsip komposisi itu meliputi proporsi, keseimbangan (balance),
irama (ritme), kontras, klimaks, kesatuan (unity).
Prinsip itulah yang menjadi ukuran untuk menilai karya seni dari segi wujud atau form.
Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi, dan interpretasi
individual seorang seniman. Seorang yang mempunyai watak yang keras akan
tercermin karya-karya yang keras baik dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam
pemilihan dan pengelolahan tema. Gaya atau corak seseorang dalam menciptakan
karya seni, perlu juga dipertimbangkan dalam penilaian pada sebuah apresiasi.
7. Aspek kreatifitas
Pertimbangan tempat di mana karya itu akan diletakkan harus mendapat perhatian
dari seorang perancang karya seni rupa terapan. Seperangkat meja kursi makan dari
rotan yang dibuat untuk keperluan rumah tangga,
Seorang seniman yang ingin membuat karya seni terapan yang dapat digunakan
oleh orang banyak, harus dapat menyesuaikan karyanya dengan selera dan agama yang
dianut oleh pasar. Dalam hal ini selera harus dipertimbangkan hal-hal yang sedang
menjadi tren di masyarakat, misalnya dari segi model/bentuk, warna, ukuran, bahan
yang digunakan.
Dalam hal agama, hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan, misalnya penerapan
motif pada karya seni yang diciptakan, motif Bali akan lebih cocok bagi mereka yang
beragama Hindu. Hal-hal seperti itu penting karena jika tidak demikian karya seni yang
diciptakan tidak akan mendapat tempat dihati masyarakat.
B. Aspek Ekspresi
Apa itu ekspresi? Ekspresi adalah proses komunikasi yang dilalui pada suatu
media yang ditujukan untuk membangun adanya kesamaan persepsi akan pesan yang
dikomunikasikan. Ekspresi mencakup adanya 3 komponen, pesan, media dan
penerima. Ekspresi juga didefinisikan sebagai suatu sifat ungkapan dari berbagai
kombinasi bahasa tubuh.
1) Fungsi. Fungsi dapat melahirkan suatu bentuk yang ekspresif misalnya saja
ketika kita membuat sebuah lumbung padi dengan menitikberatkan pada
pemenuhan fungsinya, maka akan muncul sebuah bentuk lumbung pada yang
dapat menghindari terjadinya pembusukan padi, untuk dapat menghindari
gangguan tikus dan lain sebagainya.
2) Struktur. Penonjolan struktur sebagai sebuah elemen estetis pada suatu
bangunan yang dapat melahirkan bentuk yang ekspresif pula.
3) Budaya. Misalnya pada suatu bangunan tradisional. Ekspresi yang dapat
dimunculkan merupakan sebuah hasil tampilan budaya.
C. Aspek Kreasi
5. Unik, Unik artinya berbeda dengan yang lain, yang belum pernah dibuat
orang sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik dan media. Sebuah karya
seni sebaiknya tidak meniru orang lain. karya lain dapat digunakan
sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut
menjadi sesuatu yang unik dan baru. Dengan demikian, kreativitasmu
akan terasah.
6. Individual, Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatnya,
yang berbeda dengan seniman lain karena perbedaan pandangan,
penghayatan, pengalaman dan teknik dalam membuat karya seni.
Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai
sebagai pemicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena pandangan,
penghayatan, pengalaman dan teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan
berbeda.
7. Ekspresif, Karya seni harus mempunyai ekspresi, artinya karya seni
hendaknya merupakan hasil curahan batin berupa penjabaran dari ide,
renungan, perasaan atau pengalaman seniman. Seni yang
Rangkuman
Apresiasi seni adalah sebuah proses atau aktivitas pengamatan atau tindakan untuk mengamati,
memahami, menikmati, serta menginterpretasikan tata nilai (makna) yang terkandung didalam sebuah
objek seni atau karya seni
Ekspresi adalah proses komunikasi yang dilalui pada suatu media yang ditujukan untuk
membangun adanya kesamaan persepsi akan pesan yang dikomunikasikan. Ekspresi
mencakup adanya 3 komponen, pesan, media dan penerima. Ekspresi juga didefinisikan
sebagai suatu sifat ungkapan dari berbagai kombinasi bahasa tubuh.
PILIHAN GANDA
2.Yang termasuk aspek-aspek penilaian yang terdapat dalam apresiasi karya seni rupa yaitu…
a.aspek ekspresi
b.aspek kreasi
c.aspek ide dan gagasan
d.aspek kusus
ESSAI
UNSUR-UNSUR SENI
Seni Rupa adalah seni pahat dan seni lukis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Lebih lanjut, unsur seni rupa memang cukup sederhana, yaitu titik dan garis.
Titik dan garis, kemudian berkembang menjadi bangun datar, bangun ruang, tekstur
hingga tata warna dan cahaya. Kesemua unsur-unsur seni rupa tadi, yang kemudian
menjadi tampak dalam bentuk seni pahat dan seni lukis. Seni Rupa Adalah Kaya Seni
Fisik
Sebelum memahami pengertian seni rupa, mari melihat sejarahnya terlebih
dahulu. Melansir dari Rupa dan Kata, istilah seni rupa pertama kali dicetuskan oleh
seniman lukis kawakan Sindoesoedarsono Soedjojono. Soedjojono dikenal sebagai
seniman lukis di era 1930-an.
Meski demikian, seni rupa masih terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu
seni rupa murni dan seni rupa terapan. Kedua jenis seni rupa tersebut, tetap mengusung
unsur-unsur seni rupa.
1. Garis
Unsur seni rupa yang pertama adalah garis. Garis, sendiri merupakan
pengembangan dari unsur titik. Dalam seni rupa, garis disebutkan sebagai unsur yang
bergerak di dalam sebuah ruang kosong. Garis sebagai unsur seni rupa, juga bisa
berkembang lagi menjadi wujud dua dimensi atau tiga dimensi.
2. Bentuk
Berikutnya, yang menjadi unsur seni rupa adalah bentuk. Bentuk merupakan
salah satu unsur seni rupa yang bisa kita lihat pada karya seni dua dimensi.
3. Bidang
4. Tekstur
Seni rupa adalah karya seni yang, bisa dilihat dan dirasakan oleh manusia.
Tekstur jadi unsur seni rupa yang berkaitan dengan interaksi manusia tersebut. Karya
seni rupa, tak hanya bisa dilihat visualnya, melainkan juga bisa dirasakan bentuknya.
Salah satu contoh seni rupa, yang bisa dirasakan teksturnya adalah patung.
5. Ruang
Unsur seni rupa yang berikutnya adalah ruang. Ruang, terbagi menjadi dua
yaitu positif dan negatif. Unsur seni rupa ruang, cukup subyektif, karena berkaitan
dengan seniman itu sendiri. Unsur seni rupa yang satu ini, menciptakan kedalaman dari
sebuah karya.
6. Warna
Warna jadi unsur seni rupa yang selanjutnya. Dalam seni rupa, secara estetika
cukup subyektif, tergantung dari daya cipta si pembuat karya seni. Namun dalam
konteks teknikal, unsur seni rupa warna terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
Unsur seni rupa yang terakhir adalah nilai. Unsur seni rupa nilai berkaitan
dengan warna. Maksud dari nilai adalah seberapa besar kekuatan warna pada karya
seni rupa, dan seberapa berpengaruhnya nilai warna tersebut.
Seni rupa murni sangat mengandalkan nilai estetika dan keindahan yang tinggi,
alhasil fungsionalitas pun diabaikan pada seni rupa murni. Sebaliknya, seni rupa
terapan mencoba menggabungkan asas keindahan dengan fungsionalitas, sehingga
karya seni tersebut bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
a. Lukisan
b. Gambar.
c. Patung.
d. Seni Pahat.
e. Seni grafis.
Selain fungsi umum, ada pula fungsi khusus. Fungsi khusus bahasa adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis).
Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa dengan bahasanya yang berbeda-
beda. Variasi perbedaan ini muncul karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang
terpisah oleh lautan. Selain itu, pada masyarakat tertentu di Indonesia terdapat pula
variasi penuturan bahasa yang didasarkan pada lapisan sosial dalam masyarakat.
Contohnya, dalam bahasa Jawa terdapat perbedaan-perbedaan penuturan atas dasar
perbedaan kelas sosial dan usia.
C. Seni tari
Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukaan di suatu tempat dan
waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaaan dan menyampaikan pesan dari
seseorang maupun kelompok. Seni menjadi wujud ekpresi diri dari manusia, yang
sering dijadikan sarana hiburan dan pertunjukkan.
1. Soedarsono
Menurut Soedarsono, pengertian seni tari merupakan sebuah ungkapan
perasaan yang berasal dari dalam jiwa manusia yang kemudian diekpresikan
melalui gerakan indah juga ritmis. Sehingga, bisa dimaksudkan bahwa
ungkapan ini untuk menunjukkan atau melimpahkan emosional seseorang yang
setiap gerakannya disesuaikan bersamaan nada serta irama yang mengiringi.
2. M.A Theodora Retno Maruh
Menurut Theodora, yang mengartikan seni tari sebagai sebuah karya seni
gerak yang sifatnya tidak akan pernah menjadi kontemporer.
3. Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut Kamala Devi, pengertian seni tari merupakan sebagai sebuah
inting yang memberikan desakkan kepada emosi di dalam diri manusia di mana
sifatnya mendorong manusia untuk berekspresi.
4. Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, pengertian seni tari adalah perasaan yang
mendesak dari dalam diri manusia, yang mendorong untuk mencari ungkapan
yang berbentuk gerakan ritmis.
5. Yulianti Parani
Menurut Yulianti Parani, pengertian seni tari merupakan gerakan ritmis
yang keluar dari sebagian tubuh atau seluruhnya yang dilakukan seseorang
ataupun kelompok yang disertai dengan ekspresi tertentu.
6. Pangeran Suryadiningrat
Menurut Pangeran Suryadiningrat, pengertian seni tari adalah gerakan
yang dihadirkan oleh seluruh anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras
dengan irama musik dengan maksud tertentu.
Ada beberapa jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi menjadi
3 kelompok, yaitu:
1. Tari Tunggal
Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang.Contohnya
adalah tari gambir anom, tari kocar, tari gunung sari, tari gatot kaca, tari
bondan, tari gambyong dan tari kukilo.
2. Tari berpasangan
Berikut ini unsur-unsur seni tari yang terdiri dari unsur utama dan pendukung,
yaitu:
1. Unsur Utama
Dalam sebuah seni tari memiliki unsur utama yang perlu
diketahui, yaitu: a. Wiraga (Raga)
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya
adalah Wiraga atau raga. Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan
badan dalam posisi apa pun.
b. Wirama (Irama)
Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian harus punya
irama yang bisa memadukan musik pengiring dengan gerakan badan yang
dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun harus mempunyai tempo yang
sesuai. c. Wirasa (rasa)
Selain raga dan irama, seni harus mempunyai unsur rasa. Sebuah
tarian harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam
jiwa seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat
sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.
2. Unsur Pendukung
Seni tari juga mempunyai unsur pendukung yang bisa memaksimalkan
ekspresi seni tari. Beberapa unsur tersebut adalah sebagai berikut: a. Ragam
Gerak
Sebuah tarian akan terlihat lebih indah jika mampu melakukan
kolaborasi seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan dan
kaki saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga
lirikkan mata. Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika
melakukan tarian.
b. Ragam Iringan
Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan
adanya pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini harus
disesuaikan dengan gerakan badan yang membentuk sebuah tarian.
Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari atau
bahkan orang lain larut dalam ekpresi dan tarian.
c. Riasan dan Kostum
D. Seni Musik
Kepopuleran seni musik di berbagai penjuru dunia, membuat bidang ini
memiliki banyak perspektif dari para ilmuwan. Itulah sebabnya tak heran jika banyak
ilmuwan yang berpendapat tentang pengertian seni musik sesuai dengan pengalaman
seni yang mereka rasakan. Berikut ini pengertian seni musik menurut para ahli:
1. Aristoteles
Pengertian seni musik menurut Aristotel adalah suatu karya musik
dengan kemampuan dan tenaga pengembangan yang berasal dari sebuah
rasa melalui deretan nada atau melodi yang memiliki warna dari
penciptannya.
2. Sylado
Menurut Sylado pengertian seni musik adalah bentuk perwujudan
yang hidup dari sebuah kumpulan ilusi dan lantunan suara penciptanya
menggunakan alunan musik dengan nada yang berjiwa dan bisa
menggerakan isi hati para pendengarnya.
3. Lexicographer
Pengertian seni musik menurut Lexicographer adalah sebuah bidang
keilmuan seni yang memadukan unsur ritmis dan beberapa vokal, nada, dan
instrumental yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengungkapkan
sesuatu dari sang pencipta seni yang bersifat emosional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni musik adalah suatu bentuk karya
seni dalam bidang keilmuan yang tertuang dalam sebuah kumpulan ilusi dan lantunan
suara dengan ritme, vokal, dan instrumental yang berasal dari pengalaman rasa sang
pencipta untuk disampaikan kepada pendengar atau penikmat seni secara emosional.
Berikut ini rekomendasi buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca tentang musik
kaitannya dengan psikologi dan pemikiran.
1. Zaman Prasejarah
Sejarah ini dimuali dari adanya manusia Jomo Sapiens pada 180.000
sampai 100.000 tahun yang lalu dengan ditemukannya alat musik tertua, yakni
flute dari bahan tulang beruang yang diberi lubang.Alat itu kemudian
digunakan untuk mengeluarkan bunyibunyian yang khas dan dimanfaatkan
oleh manusia pada zaman itu untuk berbagai keperluan. Alat musik flute
tersebut sudah berusia 40.000 tahun lebih.
2. Zaman Abad Pertengahan
Sekitar tahun 476 sampai 1572 masehi musik banyak digunakan untuk
kepentingan acara agama kristen. Banyak muncul penemuan bidang baru
membuat seni musik juga berkembang tidak hanya digunakan untuk kegiatan
keagamaan saja.
3. Zaman Renaissance
Sekitar tahun 1500 sampai 1600 masehi seni musik berkembang menjadi
musik percintaan dan perkawinan. Pada zaman renaissance musik gereja
mengalami kemunduran, namun zaman ini alat musik piano dan organ tunggal
ditemukan. Zaman ini juga mulai muncul seniman dan komposer musik seperti
Leonin, Perotin, dan Guillaume de Machaut.
4. Zaman Barok Dan Rokoko
Zaman Barok dan Rokoko terjadi sekitar tahun 1600 sampai 1750 masehi
dimana pengguna ornamen atau hiasan musik semakin banyak.Musik Baru
kemudian banyak digunakan secara serentak dan spontan dan penggunaan
musik Rokoko diatur dan dicatat.Johann Sebastian Bach, seorang pencipta
musik koral khotbah gereja dan pencipta lagu instrumental ini adalah salah satu
seniman yang terkenal pada zaman ini.
5. Zaman Klasik
Tahun 1750 sampai 1820, menjadi zaman kejayaan seni musik. Zaman
ini kemudian disebut zaman klasik dimana permainan dinamika semakin
lembut dan perubahan tempo dengan accelerando semakin cepat.Selain itu
lantunan ritardando juga semakin lembut, meskipun pada zaman ini ornamentik
dibatasi. Komposer terkenal banyak muncul di zaman klasik ini seperti
Wolfgang, Joseph Haydn, Ludwig Van Beethoven, dan Johan Christian Bach.
6. Zaman Romantik
Sekitar tahun 1810 sampai 1900 seni musik sangat mementingkan
perasaan subjektif.
Selain itu seni musik juga sangat kental dengan unsur dan romantisme
atau perasaan.
Itulah sebabnya di zaman romantika ini musik banyak menggunakan
tempo dan dinamika.
Genre-genre Musik
Berkembanganya jenis-jenis musik kemudian juga berpengaruh pada genre seni
musik itu sendiri. Berikut ini macam-macam genre musik yang bisa dengarkan:
1. Klasik
Cocok didengarkan untuk pengantar tidur karena dibawakan secara kalem
dan lebih rileks saat mendengarkannya.
6. Regga
Reggae adalah genre musik yang memiliki ritme back bear dan progresif
kord mudah. Genre musik ini bisa digunakan oleh penciptanya untuk
mengekspresikan jiwa muda, kebebasan, dan pemberontakan.
7. Pop
Musik pop adalah genre musik yang populer dan banyak memiliki
pendengar atau penikmat. Musik genre ini kemudian banyak digunakan untuk
berbagai macam kegiatan seperti mengiri tarian.
8. Rock
Rock adalah genre musik yang memadukan musik jazz, blues, country,
dan ryth yang biasa menggunakan alat musik bass, drum, dan gitar.
9. Dangdut
Dangdut adalah genre musik asli Indonesia yang memadukan musik khas
India dan melayu dengan sentuhan tambahan dari musik campursari jawa.
Musik dangdut ini kemudian juga semakin berkembang di Indonesia bahkan
hingga dunia.Buku Dangdut: Musik, Identitas, Dan Budaya Indonesia yang ada
dibawah ini berisikan materi sumber musikologis yang orisinal dan baru, dalam
bentuk wawancara dengan berbagai bintang dangdut, serta materi lainnya.
5. Sarana Tari
Musik memiliki peran penting untuk mengiri pertunjukan tari sehingga
pertunjukan tersebut semakin hidup dan menambah nilai keindahan tari
tersebut. Itulah sebabnya setiap ada pertunjukan tari maka ada kehadiran musik
pula di pertunjukan tersebut
6. Sarana Komersial
Banyaknya minat dan ketertarikan pada musik membuat bidang ini
menjadi sarana komersial yang besar. Banyaknya penikmat musik membuat
para seniman dan musisi bisa memperoleh penghasilan dari karya-karyanya.
Mulai dari penjualan rekaman musiknya atau pertunjukan musiknya di
panggung-panggung konser musik.
PILIHAN GANDA
2. Setiap hiasan bergaya geometric atau yang lainnya,yang dibuat pada suatu
bentuk dasar dari hasil kerajinan tangan dan arsitektur disebut….
a. Sampul buku
b. Ilustrasi
c. Penggambaran
d. Ornamen
e. Iklan
3. Lukisan yang terdapat pada gua prasejarah seperti cap tangan goa leang
merupakan contoh dari masyarakat zaman dahulu untuk megekspresikan ….
a. Pendekatan kepada tuhan
b. Keindahan alam
4. Aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau
mengurangi objek,penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup
merupakan ciri-ciri dari ….
a. Romantik
b. Realisme
c. Naturalisme
d. Ekspresionisme
e. Impressionisme
5. Teknik menempelkan pecaha atau lempengan kaca yang berwarna warn pada
media lukisan sehingga membentuk objek tertentu merupakan Teknik ….
a. Lukisan aquarel
b. Lukisan kaca
c. Mozaik
d. Lukisan batik
e. Membuat sketsa
ESSAI
A. Dimensi Seni
2. Teknik mozaik
Teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda tiga dimensi yang diatur dan
ditata dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
3. Teknik merakit
Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa potongan
bahan titik cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan titik cara
menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatrik, disekrup, mengelas atau
dengan cara lainnya.
4. Teknik pahat
Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak dibutuhkan
titik cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan atau
media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu gips kayu dan bahan lainnya.
5. Teknik menuang atau cor
Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair yang dituangkan pada
sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair tersebut mengeras kemudian dikeluarkan dari
cetakan titik bahan cair yang dipakai biasanya seperti semen logam, gips atau karet.
6. Teknik butsir
1. Kriya
2. Patung
6. Hiasan Rumah
Keterhubungan daya seni dan dimensi seni yaitu kata daya diambil dari kaya
kebudayaan yang berasal dari kata budha dalam Bahasa sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang
merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau
iktiar sebagai unsur jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan
ikhtiar manusia lalu apa itu dimensi seni, dimensi seni adalah suatu karya seni yang
memiliki ukuran, bisa berupa Panjang, lebar dan volume tersebut adalah karateristik
khusus dari dimensi. Dalam karya seni rupa, terdapat beberapa jenis, yakni dimensi
satu,dua,tiga dan empat lantas apakah ada hubungannya antara daya seni dan dimensi
seni Ada karena hubungan dimensi seni dengan daya seni yaitu dimensi seni menjadi
daya tarik dari daya seni. Karena misalkan di dalam dimensi seni terdapat 2 komponen
seni, yaitu seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Dari masing-masing dimensi
seni itu memiliki daya tarik seni tersendiri. Misalkan seni rupa 2 dimensi daya seninya
terletak pada warna seninya. Misalkan pada sebuah lukisan maka daya tarik seninya
ada pada warna lukisan tersebut. Sedangkan pada seni 3 dimensi daya tarik seninya
Rangkuman
Istilah "seni rupa" kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang
diperbincangkan secara lisan. Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Demikian pula karya seni rupa dua dimensi, adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah
pandang saja.
Contohnya: seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi relief dan sebagainya.
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.
2. Yang bukan contoh karya seni rupa dua dimensi yaitu ...
a. relief
b. seni arsitektur
c. seni lukis
d. seni grafis
e. seni ilustrasi
3. Teknik yang digunakan untuk memanipulasi sebuah lembaran kertas sehingga
membentuk sebuah lukisan 3 dimensi yaitu teknik …
a. merakit
b. cetak
c. 3M
d. Kolase
e. Mozaik
5. Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair pada sebuah alat
cetakan merupakan teknik berkarya seni rupa 3 dimensi yaitu ...
a. Teknik plakat
b. Teknik tempera
c. Teknik las
d. Teknik cor
e. Teknik cetak
ESSAI
Jawablah soal soal dibawah ini dengan benar dan seksama
1. Jelaskan pengertian seni rupa dua dimensi
2. Tuliskan unsur dan objek karya seni rupa 2 dimensi!
3. Tuliskan teknik berkarya seni rupa 2 dimensi!
4. Jelaskan pengertian seni rupa 3 dimensi!
5. Tuliskan teknik berkarya seni rupa 3 dimensi
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu secara alamiah dan spontan.
Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan
lingkungan sekitarnya.
Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan
daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.
2
memahami orang lain, kelakuan mulai berkurang. Pada umur 7-11 tahun
sudah masuk tahap berfikir kognitif operasional konkrit. Tahap ini sudah mampu
berpikir logis serta mampu memecahkan masalah-masalah konkrit.
a. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda
entah sifatnya masih imajiner (gagasan) atau sudah diekspresikan dalam bentuk suatu karya.
Karya di sini tidak hanya bentuk suatu benda tapi dapat juga berupa berpaduan warna, detail.
Di samping itu pemikiran berbeda namun masih dapat diterangkan dengan penalaran atau
logika juga disebut kreativitas. Ide-ide yang cemerlang atau kecerdasan yang tinggi disebut
juga sebagai kreativitas. Kreativitas sifatnya bawaan namun berkembangnya butuh adanya
kesempatan dari lingkungan
atau butuh pengetahuan yang banyak tentang segala hal dari lingkungan. Kreativitas
adalah kegiatan otak yang teratur, komprehensif, dan imajinatif menuju suatu hasil yang
orisinil sehingga inovatif dari pada sekedar reproduktif. Kreativitas adalah lawan dari tingkah
laku “konformitas”.
b. Pengembangan Kreativitas
1. Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah
satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 1999) kreativitas
juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan
dirinya.
2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinankemungkinan untuk
menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih
kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Siswa lebih dituntut untuk berpikir
linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling tepat
terhadap permasalahan yang diberikan. Kreativitas yang menuntut sikap kreatif dari individu
itu sendiri perlu dipupuk untuk melatih anak berpikir luwes (flexibility), lancar (fluency), asli
(originality), menguraikan (elaboration) dan dirumuskan kembali (redefinition) yang
merupakan ciri berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Guilford (Supriadi, 2001).
5
perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
6
memudahkan penentuan keputusan akhir dan mengkomunikasikannya kepada pihak lain,
namun di lain pihak malah akan mematikan timbulnya insiatif dan selanjutnya membatasi
berkembangnya kreativitas, sehingga inovasi sulit diperoleh. Ada banyak tantangan yang
dihadapi dalam proses berpikir kreatif, di antaranya adalah:
Ragu-ragu dan tidak ada keberanian dalam menyampaikan ide karena dihantui perasaan
takut salah, hawatir idenya akan dilecehkan orang lain, dan takut dikucilkan dari lingkungan;
Sangat terikat pada mekanisme berpikir yang sudah terpola secara baku, sehingga
memandang tidak perlu direpotkan dengan mencari-cari sesuatu yang baru dan belum tentu
akan menjadi lebih baik;
Kondisi lingkungan yang bersifat status kuno sehingga cenderung akan menolak
perubahan;
Proses berpikir yang lamban sehingga idenya keburu ditangkap pihak lain.
7
mengembangkan kreativitasnya, baik menyangkut perluasan wawasan pengetahuan
dan substansi keilmuan, maupun dalam hal memilih dan menetapkan strategi
pembelajaran yang dapat mendorong kreativitas siswanya. Namun, guru tidak boleh
mengesampingkan pemahamannya terhadap konsep-konsep dasar dalam
pembelajaran.
8
merupakan paduan teknik yang dilakukan secara bergantian, yaitu: (1)
Menghasilkan-Menilai Gagasan, (2) Usaha Individu-Kelompok, (3) Bekerja-
Beristirahat, (4) Usaha Terpusat-Meluas, dan (5) Mengubah Sudut Pandang.
Rangkuman
Kemampuan dasar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang menjadi landasan
dasar untuk mencapai kemampuan yang lebih tinggi atau dengan kata lain dapat
dikembangkan.
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
5. Perkembangan kognitif, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada cara-cara berfikir seseorang.
6. Perkembangan personal, marupakan perubahan-perubahan yang terjadi yang
berkaitan dengan kepribadian.
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada individu
secara alamiah dan spontan.
PILIHAN GANDA
2. Perkembangan yang terjadi pada individu di sebabkan oleh dua faktor yaitu....
a. Faktor lingkungan dan faktor pertumbuhan
b. Faktor pertumbuhan dan kematangan dan faktor belajar
c. Faktor belajar dan faktor lingkungan
d. Faktor fisik dan faktor belajar
4. Mengubah pola ritme dalam permainan musik "dung dung dung" menjadi "dung dung tek,
sung sung tek" termasuk ....
a. Kreativitas
b. Intelektual
c. Persepsi
d. Emosional
ESSAI
Jawablah soal soal di bawah ini dengan benar dan seksama
• Mereka mulai memahami sisi dunia orang dewasa seperti uang dan waktu.
b. Menurut J. Havighurst
Berpangkal dari analisis perubahan psikis seseorang, menurut Havighurst, periodesasi
perkembangan dapat disusun sebagai berikut:
1) Umur 0 - 6 tahun, adalah masa infancy and early childhood, masa bayi dan masa anak
kecil.
2) Umur 6 - 12 tahun, adalah masa middle childhood, masa kanak-kanak, atau masa
sekolah.
4) Umur 18 - 30 tahun, adalah masa early adulthood, yaitu masa dewasa awal.
5) Umur 30 - 50 tahun, adalah masa middle age, atau masa setengah baya, masa dewasa
lanjut.
c. Menurut Kohnstamm
Dengan menitikberatkan terjadinya perubahan psikis pada seseorang, Khonstamm
menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut:
1) Umur 0 - 1 tahun, periode vital atau masa menyusu.
2) Umr 1- 6 tahun, periode estetis atau masa mencoba dan masa bermain.
4) Umur 12 - 21 tahun, periode social atau masa pemuda dan masa adolescence.
5) Umur 21 tahun kekerasan atas, periode dewasa atau masa kematangan fisik dan psikis
seseorang.
Kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum
dua tahun sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih
menggunakan motorik kasar. Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum
menggambarkan suatu bentuk objek.
Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik.
Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah
vertikal atau horizontal. Kemudian, pada perekmbangan berikutnya penggambaran
garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah
mampu mambuat garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1)
corengan tak beraturan, 2) corengan terkendali, dan 3) corengan bernama.
2. Masa Pra Bagan (Pre Schematic Period)
Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya
berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala
kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri
Rangkuman
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini.
1. Pembagian seluruh masa perkembangan sesorang ke dalam masa tertentu,
merupakn pengertian dari….
a. Periodesasi Perkembangan
b. Periodenisasi Perkembangan
c. Periode Perkembangan
d. Peridesasai Perkembangan
e. Perdinisasi Perkembangan
2. Perkembangan kondisi kognisi anak terbagi menjadi berapa….
a. Satu
b. Lima
c. Tiga
d. Empat
e. Dua
3. Ciri-ciri perkembangan kondisi kognisi anak di bawah ini, terjadi pada umur…
• Mereka mulai melihat hal-hal dari sudut pandang anak-anak usia
sekolah lainnya dan mulai memahami bagaimana perilaku mereka
memngaruhi orang lain.
• Mereka mengembangkan keterampilan Bahasa lisan mereka,
memperoleh kosa kata baru, dan struktur kalimat
• Mereka menikmati perencanaan dan pembangunan
• Mereka telah mamaahami konsep ruang, waktu, dan dimensi
• Mereka telah memahami konsep seperti kemarin, hari ini, dan besok
ESSAI
Jawablah soal soal diawah ini dengan benar dan seksama
A. Konsep Kreativitas
1. Definisi Kreativitas
Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru,
inovatif, belum ada sebelumnya, menarik dan berguna bagi masyarakat.
Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi
ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu:
1) Kelancaran (fluency), Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan.
2) Keluwesan (flexibility), Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
3) Keaslian (originality), Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise
4) Penguraian (elaboration), Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan
sesuatu secara terinci
5) Perumusan kembali (redefinition), Redefinisi adalah kemampuan untuk
meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang swdah
diketahui oleh banyak orang.
2. Kriteria kreativitas
Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, person, dan
produk kreatif (Amabile, 1983). Dengan menggunakan proses kreatif sebagai kriteria
kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk
kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang kreatif.
Beberapa asumsi tentang kreativitas, yang diangkat dari teori dan berbagai studi tentang
kreativitas.
1. Pengertian Inovasi
Istilah inovasi dalam organisasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter pada tahun
1934. Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi "kombinasi baru. Istilah kombinasi
baru ini dapat merujuk pada produk, jasa, proses kerja, pasar. kebijakan dan sistem baru. Dalam
inovasi dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun
masyarakat luas. Oleh karenanya sebagian besar definisi dari inovasi meliputi pengembangan
dan implementasi sesuatu yang baru (dalam de Jong & den Hartog, 2003) sedangkan istilah
"baru' dijelaskan Adair (1996) bukan berarti original tetapi lebih ke newness (kebaruan). Arti
kebaruan ini, diperjelas oleh pendapat Schumpeter bahwa inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. 2. Ciri Inovasi
1. Khas
Ciri utama dari sebuah inovasi adalah khas. Inovasi harus memiliki ciri khas sendiri yang
tidak dimiliki atau pun ada pada ide atau pun gagasan yang sudah ada sebelumnya. Tanpa ciri
khas yang spesifik, sebuah ide atau pun gagasan tidak dapat digolongkan menjadi sebuah
inovasi baru.
2. Baru
Ciri ke dua dari sebuah inovasi adalah baru. Setiap inovasi harus lah merupakan ide atau
pun gagasan baru yang memang belum pernah diungkapkan atau pun dipublikasikan
sebelumnya.
3. Terencana
Ciri ketiga dari sebuah inovasi adalah terencana. Sebuah inovasi biasa nya sengaja dibuat
dan direncanakan untuk mengembangkan objek-objek tertentu. Dengan kata lain, setiap inovasi
yang ditemukan pada dasar nya merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.
4. Memiliki Tujuan
Ciri terakhir yang harus ada pada inovasi adalah memiliki tujuan. Seperti yang telah
dijelaskan di poin yang sebelumnya, inovasi merupakan aktivitas terencana untuk
mengembangkan objek-objek tertentu (tujuannya adalah mengembangkan objek-objek
tertentu).
dan Cultural
Rangkuman
Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif,
belum ada sebelumnya, menarik dan berguna bagi masyarakat.
Berdasarkan analisis factor.
Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, person, dan
produk kreatif (Amabile, 1983). Dengan menggunakan proses kreatif sebagai kriteria
kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk
kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang kreatif.
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini.
1. Dibawah ini yang bukan merupakan sifat atau ciri kemampuan berfikir kreatif menurut
Guildford adalah..
a. Kelancaran ( fluency)
b. Keluwesan ( flexibility)
c. Penguraian (elaboration)
d. Penggabungan (incorporation)
e. Perumusan kembali (redefenition)
ESSAI
Jawablah soal soal di bawah ini dengan benar dan seksama.