Disusun oleh :
NAMA : DEWI ASTUTI
NIM : 433131440119017
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Walaupun proses penuaan benar adanya
dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada kenyataannya proses ini menjadi beban bagi
orang lain dibadingkan dengan proses lain yang terjadi. Perawat yang akan merawat lansia harus
mengerti sesuatu tentang aspek penuaan yang normal dan tidak normal.
Proses penuaan biologis yang dialami lansia relatif tidak akan menimbulkan perubahan buruk
saat diperlukan penurunan tingkat ketergantungan fisik yang tinggi. Berikut ini teori biologis
tentang penuaan :
1. Teori seluler Sel diprogram hanya untuk membelah pada waktu yang terbatas
. 2. Teori sistesis Akibat penuaan, protein tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang
fleksibel dan kurang elastis.
3. Teori keracunan oksigen Kemampuan lansia untuk melawan efek racun oksigen akan
berkurang.
4. Teori sistem imun Kopetensi yang menurun dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
infeksi, penyakit autoimun, dan kanker.
Penuaan dapat dibedakan antara penuaan yang normal (fisiologis) dan penuaan karena kondisi
penyakit (patologis). Berikut ini merupakan efek fisiologis dari penuaan:
3. Sistem perkemihan Kehilangan irama diurnal pada produksi urine dan penurunan filtrasi ginjal
Aspek psikologis pada lansia tidak dapat langsung tampak. Pengertian yang salah tentang lansia
adalah bahwa mereka mempunyai kemampuan memory dan kecerdasan mental yang kurang.
Berikut aspek psikologis pada penuaan
1. Kepribadian, intelegensi dan sikap Tes intelegensi dengan jelas memperlihatkan adanya
penurunan kecerdasan pada lansia. Lansia seringkali mempertahankan sikap yang kuat, sehingga
sikapnya lebih stabil dan sedikit sulit untuk diubah.
b. Teori aktivitas : Sebagai orang yang telah berumur, mereka meninggalkan bentuk aktivitas
yang pasti, dan mengkompensasi dengan melakukan banyak aktivitas yang baru.
A. PENGERTIAN
Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang
mungkin terjadi pada lanjut usia. Geriatri nursing adalah spesialis keperawatan lanjut usia
yang dapat menjalankan perannya pada tiap peranan pelayanan dengan menggunakan
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi optimal
lanjut usia secara komprehensif. Karena itu, perawatan lansia yang menderita penyakit
dan dirawat di RS merupakan bagian dari gerontic nursing.
1. Pendekatan fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan orang
lain.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami kelumpuhan
atau sakit. 2. Pendekatan psikis
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan pendekatan edukatif
pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap
segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang
akrab.
3. Pendekatan social Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan
upaya perawatan dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul bersama
dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka.
4. Pendekatan spiritual Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin
dalam hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien
dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.
c. Merangsang petugas kesehatan agar dapat mengenal dan menegakkan diagnosa secara dini.
1 .Pengkajian :
a. Fisik : - Wawancara
c. Psikologis
d. Sosial ekonomi
e. Spiritual
Pengkajian dasar meliputi : Temperatur, nadi, pernafasan, tekanan darah, berat badan, tingkat
orientasi, memori, pola tidur, penyesuaian psikososial. Sistem tubuh meliputi : Sistem
persyarafan, kardiovaskuler, gastrointestinal, genitovrinarius, sistem kulit, sistem
musculoskeletal.
2. Perencanaan
Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan pemilihan intervensi
keperawatan yang tepat.
3.Pelaksanaan
Tahap dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi / perencanaan
yang telah ditentukan.
4. Evaluasi Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan / dilakukan dan mengetahui
apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang telah ditetapkan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. “ Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis”, Edisi ke-6, EGC, Jakarta, 2000
Nugroho, Wahjudi. “Keperawatan Gerontik”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta 2000. Leeckenotte, Annete Glesler.
“Pengkajian Gerontologi”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta, 1997. Watson, Roger. “Perawatan Lansia”, Edisi ke-3,
EGC, Jakarta 2003