Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS

Analisis Kelayakan Bisnis Kedai Baren Coffe (Studi kasus terhadap Aspek Teknis dan
Teknologi)

A. Lokasi Produksi

Berjarak kurang lebih 27 km dari Kota Pematangsiantar, sebuah kawasan perkebunan teh
menjadi primadona wisata masyarakat. Adalah Baren Coffee yang berlokasi di Kampung
Baharen, tepatnya di pinggir jalan besar Pematang Sidamanik. Baren Coffee menyuguhkan
sensasi ngopi dengan pemandangan berbeda dari kedai kopi umumnya. Lokasi ini memiliki
suasana yang asri dan udara yang sejuk karena dikelilingi oleh kebun teh milik PTPN
Bahbutong. Lokasi ini berada tepat dipinggir jalan besar Sidamanik yang juga merupakan
jalan menuju ke Danau Toba, sehingga dapat dengan mudah menemukan kedai kopi ini.
Biasanya pelancong akan menyambangi Baren Cofee sekadar menghangatkan tubuh di
tengah udara dingin dataran tinggi Simalungun. Tidak ditemukan ada Kedai Kopi pesaing
yang berada di dekat Kedai Baren Coffe, sehingga target pasar Kedai Baren Coffe ini cukup
banyak.

B. Luas Produksi

Dalam proses produksinya, kedai kopi ini hanya memiliki sepetak lahan di kampungnya,
Kecamatan Sidamanik, pelaku usaha berniat bagaimana menyuguhkan wisatawan

khususnya milenial dengan sensasi ngopi, yang mana kopi tersebut masih dalam

kondisi segar dari panen sendiri. Kedai kopi ini dapat menampung sebanyak 10 meja di
dalam bangunan dan 20 meja di luar bangunan yang masing-masingnya memiliki 4 kursi.
Dalam satu hari, kedai kopi ini dapat menampung sekitar kurang-lebih 100 konsumen.
Pekerjaan selama proses produksi akan ditangani oleh 2 orang pelayan, 1 bartender, 1 koki
dan 1 orang supervisor yang akan mengawasi jalannya proses produksi. Kedai kopi ini
memiliki jam operasional dari pukul 13.00 – 21.00 setiap harinya, kecuali hari Senin tutup.
Dengan asumsi bahwa tingkat pengunjung pada waktu weekend atau Sabtu dan Minggu lebih
ramai dari biasanya.

C. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan masih sederhana dan secara manual mengingat usaha ini
belum mempunyai alat teknologi yang mendukung, sehingga masih mengandalkan tenaga
manusia. Kopinya dari kebun sendiri dan diolah sendiri, itu juga suguhan spesial dari Baren
Coffee di Desa Baharen, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Kapasitas produksi
80-100 kg green bean per bulan. Kebutuhan tersebut masih dapat terpenuhi dari hasil ladang
sendiri dan dari petani binaan. Produksi dipengaruhi oleh jumlah permintaan pasar karena
Baren Coffe ini masih dalam tahap perintisan.

D. Teknologi, Fasilitas Produksi

Teknologi yang digunakan untuk proses produksi di kedai kopi ini terdiri dari mesin dan
berbagai macam alat seduh manual untuk kopi. Selain itu, terdapat juga teknologi lain yang
mendukung operasional kedai Baren Coffee agar dapat memberikan makanan dan minuman
yang berkualitas untuk konsumen. Dalam memilih teknologi yang digunakan, Baren Coffee
memilih jenis dan merek tertentu pada alat dan mesin. Pemilihan teknologi ini dilakukan atas
dasar beberapa pertimbangan diantaranya adalah kualitas merek, flow penjualan, penggunaan
listrik dan maintenance atau perawatan alat yang digunakan.

Peralatan produksi berupa mesin penggiling kopi (Coffee Grinder), Drip Coffee Maker,
Moka Pot, Mesin Kopi Espresso, Peralatan Untuk Memasak, Wadah Untuk Memasak,
Peralatan Untuk Memanggang, Peralatan Menyimpan Makanan, Peralatan Menyimpan Air
Minum, Silverware, Glassware, Blender & Juicer, Peralatan Kebersihan, Peralatan Keamanan
dan Aplikasi Kasir (Point of Sale).

Anda mungkin juga menyukai