Anda di halaman 1dari 3

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Sejatinya, shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sayangnya, ada orang yang rajin shalat
namun di luar itu masih suka maksiat, alias STMJ (Sholat terus maksiat jalan). Padahal, keadaan semacam
itu telah disinggung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari. Dan inilah bahayanya!

Ada seseorang yang ketika di hadapan orang banyak terlihat alim dan shalih. Namun kala sendirian, saat
sepi, ia menjadi orang yang menerjang larangan Allah. Dalam hadits dalam salah satu kitab sunan
disebutkan,

Dari Tsauban, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Sungguh aku mengetahui suatu kaum dari
umatku datang pada hari kiamat dengan banyak kebaikan semisal Gunung Tihamah. Namun Allah
menjadikan kebaikan tersebut menjadi debu yang bertebaran.”

Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, coba sebutkan sifat-sifat mereka pada kami supaya kami tidak menjadi
seperti mereka sedangkan kami tidak mengetahuinya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun mereka adalah saudara kalian. Kulit mereka
sama dengan kulit kalian. Mereka menghidupkan malam (dengan ibadah) seperti kalian. Akan tetapi
mereka adalah kaum yang jika bersepian mereka merobek tirai untuk bisa bermaksiat pada Allah.” (HR.
Ibnu Majah no. 4245). Hadits di atas semakna dengan ayat,
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta
mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan
adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nisa 4 : 108).

Shalat yang baik adalah shalat yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, inilah shalat yang
mesti dibentuk. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengatakan, Shalat yang baik adalah shalat yang bisa mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar, inilah shalat yang mesti dibentuk. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada
seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengatakan,

“Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata, “Ada seseorang
yang biasa shalat di malam hari namun di pagi hari ia mencuri. Bagaimana seperti itu?” Beliau lantas
berkata, “Shalat tersebut akan mencegah apa yang ia lakukan.” (HR. Ahmad 2: 447, sanadnya shahih kata
Syaikh Syu’aib Al Arnauth). Al Hasan berkata, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat
tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari
Allah.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari dengan sanad yang shahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari
Qotadah dari Al Hasan)

Seharusnya, semakin taat beribadah maka semakin ditinggalkan perbuatan maksiatnya. Namun jika ada
orang yg rajin ibadah namun tidak memberikan dampak baik terhadap dirinya, boleh jadi ada yang salah
dalam niat ibadahnya. Oleh karena itu, perbaiki lagi niat Anda dalam ibadah, minta ampunlah pada Allah
Swt dan hanya takutlah kepadaNYA, agar anda tak semakin terjerumus dalam kemaksiatan. Demikian,
Wallahu A'lam.

Anda mungkin juga menyukai