masjidil-aqshalladzî bâroknâ ḫaulahûu linuriyahûu min âayaâtinâ, innahûu huwas- samîi'ul-bashîr ( Al Isra : 1 )
"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-
Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." 1. AWWALU MAA YUHAASABU BIHIL A’BDU YAUMAL QIYAAMATI ASSOLAH, FAIN SOLAHAT SOLAHA LAHU SAAIRU A’MALIHI WAIN FASADAT FASADA SAAIRU A’MALIHI Yang paling pertama dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah sholat . Jika (sholat nya) baik, maka baiklah seluruh amalnya, sedangkan jika (sholat nya) buruk, maka buruklah seluruh amalnya.”
2. Innas shalata tanha 'anil fahsyai
wal munkar", yang artinya: "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar". (QS. al-Ankabut : 45). 3. SHALAT adalah perintah Allah yang langsung diterima oleh Nabi tanpa Perantara
SOLAATUL JAMAA A’TI AFDOLU MIN SOLAATIL FADZDZI BISABII’NA WA I’SYRIINA DAROJAH Artinya: “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian. BAHKAN Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu (diriwayatkan) ia berkata: “Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar: Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid. Lalu ia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)? Laki-laki itu menjawab: Benar. Beliau bersabda: Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)”. (HR. Muslim no. 1044).