Nama : GAYATHRIDAYAWASI
NIM : 1402005047
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya Laporan Akhir Elective Study tahap II Semester V dengan judul
“Pengaruh Strategi Pembelajaran Independent Learning terhadap Indeks
Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Angkatan 2015 Tahun 2017” dapat selesai tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Laporan Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Blok Elective Study
Semester V Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD. Dalam kesempatan ini,
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran penulisan Laporan Akhir, antara lain kepada :
1. dr. I Gusti Ayu Sri Darmayanti, S.Ked, Sp.OG selaku Supervisor Pertama yang
telah memberikan bimbingan selama penulisan laporan ini.
2. dr. I Gde Haryo Ganesha, S.Ked selaku Supervisor Kedua yang telah
memberikan bimbingan selama penulisan laporan ini.
3. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah
memberikan bantuan moral dan material dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran
yang membangun untuk membantu penyempurnaan Laporan Akhir ini sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Denpasar,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
PENDAHULUAN
menempatkan mahasiswa sebagai subyek / peserta didik yang aktif dan mandiri,
dengan kondisi psikologik sebagai adult learner, bertanggung jawab sepenuhnya atas
pembelajarannya. Salah satu strategi belajar berbasis SCL yaitu independent learning .
belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar
mereka. Setiap mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab secara mandiri dalam
Dalam sebuah hasil studi oleh Bird & Wallis menunjukkan bahwa mahasiswa
yang menerapkan strategi belajar mandiri memiliki skor pengetahuan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. (Bird & Wallis, 2002) Beberapa penelitian
tahun. Hal ini telah didokumentasikan sebelumnya bahwa SDL adalah strategi yang
efektif terutama dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik. (Pai KM, et al 2014)
melakukan independent learning kira – kira selama satu hingga tiga jam. Kegiatan
independent learning biasanya dilakukan dalam bentuk pengerjaan learning task dan
Student Project yang akan didiskusikan dalam Small Group Discussion (SGD),
mencari informasi lebih lanjut mengenai materi yang diberikan ketika perkuliahan, dan
rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : Apakah strategi independent learning
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi
Universitas Udayana.
Udayana.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan refrensi untuk penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
ditingkat yang lebih tinggi sehingga kemandirian memiliki keterkaitan yang erat
makna demokratis terhadap perubahan suatu posisi dan peran para mahasiswa dalam
mandiri adalah suatu pendekatan dalam metode pembelajaran yang berpusat pada
belajar guna proses belajar lebih lanjut. Para mahasiswa memutuskan sendiri mengenai
bagaimana, di mana, dan kapan mereka mempelajari suatu hal yang mereka anggap
yaitu : 1. "Studi Independen adalah proses, metode dan filsafat pendidikan: di mana
kemampuan untuk penyelidikan dan evaluasi kritis; 2. Ini mencakup kebebasan dalam
menentukan tujuan tersebut, dalam batas-batas suatu proyek atau program tertentu dan
dengan bantuan seorang penasihat fakultas; 3. Hal ini membutuhkan kebebasan proses
al 2013)
Konsep dari independent learning memiliki arti yang berbeda pada setiap
orang. Namun dari semua konsep yang ada, hal tersebut bergabung dalam enam prinsip
sendiri; 2. Mahasiswa memiliki sebuah tolak ukur untuk mengontrol cara pembelajaran
mereka sendiri yang mana mereka dapat menentukan dimana, apa, bagaimana dan
kapan untuk belajar. Dalam hal ini mahasiswa bertanggung jawab untuk menentukan
pribadi mereka; 4. Kebutuhan yang berbeda pada setiap individu mahasiswa diakui dan
merupakan sebuah respon yang dapat dijadikan kebutuhan spesifik mahasiswa secara
individual; 5. Pembelajaran mahasiswa didukung untuk sebuah tingkat yang lebih besar
atau lebih kecil dengan sumber daya dan panduan belajar yang disiapkan untuk tujuan
belajar tersebut; 6. Peran dari dosen berubah dari seorang pengajar atau penyalur
pendekatan yang lebih aktif untuk belajar. Mahasiswa akan mengadopsi lebih dalam
tentang subjek tersebut bukan hanya mereproduksi apa yang telah mereka pelajari.
Mahasiswa didorong untuk berpikir dan tidak hanya mengingat kembali fakta - fakta.
(John A, et al 2009)
bahwa SDL telah terbukti cukup untuk akuisisi pengetahuan untuk pelatihan medis
pertama tahun. ( Pai KM, et al 2014) Hal ini telah didokumentasikan sebelumnya
bahwa SDL adalah strategi yang efektif terutama dalam meningkatkan pengetahuan
peserta didik.
misalnya perbedaan pada tingkat pendidikan. Setiap tingkat pendidikan tentu memiliki
kebutuhan pembelajaran yang berbeda, tujuan dan aspirasi yang berbeda. Murad, et al.
peserta didik pada tingkat yang lebih tinggi (misalnya, orang residensi dan dokter yang
kebebasan untuk menentukan pilihan dalam hal metode pembelajaran atau pendekatan
terbaik sesuai dengan kebutuhan dari tingkat pembelajaran mereka sendiri. (Murad
MH, et al 2010). Selain itu, dalam hal pembelajaran pemahiran, strategi independent
learning membuat mahasiswa bekerja dengan sumber yang tepat sampai mereka
pengenalan panduan belajar dan hasil belajar yang diharapkan agar mahasiswa dapat
merencanakan jalur yang akan dijalankan oleh mereka sendiri. (John A, et al 2009)
Efektivitas Dalam penelitian lain yang berjudul “Study Guides: Effective Tools to
mahasiswa yang menggunakan panduan belajar (study guides) memiliki kinerja yang
lebih baik pada akhir kursus, karena panduan belajar terbukti efisien dalam
dalam bidang ini. Yalcin et al., meneliti efek pembelajaran berbasis masalah pada
2006) Selain itu, hasil studi Bird & Wallis menunjukkan bahwa mahasiswa yang
menerapkan strategi belajar mandiri memiliki skor pengetahuan yang lebih tinggi
mandiri dapat ditingkatkan melalui tiga faktor yaitu motivasi, kemandirian, dan
Keterampilan pengajaran dengan metode ini pada awal tahun ajaran dapat
mempersiapkan mahasiswa untuk belajar mandiri di tahun-tahun mendatang dan akan
memiliki efisiensi yang maksimal dalam transisi dari tahap awal ke tahap klinis.
lebih besar sehingga mahasiswa akan lebih banyak berpartisipasi dalam proses belajar
mereka sendiri melalui pemilihan level pembelajaran yang tepat dan akan memiliki
Dari hasil – hasil penelitian tersebut dapat diterima bahwa independent learning
atau self-directed learning efektif dan penting untuk diterapkan dalam rangka
mahasiswa.
Model yang ideal dari strategi independent learning harus didasari oleh adanya
integrasi antara tiga hal penting dalam proses pembelajaran, yaitu mahasiswa, pengajar
untuk menerima pengetahuan saja tetapi juga untuk mencari, tantangan baru,
sendiri. Untuk mengembangkan hal ini, semua mahasiswa (termasuk anggota fakultas)
dan yang paling penting untuk mencerminkan dan mengekspresikan pandangan mereka
memiliki manajemen waktu yang tinggi. Hal ini ditunjukan dalam pendapat penelitian
Vansteenkiste dkk dalam Hofer, et al. (2007) yang menunjukan semakin tinggi
motivasi internal seseorang, semakin tinggi manajemen waktunya. Selain itu pengaruh
motivasi ini juga dapat dilakukan dengan meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa
terhadap sesuatu yang baru atapun yang belum diketahui, sehingga akan mendorong
mahasiswa secara aktif dan mandiri mencari informasi mengenai hal tersebut.
dalam sehari. Namun selama 50 menit ini diperlukan jeda selama beberapa menit.
Metode “Prosedur Jeda” adalah pendekatan yang sangat mudah dan efektif untuk
berhenti selama kurang lebih 2 menit pada tiga kesempatan selama kuliah 50 (yaitu,
setiap 12-15 menit). Selama jeda, siswa bekerja berpasangan untuk membahas dan
ulang catatan mereka tanpa interaksi instruktur mahasiswa.( Ruhl, K. L., 1978)
menemukan hasil bahwa konsentrasi siswa selama kuliah mulai menurun setelah 10-
Dari sisi pengajar atau dosen, lebih terfokus pada perannya sebagai manajer
belajar mahasiswa. Peran fasilitatif ini diterima dengan baik dan konsisten dengan
pendekatan independent learning. Idealnya pengajar atau dosen bersedia
secara face-to-face, melalui telefon ataupun media sosial. (Harden, 2000) Pengajar juga
berperan sebagai motivator ekstrinsik bagi para mahasiswa melalui pemberian tugas –
tugas yang sesuai sehingga ini dapat mempromosikan motivasi intrinsik dari
Pembelajaran Web Quest merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan
oleh pengajar. Web Quest merupakan kegiatan berbasis web belajar mengajar yang
berpikir formatif dan pembelajaran, evaluasi nyata dan obyektif, pembelajaran kognitif
Salah satu keuntungan dari Web Quest adalah bahwa setiap pelajar mampu membuat
2014) Dalam hal proses pembentukan karakteristik pribadi, kegiatan belajar semacam
Fasilitas menjadi hal yang sangat penting dalam penerapan ideal dari
primer yang harus dipenuhi. Setiap perguruan tinggi wajib menyediakan fasilitas
internet gratis dan khususnya dalam akses jurnal – jurnal ataupun textbook secara bebas
sejauh apa akses informasi yang dibutuhkan. Selain itu, fasilitas internet juga
Institusi memiliki pengaruh yang besar dalam penerapan ideal dari independent
mengenai efektivitas dari strategi ini. Institusi dapat melakukan pergerakan dalam hal
pembelajaran, jadwal (alokasi waktu) pembelajaran, tata cara penilaian, kontak staf
pekerja, penyediaan aktivitas pembelajaran serta yang paling yaitu hasil belajar yang
diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga study guides sangat
membantu mahasiswa dalam menentukan hal – hal apa saja yang dilakukan dalam
Udayana
dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri lebih ditujukan untuk melakukan telaah
referensi atas konsep – konsep yang dilakasanakan secara interaktif dan integratif.
Salah satu wadah penerapan strategi independent learning sesuai dengan prinsip
pengembangan KBK yaitu dapat dilihat melalui pelaksanaan Special Topics dan Studi
elektif. Pelaksanaan Special Topics dan Studi elektif yang baik diyakini mahasiswa
akan memiliki dasar yang kuat untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya dan
mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan. Maka hal ini dapat menunjukan
outcome yang sesuai dengan tujuan dari strategi pembelajaran yaitu menghasilkan
seorang pelajar yang aktif, independen dan long-life learner. (MEU FK UNUD, 2010)
Sejak blok Studium Generale di semester satu, telah diinformasikan kepada seluruh
task dan mengerjakan Student Project yang akan didiskusikan dalam Small Group
Discussion (SGD), belajar materi yang diberikan ketika perkuliahan, berdiskusi dengan
teman, memberi kesempatan diskusi dengan dosen. Waktu Independent Learning yang
diberikan di study guide pada setiap masing-masing blok berbeda, dari mulai satu jam
dan evaluasi belajar diatur oleh mahasiswa itu sendiri sehingga menghasilkan
learning memberikan tanggung jawab yang lebih besar sehingga mahasiswa akan lebih
banyak berpartisipasi dalam proses belajar mereka sendiri melalui pemilihan level
pembelajaran yang tepat dan akan memberikan efek yang positif terhadap motivasi diri
mereka sendiri. Sehingga manfaat dari independent learning ini dapat menjadi salah
Strategi Independent
Learning :
Indeks Prestasi Kumulatif
- Durasi belajar
semester I sampai semester IV :
- Jeda dalam belajar
- Memuaskan ( ≥ 3.00 )
- Frekuensi
- Tidak Memuaskan ( < 3.00 )
- Fasilitas yang memadai
3.3 Hipotesis
Universitas Udayana.
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian ini menjelaskan adanya hubungan antara variable dengan variable yang
lainnya, dan dilakukan pengamatan tanpa adanya intervensi dari peneliti pada variable
tertentu.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang
berarti seluruh variable akan diamati hanya sekali pada saat yang sama dalam satu
Udayana.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai Nopember
2017
Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menjalani
ekslusi :
a. Kriteria inklusi
2) Angkatan 2015
b. Kriteria Eksklusi
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total
tidak. Jumlah sampel minimum yang dihitung dengan rumus besar sampel
𝒁𝜶𝟐 𝑷 (𝟏 − 𝑷)
𝐧=
𝒅𝟐
𝟏, 𝟗𝟔𝟐 . 𝟎, 𝟓 . (𝟏 − 𝟎, 𝟓)
𝐧=
𝟎, 𝟏𝟓𝟐
𝐧 = 𝟒𝟐, 𝟔𝟕
Keterangan :
n : Jumlah sampel
penelitian.
2) Durasi belajar adalah rentan waktu yang dihabiskan untuk belajar dalam
jadwal perkuliahan.
memadai apabila tersedia wi-fi gratis yang mudah diakses oleh mahasiswa
dan dinilai tidak memadai apabila tidak tersedia wi-fi gratis yang mudah
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa
sekunder penelitian ini berupa daftar nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa PSPD
Data diri dan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh responden akan di jaga
consent).
Universitas Udayana.
b. Menentukan calon responden penelitian
kuesioner.
untuk diperiksa.
kuesioener pada data yang kurang dan menanyakan ketidak jelasan pada
mahasiswa.
tabel kemudian akan dilakukan dianalisis data. Analisis yang digunakan dalam
penlitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat
Namun, jika P value ≤ α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Analisis data