Kelompok 2:
Supriyani 30190121044
SANTO BORROMEUS
PADALARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan literature review dengan judul “Pemantauan Atrial
Fibrilasi Dengan Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi”. Literature review ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Gawat Darurat dan
Kritis dalam Program Studi Pendidikan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Santo Borromeus.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan literature review ini. Semoga literature review ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 4
B. Tujuan Penulisan.............................................................................. 5
C. Metode Penulisan ............................................................................ 5
D. Sistematika Penulisan...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................... 6
A. Konsep Atrial Fibrilasi .................................................................... 5
B. Konsep Atrial Fibrilasi .................................................................... 5
C. Konsep Skrining .............................................................................. 5
BAB II METODE PENELITIAN ............................................................ 13
A. Rancangan Literature Review.......................................................... 13
B. Strategi Pencarian Literature Review.............................................. 14
C. Ektraksi Data.................................................................................... 16
D. Hasil Review.................................................................................... 21
BAB IV PENUTUP................................................................................... 22
A. Simpulan ......................................................................................... 22
B. Saran................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atrial Fibrilasi (AF) merupakan aritmia yang paling umum dalam praktik
klinis dan sebagai penyenan utama morbiditas dan mortalitas. Skrining untuk
AF pada pasien tanpa gejala telah diusulkan secara cera untuk mengurangi
beban penyakit dengan mendeteksi orang yang akan mendapatkan mandaat
dari terapi koagulasi profilasis sebelum timblnya gejala. Namun agar skrining
menjadi intervensi yang efektif harus menigkatkan deteksi. Fibrilasi atrium
merupakan aritmia yang sevcara umum diperkirakan mempengaruhi
setidkanya 33,5 juta orang diseluruh dunia. Individu dengan AF berada pada
peningkatan risiko mordibitas dan kematian, sebagian besar karena gagal
jantung dan stroke iskemik.
Penyakit cardiovaskuler adalah penyebab utama kematian global, terhitung
lebih dari 17,6 juta kematian per tahun pada tahun 201, jumlah yang
diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 236 juta pada tahun 2030
(American Heart Association, 2018). Menurut WHO Kira-kira setiap 40 detik,
seorang di Amerika akan mengalami serangan jantung. Pada tahun 2016
penyakit jantung koroner adalah penyebab utama sekitar 43,2% dari kematian
yang disebabkan oleh penyakit cardiovaskuler di Amerika Serikat. Di
indonesia sebanyak 4.375.000 jiwa yang di ikuti oleh wilayah penduduk
eropa, Asia Tenggara, Benua Amerika, dan Afrika. Wilaya Asia Tenggara
yaitu indonesia menempati urutan ke empat setelah negara Laos yang
memiliki prevalensi penyakit jantung koroner tertinggi.
Atrial fibrilasi sering terjadi karena disebabkan oleh kondisi denyut
jantung tidak beraturan dan sering kali cepat. Sehingga penanganan yang biasa
dilakukan apada penyakit ini adalah mengontrol irama atau kecepatan denyut
jantung dengan obat-obatam atau tindakan ablasi serta mengubah gaya hidup
untk mengurangi penyakit jantung. Diantaranya dengan melakukan olahraga
teratur, mengukur tekanan darah secara rutin. Hindari minuman beralkohol,
menerapkan pola makan seimbangh, menghindari stres dan berhenti merokok.
Inisiasi skrining fibrilasi atrium (AF) dimungkinkan karena ketersediaan
terapi pencegahan stroke yang efektif, aman, nyaman, skema risiko yang
terdefinisi dnegan baik dan kemajuan dalam teknologi sederhana untuk
memantauan atrial fibrilasi. Skrining untuk atrial fibrilasi ini memberikan
kesempatan untuk mengidentifikasi dini faktor risiko kardiovaskular yang
diketahui dapat disebabkan oleh AF dan komplikasinya.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti
mengenai Pemantauan Atrial Fibrilasi Dengan Inisiasi Skrining Atrial
Fibrilasi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari literatur review ini adalah untuk mengetahui
Pemantauan Atrial Fibrilasi Dengan Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tindakan Pemantauan Atrial Fibrilasi Dengan Inisiasi
Skrining Atrial Fibrilasi
b. Menganalisis Pemantauan Atrial Fibrilasi Dengan Inisiasi Skrining
Atrial Fibrilasi
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode observasional dimana
data dan informasi yang mendukung dikumpulkan dengan melakukan
penelusuran jurnal atau artikel dan pencarian sumber-sumber yang relevan
melalui internet kemudian data dan informasi yang diperoleh diolah dengan
menggunakan metode analisis deskriptif medote sekunder.
D. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas makalah ini, maka materi yang terterap pada
makalah ini dikelompokkan menjadi sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut: Halaman sampul memuat: logo STIKES Santo Borromeus,
judul literatur review, nama dan NIM anggota kelompok, institusi
penyelenggara dan tahun. Lembar kedua: Bab I pendahuluan, bab ini berisikan
latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II tinjauan teori, bab ini berisikan teori tindakan Penghisapan Lendir
(Suction) Endo Tracheal Tube Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pasien Di
Icu, Bab III berisi Metode Penelitian berupa rancangan literature review,
strategi pencarian literature review dan ekstraksi data dan hasil review. Bab
IV penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari makalah ini.
BAB II
TINJAUAN TEORI
D. Hasil Review
Hasilnya harus menjawab tujuan umum dan tujuan khusus
Berapa artikel yang mendeteksi AF Dengan Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi
Mengidentifikasi tindakan Pemantauan Atrial Fibrilasi Dengan Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi : berapa artikel menggunakan
apa untuk skrening
Menganalisis Pemantauan Atrial Fibrilasi Dengan Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi : brp artikel yang mengatakan efektif
Berdasarkan dari hasil ekstraksi data diketahui dengan metode palpasi nadi untuk menilai ketidakteraturan nadi merupakan
metode paling sederhana untuk skrining AF. Akurasi tinggi dari palpasi nadi dan kemudahan untuk yang dapat dintergrasi ke dalam
praktek klinis dengan spesifikasi yang lebih rendah berarti ada risiko signifikan dari skrining positif. Program skrining bermanfaat
sebagai program yang perlu meningkatkan tingkat deteksi melalui skrining. . Selama periode inklusi 28 bulan pada skrining massal
untuk menderita AF dengan populasi usia 75-75 tahun dapa mengidentifikasi sebagian besar peserta dengan AF yang tidak
diobati. Inisiasi pengobatan profilaksis stroke sangat berhasil untuk individu dengan AF yang baru di diagnosis. Skrining
memiliki potensi untuk mencegah stroke terkait NVAF. Dalam model kohort Markov yang digunakan dalam penelitian ini, skrining
untuk NVAF pada usia 75 dengan EKG 12-lead atau Z14 diprediksi hemat biaya pada ambang konvensional dibandingkan tanpa
skrining. Hasilnya sensitif terhadap risiko stroke, dengan risiko awal stroke yang lebih tinggi yang menyiratkan peningkatan kesehatan
dan ICER yang lebih rendah. Hasil ini menunjukkan efektivitas biaya yang menguntungkan untuk skrining AF pada individu berusia 75
tahun; namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami risiko stroke dan tingkat deteksi latar belakang di antara pasien dengan
NVAF yang tidak terdiagnosis yang terdeteksi dengan skrining intermiten. Hasil ini menunjukkan bahwa skrining diperpanjang untuk
NVAF pada orang dewasa lanjut usia dengan NVAF yang sebelumnya tidak terdiagnosis adalah pendekatan yang hemat biaya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa literatur review dari beberapa artikel penelitian dapat
disimpulkan bahwa Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi efektif untuk Pemantauan
pasien dengan Atrial Fibrilasi
B. Saran
1. Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi pendukung untuk melakukan
Inisiasi Skrining Atrial Fibrilasi efektif untuk Pemantauan pasien dengan
Atrial Fibrilasi sebaiknya dilakukan dengan diawal
2. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan pengetahuan pada
keperawatan gawat darurat dan bahan pembelajaran bagi mahasiswa
keperawatan untuk mengetahui tentang pengaruh inisiasi skrining atrial
fibrilasi efektif untuk pemantauan pasien dengan atrial fibrilasi.
DAFTAR PUSTAKA