Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS RESIKO DENGAN FMEA PADA RAWAT INAP

RISK PRIORITY NUMBER (RPN)

TINGKAT KEMUNGKINAN KEMUDAHAN DETEKSI RISK PRIORITY NUMBER


KEPARAHAN TERJADINYA (RPN)
ALUR PROSES RAWAT
NO SUB PROSES MODUS KEGAGALAN
INAP
(S = SEVERITY) (O = OCCURRENCE) (D = DETECTABILITY) RPN = SXOXD

Penerimaan pasien Petugas mnerima pasien Salah identifikasi


9 3 2 54

Anamnesa Petugas melakukan Wawancara tidak mengarah pada


wawancara penyakitnya 8 2 3 48

Pemeriksaan dan informed Petugas melakukan Salah hasil pemeriksaan


consent bila ada tindakan pemeriksaan 6 4 2 48

Diagnosis Petugas menegakkan Salah diagnosa


diagnosis 6 5 3 90

Pemberian informasi Petugas memberikan informasi Salah memberi informasi


tentang penyakitnya tentang penyakitnya 5 5 3 75

Pemberian terapi Petugas memberikan terapi Salah terapi


9 4 4 144

Penulisan resep
Petugas menuliskan resep Resep tidak lengkap 8 7 3 168

Pencatatan
Petugas melakukan
Salah pencatatan 4 2 3 24
pencatatan

Konsul dokter
Petugas melakukan konsul Advis dokter tidsk sesuai dengnan kondisi
7 3 2 42
melalui Telfon/WA pasien

Rujukan Petugas membuat rujukan Salah penulisan identitas


8 3 4 96
ANALISIS RESIKO DENGAN FMEA PADA RAWAT INAP
TAHUN 2017

ALUR PROSES DI RAWAT


NO SUB PROSES MODUS KEGAGALAN
INAP

1 Penerimaan pasien Petugas menerima pasien Salah identifikasi


2 Anamnesa Petugas melakukan wawancara Wawancara tidak mengarah pada penyakitnya
Pemeriksaan dan informed Petugas melakukan pemeriksaan Salah hasil pemeriksaan
3 consent bila ada tindakan

4 Diagnosis Petugas menegakkan diagnosis Salah diagnosa


Pemberian informasi Petugas memberikan informasi tentang Salah memberi informasi
5 tentang penyakitnya penyakitnya
6 Pemberian terapi Petugas memberikan terapi Salah terapi

7 Penulisan resep Petugas menuliskan resep Resep tidak lengkap


ANALISIS RESIKO DENGAN FMEA PADA RAWAT INAP

CUT OFF POINT RISK


KEMUDAHAN PRIORITY
TINGKAT KEMUNGKINAN
DETEKSI NUMBER
KEPARAHAN TERJADINYA
(RPN)
PROSENTASE
NO MODUS KEGAGALAN (D = KUMULATIF
(S = (O = RPN = KUMULATIF
DETECTABILI
SEVERITY) OCCURRENCE) SXOXD
TY)

1 Resep tidak lengkap 8 7 3 168 168 21%


Salah terapi
2 9 4 4 144 312 40%

3 Salah penulisan identitas 8 3 4 96 408 52%


4 Salah diagnosa 6 5 3 90 498 63%
5 Salah memberi informasi 5 5 3 75 573 73%
6 Salah identifikasi 9 3 2 54 627 79% CUT OFF POINT
7 Wawancara tidak mengarah pada 8 2 3 48 675 86%
penyakitnya
8 Salah hasil pemeriksaan 6 4 2 48 723 92%

Advis dokter tidsk sesuai dengnan


9 7 3 2 42 765 97%
kondisi pasien
10 Salah pencatatan 4 2 3 24 789 100%

Dalam FMEA cut off Point adalah 80%, yang artinya jika hasil yang diperoleh kurang dari 80% maka
modus kesalahan harus diperbaiki.
Dan jika hasil lebih besar dari 80% maka modus kesalahan tidak perlu diperbaiki
Berdasarkan hasil yang diperoleh, untuk modus kesalahan yang harus diperbaiki adalah " salah penentuan triase"
dengan hasil < 80%
ANALISIS RESIKO DENGAN FMEA BESERTA SOLUSI PADA RAWAT INAP

DETECTABILIY
OCCURENCE
SEVERITY

RPN
NO MODUS KEGAGALAN PENYEBAB AKIBAT SOLUSI

1 Resep tidak lengkap Kurang telitinya Resiko komplikasi Sosialisasi


petugas dalam penulisan resep
pemberian 8 7 3 168
resep

2 Salah terapi Obat mirip Resiko alergi, tidak Pelabelan obat


warana dan tercapainya tujuan sesuai LASA
bentuk, etiket terapi yang
kurang jelas diharapkan 9 4 4 144
dan petugas
kurang teliti

3 Salah penulisan identitas Petugas kurang Salah pemberian SOP kajian awal
teliti terapi/terapi tertukar 8 3 4 96

4 Salah diagnosa Tidak telitinya Resiko kesalahan Monitoring


petugas atas pemberian obat kepatuhan
keluhan/pemeri 6 5 3 90 pembuatan
ksaan terhadap rujukan internal
pasien

5 Salah memberi informasi Kesalahan Resiko kesalahan Pembuatan


diagnosa pemberian obat blangko
5 5 3 75 persetujuan/penol
akan dilakukan
rujukan

6 Salah identifikasi Tidak Resiko salah pasien SOP kajian awal


reidentifikasi
9 3 2 54
pasien
INDIKATOR UNTUK
MENGKUR KEBERHASILAN
DARI SOLUSI

Tidak terjadi kesalahan


penulis resep

Tidak terjadi kesalahan


pemberian terapi

Tidak terjadi salah


penulisan identitas

Pembuatan rujukan
internal bila pasien dirujuk
ke unit lain

Semua pasien yang


dirujuk dilakukan pengisian
pesetujuan rujukan

Anamnesa terisi dengan


benar dan efektif

Anda mungkin juga menyukai