SKOR NILAI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6/REGULER F
NAMA MAHASISWA : FIKA SALSABILA AMAR (2211111018)
TATA AZWA FARADILLAH (2211111006)
PUTRI ULINA SITUMORANG (2213311050)
INDAH ROSA DAMANIK (2213111060)
ABSTRACT
Education is a conscious and planned effort to create a learning
atmosphere and learning process so that students actively develop their
potential to have religious spiritual strength, self-control, personality,
intelligence, noble character, and skills needed by themselves, society, nation
and state. To realize the goals of education in Indonesia, one of the most
important and very influential factors is the professionalism of teachers in
carrying out learning activities. Teacher is a professional job, therefore LPTK has
implemented a competency-based curriculum. Teacher competence includes
four important things, namely personal competence, professional competence,
social competence, and pedagogic competence. In relation to educational
professionals, teacher competence is very much needed to meet specifications
in the implementation of educational tasks which include prerequisite
characteristics which include: relevant to teaching and quality-oriented.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR.WB
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya,yang memberikan kita berbagai macam
nikmat,sehingga aktivitas hidup yang kita jalani akan selalu membawa
keberkahan baik kehidupan di alam dunia ini,terlebih lagi pada kehidupan
akhirat kelak.sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan Laporan
Rekayasa Ide Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik.
kami menyadari bahwa banyak kekurangan dari Laporan Rekayasa Ide
ini,baik dari materi maupun teknik penyajiannya,mengingat masih kurangnya
pemahaman dan pengalaman kami.oleh karena itu,kami mengharapkan kritik
dan saran yang sangat membangun.
Harapan kami paling besar dari penyususnan Laporan Rekayasa Ide
Pentingnya Profesionalisasi Guru Dalam Meningkatkan Profesi Sebagai Guru
adalah,mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat baik untuk
pribadi,teman-teman,dan orang banyak.
Wassalamualaikum WR.WB
Kelompok 6
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................4
BAB I............................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................5
A. Rasionalisasi Permasalahan TRI....................................................5
B. Tujuan TRI.............................................................................5
C. Manfaat TRI............................................................................5
BAB II...........................................................................................6
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PROFESI KEPENDIDIKAN.................................6
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PROFESI KEPENDIDIKAN.......................6
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PROFESIONALISASI GURU......................7
BAB III.........................................................................................11
SOLUSI DAN PEMBAHASAN.................................................................11
BAB IV.........................................................................................14
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan TRI
Tujuan dari kegiatan rekayasa ide adalah
1. Menumbuh kembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk
penuangan gagasan atau ide kreatif.
2. Untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan.
3. Mengetahui bagaimana penerapan rekayasa ide ini dalam kehidupan
sehari hari sehingga dapatdiambil manfaatnya.
C. Manfaat TRI
1. Manfaat Bagi Penulis
Rekayasa ide ini ini diharapkan dapat melatih penulis dalam mengeluarkan
ide dan isi kreatifnyasehingga menyumbang suatu manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Bagi Pembaca
Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi dan
masukan bagi masyarakatpada umumnya.
BAB II
Saat ini setidak-tidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan permasalahan yang
dihadapi guru di indonesia, yaitu pertama, Persebaran Guru yang Tidak Merata,
yang kedua minimnya kesejahteraan guru, dan yang ketiga yaitu ada dua faktor
yaitu problem internal berkaitan bidang kognitif seperti penguasaan
bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi
kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil
belajar siswa (kompetensi pedagogik) dan lain-lain. dan eksternal yang
berkaitan dengan Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri
guru itu sendiri misalny karakteristik kelas dan karakteristik sekolah
Setiap persoalan apapun dalam hidup harus dapat dipandang dan disikapi
sebagaisuatu tantangan yang harus dihadapi secara cerdas dan solutif, bukan
memilih untuk menghindar dari persoalan-persoalan yang ada. Jangan melihat
masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan
ketakutan dan kecemasan, tetapi lihatlah situasi dan persoalan di sekitar dengan
penuh kesadaran, hadapilah berbagai persoalan itu secara kreatif, solutif dan
bertanggung jawab.
Untuk lingkup Kementerian Agama juga terdapat problem yang tidak sedikit.
Mulai dari rendahnya kualitas guru, gaji guru honorer, dan kurangnya jumlah
guru di daerah. Salah satu daerah yang mengalami krisis guru agama adalah DIY.
Dari media online yang penulis kutip, jumlah guru agama di Kanwil Kemenag DIY
jauh dari cukup. Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kemenag DIY, Bardan
Usman mengatakan di seluruh DIY saat ini hanya terdapat 3.000 guru agama
Islam. Sedangkan jumlah sekolah negeri dan swasta di DIY mencapai lebih dari
3.000 sekolah dan memiliki banyak kelas pararel. Akibatnya, beban guru agama
Islam di DIY sangat berat. Mereka kelebihan jam mengajar.selain di DIY, problem
pendidik di lingkup Kementerian Agama juga terjadi di Cianjur. Ribuan guru non-
pegawai negeri sipil (PNS) belum menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG)
selama delapan bulan terakhir. Keresahan para guru non PNS atau honorer
tersebut cukup beralasan mengingat honor mereka sebagai guru sangat minim
jauh dari jumlah TPG yang mereka harusnya terima.Secara terpisah, Kepala
Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kemenag Cianjur, Tavip Supriadi, tidak
menampik belum cairnya tunjangan sertifikasi menyebebkan keresahan di antara
para guru madrasah. Bahkan ada sejumlah guru yang harus hutang gara-gara
tunjangan sertifikasinya belum cair
3. 1) Problem Internal
Bertolak dari kompetensi guru yang harus dimiliki oleh guru dan adanya
keinginan kuat untuk menjadi seorang guru yang baik, persoalan profesi guru di
sekolah terus menarik untuk dibicarakan, didiskusikan, dan menuntut untuk
dipecahkan, karena musih banyak guru yang punya anggapan bahwa mengajar
hanyalah pekerjaan sambilan, padahal guru merupakan faktor dominandalam
pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa, guru sering dijadikan
teladan dan tokoh panutan Untuk itu guru seyogyanya memiliki perilaku dan
kemampuan yang memadai dalam mengembangkan peserta didik secara utuh.
Peran guru adalah perilaku yang diharapkan (expected behavior) oleh
masyarakat dari seseorang karena status yang disandangnya. Status yang tinggi
membuat seorang guru. mengharuskan tampilnya perilaku yang terhormat dari
penyandangnya. Dewasa ini masyarakat tetap mengharapkan perilaku yang
paling baik dan terhormat dari seorang guru.
c) Keterampilan Mengajar
3. 2) Problem Eksternal
Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu sendiri.
Kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas dan karakteristik
sekolah.
4.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa problem pendidik di Indonesia, baik pendidikan
umum maupun pendidikan agama, mencakup problem internal dan eksternal.
Problem internal terletak pada diri pendidik itu sendiri karena sering dijumpai
pendidik yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai guru atau dosen, sehingga
dalam praktik mengajarnya menjadi kurang menarik dan tidak inspiratif bagi
anak didiknya. Kedua, problem eksternal. Dalam hal ini pemerintah sebagai
decision maker harus berbenah dan mengevaluasi sisi-sisi pendidikan yang
kurang.
4.2 SARAN
Adapun saran yang saya dapat berikan dalam rekayasa ide Pentingnya
Profesionalisasi Guru dalam Meningkatkan Profesi Sebagai Guru ini adalah bagian
upaya guru terhadap pendidikan. Guru mempunyai peran besar terhadap
peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari
berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka. Menguasai materi,
merancang dan menyiapkan bahan ajar merupakan faktor penting dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru terhadap anak didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah Syadza, B. K. (2017). Problema dan Tantangan Profesi Guru. Jurnal , 01-
18.