Bobot jenis yaitu perbandingan volume dari suatu sampel dengan berat air pada
volume yang sama pada suhu tertentu. Bobot jenis dari minyak biasanya ditentukan pada
temperatur 25˚C, akan tetapi dalam hal ini dianggap penting juga diukur pada temperatur
40˚C atau 60˚C untuk lemak yang titik cairnya tinggi. Bobot jenis ini menentukan kemurnian
dan kualitas suatu minyak. Bobot jenis ditentukan menggunakan pignometer.
1. Berat molekul
Semakin besar rata-rata molekul asam lemak maka semakin besar bobot jenis minyak atau
lemak tersebut
2. Derajat kejenuhan
Derajat kejenuhan yang besar menyebabkan bobot jenis minyak atau lemak semakin kecil
3. Temperatur
Dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga
dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah
dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya.
Oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC
4.Kekentalan/viskositas
Hal ini dapat dilihat dari rumus : V = k x d x t Dari rumus tersebut, viskositas berbanding
lurus dengan bobot jenis (d). Jadi semakin besar viksositas suatu zat maka semakin besar pula
berat jenisnya
Titik leleh lemak atau minyak dipengaruhi oleh sifat asam lemak penyusunnya yaitu:
Semakin panjang rantai C maka titik lelehnya akan semakin tinggi, misalnya asam
butirat (C4) memiliki titik leleh -7,9oC sedangkan asam stearat (C18) memiliki titik
leleh 64,6oC.
2. Derajat kejenuhan
Titik leleh menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap sebab ikatan
antar molekul asam lemak tidak jenuh kurang kuat.