Anda di halaman 1dari 2

Terima kasih..

Kasus yang terjadi pada bulan maret tersebut merupakan tawuran antar pelajar SMK
Sumedang dan Bandung. Akan tetapi dalam kasus tersebut belum dituliskan mengenai
apa yang menyebabkan tawuran tersebut, beruntung dalam berita kasus tersebut para
anggota kepolisian sudah dapat mengamankan para pelajar yang sedang melakukan
tawuran tersebut, bahkan dalam informasinya para pelajar belum sampai melakukan akasi
tawurannya.

Pekerja Sosial pada umumnya mempunyai 3 kategori praktik yang luas yaitu mikro,
mezzo dan makro. Pekerjaan sosial mikro adalah praktek yang paling umum, dan terjadi
secara langsung dengan klien individu atau keluarga. Pratek pekerjaan sosial dalam ranah
mezo terjadi dalam skala menengah, yang melibatkan lingkungan, lembaga atau
kelompok-kelompok kecil lainnya dan yang terakhir Tingkat pekerjaan sosial makro
adalah intervensi yang tersedia pada skala besar yang mempengaruhi seluruh masyarakat
dan sistem perawatan.

Namun pada kasus tersebut berfokus pada setting mezzo, karena mengarah terhadap
kelompok tawuran pelajar yang terdiri dari kumpulam masyarakat pelajar, akan tetapi
tidak sampai ke kelompok masyarakat yang lebih besar lagi dan mengarah ke setting
makro. Maka dari itu mari kita bahas terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud
dengan ranah/setting mezzo. Berikut adalah pendapat dari beberapa ahli :

1. Menurut Dubois & Miley (2014:69) pekerjaan sosial dalam ranah mezzo
meliputi interaksi kelompok formal dan organisasi yang kompleks. Intervensi
ranah mezzo, fokus untuk mengubah kelompok atau organisasi itu sendiri. Faktor-
faktor dari kelompok dan organisasi yaitu fungsinya, struktur, peran, pola
pengambilan keputusan, dan gaya pengaruh interaksi bagi proses perubahan.
Lebih lanjut menurut dubois dan miley, bekerja dalam ranah mezzo
mengharuskan untuk memahami dinamika kelompok, dan struktur organisasi.
Ranah mezzo, efektifnya memerlukan ketrampilan dalam perencanaan organisasi.
2. Menurut Zastrow & Ashman (2004:12) yang menyebutkan bahwa sistem mezzo
dalam pekerjaan sosial berkenaan dengan beberapa kelompok kecil, yaitu
keluarga, kelompok kerja, dan kelompok-kelompok sosial lainnya.
3. Menurut pandanngan Sheafor & Herejsi (2003:10) yang menyebutkan bahwa
praktik pekerjaan sosial dalam ranah mezzo mengenai relasi interpersonal yang
lebih intim melebihi berhubungan dengan kehidupan keluarga tetapi lebih secara
arti pribadi yang merupakan representasi antara organisasi dan institusi.

Disini mengapa kami mengategorikan kasus tersebut dalam ranah mezzo, karena kami
melihat dari pendapat yang di utarakan oleh Zastrow dan Ashman, bahwa dalam kasus
tersebut termasuk kedalam kelompok kecil yang terdiri dari pelajar dan sedang
mengalami konflik tawuran.

Bila kita analisis dari kacamata pekerjaan sosial pertama mungkin yang akan kita bahas
adalah peran dan dampak dari keputusan pemerintah mengenai kebijakan yang menyuruh
seluruh kalangan masyarakat untuk di rumah saja, dikarenakan adanya COVID-19. Hal
tersebut tentunya membuat para pelajar jenuh selalu berada dirumah dan selalu
melakukan aktivitas yang sama. Melihat peran pemerintah yang kurang kreatif dalam
membuat kebijakan dan kurangnya dalam melihat dampak buruk bagi masyarakat,
apalagi para pelajar pasti mengalami kejenuhan dengan tugas yang terus menumpuk.

Yang kedua berhubungan dengan peran orang tua mereka sendiri yang kurang
memperhatikan anak – anaknya dan tidak melihat kondisi yang terjadi saat ini mengingat
adanya COVID-19. Sebagai orang tua, melihat pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk para pelajar, agar belajar di rumah dan menghimbau agar tidak keluar rumah. Maka
seharusnya orang tua mengetahui, bahwa anak muda jaman sekarang merupakan pemuda
yang kebanyakan kegiatannya bermain di luar lingkungan rumau seperti ngopi,
nongkrong, trip, dll. Jadi bila ada kebijakan pemerintah yang seperti sekarang ini, orang
tua harus mengerti dan menyiapkan metode kreatif tersendiri agar anak mau belajar
dirumau dan tidak bosan dirumah.

Anda mungkin juga menyukai