Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 9

1. Lilis suryani (091)


2. Ista’inu romansa yumaida
3. Azzahra fitri
4. Cita finandhia putri
5. Chairul habib

ANALISIS KANDUNGAN PHOSPOR DALAM KACANG HIJAU SECARA


SPEKTROFOTOMETRI

I. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar zat Fosfor dalam kacang hijau dengan
menggunakan metode spektrofotometri.
II. DASAR TEORI
Kacang hijau (Phaseolus Radiatus) yang juga disebut Mungbean termasuk
famili leguminoceae merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir disemua
tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau
seperti bubur kacang hijau, minuman kacang hijau, kue/panganan
tradisional dan kecambah kacang hijau telah sejak lama dikenal oleh masyarakat
Indonesia.
Menurut Soeprapto, tanaman kacang hijau merupakan salah satu jenis
tanaman kacang-kacangan yang tergolong pada tanaman semusim yang
berumur pendek yaitu ± 60 hari. Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan
ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.
Cabangnya menyamping, batang utama berbentuk bulat dan berbulu, warna
batang ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate(terdiri dari tiga
helaian ) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Tanaman kacang
hijau termasuk berbunga sempurna, bunga berbentuk kupu-kupu berwarna
kuning. Bunga tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang dan
dapat menyerbuk sendiri
Fosfor merupakan salah satu mineral terbanyak dalam tubuh yang
jumlahnya hanya dilampaui oleh kalsium. Jumlah fosfor rata-rata dalam
tubuh pria dewasa kurang dari 700 g, sedangkan kalsium 1200 g. Kira-kira
85% fosfor terdapat dalam tulang sebagai mineral tulang, Kalsium fosfat
[Ca3(PO4)2], dan Hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2]. Sisanya terdapat di dalam
sel dan cairan ekstra seluler sebagai ester asam fosfat organik, fosfo protein, fosfo
lipida dan ion fosfat
anorganik, H2PO4- dan HPO42-. Walaupun peranan fosfat sangat penting
sebagai unsur pokok dari asam nukleat dan membran sel, serta sebagai
faktor yang esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi di dalam sel
dan juga sebagai komponen terbentuk kristal dari tulang rangka, fosfor tidak
banyak mendapat perhatian sebagai komponen gizi karena banyak terdapat
dalam berbagai jenis makanan yang dikonsumsi.
Menurut Sarwono Waspadji mengenai Indeks Glikemiksberbagai
makanan Indonesia terlihat kandungan fosfor yang terdapat dalam kacang hijau
adalah 340 mg. Menurut Sunita Almatsier kandungan fosfor dalam kacang hijau
adalah 320 mg. Menutut Oe kam Nio kandungan fosfor dalam kacang hijau
adalah 320 mg. Menurut Ali Khomsan kandungan fosfor dalam kacang hijau 326
mg.
Sudah lama ahli kimia menggunakan warna sebagai suatu pembantu
dalam mengidentifikasi zat kimia. Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai
suatu perpanjangan dari penilikan visual dimana studi yang lebih terinci
mengenai pengabsorpsian energi cahaya oleh spesies kimia memungkinkan
kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan pengukuran kuantitatif.
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis instrumental berdasarkan
interaksi radiasi elektromagnetik dengan materi. Dimana
radiasi elektromagnetiknya adalah sinar dengan daerah panjang gelombang
sedangkan materinya adalah molekul atau senyawa kimia.

III. ALAT DAN BAHAN


a.Alat
 Spektrofotometer UV-VIS
 Timbangan Analitik
 Corong gelas
 Tanur (furnance)
 Cawan Porselin
 Labu Ukur , 50 mL dan 10 mL
 Pipet Volum 5, 10, mL
 Pipet Tetes
 Batang Pengaduk
 HotPlate
 Bunsen Spritus
 Oven
 Penangas Air
 BeakerGlass
b.Bahan
 Sampel kacang hijau
 Larutan asam klorida ( HCl) 1:3
 Pereaksi molibdatvanadat
 KH2PO4(Pa)
 HNO3
 Aquadest
IV. PROSEDUR
1. Preparasi larutan
2. Pembuatan larutan standar Fosfor
3. Preparasi sample (kacang hijau)
4. Pembuatan kurva standart
5. Penentuan gelombang optimum
6. Penentuan kadar fosfor dalam kacang hijau

V. HASIL DAN PERHITUNGAN

Kelompok 1 2 3
7,8,9,10 0,36 0,39 0,41

1. Sampel 1 : 0,36-0,1076 x 10 x 50 =
1,264
Sampel 2 :0,39-0,1076 x 10 x50 =
1,264
Sampel 3 :0,41-0,1076 x 10 x 50 =
1,264
Rata-rata :

VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai